Anda di halaman 1dari 3

TEKNIK PENGEMASAN

Nama: I Gusti Ayu Prapti Pundari


NIM : 1411305001
Kemasan memiliki peran yang sangat penting dalam penyajian suatu produk pangan.
Pengemasan merupakan suatu perlakuan pengamanan terhadap produk pangan yang memiliki
beberapa tujuan antara lain untuk memperpanjang masa simpan, menjaga nutrisi yang
terkandung dalam produk, mencegah kerusakan produk, memudahkan distribusi, serta
manambah nilai estetika dan nilai jual produk. Daya tarik pada suatu produk selain
diakibatkan oleh upaya pengenalan produk lewat iklan dan promo juga timbul akibat daya
tarik yang ditimbulkan produk itu sendiri. Hal tersebut pula yang menjadi suatu tuntutan
mendasar bagi suatu perusahaan atau produsen produk untuk menciptakan daya tarik
terhadap calon pembeli dan menimbulkan minat membeli. Untuk menciptakan daya tarik
pembeli maka diperlukan terobosan kreatif atas produk selain kualitas produk, salah satunya
lewat kemasan yang menarik minat beli. Maka, dilihat dari hal tersebut dapat kita katakan
sebagai upaya komunikasi atas produk diperlukan suatu ciri khas pada produk sebagai
identias, dengan sederhana kita membutuhkan suatu rancangan atas kemasan produk atau
membutuhkan desain kemasan pada produk.

Desain secara etimologi, istilah Desain berasal dari beberapa serapan bahasa, yaitu
kata “designo” (Itali) yang secara gramatikal berarti gambar. Sebagai kata kerja, desain
memiliki arti proses untuk membuat dan menciptakan obyek baru. Sebagai kata benda, desain
digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses kreatif, baik itu berwujud sebuah
rencana, proposal, atau berbentuk obyek nyata.

Proses desain pada umumnya memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai
macam aspek lainnya, yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming,
maupun dari desain yang sudah ada sebelumnya. Dalam perancangan atau mendesain suatu
kemasan produk dapat kita memperhatikan beberapa aspek dasar dalam menentukan kemasan
produk itu sendiri, diantaranya : daya tarik visual kemasan, bentuk kemasan, logo, tipografi,
tata letak dan keseimbangan.
CONTOH DESIGN KEMASAN :

Deskripsi kemasan :
a) Bahan kemasan
Design di atas merupakan design kemasan berbentuk botol yang berbahan baku
plastik jenis HDPE. HDPE atau High Density Polyethylene memiliki sifat bahan
plastik yang lebih kuat, keras, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa
dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, Galon Air minum,
dan lain-lain. HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang “sedikit” lebih aman
untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan
plastik berbahan HDPE dengan makanan atau minuman yang dikemas dengan plastik
jenis ini. Walau begitu, plastik jenis = ini juga direkomendasikan Hanya untuk sekali
pakai, karena pelepasan senyawa antimoni trioksida yang dapat meningkat seiring
dengan waktu.
b) Merk/Logo
Logo pada design kemasan di atas terdiri dari gambar sapi, pisang dan kata-kata
dengan background berwarna kuning muda. Gambar sapi menggambarkan produk
yang berbahan baku susu sapi. Pisang menggambarkan yogurt susu dengan varian
rasa pisang. Kata “tasty” diambil dari kata bahasa Inggris “taste” yang memiliki arti
rasa. Jadi secara keseluruhan logo pada design di atas melambangkan produk yogurt
yang berbahan dasar susu sapi dan pisang dengan cita rasa yang enak.
c) Bentuk kemasan
Kemasan didesign berbentuk botol. Bentuk botol dipilih karena memang sesuai
dengan produk cair. Selain itu kemasan dalam botol memudahkan juga dalam
menyimpan dan mengonsumsi.

Anda mungkin juga menyukai