Anda di halaman 1dari 16

Vol.

VI, Edisi 11, Juni 2021

Government to Person (G2P)


Terhadap Penyaluran Bantuan
Sosial di Indonesia
p. 3

Teknologi Blockchain dan


Potensinya
p. 7

Pentingnya Reformasi Data Bagi


Reformasi Perlindungan Sosial
p. 12

ISO 9001:2015
Certificate No. IR/QMS/00138 ISSN 2502-8685
Dewan Redaksi
Penanggung Jawab Redaktur
Editor
Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E., Dwi Resti Pratiwi
Marihot Nasution
M.Si. Ratna Christianingrum
Riza Aditya Syafri
Pemimpin Redaksi Ade Nurul Aida
Satrio Arga Effendi
Rendy Alvaro Ervita Luluk Zahara

Government to Person (G2P) Terhadap Penyaluran


Bantuan Sosial di Indonesia p.3
SEBAGAI bagian dari target keuangan inklusif, pemerintah Indonesia
mengembangkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) melalui Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2016. SNKI menyerukan digitalisasi sistem
pembayaran bantuan sosial berbasis uang tunai. Strategi yang dikeluarkan
pemerintah ini bertujuan mendorong perluasan akses layanan keuangan
formal, termasuk untuk kelompok masyarakat dan individu kurang mampu.
Strategi tersebut kemudian mendorong transformasi bentuk penyaluran program
G2P dari tunai menjadi non-tunai melalui rekening tabungan di perbankan.

p.7 Teknologi Blockchain dan Potensinya

BLOCKCHAIN merupakan suatu teknologi yang pertama kali sukses


digunakan dalam pengembangan cryptocurrency. Dalam implementasinya
terhadap cryptocurrency, teknologi blockchain memungkinkan terjadinya
suatu transaksi secara peers to peers (P2P) secara aman, meskipun tanpa
menggunakan perantara (bank/lembaga keuangan). Tidak hanya dalam
cryptocurrency, teknologi blockchain ini juga mengalami pengembangan
sehingga dapat diaplikasikan ke berbagai sektor, mulai dari industri keuangan,
hingga ke sistem pemerintahan. Teknologi blockchain ini kemudian dianggap
sebagai suatu inovasi dan terobosan baru yang akan mendorong perubahan.

Pentingnya Reformasi Data


Bagi Reformasi Perlindungan Sosial p.12
MELALUI KEM PPKF 2022, pemerintah akan melakukan reformasi program
perlindungan sosial (perlinsos) agar lebih tepat sasaran dengan mengintegrasikan
beberapa program perlinsos, sinergi, transformasi, dan perluasan program,
serta menginisiasi program baru. Reformasi program perlinsos didesain untuk
memberikan intervensi kepada seluruh penduduk sepanjang hayat untuk
mempercepat penurunan kemiskinan dan mendukung pembangunan SDM jangka
panjang. Untuk itu, reformasi data perlinsos juga menjadi hal penting untuk segera
dilakukan. Pemutakhiran data yang berkelanjutan serta perluasan cakupan data
merupakan faktor penting bagi tercapainya tujuan reformasi perlinsos.

Kritik/Saran

http://puskajianggaran.dpr.go.id/kontak
Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id

2 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


Government to Person (G2P) Terhadap
Penyaluran Bantuan Sosial di Indonesia
oleh
Arjun Rizky Mahendra Nazhid*)
Marihot Nasution**)
Abstrak
Sebagai bagian dari target keuangan inklusif, pemerintah Indonesia
mengembangkan Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) melalui Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2016. SNKI menyerukan digitalisasi sistem pembayaran
bantuan sosial berbasis uang tunai. Strategi yang dikeluarkan pemerintah ini
bertujuan mendorong perluasan akses layanan keuangan formal, termasuk
untuk kelompok masyarakat dan individu kurang mampu. Strategi tersebut
kemudian mendorong transformasi bentuk penyaluran program G2P dari tunai
menjadi non-tunai melalui rekening tabungan di perbankan. Metode penyaluran
non-tunai dapat menyederhanakan proses penyaluran bantuan. Akan tetapi,
hasil evaluasi lapangan menemukan beberapa kelemahan dalam metode ini.
Dengan demikian, diperlukan metode penyaluran program G2P yang lebih efektif.

P
emerintah Indonesia terus metode tersebut, diantaranya: a) banyak
berkomitmen untuk memperbaiki kartu yang tidak terdistribusi karena
sistem penyaluran program nama dan alamat Keluarga Penerima
bantuan sosial dan subsidi atau yang Manfaat (KPM) yang tidak ditemukan,
biasa disebut dengan government- b) lokasi ATM dan access point yang
to-person (G2P) payment systems. tidak terjangkau oleh masyarakat
Pemerintah secara konsisten menyebabkan biaya transportasi tinggi,
melakukan evaluasi strategi dan metode c) ketergantungan terhadap pendamping
penyaluran dari berbagai program dalam melakukan pencairan dana
agar dapat memberikan kontribusi bantuan, dan d) keterbatasan
maksimal dalam penanggulangan infrastruktur telekomunikasi.
kemiskinan. Berdasarkan Data Terpadu Perkembangan teknologi digital,
Kesejaheraan Sosial (DTKS), pada khususnya teknologi finansial (fintech),
tahun 2020 penyaluran bantuan sosial menawarkan perbaikan metode
yang menggunakan teknologi terdiri penyaluran G2P agar lebih efektif dan
Program Keluarga Harapan (PKH) efisien, baik dari segi kemudahan
sejumlah 30,8 juta jiwa; Program penggunaan, biaya, dan waktu.
Indonesia Pintar (PIP) sejumlah 20,1
Dalam sepuluh tahun terakhir,
juta jiwa; dan Program Sembako
pemerintah Indonesia melalui Tim
sejumlah 50,9 juta jiwa. Selain itu,
Nasional Percepatan Penanggulangan
skema G2P juga banyak disalurkan oleh
Kemiskinan (TNP2K) sudah melakukan
kementerian teknis lainnya yang secara
berbagai rangkaian uji coba penyaluran
umum ditargetkan kepada kelompok
bantuan sosial pemerintah dengan
masyarakat yang rentan.
memanfaatkan teknologi keuangan
Saat ini, penyaluran sebagian besar (financial technology/fintech). Hasil
bantuan sosial pemerintah disalurkan uji coba membuktikan bahwa fintech
langsung ke rekening penerima dengan menggunakan mekanisme
manfaat, dan dapat diakses melalui electronic know your customer (e-KYC)
kartu debit. Namun demikian, masih pada tahap pendaftaran penerima
terdapat beberapa keterbatasan dalam manfaat dan autentifikasi biometrik
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: Arjunrizky000@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: marihot.nasution@gmail.com

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 3


wajah dalam proses pencairan bantuan, terutama verifikasi KPM
manfaat, dianggap merupakan metode pada saat pencairan manfaat. Namun,
penyaluran terbaik. Selanjutnya, hasil evaluasi menemukan beberapa
dengan memanfaatkan metode kelemahan dalam metode penyaluran
fintech diharapkan dapat membantu melalui perbankan, akibat lemahnya
perluasan penyaluran G2P, terutama penguasaan teknologi penerima bantuan
pada masa dan paska pandemi dan lemahnya kondisi infrastruktur.
Covid-19. Hasil uji coba tersebut
menunjukkan bahwa fintech tidak saja Sementara itu, subsidi LPG 3 kg dan
murah dan cepat, tetapi juga mudah subsidi listrik menggunakan metode
diadopsi oleh penerima manfaat, penyaluran bantuan G2P berupa
perbankan, dan penyedia teknologi. bantuan subsidi harga barang. Hingga
Oleh karenanya, dalam tulisan ini tahun 2016, penetapan penerima
ingin melihat bagaimana pemanfaatan manfaat subsidi LPG 3 kg tidak
fintech terutama dalam mendukung menggunakan Basis Data Terpadu (saat
penggunaan G2P payments systems ini disebut DTKS) dan tidak ada proses
terhadap penyaluran bantuan sosial. seleksi penerima manfaat. Subsidi
harga tersebut disalurkan pemerintah
Perkembangan G2P Saat Ini pusat melalui PT Pertamina yang
kemudian melakukan distribusi gas LPG
Pemerintah telah menyalurkan berbagai 3 kg tersebut dan menjualnya dengan
bentuk program G2P dengan beragam harga subsidi. Akan tetapi, tidak ada
evolusi metode penyaluran sejak orde mekanisme yang memonitor apakah
baru. Hingga tahun 2016, beberapa gas LPG 3 kg tersebut diakses hanya
program G2P yaitu PKH, Asistensi oleh keluarga miskin dan usaha mikro
Sosial Penyandang Disabilitas Berat dan kecil sesuai tujuan program. Untuk
(ASPDB), dan Asistensi Sosial Lanjut subsidi listrik bagi keluarga miskin untuk
Usia Terlantar (ASLUT), dengan pelanggan rumah tangga kategori daya
menggunakan metode penyaluran tunai 900 VA sudah menggunakan DTKS.
melalui lembaga penyalur yang ditunjuk Meskipun pencocokkan data pelanggan
pemerintah. Secara umum, penyaluran PT PLN dengan DTKS sudah dilakukan
bantuan dilakukan sesuai prosedur untuk kategori daya 450 VA dan 900 VA,
teknis program-program bantuan sosial sampai saat ini DTKS belum seluruhnya
yang dikelola Kementerian Sosial, yakni digunakan sebagai data pelanggan
sejumlah dana bantuan ditransferkan 450 VA. Dengan memanfaatkan DTKS,
oleh kuasa bendahara umum negara PT PLN kemudian menetapkan daftar
ke rekening lembaga penyalur, yaitu PT pelanggan penerima subsidi listrik dan
Pos Indonesia, dan kemudian ditransfer melakukan setting subsidi tarif listrik
ke rekening giro penerima bantuan yang pada penerima manfaat melalui aplikasi
dibuatkan lembaga penyalur atas nama pelayanan pelanggan. Proses verifikasi
Direktorat penanggung jawab program dalam program subsidi listrik tersebut
di Kementerian Sosial. Khusus untuk lebih singkat dibandingkan program G2P
penyaluran PKH, pemerintah pusat lainnya karena PT PLN telah memiliki
dan daerah bersama dengan PT Pos data pelanggan yang dengan mudah
Indonesia melalukan verifikasi data yang dapat diverifikasi dengan data DTKS.
cukup panjang. Selain itu, prosedur
verifikasi melalui beberapa instansi, Tahapan Penerapan Program G2P
meningkatkan potensi penyalahgunaan Digital
dana dan/atau wewenang (korupsi),
serta ketidaktepatan sasaran penerima TNP2K bersama dengan Kementerian
manfaat PKH. Bila dibandingkan dengan dan Lembaga, telah melakukan
penyaluran tunai, metode penyaluran beberapa uji coba dari tahun ke tahun
non-tunai melalui perbankan dapat menggunakan berbagai macam metode
menyederhanakan proses penyaluran pembayaran dan teknologi otentifikasi,

4 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


mulai dari mobile money, NFC, QR Persiapan Penerapan Teknologi
Code, kartu debit dan PIN, biometrik Biometrik Wajah Untuk Bansos
sidik jari, dan biometrik wajah. Tujuan
dari uji coba tersebut adalah untuk Untuk memulai transformasi
mencari metode penyaluran yang penyaluran bantuan sosial pemerintah
paling aman, efektif, dan efisien bagi menggunakan teknologi biometrik wajah
pemerintah, penerima bantuan, maupun dan memanfaatkan teknologi keuangan
bagi pihak ketiga yang bekerja sama (fintech) diperlukan beberapa langkah-
dengan pemerintah dalam penyaluran langkah persiapan, sebagai berikut:
bantuan tersebut. Pertama, perlu disiapkan periode
Berdasarkan hasil berbagai uji coba, transisi dalam adopsi teknologi biometrik
TNP2K membandingkan efektivitas dan wajah bagi penyaluran bantuan
biaya dari beragam teknologi otentifikasi sosial pemerintah sebagai upaya
yang dapat digunakan. Survei singkat menjembatani keberlanjutan layanan
juga dilakukan untuk beberapa penyaluran agar tidak terputus saat
anggota rumah tangga terpilih untuk terjadinya perubahan pola dari sistem
mengetahui keunggulan dan kelemahan perbankan ke pola sistem elektronik.
masing-masing teknologi, serta untuk Durasi periode transisi tersebut disertai
mengetahui kesulitan dan preferensi langkah teknis yang perlu dilakukan
penerima manfaat. masing-masing pemangku kepentingan
yang dirancang dan diselaraskan
Tabel 1. Perbandingan Keunggulan Teknologi
Otentifikasi - Hasil Survei & Uji Coba oleh TNP2K dengan karakteristik masing-masing
bantuan sosial pemerintah.
Kedua, perlu disiapkan infrastruktur
penyimpanan dan pengelolaan data
penerima manfaat untuk kepentingan
otentifikasi. Basis data yang digunakan
harus mutakhir dan sesuai dengan
data Administrasi Kependudukan di
Dirjen Kependudukan dan Catatan
Sipil, Kementerian dalam Negeri
(Adminduk-Dukcapil). Beberapa
faktor penting pendukung kesuksesan
otentifikasi biometrik wajah untuk
penyaluran program G2P, antara lain: a)
penyediaan server G2P yang terpisah
dari server Adminduk Dukcapil, sehingga
mekanisme penyaluran menggunakan
Sumber: TNP2K (2020), diolah. otentifikasi transaksi biometric dapat
TNP2K menyimpulkan bahwa dijalankan dan dapat menangani
beberapa kelemahan seperti yang frekuensi transaksi yang sangat tinggi
diuraikan di atas dapat diatasi dengan serta menjangkau penerima manfaat
menerapkan pola transaksi keuangan dalam jumlah besar; b) integrasi server
dengan menggunakan biometrik antar basis data (DTKS dan data
sebagai mekanisme otentifikasinya. Adminduk Dukcapil). Perlu adanya
Dipadukan dengan layanan fintech, koordinasi dan sinkronisasi antara basis
teknologi biometrik wajah dapat menjadi data yang sudah ada seperti DTKS,
pilihan pemerintah untuk memperbaiki dengan update data penerima bantuan
penyaluran program G2P kepada sosial pemerintah baru yang terdampak
penerima manfaat secara efektif dan Covid-19; c) perlunya panduan teknis
efisien, dengan kemudahan bertransaksi (juknis) yang mengatur standar layanan
serta tingkat keamanan yang tinggi. penyaluran program G2P kepada

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 5


penerima manfaat oleh perbankan dan a) revisi atau amandemen terhadap
penyelenggara fintech. Panduan teknis Peraturan Presiden No. 63/2017, yang
ini juga perlu mengatur aspek teknis memandatkan penyaluran bantuan
G2P server dan aspek konektivitasnya sosial non-tunai hanya melalui Bank
dengan seluruh pelaku industri fintech. Himbara dan harus menggunakan kartu
kombo, sehingga penyaluran program
Ketiga, persiapan standar industri G2P dapat memanfaatkan teknologi
penyelenggara fintech terkait keuangan (fintech); b) penetapan
otentifikasi dan aplikasi yang digunakan regulasi teknis mengenai integrasi
dalam menyalurkan program G2P penyaluran bantuan sosial pemerintah
perlu dilakukan agar semua pelaku dengan menggunakan aplikasi biometrik;
industri dapat langsung terlibat dalam dan c) mekanisme registrasi penerima
penyaluran bantuan/subsidi saat manfaat hingga detail alur transaksi
pemerintah memutuskan penggunaan penyaluran bantuan sosial pemerintah
fintech untuk penyaluran bantuan. dengan otentifikasi teknologi biometrik
Keempat, diperlukan sejumlah wajah. Hal yang perlu ditekankan dalam
peraturan untuk memastikan penyaluran kerangka regulasi ini adalah bagaimana
bantuan dengan menggunakan menciptakan prosedur registrasi
teknologi biometrik wajah oleh para yang mudah bagi penerima manfaat,
penyelenggara fintech berjalan terutama kelompok rentan seperti lansia,
dengan lancar. Perbaikan regulasi penyandang disabilitas, komunitas adat
yang diperlukan diantaranya: terpencil.

Rekomendasi
Penerapan penggunaan biometrik wajah dalam penyaluran bantuan sosial tidak
tanpa resiko. Menurut World Bank dalam TNP2K (2020), implementasi aplikasi
biometrik atau digital ID memiliki beberapa risiko antara lain exclusion risk, yaitu
kemungkinan adanya kelompok penduduk yang sulit dijangkau pendataan biometrik,
serta isu keamanan data dan privasi termasuk masalah etika untuk mengumpulkan
informasi biometrik individu. Risiko tersebut telah banyak dimitigasi melalui hasil
uji coba yang dilakukan oleh TNP2K. Pemerintah perlu memperhatikan langkah-
langkah yang perlu dipersiapkan untuk dapat mengimplementasikan teknologi
biometrik wajah sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Selain itu, pemerintah
juga dapat mempermudah proses integrasi teknologi biometrik tersebut dengan
menetapkan panduan tata kelola data dan memberikan dukungan untuk ekosistem
pengembangan penggunaan digital ID menggunakan biometrik.

Daftar Pustaka Perpres Nomor 63 Tahun 2017 Tentang


Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non
Kemenkeu. 2021. “Publikasi Berita Tunai.
Terbaru Penyaluran Bansos Sudah
Lebih Dari 10 Juta KPM” Diakses Perpres Nomor 82 Tahun 2016 Tentang
melalui: https://www.kemenkeu.go.id/ Strategi Nasional Keuangan Inklusif
publikasi/berita/terbaru-penyaluran-
bansos-sudah-lebih-dari-10-juta-kpm/ TNP2K. 2020. “Buku Modernisasi G2P
Melalui Solusi Financial Technology di
KemenkoPMK. 2021. Digitalisasi Bansos Indonesia”. Edisi Pertama, November
Perlu Perhatikan Kesenjangan Daerah. 2020. ISBN: 978-602-275-213-4, Jakarta
Diakses melalui https://www.
kemenkopmk.go.id/digitalisasi-bansos- Women World Banking. 2020.
perlu-perhatikan-kesenjangan-daerah Mewujudkan Potensi Digitalisasi G2P.

6 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


Teknologi Blockchain dan Potensinya
oleh
Riza Aditya Syafri*)
Azizah Ulfa**)

Abstrak
Blockchain merupakan suatu teknologi yang pertama kali sukses digunakan
dalam pengembangan cryptocurrency. Dalam implementasinya terhadap
cryptocurrency, teknologi blockchain memungkinkan terjadinya suatu transaksi
secara peers to peers (P2P) secara aman, meskipun tanpa menggunakan
perantara (bank/lembaga keuangan). Tidak hanya dalam cryptocurrency, teknologi
blockchain ini juga mengalami pengembangan sehingga dapat diaplikasikan ke
berbagai sektor, mulai dari industri keuangan, hingga ke sistem pemerintahan.
Teknologi blockchain ini kemudian dianggap sebagai suatu inovasi dan terobosan
baru yang akan mendorong perubahan. Pemerintah perlu merespons terhadap
perubahan/disrupsi yang mungkin ditimbulkan oleh sistem blockchain ini.

B
lockchain merupakan suatu medis dan mencanangkan program
teknologi yang pertama kali pengolahan data medis dengan tujuan
sukses digunakan dalam mengeksplorasi data catatan medis
pengembangan cryptocurrency. secara elektronik, uji klinis, dan data
Dalam implementasinya terhadap kesehatan lainnya yang dapat diolah
cryptocurrency, teknologi blockchain dengan baik serta saling terintegrasi.
memungkinkan terjadinya suatu Dengan teknologi blockchain tersebut
transaksi secara peers to peers akan menghasilkan data yang
(P2P) secara aman, meskipun tanpa akuntabel dan transparan dalam proses
menggunakan perantara (bank/lembaga pertukaran data. Di Korea Selatan,
keuangan). Teknologi blockchain hingga teknologi blockchain digunakan
saat ini masih terus dikembangkan. untuk pengembangan infrastruktur
Tidak hanya dalam cryptocurrency, dengan mendirikan pembangkit listrik
teknologi blockchain ini juga mengalami virtual, pembangkit listrik tersebut
pengembangan sehingga dapat berbasis cloud dan mengintegrasikan
diaplikasikan ke berbagai sektor, mulai berbagai sumber daya energi untuk
dari industri keuangan, hingga ke sistem mengoptimalkan pembangkit listrik
pemerintahan. tersebut. Sementara di Malaysia, sistem
blockchain digunakan untuk sektor
Hingga kini, berbagai negara telah pariwisata khususnya di kota Melaka,
menggunakan dan mengaplikasikan dengan teknologi blockchain pemerintah
teknologi blockchain dalam berbagai dapat menelusuri mulai dari visa turis
sektor, mulai dari kesehatan, asing, hingga kegiatan yang mereka
infrastruktur, tata kelola kota, lakukan selama di Malaysia (James et
manajemen aset dan data, serta al, 2020).
pendidikan. Sebagai contoh
penerapan di sektor kesehatan yaitu Dalam berbagai kajian literatur,
di Amerika Serikat, Swiss, Jepang teknologi blockhain dipandang sebagai
dan Brazil, teknologi blockchain suatu teknologi yang dianggap dapat
digunakan untuk mengatur produk mendisrupsi industri kedepannya.
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: riza.syafri@dpr.go.id
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: azizahulfa7@gmail.com

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 7


Untuk itu, dalam tulisan ini ingin lintas negara dapat terjadi real-time, dan
memperlihatkan potensi yang mungkin lebih murah karena tidak membutuhkan
ditimbulkan dalam penerapan teknologi pihak perantara (perbankan/lembaga
blockchain, serta langkah yang keuangan).
perlu dilakukan pemerintah terkait
perkembangan teknologi blockchain, Dalam Kajian World Bank (2019)
terutama untuk sektor keuangan dan menyatakan bahwa sistem blockchain
perpajakan. merupakan suatu inovasi teknologi yang
sangat berpotensi memicu terjadinya
Blockchain dan Potensi Dampak yang revolusi industri yang akan mendisrupsi
ditimbulkan model ekonomi dan bisnis yang ada.
Sistem ini berpotensi mendorong
Blockchain diperkenalkan sebagai suatu peningkatan produktivitas ke berbagai
database jaringan yang terdistribusi industri, dimulai dari transformasi
(distributed ledger technology) terhadap sistem keuangan yang ada
dengan menggunakan sistem yang saat ini, hingga ke berbagai sektor
kompleks, dimana memungkinkan industri lainnya. Kemampuannya untuk
terjadinya suatu transaksi yang aman disintermediation akan meningkatkan
tanpa menggunakan perantara. transparansi, meningkatkan verifikasi
Keunggulan utama sistem blockchain secara akurat, mengurangi biaya
ini adalah mekanisme kriptografi yang transaksi, dan mengefisiensi rantai nilai
memungkinkan terjadinya distribusi atas dari proses bisnis yang ada saat ini.
database, sehingga setiap pihak dalam
jaringan dapat melakukan verifikasi Disrupsi teknologi blockchain terhadap
atas transaksi yang terjadi. Dengan industri keuangan sudah mulai terjadi
kata lain, tidak ada entitas tunggal yang sejak tahun 2016. Tingginya biaya
dapat mengontrol maupun mengubah operasional pada sistem konvensional
data dalam sistem blockchain tersebut. akibat fraud, cyber-crime, dan biaya
Teknologi tersebut menjadikan suatu transaksi lintas negara yang tinggi,
transaksi menjadi lebih transparan, mendorong sebagian perbankan dan
aman, cepat, dan efisien/murah (World industri keuangan mulai menggunakan
Bank, 2019). Lebih transparan karena teknologi blockchain. Berdasarkan hasil
setiap aliran transaksi tercatat dalam kajian McKinsey (2019) menyebutkan
sistem blockchain dan tidak pernah bahwa perbankan mengeluarkan hingga
terhapus, serta dapat diverifikasi oleh USD15 miliar - USD20 miliar per tahun
pihak-pihak terkait. Lebih aman karena untuk penanganan fraud, dan sekitar
sistem verifikasi yang terdistribusi USD8 miliar untuk penanganan Anti-
menjadikannya tidak bisa di-hack. Money Laundering (AML). Dengan
Lebih cepat karena menggunakan implementasi teknologi blockchain
platform digital, sehingga transaksi diperkirakan akan menghemat biaya
Gambar 1. Mekanisme Transaksi Pada Sistem Blockchain

Sumber: World Bank (2019), diolah.

8 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


operasional perbankan hingga USD1 ke depannya, yakni Pajak Penghasilan
miliar, dan USD7 – USD9 miliar (PPh), Pajak Pertambahan Nilai
terhadap kemungkinan kerugian akibat (PPN), dan transfer pricing. Terkait
fraud. Selain itu, teknologi blockchain pajak penghasilan, implementasi
juga diperkirakan akan menghemat teknologi blockchain akan mendorong
biaya atas transaksi lintas negara yang efisiensi dalam penghitungan PPh.
tinggi hingga USD4 miliar per tahun. Validasi dan verifikasi perhitungan
Maka tidak heran jika sebagian bank PPh dapat dilakukan tersistem secara
dan lembaga keuangan telah mengakui otomatis, dan penerima upah tidak
dan menggunakan teknologi blockchain lagi perlu melaporkan pembayaran
ini. pajaknya. Terkait PPN, implementasi
Gambar 2. Perbankan dan Lembaga Keuangan sistem blockchain akan meningkatkan
yang Telah Mengadopsi Teknologi Blockchain penerimaan pajak bagi pemerintah,
karena semua dilakukan secara
tersistem sehingga sulit untuk
melakukan fraud. Selain itu, dengan
sistem distribusi ledger pada blockchain,
akan mendorong penerapan PPN dalam
transaksi internasional (lintas negara)
yang selama ini sulit, dimana data
transaksi wajib pajak di negara lain sulit
diperoleh.
Dengan sistem perpajakan yang saling
terintegrasi dengan teknologi blockchain,
Sumber: CBInsight, 2021.
diharapkan dapat meningkatkan
Selain industri keuangan, teknologi efektivitas dan efisiensi terutama dalam
blockchain ini juga diperkirakan administrasi perpajakan melalui sistem
akan mendisrupsi sektor-sektor data yang lebih reliabel dan akuntabel,
lainnya, termasuk pemerintahan dan serta diharapkan mampu mengurangi
perpajakan. Hal tersebut dapat menjadi shadow economy yang selama ini belum
potensi tersendiri bagi pemerintah mampu tertangkap dalam sistem pajak
untuk mengoptimalkan penerimaan konvensional, baik yang muncul akibat
perpajakan. Dalam perkembangan transaksi lintas negara, maupun akibat
tahun 2015-2019, tax buoyancy upaya penghindaran pajak.
Indonesia cenderung berada di bawah
1, dengan rata-rata dalam 5 tahun Sejalan dengan kajian Delloite, EY
terakhir berada di angka 0,65. Dalam Global juga memberikan pandangan
5 tahun terakhir, hanya pada tahun serupa. Teknologi blockchain dianggap
2018 tax buoyancy Indonesia berada di berpotensi merevolusi praktik
atas 1, yakni berada pada angka 1,56. akuntansi dan cara menghitung serta
Rendahnya tax buoyancy di Indonesia mengumpulkan pajak lebih efisien,
tersebut berkaitan erat dengan relatif lebih cepat, dan real-time (EY, 2020).
tingginya shadow economy dan belum Dalam studi empiris yang dilakukan IMF
maksimalnya tingkat kepatuhan wajib tahun 2020 juga menjelaskan bahwa
pajak (DDTC, 2020). digitalisasi dapat mengurangi kesalahan
pelaporan, sehingga membantu
Berbagai literatur telah mengkaji meningkatkan pendapatan perpajakan.
bagaimana kemungkinan dampak Teknologi blockchain dan digitalisasi
teknologi blockchain akan memengaruhi dapat membantu mengamankan
sistem perpajakan ke depan. Dalam keaslian informasi, serta meningkatkan
kajian Delloite (2017) menjelaskan keakuratan dalam pelaporan transaksi
bahwa sistem blockchain ini setidaknya lintas negara.
akan memengaruhi 3 jenis perpajakan

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 9


Berdasarkan berbagai literatur yang untuk mengatur, memverifikasi, dan
telah ditampilkan, memperlihatkan mendistribusikan informasi dianggap
bahwa blockchain dianggap sebagai dapat mengoptimalkan proses bisnis.
salah satu inovasi teknologi yang akan Penerapan sistem blockchain di
berdampak terhadap perekonomian pemerintahan sangat tergantung pada
kedepannya. Sistem keuangan dan political will pemerintah, terutama
perpajakan hanya dua dari sekian sektor soal transparansi dan desentralisasi
yang akan terdisrupsi oleh teknologi database. Pemerintah perlu mengkaji
blockchain. Dalam kajian CBInsight lebih lanjut mengenai cost and benefit
tahun 2021 menyebutkan bahwa yang mungkin ditimbulkan dari sistem
hingga tahun 2023, investasi dalam blockchain ini, terutama terhadap
pengembangan teknologi blockchain pelaksanaan pemerintahan, serta
diperkirakan mencapai USD16 miliar menganalisis dan mengidentifikasi
per tahun, dan diperkirakan akan ada sektor-sektor yang sekiranya dapat
58 industri yang berpotensi terdisrupsi terintegrasi dengan menggunakan
oleh perkembangan teknologi blockchain sistem blockchain ini. Kedua, meskipun
tersebut. Oleh karena itu, pemerintah ketertarikan terhadap teknologi
diharapkan aware dan dapat mengkaji blockchain cukup tinggi, namun tidak
lebih lanjut mengenai potensi-potensi mudah untuk mengimplementasikan
yang mungkin timbul dan dapat teknologi tersebut di Indonesia, karena
dimaksimalkan dari penerapan teknologi regulasi pemerintah terhadap teknologi
blockchain kedepannya. blockchain belum ada. Sebagai sebuah
teknologi yang baru, antusiasme dari
Langkah yang Perlu dilakukan pelaku industri tentunya perlu ditopang
Pemerintah oleh regulasi yang akomodatif sehingga
Dengan kemungkinan disrupsi yang dapat memaksimalkan manfaat
ditimbulkan ke berbagai sektor, teknologi blockchain itu sendiri. Ketiga,
pemerintah Indonesia diharapkan terkait dampaknya terhadap sistem
dapat mempersiapkan diri dengan keuangan, Bank Indonesia dan Otoritas
perkembangan teknologi di masa Jasa Keuangan (OJK) diharapkan dapat
mendatang. Beberapa hal yang perlu menjadi trigger untuk menjadi jembatan
diperhatikan pemerintah diantaranya, terutama dalam pengembangan sistem
pertama, blockchain merupakan tren blockchain yang dapat mengintegrasikan
global yang akan berdampak besar sistem pembayaran secara digital
terhadap keberlangsungan bisnis yang efisien, bahkan untuk mengatasi
ke depan, kemampuan blockchain transaksi antar negara.
sebagai suatu database yang canggih,

Rekomendasi
Berdasarkan paparan analisis di atas, maka penulis merekomendasikan bahwa
implementasi teknologi blockchain diharapakan dapat menjadi salah satu alternatif
bagi pemerintah dalam mengatasi permasalahan data yang selama ini menjadi
persoalan di Indonesia. Dengan teknologi yang mampu mendistribusikan dan
memverifikasi data melalui teknologi cryptography diharapkan mampu mendorong
terciptanya Indonesia one data yang akan saling terintegrasi. Lebih jauh lagi,
dampak yang akan ditimbulkan terhadap perkembangan sistem keuangan maupun
industri kedepannya menjadi suatu hal yang perlu menjadi perhatian juga bagi
pemerintah. Oleh karenanya, pemerintah sudah harus mempelajari dan menelaah
sedini mungkin mengenai dampak maupun pemanfaatan teknologi blockchain,
baik untuk pemerintahan maupun sektor lainnya.

10 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


Daftar Pustaka: EY Global. (2020). How Blockchain Will
Transform Tax, Accounting, and more.
Blockchainmedia.id. (2018). Kebijakan Diakses melalui: https://www.ey.com/
Pemerintah Soal Blockchain en_cn/tax/how-blockchain-will-transform-
Dinantikan. Diakses melalui: https:// tax-accounting-and-more pada 13 Juni
blockchainmedia.id/kebijakan- 2021.
pemerintah-soal-blockchain-dinantikan/
pada 14 Juni 2021. IMF. (2020). Tax Evasion from Cross-
Border Fraud: Does Digitalization Makes
Coinmarketcap.com. (2021). Bitcoin a Difference?. IMF Working Paper.
vs The Biggest Companies and Assets
in The World by Market Cap. Diakses James et al. (2020). Blockchains
melalui: https://coinmarketcap.com/ for Government: Use Cases and
largest-companies/ pada 12 Juni 2021. Challenges. Digit. Gov.: Res. Pract. 1, 3,
Article 22: Washington DC.
DDTC. (2020). Pemerintah Sebut 6
Faktor Ini Bisa Persulit Pencapaian McKinsey. (2019). Blockchain and
Target Pajak. Diakses melalui: https:// Retail Banking: Making the Connection.
news.ddtc.co.id/pemerintah-sebut-6- Diakses melalui: https://www.mckinsey.
faktor-ini-bisa-persulit-pencapaian- com/industries/financial-services/our-
target-pajak-23745 pada 13 Juni 2021. insights/blockchain-and-retail-banking-
making-the-connection pada 14 Juni
Delloite. (2017). Blockchain Technology 2021.
and its potential in taxes. Delloite:
Poland World Bank. (2019). Blockchain:
Opportunities for Private Enterprises
Duniafintech.com. (2017). Sepak in Emerging Markets. World Bank:
Terjang Teknologi Blockchain Di Washington DC.
Negara-Negara Maju. Diakses melalui:
https://duniafintech.com/sepak-terjang- World Bank. (2018). Cryptocurrencies
teknologi-blockchain-di-negara-negara- and Blockchain. World Bank:
maju/ pada 14 Juni 2021 Washington DC.

Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 11


Pentingnya Reformasi Data Bagi
Reformasi Perlindungan Sosial
oleh
Hikmatul Fitri*)
Damia Liana**)
Abstrak
Melalui KEM PPKF 2022, pemerintah akan melakukan reformasi program
perlindungan sosial (perlinsos) agar lebih tepat sasaran dengan mengintegrasikan
beberapa program perlinsos, sinergi, transformasi, dan perluasan program,
serta menginisiasi program baru. Reformasi program perlinsos didesain untuk
memberikan intervensi kepada seluruh penduduk sepanjang hayat untuk
mempercepat penurunan kemiskinan dan mendukung pembangunan SDM
jangka panjang. Untuk itu, reformasi data perlinsos juga menjadi hal penting untuk
segera dilakukan. Berangkat dari pengalaman penanganan pandemi Covid-19,
peningkatan akurasi data merupakan suatu keniscayaan. Pemutakhiran data
yang berkelanjutan serta perluasan cakupan data merupakan faktor penting bagi
tercapainya tujuan reformasi perlinsos.

P
erlindungan sosial (perlinsos) Sebagaimana diketahui bahwa meskipun
merupakan suatu aspek yang pelaksanaan program perlinsos telah
tidak terpisahkan dalam proses menempuh jalan yang cukup panjang,
pembangunan, pengentasan kemiskinan, pada praktiknya penyaluran bantuan
serta pengurangan kesenjangan dalam sosial sering kali menghadapi sejumlah
suatu negara. Program perlinsos permasalahan. Salah satu masalah
semakin krusial peranannya ketika fundamental dalam pelaksanaan
suatu negara sedang dihadapkan program tersebut adalah basis data,
dengan situasi krisis seperti pandemi dan hal ini masih menjadi pekerjaan
Covid-19. Akibat terbatasnya aktivitas rumah bagi pemerintah. Data yang
ekonomi untuk memenuhi kebutuhan tidak termutakhirkan serta tingkat
hidup, sejumlah masyarakat kehilangan akurasi data yang rendah meyebabkan
pendapatan sehingga menimbulkan pelaksanaan program perlinsos masih
kelompok masyarakat miskin baru. menghadapi berbagai macam tantangan.
Data BPS 2021 menunjukkan bahwa Ekonom Bank Dunia, Vivi Alatas
Jumlah penduduk miskin bertambah 1,13 menyebutkan permasalahan data juga
juta, yaitu menjadi 27,55 juta jiwa per terkait dengan koordinasi data perlinsos
September 2020. Tingkat kemiskinan yang tersebar antar kementerian atau
Indonesia kembali dua digit di level 10,19 lembaga (Smeru, 2021). Tulisan ini akan
persen dari total populasi, hanya dalam membahas secara singkat pentingnya
jangka waktu enam bulan. reformasi basis data dalam mendukung
tercapainya tujuan reformasi struktural
Program perlinsos dilakukan pemerintah program perlinsos yang direncanakan
untuk merespons dan meminimalisasi pemerintah pada tahun 2022 mendatang.
dampak situasi krisis melalui Program
Jaring Pengaman Sosial (JPS) Rencana Reformasi Program
sejak 2020. Program tersebut hadir Perlindungan Sosial Serta
memberikan bantalan kepada rumah Permasalahannya
tangga dan individu terdampak agar Program perlinsos saat ini menjadi salah
tidak jatuh miskin atau semakin dalam satu upaya memberikan ketahanan
masuk ke dalam garis kemiskinan. ekonomi bagi masyarakat yang
*) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: hikmatulfitri.data@gmail.com
**) Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: damia.liana@dpr.go.id

12 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


terdampak langsung maupun tidak Permasalahan program perlinsos yang
langsung akibat pandemi. Akibat krisis terjadi di setiap tahun berjalan berpotensi
pandemi yang diperkirakan belum usai, mengurangi efektivitas program,
program perlinsos terus dilanjutkan sehingga memiliki dampak langsung
pada tahun 2021 berdasarkan evaluasi terhadap keberhasilan pencapaian tujuan
pelaksanaan pada tahun sebelumnya. penanggulangan kemiskinan. Dari sisi
Pemerintah melanjutkan tiga program institusional, pemerintah menjelaskan
perlinsos tersebut yaitu Program bahwa perlinsos saat ini menghadapi
Keluarga Harapan (PKH) dan Program isu belum harmonisnya berbagai
Bantuan Pangan Non-tunai (bantuan peraturan perundangan yang terkait,
sembako) yang merupakan program belum tegasnya definisi dan cakupan,
reguler Kemensos, dan Bantuan Sosial serta belum optimalnya koordinasi antar
Tunai (BST) sebagai program khusus pemangku kepentingan. Meskipun
saat pandemi. Tidak hanya itu, untuk program perlinsos saat ini telah
meningkatkan efektivitas program, mencakup sebagian besar penduduk,
pemerintah merencanakan reformasi namun kelompok rentan seperti lansia,
perlinsos dan subsidi sebagaimana penyandang disabilitas, pekerja informal
yang disampaikan dalam KEM-PPKF yang rentan, dan orang yang kehilangan
2022. Sebagaimana diketahui bahwa pekerjaan belum sepenuhnya tercakup.
konsep dasar perlinsos mencakup tiga
Selain itu, dalam pelaksanaannya di
hal yakni, bantuan sosial (bansos) yang
lapangan, selama penanganan dampak
berfokus pada masyarakat miskin dan
pandemi di tahun 2020, permasalahan
rentan (bottom 40) dengan skema non-
penyaluran bansos yang diadukan
contributory system, jaminan sosial
Ombudsman RI mencapai 1.052 aduan,
(Jamsos) dengan skema contributory
di antaranya terkait (i) penyaluran yang
system, serta jaring pengaman sosial
tidak merata baik dalam hal waktu,
(social safety net) sebagai program
sasaran/masyarakat penerima, maupun
untuk melindungi masyarakat miskin
wilayah distribusi; (ii) ketidakjelasan
dan rentan dari kemunduran sosial
prosedur dan persyaratan untuk
akibat goncangan perekonomian
menerima bantuan; (iii) masyarakat yang
atau bencana. Reformasi program
kondisinya lebih darurat namun tidak
perlinsos didesain untuk memberikan
terdaftar, dan sebaliknya yang terdaftar
intervensi kepada seluruh penduduk
tidak menerima bantuan, (iv) tidak
sepanjang hayat dan ditujukan untuk
mendapat bantuan di daerah domisili
mempercepat penurunan kemiskinan,
karena tidak sesuai dengan identitas
meningkatkan kesejahteraan, dan
KTP (Ombudsman RI, 2020).
mendukung pembangunan SDM jangka
panjang. Adapun rencana reformasi Data Merupakan Faktor Penting dalam
perlinsos pada tiap bidang, dilakukan Pelaksanaan Program Perlindungan
sebagaimana ditampilkan dalam tabel Sosial
berikut:
Tabel 1. Rencana Reformasi Program Kepala Bappenas, Suharso menjelaskan
Perlindungan Sosial bahwa aspek penting dalam pelaksanaan
berbagai program perlinsos adalah
akurasi data penerima manfaat
program perlinsos dan hal tersebut
merupakan suatu keniscayaan yang
tidak bisa dihindari (Bappenas, 2021).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ketersediaan basis data kemiskinan
yang terpadu memberi hasil penetapan
sasaran yang lebih baik. Dampaknya
10 hingga 30 persen rumah tangga
Sumber: KEM-PPKF (2022), diolah.
Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 13
termiskin menerima manfaat lebih besar menyebutkan bahwa, masih terdapat
dari peningkatan cakupan tersebut 20 persen keluarga miskin di wilayah
dibandingkan mereka yang hampir metropolitan yang seharusnya berhak
miskin (Rivani, 2016). Sebaliknya, menerima bantuan sosial, namun belum
rendahnya kualitas dan tingkat akurasi pernah menerima sama sekali selama
data menyebabkan penyaluran bantuan masa pandemi, baik dari pemerintah
sosial salah sasaran (targetting error), pusat, provinsi, atau kabupaten/kota. Hal
baik inclusion error maupun exclusion tersebut dapat terjadi disebabkan oleh
error. Kesalahan sasaran terjadi pada masih besarnya exclusion error sebesar
hampir seluruh program bansos dengan 20 persen.
tingkat kesalahan terparah pada Program
Melalui Kemensos, pemerintah sedang
Bantuan Pangan dan Bantuan Iuran
meningkatkan integritas basis data yang
JKN. Masalah targetting tersebut akan
digunakan untuk penyaluran program
membuat komplementaritas antar
perlinsos PKH, BPNT, dan BST yaitu
program dengan masih sedikitnya
Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
kelompok desil terbawah yang menerima
(DTKS). Hal tersebut dilakukan untuk
lebih dari satu program. Subsidi yang
memastikan seluruh data memiliki
merupakan program pemerintah yang
identitas tunggal dan nomor identitas
memiliki fungsi untuk pengentasan
yang padan dengan data kependudukan
kemiskinan juga masih memililki
dan telah ditetapkan melalui Kepmensos
exclusion error yang cenderung lebih
No.12/HUK/2021 sehingga menjadi New
besar (KEM-PPKF, 2022).
DTKS. Pemutakhiran data diarahkan
Lembaga riset SMERU juga menjelaskan kepada perluasan cakupan dan
bahwa salah sasaran pada penyaluran fungsi DTKS yaitu mencakup aspek
beberapa program bantuan sosial pembangunan manusia, sehingga dapat
disebabkan sumber data dalam diakses oleh seluruh kementerian/
program tersebut bermasalah dan lembaga khususnya kementerian yang
tidak termutakhirkan. Persoalan data berada di bawah koordinator Kemenko
ini salah satunya disebabkan oleh PMK (Kompas, 2020), serta dilakukan
belum rutinnya pemutakhiran data perbaikan kebijakan pemanfaatan
di lapangan. Dari hasil studi SMERU anggaran perlinsos dengan pembagian
(2020), terdapat pemutakhiran data berdasarkan kelompok usia (tabel 2).
yang belum terakomodasi dengan Tabel 2. Bentuk Program Perlinsos
baik. Rendahnya tingkat akurasi data Berdasarkan Kelompok Usia Tahun 2022
juga disebabkan oleh permasalahan
koordinasi antar kementerian dan
lembaga, serta lemahnya koordinasi
dan sinkronisasi data antara tingkat
pusat dan daerah. Selain itu, terdapat
masalah dalam verifikasi data Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) untuk program Sumber: KEM-PPKF (2022), diolah.
PKH dan sembako perluasan yang Daftar Pustaka
disebabkan oleh tahapan perubahan
verifikasi data selama masa pandemi, Bappenas (2014). “Perlindungan Sosial
dimana seharusnya tahap verifikasi data di Indonesia: Tantangan dan Arah ke
dilakukan sebelum penetapan KPM. Depan.
Tumpang tindih bansos juga sering Bappenas.go.id. (2021). “Susun Ulang
terjadi disebabkan belum terdapatnya Sstem Perlindungan Sosial Bappenas
unifikasi data atau data tunggal dalam Tekankan Pentingnya Akurasi Data
penyaluran berbagai program perlinsos. Penerima Bantuan”, diakses di
Hasil riset Institute for Demographic laman https://www.bappenas.go.id/id/
and Poverty Studies (IDEAS) Mei 2021 berita-dan-siaran-pers/susun-ulang-

14 Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021


Rekomendasi
Program perlinsos memiliki kontribusi penting dalam pembangunan ekonomi
nasional serta mendorong pertumbuhan ekonomi, baik secara langsung melalui
penguatan konsumsi masyarakat maupun secara tidak langsung melalui penguatan
SDM yang berdampak pada produktivitas ekonomi. Program perlinsos yang telah
berlangsung lama membutuhkan penyempurnaan sistem agar efektivitas program
dalam mengatasi ketimpangan sosial dan penanggulangan kemiskinan dapat
terwujud. Reformasi perlinsos yang direncanakan pemerintah pada tahun 2022
mendatang, selain ditujukan kepada pengintegrasian berbagai program perlinsos,
hendaknya juga dilakukan reformasi data dalam basis data terpadu. Pemutakhiran
data hendaknya mencakup batas bawah hingga 20 persen masyarakat miskin,
sehingga masyarakat pekerja informal, masyarakat yang kehilangan pekerjaan
atau di-PHK serta masyarakat UMKM masuk dalam cakupan data tersebut. Data
Susenas 2019 menunjukkan bahwa 20 persen kelompok keluarga berpenghasilan
terendah belum mendapatkan bansos, sebaliknya terdapat keluarga di kelompok
menengah dan kaya yang menerima bansos. Diperlukan basis data yang andal,
berkelanjutan, serta adaptif dalam upaya reformasi perlinsos di Indonesia.
Selanjutnya, peningkatan koordinasi antar-kementerian dan lembaga serta sinergi
antara tingkat pusat dan daerah juga sangat dibutuhkan dalam mereformasi data
perlinsos, sehingga upaya percepatan pemutakhiran serta perluasan data terpadu
kesejahteraan sosial dapat terealisasi dengan baik.
sistem-perlindungan-sosial-bappenas- penyaluran-bansos-pemerintah-perluas-
tekankan-pentingnya-akurasi-data- cakupan-data
penerima-bantuan/
Ombudsman.go.id (2020). “Evaluasi
BPS (2021). Jumlah Penduduk Miskin Penyaluran Bantuan Sosial Tahap Satu,
Menurut Provinsi. Diakses di laman Covid-19”, diakses di laman https://
https://www.bps.go.id/subject/23/ ombudsman.go.id/artikel/r/artikel--
kemiskinan-dan-ketimpangan. evaluasi-penyaluran-bantuan-sosial-
html#subjekViewTab3 bansos-tahap-satu-covid-19-
BPS (2019). “Survei Sosial Nasional Rivani, Edmira (2016). “Peran Sumber
Maret 2019”, Publikasi Data Tunggal dalam Mendukung
Ketepatan Sasaran Program Percepatan
Badan Kebijakan Fiskal (2021).
Penanggulangan Kemiskinan”. Kajian
“Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR
Pokok Kebijakan Fiskal Tahun 2021 dan
RI, Vol.21 No.2 hal. 87-103
2022.
Smeru.or.id (2021). “Analisis Dampak
IDEAS (2021). “Keluarga Miskin dalam
Sosial dan Ekonomi Pandem terhadap
Pusaran Pandemi”. Policy Brief Meri
Rumah Tangga di Indonesia”. di akses
2021, diunduh di laman https://ideas.
di laman https://smeru.or.id/id/content/
or.id/2021/05/10/keluarga-miskin-dalam-
analisis-dampak-sosial-dan-ekonomi-
pusaran-pandemi/
pandemi-terhadap-rumah-tangga-di-
Keputusan Menteri Sosial Republik indonesia
Indonesia No.12/HUK/2021 Tentang
Smeru.or.id (2020). “Urgensi untuk
Terpadu Kesejahteraan Sosial Tahun
Memperbaiki Sistem Bantuan Sosial
2021 Tahap Pertama
di Tengah Pandemi”, diakses di laman
Kompas.com (2020). “Lanjutkan https://smeru.or.id/id/content/urgensi-
Penyaluran Bansos, Pemerintah untuk-memperbaiki-sistem-bantuan-
Perluas Cakupan Data”, diakses di sosial-di-tengah-pandemi-covid-19
laman https://nasional.kompas.com/
read/2020/11/05/15384951/lanjutkan-
Buletin APBN Vol. VI. Ed. 11, Juni 2021 15
“Siap Memberikan Dukungan Fungsi Anggaran
Secara Profesional”

Buletin APBN
Pusat Kajian Anggaran
Badan Keahlian DPR RI
www.puskajianggaran.dpr.go.id
Telp. 021-5715635, Fax. 021-5715635
Twitter: @puskajianggaran
Instagram: puskajianggaran

Anda mungkin juga menyukai