0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi pajak daerah yang sangat penting dalam pendapatan asli daerah. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan utama daerah untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan, meskipun belum sepenuhnya memberikan kontribusi signifikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap pendapatan as
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Pengharuh besarnya kontribusi pajak daerah dalam Pendapatan Asli Daerah
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi pajak daerah yang sangat penting dalam pendapatan asli daerah. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan utama daerah untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan, meskipun belum sepenuhnya memberikan kontribusi signifikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap pendapatan as
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi pajak daerah yang sangat penting dalam pendapatan asli daerah. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan utama daerah untuk membiayai pemerintahan dan pembangunan, meskipun belum sepenuhnya memberikan kontribusi signifikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap pendapatan as
Pengharuh besarnya kontribusi pajak daerah dalam Pendapatan Asli Daerah
Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya senantiasa memerlukan pendanaan yang cukup, sumber pendanaan yang didapatkan oleh pemerintah adalah pajak daerah dan retribusi daerah, yang merupakan sumber pendapatan asli pemerintah yang sangat penting dan utama. Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, “Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Pajak daerah dan retribusi daerah adalah salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan otonomi daerah. Pajak daerah dan retribusi daerah merupakan sumber pendapatan daerah yang penting untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah. Permasalahan yang dihadapi oleh Daerah pada umumnya dalam kaitan penggalian sumber-sumber pajak daerah dan retribusi daerah, yang merupakan salah satu komponen dari PAD, adalah belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan.1 Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat antara lain dengan cara mengoptimalkan penerimaan daerah. Pajak daerah merupakan pokok penting terhadap pengharuh penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diharapkan dapat menjadi sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat Pemungutan pajak daerah erat kaitannya dengan pembangunan ekonomi daerah, artinya keberhasilan pembangunan ekonomi akan mampu menaikkan penarikan pajak yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah.2 Pajak daerah merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang memiliki pengharuh paling penting dalam membantu keuangan pemerintah dan pembangunan daerah karena pajak daerah merupakan salah satu pendapatan asli darah yang dapat meningkatkan kemampuan PAD dan juga mendorong laju pertumbuhan ekonomi daerah. Pcnggunaan uang pajak meliputi mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan. Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal dari pajak. Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa aman bagi seluruh lapisan masyarakat. Setiap warga negara mulai saat dilahirkan sampai dengan meninggal dunia, menikmati fasilitas atau pelayanan dari pemerintah yang semuanya dibiayai dengan uang yang berasal dari pajak Salah satu indicator kesiapan pemerintah daerah dalam berotonomi daerah adalah kemampuan retribusi daerah dan pajak daerah, Oleh karena itu perolehan retribusi daerah dan pajak daerah diarahkan untuk meningkatakan pendapatan asli daerah, yang digunakan untuk menyelenggarakan otonomi dareah, yang secara konseptual diharapkan memiliki kemampuan nyata dan bertanggung jawab. Pajak dan retribusi yang dikenakan pemerintah daerah harus sejalan dengan distribusi yang adil atas beban keseluruhan dari pengeluaran pemerintah dalam masyarakat, oleh 1 Sidik, Machfud. "Optimalisasi pajak daerah dan retribusi daerah dalam rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah." Makalah disampaikan Acara Orasi Ilmiah. Bandung 10 (2002). 2 Handayani, Sri Putri, Syukriy Abdullah, and Heru Fahlevi. "Pengaruh Penerimaan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Modal di Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh." Jurnal Administrasi Akuntansi: Program Pascasarjana Unsyiah 4.2 (2015). karena itu diharapkan bersumber dari kemampuan menyiasati penerimaan retribusi daerah dan pajak daerah melalui upaya-upaya atau kebijakan-kebijakan yang dapat dilakukan sehingga terjadi peningkatan dari waktu kewaktu. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kusuma & Wirawati (2013) menyebutkan bahwa Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berpengaruh signifikan terhadap peningkatan PAD, Pajak Daerah yang dominan dalam peningkatan PAD. Dini (2012) dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa persentase kontribusi pajak di daerah Sleman cukup signifikan terhadap PAD, hal ini membuktikan peranan pajak di Sleman cukup besar. Sedangkan hasil penelitian Priatnasari (2012) menyatakan bahwa diperoleh adanya hubungan positif tetapi tidak signifikan antara Retribusi daerah dan Pendapatan Asli Daerah Kota Tegal. Hal ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan Retribusi Daerah akan diikuti oleh peningkatan PAD. Berdasarkan Helvianti (2009) dalam penelitiannya menghasilkan bahwa Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan berpengaruh signifikan terhadap PAD di Kabupaten Rokan Hilir. Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan merupakan bagian dari Pajak Daerah sehingga kedua jenis pajak tersebut mempengaruhi peningkatan PAD. Sedangkan, di daerah Kabupaten Bantul Pajak Reklame tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan asli daerah, hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Isti & Dewi (2014). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartono (2017) menyatakan bahwa Pajak daerah dan retribusi daerah secara simultan berpengaruh positif terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penelitian oleh Mauri et al. (2017) juga menyatakan bahwa Retribusi Daerah dan Pajak Daerah secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi Retribusi Daerah dan Pajak Daerah maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan semakin meningkat, sebaliknya semakin rendah Retribusi Daerah dan Pajak Daerah maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan semakin menurun. Hasil penelitian serupa oleh Iqbal & Sunardika (2018), Sipakoly (2016), Sulistyowatie (2016), Kusuma & Wirawati (2013), Widyaningsih (2018), serta Rizqiawan (2018) juga memperoleh hasil bahwa variabel Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.3
3 Sudarmana, I. Putu Agus, and Gede Mertha Sudiartha. "Pengaruh Retribusi Daerah Dan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Di Dinas Pendapatan Daerah." E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 9.4 (2020): 1338.