Anda di halaman 1dari 7

Respon Terhadap

Multikulturalisme
Politik Identitas dan Multikulturalisme
JIP Unand
By Irawati
• Keragaman budaya merupakan suat keniscayaan dalam masyarakat
multicultural
• Respon terhadap keragaman dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti
norma-norma dan institusi politiknya
• Respon tiap masyarakat/negara akan berbeda tergantung kepada
persetujuan diantara mereka
Respon terhadap Multikulruralsime:
(1) Asimilasi
• Konsep ini muncul dari pendekatan sosiologis. Perbedaan budaya direspon
dengan melakukan proses peleburan berbagai budaya yang berinterkasi
menuju budaya baru yang diterima sebagai identitas baru (monokultural)
• Tiga karakter utama dari asimilasi: (1) kelompok yang berbeda akan
bertemu /berinterkasi untuk berbagai budaya bersama dalam posisi setara
dan terjadi secara alamiah. (3) Proses secara bertahap akan lenyapnya pola-
pola budaya dan perilaku asli menuju pola-pola budaya baru. (3) kelompk-
kelompok yang terlibat dalam proses ini akan melebur kedalam arus utama
budaya melalui proses integrasi sosial-budaya dan ekonomi antar generasi
• Asimilasi ini dapat di identifikasi dalam dua bentuk: a) Asimilasi Budaya dan
b) asimilasi struktural
• Tantangan dari proses asimilasi:
1) Pebedaaan budaya yang kuat
2) perbedaan fisik
3) perasaan superioritas dan inferioritas
Integrasi
• Integrasi seringkali dianggap sama dengan asimilasi.
• Namun beberapa tokoh membedakannya dengan asimilasi terutama
tentang penyesuaian budaya. Jika asimilasi lebih menekannya
pentingnya minoritas menyesuaikan dengan budaya mayitas dan
menjadi bagain dari mayoritas, namun integrasi lebih melihat
peleburan budaya dengan memperhatikan toleransi timbal balik dan
adanya kohesi sosial.
Toleransi
• Budaya minoritas tidak diterima, namun juga tidak diasimilasikan
• Bentuknya nyatanya adalah dengan sikap tidak interfensi terhadap
budaya minoritas
• Penolakan terhadap budaya minorotas tidak ditampilkan sebagai
sikap/tindakan
• Beberapa prinsip utama yang ada dalam toleransi (McKinnon: 2006):
1) Perbedaan; 2) penting; 3) oposisi; 4) kekuataan; 5) non-penolakan;
6) kebutuhan
Pengakuan Publik
• Konsep ini berasal dari konsep politik pengakuan ( the politics of
recognition) C. Taylor (1994) atau ide politik perbedaan (politics of
difference) Young (1990).
• Gagasan; kelompok-kelompok minoritas /terpinggirkan harus di
afirmasi atau dihargai secara publik dan menempatkan mereka dalam
posisi yang setara.
• Pengakuan itu bisa secara legal melalui kebijakan negara atau
pengakuan dari publik.
• Bentuk pengakuan dari publik dapat berupa retorika, penghilangan
stigma, penyesuaian hukum, hingga hak untuk menetukan nasib sendiri

Anda mungkin juga menyukai