Anda di halaman 1dari 27

Tugas/Fungsi Subak

 Pencarian dan distribusi air irigasi


 Operasi dan pemeliharaan fasilitas
 Mobilisasi sumber daya
 Penanganan persengketaan
 Kegiatan upacara/ritual
Pencarian dan distribusi air
irigasi
Dalam usaha mendapatkan air
irigasi dari suatu sumber, subak
membangun berbagai fasilitas
irigasi

Air yang telah didapat tersebut, harus


didistribusikan kepada segenap anggota
(lebih lanjut akan dibahas dalam
sistem pembagian air irigasi subak)
dasar yang umum untuk menentukan hak atas air bagi

Atas dasar luas sawah

Volume air yang diterima anggota proporsional terhadap luas sawah yang
dimiliki dibandingkan dengan luas sawah petani yang lain

Atas dasar tektek


anggotanya :

Debit air yang diterima ditentukan oleh kontribusi petani dalam kegiatan-
kegiatan subak, tanpa memperhatikan luas sawah

Kombinasi

Kuota debit air yang berhak diterima oleh krama subak diatur dalam awig–
awig subak. Misal : setiap krama subak mendapatkan kuota 1 tektek untuk
luasan 50 are (dapat berbeda utk tiap subak), maka jika memiliki lahan
kurang atau lebih luas dari kuota tersebut, ybs berhak mendapatkan atau
memberikan kompensasi tertentu (Pengampel) dari atau ke subak.
pengertian konsep tektek

pada awalnya pimpinan subak


harus tahu persis tentang berapa
tenah luas areal sawah pada suatu
kawasan tertentu pada subak yang
bersangkutan.
Kemudian ditentukan, berapa
tektek air yang harus dialirkan ke
kawasan tersebut.
Contoh :
 pembagian air pada suatu komplek persawahan A yang luasnya 10
tenah, dan di komplek B seluas 15 tenah, maka komplek A dan B masing–
masing akan mendapatkan 10 tektek dan 15 tektek.
 Langkah selanjutnya tergantung dari luas saluran yang ada, di tempat
mana nantinya akan dibangun bangunan bagi (tembuku), maka lebar
saluran itu akan dibagi menjadi 25 unit dengan bantuan seutas tali atau
benda lainnya yang dianggap baik.
 Tali akan dilipat-lipat menjadi 25 bagian (10 bagian + 15 bagian).
 Oleh karenanya, praktis setiap bagian/unit dari lipatan itu adalah
merupakan satu tektek.
 Kalau seandainya lebar saluran yang akan dimanfaatkan untuk bangunan
bagi kurang memadai, maka di tempat yang akan dibangun bangunan
bagi, salurannya akan diperlebar sesuai dengan kesepakatan subak yang
bersangkutan.
Satu tektek air
Satu satuan air yang menuntut adanya kontribusi tenaga kerja (ayahan)
satu orang tenaga kerja pada setiap kegiatan subak serta kontribusi
materi atau uang yang juga satu porsi

Suatu debit air yang melalui bangunan pengukur debit yang dibuat dari
kayu dengan lebar 4 jari (6-7 cm) dan tebal 2-3 cm.

Satu tektek air dapat digunakan untuk mengairi luasan sawah yang
ditanami bibit satu tenah

Satu tenah bibit dapat ditanamkan pada lahan seluas 0,3-0,5 ha,
beratnya ± 25-30 kg didasarkan atas daya kemampuan seorang wanita
untuk menjunjungnya dari sawah ke tempat penyimpanan (lumbung)

Satu kecor : luasan lahan yang diairi satu tektek air


Tembuku untuk 0,5 tektek air
Satu tektek dalam subak menggunakan ukuran 3
dimensi :
 Lebar ambang bangunan bagi
 Tinggi air yang melimpah lewat ambang tersebut
 Kecepatan alirannya

Tinggi air dibuat sama dengan cara membuat dasar


lubang ambang sama elevasinya. Sedangkan kecepatan
aliran air dibuat sama dengan cara membuat bangunan
pembagi yang sejajar dengan arah aliran air (numbak),
jika bangunan bagi ke samping disebut ngerirun
Gatra fisik subak
Jaringan irigasi subak memiliki komponen-komponen pokok :
a. Empelan (bendung/dam) : bangunan pengambilan air dari sumbernya (sungai)
b. Saluran terbuka (telabah) dan atau Terowongan (aungan)
- Telabah Aya (saluran primer)
- Telabah Gede (saluran sekunder)
- Telabah Pemaron (saluran tersier)
- Telabah Penyahcah (saluran kuarter)
- Tali Kunda (saluran individual)
c. Bangunan Pembagi air (Tembuku)
- Tembuku Aya (Bangunan bagi primer)
- Tembuku Gede (Bangunan bagi sekunder)
- Tembuku Pemaron (Bangunan bagi tersier)
- Tembuku Penyahcah (Bangunan bagi kuarter)
- Tembuku Pengalapan (Bangunan pemasukan air individu)
d. Bangunan Pelengkap
- Penguras (Flusting)
- Pekiuh (Overflow)
- Petaku (Bangunan terjun)
- Talang (abangan)
- Gorong-gorong (jengkuwung)
e. Saluran pembuangan air berlebih : Telabah Pengutangan / Pangkung
Empelan (bendung/dam)
Telabah Aya Telabah Pemaron
Terowongan (aungan)
Bangunan Pembagi air
(Tembuku)
Tembuku Pengalapan
Tugas :

One inlet and one outlet system ????


Operasi dan pemeliharaan fasilitas
Subak harus mengoperasikan fasilitas irigasi yang dimiliki untuk
menjamin adanya pembagian air sesuai dengan peraturan yang
telah disepakati. Misalnya pengoperasian pintu air pada
bangunan bagi.
Subak juga melakukan pemeliharaan secara berkala atas berbagai
fasilitas irigasi yang dimiliki, sehingga dapat berfungsi dan
beroperasi dengan baik
Operasi dan pemeliharaan terhadap fasilitas irigasi umumnya
hanya dilakukan oleh petani pemakai fasilitas tersebut.
Contoh :
- pemeliharaan jaringan utama  tanggung jawab semua
anggota
- untuk saluran yang lebih kecil (tersier), menjadi tanggung jawab
para pamakai (tempekan)
Kerusakan-kerusakan yang biasanya terjadi
pada jaringan irigasi subak
a. Pada kaki bendung timbunan tanah, akibat bocoran dan
longsoran
b. Bangunan pokok (empangan) yang dibuat dari tumpukan batu
guling sering jebol atau rusak oleh banjir
c. Pada saluran utama, oleh karena penyadapan bebas, pada saat
banjir sebagian besar air mengalir ke saluran utama / primer
sehingga melebihi kapasitas tampung sehingga terjadi
kerusakan tanggul saluran
d. Kerusakan pada aungan / terowongan
oleh pengikisan air karena pada saat banjir banyak air yang
mengalir dalam terowongan dengan kecepatan tinggi sehingga
mengubah bentuk / profil terowongan. Sering tertimbun oleh
guguran dari puncak aungan
Kerusakan-kerusakan yang biasanya terjadi
pada jaringan irigasi subak

e. Kerusakan pada saluran a / e :


a. Saluran sering longsor
Karena dibangun pada tebing dan dengan kondisi
tanah yang lunak dan tikungan tajam
b. Saluran / tanggul rusak
Karena aliran air melewati kapasitas tampung
f. Kerusakan pada tembuku
a. Pada fondasi
Oleh gerusan, gaya angkat
b. Pada payal pemisah 2 saluran dihilir tembuku
Oleh gerusan aliran air
Mobilisasi sumber daya
 Sarin tahun
 Paturun
 Kontrak bebek
 Dedosan
 Bantuan pemerintah

Dana-dana tersebut digunakan untuk :


 perbaikan dan pemeliharaan fasilitas irigasi
 perbaikan dan pemeliharaan fasilitas subak
 pelaksanaan upacara-upacara keagamaan yang
terkait dengan subak.
Penanganan persengketaan

Sengketa biasanya bersumber


pada :

masalah air irigasi

batas-batas tanah sawah

hewan peliharaan yang


merusak tanaman orang lain
Kegiatan upacara/ritual

 Ngendagin (memasukkan air ke sawah)


 Ngurit / ngawiwit (saat menabur benih di
pembibitan)
 Newasen (saat menanam padi)
 Neduh ( saat padi berumur 35 hari)
 Biukukung (saat padi bunting)
 Banten manyi (saat mulai panen)
 Mantenin (saat padi di simpan di lumbung)
Ditingkat tempekan, subak, dan subak gede, upacara yang
dilakukan umumnya meliputi :
•Mendak toya / magpag toya : upacara pada saat mulai mencari
air untuk pertama kali sebelum musim tanam padi
•Mebalik sumpah : dilakukan pada saat padi berumur sekitar 2
minggu
•Merebu : dilaksanakan menjelang panen
•Ngusaba : dilaksanakan setelah selesai panen
•Nangluk merana : bila ada hama dan penyakit berbahaya yang
menyerang padi
•Pakelem : dilaksanakan sewaktu-waktu, bergabung dengan
subak lain
•Odalan pada berbagai pura yang disungsung oleh subak.
Kegiatan upacara agama di subak
Ritual kegiatan upacara agama
Kolektif
Subak-subak dari Subak-subak dalam Anggota dalam lingkungan
berbagai DI / DAS lingkungan satu DI satu tempek / subak Individual

ngusaba, magpag toya, magpag toya, ngendagin (nuasen tedun),


pakelem, nyungsung, muat emping, pengwiwit (ngurit),
magpag toya, ngerestiti, piodalan, mewinih, nuasen (nandur, mabulihan,
neduh, nyawang, penampehan pengwiwit, nuasen nandur),
melasti, (biukukung), nuasen/tandur, ngulapin,
maturan tipat, nangluk merana. nyaeb, ngeroras,
brata penyepian, nyungsung, mubuhin,
maturan brem, manik sumpah, neduh,
nangluk merana, piodalan, biukukung/miseh/ nyungsung (ngiseh, ngelanus,
nyungsung. penampehan, pengelanus, dedinan),
ngusaba nini/nguntap sri, biukukung,
mebalik sumpah. nyiwa sraya,
ngusaba (mesaba/ngusaba
nini/nyaupin/nyeetin/ngetusin/n
guntap Sri/mantenin Betara
Sri),
mebanten manyi,
ngerasakin,
mantenin (odalan ring jineng),
ngerestiti (nangluk merana).

Anda mungkin juga menyukai