Anda di halaman 1dari 6

Nama : Arisman Gea

NPM : 12190000002

Prodi : S1 Gizi

M. K. : Teknologi Pangan

Dosen Pengampuh : Nurul Nisa Ayu Alfani, S.TP, M.Gz

SOAL & JAWABAN

1. Pengertian dan fungsi pengemasan pangan

Jawab :

Pengemasan adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah kemas atau pembungkus
sebuah produk yang diperlakukan untuk hal-hal yang bersifat teknis, meliputi penentuan desain,
pembuatan pembungkusan dengan melibatkan warna, tulis atau ukuran serta bentuk pembungkus
produk agar mempunyai daya tarik.

Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan membungkus pangan baik
yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak.

2. Tujuan pengemasan pangan

Jawab :

Tujuan pengemasan pangan :

 Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang.

 Menyelamatkan produk bahan pangan yang melimpah.

 Mencegah rusaknya zat gizi bahan pangan.


 Menjaga dan menjamin kesehatan dan keamanan bahan pangan.

 Memudahkan distribusi/pengangkutan dan menyimpan bahan pangan.

 Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.

 Meningkatkan daya tarik dari produk pangan.

3. Manfaat pengemasan pangan

Jawab :

 Wadah atau kemasan pada suatu produk, salah satunya adalah dapat mendukung produk
tersebut agar terhindar dari risiko kerusakan di saat proses pengiriman berlangsung.

 Pengemasan pada produk juga bisa mengamankan produk dari bahaya polusi dan masalah
fisik lainnya, baik itu yang bersifat tekanan, benturan, maupun yang getaran.

 Pengemasan juga bermanfaat untuk menaruh suatu hasil pengolahan, ataupun produk industri
supaya memiliki bentuk-bentuk yang dapat memudahkan prosedur penyimpanan,
pengangkutan, dan penyaluran kepada para konsumen.

 Jika dilihat dari sisi pemasarannya, pengemasan pada sebuah produk akan sangat berperan
penting, dan menjadi variabel pokok yang perlu diperiksa kembali untuk para produsen

4. Jenis kemasan pangan :

Jawab :

1. Kaleng/tin plate
Kaleng/tin plate adalah wadah yang terbuat dari baja dan dilapisi timah putih (sn) yang tipis
dengan kadar tidak lebih dari 1,00-1,25% dari berat kaleng.
2. Alumunium
Aluminium adalah logam yang lebih ringan dari pada baja, mempunyai daya korosif oleh
atmosfer yang rendah, tetapi mudah dilekuk-lekukkan sehingga lebih mudah berubah bentuknya.

3. Gelas
Gelas mempunyai sifat inert (tidak bereaksi) tetapi korosif sering terjadi dari tutupnya yang
terbuat dari logam. Penggunaan wadah dari gelas sangat terbatas karena gelas sangat mudah
pecah. Gelas biasa digunakan untuk wadah makanan yang mengandung kadar asam yang tinggi
dan tidak memerlukan pemanasan yang suhu tinggi.

4. Kertas
Kertas tidak dapat digunakan membungkus makanan dengan sempurna, oleh karena itu biasanya
bahan pembungkus dari kertas harus dilapisi lilin, damar, plastik dan lapisan alumunium agar
tidak keluar dan masuk gas atau uap air.

5. Plastik
Plastik yang umum digunakan dalam pengemasan makanan adalah selofan, selulosa asetat,
polamida, karet hidrokhlorida (polifilm), poester, polietilena, polipropilena, polisiterna dan vinil
klorida

6. Edible film
Edible film adalah bahan pangan yang dilapisi atau dibungkus dengan suatu lapisan tipis yang
dapat dimakan disebut edible film, biasanya pada permen dan sosis. Lapisan ini dapat
melindungi makanan dengan reaksi dari bahan lain. Beberapa bahan yang dijadikan edible film
adalah gelatin, gum Arabia.

5. Kode dalam kemasan pangan

Jawab :

 Kode plastik angka 1: Polyethylene terephthalate (PET, PETE) ...

 Kode plastik angka 2: High-density polyethylene (HDPE) ...

 Kode plastik angka 3: Polyvinyl chloride (PVC) ...


 Kode plastik angka 4: Low-density polyethylene (LDPE) ...

 Kode plastik angka 5: Polypropylene (PP)

6. Contoh kemasan yang sesuai dengan kode plastik

Jawab :

Berdasarkan kode plastik

a. PETE atau PET (Polythylene Terephthalate).

Untuk botol air mineral transparan


Disarankan hanya sekali pakai.

b. HDPE ( High Density Polythylene)

Sifat bahan lebih kuat, keras, buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi
Disarankan hanya sekali pakai karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat
seiring waktu.
Contoh: botol susu yang berwarna putih susu, botol detergent, botol yoghurt dan margarine,
plastik sampah (trans bags/poly bag).

c. V (Vynil) atau PVC (Polyvinyl Chloride)


Jenis plastic yang lebih keras dan kuat namun paling sulit didaur ulang
Stabil Kedap uap air dan gas
Contoh: dasbor mobil, pipa, dan tirai mandi.

d. LDPE (Low Dencity Polythylene)


Massa jenis rendah, tekstur lembek dan lentur
Kuat & tembus pandang
Aman untuk tempat makanan
Contoh: squeezable bottles (pada botol mustard, madu), pembungkus roti, pembungkus
makanan dingin, pembungkus pakaian laundry, furniture, karpet.

e. PP (Polypropylene)
Transparan
Mengkilap
Permukaan halus
Kedap uap air dan gas
Contoh : botol minuman bayi, tempat makanan, atraws (sedotan/pipet), botol obat dll.

f. PS ( Polystyrene)
Tidak tahan panas
Sekali pakai
Dapat mengeluaran styrene bila bersentuhan dengan makanan panas

Contoh : tempat makanan Styrofoam, talam daging (meat trays), wadah telur, piring plastik,
sendok plastik, tempat compact disced (CD case).

g. O (Other)
1. SAN ( styrene acrylonitrile) : mangkuk mixer, pembungkus termos, piring, alat makan,
penyaring kopi dan sikat gigi.

2. ABS (acrylonitrile butadiene styrene) : mainan lego dan pipa.


3. PC ( polycarbonate) : botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup),

botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng susu
formula.

4. Nylon.

Anda mungkin juga menyukai