Andriyansah
Department Management of Faculty Economics, Universitas Terbuka, Indonesia
Email: andri@ecampus.ut.ac.id (penulis koresponden)
Rulinawaty
Department of Public Administration, Universitas Terbuka, Indonesia
Email: ruly@ecampus.ut.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja pemerintah daerah dalam meningkatkan city image branding di
Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel proporsional berdasarkan
wilayah kota sehingga jumlah sampel antara satu wilayah dengan wilayah lainnya akan berbeda, dengan
menggunakan teknik survei berupa kuesioner. Untuk analisis data, penelitian ini menggunakan Structural
Equation Modeling (SEM) dengan jumlah data sebanyak 265 sampel. Hipotesis membuktikan bahwa variabel
eksogen city image branding yang terdiri dari kebijakan regiosentris, kinerja pedagang kaki lima, kuliner ikonik
wisata dan kunjungan ulang destinasi mempunyai pengaruh positif terhadap variabel city image branding.
Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pemasaran, implikasinya memberikan
masukan kepada pemangku kepentingan untuk meningkatkan peran kinerja pemerintah terhadap image branding.
Kata Kunci: Citra Kota Branding; Kuliner Wisata Ikonik; Kinerja PKL;
Kunjungi Kembali Tujuan; Kebijakan Regiosentris
Sejarah Artikel: Dikirim: 27-05-2022; Revisi: 29-11-2022; Diterima: 31-11-2022; Diterbitkan: 15-01-2023 Copyright
Cara Mengutip: Andriyansah, & Rulinawaty (2023). Kinerja Peraturan Daerah Pada Masa Pandemi Untuk Meningkatkan
Nilai Ekonomi Citra Kota di Sulawesi Selatan. Media Ekonomi dan Manajemen, 38(1), 1-14.
PERKENALAN
rating super prioritas untuk 5 destinasi baru Bali.
Kinerja pemerintah dalam penyelenggaraan
Kondisi pandemi di awal tahun 2019 mengubah
pariwisata di Indonesia cenderung menurun,
skenario
meskipun kebijakan tersebut memunculkan
mempercantik Bali Baru mengalami perubahan
program-program baru yang ditawarkan
seiring dengan dikeluarkannya berbagai peraturan
pemerintah. Pemerintah Indonesia telah menetapkan
10 objek wisata Bali baru yang untuk masuk ke tanah air akibat adanya peraturan
yang melindungi seluruh kehidupan manusia yaitu
diterbitkan berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor
menurunnya jumlah wisatawan mancanegara yang
50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan
pada bulan Desember 2018 berjumlah 1.405.554
Pariwisata Nasional (RIPKN) 2010 – 2025, untuk
orang dan
lebih cepat pembangunannya pemerintah
pada bulan Desember 2019 berjumlah 1.377.067
mempercepat-
orang. kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 2,03% beg
keamanan dan kenyamanan kepada pihak-pihak yang atau informasi melalui media (Chi et al., 2019;
berkepentingan pada kawasan daerah tertentu seperti Fatimah et al., 2021).
lokasi berdagang, standar bangunan yang memuat ikon Kunjungan kembali wisatawan berdampak pada
daerah dan waktu perdagangan. peningkatan jumlah pengunjung, kebersihan
lingkungan, pengelolaan pemeliharaan lingkungan
Hipotesis 1, semakin baik kebijakan dan keramahtamahan. Kebijakan pemerintah dalam
regiosentris maka semakin tinggi pula kinerja menerapkan konsep pengembangan pariwisata di
PKL. masa pandemi adalah dengan menjamin
lingkungan yang sehat dan bersih
Kinerja PKL (Simanjuntak & Farida, 2021). Nilai pelayanan
Kehadiran PKL memenuhi kebutuhan yang ergo-iconic berupa rasa
masyarakat akan kuliner dengan kategori harga nyaman pelayanan atas indikasi keistimewaan
jual yang terjangkau bagi semua kalangan yang diterapkan oleh PKL
masyarakat. sebagai daya tarik konsumen untuk datang
Namun terkait harga jual, PKL sangat bergantung kembali. Selain keistimewaan, nilai pelayanan
pada fluktuasi kondisi perekonomian mengingat yang diberikan akan terasa aman dan nyaman
modal yang dimiliki tidak solid (Pudjiarti & meski wisatawan berwisata di masa pandemi. Hal
Darmanto, 2020). PKL hadir sebagai salah satu ini terlihat dari kinerja PKL yang menyiapkan
bentuk usaha mikro, kecil, dan menengah yang protokol kesehatan untuk melindungi diri dan
tidak berbadan hukum sehingga keberadaannya pengunjungnya (Andriyansah & Fatimah, 2020).
menempati sebagian besar komponen sosial,
ekonomi, dan budaya (Ariefianto & Hilmi, 2019; Hipotesis 2, semakin baik kinerja PKL maka semakin
Chakraborty & Koley, 2018). Kegiatan yang tinggi pula image image brandingnya.
dilakukan mulai dari merapikan lokasi dan
warung, menjelaskan menu, mengolah dan
menyajikan pesanan. Hipotesis 3, semakin baik kinerja PKL maka
Para pedagang ini memegang dagangan semakin tinggi pula tujuan kunjungan ulang.
kulinernya bukan karena pendidikan dan
pelatihan namun lebih dipengaruhi oleh selera
pribadi (Hartiningsih & Rokhmah, 2017; McKay Wisata Kuliner yang Ikonik
& Osborne, 2021). Wisata kuliner merupakan suatu kegiatan yang
Teknik servis dilakukan berdasarkan pendapat tidak dapat dipisahkan dari kegiatan utama
pribadi, serta kinerja pribadi. Kinerja PKL berwisata, saat ini wisata menempatkan makanan
berkaitan dengan kemampuan PKL dalam sebagai alasan berwisata untuk
meningkatkan pembeli produknya dengan harapan mendapatkan cita rasa yang asli (Nursal et al., 2019).
pelanggannya akan meningkat (Martínez et al., Cita rasa aslinya merupakan wujud
2017). kearifan lokal otentik yang dipertahankan secara
Peningkatan pesanan akan berdampak positif turun-temurun. Kuliner memegang peranan penting
pada keuntungan, oleh karena itu desain dan dalam pariwisata dan berkontribusi terhadap
pelayanan kios sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat. Kuliner ikonik
diprioritaskan (Andriyansah & Ferdinand, 2019; tidak hanya sebatas
Nordhagen et al., 2022). Citra merupakan tujuan makanan saja, namun buah-buahan musiman
utama dalam menentukan traveling. Keputusan yang memiliki cita rasa khas menjadikan alternatif
berwisata ke suatu tempat dilatarbelakangi oleh wisatawan untuk berkunjung kembali (Anggadwita et
beberapa hal yang didapat dari pengalaman orang al., 2021). Wisata kuliner semakin memberikan
lain, pengalaman pribadi dampak positif, UMKM semakin berperan dalam
mengeksplorasi
kuliner lokal berbasis kearifan lokal yang ragam jenis dan citar
kota dalam variabel city image branding dengan kebijakan regiosentris terhadap kinerja PKL
masing-masing tingkat nilai kontribusi 4.226.
pengaruhnya sebesar 0,69.
Nilai R-square dan relevansi prediktif
Untuk variabel yang mempunyai kontribusi model atau nilai R2 variabel laten City
nilai yang tinggi yaitu penerapan kearifan lokal Image Branding pada Tabel 5 sebesar 16,9%.
terhadap regiosentris (0,76), cita rasa khas Hal ini menunjukkan bahwa
pada variabel kuliner ikonik
variabel laten city image branding menjelaskan
wisata (0,75), peningkatan jumlah pembeli,
16,9% varian kebijakan yang berpusat pada
peningkatan jumlah pelanggan dan peningkatan
kawasan, kuliner wisata
keuntungan on street
ikonik, kinerja pedagang kaki lima, dan
variabel kinerja vendor dengan masing- destinasi kunjungan ulang. Nilai R2
masing indikator memberikan kontribusi variabel pv ea nr i ga ab reul hl ast e b eKsi an re 0r j ,a7 4P.K L 10,3% variansi
Kebutuhan psikologis merupakan indikator yang kebijakan regionalcentric, dan ikonik wisata
memberikan kontribusi sebesar 0,74 terhadap
kuliner. Mengikuti Falk dan Miller (1992)
variabel kunjungan kembali destinasi dan keramahan mengemukakan bahwa R2
masyarakat merupakan indikator yang berperan dalam nilai di atas 10% dinyatakan sebagai
mempengaruhi city image branding (0,72). tingkat minimum yang dapat diterima. Nilai R2
Selanjutnya Tabel 4 menunjukkan variabel laten destinasi kunjungan ulang hanya
bahwa terdapat hubungan searah pada masing- sebesar 8,9% variansi kebijakan
masing variabel, hal ini ditunjukkan regionalcentric, kuliner ikonik wisata, dan
dengan probabilitas berada di bawah 0,01 ÿ P kinerja PKL, sesuai
ÿ 0,05. Seluruh hubungan variabel rekomendasi Falk dan Miller maka dapat disimpulkan
berada diatas cut nilai 1,96 yang dapat bahwa Kinerja PKL dan City
diartikan kualitas hubungan variabel kuat. Image Branding mempunyai tingkat R
Variabel yang mempunyai hubungan kuat adalahyang memadai. -nilai kuadrat, sedangkan
Kunjungan Kembali Tujuan kurang dari 10%.
Tabel 2. Lanjutkan
TIDAK Variabel Indikator Standar Standar Membangun Perbedaan jalan
Pemuatan Memuat2 Keandalan Diekstraksi
(Faktor
Pemuatan)
3. Kinerja PKL Peningkatan jumlah 0,74 0,55 0,82 0,48 0,50
pembeli
Peningkatan jumlah 0,74 0,55
pelanggan
Produksi kuantitas pangan 0,69 0,48
meningkat
Kebijakan yang berpusat pada wilayah ÿ Kinerja PKL 0,322 0,063 4,226***
Kuliner Tourim yang Ikonik ÿ Kunjungi Kembali Destinasi 0,198 0,066 2,616 0,009
Kinerja PKL ÿ Kunjungi Kembali Tujuan 0,223 0,070 2,938 0,003
Kunjungi Kembali Tujuan ÿ Pencitraan Citra Kota 0,304 0,096 3,816***
Kinerja PKL ÿ City Image Branding 0,217 0,084 2,876 0,004
Diskusi
PKL berpengaruh langsung terhadap destinasi kunjungan
Hipotesis 1 yang dikembangkan dalam penelitian ini ulang, hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini
adalah semakin baik kebijakan regiosentris maka semakin mendukung penelitian sebelumnya bahwa konsep
baik pula kinerja PKL, terbukti kebijakan regiosentris
pengembangan pariwisata di masa
mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja PKL.
pandemi adalah menjamin lingkungan yang sehat
Hasil analisis ini mendukung penelitian sebelumnya
dan bersih (Simanjuntak & Farida, 2021). Selain
bahwa kebijakan daerah
keistimewaan, nilai pelayanan yang diberikan oleh PKL
dapat berkontribusi terhadap kinerja PKL (Boonjubun, akan terasa aman dan nyaman meskipun wisatawan
2017). melakukan perjalanan di masa pandemi (Andriyansah et
al., 2020). Pada hipotesis 4, semakin tinggi destinasi
Pada hipotesis 2, semakin baik kuliner wisata ikonik kunjungan ulang maka akan semakin meningkatkan city
maka semakin tinggi pula destinasi kunjungan ulang. image branding.
Statistik membuktikan bahwa hipotesis tersebut terbukti
bahwa variabel kuliner ikonik wisata
Pengolahan data menunjukkan bahwa destinasi kunjungan
mempunyai pengaruh langsung yang signifikan terhadap kembali terbukti meningkatkan image branding kota,
destinasi kunjungan ulang. Penelitian ini
dengan demikian hipotesis ini mendukung empiris
mendukung penelitian sebelumnya bahwa wisatawan dapat sebelumnya bahwa kunjungan kembali wisatawan Selain
memberikan rekomendasi atau mengunjungi kembali itu, nilai merek destinasi berhubungan positif dengan niat
sebagai akibat dari apa yang mereka rasakan dari produk berkunjung kembali (Cardona et al., 2017), dan pada
ikonik (Di Clemente et al., hipotesis 5, semakin baik kinerja PKL maka semakin
2020; Liu, 2020). Sedangkan hipotesis 3 semakin baik tinggi pula image branding kota tersebut. Hasil data
kinerja PKL maka semakin tinggi pula tujuan statistik menjelaskan bahwa kinerja jalan
kunjungan ulang, pengujian statistik membuktikan
bahwa kinerja PKL
Anggadwita, G., Rexhepi, G., Hendayani, R., & Chi, HK, Huang, KC, & Nguyen, BD T.(2019).
Martias, A. (2021). Meningkatkan Persepsi Citra Makanan dan Niat
potensi kuliner lokal melalui
Mengunjungi Kembali Masakan
internasionalisasi bisnis keluarga
Lokal dari Perspektif Wisatawan Asing –
Indonesia. Dalam Pendamping Routledge
Kasus Kota Ho Chi Minh – Vietnam.
untuk Bisnis Keluarga Asia
Jurnal Penelitian Bisnis dan Manajemen
(hlm. 332–350).
Eropa, 4(2), 1–8. https://doi.org/
Anttiroiko, AV (2014). Kebijakan kota kreatif
dalam konteks asimetri perkotaan.
10.24018/ejbmr.2019.4.2.40
Ekonomi Lokal, 9(8), 854–867.
Darmanto, S., & Pujiarti, E. (2020).
Mengembangkan niat kewirausahaan sosial
Ariefianto, L., & Hilmi, MI (2019). Kontribusi
siswa. Mengembangkan Kewirausahaan
Pendidikan Nonformal Dalam
Sosial Siswa 10(5), Niat., 1106.
Pembangunan Pariwisata Melalui
https://doi.1o1rg0/3d–oi: 10.5267/
Pemberdayaan dan Pelatihan PKL. Jurnal
j.msl.2019.10.032
Pendidikan Nonformal, 5(1), 15–
24. https://doi.org/http://doi.org/10.15294/
Di-Clemente, E., Hernández-Mogollón, J. M., &
jne.v5i1.18332 Campón-Cerro, AM (2020).
Keterlibatan wisatawan dan pengalaman
Bessiere, J., & Tibere, L. (2013). berbasis makanan yang berkesan sebagai
Makanan dan pariwisata tradisional: penentu baru niat perilaku
Pengalaman turis Prancis dan warisan makanan terhadap produk khas. Isu Terkini dalam
di ruang pedesaan. Jurnal Ilmu Pangan dan Pariwisata, 23(18), 2319–
Pertanian, 93(14), 3420– 2332.
Fatimah, S., Chusnainy, M., Khumairo, F., Mariana,
3425.https://doi.org/10.1002/jsfa.6284 SDH, & Hermawan, S. (2021).
Boonjubun, C. (2017). Konflik jalanan: Netnography: Gojek
Penggusuran pedagang kaki lima di Marketing Strategy Analysis Through YouTube
Bangkok. Kota, 70, 22–31. Social Media. Media Ekonomi
Cardona, AR, Sun, Q., Li, F., & White, D. (2017). Dan Manajemen dan Manajemen, 36(1), 39–
Menilai pengaruh orientasi budaya pribadi 61. https://doi.org/DOIÿ: 10.24856/
terhadap ekuitas merek dan niat mengunjungi mem.v36i1.1601
kembali: Menjelajahi branding destinasi di
Amerika Latin. Holmes-Smith, P. (2001). Pengantar Pemodelan
Jurnal Pemasaran Global, 30(5), 282– Persamaan Struktural Menggunakan
296. https://doi.org/ LISREL: ACSPRI 2001, Winter Program,
School Research.
10.1080/08911762.2017.1336827
Layanan Evaluasi dan Pengukuran.
Chakraborty, P., & Koley, S. (2018). Penelitian SekolahL.ayanan Evaluasi dan
Pandangan Sosial Ekonomi PKL: Studi Pengukuran.
Pasar Harian di Jamshedpur. Jurnal Husein, AS (2020). City branding dan niat
Penelitian Lanjutan di bidang Humaniora berkunjung kembali wisatawan perkotaan:
dan Sosial
Peran mediasi citra kota dan kepuasan
Sains, 5(1), 14–20. https://doi.org/ pengunjung. Jurnal Internasional
10.24321/2349.2872.201804
Kebijakan Pariwisata, 10(3), 262–279.
https://
doi.org/10.1504/IJTP.2020.111 291
unggah/7/1/6/3/7163688/article_57_v ol_8
5 2019_indonesia.pdf
12 p-ISSN: 0854-1442 (Cetak) e-ISSN: 2503-4464 (Online)
Machine Translated by Google
Oguz, H. (2021). Peraturan Hukum dan PKL Rulinawaty, Arifin, S., Andriyansah, &
dari Sudut Pandang Komisaris Kota. Di S. Samboteng, L. (2022). Peningkatan
Grima, O. Sirkeci, & K. Elbeyoÿlu (Eds.), Kapasitas Tata Kelola Partisipatif: Mata
Ekonomi Jalanan Sosial Baru: Dampak Rantai Hilang Pengentasan Kemiskinan
Pandemi COVID-19 dalam Kebijakan Diversifikasi Pangan di
(Vol. 107, hlm. 261–265). Penerbitan Indonesia. Electronic Government, Jurnal
Zamrud Terbatas. https://doi.org/10.1108/ Internasional. https://doi.org/
S1569- 10.1504/EG.2022.1004
375920210000107040 6455
Ozturk, UA, & Gogtas, H. (2016). Simanjuntak, M., & Farida, N. (2021).
Atribut tujuan, kepuasan, dan niat pengunjung kapal
Pemberdayaan Nilai Pelayanan Peristiwa Adat
pesiar untuk berkunjung kembali dan
dan Budaya pada Kunjungan
Kembali Destinasi Pariwisata: Studi
merekomendasikan. Geografi Empiris di Indonesia. Jurnal Keuangan
Pariwisata, 18(2), 194–212. https:// Asia, Ekonomi dan Bisnis, 8(6), 1025–
doi.org/10.1080/14616688.201 5.1124446 1035. https://doi.org/doi:
Pasciana, R., Pundenswari, P., & Sadrina, G.
(2020). Manajemen pedagang kaki lima di 10.13106/jafeb.2021.vol8.no6.1025 Lagu,
Indonesia dan Thailand. Mengelola HM, Kim, KS, & Yim, BH
Organisasi Pembelajaran di Industri. (2017). (2017). Pengaruh mediasi place
Dalam Mengelola Organisasi attachment terhadap hubungan citra
Pembelajaran di Industri (hlm. 272–278). destinasi wisata golf dengan niat
Pudjiarti, E., & Darmanto, S. (2020). berkunjung kembali. Jurnal Penelitian
Pudjiarti, E., & Darmanto, S. (2020). Pariwisata Asia Pasifik, 22(11), 1182–
Kemampuan kontrol interaktif,
pembelajaran organisasi yang efektif, dan 1193.
kinerja perusahaan: Sebuah studi empiris https://doi.org/10.1080/10941665.201
pada industri penggilingan dan logam di 7.1377740
Tegal. Surat Ilmu Manajemen, 10(3), Puncak menara, A., & Choplin, A. (2018).
575-584. https://doi.org/doi: Pedagang kaki lima menghadapi keindahan
10.5267/j.msl.2019.9.023 perkotaan di Accra (Ghana): penggusuran,
Roever, S., & Skinner, C. (2016). Pedagang kaki relokasi dan formalisasi.
lima dan kota. Lingkungan & Articulo-Jurnal Penelitian Perkotaan. https://doi.org/
Urbanisasi, 28(2), 359–374. https:// 10.4000/barang.3443
doi.org/10.1177/09562478166 53898 Batu, MJ, Migacz, S., & Sthapit, E.
Rulinawaty, & Alwi. (2015). Akuntabilitas (2022). Hubungan antara pengalaman
Kebijakan Pudbalrii k Model Demokratis. wisata kuliner dan memori.
Studi Kasus Implementasi Kebijakan Jurnal Penelitian Perhotelan & Pariwisata,
Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima di Kota 46(4), 797-807.
Makassar. Jurnal Pemerintahan Surya, B., Hernita, H., Salim, A., Suriani, S.,
dan Politik, 6(2), 186–202. https://doi.org// Perwira, I., Yulia, Y., Ruslan, M., & Yunus,
10.18196/jgp.2015.00 K. (2022). Stagnasi Bisnis Travel
dan Turbulensi Bisnis UKM di Sektor
14 Pariwisata di Era Pandemi COVID-19.
402.https://doi.org/10.1080/13574800802
320889.