Anda di halaman 1dari 9

Kemasan Botol Kaca

http://info.bosbotol.com/2016/02/kemasan-botol-kaca.html

Kemasan makanan berperan sangat penting dalam penyajian, karena kemasan makanan
berfungsi sebagai pelindung makanan dan minuman agar mutunya tetap tejaga dan baik
dalam jangka waktu yang relative lama. Kalau kemasan berperan sebagai pelindung lantas
perlindungan apa saja yang dapat di berikan oleh kemasan.
Fungsi pengemasan yang pertama adalah Kemasan dapat berfungsi untuk mengendalikan
uap air, kemasan berfungsi untuk mencegah tercamp[urnya air dan uap air, speerti contoh
bungkus plastic snack yang yang mencegah masuknya air kedalam kemasan sehingga dapat
merusak makanan yang ada di dalamnya, kemasan plastic melindungi dan menjaga makanan
yang berada di dalamnya untuk tetap kering atau setidaknya tidak tercampur dengan bahan
berbahaya lainnya. Contoh yang lainnya adalah bungkus ikan asin yang rapat, bertujuan agar
air tidak melarutkan zat garam dan terjadi pembusukan. Fungsi kemasan yang kedua adalah
untuk mengendalikan suhu, fungsi lain dari kemasan makanan adlah untuk mencegah
perubahan suhu terhadap lingkungan luar, seperti contoh toples, plastic, atau gelas shingga
dapat melindungi produk makanan kering sehingga tidak mudah melempem, seperti kerupuk
apabila tidak di tempatkan didalam toples maka dalam waktu yang tidak lama akan cepat
melempem. Jenis kemasan yang biasa di gunakan untuk dapat mempertahankan suhu
agartetap aman juga berbeda beda, harus di sesuaikan dengan jenis penyimpanan yang akan
dilakukan. Misalnya platik kuat dan tahan suhu dingin  seperti plastic PE dengan ketebalan
tertentu biasanya dapat di gunakan sebagai kemasan pada proses pembekuan. Dan contoh
lainnya adalah botol kaca yang tidak cocok untuk proses pembekuan. Fungsi kemasan yang
ketiga adalah mencegah kontak cahaya secara langsung, ada beberapa kemasan yang kuang
baik mutunya jika terkena matahari secara langsung, misalnya saus, minuman, bumbu bubuk,
dll. Makanan tersebut baiknya di kemas dengan kemasan yang kedap cahaya yaitu kemasan
alumunium foil, kaleng, kaca dof, atau plastic yang tidak tembus cahaya. Fungsi kemasan
yang keempat adalah dapat mencegah makanan terhadap kontaminasi dengan kotoran dan
bahan berbahaya lainnya, pada umumnya semua kemasan berfungsi untuk mencegah kotoran
dan bahan berbahaya lainnya masuk dan tercampur kedalam makanan tersebut, seperti
kotoran hewan, debu, hewan pengerat, serangga, debu, tusuk gigi.

Gelas atau kaca

Kaca merupakan bahan yang terbuat dari pasir silika dan soda abu, kemasan berbahan kaca
memiliki beberapa keunggulan antara lain:
a. Bersifat lambat terhadap reaksi kimia dan tidak mengakibatkan makana dan minuman yang
ada di dalamnya terkontaminasi.
b. Mencegah penguapan sehingga sangat cocok untuk bahan makanan cair.
c. Melindungi makanan darikontaminasi dari bau atau rasa dari luar.
d. Gelas yang bersifat transparan akan mempermudah serta menarik pembeli untuk melihat
langsung produk yang di kemas.
e. Bahan kaca atau gelas bersifat kokoh atau keras, tahan tekaan dan tahan panas. Sehingga
sangat tahan terhadappengaruh dari luar.
f. Mulut botol atau gelas yang terbuka akan mempermudah melakukan pengisian
g. Kemasan kaca bersifat tahan terhadap pada tekanan suhu tinggi, sehingga cocok untuk
mengemas minuman atau makanan berkarbon, dan beralkohol.
h. Karena sifatnya yang tahan terahadapsuhu yang tinggi maka akan sangat cocok untuk
pengawetan makanan.
i. Kemasan botol kaca dapat dingunakan kembali, sehingga dapat menguntungkan pembeli
sehingga otomatis biayanya akan lebih murah.
Namun kemasan gelas atau kaca juga memiliki kelemahan seperti:
? Berat dan kurang praktis untuk di bawa bawa.
? Mudah pecah sehingga perlu kemasan luar untuk melindungi.
? Tidak di sarankan untuk menempatkan makanan beku dalam, karena bahan kemasan gelas
akan pecah jika di masukkan ke dalam lemari pendingin.
Kemasan botol kaca biasanya di gunakan untuk  kemasan minuman berkarbonasi, teh botol,
jamu, susu kedelai, minuman beralkohol, saus dan kecap. Kemasan jar juga biasa digunakan
untuk mengemas selai ,madu, asinana, acar, jagung, mayones, sambal, atau dressing salad
sementara itu toples kaca banyak diguanakan untuk mengemas makanan atau minuamn
dalam skala besar, misalnya manisan buah, kripik, kerupuk, snack, kacang dan asinan

Percantik Produk Kuliner Dengan Konsep In Jar untuk Menarik Minat


Konsumen
http://goukm.id/kemasan-kemasan-in-jar/

Kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat rupanya tidak hanya mempengaruhi pelaku
usaha untuk menciptakan menu makanan yang sehat saja, namun banyak yang mulai
memperhatikan cara pengemasan kulinernya. Untuk meminimalkan penggunaan kemasan
yang berbahaya, seperti styrofoam, plastik dan sebagainya, tak ayal banyak usaha kuliner
yang sebelumnya menggunakan kemasan-kemasan tersebut beralih ke kemasan yang lebih
aman, misalnya kemasan dengan konsep toples atau jar.

Konsep penyimpanan produk kuliner ini sebenarnya sudah ada sejak lama. Toples yang
digunakannya itu disebut dengan Mason Jar. Mason Jar ini ditemukan dan dipatenkan pada
tahun 1858 oleh John Landis Mason. Dahulu toples ini digunakan untuk menyimpan selai dan
kadang digunakan untuk menyimpan bumbu makanan dan peralatan bangunan seperti paku.
Sekarang, Mason Jar menjadi tren untuk menjadi wadah untuk makanan.

Kemasan ini sudah cukup banyak diadaptasi, salah satunya oleh pemilik bisnis kuliner
Steakotakingdom, Andy Setyawan.  Andy menggunakan kemasan jar ini untuk produk
kuliner miliknya choco melt. “Di samping lebih aman dan menarik, kemasan ini juga bisa
dimanfaatkan lagi sebagai wadah kebutuhan sehari-hari lainnya,”ujarnya Selain itu apa saja
kelebihan kemasan ini?

Kelebihan menggunakan kemasan toples

Berikut ini beberapa kelebihan dari penggunaan toples (jar) sebagai kemasanan kuliner:

1. Aman untuk sajian kuliner panas atau dingin, Jar cocok untuk digunakan untuk kemasan-
kemasan produk makanan yang dikemas dalam kondisi baik panas maupun dingin. Selain itu,
kemasan ini juga tahan terhadap kondisi di luar lingkungan.

2. Tahan terhadap reaksi kimia, kemasan yang menggunakan botol kaca dapat mencegah
pencampuran unsur-unsur kima karena kaca merupakan senyawa yang bersifat inert (tidak
mudah bereaksi) sehingga aman untuk mengemas produk-produk chemical yang mempunyai
pH sangat tinggi atau sangat rendah. Sehingga citra rasa dana roma yang produk akan terjaga
di dalam kemasan ini.

3. Lebih praktis, konsep kemasan in jar ini juga dapat menambahkan nilai kepraktisan
produk. Karena dengan begitu konsumen bisa membawa produk tanpa perlu khawatir produk
akan rusak ketika dibawa bepergian.

Bahan-bahan Kemasan Jar

Pada umumnya konsep kemasan menggunakan toples atau jar ini menggunakan bahan dasar
gelas kaca. Tapi, kini bahan kemasannya mulai berinovasi jadi tidak hanya gelas kaca saja
yang digunakan, ada juga pilihan bahan lain yang bisa digunakan pengusaha untuk
mengemas produk kuliner mereka. Apa saja itu?

Bahan Mika

Botol dengan bahan dasar mika merupakan kemasan yang aman digunakan untuk produk
makanan. Toples berbahan plastik mika biasa dipilih untuk mengemas produk cair hingga
padat, seperti sambal, madu, kacang-kacangan bahkan kue.

Bahan Gelas Kaca

Toples dengan bahan dasar gelas yang paling banyak dipilih untuk kemasan produk, terutama
produk makanan yang harus dipanaskan terlebih dahulu. Dari sisi tampilannya, menggunakan
kemasan berbahan gelas ini nyatanya lebih menarik ketimbang toples berbahan mika. Maka
tidak heran harganya lebih mahal.

Bahan PET/PETE

Kemasan jar dengan berbahan dasar PET/PETE juga sering dipilih untuk kemasan produk
kuliner. Bahan plastik ini jernih atau transparan  yang sering digunakan untuk botol air
mineral. Tapi yang harus diperhatikan, kemasan ini hanya bisa sekali pakai dan tidak bisa
digunakan untuk menyimpan makanan atau minuman panas karena akan menyebabkan
lapisan polimer pada botol akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik yang berbahaya
untuk tubuh. Jadi bila Anda ingin menggunakan kemasan ini usahakan produk yang sekali
konsumsi dan disajikan panas-panas.

Cara Mensterilkan Kemasan Jar Sebelum Digunakan

Sebelum menggunakan kemasan botol, kebersihan adalah hal yang utama. Oleh karena itu,
kemasan botol harus selalu melalui proses sterilisasi sebelum digunakan. Mensterilkan botol
bisa membunuh bakteri dan organisme mikro lainya yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Untuk metode sterilisasinya Anda bisa menggunakan mesin atau dengan cara manual, yaitu
dengan memanfaatkan air hangat atau uap. Berikut ini langkah mensterilkan botol sebelum
digunakan:

– Letakan botol-botol dalam panci atau wadah yang berukuran besar lalu siram dengan air
bisa. Pastikan botol-botol tersebut benar-benar terendam.
– Kemudian tutup panci atau wadah dan nyalakan api kecil untuk memanaskan air yang ada
di dalamnya. Biarkan sampai air mendidih kira-kira 5 menit.

– Bila air sudah mendidih, sisihkan panci terlebih dahulu tunggu beberapa saat sampai airnya
sedikit dingin. Bila sudah gunakan penjepit untuk memindahkan botol dari panci dan letakan
di kain bersih.

– Untuk mengeringkan botol, jangan gunakan serbet atau kain, biarkan saja botol kering
dengan sendirinya.

Selain merebus botol, Anda juga bisa mensterilkan botol menggunakan larutan kimia.
Caranya cukup mencampurkan larutan kima tersebut dengan air dan rendam botol ke
dalamnya. Tunggu sampai 1 jam kemudian angkat botol dan tunggu sampai botol kering
sebelum digunakan.

Produk yang Cocok Untuk Kemasan Jar

Anda pasti pernah melihat kue di dalam toples mungil? Menarik bukan? Tidak hanya kue saja
loh yang bisa dikemas menggunakan toples jar ini. Berikut ini produk-produk kuliner yang
menggunakan konsep kemasan in jar.

Salad Sayuran

Menu salad sayuran ini biasanya dipilih oleh para pekerja kantoran yang tidak memiliki
banyak waktu untuk mempersiapkan makan siang mereka. Praktis dan tidak memakan
banyak ruang untuk penyimpannya.
4. Taruh Sayuran Hijau dalam Toples

Sebuah tabung kaca atau toples adalah wadah terbaik untuk membuat berbagai makanan
seperti sayuran dan rempah menjadi segar. Simpan sayuran hijau, bawang merah, bawang
putih atau peterseli dalam toples dan bisa bertahan selama satu bulan. Cara ini tak akan
merusak tekstur, membuat layu, kering atau kehilangan aroma.

https://dapurrumahku.com/dnews/80003/tips-mudah-membuat-bahan-makanan-tetap-segar-
dalam-waktu-yang-lama.html

Mengolah Sayuran Menjadi Makanan Probiotik

http://sukamasak.com/artikel-tips/2015/08/mengolah-sayuran-menjadi-makanan-probiotik

Penyuka Masak pasti sudah berkali-kali mendengar istilah probiotik. Hampir semua produk susu dan
yogurt yang beredar di pasaran tercantum label probiotik. Tapi apakah hanya susu saja yang
mengandung probiotik? Bisakah kita membuat makanan mengandung probiotik sendiri di rumah?
Sebelum kita akan mengulas cara mengolah beberapa sayuran menjadi makanan probiotik. Yuk,
ketahui dahulu secara singkat apa itu probiotik.

Probiotik adalah bahan pangan yang mengandung kuman hidup yang baik untuk system pencernaan.
Bakteri yang biasa digunakan adalah lactobacilli dan bifidobacteria yang sering ada di berbagai
produk susu dan olahannya serta produk hasil fermentasi. Selain pada produk susu dan olahannya
probiotik juga dapat Penyuka Masak buat sendiri di rumah dengan memanfaatkan sayuran segar
yang ada. Penasaran bagaimanakah caranya? Yuk, kita coba beberapa resep berikut.

1.Acar Timun Amerika (Pickles)

sumber: seriouseats
Acar timun di Amerika dan Indonesia memiliki perbedaan yang cukup banyak, terutama dari jenis
timun yang digunakannya. Untuk membuat acar timun gaya Amerika ini, Penyuka Masak harus
memilih jenis Timun Dill, yaitu timun yang memiliki kulit berbintil-bintil, berwarna hijau atau kuning
keemasan dan lakukan langkah berikut:

- Rebus campuran 2 buah paprika hijau parut, 8 buah tiun dill potong dadu, 1 buah bawang bombay
diparut, dan 1 cangkir cuka apel.

 - Aduk sesekali selama direbus hingga airnya mendidih, sekitar 30 menit. Tiriskan airnya hingga
habis.

 - Pada panci berisi timun dill yang telah ditiriskan, masukkan 1 cangkir cuka apel, 100 gr gula pasir, 2
buah cabai keriting cincang, 1/2 sdt seledri cincang, dan 1    sdm garam. Rebus kembali selama 5
menit. Pindahkan dari kompor.

 - Masukkan acar ke dalam mason jar atau toples selai, tutup hingga rapat. Masukkan toples beserta
isinya ke dalam air yang sedang mendidih selama 10 menit.    Keluarkan dan biarkan dingin.

Acar timun ala Amerika siap dinikmati. Semakin lama disimpan, rasanya akan semakin lezat dan
segar.

2.Sauerkraut (Asinan Lobak Khas German)

sumber: thekitchn

Sauerkraut berasal dari bahasa Jerman yang berarti Kol Asam, rasanya asam dan sedikit asin. Pada
dasarnya Sauerkraut mirip dengan asinan, Cuma kalau asinan ditambah denga gula dan cuka. Karena
makanan ini termasuk olahan hasil fermentasi maka Sauerkraut mengandung bakteri probiotik
seperti Leuconostoc, Lactobacillus, dan Pediococcus. Bagaimanakah cara sederhana membuat
Sauerkraut dirumah? Yuk, ikuti cara berikut:

- Bersihkan semua alat dan bahan hingga bersih, jangan sampai ada sisa sabun yang tertinggal
supaya proses fermentasi terjadi dengan sempurna.

- Potong-potong kubis, buang bagian yang sudah layu dan juga bagian tengahnya yang keras.
Cincang kasar.

- Pindahkan kubis cincang kedalam mangkuk besar dan taburkan garam. Aduk dan remas kubis
dengan tangan hingga airnya keluar dan terlihat layu. Kira-kira selama 5 – 10 menit.

- Masukkan kubis yang telah diberi garam ke dalam toples besar. Sesekali tekan kubis dengan
kepalan tangan hingga airnya keluar.
- Lalu masukkan toples selai kecil yang didalamnya diisi pemberat seperti batu atau kelereng yang
sudah dibersihkan. Tekan ke dalam hingga kubis didalamnya memadat.

- Tutup bagian mulut toples besar dengan kain bersih yang cukup tebal lalu ikat dengan karet hingga
kencang.

- Selama 24 jam kedepan tekan kubis dalam toples sesekali dengan toples selai kecil didalamnya
hingga airnya keluar.

- Terakhir biarkan terfermentasi selama 3 – 10 hari. Sesekali cicipi rasanya, jika sudah sesuai selera
simpan dalam lemari es.

Dengan cara ini Penyuka Masak mendapatkan Sauerkraut yang dapat bertahan selama 2 bulan jika
disimpan dalam lemari es.

3.Fermented Vegetables

sumber: paleoleap

Salah satu bakteri baik yang terkandung dalam makanan probiotik adalah lactobacillus. Bakteri ini
dapat kita hasilkan dari proses fermentasi sayur-sayuran. Namun yang perlu diperhatikan adalah
ketika proses fermentasi berlangsung, bahan-bahan tidak boleh tersentuh oleh oksigen. Hal ini
dikarenakan bakteri lacto tidak membutuhkan oksigen sedikit pun. Nah, sekarang yuk kita coba bikin
Lacto-Fermented dari berbagai macam sayuran seperti kembang kol dan wortel.

- Siapkan bahan-bahannya:

4 buah apel, potong dadu kecil


1 buah kembang kol, potong-potong
4 buah wortel, kupas dan potong kecil
8 helai daun bawang
3 sdm jahe parut
8 sdm garam

- Campurkan apel, kembang kol, wortel, daun bawang, dan jahe bersamaan. Masukkan ke dalam
toples kaca. Tutup dan kocok dengan keras. Buka dan taburkan garam, kocok kembali hingga airnya
keluar

- Jika air yang dihasilkan dirasa kurang, tambahkan 4 gelas air matang yang ditelah dicampur dengan
2 sdm garam. Perlu diperhatikan untuk tidak mengisi toples terlalu penuh.
- Tekan bagian atas sayuran dan tahan menggunakan toples kecil yang telah diisi air sebagai
pemberat. Lalu tutup toples hingga rapat

- Letakkan toples fermentasi pada tempat yang hangat dan biarkan selama 3 – 5 hari. Periksa hasil
fermentasi sesekali untuk melihat apakah airnya keluar atau tidak. Setelah 3 hari, coba cicipi
rasanya. Kalau rasanya sudah pas maka siap dinikmati.

Untuk hasil yang lebih tahan lama setelah proses fermentasi selesai, simpan dalam lemari es setiap
selesai disantap

Cara Membuat Acar Bawang

http://teknologi--tepat-guna.blogspot.co.id/2013/05/cara-membuat-acar-bawang.html

ACAR BAWANG
1. PENDAHULUANAcar bawang adalah produk hasil fermentasi bahan nabati (buah, sayu, dan
umbi) di dalam larutan garam 10~15 %. Selama fermentasi mikroba tahan garam tumbuh
manghasilkan asam, rasa dan aroma yang khas acar.
Produk ini banyak dikenal oleh masyarakat, dan belum tersedia di pasaran lokal. Walaupun
demikian, produk ini merupakan alternatif usaha yang mungkin menguntungkan karena
cara pembuatannya sederhana, biaya tidak mahal, dan penampilan produk cukup menarik.
2. BAHAN

1. Bawang merah.

2. Larutan garam 15 %.
Larutan ini diperlukan untuk merendam bawang sehingga terjadi fermentasi oleh
mikroba tahan garam. Pembuatan 10 liter larutan adalah sebagai berikut. Garam
1,5 kg dimasukkan ke dalam baskom atau ember, kemudianditambahkan air
sambil diaduk sampai volume menjadi 10 liter. Larutan dipanaskan sampai
mendidih. Setelah larutan disaring dengan 2 lapis kain saring.

3. Cabe merah segar.

4. Pengawet.
Pengawet yang digunakan adalah sodium benzoat. Senyawa ini dapat
menghambat pertumbuhan mikroba perusak makan.

5. Asam sitrat. Bahan ini digunakan untuk mengasamkan sirup gula sehingga pH-nya
menjadi ± 3,5. Kondisi asam atau pH rendah dapat menghambat pertumbuhan
mikroba perusak selama penyaringan.

3. PERALATAN

1. Stoples. Alat ini digunakan untuk merendam bawang di dalam larutan garam.

2. Botol kaca bermulut lebar dengan penutup ulir. Alat ini digunakan untuk
mengemas acar bawang.

3. Panci. Alat ini digunakan untuk memanaskan larutan garam.

4. .Termometer. Alat ini digunakan untuk mengukur suhu larutan garam.

4. CARA PEMBUATAN

1. Perendaman di dalam larutan garam 15%. Bawang dimasukkan ke dalam stoples


sampai terisi 3/4 bagian. Setelah itu, larutan garam 15% dituangkan ke dalam
stoples sampai penuh, kemudian stoples mencapai 50~60°C setelah itu stoples
ditutup rapat, dan disimpan selama 15 hari. Hasil yang diperoleh disebut dengan
acar mentah bawang.
2. Pengurangan kadar garam (desalting). Acar mentah di dalam air hangat (suhu 40
0 C). perendaman dilakukan selama 4 jam sambil diaduk-aduk dengan pelan. Jika
suhu turun di bawah 35 0 C, larutan yang berisi acar ini harus dipanaskan agar
suhu hangat kembali (35~40 0 C). Setelah itu, acar ditiriskan.

3. Pengemasan.

a. Penyiapan botol. Botol disikat, disabuni, dicuci dan dibilas sampai bersih,
kemudian direbus di dalam air mendidih selama 30 menit. Botol dibiarkan
tetap di dalam air mendidih selama proses pembotolan dilakukan.

b. Penyiapan larutan acar. Larutan garam 5% ditambah dengan cabe merah


segar yang telah debelah dan asam sitrat. Setiap 1 liter larutan garam
ditambah dengan 10 buah cabe dan 10 gram, asam sitrat. Setelah itu,
larutan dididihkan sambil diaduk selama 5 menit, kemudian disaring
dengan 4 lapis kain saring dan didinginkan.

c. Pembotolan acar

i. Acar dimasukkan ke dalam botol sampai 1 cm di bawah bibir botol,


kemudian larutan acar yang panas (suhu 80~90°C) dituangkan
sampai permukaan larutan 0,5 cm di bawah bibir botol. Setelah
itu, tutup botol dipasangkan dengan kuat, kemudian botol
diletakkan dalam keadaan terbalik selama 5 menit. Jika terdapat
larutan yang mengalir keluar melalui tutup, menandakan bahwa
tutup botol sudah cacat, atau bibir botol sumbing. Oleh karena itu,
tutup harus dibuka lagi dan diperiksa. Jika ditemukan cacat pada
tutup atau bibir botol, tutup atau botol harus diganti. Jika tidak
ditemukan cacat, penutupan harus diulang sehingga penutupan
cukup kuat dan rapat.

ii. Botol tertutup yang telah berisi acar direbus di dalam air mendidih
selama 15 menit. Setelah itu botol diangkat, dan didinginkan pada
suhu kamar.

iii. Setelah botol agak dingin (hangat-hangat kuku), botol diberi label
dan segel plastik

Anda mungkin juga menyukai