Abstrak
Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan salah satu sumber penerimaan daerah bagi penyelenggaraan
kegiatan pemerintah daerah. Salah satu komponen PAD yang berkontribusi cukup besar adalah pajak
daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi total pajak daerah dan
kontribusi sumber-sumber pajak daerah terhadap PAD Kota Kendari pada tahun 2012-2016. Data yang
digunakan adalah data sekunder berjenis time series berupa realisasi PAD, Pajak Daerah, dan jenis Pajak
Daerah Kota Kendari pada tahun 2012-2016. Data tersebut dianalisis menggunakan metode analisis
deskriptif kuantitatif dengan rumus menghitung kontribusi pajak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa pajak daerah yang berkontribusi paling besar terhadap PAD selama 5 tahun terakhir adalah pada
tahun 2012 yaitu 51,60 persen. Sedangkan pajak daerah dengan kontribusi paling kecil adalah pada tahun
2014 yaitu hanya 43,17 persen. Persentase rata-rata kontribusi total pajak daerah terhadap PAD adalah
sebesar 47,79 persen. Ini menunjukkan bahwa kontribusi pajak daerah terhadap PAD di Kota Kendari
memiliki kriteria yang baik karena berkisar antara 40-50 persen. Adapun kontribusi sumber pajak daerah
terhadap PAD Kota Kendari yang paling besar adalah pajak penerangan jalan yaitu rata-rata sebesar 16,01
persen pertahun. Sedangkan kontribusi sumber pajak daerah yang paling kecil adalah Pajak Air Tanah
yaitu rata-rata hanya sebesar 0,15 persen pertahun.
Kata kunci: PAD, Pajak Daerah, Kontribusi Pajak.
Abstract
Local Own Revenue (PAD) is one source of regional revenue for the implementation of local government
activities. One component of Local Revenue that contributes significantly is regional tax. This study aims
to determine how much the total contribution of local taxes and the contribution of regional tax sources to
the Original Revenue of the City of Kendari in 2012-2016. The data used are secondary time series type
data in the form of realization of Local Original Revenue, Regional Tax, and Kendari City Regional Tax
types in 2012-2016. The data was analyzed using quantitative descriptive analysis method with the
formula to calculate tax contributions. The results of this study indicate that the local tax which
contributed the most to the Original Local Revenue for the past 5 years was in 2012 which was 51.60
percent. Whereas local tax with the smallest contribution was in 2014 which was only 43.17 percent. The
average percentage of the contribution of total local taxes to the Local Own Revenue is 47.79 percent.
This shows that the contribution of local taxes to the Regional Original Revenue in Kendari City has good
criteria because it ranges between 40-50 percent. The biggest contribution of local tax sources to Kendari
City Revenue is road lighting tax, which is an average of 16.01 percent per year. While the contribution
of the smallest local tax source is the Ground Water Tax, which is an average of only 0.15 percent per
year.
Keywords: Regional Original Revenue, Regional Tax, Tax Contribution.
1. PENDAHULUAN
Ketika suatu daerah memilih untuk menjadi daerah otonom, baik pemerintah maupun
masyarakat dituntut untuk dapat menggali dan mengembangkan tiap potensi yang dimiliki
daerahnya guna peningkatan perekonomian daerah. Diberlakukannya otonomi daerah, dengan
dikeluarkannya UU Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan Daerah yang kemudian
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah:
(1) Pendapatan Asli Daerah signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dengan arah yang
negative. Pendapatan Asli Daerah diantaranya bersumber dari pajak daerah dan retribusi
daerah, dengan nilainya yang sangat tinggi menurunkan pertumbuhan ekonomi dan
memberatkan berbagai sektor lapangan usaha sehingga mereka menurunkan produksi barang
dan jasa mereka; (2) Dana Perimbangan tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Dana Perimbangan yang tiap tahunnya selalu mengalami peningkatan dan seharusnya
dialokasikan untuk membantu pembangunan ekonomi daerah, tidak menjadi prioritas di
Provinsi Sulawesi Tenggara selama tujuh tahun terakhir. Dana perimbangan tidak didukung
dengan belanja atau pengeluaran yang tepat dan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi.
Tingginya dana perimbangan juga menggambarkan belum mandirinya daerah dalam
mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerahnya.
Adapun saran berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian ini adalah (1)
Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara perlu meninjau kembali peraturan daerah
terkait dengan pemungutan pajak dan retribusi daerah. Meskipun Pendapatan Asli Daerah
tinggi, namun jika tidak memperhatikan kondisi berbagai sektor lapangan usaha akan
berdampak pada penurunan aktivitas perekonomian daerah, dan juga bisa berdampak pada
faktor-faktor lainnya; (2) Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara perlu mengevaluasi
yang mana kegiatan prioritas dan tidak. Selama ini yang menjadi masalah dalam pembangunan
adalah alokasi dana pembangunan yang salah digunakan. Akhirnya pertumbuhan ekonomi
dibeberapa daerah tidak terjadi secara merata; (3) Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan akan
meneruskan penelitian ini dengan jangka waktu yang lama, khususnya pada tahun 2020. Selain
itu diharapkan agar memasukan variabel lainnya misalnya Belanja Modal. Karena pada
dasarnya masih banyak factor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Sulawesi Tenggara
5. DAFTAR PUSTAKA
Augustyas, Dhika. 2013. Pendapatan asli daerah sebagai cerminan ekonomi daerah. Dalam
https://dhiasitsme.wordpress.com/2013/06/30/pendapatan-asli-daerah-sebagai-cerminan-ekonomi-
daerah/. Diakses 22 April 2018
BPS Sulawesi Tenggara. Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Sulawesi Tenggara ADHK 2010 Menurut
Lapangan usaha 2011-2016”. Dalam https://sultra.bps.go.id/dynamictable/2017/07/04/103/laju-
pertumbuhan-pdrb-provinsi-sulawesi-tenggara-adhk-2010-menurut-lapangan-usaha-2011-2016.html.
Diakses 3 Mei 2018
Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah. 2013. Dana Perimbangan, sumber Pendapatan Daerah
Terbesar. Dalam http://keuda.kemendagri.go.id/artikel/detail/24-dana-perimbangan--sumber-
pendapatan-daerah-terbesar. Diakses 23 April 2018
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Data Keuangan Daerah (Setelah TA 2006). Dalam
http://www.djpk.kemenkeu.go.id. Diakses 11 April 2018