Anda di halaman 1dari 6

J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 | 32

ANALISIS PELILINAN DAN SUHU PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT


FISIK-KIMIA UBI JALAR (Ipomea batatas L.)

Syawaluddin1, Rafiqah Amanda Lubis1, Nasrita Laila


1Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanui Selatan Jl Raja
Inal Siregar – Tanggal No 32, Padangsidimpuan 22716

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelilinan dan suhu


penyimpanan terhadap sifat fisik dan kimia ubi jalar (Ipomea batatas). Penelitian ini
dilaksanakan di dua tempat yaitu di Desa Hapesong Baru, Kec. Batangtoru, Kab. Tapanuli
Selatan, dan di Laboratorium Kimia Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai September 2017, dengan menggunakan
rancangan acak lengkap (RAL) 2 faktorial dengan masing-masing perlakuan 4 taraf
perlakuan, setiap perlakuan diberi 2 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan
pelilinan terhadap kadar air buah ubi jalar memperlihatkan angka yang tidak berbeda nyata.
Pengaruh suhu penyimpanan terhadap kadar air ubi jalar memperlihatkan setiap perlakuan
yang diberikan memberikan pengaruh yang tidak nyata. Pada umur simpan ubi jalar,
perlakuan suhu penyimpanan tidak menunjukkan angka yang berbeda nyata hal ini serupa
dengan parameter ketahanan umur simpan dengan perlakuan emulsi lilin lebah dengan
waktu rata-rata 13 sampai dengan 14 hari saja, perbedaan hari yang terlihat hanya 1 hari
saja dengan perlakuan yang lainnya.

Kata kunci: Kadar air, umur, simpan, emulsi, lebah

PENDAHULUAN varietas ubi jalar yang warna daging


ubinya jingga kemerah-merahan (Juanda
Ubi jalar (Ipomoea batatas) diketa- dan Cahyono 2000).
hui sebagai penghasil karbohidrat yang Pelapisan lilin buah dapat
produktif dan bernilai ekonomis serta mempertahankan mutu buah-buahan
sebagai sumber pangan karena kandungan (Lubis 2008). Hubungan pemberian emulsi
karbohidrat. Umbi dari hasil tanaman ubi lilin lebah dengan ubi jalar adalah untuk
banyak digunakan sebagai bahan baku pengawetan umbi ubi jalar agar umur
produk olahan seperti, tepung tapioka dan simpannya dapat bertahan lama, karena
produk-produk makanan lainnya (Turmudi umbi ubi jalar hanya bisa bertahan 10-14
et al. 2005). hari jika tidak diberi perlakuan emulsi lilin
Ubi jalar merupakan tanaman yang lebah, dan bila penyimpanannya di tempat
berasal dan Amerika Latin. Di Indonesia yang kering, pengawetan dengan
tanaman ini disenangi petani karena pemberian emulsi lilin lebah ini perlu
pengelolaannya mudah dan relatif tahan dilakukan, agar buah ubi jalar dapat
terhadap kekeringan, juga dapat tumbuh bertahan lama.
pada berbagai macam jenis tanah.
Keistimewaan lain ubi jalar adalah dalam METODE PENELITIAN
hal kandungan gizinya terutama pada
kandungan beta karoten yang cukup tinggi Penelitian ini dilaksanakan di dua
dibandingkan dengan jenis tanaman tempat yaitu di Desa Hapesong Baru, Kec.
pangan lainnya. Kandungan beta karoten Batangtoru, Kab. Tapanuli Selatan, dan di
ubi jalar mencapai 7100 Iu, terutama pada Laboratorium Kimia Universitas
J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 | 33

Muhammadiyah Tapanuli Selatan. manual dan kimia, namun untuk


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni penyemprotan dengan kimia hanya di
sampai September 2017. lakukan apabila serangan sudah melewati
Penelitian ini dilakukan dengan ambang ekonomi. Hal ini di lakukan sesuai
menggunakan metode eksperimen kondisi di lapangan. Panen dilakukan
rancangan acak lengkap (RAL), yang setelah tanaman mencapai karakteristik
disusun secara faktorial dengan dua faktor tingkat kematangan yang sesuai.
yaitu suhu penyimpanan (L0 = kontrol, L1 Sampel dipilih dari hasil panen
= 25 ºC, L2 = 27 ºC, dan L3 = 30 ºC. kegiatan budidaya dengan karakteristik
Sedangkan faktor kedua adalah kematangan sempurna sebanyak 32
konsentrasi emulsi lilin lebah terdiri dari sampel.
N0 (kontrol), N1 (6%), N2 (12%), dan N3
(18%), dalam dua kali ulangan dan Pelilinan
pengamatan dilakukan selama 15 hari Cara pembuatan emulsi lilin
setiap 3 hari sekali. standar (12%) adalah dengan memanaskan
Sampel diperoleh dari hasil 120 g lilin pada suhu 90 ºC sampai
kegiatan budidaya yang dilakukan di Desa mencair. Lalu ke dalam lilin yang mencair
Hapesong Baru, Kecamatan Batang Toru, tersebut ditambahkan 20 g asam oleat dan
Kabupaten Tapanuli Selatan, dimana diaduk hingga rata. Setelah rata kemudian
sampel didasarkan pada karakteristik ditambahkan 40 g trietanolamin, sambil
tingkat kematangan buah dengan cara terus diaduk suhu dipertahankan pada 90
ditentukan purposive sampling dengan ºC. Tahap terakhir, ditambahkan ke dalam
menggunakan alat sclerometer. Sampel emulsi lilin tersebut air mendidih sebanyak
yang diambil pada penelitian ini adalah 850 ml. Bila semuanya telah bercampur,
sebanyak 32 sampel. segera angkat dari tempat pemanasan dan
Lahan yang akan digunakan segera didinginkan dengan air mengalir
terlebih dahulu di bajak minimal 20 hari sambil diaduk.
sebelum tanam kemudian di bentuk Cara pembuatan emulsi lilin
bedengan tujuannya untuk memperbaiki standar (6%) adalah dengan memanaskan
aerasi, struktur tanah serta mengurangi 60 g lilin pada suhu 90 ºC sampai mencair.
hama dan penyakit. Lalu ke dalam lilin yang mencair tersebut
Dengan menggunakan bibit stek, ditambahkan 20 g asam oleat dan diaduk
dipilih indukan dari tanaman berumur di hingga rata. Setelah rata kemudian
atas 2 bulan dengan ruas pendek. Di ditambahkan 20 g trietanolamin, sambil
potong batang sekitar 15 - 25 cm. Di setiap terus diaduk suhu dipertahankan pada 90
potongan terdapat 2 ruas batang papas ºC. Tahap terakhir, ditambahkan ke dalam
daun dan ikat batang yang telah di stek lalu emulsi lilin tersebut air mendidih sebanyak
di biarkan tempat teduh selama 1 minggu. 425 ml. Bila semuanya telah bercampur,
setelah itu penanaman di lakukan dengan segera angkat dari tempat pemanasan dan
cara di benamkan 2/3 bagian stek batang segera didinginkan dengan air mengalir
ke tanah. Penyiraman dilakukan satu kali sambil diaduk.
sehari yaitu pagi hari dengan Cara pembuatan emulsi lilin
menggunakan gembor. Penyiangan standar (18%) adalah dengan memanaskan
dilakukan untuk membersihkan rumput 180 g lilin pada suhu 90 ºC sampai
liar atau gulma, penyiangan di lakukan mencair. Lalu ke dalam lilin yang mencair
setelah tanaman berumur 2 minggu setelah tersebut ditambahkan 20 g asam oleat dan
tanam, kemudian penyiangan dilakukan diaduk hingga rata. Setelah rata kemudian
tergantung pertumbuhan gulma. ditambahkan 60 g trietanolamin, sambil
Pemupukan dan pengendalian terus diaduk suhu dipertahankan pada 90
hama dan penyakit dapat di lakukan secara ºC. Tahap terakhir, ditambahkan ke dalam
J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 | 34

emulsi lilin tersebut air mendidih sebanyak BNT taraf 5%. Dan untuk menganalisis
1275 ml. Bila semuanya telah bercampur, warna sampel, data dianalisisis secara
segera angkat dari tempat pemanasan dan visual.
segera didinginkan dengan air mengalir
sambil diaduk. HASIL PENELITIAN
Setelah konsentrasi emulsi dingin,
sampel dicelup ke masing-masing Kadar air (%)
konstrasi emulsi lilin selama 15 detik Pada tabel 1 pengaruh pelilinan
dalam suhu ruang penyimpanan 25 ºC, 27 menunjukkan bahwa tidak adanya
ºC, 30 ºC. perbedaan yang nyata menurut analisis Uji
BNT pada pengamatan kadar air buah ubi
Parameter Pengamatan jalar. Pada pengamatan kadar air buah ubi
Kadar Air jalar menunjukkan angka tertinggi pada
Kadar air diukur menggunakan perlakuan N1 (30.82% a) diikuti huruf
oven, setiap 1 kali 3 hari. Dicatat notasi (a) dan perlakuan terendah ada pada
perubahannya. perlakuan N0 (24.48% ab) diikuti huruf
notasi (ab) artinya pada pengamatan ini
Warna Ubi Jalar notasinya tidak menunjukan perbedaan
Warna Ubi Jalar diamati secara yang nyata antara perlakuan tertinggi
visual, setiap 1 kali 3 hari. Dicatat dengan yang terendah.
perubahannya. Pada pengaruh suhu penyimpanan
juga menunjukkan bahwa tidak adanya
Umur Simpan perbedaan yang nyata menurut analisis Uji
Umur simpan diamati secara BNT terhadap pengamatan kadar air buah
visual, setiap 1 kali 3 hari. Dicatat ubi jalar. Pada pengamatan kadar air buah
perubahannya. ubi jalar menunjukkan angka tertinggi
pada perlakuan L1 (34.53% a) diikuti
Analisa Data huruf notasi (a), dan perlakuan terendah
Untuk menganalisis parameter ada pada perlakuan L2 (22.86% ab) diikuti
fisik (tekstur, berat), kimia (kadar air) dan huruf notasi (ab) artinya pada pengamatan
umur simpan pada Ubi jalar dilakukan uji ini notasinya menunjukkan perbedaan
ANOVA yang disertai dengan standar yang tidak nyata antara perlakuan tertingi
deviasi dan diuji lanjut menggunakan uji dengan terendah.

Tabel 1 Rataan pengaruh pelilinan dan suhu penyimpanan terhadap parameter sifat kimia
kadar air (%) ubi jalar 15 hari setelah pelilinan
Konsentrasi Suhu Penyimpanan
Emulsi Lilin L0 L1 L2 L3 Rataan
Lebah
N0 27,75 28,75 13,75 27,67 24,48ab
N1 26,50 45,57 27,10 24,11 30,82a
N2 31,99 15,48 16,03 49,56 28,26a
N3 14,29 48,31 34,55 16,67 28,45ab
Rataan 25,13ab 34,53a 22,86ab 29,50a -
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan berbeda nyata menurut
Uji BNT 5 %.
Warna warna buah ubi jalar dengan perlakuan
Hasil analisis secara visual (secara pelilinan belum memperlihatkan pengaruh
penglihatan) pada pengamatan hasil panen perubahan warna yang signifikan pada
J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 | 35

umur 0 dan 3 HSP, namun pada umur 6, 9, umur 6, 9, 12 dan 15 HSP sudah
12, dan 15 HSP sudah memperlihatkan memperlihatkan perubahan warna pada
perubahan warna pada beberapa beberapa perlakuan. Rataan warna buah
perlakuan. Pada perlakuan suhu penyim- ubi jalar pada perlakuan faktor pelilinan
panan terhadap warna buah ubi jalar 0 dan dapat dilihat pada tabel 2, dan untuk
3 HSP juga belum memperlihatkan perlakuan suhu penyimpanan pada tabel 3.
pengaruh perubahan warna, namun pada

Tabel 2 Rataan pengaruh pelilinan terhadap parameter sifat fisik warna buah pada
pengukuran 0 s.d 15 HSP
Pengaruh Hari Setelah Pelilinan
Pelilinan 0 hsp 3 hsp 6 hsp 9 hsp 12 hsp 15 hsp
N0 Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu
N1 Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu
N2 Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu
N3 Ungu- Ungu- Ungu- Ungu-
Ungu Ungu
Kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan

Tabel 3 Rataan pengaruh suhu penyimpanan terhadap parameter sifat fisik warna buah
pada pengukuran 0 s.d 15 HSP
Pengaruh Hari Setelah Pelilinan
Suhu 0 hsp 3 hsp 6 hsp 9 hsp 12 hsp 15 hsp
Ungu- Ungu-
L0 Ungu Ungu Ungu Ungu
Kecoklatan Kecoklatan
L1 Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu
L2 Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu
L3 Ungu- Ungu- Ungu- Ungu-
Ungu Ungu
Kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan Kecoklatan

Umur Simpan (hari) pada parameter umur simpan ubi jalar


Hasil analisis menunjukkan memperlihatkan pengaruh yang tidak
pengaruh pelilinan terhadap parameter nyata. Rataan pengaruh emulsi lilin lebah
umur simpan ubi jalar (hari) memperli- dan suhu penyimpanan terhadap umur
hatkan pengaruh yang nyata. Hasil analisis simpan ubi jalar (%) dapat dilihat pada
ragam pengaruh dari suhu penyimpanan tabel 4.

Tabel 1 Pengaruh pelilinan dan suhu penyimpanan terhadap parameter umur simpan (hari)
Konsentrasi Suhu Penyimpanan
Emulsi Lilin L0 L1 L2 L3 Rataan
Lebah
N0 27,75 28,75 13,75 27,67 24,48ab
N1 26,50 45,57 27,10 24,11 30,82a
N2 31,99 15,48 16,03 49,56 28,26a
N3 14,29 48,31 34,55 16,67 28,45ab
Rataan 25,13ab 34,53a 22,86ab 29,50a -
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom dan baris menunjukkan berbeda nyata menurut
Uji BNT 5 %.
J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 | 36

PEMBAHASAN Pengaruh suhu penyimpanan


terhadap kadar air ubi jalar memperli-
Kadar air buah ubi jalar pada hatkan setiap perlakuan yang diberikan
perlakuan pelilinan memperlihatkan angka memberikan pengaruh yang tidak nyata.
yang tidak berbeda nyata, hal ini berarti Hal ini terjadi karena suhu yang diberikan
fungsi dari pelilinan yang diberikan belum masih sama hasilnya dengan yang
mampu menujukkan perbedaan dengan diberikan pengaturan suhu dibiarkan
perlakuan yang tanpa diberikan perlakuan begitu saja, untuk menjaga kadar air perlu
pelilinan, artinya dalam hal ini konsentrasi dilakukan pemberian suhu penyimpanan
emulsi lilin lebah yang digunakan perlu yang agak lembab, namun pada hal ini
ditingkatkan kembali sehingga lebih suhu yang digunakan adalah suhu kamar
mampu mengimbangi dengan perlakuan yang termasuk pada suhu yang tidak
yang dilakukan tanpa dengan pelilinan. lembab, namun dalam hal ini suhu yang
Warna buah dilihat secara visual digunakan sudah cukup baik, karena jika
sudah cukup baik dalam menjaga warna yang digunakan terlalu lembab memang
buah agar tetap terlihat segar, meskipun kadar airnya terjaga, namun yang
ada beberapa perlakuan yang tidak dikhawatirkan malah menambah kadar air
menunjukkan hasil yang baik, namun lebih dan akhirnya buah yang disimpan menjadi
dominan pada hasil yang lebih baik dalam cepat dalam proses pembusukannya di
mempertahankan warna buah hingga pada dalam penyimpanan.
masa 14 hari, hal ini konsentrasi emulsi Pada umur simpan ubi jalar,
lilin lebah yang diberikan dalam menjaga perlakuan suhu penyimpanan tidak
agar warna buah tetap dalam keadaan yang menunjukkan angka yang berbeda nyata
baik sudah cukup, namun untuk hal ini serupa dengan parameter ketahanan
penyimpanan dalam jangka panjang perlu umur simpan dengan perlakuan emulsi
diperhitungkan kembali dan di uji kembali lilin lebah dengan waktu rata-rata 13
kelayakannya, baik kelayakan pangannya. sampai dengan 14 hari saja, perbedaan hari
Hal ini sesuai dengan pernyataan (Dwiari yang terlihat hanya 1 hari saja dengan
2008) yang mengatakan bahwa selain perlakuan yang lainnya. Hal ini serupa
ketahanan hasil panen yang disimpan dengan perlakuan emulsi lilin lebah, suhu
sangat perlu diperhitungkan, namun uji yang diuji seluruhnya memang termasuk
kelayakan konsumsinya juga sangat perlu kepada jenis suhu kamar, sehingga tidak
di lihat pada penyimpanan hasil yang terlihat dengan perbedaan hasil yang
dilakukan dalam waktu yang lama. Dalam diperoleh, untuk selanjutnya perlu
pengukuran umur simpan buah ubi jalar dilakukan penelitian dengan suhu-suhu
menunjukkan pada perlakuan pelilinan yang lebih berbeda jauh setiap antar
menujukkan perbedaan hari yang nyata, perlakuan yang kan dibuat. Dalam hal ini
meskipun demikian hasilnya jika dilihat juga disebabkan suhu penyimpanan yang
lebih detail lagi sebenarnya hasil ini diberikan masih kurang mendukung dalam
tidaklah begitu menguntungkan sekali, proses penyimpanan buah ubi jalar yang di
karena perbedaan harinya dengan uji ketahanan umur simpannya, untuk itu
perlakuan yang lain hanya selisih satu hari jika perlu melakukan pengujian
saja, dalam hal ini disebabkan pemberian selanjutnya untuk melihat ketahanan yang
konsentrasi emulsi lilin lebah yang lebih lama lagi maka suhu yang diberikan
diberikan perlu di tingkatkan kembali agar perlu di bedakan lebih tinggi lagi atau
lebih terlihat lagi respon dari perlakuan malah lebih direndahkan agar lebih terlihat
yang telah diberikan untuk menjamin daya perbedaan dari suhu yang berjarak lebih
simpan yang lebih lama dan lebih baik jauh dibandingkan sebelumnya. Hasil
lagi. penelitian terdahulu menunjukkan bahwa
J u r n a l A g r o h i t a V o l u m e 2 N o m o r 1 T a h u n 2 0 1 8 | 37

kekerasan kulit cenderung meningkat umur simpan dengan perlakuan emulsi


sedangkan kadar air kulit cenderung lilin lebah dengan waktu rata-rata 13
menurun selama penyimpanan pada suhu sampai dengan 14 hari saja, perbedaan hari
ruang maupun pada suhu dingin. yang terlihat hanya 1 hari saja dengan
Penurunan kadar air kulit terjadi akibat perlakuan yang lainnya.
transpirasi dan respirasi buah selama
penyimpanan. Kemudian (Santoso et al.
2011) menambahkan bahwa transpirasi DAFTAR PUSTAKA
cairan di ruang-ruang antar sel
menyebabkan sel menciut sehingga ruang Dwiari, SR. 2008. Teknologi Pangan Jilid
antar sel menyatu dan zat pectin saling 2. Jakarta (ID): Direktorat
berikatan. Pembinaan SMK, DEPDIKNAS.
Juanda D, Cahyono B. 2000. Ubi jalar.
KESIMPULAN Budidaya dan analisis usaha tani.
Jakarta (ID) : Kanisius.
Perlakuan pelilinan terhadap kadar air Kuncoro M. 2003. Metode Riset untuk
buah ubi jalar memperlihatkan angka yang Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta (ID):
tidak berbeda nyata, hal ini berarti fungsi Erlangga.
dari pelilinan yang diberikan belum Lubis LM. 2008. Pelapisan Lililn Lebah
mampu menujukkan perbedaan dengan Untuk Mempertahankan Mutu Buah
perlakuan yang tanpa diberikan perlakuan Selama Penyimpanan Suhu Kamar.
pelilinan. Warna buah dilihat secara visual Medan (ID): USU Press.
sudah cukup baik dalam menjaga warna Turmudi E, Gonggo MB, Suhadi A. 2005.
buah agar tetap terlihat segar, meskipun Kemampuan tanaman ubu - ubian
ada beberapa perlakuan yang tidak yang ditanam pada lahan dengan
menunjukkan hasil yang baik. Pengaruh cara pengolahan yag berbeda dalam
suhu penyimpanan terhadap kadar air ubi menekan pertumbuhan alang-alang.
jalar memperlihatkan setiap perlakuan Jurnal akta Agrosia. 8 (1): 30-35.
yang diberikan memberikan pengaruh Santoso, Umar, Hulopi. 2011. Hand Out
yang tidak nyata. Pada umur simpan ubi Teknologi Pengolahan Buah-
jalar, perlakuan suhu penyimpanan tidak Buahan dan Sayuran. Yogyakarta
menunjukkan angka yang berbeda nyata (ID): TPHP.
hal ini serupa dengan parameter ketahanan

Anda mungkin juga menyukai