Anda di halaman 1dari 7

PENGOPERASIAN DAN PEMELIHARAAN ALAT ALAT GELAS

AVICCENNA ( J3L112021 ) HERY PRAYITNO (J3L11 ROSITA AGUSTINA (J3L112087) Tanggal Praktikum : 23 Februari 2013 Penanggung Jawab : Assiten praktikum :

Prinsip percobaan

Pada prinsip percobaan Alat Gelas adalah dilakukan dengan cara penjelasan oleh penanggung jawab praktikum yang meliputi berbagai cara dalam penggunaan dan pemakain alat-alat gelas, cara perawatan dan pemeliharaan alat ketika selesai digunakan, sehingga praktikan dapat dengan baik memelihara dan menggunanak alat-alat di dalam laboratorium kimia terutama yang terbuat dari bahan yang mudah pecah. Alat-alat gelas yang terdapat dalam laboratorium berdasarkan fungsinya secara umum dapat di bagi dalam tiga kelompok yaitu : a. Alat tampung Alat tampung merupakan gelas yang berfungsi utama untuk menampung zat kimia dan bukan mengukur kuantitas zat. Contohnya : Tabung reaksi Erlenmeyer Gelas piala b. Alat ukur Alat ukur adalah alat yang berfungsi untuk menentukan jumlah zat cair secara tepat. Contohnya : Gelas ukur Labu ukur Pipet volumetrik Pipet mohr/pipet ukur Buret c. Alat pendukung Alat pendukung adalah yang penting dalam upaya membantu keberhasilan suatu analisa. Contohnya : Penjepit Pengaduk gelas Corong Gelas arloji Pipet tetes

Bagian Alat dan Cara Pemakaian

Pada praktikum yang telah dilakukan, penanggung jawab praktikum menjelaskan berbagai macam alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas, pembuatan laporan dibagi berdasarkan urutan kelompok. Pada praktikum ini, kami mendapat 4 macam alat yang harus di jelaskan berdasarkan fungsi, cara pemakaian, dan cara perawatannya, antara lain: 1. Desiccator carbonate 2. Crystalizing dish 3. Filltering flask 4. Nasu flask

2.1 Desiccator Carbonate


Berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena di lapisi vaselin. Ada 2 macam disikator, yaitu : Desikator biasa Desikator vakum

Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa di buka tutup yang dihubungkan dengan selang ke pompoa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel. Fungsi dari desikator : 1. Tempat menyimpan sampel yang harus bebeas air 2. Mengeringkan padatan Cara menggunakan 1. Dengan membuka tutup desikator dengan menggesernya ke samping 2. Letakkan sampel dan tutup kembali dengan cara yang sama. Keterangan : Silika gel yang masih bisa menyerap uap air bewrna biru, jika silika gel suda berubah menjadi merah muda maka perlu dipanaskan dalam oven bersuhu 105 C sampai warnanya kembali biru. Penutup desikator

tempat bahan yang dikeringkan

cerat

2.2 Crystallizing Dish


Crustalizing dish merupakan alat yang mejadi solusi yang sangat terkonsentrasi tinggi , crystalizing dish memiliki diameter yang lebar dan dangkal untuk memungkinkan evaporasi maksimum terjadi Fungsi crystalizing dish : 1. Untuk kristalisasi 2. Untuk memisahkan padatan dari larutan

Cara menggunakan : 1. Bersihkan dahulu cristalizing dish, yang mungkin terdapat kotoran sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi larutan 2. Tuangkan larutan yang ingin dipisahkan padatannya 3. Setelah selesai digunakan, bersihkan dengan aquades dan keringkan.

2.3 Nasu Flask


Berfungsi untuk rotary evaporasi dan untuk mengambil pelarut yang sudak meninggalkan ekstraknya.

2.4 Filtering Flask


Filterring flask memiliki bentuk seperti erlenmeyer tapi pada bagian leher filtering flask memiliki saluran untuk proses penyaringan. Filtering flask digunakan untuk membantu proses penyaringan.

Cara Pemeliharaan

3.1 Cara perawatan glassware Gunakan perlengkapan pelindung, seperti sarung tangan, kaca mata lab, apron, dan jas lab ketika memakai dan bekerja dengan glassware Jangan gunakan glassware jelek atau rusak sehingga memungkinkan dapat melukai kita. Periksa semua glassware untuk kemungkinan kerusakan akibat kerusakan kecil, lubang atau tergores sesuai dengan kekuatan masing-masing glassware tersebut Jika pada glassware yang pecah mengandung bahan kimia bahaya didalamnya, maka perlu dilakukan penganan khusus misalnya harus di lakukan penanganan menggunakan (Spil kit) Jangan pernah memanaskan gelas yang rusak karena ketahannannya dari pemanasan menjadi berkurang. Gunakan Kassa sebagai alas saat menggunakan pemanasan langsung, atau gunakan tingkat pemanasan medium ketika menggunakan Hot Plate. Pemanasan dan pendinginan untuk glassware harus dilakukan secara perlahan . Temperatur maksimum saat penggunaan Gelas Bororsilikat adalah 500 C tetapi penanganan khusus harus dilakukan ketika temperature yang dipakai diatas 150 C. Susun glassware berdasarkan bentuk dan bukan berdasarkan susunan kerapuhan glassware Ketika memanaskan botol gelas, lepaskan penutup botol

Jangan pernah memipet dengan mulut. Karena dapat mengakibatkan keracunan, membakar mulut, atau melukai bibir Anda Jangan tinggalkan pipet atau pengaduk berdiiri tegak di dalam gelas piala, atau labu gelas. Jangan panaskan glassware melebhi 420o C. Hal ini dapat menyebabkan tekanan dalam glassware yang kemungkinan berakibat pecahnya glassware tersebut. Volumetric glassware dan analitycal glassware tidak boleh dipanaskan di atas hotplate ataupun ke dalam oven. Sebelum digunakan, sebaiknya glassware dibilas terlebih dahulu dengan menggunakan larutan yang akan dimasukkan kedalamnya. Glassware yang telah digunakan harus dicuci dan dibersihkan Untuk glassware yang terkontaminasi dipisahkan dari glassware yang lain, bila perlu dilakukan sanitasi. Untuk presisi dan akurasi terbaik, semua pengukuran harus dilakukan pada suhu 20 C Perlu adanya inventarisasi dan pembuatan formulir penggunaan glassware, sehingga ada kendali keluar masuknya glassware dari gudang glassware.

3.2 Cara membersihkan glassware Prosedur pembersihan glassware tergantung dari tipe material yang terkandung di dalamnya. Gelas borosilikat mempunyai pertahanan yang sempurna dari kebanyakan asam kecuali Asam Hidroflorat. Larutan Basa kuat akan mempengaruhi gelas, inilah sebabnya kenapa detergen yang dilarutkan tidak boleh melebihi dari 2%. Menghindari reaksi terhadap deterjen dalam jangka waktu panjang dan menghindari pengeringan yang sama pada gelas Glassware harus dibersihkan secepatnya untuk mencegah pengerasan residu. Idealnya glassware dibilas atau direndam dalam larutan organik untuk menghilangkan lemak, dan kemudian bilas kembali dengan air. Pembersihan dapat dilakukan dalam Mesin Pencuci atau secara manual.

Metode Pembersihan Khusus Noda Permanganat.

Gunakan campuran yang dari 3% Asam Sulfat dan 3% Hidrogen Peroxida.

Noda besi.

Gunakan larutan HCl 50 %.

Noda lemak

Gunakan larutan asam kromat, adalah larutan kalium dikromat dalam asam sulfat pekat.

Bahan yang mengandung kontaminasi bakteri.

Setelah dibersihkan dengan deterjen ,glassware direndam dalam larutan desinfektan atau di steam dalam Autoclave (disterilisasi).

Tindakan Pencegahan Khusus selama Proses Pembersihan :


Jangan gunakan busa spons yang sudah terkikis seperti yang digunakan di dapur untuk membersihkan piring Hindari beberapa deterjen atau larutan pembersih yang mengandung Partikel pengikis Pindahkan barang-barang keras seperti spatula logam, tongkat pengaduk, atau sikat secepatnya. Mereka dapat memecahkan gelas atau menggoresnya. Basa kuat domestic atau deterjen pabrikan akan melarutkan gelas dan bahkan mengakibatkan kerusakan. Lepaskan bermacam-macam logam perhiasan seperti cincin dengan batu jika anda akan menggunakan tangan di dalam glassware.

Cara mengeringkan glassware


Setelah dicuci dan dibilas aquadest, glassware di keringkan dengan cara di tiriskan di rak peniris Untuk basic glassware boleh dikeringkan dengan cara di masukkan ke dalam oven dengan suhu dibawah 60 C Untuk volumetric glassware dan analitycal glassware tidak boleh dikeringkan di dalam oven Setelah dicuci dan dibilas aquadest, glassware di keringkan dengan cara di tiriskan di rak peniris Untuk basic glassware boleh dikeringkan dengan cara di masukkan ke dalam oven dengan suhu dibawah 60 C Untuk volumetric glassware dan analitycal glassware tidak boleh dikeringkan di dalam oven

Anda mungkin juga menyukai