Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas BI dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
MISI
Menjalankan kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang dan kehandalan
sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.
FUNGSI
TUGAS POKOK
1. Memberikan masukan kepada Dewan Gubernur kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya.
2. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi dan keuangan daerah, yang didukung dengan penyediaan
informasi berdasarkan hasil kajian/riset serta memfasilitasi pengendalian inflasi, pemberdayaan sektor riil dan UMKM
3. Melaksanakan kegiatan perizinan dan pengawasan serta operasionalisasi sistem pembayaran tunai dan non tunai sesuai dengan
kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya.
4. Melaksanakan kebijakan stabilitas keuangan, program perluasan dan pemerataan akses dan keterjangkauan keuangan untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
5. Mengelola sumber daya internal yang dibutuhkan sebagai faktor pendukung fungsi-fungsi utama.
Penerbit :
i
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan nikmat dan karunia-Nya sehingga buku “Laporan
Perekonomian Provinsi Aceh Februari 2023” ini dapat dipublikasikan. Buku ini memaparkan informasi mengenai perkembangan beberapa
indikator perekonomian daerah, diantaranya pertumbuhan ekonomi, perbankan, sistem pembayaran dan keuangan daerah yang dapat
digunakan untuk pemenuhan kebutuhan informasi internal maupun eksternal Bank Indonesia. Secara umum, ringkasan hasil kajian atas
perkembangan ekonomi regional Provinsi Aceh periode triwulan laporan adalah sebagai berikut:
1. Ekonomi Aceh pada triwulan IV 2022 ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,60% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang
tumbuh 2,51% (yoy). Pada sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh peningkatan Konsumsi Pemerintah dan Impor Luar Negeri.
Sementara pada sisi lapangna usaha, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,
2. Laju inflasi Aceh pada triwulan IV 2022 tercatat terkendali diorong oleh terkendalinya inflasi kelompok makanan. Pada periode laporan,
Provinsi Aceh mengalami inflasi sebesar 5,89% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar
7,38% (yoy).
3. Pertumbuhan perekonomian Aceh pada tahun 2022 lebih tinggi dibanding tahun 2021. Kondisi tersebut utamanya diperkirakan oleh
perbaikan konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri. Lebih lanjut, program vaksinasi massal dan vaksin booster tahap ketiga juga
mendongkrak aktivitas dan mobilitas masyarakat. Di sisi lain, optimalisasi realisasi belanja pemerintah daerah perlu terus didorong.
Dalam kesempatan ini, kami menghaturkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan buku ini. Harapan
kami, kerja sama yang telah tercipta dapat terus berlanjut dan ditingkatkan pada masa yang akan datang.
Kami menyadari bahwa kualitas dan informasi yang disajikan masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran membangun dari seluruh pihak yang berkepentingan dengan buku ini.
Kami berharap, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan
Rony Widijarto P.
Kepala Perwakilan
ii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL......................................................................................................................................................................................................... vi
iii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
DAFTAR ISTILAH ......................................................................................................................................................................................... 82
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.3 Pertumbuhan dan Andil Pertumbuhan dari Sisi Permintaan ................................................................................................................................ 3
Grafik 1.15 Pertumbuhan dan Kontribusi Ekonomi Aceh dari Sisi LU Utama ....................................................................................................................... 8
Grafik 4.2 Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK) (%, yoy) .................................................................................................................................................... 33
iv
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 4.8 DPK Spasial ....................................................................................................................................................................................................................... 35
Grafik 4.9 Perkembangan Pembiayaan Berdasarkan Lokasi Proyek dan Jenis Penggunaan ........................................................................................... 35
v
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Realisasi Belanja Transfer dan Dana Desa Triwulan IV 2022 ................................................................................................................................. 16
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan APBD se-Provinsi Aceh Triwulan IV 2022 ........................................................................................................................... 16
Tabel 2.5 Realisasi Pendapatan APB di Provinsi Aceh Triwulan IV 2022 ............................................................................................................................... 17
Tabel 3.4 Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar ........................................................................................................................ 22
Tabel 3.5 Inflasi Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rumah Tangga ................................................................................................ 23
Tabel 3.12 Inflasi Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya .......................................................................................................................................... 25
vi
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH
A. PDRB
Industri Pengolahan 1,47 1,67 1,64 1,55 1,39 1,61 1,62 1,44 1,53 1,62 1,65 1,42 1,43 1,68 1,66 1,70
Pengadaan Listrik, Gas dan 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05 0,06 0,05 0,06 0,06 0,06
Produksi Es
Pengadaan Air, Pengelolaan
Sampah, Limbah dan Daur 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02
Ulang
Konstruksi 2,81 2,66 3,18 3,91 3,35 3,3 3,64 3,61 3,32 3,21 3,53 3,77 3,04 2,96 3,51 3,99
Jasa Keuangan dan Asuransi 0,57 0,57 0,58 0,62 0,62 0,6 0,58 0,57 0,57 0,55 0,58 0,53 0,60 0,45 0,51 0,54
Real Estate 1,34 1,38 1,39 1,4 1,41 1,35 1,35 1,34 1,37 1,37 1,53 1,40 1,42 1,43 1,59 1,45
Jasa Perusahaan 0,21 0,22 0,21 0,23 0,21 0,2 0,21 0,22 0,20 0,19 0,23 0,22 0,22 0,24 0,24 0,24
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan 2,56 3,02 3,01 3,26 2,67 2,94 2,81 3,05 2,62 3,30 2,98 3,29 2,56 3,04 3,32 3,26
Sosial Wajib
Jasa Pendidikan 0,78 0,89 0,92 0,94 0,84 0,91 0,92 0,99 0,88 0,84 0,88 1,10 0,95 0,95 0,91 1,02
Jasa Kesehatan dan Kegiatan 0,9 1,02 1,03 1,04 0,97 0,95 1,06 1,18 1,07 1,09 1,16 1,25 1,26 1,29 1,22 1,26
Sosial
Jasa lainnya 0,45 0,47 0,48 0,48 0,48 0,45 0,48 0,51 0,48 0,44 0,47 0,56 0,54 0,56 0,57 0,56
PDRB 31,62 32,8 33,43 34,2 32,71 32,3 33,4 33,21 32,07 33,10 33,34 35,66 33,45 34,57 35,27 37,66
PDRB Non Migas 29,21 30,44 30,93 31,8 30,38 29,3 30,67 30,75 29,58 30,95 31,36 32,90 30,82 31,87 32,50 34,92
vii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
PDRB ADHK Berdasarkan Pengeluaran
- Pembentukan Modal 10,02 10,02 11,35 12,13 10,92 10,78 11,53 11,92 10,32 10,97 11,36 11,97 10,96 10,94 11,37 11,86
Tetap Domestik Bruto
- Perubahan Inventori -0,01 0,01 0 0 -0,11 -0,29 0,05 0,28 0,18 -0,05 0,01 -0,034 0,06 0,03 -0,02 0,09
- Ekspor Luar Negeri 0,95 1,09 1,06 1,12 1,33 0,76 0,74 0,78 1,27 0,94 1,00 1,8484 1,69 1,66 1,71 2,12
- Impor Luar Negeri 0,37 0,77 1,12 0,52 0,27 0,07 0,06 0,2 0,08 0,19 0,12 0,6443 0,18 0,36 0,19 0,36
- Net Ekspor -0,7 -2,68 -3,21 -6,06 -1,72 -4 -3,64 -4,45 -3,17 -4,24 -3,26 -4,449 -1,87 -3,04 -3,14 -3,27
Antarprovinsi
PDRB 31,62 32,8 33,43 34,2 32,71 32,3 33,4 33,21 32,07 33,10 ### 35,66 33,45 34,57 35,27 37,66
PDRB Non Migas 29,21 30,44 30,93 31,8 30,38 29,3 30,67 30,75 1,4665 30,95 31,36 32,898 30,82 31,87 32,50 34,92
B. Inflasi
Banda Aceh 2,01 2,77 2,22 1,38 3,72 1,31 1,90 3,46 1,25 1,87 2,07 2,41 3,95 6,31 7,85 6,00
Lhokseumawe 1,50 1,97 1,89 1,20 3,36 1,08 1,67 3,55 2,31 3,18 2,52 1,97 2,97 5,23 6,10 5,37
Meulaboh 1,74 4,38 5,21 4,28 5,49 2,13 2,30 4,23 1,62 2,86 1,48 2,08 3,56 6,22 8,02 6,56
Aceh 1,82 2,73 2,51 1,69 3,84 1,36 1,89 3,59 1,61 2,37 2,12 2,24 3,62 5,99 7,38 5,89
Perumahan, Perlengkapan,
Makanan, Pakaian Rekreasi, Penyediaan Perawatan
Kota Minuman, dan
Air, Listrik, Peralatan, Infokom,
Olahraga, Makanan Pribadi
dan Alas
Gas, dan dan Kesehatan Trans. dan Jasa
dan
Pend.
dan dan Jasa Total
Bahan Pemeliharaan Keuangan
Tembakau Kaki Budaya Minuman Lainnya
Bakar RT Rutin RT
Banda Aceh 3,68 1,45 6,78 3,48 4,50 15,39 -0,13 -1,15 0,22 8,20 6,63 6
Lhokseumawe 5,13 5,12 2,84 5,52 0,33 20,65 -0,59 7,49 1,13 3,76 3,47 5,37
Meulaboh 6,45 1,91 4,23 4,47 8,56 18,96 -1,65 4,36 0,39 4,25 6,15 6,56
Aceh 4,59 2,72 5,45 4,26 3,20 16,89 -0,44 2,22 0,42 6,50 5,56 5,89
viii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
C. Perbankan
Indikator Umum
2019 2020 2021 2022
Indikator
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Total Aset (Rp
52,73 57,79 54,64 58,01 55,23 56,85 59,96 58,14 55,08 52,85 50,47 52,25 49,86 52,90 52,58 53,22
Triliun)
Pertumbuhan - -
7,69 8,12 2,23 5,82 4,74 -1,61 9,73 0,22 -0,27 -7,04 -9,48 0,09 0,00 0,00
(yoy)% 15,83 10,13
Pertumbuhan
0,66 9,40 0,91 2,64 3,74 8,93 -0,46 1,57 -0,74 -5,47 0,61 3,52 -0,89 0,63 0,00 0,00
(mtm)%
DPK (Rp Triliun) 38,46 42,45 39,68 42,24 39,02 40,23 43,39 41,72 38,46 38,96 39,90 39,50 38,47 41,11 40,14 40,09
Pertumbuhan
5,49 7,60 -0,58 6,48 1,45 -5,23 9,37 -1,25 -1,43 -3,17 -8,04 -5,47 0,03 5,52 0,00 0,00
(yoy)%
Pertumbuhan
-0,59 13,85 1,80 1,45 1,90 7,95 -0,60 -0,41 -1,61 -0,55 6,38 6,21 0,75 1,40 0,00 0,00
(mtm)%
Kredit/Pembiayaan
36,37 36,63 37,92 38,27 37,62 37,66 37,32 36,84 35,12 33,82 33,16 31,02 31,92 32,65 33,45 49,29
(Rp Triliun)
Pertumbuhan - - -
8,29 7,69 8,07 6,62 3,42 2,83 -1,57 -3,74 -6,63 -9,13 -3,46 0,00 0,01
(yoy)% 10,12 11,15 15,30
Pertumbuhan
2,19 0,22 1,25 2,61 2,56 7,65 -1,30 1,95 -1,04 -3,30 0,71 -6,45 2,30 1,03 0,00 0,00
(mtm)%
LDR % 94,58 86,28 95,56 90,59 96,42 93,61 86,00 88,30 91,33 86,81 83,09 78,99 82,97 79,42 83,33 122,95
NPL-gross % 1,61 1,71 1,63 1,01 1,44 1,87 2,50 2,26 1,84 2,25 2,86 1,94 2,02 1,92 1,78 3,40
NPL-Nominal (Rp
0,58 0,63 0,62 0,39 0,54 0,70 0,93 0,83 0,65 0,76 0,95 0,60 0,64 0,63 0,60 1,67
Triliun)
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Lokasi Bank, diolah
Pertumbuhan 8,29 7,69 8,07 6,62 3,42 2,83 -1,57 -3,74 -6,63 -10,21 -11,15 -15,30 -9,13 -3,46 0,87 9,71
(yoy) %
Modal Kerja 10,95 10,96 11,76 11,14 9,87 11,17 10,74 10,32 9,63 8,47 8,26 7,36 7,33 7,54 7,26 6,8
(Rp Triliun)
Pertumbuhan 10,20 7,16 10,40 -1,36 -9,82 1,95 -8,69 -7,41 -2,48 -24,21 -23,06 -28,68 -23,78 -10,87 -12,08 -7,63
(yoy)%
Investasi (Rp
4,47 4,53 4,60 4,50 4,17 3,81 3,67 3,52 2,63 2,61 2,50 2,59 2,74 2,94 3,29 3,62
Triliun)
Pertumbuhan 16,62 15,12 13,99 17,54 -6,66 -15,77 -20,28 -21,92 -36,90 -31,58 -31,77 -26,42 4,30 12,56 31,82 39,86
(yoy)%
Konsumsi
20,95 21,13 21,55 22,61 23,57 22,66 22,91 23,00 22,86 22,73 22,39 21,24 21,83 22,15 22,88 23,79
(Rp Triliun)
Pertumbuhan 5,73 6,49 5,68 8,96 12,50 7,27 6,31 1,70 -3,01 0,29 -2,26 -7,65 -4,51 -2,54 2,19 12,04
(yoy)%
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Lokasi Bank, diolah
ix
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
2019 2020 2021 2022
Pinjaman
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Total Kredit (Rp
46,46 47,21 47,57 47,09 49,29
Triliun) 42,57 42,78 43,51 43,98 43,88 43,00 43,54 41,64 40,62 42,37 44,86
Pertumbuhan
11,58 16,22 12,28 5,00 6,09
(yoy) % 6,69 2,76 0,49 4,21 3,07 0,52 0,07 (5,32) (7,43) (1,48) 3,03
Modal Kerja (Rp
13,70 14,03 13,63 12,24 12,89
Triliun) 12,42 12,59 13,48 12,55 12,16 13,20 13,73 12,13 11,77 11,49 14,38
Pertumbuhan
12,94 19,23 18,67 (14,48) (5,92)
(yoy)% 6,25 (0,75) 0,25 (2,10) (2,05) 4,82 1,86 (3,30) (3,24) (12,98) 4,73
Investasi (Rp
8,89 8,96 9,38 9,59 10,24
Triliun) 7,77 7,66 7,22 7,32 7,07 6,40 6,27 5,86 5,17 6,86 5,93
Pertumbuhan
51,64 73,56 36,89 61,89 15,22
(yoy)% 10,98 1,26 (8,42) 3,12 (9,00) (16,36) (13,10) (19,87) (26,89) 7,08 (5,46)
Konsumsi (Rp
23,86 12,20 24,55 25,25 26,15
Triliun) 22,39 22,53 22,81 24,11 24,65 23,40 23,54 23,64 23,68 24,02 24,55
Pertumbuhan
0,95 2,22 2,20 2,88 9,64
(yoy)% 5,51 5,37 3,83 8,20 10,10 3,85 3,19 (1,95) (3,92) 2,67 4,29
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Lokasi Proyek, diolah
Pertanian 3,02 3,05 3,59 3,55 3,29 3,6 3,47 2,63 1,78 1,99 1,81 1,29 1,27 1,23 1,39 1,57
Pertambangan 0,04 0,04 0,04 0,05 0,04 0,05 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05 0,41 0,04
Industri 3 2,73 2,72 1,99 1,68 1,77 1,45 2,29 1,94 1,02 0,69 0,81 0,86 0,89 0,05 1,00
Pengolahan
Listrik Gas 0,14 0,14 0,14 0,12 0,11 0,1 0,1 0,09 0,08 0,08 0,07 0,06 0,07 0,07 0,89 0,06
dan Air
Konstruksi 0,84 0,92 1,08 1,09 0,88 0,94 0,98 0,98 0,82 0,68 0,72 0,56 0,47 0,57 0,06 0,63
Perdagangan 6,67 6,59 6,62 6,54 5,78 5,83 5,64 5,19 4,97 4,9 5,04 4,39 4,43 5,02 0,65 5,06
Pengangkutan 0,22 0,23 0,23 0,25 0,22 0,33 0,21 0,2 0,18 0,17 0,17 0,16 0,16 0,15 5,19 0,17
Jasa Dunia 0,36 0,35 0,36 0,37 0,36 0,37 0,3 0,33 0,32 0,15 0,14 0,12 0,14 0,15 0,16 0,16
Usaha
Jasa 0,94 0,96 0,99 0,66 0,6 0,63 0,63 0,58 0,56 0,56 0,4 0,77 0,74 0,68 0,54 0,52
Kemasyarakat
Lainnya 20,95 21,13 22,15 22,54 24,66 24,04 24,47 24,49 24,41 24,21 24,06 21,24 21,83 22,16 22,88 23,80
Total 35,55 36,63 37,92 38,27 37,62 37,66 37,32 36,84 35,12 33,82 33,16 31,2 31,92 32,65 33,45 34,23
x
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
RINGKASAN EKSEKUTIF
Pada triwulan IV 2022 ekonomi Aceh Pada triwulan IV 2022 ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,60% (yoy), lebih
tumbuh sebesar 5,60% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,51% (yoy).
tinggi dibandingkan triwulan
Pada sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh peningkatan
sebelumnya yang tumbuh 2,51%
Konsumsi Pemerintah dan Impor Luar Negeri. Sementara pada sisi
(yoy).
lapangan usaha, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan Lapangan
tahun 2022, ekonomi Aceh tumbuh sebesar 4,21% (yoy) lebih tinggi
Kinerja keuangan daerah pada Kinerja keuangan daerah pada triwulan IV 2022 secara umum
triwulan IV 2022 secara umum mengalami akselerasi, utamanya didorong oleh kenaikan realisasi
mengalami akselerasi, utamanya
anggaran APBD. Di sisi lain, realisasi belanja dan pendapatan APBN juga
didorong oleh kenaikan realisasi
mengalami peningkatan baik secara nominal maupun persentase.
anggaran APBA.
Realisasi Belanja Pemerintah Daerah melalui alokasi APBA dan APBK
xi
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Perkembangan Inflasi Daerah
Inflasi Provinsi Aceh pada triwulan IV Pada triwulan IV 2022 inflasi Aceh lebih terkendali didorong oleh
2022 tercatat sebesar 5,89% (yoy) terkendalinya inflasi kelompok makanan. Lebih lanjut pada triwulan I
atau lebih rendah dibanding
2023, laju inflasi Aceh diperkirakan akan melambat dibandingkan dengan
triwulan sebelumnya yang tercatat
periode sebelumnya, seiring dengan deflasi pada beberapa komoditas
sebesar 7,38% (yoy).
pangan dan upaya pengendalian inflasi yang gencar dilakukan di Provinsi
prioritas.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) periode berjalan mengalami
mengalami penurunan, meskipun penurunan dibandingkan periode sebelumnya. Namun berbanding
xii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
kemiskinan menunjukkan kenaikan Aceh berada pada urutan keempat, sedangkan kemiskinan masih berada
dibandingkan periode sebelumnya. pada peringkat pertama.
Prospek Perekonomian
Perekonomian Aceh pada tahun Kinerja perekonomian Aceh pada tahun 2023 diperkirakan tumbuh
2023 diperkirakan akan melanjutkan 3,20%-3,70%(yoy) atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya
pertumbuhan positif dari tahun
(4,21%, yoy). Kondisi tersebut diperkirakan oleh normalisasi ekspor luar
sebelumnya, meskipun dengan
negeri yang sudah tumbuh tinggi pada periode-periode sebelumnya.
kecenderungan lebih rendah
Laju inflasi tahun 2022 diperkirakan berada di atas sasaran inflasi
dibanding tahun 2022.
nasional sebesar 3±1%, dengan perkiraan peningkatan inflasi didorong
xiii
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
BAB I
PERKEMBANGAN
EKONOMI MAKRO DAERAH
Pada triwulan IV 2022 ekonomi Aceh tumbuh sebesar 5,60% (yoy), lebih
tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 2,51% (yoy). Pada
sisi permintaan, pertumbuhan didorong oleh peningkatan Konsumsi
Pemerintah dan Impor Luar Negeri. Sementara pada sisi lapangan usaha,
pertumbuhan ditopang oleh peningkatan Lapangan Usaha Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan, serta
Lapangan Usaha Perdagangan. Pertumbuhan ekonomi Aceh secara
tahunan pada 2022 sebesar 4,21% (yoy) meningkat dibandingkan tahun
lalu yang sebesar 2,79% (yoy). Pertumbuhan tersebut didorong oleh
konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri.
1
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH MEI 2020
1.1. Gambaran umum Ekonomi Aceh triwulan IV tercatat tumbuh
sebesar 5,60% (yoy) (Grafik 1.2), meningkat
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada dibandingkan dengan triwulan sebelumnya
triwulan IV 2022 melanjutkan kinerja yang yang tumbuh sebesar 2,51% (yoy). Ditinjau dari
positif dari triwulan sebelumnya. sisi permintaan, pertumbuhan perekonomian
Perekonomian nasional tumbuh sebesar 5,01% Aceh pada triwulan laporan utamanya didorong
(yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan oleh peningkatan Konsumsi Pemerintah dan Impor
sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,73% (yoy). Luar Negeri. Sementara itu, dari sisi lapangan
Perekonomian Sumatera pada triwulan IV 2022 usaha, pertumbuhan ditopang oleh peningkatan
juga tumbuh positif sebesar 4,98% (yoy). Namun pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan
berbeda dengan nasional, realisasi tersebut lebih Perikanan, Lapangan Usaha Industri Pengolahan,
tinggi dari periode sebelumnya yang tumbuh serta Lapangan Usaha Perdagangan.
4,73% (yoy). Berdasarkan wilayah regional Grafik 1.2. Pertumbuhan Ekonomi
Sumatera (Grafik 1.1), semua wilayah mengalami 10,00 39,00
8,00 38,00
pertumbuhan yang positif diatas 4,0% (yoy). 6,00 37,00
36,00
Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi 4,00
Rp Miliar
35,00
% yoy
2,00 34,00
dengan pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 0,00 33,00
-2,00 32,00
6,40%, diikuti oleh Provinsi Aceh sebesar 5,60% dan -4,00
31,00
30,00
Provinsi Sumatera Utara sebesar 5,26%. -6,00 29,00
-8,00 28,00
Grafik 1.1. Pert. Ekonomi Prov. di Sumatera Tw IV 2022 (%, yoy) I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
dan penggalian sebesar 0,33%, dan jasa kesehatan meningkat pada momen HBKN Natal dan Tahun
dan kegiatan sosial sebesar 0,33%. Sebaliknya, Baru.
beberapa lapangan usaha masih mengalami Grafik 1.4. Pertumbuhan Konsumsi RT
kontraksi dengan kontraksi tertinggi diantaranya 20,00 8,00
18,00 2,00
-2,00
16,50
Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi 16,00
-4,00
15,00 -8,00
oleh konsumsi pemerintah dan ekspor luar I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
negeri. Konsumsi pemerintah menjadi komponen 2017 2018 2019 2020 2021 2022
yang memberikan andil akselerasi tertinggi Konsumsi RT (Rp triliun, kiri) Pertumbuhan (%,yoy, kanan)
sebesar (0,90%) pada triwulan laporan yang diikuti Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah
ekspor luar negeri (0,77%), dan konsumsi LNPRT
Sejalan dengan konsumsi RT, penyaluran
(0,11%) (Grafik 1.3).
pembiayaan konsumsi juga tumbuh melambat
Grafik 1.3. Pert. dan Andil Pert. Sisi Permintaan Tw IV 2022 pada periode laporan. Secara nominal,
pembiayaan kepada rumah tangga tercatat
20 1,50
10 0,90 0,77 0,80 1,00 sebesar Rp26,1 triliun, atau meningkat
0,50
0
-0,32
0,11
-0,31
0,00
-0,50
dibandingkan triwulan sebelumnya maupun
-10 -1,00
-1,50 periode yang sama tahun lalu (Grafik 1.5).
-20
Peningkatan kinerja pembiayaan rumah tangga
-2,00
-30 -2,50
-3,00
-40 -3,31 -3,50 terjadi pada seluruh jenis pembiayaan, terutama
-50 -4,00
pembiayaan dengan penggunaan yang bersifat
multiguna. Namun demikian, pertumbuhan
pembiayaan konsumsi tercatat mengalami
Pertumbuhan (%, yoy, kiri) Andil Pertumbuhan (%, kanan)
penurunan dari triwulan sebelumnya sebesar
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah 12,78% (yoy )menjadi sebesar 9,58%(yoy) pada
Konsumsi Rumah Tangga triwulan laporan.
Grafik 1.5. Perkembangan Pembiayaan Konsumsi
Pada triwulan IV 2022, konsumsi rumah tangga
tercatat mengalami kontraksi sebesar 0,60%
30.000 14,00
12,00
25.000
(yoy) atau lebih rendah dibandingkan periode 10,00
20.000 8,00
sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,01% (yoy). 6,00
15.000 4,00
Perlambatan tersebut memberikan andil sebesar - 2,00
10.000
0,32% untuk konsumsi rumah tangga (Grafik 1.4). 0,00
5.000 -2,00
Perlambatan tersebut disebabkan oleh baseline -4,00
0 -6,00
effect di mana pada periode sebelumnya konsumsi I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
rumah tangga telah tumbuh tinggi yang seiring 2018 2019 2020 2021 2022
pelonggaran kebijakan pembatasan sosial serta Pembiayaan Konsumsi Pertumbuhan Pembiayaan Konsumsi
(Rp Miliar) (%, yoy)
pandemi COVID-19 yang mulai surut. Perlambatan
pada triwulan laporan juga disebabkan oleh telah Sumber: Laporan Bank Umum, lokasi proyek, diolah
3
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
2022 yang masih terjaga. Indeks Keyakinan mempengaruhi pertumbuhan pada komponen ini.
Konsumen (IKK) (Grafik 1.6) mengalami
peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya.
Konsumsi Pemerintah
Pada triwulan IV 2022 IKK tercatat sebesar 112,20, Kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan IV
sementara itu pada triwulan III 2022, IKK tercatat 2022 mengalami pertumbuhan sebesar 4,41%
sebesar 105,72. (yoy), berbalik arah dari triwulan sebelumnya
Grafik 1.6. Perkembangan Hasil Survei Konsumen yang tercatat -3,69% (yoy) (Grafik 1.8).
Pertumbuhan konsumsi pemerintah pada triwulan
140,00 IV tersebut didorong oleh realisasi belanja
120,00
100,00 pemerintah yang pada triwulan laporan mampu
80,00
60,00 tumbuh secara tahunan.
40,00
20,00 Berdasarkan data Direktorat Jenderal
0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Aceh, realisasi
2018 2019 2020 2021 2022 belanja pemerintah daerah pada triwulan IV Tahun
2022 sebesar Rp37,71 triliun (84,22% dari total
IKK IKE IEK
pagu), meningkat 6,06% (yoy). Komponen tersebut
Sumber : Survei Konsumen, Bank Indonesia, diolah
didukung oleh realisasi belanja pegawai yang
Sementara itu, Nilai Tukar Petani (NTP) (Grafik 1.7) tumbuh sampai 23,87% pada triwulan IV 2022.
pada triwulan IV 2022 juga masih terjaga. NTP Realisasi belanja APBN sampai dengan triwulan IV
pada triwulan laporan tercatat sebesar 110,18, Tahun 2022 sebesar Rp47,60 triliun (99,17% dari
atau lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode total pagu). Secara proporsi, pertumbuhan
yang sama pada tahun lalu yang sebesar 103,90. didukung oleh Belanja Pemerintah Pusat (BPP)
NTP menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari yang tumbuh 4,53% secara tahunan.
produk pertanian dengan biaya produksi dan Grafik 1.8. Pertumbuhan Konsumsi Pemerintah
barang dan jasa yang dikonsumsi. Artinya pada 9,00 80,00
triwulan laporan, daya tukar petani masih cukup 8,00 60,00
7,00
baik, dimana indeks yang diterima lebih besar 6,00
40,00
20,00
daripada indeks yang dibayarkan. 5,00
4,00 0,00
3,00
Grafik 1.7. Perkembangan Nilai Tukar Petani -20,00
2,00
115,00 10,00 1,00 -40,00
8,00 0,00 -60,00
110,00 6,00 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
105,00 4,00
2018 2019 2020 2021 2022
2,00
100,00 0,00 Konsumsi Pemerintah (Rp triliun, kiri)
95,00 -2,00
-4,00 Pertumbuhan (%,yoy, kanan)
90,00 -6,00
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2018 2019 2020 2021 2022
Kenaikan realisasi belanja pemerintah secara
NTP Pertumbuhan NTP (%, yoy) nominal pada triwulan laporan sejalan dengan
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah dana simpanan pemerintah daerah di perbankan
yang lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya.
Secara tahunan, konsumsi rumah tangga
Pada triwulan IV 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK)
tumbuh sebesar 2,96% (yoy) meningkat
Pemerintah tercatat sebesar Rp6,31 triliun, lebih
dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar
rendah dibanding triwulan sebelumnya sebesar
1,16% (yoy). Kondisi pandemi COVID-19 yang
Rp11,07 triliun (Grafik 1.9).
melandai dan masyarakat yang sudah banyak
melakukan aktivitas diluar rumah juga sangat
4
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 1.9. Pertumbuhan DPK Pemerintah Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
18.000 60,0% Pintu (DPMPTSP) Provinsi Aceh, investasi pada
16.000
40,0% triwulan IV 2022 tercatat sebesar Rp1.055,22 Miliar,
14.000
12.000 20,0% atau lebih rendah dibandingkan triwulan
10.000
0,0% sebelumnya sebesar Rp1.186,06 Miliar. Secara
8.000
6.000 -20,0% tahunan, investasi juga tercatat mengalami
4.000
-40,0% perlambatan sebesar -56,76% (yoy) (Grafik 1.11).
2.000
0 -60,0% Grafik 1.11. Realisasi Investasi PMA-PMDN
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
4.000 600%
2018 2019 2020 2021 2022 3.500 500%
3.000 400%
DPK Pemerintah (Rp M) Pertumbuhan DPK Pemerintah (%yoy)
2.500 300%
Sumber: Laporan Bank Umum, lokasi proyek, diolah 2.000 200%
1.500 100%
Secara tahunan, komponen belanja
1.000 0%
pemerintah terkontraksi sebesar -4,35% (yoy), 500 -100%
turun cukup dalam dibandingkan dengan 0 -200%
periode tahun lalu yang tumbuh sebesar 6,83% I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
(yoy). Perlambatan secara tahunan disebabkan 2018 2019 2020 2021 2022
baseline konsumsi pemerintah pada tahun 2021 Realisasi Investasi PMA-PMDN (Rp M)
yang meningkat cukup tinggi, diakibatkan oleh Pertumbuhan Investasi PMA-PDMN (%yoy)
baseline tahun 2020 yang rendah (hanya mencapai Sumber: Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),
70% dari total pagu). diolah
5
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
sebesar 0,57% (yoy). Belum optimalnya belanja 160,00
modal pemerintah di 2021 serta kondisi 140,00
40,00
PMTB terutama pada subkomponen nonbangunan
20,00
yaitu dipengaruhi oleh pengadaan barang modal
0,00
berupa mesin-mesin pendukung pembangunan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
nominal tercatat sebesar 212,36 juta USD (Grafik Sumber: Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), diolah
1.14). Keseluruhan ekspor pada triwulan laporan
semuanya berupa komoditas nonmigas terutama Secara keseluruhan tahun 2022, kinerja
dari kelompok bahan bakar mineral; kopi, teh, komponen ekspor luar negeri tumbuh
rempah-rempah; dan buah-buahan. melambat sebesar 32,17% (yoy) dibandingkan
dengan tahun sebelumnya yang tumbuh
Grafik 1.14. Realisasi Ekspor Batubara (juta USD)
sebesar 50.78% (yoy). Arah perbaikan ekspor
6
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
beberapa komoditas utama seperti kopi dan batu sebesar -61,82% pada triwulan IV. Secara umum,
bara setelah dibukanya kembali aktivitas di kinerja impor luar negeri masih didominasi oleh
beberapa negara tujuan menjadi faktor pendorong kelompok peralatan mesin dan bahan kimia.
kinerja ekspor. Ekspor juga ditunjang oleh Secara lebih spesifik, barang impor utamanya
meningkatnya harga-harga komoditas di tahun merupakan peralatan civil
mesin khusus
2022 yang meningkatkan ekspor komoditas engineering and contractor plant and equipment
terutama batubara. Secara kumulatif, total nilai and parts. Penurunan impor menunjukkan bahwa
ekspor barang asal Aceh dari Januari hingga proses pembangunan atau konstruksi di Aceh
Desember 2022 adalah sebesar 733,08 juta USD, telah memiliki peralatan mesin khusus sehingga
meningkat dibandingkan dengan kumulasi total tidak memerlukan impor kembali. Meskipun
nilai ekspor sepanjang tahun 2021 yang sebesar terjadi penurunan impor, pertumbuhan ekonomi
502,93 juta USD. Kelompok ekspor nonmigas yang Aceh tetap kuat pada periode laporan.
pangsa terbesar adalah bahan bakar mineral Grafik 1.17. Realisasi Impor Luar Negeri
terutama batubara sebesar 53,68%, kelompok 90 1.400
kopi, teh, dan rempah-rempah sebesar 11,14%, 80 1.200
70 1.000
dan kelompok buah-buahan (pinang) sebesar
60 800
0,79%. 50 600
40 400
Impor Luar Negeri 30 200
20 0
Komponen impor luar negeri pada triwulan IV 10 -200
0 -400
2022 tercatat mengalami kontraksi cukup
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
dalam sebesar 44,24% (yoy), melambat
2019 2020 2021 2022
dibandingkan triwulan sebelumnya yang Realisasi Impor (Juta USD)
tumbuh tinggi sebesar 59,22% (yoy) (Grafik Pertumbuhan Impor (%, yoy) (rhs)
1.16).
Sumber: Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC), diolah
Grafik 1.16. Pertumbuhan PDRB Impor Luar Negeri
1,20 250
Secara keseluruhan tahun 2022, impor luar
200 negeri tumbuh sebesar 5,64% (yoy) melambat
1,00
150 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
0,80
100 yang tumbuh lebih tinggi sebesar 71,78% (yoy).
0,60 50 Secara umum, perbaikan kinerja impor didorong
0,40
0 oleh peningkatan konsumsi swasta yang
-50 meningkat pada tahun 2022. Nilai impor Aceh
0,20
-100
secara kumulatif Januari hingga Desember 2022
0,00 -150
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV adalah sebesar 91,73 juta USD lebih rendah jika
2018 2019 2020 2021 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun
lalu sebesar 114,31 juta USD. Negara asal impor
Impor LN (Rp triliun, kiri) Pertumbuhan (%,yoy, kanan)
didominasi oleh Tiongkok besar 49,38%, disusul
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah oleh Rusia dan United Arab Emirates (UEA) dengan
pangsa masing-masing sebesar 19,69% dan 9,33%.
Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Bea
Lebih lanjut, barang-barang yang diimpor
Cukai Aceh, nilai impor barang ke Provinsi Aceh
utamanya berasal dari kelompok mesin/pesawat
pada triwulan IV 2022 sebesar 29,20 juta USD,
mekanik sebesar 40,04%, kelompok pupuk sebesar
turun cukup signifikan dibandingkan dengan
22,48% dan kelompok bahan bakar mineral (aspal)
realisasi pada periode yang sama tahun
sebesar 19,35%.
sebelumnya yang sebesar 76,47 juta USD (Grafik
1.17). Nilai impor barang mengalami penurunan
7
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Net Ekspor Antar Daerah sejalan dengan melambatnya konsumsi
pemerintah dan investasi. Hal ini menunjukkan
Defisit neraca ekspor antar daerah Provinsi
bahwa konsumsi barang-barang yang didatangkan
Aceh terkontraksi semakin dalam, dari sebesar
dari daerah lain telah berkurang pada periode
-1,18% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi
laporan.
sebesar -26,54% (yoy) pada triwulan laporan.
Pada triwulan IV 2022, defisit neraca ekspor antar 1.3. Sisi Lapangan Usaha
daerah tercatat Rp3,26 triliun (ADHK), meningkat
Perekonomian Aceh bersumber dari tiga
dibanding triwulan III 2022 sebesar Rp3,14 triliun
lapangan usaha (LU) utama, yaitu LU Pertanian,
(ADHK), namun mengalami penurunan dibanding
Kehutanan, dan Perikanan (pangsa 28,43%), LU
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi
Rp4,45 triliun (Grafik 1.18).
Mobil dan Sepeda Motor (pangsa 15,10%), serta
Defisit antar daerah mengindikasikan arus barang LU Konstruksi (pangsa 10,60%). Kinerja ketiga LU
masuk lebih besar daripada barang yang keluar. utama Aceh menunjukkan pertumbuhan yang
Berdasarkan data perdagangan antar wilayah, positif sehingga mendorong pertumbuhan
Badan Pusat Statistik, penjualan antar wilayah ekonomi Provinsi Aceh. Secara kumulatif, ketiga
paling besar di Provinsi Aceh dilakukan oleh Lapangan Usaha tersebut memberikan kontribusi
perusahaan yang bergerak di bidang minyak sebesar 54,13% terhadap struktur PDRB Provinsi
mentah kelapa sawit dengan nilai penjualan Aceh. Meskipun demikian, perlambatan pada LU
sebesar Rp563 miliar. Di sisi lain, komoditas Pertambangan dan Penggalian, LU Transportasi
pembelian dari daerah lain didominasi oleh sepeda serta LU Administrasi Pertambangan menahan
motor, alat transportasi umum jenis kendaraan pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh ke level yang
bermotor untuk penumpang, minyak bahan bakar, lebih tinggi. Melihat dari sisi sumber pertumbuhan
gas alam (LPG), dan buah dan kernel kelapa sawit. triwulan IV 2022, terdapat beberapa LU pendorong
Lima kelompok komoditas ini mencakup 45,17% pertumbuhan. LU tersebut antara lain, LU
pembelian antar wilayah di Provinsi Aceh. Provinsi Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, (andil 3,07%,
Aceh melakukan pembelian terbesar dari yoy), LU Industri Pengolahan (andil 0,78%, yoy), dan
Sumatera Utara dan DKI Jakarta. LU Perdagangan Besar dan Eceran (andil 0,78%,
Grafik 1.18. Pertumbuhan Defisit Net Ekspor Antar Daerah yoy) (Grafik 1.19).
7,00 200 Grafik 1.19. Pert. dan Kontribusi Sisi LU Utama
6,00 150
100 25 4,00
5,00
50 20 3,07 3,00
4,00 0 15
3,00 -50 2,00
10
-100
2,00 0,78 0,78 1,00
-150 5 0,62
1,00 -200 -0,08 -0,08 -0,08 0,16 0,00
0
0,00 -250
-5 -1,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Adm Pem
Konstruksi
Transportasi
Pertambangan
Real Estate
Industri Peng.
Pertanian
Perdagangan
8
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
triwulan IV 2022 tercatat mengalami 12.45% (yoy) (Grafik 1.22).
pertumbuhan sebesar 11,40% (yoy), meningkat
Grafik 1.22. Penyaluran Pembiayaan Sektor Pertanian
dibandingkan triwulan sebelumnya yang
4.500 30,0%
mengalami kontraksi sebesar -2,10% (yoy)
4.000 20,0%
(Grafik 1.20). 3.500
10,0%
3.000
Peningkatan kinerja tersebut juga sejalan dengan 2.500 0,0%
produksi padi pada hasil Kerangka Sampel Area 2.000 -10,0%
1.500
(KSA) BPS yang menyatakan terjadi peningkatan 1.000
-20,0%
dibandingkan dengan baseline. Lebih lanjut, sektor 2019 2020 2021 2022
kenaikan yang tinggi sebesar 23%. Naiknya Mobil (%yoy) Motor (%yoy)
10
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Secara keseluruhan tahun 2022, lapangan kontraksi menjadi sebesar -12.76% (yoy) (Grafik
usaha perdagangan tumbuh sebesar 6,36% 1.27). Lebih lanjut, kinerja yang lebih baik juga
(yoy) meningkatkan dibandingkan tahun didukung oleh realisasi proyek pemerintah yang
sebelumnya yang sebesar 4,23% (yoy). sudah cukup tinggi, sampai dengan triwulan IV
Peningkatan tersebut sejalan dengan membaiknya belanja modal baru mencapai 96,61% dari Pagu
konsumsi rumah tangga akibat relatif lebih Anggaran untuk APBN dan 43,41% dari Pagu
lancarnya mobilitas masyarakat dimana pada Anggaran untuk APBD.
tahun sebelumnya lebih rendah akibat himbauan
Grafik 1.27. Penyaluran Pembiayaan Sektor Konstruksi
untuk stay at home, physical distancing dan
1.800,00 60,0%
kebijakan Work From Home (WFH). Menurunnya 1.600,00 50,0%
aktivitas masyarakat ini berdampak langsung 1.400,00 40,0%
30,0%
1.200,00
terhadap kinerja berbagai sektor yang pada 20,0%
1.000,00 10,0%
akhirnya mengurangi pendapatan masyarakat dan 800,00 0,0%
-10,0%
melemahnya daya beli. Berdasarkan data Badan 600,00
-20,0%
400,00
Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA), penjualan 200,00
-30,0%
-40,0%
kendaraan roda empat mengalami kenaikan - -50,0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
menjadi 9.925 unit, dibandingkan tahun
2018 2019 2020 2021 2022
sebelumnya yang sebesar 7.703 unit, sehingga
Pembiayaan Konstruksi (Rp M) Pertumbuhan (%yoy)
terjadi kenaikan sebesar 28,85% (yoy).
Sumber: LBU Bank Indonesia, diolah
Lapangan Usaha Konstruksi
Di sisi lain, pertumbuhan LU Konstruksi masih
Secara umum pada triwulan IV 2022, kinerja
terhambat yang diakibatkan oleh data realisasi
lapangan usaha konstruksi tumbuh sebesar
pengadaan semen di Aceh. Pengadaan semen
5,91% (yoy), berbalik arah dari triwulan
pada triwulan laporan hanya mencapai 290,02 ribu
sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar
ton, lebih rendah dibandingkan triwulan
-0,58% (yoy) (Grafik 1.26).
sebelumnya (Grafik 1.28). Realisasi tersebut juga
Grafik 1.26. Pertumbuhan Lapangan Usaha Konstruksi
lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu
5,00 30,00
atau terkontraksi sebesar -18,58% (yoy).
25,00
4,00 20,00 Grafik 1.28. Pertumbuhan Pengadaan Semen
15,00
3,00 400,00 50,00%
10,00
5,00 350,00 40,00%
2,00
0,00 300,00 30,00%
1,00 -5,00
-10,00 250,00 20,00%
0,00 -15,00 200,00 10,00%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 150,00 0,00%
2018 2019 2020 2021 2022 100,00 -10,00%
PDRB Konstruksi (Rp triliun, kiri) Pertumbuhan (%,yoy, kanan) 50,00 -20,00%
0,00 -30,00%
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Kinerja yang membaik tersebut sejalan dengan 2019 2020 2021 2022
Pengadaan Semen (ribu ton) Pertumbuhan (%yoy)
data penyaluran pembiayaan sektoral.
Pembiayaan pada LU Konstruksi mengalami Sumber: Asosiasi Semen Indonesia (ASI), diolah
11
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
triwulan IV terdapat ketidakpastian cuaca yang 3,50 30,00
lebih tinggi sehingga menyulitkan dalam 3,00 20,00
pelaksanaan pengecoran yang membutuhkan 2,50 10,00
waktu untuk mengering. Sehingga umumnya para 2,00 0,00
tahun 2022 terkontraksi sebesar 2,36% (yoy), 2018 2019 2020 2021 2022
lebih dalam jika dibandingkan dengan tahun PDRB Pertambangan (Rp triliun, kiri) Pertumbuhan (%,yoy, kanan)
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,46%
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah
(yoy). Meskipun pada triwulan IV 2022, LU
Grafik 1.30. Perkembangan Ekspor Batu Bara
kontruksi mampu tumbuh positif, namun dari
160 250%
triwulan I hingga triwulan III mencatatkan 140
200%
pertumbuhan negatif. Hal ini didorong oleh 120
150%
terhambatnya realisasi konstruksi proyek-proyek 100
sebesar 1,03% (yoy), lebih rendah dibandingkan sektoral, LU Pertambangan dan Penggalian masih
kontraksi cukup tinggi sebesar 7,15% (yoy) sebelumnya dan periode yang sama tahun lalu.
(Grafik 1.29). Melalui pertumbuhan tersebut, Pada triwulan laporan, kredit mencapai Rp5,52
lapangan usaha pertambangan memberikan andil triliun atau tumbuh sebesar 40,90% (yoy) (Grafik
12
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Kinerja lapangan usaha pertambangan pada
keseluruhan tahun 2022 tumbuh sebesar 4,30%
(yoy), berbalik arah dibandingkan tahun
sebelumnya yang terkontraksi sebesar 0,95%
(yoy). PT Medco EP Malaka yang pada tahun
sebelumnya sempat shutdown selama sebulan
dapat dimitigasi pada tahun ini sehingga
beroperasi dengan lancar. Pertumbuhan
pertambangan pada tahun 2022 terjadi paling
tinggi pada triwulan II. Lebih lanjut, indikator kredit
pertambangan juga mengalami pertumbuhan
pada tahun 2022 yang mendorong kinerja LU
tersebut. Kredit pertambangan tumbuh 40,90%
pada tahun 2022.
13
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Boks 1
Ekonomi syariah di Aceh masih menyimpan potensi yang besar untuk dikembangkan. Hal ini
mengingat peran masyarakat dalam industri halal masih relatif minim dan cenderung sebagai
konsumen/pasar, bukan sebagai produsen. Salah satu sumber potensi besar yang masih tertidur
adalah kekuatan ekonomi syariah berbasis Pesantren. Dengan jumlah sebaran Pesantren
sebanyak 1.626 di seluruh Aceh dan jumlah santri yang mencapai 252.436 orang, Pesantren
memiliki potensi ekonomi yang sangat besar meskipun hanya sirkulasi bisnis di dalam
lingkungannya saja karena populasi penghuni dayah yang terdiri dari para santri, guru/ustad,
serta pengurus dayah.
Pesantren atau dikenal dengan sebutan ‘Dayah’ merupakan institusi pendidikan yang telah
melekat dengan masyarakat Aceh. Dayah berfungsi sebagai Lembaga Pendidikan dan Dakwah
bagi masyarakat. Kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap Dayah menjadikannya memiliki
reputasi sangat baik, sehingga berkedudukan sosial yang terpandang dan memiliki pengaruh
yang besar bagi lingkungan masyarakat. Sejak awal didirikan, karakteristik Dayah ialah bersifat
mandiri dari segala aspek. Dayah memiliki latar belakang yang tidak terikat kelompok atau politik
manapun dan hanya berorientasi pada Pendidikan dan Dakwah saja. Selain itu, Dayah juga
harus bersifat mandiri secara finansial sehingga seharusnya sumber keuangannya tidak
bergantung pada sumbangan jenis apapun.
Mengingat perannya yang begitu penting, Aceh memiliki regulasi khusus untuk kesejahteraan
Dayah dengan mendirikan Dinas Pendidikan Dayah Aceh yang fokus pada pengembangan dan
kompetensi Dayah. Namun begitu, potensi lain dari Dayah masih belum dioptimalkan yakni
peningkatan produktivitas dan ekonomi Dayah. Kesadaran akan kemandirian ekonomi Dayah di
Aceh masih rendah. Hal ini tercermin dari sebagian pengurus Dayah yang masih menganggap
bahwa Dayah harus fokus melaksanakan tugasnya dalam Pendidikan dan dakwah. Padahal,
dalam Undang-Undang Pesantren Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren disebutkan bahwa
fungsi utama Pesantren adalah sebagai Lembaga Pendidikan, Dakwah, dan Pemberdayaan
Masyarakat. Fungsi pemberdayaan masyarakat di Dayah masih belum banyak digali, padahal
fungsi ini dapat dilaksanakan melalui berbagai upaya termasuk diantaranya adalah
memberdayakan masyarakat melalui kegiatan ekonomi sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan Pesantren itu sendiri.
Idealnya, Dayah memang harus fokus pada fungsi pokoknya sebagai Lembaga Dakwah dan
Pendidikan. Jika kedua fungsi tersebut telah optimal, maka Dayah dapat menjalankan fungsi
ketiga yakni sebagai Lembaga Pemberdayaan Masyarakat, serta dalam melaksanakan tugas
ketiga ini harus dipastikan tidak mengganggu kedua fungsi utama lainnya. Sebaliknya, ini akan
menjadi sebuah tantangan besar bagi Dayah tersebut untuk memberdayakan masyarakat
sementara mereka sendiri belum mampu berdaya dan mandiri sebagai sebuah lembaga.
Kendala lainnya dalam pengembangan kemandirian ekonomi Dayah adalah kapasitas sumber
daya manusia di lingkungan Dayah tersebut masih terbatas dan belum kompeten untuk
mengelola sebuah usaha. Umumnya, pengurus Dayah adalah murni tenaga pendidik atau santri
alumni dari Dayah itu sendiri sehingga tidak memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup
dalam mengembangkan sebuah usaha.
Sebaran Dayah di seluruh Aceh menjadikan tiap Dayah memiliki karakter dan potensi ekonomi
yang berbeda, sebagian dari mereka didukung oleh kekayaan alam dan lingkungan untuk
menjalankan usaha pertanian holtikultura, perikanan, peternakan, maupun mengolah hasil
14
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
pertanian. Sementara sebagian lainnya memiliki posisi yang strategis untuk mengembangkan
usaha perdagangan, logistik, maupun menjalankan usaha kerajinan tangan. Namun sayangnya,
belum tersedia data yang memetakan potensi usaha setiap Dayah di Aceh. Bahkan data pokok
yang berisi unit usaha yang dijalankan oleh setiap Dayah juga masih belum dapat ditemukan.
Padahal, keberadaan data-data tersebut sangat penting agar setiap Dayah dapat melakukan
transaksi dan mendukung usaha satu dan lainnya. Melalui keberadaan data tersebut mereka
dapat menghubungkan unit usahanya, misal sebuah Dayah di Kabupaten Bireun yang memiliki
potensi pengelolaan padi dan beras dapat menjalin kerja sama dengan Dayah di Kabupaten
Bener Meriah yang memiliki potensi pertanian holtikultura. Selain itu, masing-masing Dayah juga
dapat menjadi penopang unit usaha Dayah lainnya, contohnya jika antar Dayah di Aceh Tengah
yang memiliki kesamaan potensi untuk mengelola pertanian kopi dengan Dayah lainnya yang
memiliki unit usaha yang sama, mereka dapat mengekspor hasil pertanian tersebut dalam
jumlah yang lebih besar. Penguatan inilah yang dapat menjadi potensi utama pengembangan
kemandirian ekonomi di Dayah.
Keberadaan Dayah yang tersebar diseluruh daerah di Aceh juga dapat menjadi penguat
ekonomi dan keuangan Islam yang dikembangkan di Aceh. Dayah dapat menjadi panutan bagi
masyarakat untuk melaksanaan ekonomi yang beretika sesuai dengan syariat Islam. Selain itu,
keberadaan Dayah di Aceh juga harus menjadi pendorong pengembangan industri halal. Dayah
dapat menjadi trace agent yang mengawasi kehalalan proses dan produk yang beredar di
masyarakat.
Pada hakikatnya, Dayah dapat menjadi pusat pemberdayaan masyarakat yang paling esensial
karena memiliki reputasi dan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat. Namun, untuk dapat
mengambil peran tersebut, seluruh potensi ekonomi dan sosial yang dimiliki oleh Dayah di Aceh
harus dapat dioptimalkan melalui sinergi dan kolaborasi sehingga pada akhirnya menjadikan
Dayah sebagai motor ekonomi syariah di Aceh.
--000--
15
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
BAB II
PERKEMBANGAN
KEUANGAN DAERAH
Kinerja keuangan daerah sampai dengan triwulan IV 2022 secara
umum mengalami akselerasi, utamanya didorong oleh kenaikan
realisasi anggaran APBD. Di sisi lain, realisasi belanja dan pendapatan
APBN juga mengalami peningkatan baik secara nominal maupun
persentase.
1
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH MEI 2020
2.1. Gambaran umum dengan pertumbuhan realisasi sebesar -0,04%
(yoy).
Realisasi belanja dan pendapatan pemerintah Secara umum, pagu APBD baik di level Provinsi
di wilayah Provinsi Aceh sampai dengan maupun Kabupaten/Kota pada pagu belanja
triwulan IV 2022 tercatat lebih tinggi menurun pada tahun ini. Namun, terjadi
dibandingkan periode yang sama tahun peningkatan pagu pada belanja pegawai.
sebelumnya. Realisasi agregat belanja
pemerintah di Provinsi Aceh yang terdiri dari Tabel 2. 1. Realisasi Belanja APBD (APBA+APBK)
Triwulan IV 2022
belanja pusat, belanja pemerintah Provinsi dan
REALISASI BELANJA PEMERINTAH DAERAH
belanja Kabupaten/Kota (APBN + APBD)
TW-IV 2022
mengalami peningkatan pada triwulan IV 2022 Belanja Barang & Jasa 95,50%
dibandingkan dengan periode yang sama tahun Belanja Modal 43,41%
sebelumnya. Secara nominal, total belanja Belanja Tidak terduga 9,38%
mencapai Rp52,46 triliun atau setara dengan Belanja Pegawai 90,72%
87,42% dari pagu agregat belanja tahun 2022.
Sumber: DJPb Provinsi Aceh, diolah
Kenaikan utamanya disumbangkan oleh realisasi
APBA dengan dengan nilai Rp37,71 triliun atau Realisasi Belanja Pemerintah Daerah melalui
realisasi sebesar 84,22% (lebih tinggi dibanding alokasi APBA dan APBK hingga triwulan IV 2022
triwulan IV 2021 dengan selisih sebesar Rp2,15 mencapai Rp29,08 triliun, atau sebesar 82,17%
triliun). dari total pagu belanja (Rp44,78 triliun),
realisasi tumbuh 6,62% (yoy) dibandingkan
Pada sisi realisasi agregat pendapatan pemerintah
periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian
(APBN + APBD) mengalami kenaikan baik dalam
Belanja Pemerintah Daerah ini lebih tinggi
persentase maupun nominal realisasi. Secara
dibandingkan realisasi belanja di triwulan IV 2021
persentase, realisasi pendapatan pada triwulan IV
yang tercatat sebesar 73,90% dari pagu belanja
2022 tercatat sebesar 99,57% dari pagu agregat
2021 dengan nominal realisasi belanja sebesar
pendapatan 2022, naik dari periode yang sama
Rp27,28 triliun. Hampir seluruh komponen belanja
tahun sebelumnya yang hanya mencapai realisasi
pemerintah rata-rata mengalami peningkatan
91,40% dari pagu pendapatan 2021. Secara
realisasi pada tahun 2022 dibandingkan dengan
nominal realisasi pendapatan, terdapat kenaikan
periode yang sama tahun 2021.
hingga Rp1,44 triliun pada periode laporan
dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan Realisasi Belanja Daerah pada triwulan IV 2022
Transfer ke Daerah dan Dana Desa dari umumnya didukung oleh Belanja Operasi dengan
Pemerintah Pusat merupakan jenis pendapatan realisasi terbesar pada Belanja Pegawai sebesar
dengan share terbesar dari total realisasi Rp12,05 triliun dengan realisasi terhadap Pagu
pendapatan APBD di lingkup Provinsi Aceh, sebesar 90,72% dan Belanja Barang dan Jasa
dengan persentase sebesar 86,02 persen. sebesar Rp11,52 triliun dengan realisasi terhadap
Persentase penyaluran pendapatan transfer pagu sebesar 95,50%. Secara year on year Belanja
sampai dengan triwulan IV 2022 tercatat sebesar Pegawai meningkat sebesar 22,06% sedangkan
96,12 persen dari pagu tahun 2022. Belanja Barang dan Jasa sebesar 23,87%. Namun,
Belanja modal tercatat memiliki realisasi sebesar
2.2. Perkembangan Kinerja 43,41% yang mengalami pertumbuhan negatif
15
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Tabel 2. 2. Realisasi Belanja Transfer Antar Daerah dan terdapat kenaikan sebesar Rp0,21 triliun (secara
Dana Desa Triwulan IV 2022. year-on-year naik 0,54%). Berdasarkan porsi
REALISASI BELANJA TRANSFER TW-IV 2022
komponen Pendapatan Daerah, mayoritas berasal
Realisasi belanja transfer mengalami (PAD) yang terealisasi Rp5,24 triliun pada triwulan
peningkatan dibanding triwulan IV 2021 dengan IV 2022 hanya menyumbang 13,26% dari total
nominal Rp8,62 triliun atau 91,97% dari pagu. realisasi pendapatan. Hal ini menandakan bahwa
Komponen belanja transfer terdiri dari Belanja ketergantungan Pemerintah Daerah di Aceh
Bantuan Keuangan dan Belanja Bagi Hasil. Pada terhadap Transfer Pemerintah Pusat masih tinggi.
triwulan laporan, realisasi Belanja Bantuan Perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal (DDF)
Keuangan tercatat mencapai Rp7,82 triliun atau pada Grafik 2.1. menunjukkan perbaikan pada
sebesar 91,14% dari pagu Belanja Bantuan kurun waktu 2016-2020 dengan semakin
Keuangan 2022, meningkat dibandingkan triwulan meningkatnya DDF, namun pada 2021 terdapat
penurunan. Sementara demikian, hasil sementara
IV 2021 yang terealisasi 85,43% dari pagu Belanja
Bantuan Keuangan 2021. Sementara itu, Belanja pada triwulan IV 2022 kembali menunjukkan
kenaikan DDF meskipun terjadi kenaikan realisasi
Bagi Hasil pada triwulan IV 2022 terealisasi sebesar
100,90% dari pagu, lebih tinggi dibandingkan pajak daerah. Kenaikan DDF disebabkan oleh lebih
tingginya realisasi pendapatan transfer yang
periode yang sama tahun 2021 dengan realisasi
sebesar 87,59%. mengindikasikan lebih tingginya ketergantungan
Pemerintah Daerah Aceh terhadap Pemerintah
Grafik 2. 1. Perkembangan Derajat Desentralisasi Fiskal
Pusat.
Keuangan Daerah Provinsi Aceh
Tabel 2. 3. Realisasi Pendapatan APBD (APBA + APBK) se-
50 13,24 15,00
Provinsi Aceh Triwulan IV 2022
40 REALISASI PENDAPATAN APBD TW-IV 2022
10,00
Rp Triliun
17
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Tabel 2. 6. Data Realisasi APBA & APBK Provinsi Aceh Triwulan IV 2022
Pagu Anggaran Tahunan Realisasi Triwulan IV Presentase Realisasi
APBA & APBK PROVINSI ACEH (Rp Miliar) (Rp Miliar) Triwulan IV (%)
2021 2022 2021 2022 2021 2022
PENDAPATAN 43.454,06 41.166,54 39.377,67 39.591,48 90,62% 96,17%
Pendapatan Asli Daerah (PAD) 5.378,32 5.558,03 4.427,77 5.248,07 82,33% 94,42%
Transfer Pemerintah Pusat 37.320,51 35.430,81 34.616,72 34.055,55 92,76% 96,12%
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah 755,23 177,7 333,19 287,86 44,12% 161,99%
BELANJA 46.584,47 44.778,50 35.558,84 37.713,68 76,33% 84,22%
Belanja Daerah 36.918,75 35.399,99 27.282,64 29.088,46 73,90% 82,17%
Transfer 9.665,72 9.378,51 8.276,20 8.625,22 85,62% 91,97%
SURPLUS/DEFISIT -3.130,41 -3.611,96 3.818,82 1.877,80 -121,99% -51,99%
Sumber: DJPb Provinsi Aceh
18
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
BAB III
PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH
Pada triwulan IV 2022, Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Aceh lebih terkendali
dibanding triwulan sebelumnya yang didorong oleh terkendalinya inflasi
kelompok makanan. Secara full year, Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Aceh
mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding 2021 yang tercatat
mengalami inflasi sebesar 2,24% (yoy). Lebih lanjut pada triwulan I 2023, laju
Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Aceh diperkirakan akan melambat
dibandingkan dengan periode sebelumnya, seiring dengan deflasi pada
beberapa komoditas pangan dan upaya pengendalian inflasi yang gencar
dilakukan di Provinsi Aceh. Kendati demikian, terdapat potensi kenaikan biaya
yang dapat mendorong kenaikan harga, salah satunya bersumber dari
peningkatan ekspektasi pedagang seiring potensi naiknya harga beli di tengah
peningkatan UMP Aceh pada awal tahun 2023.
19
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH AGUSTUS 2021
3.1. Perkembangan Umum Pada triwulan IV 2022, laju inflasi Aceh lebih rendah
dibandingkan dengan periode sebelumnya. Inflasi
Inflasi pada triwulan IV 2022 utamanya didorong oleh
Inflasi Gabungan Kota IHK di Provinsi Aceh kelompok transportasi dengan andil 2,03% dan
pada triwulan IV 2022 tercatat sebesar 5,89% tingkat inflasi 16,89%. Selanjutnya, diikuti oleh
(yoy) atau lebih rendah dibanding triwulan kelompok makanan, minuman dan tembakau
sebelumnya yang tercatat sebesar 7,38% (yoy). dengan andil 1,45% dan tingkat inflasi 4,59%.
Angka inflasi tersebut tercatat lebih rendah dari Kel. Makanan, Minuman, dan
inflasi Gabungan Kota IHK di Sumatera (6,14%,
Tembakau
yoy), namun lebih tinggi dibanding inflasi Nasional
Tabel 3.2. Inflasi Kel, Makanan, Minuman, dan Tembakau
5,51%, yoy). Jika dibandingkan dengan provinsi
INFLASI 5,89% (yoy) ANDIL 1,45%
lainnya di Sumatera, realisasi inflasi tersebut
PENYUMBANG INFLASI PENYUMBANG DEFLASI
menempatkan Provinsi Aceh sebagai daerah
KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)
inflasi terendah keempat di Sumatera. Provinsi
Minyak
Sumatera Barat merupakan provinsi dengan Beras 0,36
Goreng
-0.29
(% (% (% (%
ini disinyalir akibat bencana banjir yang kerap
yoy) yoy) yoy) yoy)
terjadi pada triwulan IV 2022 sehingga berdampak
Makanan, Minuman, dan Tembakau 7,93 2,45 4,59 1,45
Pakaian dan Alas Kaki 2,55 0,18 2,72 0,20
gagal panen untuk komoditas beras. Selain itu,
Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan
5,81 1,05 5,45 1,00 komoditas yang memiliki andil yoy yang tinggi
Bakar Rumah Tangga
Perlengkapan, Peralatan, &
4,42 0,19 4,26 0,19 adalah rokok kretek filter dikarenakan terdapat
Pemeliharaan Rutin RT
Kesehatan 2,71 0,05 3,20 0,07 kenaikan cukai rokok sebesar 10% di awal tahun
Transportasi 21,00 2,80 16,89 2,03
Informasi, Komunikasi, dan Jasa
2022. Pengenaan cukai rokok ditujukan untuk
-0,39 -0,01 -0,44 -0,02
Keuangan
menurunkan konsumsi rokok di kelompok
Rekreasi, Olahraga, dan Budaya 0,77 0,00 2,22 0,03
Pendidikan 0,57 0,01 0,42 0,01 masyarakat miskin yang mencapai 11,6 hingga 12,2
Penyediaan Makanan dan
Minuman/Restoran
6,41 0,55 6,50 0,56 persen dari pengeluaran rumah tangga.
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 4,99 0,33 5,56 0,38
Inflasi Umum 7,38 5,89 Lebih lanjut, komoditas deflasi disumbang oleh
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah minyak goreng, ikan tongkol, ikan tuna, cumi-cumi,
20
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH NOVEMBER 2022
dan ikan teri. Harga minyak goreng pada triwulan Celana
Panjang 0,03 - -
IV lebih stabil bahkan cenderung lebih rendah Jeans Pria
1400
1490,3 pria, dan sepatu anak. Peningkatan harga produk
USD/Metric Ton
200
pandemi Covid-19 yang meningkatkan mobilitas
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
masyarakat.
2019 2020 2021 2022
disebabkan oleh pasokan yang mencukupi dari listrik, dan bahan bakar rumah tangga
nelayan sehingga menurunkan harga. Kondisi mengalami inflasi sebesar 5,45% (yoy) dengan
cuaca yang mendukung nelayan melaut juga andil sebesar 1,00%, lebih tinggi dibanding
membantu menurunkan harga komoditas periode sebelumnya (1,05%, yoy). Inflasi pada
perikanan. Meskipun demikian, tidak seluruh kelompok ini secara tahunan terutama didorong
komoditas ikan menyumbang deflasi pada periode oleh subkelompok listrik, gas, dan bahan bakar
21
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
PENYUMBANG INFLASI PENYUMBANG DEFLASI Kulkas/Lemari
0.03 - -
Es
KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)
Pembasmi
Bahan Bakar Nyamuk 0.02 - -
Rumah 0,50 - - Spray
Tangga Sabun
Sewa Rumah 0,35 - - Deterjen 0.02 - -
Bubuk/Cair
Cat Tembok 0,03 - -
Lemari
Semen 0,03 - - 0.01 - -
Pakaian
Tarif Listrik 0,02 - -
Meja Kursi
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah 0.01 - -
Makan
Bahan bakar rumah tangga menjadi penyumbang Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah
andil tertinggi dalam kelompok setelah pemerintah Pada triwulan IV 2022, inflasi kelompok
menaikkan harga elpiji sebanyak 3 kali sepanjang perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan
tahun 2022. Hal ini dilakukan seiring dengan rumah tangga di Aceh tercatat sebesar 4,26%
meningkatnya harga gas alam dunia yang masih (yoy) dengan andil terhadap inflasi keseluruhan
mengalami kenaikan hingga saat ini. sebesar 0,19%, sama dengan periode
Selanjutnya penyumbang inflasi kedua terbesar sebelumnya (0,19%, yoy). Inflasi pada kelompok ini
adalah sewa rumah. Tarif sewa rumah mengalami secara tahunan terutama didorong oleh
peningkatan dikarenakan sudah meredanya Covid- subkelompok barang dan layanan pemeliharaan
19 sehingga anjuran kuliah dan kerja secara digital rumah tangga rutin dengan inflasi sebesar 4,79%
perlahan mulai tergantikan dengan pertemuan (yoy). Secara lebih detail, barang atau komoditas
memproduksi semen meningkat dan turut KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
Secara tahunan, kelompok transportasi pada keuangan secara tahunan pada triwulan IV
triwulan IV 2022 mengalami inflasi sebesar 2022 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,44
16,89% (yoy) dengan andil 2,03% terhadap (yoy) dengan andil terhadap inflasi secara
inflasi secara keseluruhan, lebih rendah keseluruhan adalah sebesar -0,02%, lebih
dibanding periode sebelumnya (2,80%, yoy). rendah dibanding periode sebelumnya (-0,01%,
Inflasi yang terjadi tersebut utamanya didorong yoy).
Tabel 3.8. Inflasi Kel. Informasi, Komunikasi, dan Jasa
oleh subkelompok jasa angkutan penumpang yang
Keuangan
mengalami inflasi sebesar 29,61% (yoy). Inflasi INFLASI -0,44% (yoy) ANDIL -0,02%
subkelompok jasa angkutan penumpang juga PENYUMBANG INFLASI PENYUMBANG DEFLASI
didukung oleh kenaikan harga BBM yang efektif KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS ANDIL (%)
berlaku pada 3 September 2022. Peningkatan Biaya
Administrasi
bensin pada September 2022 memberikan - - -0.01
Transfer
dampak signifikan terhadap peningkatan harga Uang
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), diolah
angkutan antar kota yang juga menjadi komoditas
inflatoir dari kelompok ini. Tekanan deflasi yang terjadi tersebut disebabkan
oleh komoditas biaya administrasi transfer uang
Pada triwulan IV 2022, jumlah penumpang yang
dengan andil deflasi sebesar 0,01%. Sedangkan,
tercatat di bandar udara SIM mencapai 147.980
tidak ada komoditas penyumbang inflasi pada
orang atau mengalami peningkatan sebesar
kelompok ini. Deflasi pada biaya administrasi
51,86% (yoy) dibandingkan periode yang sama
transfer uang disebabkan oleh telah berjalannya
tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 97.558
layanan BI-FAST pada beberapa bank yang sudah
orang. Kenaikan tersebut turut menunjang
dapat dinikmati masyarakat. BI-FAST menyediakan
kenaikan harga tiket pesawat udara pada periode
layanan transfer uang dengan biaya yang lebih
tersebut. Meskipun demikian, jumlah rute yang
rendah dibandingkan Transfer Online, SKN maupun
ditawarkan sudah mulai bervariasi.
RTGS.
Lebih lanjut, alat transportasi pribadi juga
23
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Kel. Rekreasi, Olahraga, dan Budaya Minuman/Restoran
Pada triwulan IV 2022, inflasi kelompok Tabel 3.11. Inflasi Kel. Penyediaan Makanan dan
Minuman/Restoran
rekreasi, olahraga, dan budaya secara tahunan
INFLASI 6,50% (yoy) ANDIL 0,56%
tercatat sebesar 2,22% (yoy) dengan andil
PENYUMBANG INFLASI PENYUMBANG DEFLASI
terhadap inflasi secara keseluruhan sebesar
ANDIL
KOMODITAS ANDIL (%) KOMODITAS
0,03%. lebih tinggi dibanding dengan periode (%)
24
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
pribadi dan jasa lainnya secara tahunan di Gabungan Kota IHK di Provinsi Aceh
mengalami inflasi sebesar 5,56% (yoy) dengan mengalami inflasi sebesar 0,68% (mtm)
andil terhadap inflasi secara keseluruhan sedangkan secara tahunan mengalami inflasi
sebesar 0,38%. Inflasi utamanya terjadi pada 5,52% (yoy). Angka inflasi Aceh pada bulan laporan
subkelompok perawatan pribadi dengan inflasi (0,68%, mtm) tercatat terdeselerasi setelah pada
sebesar 6,53% (yoy). bulan sebelumnya tercatat lebih tinggi (0,93%,
mtm). Secara tahunan, inflasi pada Januari 2023
Komoditas yang menyebabkan inflasi pada
tercatat sebesar 5,52%, lebih tinggi dibandingkan
kelompok ini adalah emas perhiasan (andil 0,10%),
pada Januari 2022 yang berada pada angka 2,49%
sabun mandi (andil 0,05%), pasta gigi (andil 0,04%),
(yoy). Secara year-to-date, inflasi di Gabungan Kota
shampo (andil 0,04%), dan pembalut wanita (andil
IHK di Provinsi Aceh pada Januari 2023 berada
0,02%). Kenaikan harga emas perhiasaan
pada laju 0,68%. Secara bulanan, faktor pendorong
disebabkan oleh nilai tukar Rupiah yang melemah
utama inflasi di Aceh pada periode laporan berasal
pada triwulan IV. Namun, hal ini juga didukung oleh
dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
base effect dimana harga emas cenderung berada
Lebih detailnya, secara bulanan faktor pendorong
pada posisi stagnan pada tahun 2022.
utama inflasi di Aceh pada periode laporan berasal
Grafik 3.6. Perkembangan Harga Emas Dunia dari komoditas beras (0,11%), ikan tuna (0,06%),
2000
1874 emas perhiasan (0,06%), minyak goreng (0,04%),
1900
1800 dan pir (0,03%).
1700 1731
1727
Pada bulan Februari 2023, secara bulanan kota
USD/ounce
1600
25
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
3.4. Inflasi Spasial bandeng (0,06%). Sementara komoditas
penyumbang deflasi di Lhokseumawe pada Januari
Apabila dilihat secara spasial, pada Januari
2023 adalah udang basah (-0,08%), ikan tongkol (-
2023 inflasi terjadi di seluruh kota pantauan di
0,06%), bensin (-0,06%), jeruk (-0,05%), dan bawang
Provinsi Aceh. Secara tahunan, Kota Meulaboh
merah (-0,03%).
menjadi kota yang mengalami inflasi paling tinggi,
yakni 6,3% (yoy), diikuti kota Banda Aceh (5,58%, Inflasi Aceh pada triwulan I 2023 diperkirakan
yoy) dan kota Lhokseumawe (4,98%, yoy). Sejalan lebih terkendali dibandingkan dengan periode
dengan hal tersebut, secara bulanan terjadi inflasi sebelumnya. Hal tersebut diperkirakan turut
di 3 Kota pantauan IHK dimana kota dengan inflasi dipengaruhi oleh gencarnya program GNPIP yang
paling tinggi yaitu Kota Meulaboh dengan inflasi dilakukan oleh Pemerintah Aceh dan koordinasi
sebesar 0,76% (mtm), diikuti Kota Lhokseumawe serta sinergi antar anggota TPID Provinsi Aceh yang
dan kota Banda Aceh dengan laju inflasi masing- intens dilakukan.
masing 0,75% (mtm) dan 0,61% (mtm).
3.5. Aktivitas Tim
Komoditas utama penyumbang inflasi bulanan
pada bulan Januari di Meulaboh adalah beras
Pengendalian Inflasi
(0,20%), emas perhiasan (0,09%), ikan dencis Daerah (TPID) Aceh
(0,08%), minyak goreng (0,07%), dan ikan tuna
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi
(0,06%). Sementara itu, komoditas yang menahan
Aceh akan terus berupaya melakukan
laju inflasi adalah cabai merah (-0,09%), ikan
pengendalian harga, melalui forum koordinasi
kembung (-0,06%), bensin (-0,05%), daging ayam
dan langkah tindak lanjut dengan Organisasi
ras (-0,02%), kangkung (-0,02%) dan jeruk (-0,02%).
Perangkat Daerah (OPD) terkait. Dalam High level
Grafik 3.7. Pergerakan Inflasi Kota Pantauan di Aceh (%, yoy)
Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah
(TPID) triwulan I 2022, telah disepakati beberapa
9
8 program kerja yang akan menjadi fokus
7
pengendalian inflasi sepanjang tahun 2022-2024.
6
5
4
Dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan
3
2 dan keterjangkauan harga, tercatat berbagai
1
kegiatan telah dilaksanakan oleh TPID Provinsi
0
Aceh triwulan I, meliputi:
II
II
II
II
II
IV
IV
IV
IV
IV
I
I
III
III
III
III
III
27
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
kegiatan telah dilaksanakan oleh TPID Provinsi a. Penjajakan Kerja sama Antar Daerah (KAD)
Aceh triwulan III, meliputi: antara pedagang besar lambaro dengan 2
a. Penyelenggaraan High Level Meeting TPID Kota poktan binaan KPwBI Lhokseumawe yang
Banda Aceh pada 23 Agustus 2022 dalam diselenggarakan pada 2 Oktober 2022
rangka menindaklanjuti arahan Presiden b. Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kota
mengenai perlunya usaha yang tidak biasa Banda Aceh pada 4 Oktober 2022.
dalam pengendalian inflasi. Rapat dilakukan c. Rapat Koordinasi Bupati Walikota se-Aceh
untuk menguatkan koordinasi dalam pada tanggal 13-14 Oktober 2022 yang salah
pengendalian inflasi yang diperlukan pada satu agenda utamanya adalah membahas
kedua sisi, supply dan demand. pengendalian inflasi di daerah.
b. Penyelenggaraan High Level Meeting TPID d. Rapat TPID Provinsi Aceh yang dipimpin oleh
Kabupaten Aceh Barat pada 24 Agustus 2022 PJ Gubernur Aceh pada tanggal 28 Oktober
dalam rangka pengendalian inflasi khususnya 2022
pada komoditas perikanan. Koordinasi yang e. Operasi pasar khusus di 3 Kabupaten/Kota
komprehensif perlu untuk dilakukan untuk pemantauan IHK pada 3 November 2022
melakukan optimalisasi pada hasil perikanan f. Rapat TPID Provinsi Aceh bersama Dinas
dan kelautan melalui SKPA terkait. terkait pada tanggal 4 November 2022
c. Launching Gerakan Nasional Pengendalian g. Pelaksanaan pasar murah di 23
Inflasi Pangan (GNPIP) yang dipimpin oleh Pj. Kabupaten/Kota se-provinsi Aceh pada
Gubernur Aceh pada 6 September 2022. Telah tanggal 7 November 2022
disalurkan bantuan 60 ribu bibit kepada h. Pelaksanaan pasar murah tahap II di 23
petani maupun dayah di sekitar Provinsi Aceh Kabupaten/Kota se-provinsi Aceh pada
dalam upaya normalisasi stok komoditas tanggal 1 Desember 2022
pangan, Gerakan tanam 17 ribu bibit cabai i. Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi
dengan Kodam Iskandar Muda dalam upaya Daerah (TPID) Aceh pada tanggal 11
penerapan urban farming, bantuan November 2022
pembuatan pupuk organik dan alsintan, j. Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi
penandatanganan KAD cabai merah antara Daerah (TPID) Aceh pada tanggal 18
pedagang pasar Lambaro dan kelompok Juli November 2022
Tani, serta Ground Breaking Cold Storage di k. Rapat tindak lanjut Radiogram Menteri Dalam
Kabupaten Pidie. Negeri Nomor 800.1.10/7924/SJ (6 November)
d. Rapat Pembahasan Penyusunan Laporan pada tanggal 21 November 2022
Kinerja Sekretariat Tim Pengendalian Inflasi l. Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi
Daerah Aceh Triwulan II Tahun 2022 pada Daerah (TPID) Aceh dan Kabupaten/Kota se-
tanggal 10 Agustus 2022 bertempat di Aceh secara hybrid pada tanggal 22 November
Auditorium Teuku Umar Kantor Perwakilan 2022
Bank Indonesia Provinsi Aceh. m. Pekan UMKM dan Pasar Murah Pemko Banda
e. Rapat koordinasi nasional TPID pada 18 Aceh pada tanggal 29 November 2022
Agustus untuk mengantisipasi lonjakan harga n. Penandatanganan MoU KAD antara Banda
yang signifikan pada beberapa komoditas Aceh dengan Aceh Besar pada tanggal 29
pangan. November 2022
o. Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi
Dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan Kabupaten Aceh Barat pada 9 Desember 2022
dan keterjangkauan harga, tercatat berbagai p. Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Provinsi
kegiatan telah dilaksanakan oleh TPID Provinsi Aceh pada 15 – 16 Desember 2022
Aceh triwulan IV, meliputi:
28
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
q. Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Kota peternakan, dan perikanan (UPTD)
Banda Aceh pada 19 Desember 2022 • Korporatisasi klister petani pangan
• Pengaturan jadwal tanam komoditas
Lebih lanjut, untuk menekan laju inflasi dalam
pangan
jangka menengah, maka telah disusun
• Koordinasi dengan Pemerintah Pusat
Roadmap (peta jalan) Pengendalian Inflasi
untuk kuota impor komoditas bawang
Daerah Aceh tahun 2022-2024 dengan strategi
putih dan gula
4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan
3. Kelancaran Distribusi
Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi
• Inisiasi KAD dis etiap kab/kota baik
Efektif dengan rincian program sebagai berikut:
intraprovinsi maupun antar provinsi
1. Keterjangkauan Harga
• Peningkatan transaksi KAD
• Pemantauan dan pencatatan harga bahan
• Fasilitas Distribusi Pangan oleh Pasar Mitra
pangan pokok (sembako dan komoditas
Tani (PMT)/Toko Tani Indonesia Center (TTIC)
ikan)
dan Toko Mitra Tani (TMT)/Toko Tani
• Optimalisasi program ketersediaan pasokan
Indonesia (TTI)
dan stabilisasi harga (KPSH) untuk
• Simulasi pengendalian inflasi di daerah
komoditas Beras
• Pelaksanaan pasar lelang (komoditas lokal
• Pelaksanaan pasar murah (Menjelang
dan ekspor)
HBKN)
• Peningkatan dan pengembangan
• Pelaksanaan Sidak Pasar
infrastruktur konektivitas antar wilayah
• Menetapkan harga eceran tertinggi pada
guna mendukung kelancaran pergerakan
komoditas bahan pangan melalui
logistic bahan pangan, antara lain:
penyusunan Qanun (Perda)
pemanfaatan tol laut
2. Ketersediaan Pasokan
• Penguatan implementasi digitalisasi UMKM
• Peningkatan produksi hortikultura
pangan sisi hilir melalui: fasilitasi UMKM
penyumbang inflasi (bawang merah, cabai
pangan binaan dengan e-commerce
merah, dan cabai rawit)
• Optimalisasi pemanfaatan Cold Storage
• Peningkatan produksi peternakan
untuk komoditas perikanan
penyumbang inflasi (daging sapi, daging
4. Komunikasi Efektif
ayam, dan telur ayam)
• Penyediaan sistem informasi panel harga
• Peningkatan produksi/tangkapan/budidaya
dan monitoring stok pangan strategis yang
komoditas perikanan penyumbang inflasi
terintegrasi di tingkat provinsi dan kab/kota
• Pembangunan dan optimalisasi sarana
• Peningkatan kualitas dan kuantitas laporan
produksi dan infrastruktur pertanian:
TPID baik Provinsi dan Kab/Kota
o Pembangunan jaringan irigasi
• Penyusunan peta jalan pengendalian inflasi
o Rehabilitasi jaringan irigasi
Kab/Kota
o Kanal pengendalian banjir (Aceh
• Pelaksanaan High Level Meeting TPID
Tamiang)
• Pelaksanaan Capacity Building TPID
• Learning Center untuk peningkatan
• Rilis pers/media terkait perkembangan
produksi komoditas hortikultura,
harga dan ketersediaan pasokan.
29
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
BAB IV
32
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH MEI 2020
4.1. Kinerja Perbankan DPK tercatat sebesar Rp40,09 T. Jika dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya dengan nilai DPK
Stabilitas sistem keuangan menunjukan Rp40,14 T, terjadi sedikit penurunan sebesar Rp0,5
kondisi yang terjaga. Aktivitas Perbankan di M atau sebesar 0,125% (qtq). Namun jika
Provinsi Aceh pada triwulan IV 2022 masih dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun
terpantau membaik. Hal ini dapat dilihat dari lalu, terjadi peningkatan DPK sebesar Rp0,59 T
penyaluran pembiayaan yang meningkat atau naik sebesar 1,48% (yoy).
sebesar 9,71% (yoy). Sementara itu, Dana Pihak
Grafik 4. 2. Proporsi DPK per Jenis (LokBank)
Ketiga (DPK) juga mengalami peningkatan
sebesar 1,48% (yoy). Perbaikan kinerja sektor Giro Tabungan Deposito
perbankan didorong oleh kembali normalnya
15,76%
aktivitas masyarakat paska pandemi Covid-19. 24,22%
Meskipun demikian, ketidakpastian global harus
tetap diwaspadai. Kondisi geopolitik dunia yang
masih belum stabil tentunya akan memberikan
dampak secara langsung maupun tidak langsung 60,03%
terhadap perekonomian global dan Indonesia. Hal
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
ini juga berdampak pada kinerja sektor
perbankan. Adapun kinerja sektor perbankan Berdasarkan jenisnya, DPK terdiri dari tabungan,
dapat tercermin dari beberapa indikator utama giro, dan deposito. Adapun pada triwulan laporan,
seperti penyaluran pembiayaan dan pertumbuhan DPK didominasi tabungan dengan proporsi
Dana Pihak Ketiga (DPK). sebesar 60,03%, diikuti deposito sebesar 24,22%,
60
%
18,20%
20
40
10 20
14,00%
0 0
I II III IV I II III IV I II III IV 67,79%
2020 2021 2022
Pembiayaan DPK % FDR
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
31
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 4. 3. Pertumbuhan Penyaluran Pembiayaan pembiayaan yang diindikasikan dengan
(LokBank) menurunnya tingkat NPF pada triwulan laporan.
50,00 15,00% Secara umum kualitas pembiayaan yang tercermin
40,00
10,00% dari indikator NPF masih berada pada level yang
5,00%
30,00
terjaga pada bulan Desember 2022.
0,00%
20,00 -5,00% Grafik 4. 5. Perkembangan pembiayaan berdasarkan
-10,00% Lokasi Bank dan Lokasi Proyek
10,00
-15,00% 60,00
- -20,00% 50,00
I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV I II IIIIV 40,00
Rp. T
2018 2019 2020 2021 2022 30,00
20,00
Pembiayaan G_Pembiayaan (yoy)
10,00
-
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
I II III IV I II III IV I II III IV
Sementara itu, pembiayaan perbankan di Provinsi 2020 2021 2022
Aceh pada triwulan IV 2022 berdasarkan lokasi Pembiayaan LokBank Pembiayaaan LokPro
bank tercatat sebesar Rp34,23 T, meningkat 9,71% Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
(yoy), atau lebih baik dibandingkan peningkatan
Berdasarkan data, pembiayaan yang disalurkan di
pada triwulan sebelumnya yaitu 0,87% (yoy).
Aceh tidak hanya dilakukan oleh perbankan di
Financing to Deposit Ratio (FDR)1 perbankan di
Aceh. Hal tersebut terkonfirmasi dari nominal
Provinsi Aceh berada pada level 85,39% atau
penyaluran pembiayaan lokasi proyek yang lebih
meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang
besar dari nominal penyaluran pembiayaan
tercatat sebesar 83,33%. Pertumbuhan
berdasarkan lokasi bank. Penyaluran pembiayaan
pembiayaan menunjukan tren peningkatan kinerja
berdasarkan lokasi proyek pada triwulan laporan
pada sektor perbankan yang masih berlanjut. Tren
di Aceh mencapai Rp49,29 T. Sementara itu,
peningkatan rasio FDR lebih disebabkan karena
penyaluran pembiayaan berdasarkan lokasi bank
mulai normalnya kegiatan perbankan paska
pada triwulan laporan adalah sebesar Rp.34,23 T.
implementasi Qanun LKS. Secara keseluruhan
indikator kondisi sektor perbankan masih terjaga. 4.2. Intermediasi Perbankan
Grafik 4. 4. Perkembangan NPF (Lokbank)
4.2.1.Kenaikan DPK Jenis Deposito
1,00 3,50% Menjadi Faktor Pendorong Peningkatan
0,90
0,80
3,00%
DPK
0,70 2,50%
0,60 2,00% Penghimpunan DPK tahunan mengalami
Rp. T
0,50
0,40 1,50% peningkatan dengan laju 1,48% (yoy). Kenaikan
0,30
DPK jenis deposito menjadi penyumbang tertinggi
1,00%
0,20
0,50%
0,10
kenaikan DPK secara keseluruhan. Selain
0,00 0,00%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV pertumbuhan dari DPK jenis deposito, kenaikan
2017 2018 2019 2020 2021 2022 DPK jenis tabungan juga turut mendorong
NPF nominal NPF (rhs, %) pertumbuhan DPK. Sementara DPK jenis giro pada
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
triwulan laporan mengalami penurunan.
Pada triwulan laporan, tercatat NPF sebesar 1,53%,
lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya
sebesar 1,78%. Terjadi perbaikan kualitas
1FDR merupakan rasio intermediasi, yaitu rasio antara total pembiayaan (lokasi
bank) dibagi dengan total DPK.
32
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 4. 6. Perkembangan DPK Berdasarkan Jenis terjadi realisasi belanja daerah yang tinggi.
50,00
Giro tercatat mengalami penurunan sebesar
40,00
30,22% (yoy). Dilihat dari proporsinya, giro
30,00
pemerintah memiliki proporsi paling besar dari
20,00
total giro. Giro pemerintah memiliki porsi sebesar
10,00
60%, diikuti giro perseorangan sebesar 28%, giro
%
0,00
korporasi sebesar 11%, dan giro yang bersumber
-10,00
dari lain-lain sebesar 1%.
-20,00
-30,00 Grafik 4. 8. Realisasi Belanja APBD & Perkembangan Giro
-40,00 25
Rp T
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
20
2019 2020 2021 2022
g_DPK g_Giro g_Tab g_Dep 15
5
Pada triwulan laporan, pertumbuhan DPK jenis
deposito meningkat sebesar 19,04% (yoy). 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Sementara itu, DPK jenis tabungan menurun
sevesar 7,93% (yoy) dan DPK jenis giro juga 2018 2019 2020 2021 2022
8
0,13% (qtq) dibanding triwulan sebelumnya
7
6 sebesar Rp7,28 T. Secara tahunan, jumlah giro juga
5 mengalami penurunan sebesar 30,22% (yoy). Hal
4
ini disebabkan oleh peningkatan realisasi APBD
3
2 yang bersumber dari dana transfer (TKDD). Selain
1 itu, peningkatan realisasi APBD ini disebabkan
-
I II III IV I II III IV I II III IV pemulihan ekonomi yang semakin baik di triwulan
IV 2022. Selain itu penggunaan BTT juga
2020 2021 2022
Giro Pemerintah Deposito Pemerintah
mendorong penurunan giro pemerintah.
3
giro dan deposito. Perkembangan DPK
3
pemerintah pada triwulan laporan masih terjaga 2
2
meskipun mengalami penurunan. Pada triwulan
1
laporan penurunan DPK pemerintah sebesar 1
-
18,41% (yoy). Penurunan DPK pemerintah
I II III IV I II III IV I II III IV
disumbang paling besar oleh DPK jenis giro. DPK
2020 2021 2022
pemerintah jenis giro mengalami penurunan
sebesar 45,27% (yoy). Hal ini menunjukan bahwa Giro Korporasi Tabungan Korporasi Deposito Korporasi
33
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah Grafik 4. 11. Jumlah Rekening per Saldo
Selanjutnya adalah mengenai DPK jenis korporasi. <10 JT 4.578.712
>10 JT - 100 JT 265.699
Proporsi DPK jenis korporasi pada triwulan laporan
>100JT - 500JT 47.892
antara lain terdiri dari giro sebesar 57%, deposito >500JT - 1 M 5.233
sebesar 28%, dan tabungan sebesar 15%. DPK jenis >1 M - 2 M 2.103
>2 M - 5M 797
giro mengalami penurunan sebesar 3,27% (yoy).
>5M - 10M 169
Sementara itu, untuk deposito dan tabungan >10M -15M 46
masing-masing meningkat sebesar 13,95% dan >15M - 20M 25
167,98%. >20M 74
1 10000
Grafik 4. 10. Perkembangan Nilai Tabungan (Rp T)
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
50
Rp. T
besar dalam mendukung kenaikan DPK. Tabungan Berdasarkan proporsinya, DPK di Provinsi Aceh
pemerintah meningkat sebesar 92,37% (yoy). mayoritas berupa tabungan dengan proporsi pada
Sementara itu, DPK jenis deposito mengalami triwulan laporan 53,74%. Sedangkan jenis deposito
kenaikan sebesar 12,01% (qtq) dan 8,52% (yoy). dan giro masing-masing memliki porsi berturut-
turut sebesar 27,91% dan 18,35%.
34
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 4. 13. Proporsi DPK Berdasarkan Kepemilikan (%)
Pemerintah Korporasi Perseorangan Lainnya Secara spasial, penghimpunan Dana Pihak Ketiga
di Provinsi Aceh belum tersebar secara merata dan
0,01% masih terkonsentrasi di wilayah ibu kota provinsi.
18,20%
Kota Banda Aceh menyerap 45,44% dari total DPK
di Aceh atau setara dengan Rp18,04 T. Setelah ibu
14,00%
kota provinsi, wilayah Kabupaten/Kota yang
67,79% mendominasi penghimpunan DPK diantaranya
adalah Lhokseumawe (Rp4,41 T), Langsa (Rp2,16 T)
dan Pidie (Rp2,05 T), Bireun (Rp2,03 T).
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
4.2.2. Perbaikan Penyaluran Pembiayaan
DPK berdasarkan jenis tabungan seluruhnya Didorong Konsumsi
berada pada perbankan syariah. Hal ini setelah
Secara umum, laju penyaluran pembiayaan di
diterapkannya LKS Qanun secara keseluruhan.
Provinsi Aceh berdasarkan lokasi proyek
Selaras dengan tabungan, DPK jenis deposito dan
mengalami pertumbuhan sebesar 5% (yoy) pada
giro secara keseluruhan berada pada perbankan
triwulan laporan.
syariah. Berdasarkan kepemilikan, mayoritas dana
pihak ketiga berasal dari perseorangan dengan Grafik 4.15. Proporsi pembiayaan berdasarkan
kontribusi sebesar 67,79%. DPK yang berasal dari penggunaan
35
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 4. 16. Pembiayaan Konsumsi Grafik 4. 17. Proporsi Pembiayaan Konsumsi
pembiayaan berdasarkan penggunaan
Pembiayaan Konsumsi G_Pembiayaan Konsumsi (yoy)
25 25%
23
21 20% 14,88%
19
17 15% 5,24%
15
KPR
13 10%
11 5%
KKB
9
7 0% Multiguna
5
3 -5%
1
(1) -10% 79,88%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
80
%, yoy
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh dan 50
60
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe di 45 40
Kota Banda Aceh dan Kota Lhokseumawe 40 20
mengindikasikan bahwa keyakinan konsumen 0
35
terhadap kondisi ekonomi tetap berada pada zona -20
optimis meskipun sedikit melambat pada bulan 30 -40
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Desember 2022. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)
2018 2019 2020 2021 2022
pada bulan Desember 2022 tercatat sebesar 112,19.
Nilai ini lebih tinggi dari IKK pada bulan September Nom. Pembiayaan g_Modal Kerja
yang bernilai 105,72. Hal ini mengindikasikan daya g_Investasi g_Konsumsi
beli masyarakat masih kuat.
Sumber: Laporan Bank Umum, diolah
Rp. T
3000% 2500%
KONSTRUKSI
50
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 2000%
40
2000% TRANSPORTASI, PERGUDANGAN DAN KOMUNIKASI 1500%
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 30
INDUSTRI PENGOLAHAN 1000%
1000% 20
500%
10 0%
0% - -500%
I II III IV I II III IV I II III IV
37
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
mengalami peningkatan dibandingkan pelaku UMKM pada triwulan III adalah sebesar
triwulan sebelumnya, yang tercermin dari Rp819,892 M. Jika dibandingkan dengan jumlah
penurunan NPF pada semua jenis penggunaan yang pembiayaan UMKM yang disalurakan pada
pembiayaan baik modal kerja, konsumsi, dan triwulan IV dengan nilai Rp894,99 M. Maka secara
investasi. Peningkatan kualitas tersebut triwulanan dapat dilihat terjadi penurunan sebesar
tercermin dari penurunan rasio NPF menjadi 3.40% 2,07% (qtq). Meskipun secara triwulanan terjadi
(yoy) pada periode laporan setelah sebelumnya penurunan penyaluran dibandingkan triwulan
berada pada 3,92% (yoy). laporan sebelumnya, secara umum penyaluran
38
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Indonesia No.24/3/PBI/2022. Selain itu, Bank
4.4. Langkah Peningkatan
Indonesia juga berupaya mendorong peningkatan
kinerja pembiayaan/kredit UMKM melalui Akses Keuangan
penerbitan kebijakan insentif seperti
4.4.1. Pengembangan Infastruktur
memperlonggar batasan Loan to Funding Ratio
sebagaimana diatur dalam PBI No. 24/4/PBI/2022.
Pendukung Sistem Keuangan
Sementara itu, di tingkat regional KPw Bank di Aceh
Indonesia juga turut mendorong UMKM dengan Kerja sama antara Bank Aceh Syariah dengan
melaksanakan program pengembangan UMKM di penyedia jasa transaksi lintas negara melalui
masing-masing daerah baik melalui pembinaan, ATM seperti Visa/Mastercard baik sebagai issuer
pendampingan, fasilitasi, maupun klaster. maupun acquirer perlu diakselerasi. Minimnya
keberadaan ATM Bank Syariah di Aceh yang
4.3. Kinerja Pembiayaan terintegrasi dengan jaringan internasional menjadi
Rumah Tangga isu tersendiri pasca implementasi Qanun Lembaga
Keuangan Syariah. Terlebih lagi dengan mulai
4.3.1. Sumber Kerentanan Rumah dibukanya pintu masuk wisatawan asing seiring
Tangga dengan semakin membaiknya kondisi pandemi.
Pada penyaluran pembiayaan kepada rumah Solusi jangka pendek yaitu mendorong transaksi
tangga, sumber kerentanan terletak pada non tunai khususnya untuk wisatawan asing dengan
kinerja perekonomian, kondisi ketenagakerjaan memperbanyak EDC di merchant khususnya di
dan penghasilan. Penghasilan rumah tangga di kawasan wisata yang dapat melayani transaksi
Provinsi Aceh relatif belum terdiversifikasi. Hal menggunakan kartu kredit/debit berlogo
tersebut tergambar dari jumlah tenaga kerja di Aceh Visa/Mastercard.
yang mayoritas bekerja di lapangan usaha pertanian 4.4.2. Langkah KPw BI Aceh dalam
(36,13%). Sehingga, tekanan pada lapangan usaha mendorong Penyaluran Pembiayaan
tersebut mengakibatkan rumah tangga di Aceh UMKM
terpapar risiko yang cukup tinggi di tahun 2022.
Dalam rangka meningkatkan penyaluran
Grafik 4. 26. Tenaga Kerja Berdasarkan Lapangan Usaha pembiayaan produktif guna meningkatkan roda
(2022)
perekonomian yang ada di Provinsi Aceh, Bank
5,39% Pertanian
Indonesia Provinsi Aceh telah melakukan
6,60%
Perdagangan berbagai upaya salah satunya adalah dengan
menyelenggarakan Forum Percepatan Ekspor
Jasa Pendidikan
7,14%
38,40% Produk UMKM Unggulan ataupun memfasilitasi
9,44%
Penyedian Akomodasi kegiatan business matching.
Administrasi
16,18% Pemerintahan Pada 18 Januari 2023 dilaksanakan Sosialisasi
Lainnya Percepatan Ekspor Aceh di Kabupaten Bener
Meriah. Kegiatan sosialisasi ini dikhususkan untuk
Sumber: BPS Provinsi Aceh, diolah menyasar pelaku UMKM, utamanya dari para petani
kopi gayo dan eksportir kopi gayo. Kegiatan ini
dihadiri oleh pemangku kebijakan dari Kabupaten
Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah, DJBC
Kanwil Aceh, Stasiun Pertanian Kelas I Banda Aceh,
dan Stasiun Karantina Ikn. Selain itu dari pihak
BUMN yaitu PT Pos Indonesia (Persero) juga hadir
39
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
sebagai perusahaan di sektor transportasi dan
logistik. Harapan ke depan, peran PT Pos Indonesia
(Persero) Aceh sebagai konsolidator ekspor dapat
berjalan optimal. Selain itu, dengan dibuka
penerbangan di bandara Rembele di Kabupaten
Rembele pada awal Januari 2023, diharapkan
mampu mendorong kinerja ekspor Aceh khususnya
yang berasal Kabupaten Aceh Tengah dan
Kabupaten Bener Meriah.
40
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Boks 2
Bank Indonesia Terbitkan Kebijakan untuk Mendorong Pembiayaan pada Sektor Prioritas
dan Inklusif
Bank Indonesia terbitkan peraturan baru mengenai Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial.
Peraturan tersebut adalah PBI No.24/3/PBI/2022, yang menggantikan PBI No.23/13/PBI/2021.
Peraturan ini diterbitkan untuk mendukung upaya bersama pemerintah mewujudkan
peningkatan akses pembiayaan dan pengembangan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) dan perorangan berpenghasilan rendah (PBR). Dalam PBI No.24/3/PBI/2022
disebutkan bahwa RPIM posisi akhir bulan Desember tahun sebelumnya adalah sebesar 30%.
Adapun jika rasio yang telah ditetapkan tidak tercapai maka perbankan wajib memenuhi Giro
RPIM yang telah ditentukan dalam peraturan. Peraturan ini mulai dilaksankan pada tahun 2023
namun pemberlakuan sanksi baru akan dilakukan di tahun 2024.
Dengan berlakunya sistem perbankan syariah berdasarakan Qanun Aceh No. 11 tahun 2018
tentang Lembaga Keuangan Syariah, lembaga perbankan yang diperbolehkan di Aceh hanya
perbankan syariah. Berikut di bawah ini adalah grafik perkembangan pembiayaan UMKM di
Aceh dari tahun 2019 sampai dengan 2022. Pada triwulan IV ini terjadi peningkatan pembiayaan
UMKM sebesar 7,81% (yoy). Adapun rasio non-performing loan dengan jumlah pembiayaan
UMKM adalah sebesar 3.94% di triwulan laporan.
14 0,09
Rp. T
12 0,08
0,07
10
0,06
8 0,05
6 0,04
0,03
4
0,02
2 0,01
0 0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2022
41
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Rasio pembiayaan UMKM di Aceh sempat mencapai angka tertingginya pada triwulan II 2019
yaitu dengan rasio 30,17%. Namun untuk sekarang pada triwulan IV 2022, rasio pembiayaan
UMKM berada pada level 26,14%.
45 32%
Rp. T
40 31%
35 30%
30 29%
25 28%
20 27%
15 26%
10 25%
5 24%
- 23%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
2019 2020 2021 2022
PBI Nomor 24/5/PBI/2022 mengatur tentang pemberian insentif kepada perbankan yang
memberikan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu dan inklusif. Insentif berupa
pelonggaran atas kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah yang wajib
dipenuhi secara rata-rata dengan besaran insentif maksimal 1% (100 basis points). Insentif
dapat diperoleh jika perbankan memberikan pembiayaan pada sektor prioritas dan mencapai
nilai rata-rata pertumbuhan pembiayaan sektor prioritas paling sedikit 1%. Selain itu, insentif juga
dapat diperoleh jika bank dapat memenuhi target RPIM yang telah tercantum dalam rencana
bisnis bank dan mencapai nilai RPIM paling sedikit 10%.
--000--
42
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
BAB V
BAB V
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN DAN
PENYELENGGARAAN SISTEM PEMBAYARAN
PENGELOLAAN UANG RUPIAH
DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Selama triwulan IV 2022, perkembangan sistem pembayaran secara konsisten
berjalan lancar dalam menopang pemulihan perekonomian Provinsi Aceh. Sistem
• Mengawali
pembayaran tahun sesuai
tunai berjalan 2020, dengan
perkembangan Sistem Pembayaran
pola historisnya dimana terdapat
berjalan dengan baik dimasa pandemi Covid-19.
peningkatan pada outflow dan inflow pada triwulan laporan dibandingkan Sistem
PembayaranSementara
triwulan sebelumnya. Tunai berjalan
sistem sesuai pola historisnya.
pembayaran nontunai,Di sisi nilai
baik lain, besar
Sistem
maupun ritel, Pembayaran
terus Non tren
menunjukkan tunaipeningkatan.
mengalami peningkatan
Di sisi lain, selaras
penggunaan
dengan
kartu ATM/debit dankebutuhan aktivitas
Uang Elektronik tumbuhekonomi dan
positif pada pergeseran
triwulan laporan.
Selama tahun 2022 sistem
preferensi pembayaran
masyarakat dalam tunai mengalami Sementara
bertransaksi. peningkatanitu, baik itu
inflow maupun
transaksi penjualan Uang Kertas Asing (UKA) mengalamisistem
outflow dibandingkan dengan tahun 2021. Sementara
pembayaran nontunai, untuk
perlambatan akibatnilai besar mengalami
pembatasan sosial peningkatan
dan kebijakan dan retail
mengalami penurunan selama tahun 2022 dibanding tahun 2021. Di sisi lain,
penanggulangan pandemi Covid-19.
penggunaan kartu ATM/debit dan Uang Elektronik tumbuh positif di tahun 2022
dibandingkan tahun sebelumnya.
dari pertumbuhan nasional dengan nilai sebesar 5,60%
(yoy). Peningkatan kebutuhan uang yang terjadi pada
5.1. Sistem Pembayaran triwulan laporan sesuai dengan pola historis di akhir
uang kartal dari masyarakat dan perbankan ke Bank 2018 2019 2020 2021 2022
Indonesia. Net outflow pada triwulan laporan merupakan Sumber: Bank Indonesia, diolah
yang terbesar sepanjang tahun 2022, bahkan lebih besar Selain menjaga dan memelihara kestabilan nilai Rupiah,
jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Bank Indonesia juga berupaya untuk memenuhi
COVID 19. Hal ini mengindikasikan bahwa permintaan kebutuhan uang rupiah di masyarakat melalui
masyarakat terhadap uang kartal telah mengalami pembukaan Kas Titipan. Kas Titipan merupakan kegiatan
pemulihan pasca kondisi pandemi COVID 19 sejalan penyediaan uang rupiah milik Bank Indonesia yang
dengan pola konsumsi masyarakat yang selalu meningkat dititipkan kepada kantor bank umum untuk mencukupi
pada akhir tahun. persediaan kas perbankan dalam rangka memenuhi
Grafik 5.1. Netflow Kas (Rp Triliun) kebutuhan masyarakat di suatu wilayah/daerah tertentu.
2
Takengon
1
(1)
Meulaboh
(2)
(3)
(4)
Blangpidie
(5)
RP TRILIUN
TW I TW II TW TW TW I TW II TW TW TW I TW II TW TW TW I TW II TW TW TW I TW II TW TW Langsa
III IV III IV III IV III IV III IV
2018 2019 2020 2021 2022
1 dari pada aliran uang kartal dari Bank Indonesia ke sistem perbankan dan masyarakat
Aliran uang kartal dari perbankan dan masyarakat ke Bank Indonesia (inflow) lebih kecil
(outflow)
48
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) melaksanakan beberapa kebijakan terkait layanan sistem
yang mewajibkan perbankan yang beroperasi di Aceh pembayaran tunai. Pertama, melakukan penyesuaian
seluruhya harus berbentuk syariah, dengan masa transisi terhadap jadwal penyetoran dan penarikan uang
paling lama tiga tahun atau hingga tahun 2021. Setelah perbankan. Kedua, melaksanakan operasi terpisah (split
selesai masa transisi oleh perbankan, terdapat beberapa operation) atas layanan perbankan untuk mengantisipasi
Kas Titipan yang kembali dibuka pada tahun 2021, yaitu apabila terdampak gangguan operasional akibat
Kas Titipan Blangpidie yang kembali beroperasi pada pandemi. Ketiga, memberikan imbauan kepada
Agustus 2021 dan Kas Titipan Takengon pada November perbankan untuk mematuhi protokol kesehatan yang
2021. Selain itu, kas titipan di Meulaboh dan Langsa juga harus diterapkan selama masa pandemi serta
dibuka kembali (relaunching) pada April 2022. mengoptimalkan penukaran uang kepada masyarakat
melalui perbankan. Keempat, mengajak masyarakat
Grafik 5.4. Transaksi Inflow Outflow per Kas Titipan
melakukan transaksi secara non tunai untuk memitigasi
Inflow (Penyetoran) Outflow (Penarikan) Net Outflow
penularan melalui tatap muka. Kebijakan tersebut selaras
400
379,03 372,76 dengan upaya penanggulangan pandemi COVID-19 yang
336
350 322,66 dilakukan pemerintah dan telah dilaksanakan secara
290
300 256,18
229
konsisten untuk menjamin ketersediaan uang di
250 203,66
masyarakat dalam jumlah yang cukup, pecahan yang
Rp Miliar
194,49
178 180
200
150 sesuai, tepat waktu, dan layak edar.
100
50
42,62
27,42 32,93 23,19 Temuan uang yang diragukan keasliannya (palsu) pada
0 triwulan laporan tercatat mengalami peningkatan
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Jumlah
MEULABOH BLANGPIDIE SUBULUSSALAM TAKENGON LANGSA
TRIWULAN IV
2022 temuan pada triwulan IV 2022 sebanyak 65 (enam puluh
Sumber: Bank Indonesia, diolah
lima) lembar, jauh meningkat dibandingkan triwulan
Grafik 5.5. Total Transaksi Kas Titipan Triwulanan
sebelumnya yaitu 4 (empat) lembar (Grafik 5.6). Adapun
Inflow (Setor) Outflow (Tarik) temuan uang palsu tersebut berasal dari penyidikan Polri
%g Outflow (yoy) - kanan %g Inflow (yoy) - kanan
1800,00 2000,00 sebagaimana permintaan menjadi saksi ahli pada tanggal
1600,00 13 Desember 2022 di Polres Aceh Tamiang. Sementara
1400,00 1500,00
1200,00
jika ditinjau dari sisi pecahan, uang Rupiah dengan
pecahan Rp100.000,- dan Rp50.000,- menjadi pecahan
Ro Miliar
1000,00
1000,00
800,00
500,00 yang mendominasi hasil temuan.
600,00
400,00 0,00 Grafik 5.6. Temuan Uang Palsu (Lembar)
200,00
0,00 -500,00 160 145
TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW TW
140
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
120
2019 2020 2021 2022 103
100
Sumber: Bank Indonesia, diolah
80 64 65
Secara agregat, Kas Titipan di Provinsi Aceh pada triwulan 60 50 46
laporan mengalami net outflow sebesar Rp1.213 miliar 40
18 22
11 12 15 13 9 16
(Grafik 5.5). Jumlah tersebut berasal dari lima Kas Titipan 20 8 9 13
5 2 6
10
4
0 0
di Meulaboh, Subulussalam, Blangpidie, Takengon, dan 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
Langsa. Aliran uang kartal yang masuk (inflow) sebesar 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Rp320,65 miliar atau mengalami peningkatan sebesar
Sumber: Bank Indonesia, diolah
1.375% (yoy). Di sisi lain, outflow tercatat sebesar Rp1.534
miliar atau mengalami pertumbuhan sebesar 38,36%
(yoy).
5.2. Sistem Pembayaran Non
Di samping itu, untuk tetap menjaga kualitas uang yang
beredar di masyarakat (clean money policy and fresh for Tunai
circulation) serta meningkatkan kualitas uang beredar di Sistem pembayaran non tunai, baik yang
masyarakat selama masa pandemi COVID-19, Kantor diselenggarakan oleh Bank Indonesia maupun
Perwakilan Bank Indonesia di Provinsi Aceh
49
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
industri, menunjukkan tren pertumbuhan positif Grafik 5.7. Nominal SKNBI
pada triwulan laporan. Sistem pembayaran nilai besar Nominal g_NomKliring(YoY)(Kanan)
dan nilai ritel yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia 6 50%
Rp Triliun
yang diselenggarakan oleh industri juga tercatat 3
10%
%
0%
mengalami pertumbuhan secara agregat yang tercermin 2 -10%
dari peningkatan nominal transaksi instrumen Alat 1
-20%
instrumen Uang Elektronik baik server based ataupun chip 2018 2019 2020 2021 2022
%
008
2022 yang tercatat sebesar 73.039 (Grafik 5.8). Sementara -
006
itu secara tahunan, volume transaksi ritel melalui SKNBI 004 (0,20)
Sementara itu, perkembangan sistem pembayaran nilai Sumber: Bank Indonesia, diolah
besar tercermin dalam perkembangan data Bank Volume transaksi, BI-RTGS pada triwulan laporan tercatat
Indonesia-Real Time Gross Settelement (BI-RTGS). Pada sebanyak 9.325 transaksi, mengalami pertumbuhan
periode laporan, transaksi BI-RTGS secara nominal sebesar 9,06% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya
tercatat sebesar Rp15,74 triliun, atau mengalami sebanyak 8.550 transaksi (Grafik 5.10). Sementara itu
kenaikan sebesar 17,77% (yoy) dibandingkan dengan secara tahunan, volume transaksi BI-RTGS tercatat turun
periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik 5.9). 10,62% dibanding triwulan IV tahun 2021 yang mencapai
Sementara secara triwulanan, nominal transaksi BI-RTGS 10.433 transaksi. Hal ini menunjukan bahwa rata rata nilai
pada triwulan laporan tumbuh sebesar 41,28% (qtq) transfer pada periode laporan lebih tinggi dibanding
dibandingkan triwulan III 2022 yang tercatat sebesar periode yang sama tahun sebelumnya, mengingat
Rp11,14 triliun. meskipun secara volume transaksi menurun namun
secara nominal jauh meningkat.
50
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Grafik 5.10. Volume BI-RTGS sebesar Rp88,15 miliar.
12.000
Volume RTGS g Volume RTGS YoY
0,70
Grafik 5.11. Transaksi ATM Debit
0,60
10.000 Vol Transaksi Kartu Debet (ribu) Nom Transaksi Kartu Debet (miliar)
0,50
0,40 g_Vol Transaksi (yoy) g_Nom Transaksi (yoy)
8.000
0,30
6.000 0,20 30.000 160%
%
140%
0,10 25.000 120%
4.000 100%
- 20.000 80%
(0,10) 60%
2.000 15.000
40%
(0,20) 20%
10.000
- (0,30) 0%
5.000 -20%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV -40%
2018 2019 2020 2021 2022 - -60%
I II III IV I II III IV I II III IV
Sumber: Bank Indonesia, diolah 2020 2021 2022
200%
juta transaksi (Grafik 5.11). Selaras dengan volume 250,0
150%
transaksi, nominal transaksi ATM/debit tercatat sebesar
200,0
100%
150,0
Rp19,89 triliun, juga mengalami peningkatan sebesar 50%
100,0
0%
7,46% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama 50,0 -50%
tahun sebelumnya. Kartu ATM/debit mayoritas digunakan - -100%
I II III IV I II III IV I II III IV
oleh masyarakat untuk aktivitas tarik tunai sebanyak 2020 2021 2022
51
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
mencapai 5,80 juta transaksi selama triwulan IV 2022 (qtq) dari posisi triwulan sebelumnya sebanyak 94.850
(Grafik 5.13). Tren transaksi UE yang relatif terus merchant. Berdasarkan klasifikasi usaha yang telah
meningkat mengindikasikan semakin tingginya minat mengimplementasikan QRIS, share terbesar dimiliki oleh
masyarakat dalam menggunakan UE baik dari sisi usaha mikro (UMI) sebanyak 71.649 merchant (70,17%).
konsumen maupun merchant. Implementasi berbagai
Sementara dari sisi jumlah pengguna, hingga triwulan IV
program elektronifikasi oleh Pemda juga berpengaruh
2022 telah terdapat 281.391 pengguna atau bertambah
terhadap peningkatan jumlah transaksi UE. Hal ini
sebanyak 254.853 sepanjang tahun 2022. Dari sisi volume
menunjukkan bahwa minat masyarakat yang tinggi dalam
transaksi, pada triwulan IV terdapat 701.823 transaksi
menggunakan instrumen UE juga diiringi dengan
dengan nominal transaksi mencapai Rp132 miliar.
peningkatan infrastruktur penerima pembayaran UE baik
Dengan tambahan volume transaksi tersebut menjadikan
chip based ataupun server based. Peningkatan ini juga
total volume selama tahun 2022 menjadi 2,32 juta
selaras dengan semakin tingginya intensitas penggunaan
transaksi dan total nominal sebesar Rp511,69 miliar.
UE dalam aktivitas belanja masyarakat melalui platform e-
commerce selama masa pandemi. Selama triwulan IV Grafik 5.14. Pertumbuhan Merchant QRIS
2022, transaksi UE mayoritas didominasi untuk keperluan
belanja dengan jumlah nominal mencapai Rp422,05 120.000 UMI UKE UME 300%
UBE URE % g yoy - kanan
miliar atau 59,90% dari total nominal transaksi dan 100.000
250%
40.000
Vol Transaksi UE Nom Transaksi UE 50%
7.000 300%
- -50%
6.000 250% IV I II III IV I II III IV I II III IV
5.000 200% 2019 2020 2021 2022
4.000 150%
Sumber: PT PTEN, diolah
3.000 100%
2.000 50%
1.000 0%
Transaksi uang elektronik berbasis server (server based) Bukan Bank (KUPVA BB)
juga mengalami kenaikan di Provinsi Aceh. Pemanfaatan Dalam rangka mewujudkan nilai tukar yang stabil
salah satu metode pembayaran digital berbasis server guna mendukung terciptanya iklim stabilitas
yaitu melalui Quick Response Code Indonesian Standard moneter, Bank Indonesia memandang perlunya
(QRIS) mengalami peningkatan yang terlihat dari regulasi yang mengatur pasar keuangan termasuk
perkembangan jumlah merchant yang telah pasar keuangan valuta asing (valas).
mengimplementasikan QRIS. Peningkatan ini didorong
Di bidang sistem pembayaran, Bank Indonesia berperan
oleh awareness masyarakat yang semakin tinggi dalam
sebagai regulator yang menjamin terciptanya pasar
memanfaatkan fitur pembayaran yang bersifat contactless
keuangan valas yang sehat, profesional, dan menerapkan
untuk meminimalisir risiko penularan COVID-19. Hal ini
prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan
juga mengindikasikan bahwa demand masyarakat untuk
Terorisme (APU PPT).
melakukan contactless payment semakin tinggi.
Hingga triwulan IV 2022, terdapat 16 (enam belas) KUPVA
Hingga triwulan IV 2022, terdapat 102.245 merchant yang
BB berizin di Provinsi Aceh yang melayani pembelian
telah mengimplementasikan QRIS sebagai salah satu
maupun penjualan Uang Kertas Asing (UKA). Sebanyak 8
alternatif kanal pembayaran nontunai (Grafik 5.14).
(delapan) KUPVA BB beroperasi di wilayah kerja Kantor
Jumlah tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh, sedangkan 8
46,6% (yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama
(delapan) lainnya beroperasi di wilayah kerja Kantor
tahun sebelumnya sebesar 69.740 merchant. Secara
Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe.
triwulanan, jumlah merchant meningkat sebesar 7,8%
52
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Pada triwulan laporan, transaksi KUPVA BB berizin di penerbangan Internasional oleh beberapa maskapai
Provinsi Aceh mengalami kenaikan jika dibandingkan penerbangan internasional.
dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya. Transaksi
Grafik 5.16. Disagregasi Transaksi UKA
KUPVA BB pada triwulan laporan meningkat sebesar
60,64% (yoy) menjadi Rp4,83 miliar dibandingkan triwulan
sebelumnya sebesar Rp3,01 miliar. USD
8%
Grafik 5.15. Transaksi KUPVA BB 20% MYR
14%
Total Pembelian Total Penjualan Triwulan EUR
% Persentase
40% 7% 38%
8,00 20%
Lainnya
0%
6,00
-20%
4,00 -40%
-60%
Sumber: LKPBU, diolah
2,00
-80% Berdasarkan jenis UKA yang diperdagangkan, transaksi
- -100%
KUPVA BB pada triwulan laporan didominasi oleh UKA
Rp Miliar
53
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
mendorong masyarakat untuk bermigrasi menggunakan
5.4. Inklusi Keuangan sarana pembayaran non tunai dengan melakukan
Inklusi keuangan merupakan kondisi di mana setiap percepatan elektronifikasi sistem pembayaran di daerah
masyarakat memiliki akses terhadap berbagai baik sifatnya People to Government (P to G), Government
layanan keuangan formal yang berkualitas secara to People (G to P), People to People (P to P), dan
tepat waktu, lancar, dan aman dengan biaya yang Government to Government (G to G).
terjangkau sesuai dengan kebutuhan dan
Penyaluran Program Sembako dan PKH
kemampuan. Tingkat inklusi keuangan yang tinggi akan
mendukung pasar keuangan yang semakin dalam dan Sebagai bentuk komitmen Pemerintah untuk
bervariatif, sehingga dapat menurunkan risiko sistemik meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, Presiden
dan kerentanan terhadap gejolak (shock) dalam mengeluarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
perekonomian. Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional
Keuangan Inklusif, Salah satu langkah yang ditempuh
Inklusi keuangan juga mampu berpotensi meningkatkan
adalah melakukan transformasi penyaluran bantuan
kesejahteraan masyarakat. Masyarakat lebih mudah
sosial, dari tunai menjadi non tunai dengan menggunakan
mengakses produk dan jasa keuangan seperti tabungan,
sistem perbankan. Jenis bantuan sosial yang disalurkan
pembiayaan, dan investasi yang berujung pada
secara non tunai antara lain adalah Program Keluarga
peningkatan pendapatan dan taraf hidup masyarakat.
Harapan (PKH) dan Program Sembako. Pemerintah
Guna mendukung percepatan peningkatan inklusi
menyalurkan bantuan kepada masyarakat penerima
keuangan, maka kehadiran lembaga keuangan formal di
bantuan atau disebut Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
seluruh daerah di Aceh merupakan hal yang harus
melalui Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). KKS yang juga
diperhatikan. Layanan lembaga keuangan formal
dikenal dengan Kartu Kombo merupakan instrumen
dimaksud terdiri dari layanan perbankan termasuk
pembayaran yang memiliki fitur uang elektronik dan
ketersediaan mesin ATM dan agen bank serta layanan
tabungan yang digunakan oleh KPM dalam menerima
Industri Keuangan Non Bank (IKNB) seperti pegadaian,
bantuan sosial. Dengan demikian, KPM yang selama ini
asuransi, koperasi dan lembaga pembiayaan.
tidak memiliki akses terhadap lembaga keuangan formal
Untuk mendukung inklusi keuangan dan pemulihan telah berubah statusnya menjadi bankable.
ekonomi, berbagai kebijakan stimulus pemerintah terus
Dalam rangka mendukung kesuksesan perluasan
diberikan baik dari sisi fiskal maupun moneter dengan
implementasi penyaluran BSNT, Bank Indonesia juga
harapan mampu menjadi sentimen positif untuk
senantiasa melakukan sosialisasi dan monitoring
mendorong konsumsi masyarakat. Dari sisi fiskal,
perluasan penyaluran bantuan sosial non tunai di Aceh.
pemerintah mendorong konsumsi masyarakat dengan
Adapun kegiatan monitoring dilaksanakan melalui
melanjutkan program bantuan sosial. Sementara dari sisi
pemantauan data secara off site maupun on site terhadap
moneter, Bank Indonesia meningkatkan BI-7DRR menjadi
efektivitas/keandalan infrastruktur sistem pembayaran
5,75%, hal ini merupakan langkah lanjutan untuk secara
yang digunakan dalam penyaluran BSNT.
front loaded, pre-emptive, dan forward looking memastikan
terus berlanjutnya penurunan ekspektasi inflasi dan PKH disalurkan sebagai bagian dari jaring pengaman
memastikan inflasi inti kembali ke sasaran. sosial yang dikeluarkan oleh Pemerintah untuk menjamin
kebutuhan dasar masyarakat miskin di masa pandemi.
Selain itu, Bank Indonesia juga turut berperan aktif pada
Pada triwulan laporan, bantuan PKH Tahap IV tahun 2022
proses penyaluran implementasi Bantuan Sosial Non
di Provinsi Aceh telah disalurkan sebesar 98,23% kepada
Tunai (BSNT) dan Program Elektronfikasi Pembayaran
KPM (Grafik 5.17). Jumlah KPM yang telah melakukan
untuk mendorong inklusi keuangan digital. Peranan Bank
penyerapan untuk Tahap IV tercatat sebanyak 223.327
Indonesia dalam Program BSNT yang terdiri atas Program
atau telah mencapai 99,99% dari target jumlah penerima
Sembako3 dan Program Keluarga Harapan (PKH) adalah
sebanyak 223.328 KPM.
mendukung kelancaran penyaluran bantuan secara non
tunai. Dukungan diwujudkan dengan menyediakan
infrastruktur, sistem, dan mekanisme pembayaran Grafik 5.17. Perkembangan Penyaluran PKH (KPM)
bantuan sosial. Di sisi lain, Bank Indonesia berupaya
3
Sejak Januari 2020, Program Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) berganti menggunakan kartu kombo yang diberikan kepada KPM.
nama menjadi Program Sembako. Mekanisme penyaluran tetap
54
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
SP2D KPM Penyaluran KPM Penyerapan KPM % Penyerapan KPM
SP2D Kemensos Penyaluran % Penyerapan
120 120%
300.000 100,20
100,00
250.000 99,80 100 100%
99,60
200.000 99,40
Presentase
80 80%
99,20
KPM
Rp Miliar
150.000
99,00
60 60%
100.000 98,80
98,60
50.000 98,40 40 40%
98,20
- 98,00 20 20%
Tahap II
Mei
Tahap IV
Tahap II
Tahap IV
Tahap II
Tahap IV
Tahap I
Tahap I
Apr
Sept
Tahap I
Jun
Jul
Tahap III
Tahap III
Ags
0 0%
Tam…
Mei
Nov
Mei
Mar
Nov
Mei
Nov
Mar
Mar
Jan
Jan
Jan
Jul
Sept
Jul
Sept
Jul
Sept
2020 2021 2022
2020 2021 2022
Di sisi nominal, jumlah bantuan per tahap yang disalurkan Sesuai hasil Rapat Tingkat Menteri (RTM) 17 Februari 2022
selalu berfluktuasi menyesuaikan dengan data KPM yang sebagai tindak lanjut Rapat Terbatas (Ratas) 15 Feburari
dimutakhirkan secara berkala oleh Kemensos RI. Pada 2022, seluruh penyaluran Program Sembako disalurkan
triwulan IV 2022, nominal bantuan yang disalurkan pada melalui PT Pos secara tunai/cash khususnya untuk
Tahap IV 2022 sebesar Rp170,78 miliar dengan penyaluran Januari hingga Maret 2022 yang dimulai dari
persentase nominal penyaluran PKH telah mencapai Februari 2022 dan disalurkan 3 (tiga) bulan sekaligus per
98,23% (Grafik 5.18). Jumlah tersebut lebih rendah KPM. Untuk penyaluran bulan berikutnya, pihak penyalur
dibandingkan triwulan III 2022 yaitu Rp181,28 miliar. akan dievaluasi dan ditetapkan lebih lanjut oleh Kemenko
PMK dan Kemensos. Jumlah Penyaluran untuk per
Grafik 5.18. Perkembangan Penyaluran PKH (Nominal)
bulannya pada periode dimaksud sebesar Rp40,89 miliar.
SP2D Nominal Penyaluran Nominal % Penyaluran Nominal
Sementara itu, jumlah KPM program sembako mengalami
300,00 100,50
penurunan menjadi 481 ribu KPM dari jumlah KPM posisi
100,00
250,00
September sebanyak 489 ribu KPM (Grafik 5.20).
99,50
200,00
Grafik 5.20. Perkembangan Program Sembako (KPM)
Persentase
99,00
Rp Miliar
150,00
98,50
KPM SP2D Kemensos Penyaluran Penyerapan % Penyerapan
100,00
98,00
600.000 120%
50,00 97,50
500.000 100%
- 97,00
Ags
Tahap II
Apr
Jun
Jul
Sept
Tahap IV
Tahap II
Tahap IV
Tahap II
Tahap IV
Tahap I
Tahap I
Mei
Tahap III
Tahap I
Tahap III
400.000 80%
200.000 40%
Sumber: Himbara, diolah
100.000 20%
Mar
Mar
Sept
Sept
Nov
Nov
Sept
Nov
Jan
Jul
Jan
Jul
Jan
Jul
Mei
Mei
Mei
55
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
penciptaan ekosistem non tunai yang terintegrasi melalui pendukungnya, turut mendorong pertumbuhan
elektronifikasi transaksi pemerintah, transaksi ekosistem pembayaran non tunai di Provinsi Aceh.
pembayaran ritel dan nilai besar, transaksi fasilitas dan
Seluruh kegiatan di atas merupakan langkah proaktif
transportasi umum, serta elektronifikasi di destinasi
Bank Indonesia bersinergi dengan PJP dalam
pariwisata. Instrumen yang dapat digunakan meliputi
memfasilitasi pelaku UMKM ataupun stakeholders lainnya
Uang Elektronik (server dan chip based), kartu kredit, dan
dalam rangka meningkatkan supply side QRIS melalui
kartu ATM/debit.
akuisisi merchant QRIS. Di samping itu, Bank Indonesia
Pada triwulan laporan, Bank Indonesia telah melakukan bersama Perbankan dan Pemda juga terus melakukan
beberapa kegiatan untuk meningkatkan akseptasi berbagai program sosialisasi dan edukasi untuk
masyarakat dan stakeholders terhadap berbagai fitur meningkatkan user experience masyarakat dalam
pembayaran non tunai, khususnya melalui kanal QRIS. menggunakan QRIS sehingga demand side masyarakat
Pekan QRIS Nasional merupakan salah satu kegiatan untuk menggunakan QRIS juga terus bertumbuh.
flagship yang dilakukan serentak di seluruh Provinsi di
Bank Indonesia juga secara proaktif melakukan
Indonesia termasuk Aceh. Pada kegiatan tersebut Bank
koordinasi bersama dengan Pemerintah Provinsi, Kota,
Indonesia berkolaboraasi dengan Pemerintah Daerah,
dan Kabupaten terkait dengan Tim Perluasan dan
Perbankan, dan Komunitas UMKM menyelenggarakan
Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD). Pembentukan
kampanye penggunaan QRIS yang dikemas dengan
TP2DD merupakan amanat Keputusan Presiden No 3
kegiatan showcase UMKM QRIS, sosialisasi dan edukasi,
Tahun 2021 tentang Satgas Percepatan dan Perluasan
user experience, dan hiburan.
Digitalisasi Daerah yang bertujuan untuk mendorong
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan launching 3 Pasar inovasi, mempercepat dan memperluas pelaksanaan
SIAP QRIS yang terdapat di Kota Banda Aceh, yaitu Pasar Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD), serta
Seutui, Peuniti, dan Gampong Baru. Program ini mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital
merupakan kolaborasi antara Bank Indonesia, dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektifitas,
Perbankan, dan Diskopukmdag melalui UPTD Pasar transparansi, dan tata kelola keuangan yang terintegrasi.
dalam melaksanakan elektronifikasi pada sendi sendi Harapannya pembentukan TP2DD akan menjadi katalis
ekonomi masyarakat. Dengan adanya pasar SIAP QRIS di daerah untuk mendorong perluasan elektronifikasi
kini seluruh pengunjung pasar memiliki alternatif metode sarana/fasilitas umum, termasuk pendapatan daerah
pembayaran non tunai. baik pajak dan retribusi.
Dari sektor transportasi, perluasan penggunaan QRIS Terkait infrastruktur jaringan telekomunikasi yang
juga menyasar lingkungan bandara yang merupakan menjadi faktor penting dalam program elektronifikasi,
gerbang utama keluar masuknya masyarakat ke provinsi masih terdapat beberapa daerah yang masuk dalam area
Aceh. Bank Indonesia bekerja sama dengan pengelola titik buta (blankspot area) yang belum terjangkau
Bandara telah melaksanakan sosialisasi dan edukasi teknologi informasi, sehingga pemanfaatan kanal
kepada seluruh mitra bandara. Dampaknya kini pembayaran masih sangat terbatas. Ke depan, Bank
pengunjung bandara telah dapat melakukan Indonesia bersama dengan Pemerintah Daerah serta PJP
pembayaran non tunai pada merchant yang terdapat di akan terus melakukan upaya konkrit dan terkoordinasi
bandara, seperti kafe dan taksi bandara. untuk mewujudkan elektronifikasi sistem pembayaran
yang terintegrasi sesuai dengan wewenang masing-
Elektronifikasi di lingkungan bandara tidak terbatas pada
masing instansi. Di sisi elektronifikasi sistem pembayaran
penggunaan QRIS saja, Angkasa Pura II sebagai pengelola
ritel masyarakat umum, Bank Indonesia akan terus
bandara juga mendorong penggunaan uang elektronik di
mendorong digitalisasi transaksi melalui penggunaan
lingkungan bandara. Saat ini pembayaran parkir di
instrumen UE dan APMK serta kanal pembayaran QRIS
lingkungan bandara sudah tidak menerima uang tunai,
melalui berbagai kegiatan edukasi, sosialisasi, dan
dan hanya menerima Uang Elektronik sebagai
program on-boarding.
penggantinya. Metode pembayaran ini selain
mendukung program pemerintah yaitu Gerakan Nasional
Non Tunai juga dapat mempercepat proses transaksi
pembayaran. Semakin berkembangnya produk dan
layanan dari perbankan syariah di Provinsi Aceh,
termasuk ketersediaan uang elektronik dan infrastruktur
56
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
47
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
i
BAB VI
1
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2022
6.1. Ketenagakerjaan Perkembangan ketenagakerjaan yang tercermin
dari ketersediaan lapangan kerja cenderung
Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Aceh mengalami penurunan. Kondisi tersebut
menurun. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di tercermin dari hasil liaison Kantor Perwakilan Bank
Provinsi Aceh pada Agustus 2022 tercatat 6,17%, Indonesia Provinsi Aceh pada triwulan III 2022
mengalami penurunan dibandingkan periode yang menunjukkan adanya penurunan
yang sama tahun sebelumnya sebesar 6,30%. penyerapan tenaga kerja secara agregat. Hal
Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja tersebut sejalan dengan survei konsumen yang
(TPAK) tercatat sebesar 63,50%, sedikit menurun dilakukan Bank Indonesia yang menunjukkan
dibandingkan periode yang sama tahun adanya penurunan Indeks Keyakinan Konsumen
sebelumnya sebesar 63,78%. Hal ini menunjukan terhadap tingkat ketersediaan lapangan pekerjaan
semakin rendah pula pasokan tenaga kerja (labour dibandingkan periode sebelumnya.
supply) yang tersedia untuk memproduksi barang
Ke depannya, diperkirakan indeks keyakinan
dan jasa dalam satu perekonomian.
konsumen akan Ketersedian Lapangan Kerja terus
Tabel 6. 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) membaik dikarenakan perbaikan ekonomi dan
TINGKAT PENGANGGURAN % mobilisasi pasca Pandemi Covid-19.
Agustus 2021 6,30
Tabel 6. 2. Perkembangan TPT
2021 2022
Agustus 2022 6,17
PENGANGGURAN
Agustus Agustus
Sumber: BPS, diolah
Jumlah Angkatan Kerja (orang, dalam ribuan)
Penurunan TPT disebabkan oleh meningkatnya
Bekerja 2.361 2.395
jumlah angkatan kerja yang disertai dengan
peningkatan jumlah Tingkat Partisipasi Angkatan Pengangguran 159 158
Kerja (TPAK). Sebagian besar penduduk usia kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)
merupakan Angkatan kerja yaitu 2.5 juta orang
Persentase TPAK (%) 67,80 68,63
(64,15%).
Tingkat Pengangguran Terbuka
Grafik. 6.1 Tingkat Pengangguran di Sumatera (%)
9 TPT (%) 6,30 6,17
8,23
8 Sumber: BPS, diolah
4
Rasio antara indeks harga diterima dan harga dibayar petani
54
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
menunjukan bahwa petani berada dalam posisi Data tingkat kemiskinan pada September 2022
surplus. menunjukkan Aceh masih menjadi provinsi dengan
tingkat kemiskinan tertinggi di Sumatera dengan
Tabel 6.6. Nilai Tukar Petani
porsi sebesar 14,75%. Persentase ini bahkan lebih
NILAI TUKAR PETANI (NTP) tinggi dibanding rata-rata tingkat kemiskinan di
Triwulan III 2022 Sumatera (9,47%) dan Nasional (9,57%).
106,65
Triwulan IV 2022
110,18 Grafik 6. 1. Jumlah Penduduk Miskin Desa dan Kota
Sumber: BPS, diolah
900 20%
Mar
Sep
Mar
Sep
Mar
Sep
Mar
Sep
Mar
Sep
Persentase penduduk miskin di pedesaan dan
perkotaan meningkat masing-masing dari 16,87% 2018 2019 2020 2021 2022
Perkotaan Perdesaan Perkotaan Perdesaan
dan 10,31% pada periode sebelumnya, menjadi
Sumber: BPS, diolah
17,06% dan 10,35% pada periode laporan.
Grafik 6.2.Penduduk Miskin di Sumatera (%)
Secara kuantitas, jumlah penduduk miskin di
16 14,75
Provinsi Aceh pada posisi September 2022 sebanyak 14
14,34
11,95
818,57 ribu jiwa, lebih rendah dibandingkan periode 12 11,44
9,57 9,47
10 8,33
yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak
7,7
8 6,84 6,04 6,03
6
833,91 ribu jiwa. Jumlah penduduk miskin di 4
4,61
SUMATERA
JAMBI
RIAU
ACEH
LAMPUNG
KEP. RIAU
NASIONAL
SUMATERA BARAT
SUMATERA SELATAN
SUMATERA UTARA
55
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
kapita per bulan sementara komponen bukan mengalami penurunan setelah sebelumnya 0,81%
makanan sebesar Rp149.038,- per kapita per bulan. pada September 2021 menjadi 0,78% pada
September 2022. Turunnya nilai Indeks Kedalaman
Dengan memperhatikan komponen Garis
kemiskinan ini mengindikasikan bahwa rata-rata
Kemiskinan (GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan
pengeluaran penduduk miskin cenderung makin
Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan
mendekati garis kemiskinan. Begitu juga dengan
Makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan
kondisi ketimpangan pengeluaran di antara
komoditas makanan sebesar 74,47% di perkotaan
penduduk miskin cenderung semakin menyempit.
dan 76,65% di perdesaan yang terdiri dari
perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Tabel 6.8. Indeks Kemiskinan (P1 dan P2)
Beberapa komoditas utama yang memberikan 2021 2022
2,95% pada September 2021 menjadi 2,89% pada Aceh Kota Desa
September 2022. Begitupula dengan P2 yang
Sumber: BPS, diolah
5Nilai
Rasio Gini berkisar antara 0-1.Semakin besar nilai
menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi
56
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
BAB VII
PROSPEK
PEREKONOMIAN DAERAH
Kinerja perekonomian Aceh pada tahun 2023 diperkirakan tumbuh 3,20%-
3,70%(yoy) atau lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya (4,21%, yoy).
Kondisi tersebut diperkirakan oleh normalisasi ekspor luar negeri yang
sudah tumbuh tinggi pada periode-periode sebelumnya. Laju inflasi tahun
2022 diperkirakan berada di atas sasaran inflasi nasional sebesar 3±1%,
dengan perkiraan peningkatan inflasi didorong oleh bahan-bahan makanan.
1
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
7.1. Prospek Makroekonomi terjadi menghambat pemulihan ekonomi.
58
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
pendapatan dan daya beli masyarakat. Langkah intensitas serta nominal refocusing tidak setinggi
pemerintah yang telah mencabut peraturan pada tahun 2022 sehingga diperkirakan
pembatasan sosial (PPKM) semakin mendongkrak mendorong kinerja pada 2023. Berdasarkan
aktivitas dan mobilitas masyarakat yang akan Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb),
diikuti oleh tingkat belanja yang lebih tinggi. Selain realisasi belanja negara pada Triwulan IV 2022
itu, berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia lebih rendah dibandingkan periode yang sama
Provinsi Aceh pada Februari 2023 tahun sebelumnya. Terdapat deviasi sebesar
mengindikasikan bahwa optimisme konsumen minus Rp370,33 miliar atau -0,77 persen. Secara
terhadap kondisi ekonomi tetap mengalami persentase, pendapatan negara terealisasi
peningkatan. Hal tersebut seiring dengan sebesar 125,25 persen sementara belanja negara
melandainya kasus COVID-19 di Provinsi Aceh terealisasi sebesar 99,17 persen.
pada beberapa bulan terakhir dan didukung oleh
Kinerja PMTB/investasi pada 2023 lebih rendah
optimisme perekonomian secara nasional. Indeks
dibandingkan tahun 2021. Berdasarkan data dari
Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan Februari
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
2023 tercatat sebesar 113,8 meningkat
Satu Pintu (DPMTPSP) Aceh, target realisasi
dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 112,86.
investasi mengalami kenaikan sebesar 47,05%
Lebih lanjut, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Januari
menjadi 10,0 triliun rupiah dari sebelumnya 6,8
2023 tercatat sebesar 111,27 atau masih
triliun rupiah di tahun 2022. Realisasi investasi
melanjutkan tren perbaikan dari triwulan
PMA dan PMDN pada triwulan IV 2022 mencapai
sebelumnya sebesar 110,18.
Rp1,05 triliun, turun sebesar 56,76% (yoy). Dengan
Di sisi lain, kinerja komponen konsumsi realisasi tersebut, keseluruhan tahun 2022
pemerintah pada 2023 diperkirakan lebih rendah menjadi lebih rendah dari perkiraan awal dan
dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan masih lebih rendah dibandingkan tahun
informasi dari Badan Pengelolaan Keuangan Aceh sebelumnya. Kendala yang menghambat realisasi
(BPKA) dan Direktorat Jenderal Perbendahaan investasi pada 2022, antara lain; 1. Penguasaan
(DJPb) Aceh, terdapat penurunan pagu anggaran lahan dalam bentuk HGB terlalu singkat (1 atau 3
baik anggaran yang bersumber dari APBD maupun tahun) sehingga menghambat perusahaan untuk
APBN. Berdasarkan Qanun No.6 tahun 2022 mendapatkan pinjaman modal/kredit dari
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh Perbankan (unbankable), 2. Munculnya varian baru
Tahun Anggaran 2023, rencana anggaran belanja COVID-19 berpotensi mempersulit kedatangan
Aceh 2023 sebesar Rp11,09 triliun, lebih rendah kontraktor dari luar negeri (India), 3. Terlambatnya
jika dibandingkan anggaran belanja pada tahun penandatanganan power purchase agreement (PPA)
2022 yang sebesar Rp16,17 triliun. Defisit menahan investor PLTA memulai konstruksinya.
anggaran diperkirakan menurun menjadi Rp0,91 Meskipun demikian, realisasi investasi pada 2022
triliun dari sebelumnya sebesar Rp2,82 triliun masih didorong oleh proyek PLTU 3 dan 4 di Nagan
pada tahun 2021. Penurunan anggaran APBD 2023 Raya, pabrik pupuk NPK oleh PT Pupuk Iskandar
tersebut disebabkan oleh menurunnya Muda, PLTA 1 dan 2 di Peusangan, Jalan tol trans
penerimaan besaran dana otonomi khusus (Otsus) sumatera (JTTS) ruas Banda Aceh – Sigli, Pabrik
dari Rp7,5T pada tahun 2022 menjadi Rp3,9T atau CPO di Aceh Barat Daya (baru diresmikan PT Mon
setara dengan 1% plafon DAU Nasional. Jambe) serta Kawasan Industri/Berikat di Krueng
Penurunan Otsus tersebut juga sesuai dengan Raya yang sedang dalam tahap konstruksi.
MoU Helsinski di mana mulai tahun 2023 hingga
Sementara itu, ekspor luar negeri secara
tahun 2027, besaran dana otonomi khusus
keseluruhan tahun 2023 diperkirakan mengalami
berkurang menjadi 1% plafon DAU Nasional.
penurunan jika dibandingkan dengan kinerja pada
Di sisi lain, pada tahun 2023 diperkirakan tahun 2022 yang tumbuh sebesar 32,17% (yoy).
59
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Hal ini diperkirakan didorong oleh normalisasi Dari sisi kinerja LU Pertambangan dan Penggalian,
harga komoditas ekspor utama Aceh seperti batu diperkirakan akan lebih baik dibandingkan dengan
bara, kopi, dan minyak kelapa sawit. Berdasarkan realisasi tahun 2022 yang telah tumbuh sebesar
proyeksi harga komoditas dunia yang dirilis oleh 4,30% (yoy). Prospek sektor pertambangan dan
Bank Dunia, harga batu bara pada 2023 penggalian yang lebih baik ditopang oleh cuaca
berpotensi mengalami penurunan menjadi USD yang kondusif dan larangan ekspor yang sudah
240/ton dari USD 320/ton pada tahun 2022. Harga dicabut mendukung pertumbuhan produksi batu
kopi arabika juga diprediksi mengalami bara. Dari sisi migas, produksi diperkirakan
penurunan menjadi USD 5,50/kg dari USD 5,90/kg kembali meningkat setelah beroperasi kembalinya
pada tahun 2022. Lebih lanjut, harga CPO salah satu perusahaan energi yang beroperasi di
diproyeksi mengalami kenaikan menjadi USD Aceh. Lebih lanjut, Badan Pengelola Migas Aceh
1.670/ton dari USD 1.660/ton pada tahun 2022. (BPMA) menyampaikan kegiatan eksplorasi
minyak dan gas (migas) di laut Andaman atau 40
Dari sisi LU, perkiraan akselerasi pertumbuhan
mil dari garis pantai Pidie Jaya (Pijay), Pidie, dan
ekonomi tahun 2022 utamanya didorong oleh
Bireuen. Di mana kegiatan pengeboran migas
positifnya kinerja LU Industri Pengolahan, serta
telah dimulai sejak Mei 2022 pada sumur
Pertambangan dan Penggalian. Secara umum
Timphan-1 pada Wilayah Kerja (WK) Andaman II
proyeksi kinerja positif pada LU Industri
oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)
Pengolahan didukung oleh sudah selesainya
Premier Oil sebagai operator di bawah
Pabrik Pupuk NPK milik PT. Pupuk Iskandar Muda
pengawasan SKK Migas.
yang diperkirakan dapat menyumbang akselerasi.
Lebih lanjut, potensi migas yang tersedia cukup Selanjutnya, Lapangan Usaha Perdagangan
banyak di Aceh juga dapat mendukung LU diperkirakan akan melambat dengan tahun lalu
Pertambangan dan Penggalian seiring dengan yang tumbuh sebesar 6,36% (yoy). Perkiraan
terus dilakukannya eksplorasi untuk mencari pertumbuhan yang masih positif didukung oleh
sumber sumber baru. Selain hal tersebut, pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat yang
pertumbuhan ekonomi juga disebabkan oleh tercermin dari peningkatan mobilitas akibat
membaiknya perekonomian dunia serta pelonggaran pembatasan sosial dan dicabutnya
normalisasi aktivitas masyarakat sejalan dengan peraturan PPKM. Meskipun demikian, terdapat
langkah pemerintah melakukan vaksinasi masal faktor penahan pertumbuhan yang berasal dari
COVID-19 dan booster yang berlanjut di tahun second round effect kenaikan harga BBM dan
2023. Hal ini juga didukung oleh telah dicabutnya kenaikan suku bunga yang berturut-turut yang
peraturan pembatasan sosial (PPKM) pada tahun menahan konsumsi masyarakat. Lebih lanjut,
2023. Faktor penahan pertumbuhan berasal dari penghapusan insentif PPnBM pada akhir tahun
lapangan usaha pertanian dan transportasi. 2022 juga diperkirakan menghambat LU
Lapangan Usaha Pertanian diperkirakan Perdagangan pada tahun 2023.
melambat akibat perkiraan produksi TBS yang
Sementara itu dari sisi Transportasi dan
lebih rendah pada tahun 2023. Hal ini diakibatkan
Pergudangan, diperkirakan akan melanjutkan
oleh proses pemupukan yang kurang optimal
pertumbuhan dari tahun sebelumnya meskipun
pada tahun 2022 sebagai akibat tingginya biaya
tidak sebesar realisasi pada tahun 2022. Pada
pemupukan. Lapangan Usaha Transportasi
tahun 2022, Lapangan Usaha Transportasi dan
diperkirakan melambat secara tahunan yang
Pergudangan mampu tumbuh sebesar 7,24%
disebabkan oleh sudah tingginya pertumbuhan LU
(yoy). Kinerja yang diperkiraan positif pada 2023
Transportasi pada 2 tahun terakhir mengingat
tersebut sejalan dengan peningkatan mobilitas
semakin dibukanya keran pembatasan sosial
masyarakat paska dilepasnya peraturan PPKM dan
paska puncak COVID-19 pada tahun 2020.
tren infeksi COVID-19 yang terus melandai di Aceh.
60
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Dari sisi angkutan udara, tren peningkatan diperkirakan akan kembali menurun menjadi 4,3%
penerbangan domestik diperkirakan akan masih (yoy) pada 2024. Angka tersebut masih berada
berlanjut di tahun 2023, didukung juga dengan diatas level pra-pandemi dengan kisaran 3,5% (yoy)
pelonggaran syarat penerbangan udara. Lebih pada tahun 2017-2019. Inflasi masih didorong oleh
lanjut, adanya pembukaan penerbangan Citilink, kenaikan harga pada komoditas pangan dan energi
Airasia, dan Medan pada rute Banda Aceh – Medan akibat dampak konflik global. Sejalan dengan
juga mendukung kinerja lapangan usaha. Tersedia kenaikan inflasi global, inflasi domestik
juga penerbangan internasional dari Banda Aceh diperkirakan akan kembali kedalam target inflasi
yang mendukung kinerja LU. Dari sisi dalam rentang 3±1% (yoy).
pergudangan, dengan meningkatnya trend belanja
Secara keseluruhan tahun 2023, laju inflasi
online dan pengiriman kargo diperkirakan dapat
gabungan kota di Aceh diperkirakan akan
mendongkrak industri kargo dan pergudangan.
berada di batas atas sasaran inflasi nasional
Hal ini juga terkonfrimasi dari laporan salah satu
sebesar 3±1% (yoy). Realisasi inflasi tahun
pelaku bisnis pengiriman kargo dan pergudangan
kalender sampai dengan periode Januari 2023
yang menyatakan bahwa terjadi peningkatan yang
masih tercatat sebesar 5,52% (yoy). Meskipun
cukup signifikan di tahun 2022 dan diperkirakan
demikian, diperkirakan akan semakin menurun
akan berlanjut di tahun 2023.
sepanjang tahun 2023. Secara umum, kenaikan
Prospek pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 inflasi didorong oleh peningkatan daya beli
diperkirakan akan sedikit lebih rendah masyarakat seiring dengan lancarnya mobilitas
dibandingkan tahun 2022 sejalan dengan masyarakat yang sempat tertahan akibat pandemi
perlambatan ekonomi global dan domestik. COVID-19 sebelumnya serta kenaikan Bahan Bakar
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan dalam Minyak (BBM).
rentang 3,20-3,70% (yoy). Dari sisi permintaan,
Dari sisi komoditas bahan makanan, pembatasan
konsumsi rumah tangga diperkirakan akan sedikit
sosial yang telah ditiadakan diperkirakan akan
tertahan yang bersumber dari kenaikan suku
meningkatkan mobilitas dan permintaan
bunga acuan dan risiko inflasi meskipun
masyarakat akan komoditas pangan. Selain itu,
kinerjanya diperkirakan akan tetap tinggi. Dari sisi
risiko cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi
Konsumsi Pemerintah, terdapat risiko penurunan
akan berdampak pada tangkapan yang komoditas
akibat turunnya alokasi dana otonomi khusus
perikanan. Lebih lanjut, penerapan HPP yang
(Otsus) menjadi 1% di tahun 2023. Selanjutnya dari
berimbas pada naiknya PPN serta risiko spillover
komponen Investasi/PMTB diperkirakan akan
konflik eropa diperkirakan akan semakin
lebih tinggi, disebabkan oleh proyek pemerintah
memperkuat peningkatan inflasi sisi tersebut.
melalui PSN yang memiliki timeline diselesaikan
pada tahun 2023 sehingga akan cepat Dari sisi barang yang harganya diatur oleh
diselesaikan. Meskipun, menurut Komite Pemerintah, kenaikan cukai hasil tembakau (CHT)
Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas pada 2023 sebesar 10% turut mendukung
(KPPIP), direncanakan tidak ada Proyek Strategis kenaikan inflasi. Meskipun demikian, diperkirakan
Nasional (PSN) baru di 2023 dan berfokus pada tidak terjadi kenaikan harga BBM seperti tahun
penyelesaian proyek existing. 2022.
61
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Inflasi gabungan kota Aceh pada 2023 diperkirakan partner di Aceh (industri yang mampu menjadi
mereda jika dibandingkan dengan tahun 2022. Hal offtaker) termasuk potensi pemanfaatan BUMG
ini didorong oleh berbagam macam kegiatan di gampong-gampong. iii. Pendampingan, BI,
GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi OJK, Kemenkeu dan OPD teknis melakukan
Pangan) yang dilakukan oleh TPIP, TPID Provinsi pembinaan teknis pengembangan usaha
dan Kabupaten/Kota se-Aceh. Pemerintah Aceh, BI, kepada kelompok subsisten terpilih terkait
bersama-sama dalam TPID, Satgas Pangan, serta dengan: Pemberdayaan ekonomi, perluasan
pihak-pihak terkait terus berkoordinasi dan akses, dan literasi keuangan, serta harmonisasi
bersinergi untuk menjaga inflasi agar tetap stabil kebijakan. iv. pendampingan (lanjutan),
dan terkendali. Strategi dan antisipasi manajemen fasilitasi promosi produk dari implementing
pasokan untuk komoditas perikanan (salah satu partner daerah. v. monev, monitoring dan
inflatoir terbesar) juga terus digalakkan. evaluasi pelaksanaan oleh seluruh pihak
Diantaranya melalui pemanfaatan cold storage terkait. Terakhir, vi. replikasi, replikasi success
eksisting, pembangunan cold storage baru, kerja story yang telah dilaksanakan secara rapid di
sama antar daerah, dan operasi pasar. Hal ini berbagai kabupaten.
diperkirakan mampu meredam gejolak kenaikan
2. Mendorong pengembangan dan
harga sehingga secara keseluruhan tahun 2023,
implementasi green economy dalam
inflasi gabungan kota Aceh diperkirakan berada di
pembangunan berkelanjutan di Aceh. Green
bawah batas atas sasaran inflasi Nasional.
Economy adalah suatu gagasan ekonomi yang
62
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
perhatian khusus serta kolaborasi antar 6. Perlunya mendorong penyaluran KUR dan
pemangku kebijakan terutama dalam bidang UMi yang ada di Aceh untuk meningkatkan
keuangan syariah, industri halal, keuangan pembiayaan Kredit Program. Penyaluran
sosial syariah, dan ekonomi pesantren. dapat diprioritaskan sesuai dengan program
pemerintah Aceh melalui peningkatan
4. Dualisme sertifikasi produk halal di Aceh.
pembiayaan di sektor pertanian dan perikanan.
Berdasarkan Undang-Undang no 33 Tahun
Hal tersebut dapat diwujudkan salah satunya
2014 tentang produk Jaminan Produk Halal,
melalui upaya mendorong perbankan untuk
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal
lebih memprioritaskan pemberdayaan UMKM
bertugas untuk menerbitkan sertifikasi halal
yang terdampak COVID-19 dengan
prodak. Sementara Qanun Aceh no 8 Tahun
memperbesar porsi pembiayaan di tahun 2022.
2016 tentang Sistem Jaminan Produk Halal
Menyatakan sertifikasi produk halal di Aceh 7. Mendorong percepatan pemulihan ekonomi
diterbitkan oleh LPPOM MPU Aceh. Hingga saat melalui penguatan Lapangan Usaha (LU)
ini proses sertifikasi halal di Aceh masih melalui industri pengolahan. Potensi pada sektor hulu
LPPOM MPU, namun masyarakat yang yang dimiliki Aceh bisa dioptimalkan untuk
memerlukan sertifikasi halal nasional masih mendorong sektor industri pengolahan sebagai
belum dapat memilikinya. Pemerintah pusat sektor yang aman untuk dibuka, memiliki daya
perlu memberikan perhatian terhadap ungkit, menyerap tenaga kerja serta
tumpang tindih regulasi sertifikasi halal yang memberikan multiplier effect yang besar.
ada di Aceh. Sebab kedua dasar hukum yang Pemetaan pohon industri dari masing-masing
digunakan merupakan peraturan yang sah. komoditas unggulan serta kajian teknis
mengenai potensi dari tiap pohon industri
5. Percepatan realisasi belanja pemerintah
mutlak dibutuhkan agar tidak terjadi jumping
terutama belanja modal untuk mendorong
lapangan usaha dari LU pertanian, perikanan
pertumbuhan ekonomi. Belanja modal
dan kehutanan ke LU perdagangan besar dan
diperkirakan memiliki multiplier effect terhadap
eceran, tanpa melalui penambahan nilai yang
perekonomian sehingga percepatan realisasi
dapat diberikan oleh LU industri pengolahan.
belanja modal menjadi hal yang perlu
Hal ini penting agar provinsi Aceh tidak
diperhatikan dan tingkatkan. Diperlukan
kehilangan nilai tambah yang seharusnya bisa
langkah kebijakan yang ketat oleh Pemerintah
diciptakan oleh industri pengolahan.
Pusat dan Daerah dalam mempercepat
pelaksanaan belanja di daerah, antara lain 8. Mendorong model bisnis sharing factory
melalui: penerapan kebijakan pelaksanaan dalam rangka mendorong UMKM dan
transfer ke daerah berdasarkan kinerja Industri. Kawasan industri yang telah dimiliki
penyerapan anggaran dan output di daerah, oleh Pemerintah Daerah seperti KIA Ladong
melalukan monitoring posisi kas dan simpanan berpotensi untuk diarahkan menjadi sharing
pemda di perbankan, dan memberlakukan factory yang mana bisa menjadi rumah
sistem reward/punishment. Reward dilakukan produksi bersama bagi UMKM-UMKM di Aceh
melalui Dana Insentif Daerah yang diberikan ke untuk menciptakan nilai tambah dan produk
daerah berprestasi berdasarkan kinerja yang berdaya saing. Sharing factory berpotensi
keuangan termasuk total penyerapan belanjda membantu para pelaku UMKM yang tidak
daerah. Punishment diberlakukan melalui memiliki modal kerja tinggi untuk
kebijakan konversi Dana Bagi Hasil dan/atau mengembangkan usahanya karena semua
Dana Alokasi Umum terhadap daerah dengan fasilitas dasar akan disediakan oleh pengelola
jumlah simpanan tidak wajar. sentra industri. Model sharing factory juga
sudah diterapkan di beberapa daerah dan
63
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
mampu meningkatkan kualitas produk dan didalam terdapat 7 aspek penting dalam
kapasitas UMKM. penyusunan proposal investasi. Termasuk juga
di dalamnya simulasi perhitungan kelayakan
9. Memperkuat peran Tim Percepatan &
proyek investasi. Status clean and clear untuk
Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di
beberapa proyek investasi di Aceh masih belum
setiap daerah untuk mendukung ekosistem
jelas, selain itu banyak proyek investasi masih
keuangan digital di Aceh. Di tengah pandemi
membutuhkan kelengkapan data untuk dapat
COVID-19, transaksi non tunai/digital
dikatakan proyek investasi yang dapat memikat
diharapkan dapat menjaga demand
investor. Selanjutnya, terdapat kendala sewa
masyarakat, sehingga roda perekonomian
lahan maksimal 5 (lima) tahun yang dikeluhkan
dapat terus bergerak. Melalui transaksi non
oleh para investor, sehingga diperlukan
tunai/digital, diharapkan risiko penularan
percepatan perumusan dan pengesahan
COVID-19 melalui uang kartal dapat dicegah.
aturan perubahan untuk perpanjangan sewa
Ekosistem non tunai/digital di lingkungan
lahan tersebut.
Pemerintah Daerah perlu ditingkatkan
penerapannya melalui Elektronifikasi Transaksi Inflasi
Pemda (ETP) dengan sinergi pemda, BI,
Pada tahun 2023, tekanan inflasi diperkirakan akan
perbankan, serta pihak terkait lainnya.
menurun dibanding dengan tahun sebelumnya.
10. Memperkuat peran Satgas percepatan Meskipun demikian, tetap diperlukan kerjasama
investasi atau Regional Investment Relations dengan TPID Aceh untuk dapat menahan laju
Unit (RIRU) Aceh. Dalam rangka mendorong inflasi pada 2023. Pada awal tahun 2023, TPID
pertumbuhan ekonomi yang Provinsi Aceh dan 23 Kabupaten/Kota berencana
berkesinambungan diperlukan keterlibatan untuk melakukan Rapat Koordinasi Wilayah untuk
investasi swasta dalam menggerakan roda mengeratkan proses pengendalian inflasi
perekonomian. Dalam hal ini, peran Satgas sepanjang tahun. Lebih lanjut, pengendalian inflasi
percepatan investasi menjadi penting dan perlu juga akan mengikuti peta jalan atau roadmap
ditingkatkan dalam mengidentifikasi proyek jangka pendek (2022-2024) yang telah disusun
clean and clear, mengikuti event promosi sebelumnya. Sebagai respon lanjutan terkait
investasi, memetakan calon investor potensial, lonjakan inflasi, Bank Indonesia telah dilakukan
serta memperkuat peran media dalam kick-off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi
memperkenalkan proyek-proyek investasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Aceh pada 18 Agustus
kepada calon investor. 2022 oleh Gubernur Aceh dan kegiatan akan
11. Debottlenecking kendala atau hambatan berlanjut pada tahun 2023. Perlu komitmen dari
investasi di Aceh. Dalam forum focus group seluruh pihak untuk dapat mengimplementasikan
discussion (FGD) Aceh Gayo Investment Dialog peta jalan dan Gerakan Nasional Pengendalian
(AGASID) 2022, diketahui beberapa Inflasi Pangan (GNPIP) tersebut. Adapun program
kendala/hambatan investasi antara lain; pengendalian inflasi Aceh masih mengacu pada
Keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di framework 4K, antara lain:
pihak Pemerintahan Provinsi, Kabupaten/Kota, 1. Keterjangkauan Harga melalui stabilisasi
maupun BUMD di Aceh dalam menyiapkan harga pangan strategis didukung oleh
proposal proyek yang layak dan komprehensif program-program, pemantauan dan
dan juga materi promosi krusial lainnya. pencatatan harga bahan pangan pokok
Sebagai solusi dari kendala ini, RIRU Provinsi (sembako dan komoditas ikan), optimalisasi
Aceh menyelenggarakan kegiatan Capacity program ketersediaan pasokan dan stabilisasi
Building penyusunan proposal investasi yang harga (KPSH) untuk komoditas beras,
64
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
pelaksanaan pasar murah (terutama menjelang komoditas perikanan.
HBKN), pelaksanaan sidak pasar, dan
4. Komunikasi Efektif melalui tiga program
menetapkan harga eceran tertinggi (komoditas
strategi yaitu, memperbaiki kualitas data
bahan pangan) melalui penyusunan Qanun
dan laporan, peningkatan kapasitas dan
(Perda).
koordinasi Provinsi dan Kab/Kota, dan
2. Ketersediaan Pasokan melalui dua program mengendalikan ekspektasi inflasi. Perbaikan
strategis yaitu peningkatan produksi kualitas dan laporan dicapai melalui
pangan lokal dan importasi produk pangan. penyediaan sistem informasi panel harga dan
Peningkatan produksi pangan lokal terutama monitoring stok pangan strategis yang
produksi hortikultura penyumbang inflasi terintegrasi di tingkat provinsi dan kab/kota,
(bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit, serta peningkatan kualitas dan kuantitas
produksi komoditas peternakan penyumbang laporan TPID baik Provinsi dan Kab/Kota.
inflasi (daging sapi, daging ayam, dan telur Selanjutnya, peningkatan kapasitas dan
ayam), Peningkatan koordinasi dilakukan melalui penyusunan peta
produksi/tangkapan/budidaya komoditas jalan pengendalian inflasi Kab/Kota,
perikanan penyumbang inflasi. Peningkatan pelaksanaan High Level Meeting TPID, dan
produksi juga didukung oleh pembangunan pelaksanaan Capacity Building TPID. Terakhir,
dan optimalisasi sarana produksi dan pengendalian ekspektasi inflasi dilakukan
infrastruktur pertanian; pembangunan melalui program rilis pers/media terkait
jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi, dan perkembangan.
kanal pengendalian banjir (Aceh Tamiang),
5. Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi
korporatisasi klaster petani pangan, dan
Pangan (GNPIP) Aceh secara garis besar
Pengaturan jadwal tanam komoditas pangan.
terdiri dari program jangka pendek (quick wins)
Selanjutya, diperlukan juga impor komoditas
dan program jangka panjang (long term).
yang sulit diproduksi secara lokal seperti
Program quick wins berupa kerjasama antar
bawang putih dan gula pasir.
daerah (KAD) dan operasi pasar/pasar murah.
3. Kelancaran Distribusi melalui dua program Sementara itu, program long-term diarahkan
strategis yaitu, penguatan dan perluasan untuk ketahanan pangan dalam bentuk
kerjasama antar daerah (KAD), serta pengembangan klaster pangan. Selain itu,
meningkatkan infrastruktur perdagangan. terdapat program komunikasi dalam bentuk
Program strategis pertama, dijabarkan menjadi Iklan Layanan Masyarakat (ILM) bijak
inisiasi KAD di setiap kab/kota baik intra berkonsumsi dan himbauan penggunaan cabai
provinsi maupun antar provinsi, Peningkatan kering.
transaksi KAD, Fasilitasi Distribusi Pangan oleh
6. Mewujudkan ketahanan pangan di Aceh
Pasar Mitra Tani (PMT)/ Toko Tani Indonesia
untuk menjadikan Aceh sebagai daerah
Center (TTIC) dan Toko Mitra Tani (TMT)/Toko
produsen pertanian yang menerapkan
Tani Indonesia (TTI), pelaksanaan Pasar Lelang
pertanian modern dan perekonomian
(Komoditas lokal dan Ekspor). Selajutnya,
sirkular. Secara garis besar, terdapat empat
program strategis kedua dijabarkan melalui,
program utama dalam mewujudkan hal
peningkatan dan pengembangan infrastruktur
tersebut, kemandirian pupuk di tingkat petani,
konektivitas antar wilayah guna mendukung
kemandirian bibit di tingkat produsen,
kelancaran pergerakan logistik bahan pangan
informasi scheduling tanam, dan
yaitu melalui pemanfaatan tol laut, fasilitasi
penyimpanan. i) Kemandirian Pupuk (Petani)
UMKM pangan binaan dengan e-commerce, dan
dilakukan melalui pengembangan pupuk
optimalisasi pemanfaatan Cold Storage untuk
65
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
organik mandiri untuk pemenuhan untuk menghitung jumlah pasokan yang
kebutuhan sendiri (self-sufficiency) proses dapat dijual ke luar daerah sebagai Kerja sama
produksi perlu dilakukan. Dibutuhkan Antar Daerah (KAD).
kapasitas, standarisasi dan legalitas yang
7. Menindaklanjuti arahan Gubernur Aceh
cukup serta mumpuni untuk
pada Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi
pengembangannya. Salah satu contohnya
pada 18 Agustus 2022 yang antara lain
dengan pengembangan pupuk dengan
mencakup usulan, Pembentukan satu data
dekomposer. ii) Kemandirian Bibit (Produsen
terpadu, Pemetaan pelaku pasar dan sentra
bibit), bibit cabai merah keriting (CMK) yang
produksi di Aceh, Timing panen dan sistem
dikenal dengan udeng atau odeng dan cabai
stock serta koordinasi dengan bulog untuk cold
merah varietas Bemeri adalah varietas cabai
supply chain, Anggaran tanggap darurat dapat
lokal unggul berasal dari Kab. Bener Meriah,
dimanfaatkan untuk ongkos logistik bahan
Provinsi Aceh. Permasalahan yang muncul
pangan. Dana gampong bersama-sama
dalam proses pembibitan varietas lokal di atas
membangung pabrik beras premium.
adalah masih terbatasnya petani di Aceh yang
Kemudian akan disusun Pergub untuk ASN
membudidayakan varietas tersebut. Selain itu,
wajib membeli beras premium produksi Bulog
kualitas bibit yang dibuat masih kurang baik
Aceh/Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
dari segi kualitasnya. Masih perlu dilakukan
Anggaran / APBA pada tahun depan diarahkan
pemuliaan tanaman agar konsistensi bibit
untuk mendorong pengendalian inflasi.
yang dihasilkan sesuai standar dan
berkualitas. Kementerian Pertanian dapat 8. Penanganan Inflasi Komoditas Beras.
membantu proses pengembangan, proses Pasokan beras kerap kali didatangkan dari luar
sertifikasi, dan proses perizinan dari Aceh pada periode-periode tertentu, padahal
pemuliaan bibit lokal. Hal ini akan mengurangi jika dihitung secara tahuhan, produksi beras
ketergantungan pasokan bibit dari luar Aceh mengalami surplus. Gabah dari Aceh
daerah. Begitu pun untuk program dijual ke Sumatera Utara, kemudian beras
kemandirian pupuk. Hal ini akan mengurangi dijual kembali ke Aceh. Harga beras dapat
ketergantungan pupuk NPK yang mana bahan meningkat/ lebih tinggi daripada harga lokal.
dasar ureanya sangat bergantung dari impor. Beras lokal berpotensi untuk kalah saing
iii) Informasi scheduling tanam, dilakukan dengan beras luar dan berdampak pada
melalui menghubungkan info antara pendapatan. Hal yang dapat dilakukan antara
pedagang besar yg mengendalikan pasar dan lain: Menginisiasi optimalisasi Sistem Resi
pedagang pengepul di daerah pertanian yg Gudang (SRG) yang dikelola oleh profesional
menjadi pemasok komoditas tersebut. terutama untuk komoditas beras dan
Selanjutnya, pedagang pengepul meneruskan Meningkatkan kualitas
info tersebut ke para petani untuk dilakukan pengolahan/penggilingan padi di Aceh untuk
menyesuaikan pola tanam sesuai dengan menjadi beras kualitas super.
kebutuhan pasar. Terakhir, iv) penyimpanan, 9. Mempercepat implementasi 7 (tujuh) upaya
khusunya untuk komoditas pangan konkrit penanganan inflasi Kabupaten/Kota
dipandang perlu adanya cold supply chain, se-Aceh sesuai arahan Kemendagri.
yang suatu wadah untuk mempertahankan Program-program tersebut antara lain; Operasi
hasil panen dari komoditas pertanian. Buffer Pasar Murah, Sidak Pasar, Kerjasama Antar
stock yang ada saat ini dapat digunakan untuk Daerah (KAD), Gerakan Menanam, Realisasi
memertahankan dan menyeimbangkan Bantuan Tidak Terduga (BTT), Dukungan
jumlah pasokan dan kebutuhan di pasar. Transportasi APBD/A, serta Rapat Koordinasi.
Informasi tersebut juga dapat digunakan
66
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Sampai dengan Minggu ke-2 November, masih
terdapat 6 (enam) kabupaten/kota yang belum
melaksanakan/melaporkan program tersebut
ke Kemendagri.
67
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Boks 3
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pemerintahan Aceh menjadi tupoksi Pembagian
Daerah Aceh dan Kawasan Khusus yang memberikan keistimewaan dan kewenangan bagi
Pemerintah Aceh untuk menyelenggarakan pemerintahan dan kehidupan beragama dalam bentuk
pelaksanaan syari’at Islam serta penyelenggaraan kehidupan adat yang berasaskan agama Islam.
Peraturan tersebut selanjutnya dituangkan menjadi peraturan daerah yang disebut Qanun Aceh.
Qanun mengatur hubungan sosial dan muamalah/transaksi antar masyarakat, diantaranya Qanun
Jinayat yang mengatur Tindakan yang dilarang dalam syariat Islam, Qanun Lembaga Keuangan
Syariah (LKS) yang mengatur industri keuangan di Aceh harus berdasarkan sistem keuangan Islam,
serta Qanun Jaminan Produk Halal.
Keberadaan Qanun Aceh telah memberikan warna yang berbeda bagi kehidupan sosial dan ekonomi
di Aceh, seperti halnya dalam penyelenggaraan jaminan produk halal di Aceh. Qanun Aceh Tahun 8
Tahun 2016 tentang Sistem Jaminan Produk Halal menegaskan penyelenggaraan tugas, fungsi dan
wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal di Aceh dilaksanakan oleh LPPOM Majelis
Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh. Pemerintah Aceh bahkan mendorong penyelenggaraan dan
penguatan produk halal dengan melalui subsidi biaya sertifikasi halal bagi UMKM di Aceh. Oleh sebab
itu, para pelaku usaha dan UMKM di Aceh memiliki lebih banyak opsi dalam pengurusan sertifikat
halal yakni; melalui LPPOM MPU Aceh, mengikuti self-declare BPJPH, maupun melalui BPJPH MUI.
Integritas LPPOM MPU Aceh dalam penyelenggaraan produk halal di Aceh telah teruji sangat baik,
masyarakat Aceh sudah sangat mengenal logo halal LPPOM MPU Aceh pada setiap produk di Aceh
termasuk pada makanan, obat-obatan, serta kosmetik. Logo halal bahkan menjadi salah satu
pertimbangan utama masyarakat Aceh dalam mengambil keputusan untuk berbelanja. Hal ini
merupakan salah satu keuntungan yang dapat membantu akselerasi percepatan produk halal di
Aceh. Hingga saat ini, seluruh sertifikat dan logo produk halal masih diterbitkan oleh LPPOM MPU
Aceh, Namun begitu, keterbatasan SDM di LPPOM MPU Aceh menyebabkan jumlah produk yang
mendapatkan sertifikat halal menjadi sangat terbatas.
Oleh sebab itu, sertifikat halal yang dikeluarkan oleh BPJPH Kemenag mupun LPPOM MPU harus
menjadi fasilitator bagi akselerasi produk halal di Bumi Serambi Mekkah, sinergi dari kedua penerbit
sertifikat halal mesti dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha khususnya UMKM dalam
pengurusan perizinan dan sertifikat halal. Disamping itu, sinergi ini diharapkan dapat memperkuat
Halal Value Chain (HVC) di Provinsi Aceh.
--000--
61
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
DAFTAR ISTILAH
Administered prices Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya diatur oleh
pemerintah.
Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota terhadap tingkat inflasi
secara keseluruhan.
APBA Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Rencana keuangan tahunan pemerintah Aceh yang dibahas
dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Bobot inflasi Besaran yang menunjukkan pengaruh suatu komoditas terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan, yang
diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi masyarakat terhadap komoditas tersebut.
Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan
pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi daerah.
Faktor Fundamental Faktor fundamental adalah faktor pendorong inflasi yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan moneter,
yakni interaksi permintaan-penawaran atau output gap, eksternal, serta ekspektasi inflasi masyarakat
Faktor Non Fundamental Faktor non fundamental adalah faktor pendorong inflasi yang berada di luar kewenangan otoritas
moneter, yakni produksi maupun distribusi bahan pangan (volatile foods), serta harga barang/jasa yang
ditentukan oleh pemerintah (administered price)
Indeks Ekspektasi Konsumen Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap ekspektasi
kondisi ekonomi 6 bulan mendatang, dengan skala 1–100.
Indeks Harga Konsumen (IHK) Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan jasa yang dikonsumsi
masyarakat pada suatu periode tertentu.
Indeks Kondisi Ekonomi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi
ekonomi saat ini, dengan skala 1–100.
Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Indeks yang menunjukkan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi
kondisi ekonomi enam bulan mendatang, dengan skala 1–100.
Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan produksi melalui peningkatan modal.
Inflasi inti Inflasi inti adalah inflasi yang dipengaruhi oleh faktor fundamental
63
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
Liaison Kegiatan pengumpulan data/statistik dan informasi yang bersifat kualitatif dan kuantitatif yang
dilakukan secara periodik melalui wawancara langsung kepada pelaku ekonomi mengenai
perkembangan dan arah kegiatan ekonomi dengan cara yang sistematis dan didokumentasikan dalam
bentuk laporan
Migas Minyak dan gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri minyak dan gas.
Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan sebelumnya.
Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi.
PDRB Produk Domestik Regional Bruto. Pendapatan suatu daerah yang mencerminkan hasil kegiatan ekonomi
yang ada di suatu wilayah tertentu.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil pajak daerah, retribusi
daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Perceived risk Persepsi risiko yang dimiliki oleh investor terhadap kondisi perekonomian sebuah negara
Qtq Quarter to quarter. Perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan sebelumnya.
Sektor ekonomi dominan Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai pengaruh dominan pada
pembentukan PDRB secara keseluruhan.
Volatile food Salah satu disagregasi inflasi, yaitu untuk komoditas yang perkembangan harganya sangat bergejolak
karena faktor-faktor tertentu.
Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya.
64
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023
TIM PENYUSUN
PENANGGUNG JAWAB
Rony Widijarto P.
KOORDINATOR PENYUSUN
Yon Widiyono
TIM PENULIS
Alrikko Putra
Fina Ananda
Lintang D. Ratri
M. Fikrisani
https://www.bi.go.id/id/publikasi/kajian-ekonomi-regional/aceh/Default.aspx
65
LAPORAN PEREKONOMIAN PROVINSI ACEH FEBRUARI 2023