Anda di halaman 1dari 15

IDENTIFIKASI JENIS

KEMASAN PLASTIK DAN


KEMASAN BIODEGRABLE
KELOMPOK 3

Atika Asma Azzahry (07.16.19.002)


Dian Al Munawar Zuhri (07.16.19.003
M. Akbar Shidiq (07.16.19.008)
Nada Ahsana Maulidah (07.16.19.010)
Retno Natasya (07.16.19.015)
Widya Rusdiyanti (07.16.19.023)
Kemasan Galon
Kemasan Galon
Jenis plastik Other
Klasifikasi Kemasan Primer
Penggunaan Jenis Plastik Other kemasan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) yang diproduksi
secara aseptik dengan suhu 66 - 70°C dengan menggunakan bahan
kontak pangan plastik polikarbonat (PC) untuk body kemasan galon dan
menggunakan bahan kontak pangan High Density Polyethylene (HDPE)
untuk lid (tutup). Jenis plastik yang tergolong dalam kategori Other ini
adalah SAN (Styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene
styrene), PC (poly carbonate), dan Nylon.

Kelebihan Galon air minum dalam kemasan (AMDK) jenis polikarbonat (PC) atau
galon guna ulang menunjukkan adanya migrasi Bisfenol A (BPA) dari
kemasan galon sebesar rata-rata 0,033 bpj. Nilai ini jauh di bawah batas
maksimal migrasi yang telah ditetapkan BPOM. Sehingga aman
digunakan

Kekurangan Penggunaan jenis plastik ini untuk makanan atau minuman sangat
berbahaya, karena bisa menghasilkan racun Bisphenol-A (BPA) yang
bisa membuat kerusakan pada beberapa organ dan mengganggu
hormon tubuh.
Kemasan minuman fruit tea
Kemasan Minuman fruit tea
Jenis plastik PETE / PET (Polyethylene Terephthalate)
Klasifikasi Kemasan Primer
Penggunaan Jenis Plastik Kemasan digunakan untuk produk bahan cair atau minuman tea.
PETE/PET Menggunakan bahan dasar Polietilena tereftalat serbaguna yang
termasuk dalam kelompok polimer poliester. Plastik jenis PET
biasa digunakan untuk kemasan makanan dan minuman karena
kemampuannya untuk menjaga makanan tetap kedap udara.
Kelebihan  Bahan keras dan ringan sehingga mudah dan efisien untuk
dijadikan kemasan (kemasan botol plastik, toples plastik dan
lain-lain.)
 Memiliki resistensi yang cukup baik terhadap udara (oksigen
dan karbondioksida) serta kelembapan
 Tingkat kejernihan yang tinggi dan kaku
 Mudah didaur ulang
 Aman digunakan untuk kemasan pangan

Kekurangan  Hanya direkomendasikan untuk sekali pakai.


 Jika diisi produk cairan dalam kondisi panas yang melebihi 60
oC botol tersebut akan mengalami deformasi atau perubahan

bentuk.
Kemasan minuman herbak de’rink
Kemasan Minuman herbak de’rink
Jenis plastik PETE / PET (Polyethylene Terephthalate)
Klasifikasi Kemasan Primer
Penggunaan Jenis Plastik Botol pengemas produk cairan jamu, dibuat dari mono-etilen
PETE/PET glikol (MEG) dan asam tereflatan yang dimurnikan (PTA) yang
berasal dari minyak mentah dan gas alam

Kelebihan Sangat keras dan ringan sehingga mudah dan efisien untuk
dijadikan kemasan, berwarna jernih/transparan/tembus pandang
sehingga dapat memperlihatkan bahan yang dikemas,
kemampuannya untuk menjaga bahan tetap kedap udara, juga
memastikan keutuhan gas karbon dioksida di dalam minuman
berkarbonasi, PET tidak mudah patah dan pecah sehingga
cocok digunakan sebagai pengganti kaca pada beberapa
pengaplikasian atau kebutuhan.
Kekurangan Hanya dapat digunakan sekali pakai, tidak dapat bila digunakan
untuk bahan panas karena dapat meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik.
Kemasan Mie Instan Sakura
Kemasan Mie Instan
Jenis plastik PETE / PET (Polyethylene Terephthalate)
Klasifikasi Kemasan Primer
Penggunaan Jenis Plastik sebagai tempat penyimpanan makanan karena termasuk jenis
PETE/PET plastik terbaik. Bahan plastik ini mampu mencegah terjadinya
reaksi kimia dan mempunyai sifat tahan panas

Kelebihan sebagai bahan pengemas lain karena bersifat ringan, transparan,


dan kuat.

Kekurangan tidak tahan panas, dan plastik termasuk bahan yang tidak dapat
dihancurkan dengan cepat dan alami
Kemasan Milk Tea SariWangi
Kemasan Milk Tea SariWangi
Jenis plastik Other
Klasifikasi Kemasan Primer
Penggunaan Jenis Plastik Digunakan untuk peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik,
Other kemasan, hingga suku cadang otomotif.

Kelebihan memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia

Kekurangan Kandungan bahannya berbahaya jika tercampur dengan


makanan.
Kemasan Air Mineral
Kemasan Air Mineral

Jenis plastik PET/PETE (polyethylene terephthalate)

Klasifikasi Kemasan Primer


Penggunaan Jenis Plastik Penggunaan kemasan PET/PETE biasanya pada kemasan botol
PET/PETE air mineral, soda, plester/perekat, dan kemasan makanan yang
bersifat kedap udara dan tahan terhadap zat kimia.

Kelebihan  PET cocok diaplikasikan pada produk yang transparan


 Mempunyai sifat tidak mudah patah sehingga cocok
digunakan sebagai pengganti kaca.
 Mudah didaur ulang.
 Sangat keras dan ringan.

Kekurangan  Tidak tahan terhadap benturan.


 Sulit untuk dibentuk.
 Dapat berubah bentuk jika bersentuhan dengan air mendidih.
PEMANFAATAN NASI
AKING MENJADI PLASTIK
BIODEGRADABLE
BIODEGRADABLE
Plastik biodegradable ini berbahan dasar pati, pati adalah karbohidrat yang
merupakan polimer glukosa yang terdiri dari amilosa dan amilopektin. Tujuan dari
kegiatan ini antara lain mengaplikasikan teknik pembuatan plastik biodegradable dari
limbah nasi aking yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Biodegradable plastik
adalah plastik yang mudah terurai di alam dengan adanya bantuan dari
mikoorganisme. Saat ini perkembangan teknologi kemasan plastik biodagradable
merupakan alternatif untuk mengatasi permasalahan dari penggunaan plastik non
degradable. Plastik biodegradable hasil uji coba tim abdimas menghasilkan plastik
yang dapat terdegradasi 100% dalam waktu 14 hari, dengan sifat plastik
mempunyainilai kuat tarik sebesar 6,9 N, dan elongasi 19,85 %.Plastik biodegradable
dapat digunakan layaknya plastik konvesional biasa namun akan hancur oleh aktivitas
mikroorganisme dan menghasilkan air dan senyawa yang tidak berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan ketika dibuang kelingkungan.
PEMANFAATAN
BIODEGRADABLE
Untuk memanfaatkan nasi aking menjadi
plastik biodegradable ini sekaligus mendukung
upaya pemerintah Kota Malang untuk mewujudkan
program eco green yaitu “mengembangkan potensi
daerah yang berwawasan lingkungan, adil dan
ekonomis”.
METODE PEMBUATAN PLASTIK
BIODEGRADABLE

BAHAN ALAT PROSEDUR


Nasi aking, sorbitol, kitosan, Blander, ayakan, cetakan atau Tahapan pembuatan plastik
aquades, ekstrak jeruk nipis, loyang , gelas Ukur, timbangan, biodegradable
wadah untuk pemanasan
asam asetat
dilengkapi dengan pengaduk,
oven, alat pengukur suhu
(termometer),
kompor gas.
PROSEDUR
1) Pengambilan Ekstrak jeruk nipis 1 kg jeruk nipis segar yang sudah dicuci, dipotong dan
diperas.
2) Pre Treatmat nasi aking Nasi aking dikeringkan dengan dijermur di sinar matahari,
untuk benar benar memastikan kadar air hilang. Selanjutnya nasi aking dihaluskan
dengan menggiling sehingga menjadi tepung agar bisa larut dalam air.
3) Proses Pembuatan plastik Biodegradable dari nasi aking 5 gram tepung nasi aking
dilarutkan dengan 50 ml aquadest dengan pengadukan pada temperature 60°C selama
10 menit. 4 gram kitosan dilarutkan dengan 50 ml aquadest dengan pengadukan pada
temperatur 60 °C. Setelah semua larutan larut, larutan nasi aking dicampurkan ke
larutan kitosan dengan pengadukan selama 15 menit. Ditambahkan dengan sorbitol 10
ml dan larutan jeruk nipis sebanyak 20% v/v setelah itu dilakukan pengadukan dengan
temperatur 60 °C. Cetakan dibersihkan dengan alkohol 96 % dan selanjutnya
menuangkan larutan plastik biodegradable ke cetakan. Dimasukkan kedalam oven
dengan temperatur 60 °C selama 20 jam. Mengeluarkan cetakan dari
oven dan didinginkan pada temperatur kamar Plastik biodegradable siap dianalisis.
4) Setelah itu dilakukan Uji Antimikroba, Uji Tarik, Uji Elongasi, Uji Biodegradasi
HASIL PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE

Hasil Uji Biodegradasi yang telah dilakukan di laboratorium bahwasanya


plastik tersebut dapat terurai dengan rentang waktu 14-21 hari. Jika
dibandingkan dengan SNI tentang syarat plastik biodegradable, parameter
biodegradesi yang dihasilkan antara 30 hari – 14 hari, maka plastik tersebut
sudah memenuhi standar SNI dari kriteria uji biodegradable.

Sedangkan dari hasil ujicoba aktivitas mikroba, bahwa hasil plastik


biodegradable telah memenuhi syarat sesuai Standart Nasional Indonesia
(SNI) 7388-2009 mengenai cemaran mikroba pada sampel Buah segar.
Sampel buah apel yang dibungkus dengan plastik biodegradable nasi aking
sesuai dengan SNI karena tidak ada cemaran mikroba sesuai standar
nasional indonesia. Peningkatan konsentrasi perasan jeruk akan
menghasilkan aktivitas antimikroba yang semakin besar.
Nasi aking Tepung nasi aking
Kantung plastik biodegradable
THANKS

Anda mungkin juga menyukai