Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

LEMBAGA KEUANGAN TANPA KANTOR

(LAKU PANDAI)

DOSEN PENGAMPU REZA KURNIA SEKEDANG,SE.MSI

DISUSUN OLEH FAKHRU RAHMAN NST (220501148)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI PEMBANGUNANAN

LEMBAGA KEUANGAN
(2022/2023)
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas seluruh limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah- Nya, sehingga saya bisa menuntaskan penataan makalah ini dalam
wujud ataupun isinya dengan sangat simpel. Semoga makalah ini bisa dipergunakan
selaku satu acuan, petunjuk ataupun pedoman untuk pembaca dalam administrasi
Pembelajaran serta profesi keguruan.

Penulis merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, baik secara
teknis ataupun modul mengingat sedikitnya keahlian yang dipunyai. Hingga dari itu,
kritik serta anjuran yang membangun dari bermacam pihak diperlukan demi
penyempurnaan makalah ini.

Penulis mengucapkan banyak perkataan terima kasih yang tidak terhingga kepada
pihak- pihak yang ikut mensupport dalam penyelesaian makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap mudah- mudahan Allah SWT meridhoi semua urusan
kita selama dalam jalan yang baik dan membagikan imbalan setimpal kepada mereka
yang melakukan suatu kebaikan serta bisa menjadikan seluruh dorongan itu selaku
ibadah. Amin Ya Rabbal Alamin…

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN................................................................................................................................3
Latar Belakang.................................................................................................................................3
Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
Tujuan...............................................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
Laku Pandai.....................................................................................................................................5
Pengertian Laku Pandai..................................................................................................................5
Perkembangan Laku Pandai...........................................................................................................5
Produk Laku Pandai.......................................................................................................................7
Positif dan negatif Laku Pandai.....................................................................................................8
BAB III.................................................................................................................................................9
PENUTUP............................................................................................................................................9
Simpulan............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

2
2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perbankan ialah elemen yang sangat berarti dalam perekonomian sesuatu negeri,
sistem perbankan yang kondusif hendak mendesak system perekonomian yang terus
menjadi positif, bagi Undang- Undang no 7 tahun 1992 perbankan Pasal 1 ayat( 1),
melaporkan kalau bank merupakan tubuh usaha yang menghimpun dana dari warga
dalam wujud simpanan, serta menyalurkannya kepada warga dalam rangka
tingkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berikutnya, definisi bank universal bagi Pasal
1 ayat( 2) UU Perbankan adalah bank yang bisa membagikan jasa dalam kemudian
lintas pembayaran; Pada masa modern dikala ini, menaruh duit dengan nyaman,
mengirim dan menerima duit dengan kilat ataupun melaksanakan transaksi yang lain
dapat dicoba di bank ataupun di lembaga keuangan yang lain, serta dikala ini
perbankan di Indonesia belum menjangkau seluru daerah di Indonesia, yang sangat
utama wilayah dimana masyarakatnya sangat susah bila wajib menjangkau kantor-
kantor cabang bank. Timbulnya hambatan yang terjalin di lapangan, kesimpulannya
bank mengeluarkan layanan terkini yang berbentuk brancless banking. Layanan
brancless banking di Indonesia ialah program yang diwujudkan oleh pemerintah
untuk memajukan zona perekonomian, layanan brancless banking ataupun diucap
dengan laku pandai ialah aktivitas perbankan ataupun layanan keuangan yang lain
yang dicoba tidak lewat jaringan kantor namun lewat kerjasama dengan pihak lain
yang lewat tekhnologi serta jaringan alternatif dengan bayaran efisien, efektif dan
dalam keadaan yang nyaman serta aman. Laku pandai ataupun dapat diucap dengan
branchless banking ialah Program Otoritas Jasa Keuangan ataupun disingkat OJK
dalam penyediaan layanan perbankan ataupun layanan keuangan yang yang lain
melewati kooperasi dengan pihak lain ataupun diucap dengan agen bank dan
terdapatnya dukungan dengan memakai fasilitas tekhnologi data. Tujuan program
branchless banking ini yakni tersedianya bermacam produk keuangan yang
sederhana, dapat diterima, dan cocok dengan yang warga butuhkan dalam
menjangkau layanan keuangan. Tidak cuma itu, dan mempermudah kegiatan
ekonomi warga buat mendesak tumbuhnya ekonomi serta pemerataan pembangunan
antar daerah di negeri Indonesia, yang sangat utama antar desa serta kota. 4 Sebagian
layanan yang bisa dicoba agen merupakan dalam perihal penerimaan dana tabungan,
berikan pembiayaan kredit mikro, asuransi mikro dan produk keuangan yang lain
berdasar persetujuan Otoritas Jasa Keuangan ataupun disingkat OJK begitu pula
disebutkan dalam pasal 4 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor. 19/ POJK. 03/
2014 Tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif. 5
Bank yang mempunyai sangat banyak Agen salah satunya yakni bank BRI. Dengan
mudahnya jadi agen serta sarana yang diberikan oleh Bank BRI menjadikan
masyarakat tergiur untuk bergabung menjadi mitra agen. Hal ini diterangkan dalam
laporan Bank BRI pada Tahun 2016 mencapai 26.000 agen yang tersebar di
Indonesia.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi dari laku pandai?
2. Bagaimana perkembangan laku pandai di Indonesia?
3. Apa saja produk laku pandai?
4. Apa dampak positif dan negatif dari laku pandai?

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukannya penelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah ditulis ialah
sebagai berikut:
1. Menjelaskan mengenai laku pandai.
2. Menjelaskan tentang laku pandai yang ada diindonesia
3. Mendeskripsikan contoh dari produk laku pandai
4. Menjelaskan dampak positif dan negatif dari laku pandai

4
4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Laku Pandai

Laku Pandai disingkat dari Layanan


Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka
Keuangan Inklusif, yaitu Program Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan
layanan perbankan atau layanan keuangan
lainnya melalui kerja sama dengan pihak
lain (agen bank), dan didukung dengan
penggunaan sarana teknologi informasi.
Program ini bertujuan menyediakan
produk-produk keuangan yang sederhana, mudah dipahami, dan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang belum dapat menjangkau layanan keuangan. Selain itu, juga melancarkan
kegiatan ekonomi masyarakat sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan antarwilayah di Indonesia, terutama antara desa dan kota.
Produk-produk yang disediakan dalam program ini adalah tabungan dengan
karakteristik Basic Saving Account (BSA), kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro,
dan produk keuangan lainnya seperti Asuransi Mikro.

B. Perkembangan laku pandai di Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan( OJK) menerbitkan POJK 1/ 2022 tentang Layanan Keuangan
Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif( Laku Pandai). Tidak hanya dalam rangka
memitigasi resiko yang bisa jadi mencuat, POJK tersebut ialah penyempurnaan dari regulasi
lebih dahulu supaya program Laku Pandai terselenggara lebih maksimal.

POJK 1/ 2022 diresmikan Pimpinan Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pada 5
Januari 2022 serta diundangkan pada 6 Januari 2022 oleh Menteri Hukum serta HAM
Yasonna H Laoly.

Dalam uraian universal, Wimboh menarangkan, penyelenggaraan Laku Pandai secara efisien
diimplementasikan semenjak dini tahun 2015. Program itu sudah tingkatkan, memudahkan,
serta memperluas akses pemakaian layanan keuangan untuk warga spesialnya yang belum
memahami, memakai, serta/ ataupun memperoleh layanan perbankan serta layanan keuangan
yang lain.

Dalam perkembangannya, Laku Pandai juga ikut dimanfaatkan selaku fasilitas penyaluran
program pemerintah. Antara lain penyaluran kredit usaha rakyat( KUR) mikro serta
penyaluran dorongan sosial( bansos) secara nontunai.

5
" Berikutnya, buat menunjang ekspansi akses layanan keuangan secara berkepanjangan,
dibutuhkan kenaikan efisiensi serta daya guna penyelenggaraan Laku Pandai dengan
mencermati pertumbuhan keadaan perbankan serta pertumbuhan teknologi data," kata ia,
dilansir Investor Daily, Senin( 17/ 1).Ada 5 upaya yang bisa dicoba buat tingkatkan efisiensi
serta daya guna penyelenggaraan Laku Pandai. Awal, ekspansi model bisnis serta kerja sama
yang terpaut dengan keagenan. Kedua, penyesuaian cakupan dari layanan keuangan
tercantum dalam menunjang penerapan program pemerintah.

Setelah itu ketiga, pemanfaatan teknologi data dalam pembukaan rekening. Keempat,
pemakaian pihak ketiga dalam menunjang penyelenggaraan Laku Pandai. Dan kelima,
penyempurnaan pelaporan pertumbuhan penyelenggaraan Laku Pandai secara daring.

Laku Pandai jadi salah satu program yang menunjang pilar strategi nasional keuangan
inklusif terpaut produk, intermediasi, serta saluran distribusi merupakan penyediaan layanan
keuangan tanpa kantor( branchless financial services). Lewat Laku Pandai, lembaga jasa
keuangan berfungsi berarti buat menunjang strategi nasional keuangan inklusif dalam
mewujudkan keuangan inklusif.

" Laku Pandai menggunakan fasilitas teknologi data semacam telepon seluler, electronic
informasi capture, serta/ ataupun internet banking yang menunjang layanan keuangan oleh
Bank lewat Agen Laku Pandai. Dengan pemanfaatan fasilitas teknologi data tersebut,
diharapkan bisa menjangkau warga di wilayah terpencil serta kurangi bayaran transaksi
keuangan sehingga bisa jadi lebih terjangkau untuk warga," papar ia.

Berikutnya, Laku Pandai sediakan produk keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan
warga di wilayah terpencil serta/ ataupun berpenghasilan rendah, dengan ciri yang simpel
sehingga lebih gampang dimengerti. Pendekatan tersebut diiringi dengan kemudahan dalam
proses transaksi serta penyederhanaan pemenuhan dokumen permohonan dari calon
nasabah.Dengan bertambahnya pengetahuan serta uraian menimpa layanan keuangan,
diharapkan bisa menolong kenaikan pemahaman warga menimpa berartinya pengelolaan
keuangan. Pengelolaan keuangan yang lebih baik bisa tingkatkan pemasukan serta
kesejahteraan warga. Dalam perihal pemahaman telah terus menjadi meluas serta menguat
pada warga, hingga hendak menunjang terwujudnya keuangan inklusif di Indonesia.

Terbitnya POJK 1/ 2022 sekalian menandai syarat menimpa Laku Pandai lebih dahulu ialah
POJK 19/ 2014 jadi tidak berlaku. Tetapi demikian, SEOJK 6/ 2015 tentang Laku Pandai
masih senantiasa berlaku selama tidak berlawanan dengan POJK terkini.

Pada intinya, POJK terkini itu tidak banyak merubah syarat lebih dahulu. Tetapi dalam
perihal ini OJK menegaskan cuma LJK berbentuk bank yang bisa menyelenggarakan laku
pandai. Selian bank, syarat lebih dahulu membuka opsi untuk perusahan asuransi ataupun
industri asuransi syariah, dan LJK yang lain.

Ditilik dari sisi persyaratan, syarat untuk bank penyelenggara Laku Pandai tidak banyak
berganti. Awal, mempunyai peringkat profil resiko, tingkatan resiko operasional, serta
tingkatan resiko kepatuhan dengan peringkat 1, peringkat 2, ataupun peringkat 3, bersumber
pada periode evaluasi terakhir Kedua, mempunyai infrastruktur pendukung buat sediakan
layanan perbankan elektronik.

6
Bank penyelenggara Laku Padai bisa berkejasama dengan agen berbentuk perorangan
ataupun berbadan hukum. Di samping itu, saat ini OJK menghalangi aktivitas agen, dengan
membagikan klasifikasi agen mulai dari A, B, serta C. Agen yang baru awal bekerja sama
wajib memuali dari klasifikasi A, yang cuma melayani transaksi tabungan bawah ataupun
basic saving account( BSA) serta transaksi asuransi mikro.

Sebaliknya kagen dengan klasifikasi B bisa menawarkan transkasi BSA, kredit ataupun
pembiayaan mikro, dan transaksi tabungan tidak hanya BSA. Sedangkan agen klasifikasi C
membagikan layanan semacam agen klasifikasi B, ditambah bisa membagikan layanan
transaksi terpaut produk keuangan lain.

C. Produk Laku Pandai

produk yang disediakan dalam program ini merupakan tabungan dengan ciri Basic Saving
Account( BSA), kredit ataupun pembiayaan kepada nasabah mikro, serta produk keuangan
yang lain semacam Asuransi Mikro

1. Tabungan Berkarakteristik Basic Saving Account

Tabungan berkarakteristik Basic Saving Account (BSA) adalah tabungan yang tidak memiliki
batas minimal saldo dan setor tunai, tidak ada biaya administrasi, namun ada batas maksimal
saldo dan transaksi debit. Transaksi debit mencakup transfer ke rekening lain, tarik tunai, dan
pemindahbukuan ke rekening lain dimana total jumlah transaksi tidak boleh melebihi batas
maksimal. Pengajuan pembuatan rekening tabungan BSA ini dapat dilakukan melalui agen
Laku Pandai, atau langsung datang ke bank yang bersangkutan.

2. Kredit Nasabah Mikro

Kredit nasabah mikro bertujuan untuk membiayai kegiatan masyarakat yang dapat
mendukung keuangan inklusif dan kegiatan usaha yang produktif seperti usaha ternak,
pertanian, atau pendidikan anak. Untuk mendapatkan kredit ini, masyarakat harus menjadi
nasabah tabungan BSA minimal 6 bulan.

3. Asuransi Mikro

Asuransi mikro adalah program asuransi yang memberikan perlindungan untuk masyarakat


dengan penghasilan rendah. Premi asuransi dimulai dari Rp10.000 untuk masa keanggotaan
satu tahun. Jenis asuransi yang terdapat dalam program asuransi mikro ini yaitu asuransi
kesehatan (khusus demam berdarah dan tipus), asuransi kecelakaan, asuransi kebakaran, dan
asuransi gempa bumi.

7
D. Dampak positif dan negativ dari laku pandai

Positif:

Aman
Pada beberapa golongan masyarakat terutama di kawasan terpencil yang belum banyak
bersentuhan dengan bank, kebiasaan menyimpan uang di bawah bantal masih jadi hal yang
lumrah. Karena itu menurut Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad, dengan
adanya Laku Pandai, orang akan bisa menyimpan uang di bank yang lebih aman.

Praktis
Laku Pandai memungkinkan orang bertransaksi dengan bank melalui para agen yang tersebar
di berbagai wilayah. Ada agen yang sifatnya perseorangan, ada juga yang berbadan hukum.
Nasabah bisa menyetor dan menarik dananya melalui agen tersebut dengan menggunakan
telepon selular sebagai sarananya.

Nyaman tanpa administrasi dan penalty


Satu keuntungan lain dari Laku Pandai juga adalah tabungan ini bebas administrasi dan bebas
penalti. Bahkan nasabah juga bisa meminjam dalam jumlah tertentu dengan bunga yang lebih
rendah dibanding bunga yang sering diminta para rentenir. Muliaman D. Hadad
menyebutkan, diharapkan ke depan hal tersebut bisa mencegah keberadaan rentenir yang
sering memberatkan.bank penyelenggara.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Laku Pandai disingkat dari Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan
Inklusif, yaitu Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan
atau layanan keuangan lainnya melalui kerja sama dengan pihak lain (agen bank), dan
didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi. Program ini merekrut masyarakat
untuk menjadi agen bank di daerahnya. Bank menawarkan kepada siapa saja yang berminat
menjadi agen dengan membuat bank di rumah atau tempat usahanya. Agen laku pandai dapat
berbentuk perorangan atau badan hukum yang bekerja sama dengan bank penyelenggara.

9
9
Daftar Pustaka

Ardianto, P. (2022, JANUARY 17). POJK 1/2022 Optimalisasi Penyelenggaraan Laku


Pandai. Retrieved OKTOBER 11, 2022, from INVESTOR.ID:
https://investor.id/finance/278739/pojk-12022-optimalisasi-penyelenggaraan-laku-
pandai

kumitirasih, a. n. (2015). tanggung jawab bank terhadap nasabah yang mengalami kerugian
dalam penggunaan elektronik banking. 6.

Otoritas Jasa Keuangan (ojk.go.id)

10

Anda mungkin juga menyukai