Gelas beaker biasanya berbentuk silinder dengan dasar datar, selain itu Gelas beaker
memiliki skala dan tersedia berbagai ukuran mulai dari 10, 100, 250, 500, dan 1000 mL.
Gelas beaker berbahan kaca, umumnya terbuat dari material kaca borosilikat (borosilicate).
Merupakan leburan oksida borat, pasir silika, abu soda dan alumina. Keunggulannya,
memiliki ketahanan dan kemampuan terhadap perbedaan temperatur yang drastis, bahkan
tahan hingga suhu 200°C. Brand internasional seperti Schoot Duran, Pyrex Iwaki, Borosil,
dan Corning menggunakan kaca borosilikat untuk produk-produk glassware yang
diproduksi.
Fungsi Alat
Fungsi Gelas beaker yaitu sebagai wadah untuk mencampur atau memanaskan larutan.
Adapun fungsi lain dari Gelas beaker berdasarkan jenisnya yaitu:
Tabung centrifuge adalah alat untuk memuat sampel pada kecepatan tinggi, memaksa partikel
yang lebih berat terkumpul ke dalamnya. Pemakaiannya paling sering untuk pemisahan
komponen sel darah dan pemrosesan sampel urine.
Fungsi Alat
Tabung ini memiliki fungsi sebagai tempat/wadah yang akan diputar dalam mesin centrifuge
dimana tabung ini akan diputar dengan kecepatan tertentu untuk mendapatkan proses
sedimentasi pada suatu zat cair, jadi tabung ini adalah bagian utama penempatan cairan yang
akan diolah.
Bagian-Bagian Alat
1. Mulut tabung
2. Penutup tabung
3. Badan tabung
4. Skala
Cara kerja tabung centrifuge yaitu dengan memasukkan sampel ke dalam tabung, kemudian
tabung ditutup dengan penutupnya setelah itu masukkan tabung kedalam mesin centrifuge.
Mesin centrifuge akan berotasi atau berputar dan sampel yang ada dalam tabung centrifuge
akan berpisah sesuai massa organelnya, dimana zat yang lebih padat akan mengendap di dasar
tabung sedangkan zat yang ringan cenderung bergerak keatas tabung (melayang di dalam
tabung)
Cara Perawatan
1. Simpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.
2. Berhati hati dalam meletakkan tabung centrifuge atau saat memasukkan ke dalam mesin
centrifuge agar tidak tergores.
Cara Penyimpanan
Menyimpan tabung centrifuge di tempat yang sejuk, kering, dan bebas debu atau bisa juga
menyimpan tabung centrifuge di kotak penyimpanan khusus agar tidak bertumpuk dengan
alat lainnya.
Fungsi Alat
1. Alat untuk memindahkan atau memasukkan larutan dari satu wadah ke wadah lainnya
2. Alat untuk membantu memindahkan atau memasukkan larutan ke wadah ke tempat
yang lebih kecil dari tempat yang besar.
3. Alat bantu untuk melakukan penyaringan suatu zat atau bahan.
4. Alat ini dapat juga digunakan untuk memindahkan satu larutan ke tempat lain. Dan juga
untuk proses penyaringan
5. Digunakan untuk menyaring campuran bahan kimia dengan gravitasi.
Bagian-Bagian Alat
Bagian dari corong terdiri dari mulut dan batang corong. Corong Gelas juga memiliki
ukuran dari terkecil hingga terbesar Panjangnya sesuai dengan diameter atas corong, ukuran
diameter 50, 75, 100, 150, dan 200 mm.
Corong pisah atau yang biasa disebut dengan separatory funnel merupakan alat
laboratorium yang digunakan untuk memisahkan dua atau lebih cairan yang tidak
dapat bercampur atau saling melarutkan. Corong pemisah ini terbuat dari kaca
atau plastik dan memiliki bentuk seperti botol dengan leher yang memanjang dan
bagian bawah yang menyempit.
Fungsi Alat
Prinsip kerja corong pisah yaitu untuk memisahkan zat/senyawa tertentu dalam
sampel berdasarkan kelarutan dalam pelarut tertentu atau dapat digunakan dalam
ekstraksi cair-cair untuk memisahkan komponen-komponen dalam suatu
campuran antara dua fase pelarut dengan densitas berbeda yang tak bercampur.
Bagian-Bagian Alat
2. Separatory funnel (Bagian tengah corong pisah yang berbentuk seperti kerucut
terbalik)
1. Pastikan stopcock dalam keadaan tertutup, Hal ini kita lakukan supaya larutan
atau campuran tidak tumpah ketika kita masukkan ke dalam corong pemisah.
Catatan : Pastikan corong pemisah terisi campuran maksimal 2/3 dari kapasitas
atau volume corong pemisah tersebut untuk menghindari adanya ledakan dan
tekanan yang terlalu tinggi.
Dapat dilihat bahwa terdapat 2 fase pada corong pemisah tersebut, dimana fase
atas merupakan ekstrak teh yang dilarutkan dalam air, dan fase bawah merupakan
lapisan chloroform. Fase dengan densitas kecil terletak diatas, sedangkan fase
dengan densitas lebih besar terletak dibawah.
Bagian bagian dari urinometer dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Keterangan :
1. STEM adalah bagian dari urinometer yang memiliki skala angka pada
dindingnya,berfungsi untuk menentukan skala
Bj pada urin yang diperiksa(skala 1000-1060)
2. Float adalah bagian dari urinometer yang pada ruangnya memiliki udara berperan
sebagai pembatas antara STEM dan WEIGHT.
3. WEIGHT adalah bagian bawah dari urinometer yang berfungsi sebagai pemberat
ketika dimasukkan kedalam
gelas ukur yang berisi urin (Dr Vijay Shankar S .2017)
Cara Kerja Alat
Fungsi Alat
Fungsi Pipet volume yakni digunakan untuk mengambil larutan secara teliti dengan volume
tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung. Misalnya pada
tabung ukurannya 5 ml, berarti ketika kita ingin mengambil cairan dengan volume 5 ml
dengan ketelitian yang tinggi maka kita bisa gunakan Pipet volume dengan ukuran 5 ml.
Bagian-Bagian Alat
4. Pipet volume 1 ml
5. Pipet volume 5 ml
6. Pipet volume 10 ml
7. Pipet volume 25 ml
8. Pipet volume 50 ml
9. Pipet volume 100 ml
Cara Kerja Alat
Alat – alat yang tidak tahan panas juga sebaiknya jangan dimasukkan ke dalam oven
karena sudah pasti akan mengalami kerusakan
Cara Penyimpanan
Simpan oven di tempat yang kering dan bebas dari kelembaban untuk
mecegah kerusakan dan korosi. Hindari benturan atau goncangan
Defenisi Alat
Sendok tanduk adalah alat yang banyak digunakan dalam berbagai keperluan,
terutama dalam bidang kimia dan farmasi. Alat ini terbuat dari tanduk sapi atau
kerbau yang telah diproses dan dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki ujung yang
runcing dan tangkai yang panjang. Sendok tanduk berfungsi untuk mengambil bahan
kimia berbentuk padat atau serbuk tanpa perlu menyentuh bahan tersebut dengan
tangan secara langsung. Sendok tanduk dapat dibuat dari berbagai jenis tanduk, baik
itu tanduk sapi maupun tanduk kerbau. Tanduk yang digunakan biasanya telah
diproses terlebih dahulu sehingga tidak memiliki bulu atau kotoran yang menempel.
Setelah diproses, tanduk kemudian dibentuk sedemikian rupa menjadi sendok tanduk
yang siap digunakan.
Fungsi Alat
1. Untuk mengambil bahan kimia berbentuk padat atau serbuk.
2. Ujung runcing sendok tanduk dapat digunakan untuk mengaduk atau mencampur
bahan kimia yang berada di dalam tabung reaksi.
3. Sendok tanduk memiliki memiliki tangkai yang panjang sehingga dapat
menjangkau sampel yang berads di dasar tabung reaksi.
4. Sendok tanduk dapat digunakan untuk mengukur volume
sampel dengan tepat.
Bagian-Bagian Alat
Sendok tanduk memiliki 2 bagian, sendok kecil dan sendok ukuran
sedang di masing masing sisi.
Cara Kerja Alat
1. Bersihkan alat terlebih dahulu dengan larutan pembersih
yang sesuai.
2. Buka botol/wadah yang berisi sampel serbu kimia yang
akan diambil.
3. Masukkan ujung sendok tanduk ke dalam botol/wadah.
4. Disaat mengurangi sediaan diperlukan sendok bagian yang kecil atau boleh
saja menggunakan sendok bagian yang besar.
5. Amati sampel serbuk yang ada di dalam botol/wadah. Jika terlalu kering,
tambahkan sedikit larutan pembantu untuk memudahkan proses pengambilan
sampel.
6. Ambil serbuk kimia seperlunya saja dengan sendok tanduk.
Pastikan tidak mengambil terlalu banyak agar tidak merusak
kualitas sampel.
7. Bawa sampel serbuk yang telah diambil ke laboratorium
untuk dianalisis.
8. Setelah selesai, bersihkan sendok tanduk dengan larutan pembersih yang
sesuai dan simpan kembali di tempat yang aman.
Cara Perawatan
Cara merawat sendok tanduk dapat dilakukan dengan cara menyuci
bersih sendok tanduk setelah dipakai.
Cara Penyimpanan
Menyimpan sendok tanduk di lemari atau kotak alat.
Definisi Alat
Ball filler atau dalam kata lain pipet filler maupun rubber bulb merupakan salah satu alat
laboratorium kimia yang selalu berpasangan dengan pipet volum. Berbentuk bulat dan
terdapat 3 saluran seperti pipa, berwarna merah dan memiliki beberapa katup dengan fungsi
yang berbeda. Ball filler terbuat dari karet yang resisten terhadap bahan kimia.
Fungsi Alat
Ball filler merupakan alat penghisap yang digunakan untuk memindahkan sejumlah volume
larutan yang biasanya disebut dengan aliquot.
Bagian-Bagian Alat
A. Katup Aspirate (A). Katup aspirate biasanya terletak di bagian atas dan disimbolkan
dengan huruf A. Katup ini berfungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam
filler.
B. Katup Suction (S). Katup suction biasanya terletak di bagian tengah dan disimbolkan
dengan huruf S. Katup ini berfungsi untuk menyedot larutan.
C. Katup Exhaust (E). Katup exhaust biasanya terletak di bagian bawah dan
disimbolkan dengan huruf E. Katup ini berfungsi mengeluarkan cairan yang ada di
dalam pipet.
Cara Kerja Alat
1. Pasang bagian ujung pipet yang letaknya ada di bagian bawah ball filler dengan
menekannya sedikit demi sedikit.
2. Setelah terhubung dengan ball filler, angkat dengan kedua tangan. Tangan kiri
digunakan untuk memegang pipet sementara itu tangan kanan digunakan untuk
memegang ball filler. Setelah itu arahkan pipet pada cairan yang ingin diambil dan
disedot dengan menggunakan tangan kiri dengan menekan katup aspirate. Setelah itu,
kempeskan ball filler sehingga mengeluarkan angin yang terperangkap di ball filler.
3. Apabila angin sudah keluar, tekan bagian katup suction sedot cairan yang ingin anda
pindahkan. Namun jangan sampai cairan tersebut melebihi skala dari pipet. Pastikan
juga cairan ini tidak masuk ke bagian ball filler yang terbuat dari karet karena
membuat komponennya cepat rusak.
4. Setelah anda menyedot cairan lalu pipet mulai terisi dengan larutan maka anda bisa
mengeluarkan cairan tersebut ke wadah lainnya. Cara untuk mengeluarkannya adalah
dengan langkah nomor 1 yaitu mengangkat kedua tangan. Selanjutnya letakkan dan
arahkan bagian pipet ke wadah lain dengan sesuai volume yang diinginkan. Caranya
adalah dengan menekan bagian katup E atau katup exhaust dengan posisi yang tegak
lurus secara perlahan-lahan.
5. Cukup tunggu hingga beberapa saat sampai larutan ini keluar dari pipet secara
maksimal. Jika sudah digunakan letakkan pipet dengan baik.
Cara Perawatan
A. Lepaskan ball filler dari pipet ukur saat tidak digunakan.
B. Pastikan tidak ada cairan yang masuk ke dalam ball filler.
Cara Penyimpanan
Simpan di tempat yang sejuk dan kering.
Defenisi Alat
Mikroskop adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengamati benda yang sangat
kecil dan benda yang tidak tampak oleh indra penglihatan secara langsung. Ukuran bayangan
atau gambar yang dihasilkan oleh mikroskop dapat mencapai jutaan kali ukuran benda
aslinya. Perbesaran yang dihasilkan oleh mikroskop bergantung pada jenis
mikroskop yang digunakan.
Fungsi Alat
Fungsi utama dari alat ini adalah untuk melihat benda dalam ukuran yang sangat kecil,
sehingga tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
Bagian-Bagian Alat
1. Lensa Okuler
2. Lensa Objektif
3. Reflektor
4. Makrometer
5. Mikrometer
6. Revolver
7. Penjepit Kaca
8. Diafragma
9. Meja Kerja
10. Lengan dan Kaki Mikroskop
11. Sendi Inklinasi
12. Tabung Mikroskop
13. Kondensor
Cara Kerja Alat
Cara kerja mikroskop ini berawal dari cahaya yang mengenai objek kemudian diteruskan
oleh lensa objektif. Lensa objektif ini dapat mengetahui perbesaran yang dilakukan
mikroskop. Selanjutnya, sinar yang sebelumnya diteruskan oleh lensa objektif, akan
ditangkap oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata.
Cara Perawatan
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam
dan basa.
2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan
menggunakan kain flanel. Untuk membersihkan debu yang terselip dibagian mikroskop
tersebut dapat menggunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera
4. Sisa minyak imersi pada lensa objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene).
6. Sebelum menyimpan mikroskop, meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan
dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensornya
diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu matikan (kalau mikroskop listrik)
Cara Penyimpanan
2. Mikroskop bisa disimpan pada kabinet lemari kering (dry box cabinet), dan ruangan juga
harus bebas kelembaban untuk menghindari jamur dan memiliki suhu yang konsisten.
3. Ketika mikroskop disimpan, pastikan untuk menutupinya dengan cover pelindung untuk
mencegah paparan debu.
4. Suhu yang optimal untuk penyimpanan mikroskop sebesar 30-40 0C. Kelembababan
optimal ≤ 60 %. Kelembaban tinggi (80-90%) memicu pertumbuhan jamur.
Defenisi Alat
Neraca analitik adalah alat yang digunakan untuk menimbang massa sampel bahan kimia
dengan akurasi tinggi. Selain itu alat ini dirancang untuk mengukur massa zat dalam jumlah
kecil, biasanya dalam satuan miligram atau mikrogram.
Neraca analitik atau timbangan analitik biasanya dilengkapi dengan sistem pembacaan digital
sehingga lebih praktis dan untuk meminimalkan kesalahan dalam pembacaan hasil
penimbangan.
Fungsi Alat
Fungsi Neraca analitik yaitu untuk mengukur massa suatu zat, massa yang diukur oleh alat ini
bisa berupa zat cair atau zat padat. Neraca analitik memiliki ketelitian yang sangat tinggi
bahkan hingga mencapai 0,0001 gram.
Bagian-Bagian Alat
a. Pintu
Pintu dibagi menjadi 3, Pintu sebelah kiri berfungsi untuk melindungi sampel dari angin
dan debu salin itu untuk memudahkan bekerja menggunakan tangan kiri.
Pintu sebelah atas berfungsi untuk melindungi sample dari angin dan debu, selain itu untuk
memudahkan menimbang sampel berupa cairan.
Pintu sebelah kanan berfungsi untuk melindungi sampel dari angin dan debu, selain itu
untuk memudahkan bekerja menggunakan tangan kanan.
b. Kaki Timbangan
Kaki timbangan digunakan untuk mengatur neraca agar dalam posisi stabil.
c. Sampel Pan
Sampel pan digunakan sebagai tempat sampel yang akan ditimbang. Sampel pan ini juga
bisa dibersihkan dengan menggunakan kuas.
d. Tombol Pengatur
Tombol pengatur diantaranya adalah tombol On/Off, mode, tar atau re-zero. Tombol
On/Off berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan neraca.
Tombol mode berfungsi untuk mengubah satuan dalam proses penimbangan, dan tombol
Tare/Re-Zero berfungsi untuk mengatur neraca agar kembali dalam posisi netral.
Cara Kerja Alat
6. Letakkan wadah bahan seperti gelas arloji di atas neraca
7. Nolkan terlebih dulu neraca tersebut dengan menekan tombol Tares
8. Letakkan zat yang akan ditimbang pada bagian wadah timbangan
9. Baca dan catat nilai yang tertera pada layar monitor neraca
10. Setelah digunakan, nolkan kembali neraca tersebut
Cara Perawatan
Bagian-Bagian Alat
Mortar dan Pestle atau dalam bahasa Indonesia disebut Lesung dan Alu merupakan alat
laboratorium yang terbuat dari porselin. Digunakan untuk menggerus atau menghaluskan
sampel padatan/kristal menjadi serbuk. Bentuknya sangat mirip seperti lumpang. Mortar dan
alu terbuat dari bahan porselin atau keramik yang membuatnya terlihat mirip dengan cawan
porselin ataupun krusibel. Mortar dan alu adalah sepasang alat laboratorium yang
penggunaanya tidak dapat dipisahkan berdasarkan fungsinya.
Fungsi Alat
Cukup letakkan obyek penelitian yang akan dihaluskan dan atau dihancurkan pada mortar,
seperti akar tanaman, biji-bijian, obat-obatan, makanan dan lain sebagainya, lalu obyek
tersebut dihaluskan dengan menggunakan alu atau pestle tersebut. Perlu diperhatikan bahwa
dalam melakukan penghancuran obyek penelitian tersebut sebaiknya dalam kendali dua
tangan. Satu tangan memegang mortar dansatu tangan lainnya memegang pestle sebagai alat
penghancur obyek eksperimen dalam penelitian.
Cara Perawatan
Cuci dengan air dan sabun sebelum dan sesudah digunakan untuk menghilangkan beberapa
zat atau kotoran.
Cara Penyimpanan
Defenisi Alat
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan
uap bersuhu dan bertekanan tinggi selama lebih 15 menit.
Fungsi Alat
1.melakukan sterilisasi pada wadah dan benda-benda laboratorium yang digunakan untuk
penelitian
Bagian-Bagian Alat
1.Tombol ON/OFF
5.pengukur tekanan
6.Katup pengaman
7.Termometer
1. Cek volume air dalam autoklaf dan pastikan tinggi air pada batas yang telah ditentukan
2. Masukkan benda yang akan disterilisasi sesuai kebutuhan,lalu tekan tombol start
3. Tunggu hingga proses sterilisasi selesai dan suhu autoklaf dingin
4. Pindahkan objek dari autoklaf ke luar
5. Kosongkan autoklaf dari objek apapun yang sudah disterilisasi
6. Jika tidak digunakandalam waktu dekat,kosongkan pula air pada wadah penampung
7. Cabut autoklaf dari sumber listrik
Cara Perawatan
Cara Penyimpanan
Konsentrator vakum, atau evaporator vakum, adalah alat laboratorium yang digunakan untuk
mengkonsentrasikan larutan atau sampel cairan dengan menghilangkan sebagian pelarut atau cairan
lainnya dari sampel tersebut melalui penguapan dengan pengaturan tekanan vakum. Ini memungkinkan
peningkatan kepekatan zat yang diinginkan dalam sampel sambil mengurangkan volume pelarutnya.
Proses pengkonsentrasian vakum melibatkan pengurangan tekanan di dalam alat, yang menurunkan titik
didih pelarutnya, sehingga memungkinkan pelarut untuk menguap pada suhu yang lebih rendah daripada
pada tekanan atmosfer. Ini membantu dalam pemisahan pelarut dari komponen yang dikonsentrasikan
dalam sampel. Konsentrator vakum sering digunakan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk kimia,
biologi, dan ilmu lainnya, untuk berbagai aplikasi seperti pemurnian senyawa, pengurangan volume
sampel, dan persiapan sampel untuk analisis lebih lanjut.
Fungsi Alat
3. **Persiapan Sampel**: Alat ini sering digunakan dalam persiapan sampel sebelum analisis
laboratorium lebih lanjut, seperti analisis spektrometri massa atau kromatografi cair kinerja
tinggi (HPLC).
6. **Efisiensi Waktu dan Sumber Daya**: Alat ini membantu dalam menghemat waktu dan
sumber daya karena memungkinkan pengurangan volume secara cepat dan efisien.
Bagian-Bagian Alat
1. **Chamber (Kamar)**: Ini adalah bagian utama dari alat yang berisi sampel cairan atau larutan
yang akan dikonsentrasikan. Kamar ini seringkali dilengkapi dengan rak yang dapat menampung
wadah sampel.
2. **Rotary Evaporator**: Rotary evaporator adalah komponen yang digunakan untuk memutar
wadah sampel dalam kamar. Ini juga dapat dikendalikan suhunya untuk mengatur tingkat penguapan
pelarut.
4. **Vacuum Pump (Pompa Vakum)**: Pompa vakum digunakan untuk menciptakan tekanan rendah
dalam kamar. Ini membantu mengurangkan tekanan dan menurunkan titik didih pelarut,
memungkinkan penguapan yang lebih cepat.
5. **Bath (Pemanas)**: Bagian ini dapat berisi minyak pemanas atau cairan lain yang digunakan
untuk mengatur suhu sampel saat proses pengurangan volume. Pengaturan suhu ini membantu
mengontrol penguapan pelarut.
6. **Controller (Kontroler)**: Alat ini memiliki panel kontrol yang digunakan untuk mengatur suhu,
kecepatan rotasi, tekanan vakum, dan parameter lainnya yang diperlukan untuk proses konsentrasi.
7. **Receiver Flask (Wadah Penerima)**: Ini adalah wadah yang digunakan untuk menampung
pelarut yang telah dikondensasi kembali dari uap. Ini adalah tempat pelarut yang dapat digunakan
kembali.
8. **Glassware (Alat Kaca)**: Konsentrator vakum biasanya menggunakan berbagai jenis alat kaca,
seperti labu, kondensor, dan pipa-pipa, untuk mengalirkan sampel dan pelarut serta mengkondensasi
uap.
9. **Monitor (Pemantau)**: Beberapa model konsentrator vakum dilengkapi dengan monitor atau
layar yang menampilkan data penting seperti suhu, tekanan, dan kecepatan rotasi.
1. **Persiapan Sampel**: Sampel cairan atau larutan yang akan dikonsentrasikan ditempatkan dalam
kamar atau wadah yang disiapkan dalam konsentrator vakum. Biasanya, wadah ini berada di bawah
rotary evaporator.
2. **Pengaturan Suhu**: Suhu dalam kamar pengkonsentrasi (evaporator chamber) diatur sesuai dengan
kebutuhan. Ini akan tergantung pada sifat pelarut dan komponen yang dikonsentrasikan. Pengaturan suhu
ini membantu mengendalikan tingkat penguapan pelarut.
3. **Pengaturan Tekanan Vakum**: Pompa vakum diaktifkan untuk menciptakan tekanan rendah dalam
kamar. Tekanan rendah ini menurunkan titik didih pelarut, sehingga pelarut dapat menguap pada suhu
yang lebih rendah daripada pada tekanan atmosfer.
4. **Rotasi**: Rotary evaporator mulai memutar wadah sampel di dalam kamar. Pengaturan suhu dan
rotasi bekerja bersama untuk memungkinkan pelarut menguap dari sampel.
5. **Kondensasi Uap**: Uap pelarut yang menguap dari sampel naik dan masuk ke kondensor, yang
seringkali berisi cairan pendingin atau memiliki suhu yang lebih rendah. Di kondensor, uap pelarut
mengalami kondensasi dan berubah menjadi cairan kembali.
6. **Pengumpulan Cairan**: Cairan hasil kondensasi (pelarut yang telah dikumpulkan kembali)
mengalir ke dalam wadah penerima (receiver flask) yang terletak di bawah kondensor.
7. **Hasil Konsentrasi**: Selama proses ini, pelarut terus menguap dan dikondensasi kembali,
sedangkan komponen yang dikonsentrasikan dalam sampel cairan semakin meningkat kepekatanannya.
8. **Selesai**: Proses berlanjut hingga tingkat konsentrasi yang diinginkan tercapai atau sampel telah
dikurangi volume sesuai kebutuhan. Setelah selesai, wadah penerima berisi cairan hasil kondensasi dapat
digunakan atau dianalisis lebih lanjut.
Cara Perawatan
1. **Pembersihan Berkala**: Bersihkan bagian-bagian alat, terutama bagian kaca seperti kondensor,
dengan lembut menggunakan pelarut yang sesuai. Pastikan untuk membersihkan semua sisa sampel yang
mungkin menempel pada permukaan kaca. Jangan menggunakan bahan abrasif atau pelarut yang bisa
merusak kaca.
2. **Periksa Keketatannya**: Pastikan semua konektor dan klep pada sistem vakum berfungsi dengan
baik dan bebas kebocoran. Periksa selang-selang dan segel-segel untuk memastikan tidak ada kebocoran
udara atau vakum yang merugikan kinerja alat.
3. **Periksa Seal O-Ring**: Seal O-ring adalah komponen penting yang membantu mencegah
kebocoran vakum. Pastikan O-ring dalam kondisi baik, tidak ada kerusakan atau keausan. Ganti O-ring
jika diperlukan.
4. **Pemeliharaan Pompa Vakum**: Jika konsentrator vakum dilengkapi dengan pompa vakum terpisah,
lakukan perawatan rutin sesuai panduan produsen untuk pompa tersebut. Ini termasuk penggantian
minyak vakum, pembersihan filter, dan perawatan berkala lainnya.
5. **Penggantian Consumable**: Beberapa komponen seperti pelarut penampung (receiver flask) atau
pelarut pendingin dalam kondensor mungkin perlu diganti secara berkala.
6. **Kalibrasi dan Pemeliharaan Suhu**: Pastikan suhu pengaturan dan pengukuran sesuai dengan yang
diinginkan. Lakukan kalibrasi suhu secara berkala jika diperlukan. Gunakan termometer yang baik untuk
memantau suhu secara akurat.
7. **Pelumasan**: Beberapa bagian alat mungkin memerlukan pelumasan. Pastikan untuk mengikuti
petunjuk produsen tentang jenis dan frekuensi pelumasan yang diperlukan.
8. **Pemeliharaan Elektronik**: Jika alat memiliki komponen elektronik atau kontroler, pastikan untuk
menjaga kebersihannya dan hindari paparan kelembaban yang berlebihan atau gangguan lainnya.
9. **Pemeriksaan Keselamatan**: Pastikan sistem vakum dan alat terkait mematuhi standar keselamatan
yang berlaku, termasuk pemutusan darurat jika terjadi kebocoran atau masalah serupa.
10. **Pelatihan Pengguna**: Pastikan pengguna alat terlatih dan memahami penggunaan yang benar,
perawatan berkala, dan tindakan darurat jika terjadi masalah.
11. **Catat Riwayat Perawatan**: Selalu catat semua tindakan perawatan yang telah dilakukan,
termasuk penggantian suku cadang, perbaikan, dan kalibrasi, bersama dengan tanggalnya. Ini dapat
membantu dalam pemeliharaan yang efisien.
Cara Penyimpanan
1. **Pembersihan**: Sebelum menyimpan alat, pastikan untuk membersihkan semua bagian alat dengan
baik. Bersihkan sisa-sisa sampel, pelarut, atau kotoran lainnya dari bagian-bagian alat, terutama yang
berada dalam kontak langsung dengan sampel.
2. **Keringkan dengan Baik**: Pastikan bahwa alat dan semua komponennya, termasuk bagian kaca,
sudah benar-benar kering sebelum penyimpanan. Kondensasi atau kelembaban dapat merusak komponen
kaca.
3. **Penyimpanan di Tempat yang Sesuai**: Simpan konsentrator vakum di tempat yang bersih, kering,
dan bebas dari debu. Jauhkan dari sumber kelembaban yang tinggi, sinar matahari langsung, atau
perubahan suhu yang drastis.
4. **Penutup dan Pelindung**: Jika alat memiliki penutup atau tutup pelindung, pastikan untuk
menggunakannya saat tidak digunakan. Ini akan membantu melindungi bagian-bagian alat dari debu dan
kontaminan lainnya.
5. **Periksa dan Pastikan Aman**: Sebelum menggunakan kembali alat setelah penyimpanan, lakukan
pemeriksaan visual untuk memastikan tidak ada kerusakan atau masalah lain yang terjadi selama
penyimpanan.
6. **Pemeliharaan Berkala**: Meskipun alat dalam penyimpanan, tetap lakukan pemeliharaan berkala
sesuai panduan produsen. Ini dapat mencakup perawatan rutin seperti pelumasan, penggantian suku
cadang yang diperlukan, atau kalibrasi.
7. **Rak Penyimpanan**: Simpan alat di rak khusus atau tempat penyimpanan yang dirancang untuk
alat laboratorium. Ini akan membantu melindungi alat dari guncangan atau kerusakan saat disimpan.
8. **Labelisasi**: Labeli alat dengan jelas dengan informasi identifikasi seperti nama alat, tanggal
penyimpanan, dan catatan perawatan yang terakhir dilakukan.
9. **Lindungi Kabel dan Selang**: Pastikan untuk melindungi kabel listrik dan selang vakum dari
kerusakan fisik atau tekanan saat disimpan. Gulung kabel dengan rapi dan amankan selang vakum agar
tidak terjepit atau tertarik.
10. **Dokumentasi**: Selalu simpan petunjuk penggunaan, catatan perawatan, dan catatan lainnya yang
berkaitan dengan alat bersama dengan alat tersebut. Ini akan membantu dalam melacak riwayat
perawatan dan penggunaan alat.
Defenisi Alat
Labu destilasi atau lebih dikenal sebagai labu destilasi fraksional atau labu fraksinasi adalah alat
laboratorium yang berbentuk bejana dengan dasar bundar dan leher . Alat labu destilasi ini biasa
digunakan untuk proses destilasi dengan pemisahan campuran melalui penguapan dan kondensasi.
Cairan dengan titik didih lebih rendah menguap terlebih dahulu dan kemudian naik melalui leher dan ke
bagian samping labu, dimana cairan akan mengembun dan terkumpul secara terpisah.
Fungsi Alat
Sesuai dengan namanya, labu destilasi digunakan untuk proses destilasi melaui pemisahan campuran.
Sebenarnya, labu destilasi ini memiliki fungsi yang sama dengan alat retort. Namun, labu destilasi
memiliki keuntungan dibandingkan retort, yaitu bagian leher yang berbentuk vertikal akan
mempermudah dalam memasukkan cairan. Bagian leher pada labu destilasi juga bisa sebagai ruang
untuk termometer ketika akan mengukur suhu larutan. Selain untuk fraksinasi dan destilasi, labu
destilasi juga digunakan untuk beberapa hal, seperti :
Pemanasan atau perebusan cairan.
Sebagai wadah ekstraksi pada alat rotary evaporator.
Penyimpanan media kultur.
Persiapan standar fase gas.
Bagian-Bagian Alat
Pada prinsipnya alat destilasi basah terdiri dari empat bagian :
1. Bagian penghasil panas,
2. Bagian di mana terjadi proses penyulingan,
3. Bagian pengembun dan
4. Bagian pemisah bahan yang disuling dari komponen zat yang lain.
Cara Kerja Alat
Langkah-langkah penggunaan labu destilasi secara umum
Perakitan Labu Destilasi
Pasang labu destilasi pada sumber pemanas dan pastikan kondensor terhubung dengan baik.
Persiapan Campuran
Masukkan campuran zat yang akan dipisahkan ke dalam labu destilasi.
Pengaturan Pemanasan
Nyalakan sumber pemanas dan panaskan campuran dengan perlahan., pastikan memantau pengukur suhu
untuk mengawasi kenaikan suhu selama distilasi.
Pengawasan Proses Distilasi
Selama proses distilasi berlangsung, perhatikan perubahan suhu dan pemisahan distilat.
Pengumpulan Distilat
Distilat yang menguap akan mengalir ke kondensor dan kemudian berubah menjadi cairan di labu
penampung.
Pemantauan Suhu
Pastikan suhu tetap di kisaran yang sesuai untuk menghindari dekomposisi atau reaksi yang tidak
diinginkan.
Penghentian Proses
Setelah distilasi selesai atau komponen yang diinginkan telah terkumpul, matikan sumber pemanas dan
biarkan labu destilasi mendingin.
Cara Perawatan
1. Labu destilasi harus bersih dan kering sebelum digunakan. Untuk membersihkan termos, bilas
dengan air hangat dan sabun. Bilas labu beberapa kali dengan air suling untuk menghilangkan
sisa sabun. Untuk mengeringkan labu, letakkan terbalik di atas handuk bersih dan biarkan
mengering.
2. Sebelum digunakan, labu destilasi harus dirakit. Untuk melakukan ini, masukkan corong kaca ke
leher labu. Corong harus pas, tetapi tidak terlalu kencang sehingga sulit dilepas. Tempatkan labu
penerima di bawah corong.
3. Untuk menggunakan Labu Destilasi, tambahkan cairan yang akan didestilasi ke dalam labu.
Letakkan labu di atas sumber panas dan panaskan cairan hingga mulai mendidih. Saat cairan
mendidih, uap akan naik ke leher labu dan masuk ke corong. Uap ini kemudian akan mengembun
di labu penerima.
4. Setelah Destilasi selesai, lepaskan labu penerima dan biarkan hingga dingin. Cairan tersebut
kemudian dapat dituang ke dalam wadah penyimpanan.
Cara Penyimpanan
Dikeringkan dan disimpan dalam lemari dengan posisi tegak.
Defenisi Alat
Buret adalah alat laboratorium yang terbuat dari kaca dengan bentuk silinder. Kemudian alat ini
memiliki garis ukur dan sumbatan keran pada bagian bawahnya. Sumbatan keran ini berguna untuk
menjaga tetesan sejumlah reagen cair dalam eksperimen. Tentunya diperlukan presisi paling terbaik
agar jumlah tetesan berada di ukuran yang tepat, seperti dalam eksperimen titrasi. Inilah yang
membuat bentuk dari buret sendiri cukup unik.
Ya, jika dilihat sekilas, buret seperti alat tetes dengan penambahan sumbatan keran saja di bawahnya.
Namun kemampuannya sangatlah baik, tergantung dari konstruksinya. Buret kelas A bahkan
memiliki akurasi sampai 0,05 cm3.
Selain itu, buret juga bisa didefinisikan sebagai alat untuk kimia analitik dalam mengeluarkan
variabel atau jumlah terukur dari larutan kimia.
Fungsi Alat
C. Meneteskan sejumlah reagen cair dalam eksperimen yang tentunya memerlukan presisi, seperti
eksperimen titrasi.
D. Mengukur volume suatu cairan atau gas.
Bagian-Bagian Alat
a. Ujung buret
b. Skala buret
c. Kran buret
Cara Kerja Alat
5. Buret harus di tes terlebih dahulu sebelum digunakan agar mengetahui apakah Buret bocor
atau tidak sehingga memastikan laboran bisa menggunakannya untuk proses titrasi
6. Setelah itu, dilanjutkan dengan mengisi dengan reagen, larutan, ataupun zat cair sampai
mencapai volume skala nol pada Buret.
7. Pastikan tidak ada air yang menempel pada dinding-dinding Buret. Kenapa? Jika air masih
menempel pada dinding Buret maka akan mempengaruhi hasil titrasi. Mengingat, air sifatnya
akan mengencerkan
Defenisi Alat larutan yang kita masukkan ke dalam Buret.
Sentrifus (centrifuge) adalah alat yang menempatkan objek dalam rotor berotasi pada
sumbu tetap dan menerapkan potensi gaya tegak lurus terhadap sumbu spin (luar).
Sentrifus (centrifuge) merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan partikel-
partikel objek berdasarkan perbedaan massa jenis dengan proses sedimentasi. Dengan
penggunaan alat sentrifus (centrifuge) ini, objek yang hendak diteliti akan terbagi
menjadi beberapa fase yaitu antara lain supernatant (berupa cairan) dan pellet (organel
yang mengendap). Semakin cepat perputaran rotor, maka akan semakin banyak
sedimentasi yang
terbentuk. Tergantung objek dan perbedaan massa jenis tentunya.
Fungsi Alat
Centrifuge berfungsi untuk memisahkan molekul (partikel) suatu larutan antara yang
terlarut (filtrate) dengan organel yang mengendap (substrat), melalui proses pemutaran
melingkar
(sentripetal) berkecepatan tinggi.
Bagian-Bagian Alat
1. Chamber. Bagian ini merupakan bagian yang berfungsi untuk menampung
sampel. Dan merupakan bagian terluar dari motor dan rotor.
2. Motor. Bagian ini berfungsi untuk meletakkan tabung sampel yang akan diputar.
Motor ini juga yang akan melakukan proses pemutaran dengan prinsip gaya
sentrifugal.
3. Rotor. Merupakan komponen yang berisi tombol seperti on/off, pengatur
kecepatan dan timer (pengatur waktu).
4. Lid/Penutup. Merupakan bagian atas centrifuge. Penutup ini bersifat otomatis.
Jadi, penutup tidak bisa dibuka jika proses pemisahan belum selesai.
5. Body. Bentuk dari body alat ini berbeda-beda sesuai jenisnya. Ada yang
berbentuk kotak, silinder, atau juga setengah bola. Fungsi dari body ini adalah
untuk melindungi bagian dalam (motor/rotor/sampel) juga komponen lainnya.
Cara Kerja Alat
1. Preparasi Sampel
Pertama, mempersiapkan sampel larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan
dalam wadah yang sesuai
(tabung atau microtube). Pada tahap ini, tube yang
dipakai bisa berbeda-beda ukurannya, ada yang kecil maupun besar sesuai dengan jenis sampel
dan banyaknya sampel itu sendiri.
2. Menyalakan Alat
Kedua, menyalakan centrifuge dan tekan tombol open untuk membuka penutup centrifuge.
3. Memasukkan Larutan
Ketiga, masukan larutan sampel ke dalam setiap lubang pada rotor centrifuge.
Jangan lupa untuk memperhatikan letak dari sampel larutan yang akan disentrifugasi. Jika lubang
pada rotor pada alat ini tidak terpakai seluruhnya, maka harus menyeimbangkan rotor dengan
memasukkan sampel lain pada lubang rotor. Jika tidak ada sampel, bisa masukkan air.
4. Menutup Centrifuge
Terakhir menutup lid/penutup centrifuge serta atur waktu dan kecepatan rotasi yang diperlukan.
Setelah itu,menekan tombol on, dan centrifuge pun akan bekerja.
Cara Perawatan
1. Bersihkan Secara Teratur
Membersihkan centrifuge secara teratur adalah langkah penting dalam perawatan. Usahakan
untuk membersihkan bagian luar centrifuge dengan kain lembut dan non- abrasif setelah setiap
penggunaan. Hindari penggunaan bahan kimia keras yang dapat merusak permukaan. Selain itu,
lakukan pembersihan menyeluruh pada bagian dalam centrifuge secara berkala dengan mengikuti
petunjuk produsen.
2. Periksa Rotor dan Tabung
Secara rutin, periksa rotor dan tabung centrifuge untuk memastikan tidak ada kerusakan atau
keausan yang terlihat. Jika ada retakan, aus, atau deformasi, segera ganti bagian yang rusak.
Pastikan juga bahwa tabung terkunci dengan baik dan tidak ada benda asing di dalamnya yang
dapat mengganggu kinerja centrifuge.
3. Lindungi Centrifuge dari Getaran
Getaran yang berlebihan dapat merusak komponen centrifuge. Pastikan bahwa centrifuge
ditempatkan pada permukaan yang stabil dan aman. Hindari menempatkan
alat ini di dekat sumber getaran seperti mesin berat atau
alat dengan motor yang kuat. Jika getaran tetap menjadi masalah, pertimbangkan
menggunakan kaki karet atau alat penyerap getaran lainnya.
4. Jaga Kelembaban dan Suhu yang Tepat
SCentrifuge harus dioperasikan dalam lingkungan dengan kelembaban dan suhu yang
sesuai. Pastikan centrifuge ditempatkan di area yang kering dan bebas dari kelembaban
berlebih. Suhu ruangan yang stabil dan sesuai dengan persyaratan produsen akan
membantu menjaga performa optimal dari centrifuge.
5. Lakukan Kalibrasi Rutin
Melakukan kalibrasi rutin pada centrifuge sangat penting untuk memastikan hasil yang
akurat. Centrifuge dikalibrasi secara rutin 1 bulan sekali.
6. Gunakan Peralatan Pelindung
Selama operasional, menggunakan peralatan pelindung seperti sarung tangan, kacamata
pelindung, dan jas lab yang sesuai. Hal ini untuk menjaga centrifuge tetap bersih dari
kontaminasi yang dapat mempengaruhi performa dan keandalannya.
Cara Penyimpanan
1. Centrifuge harus diletakkan di atas meja atau bangku datar yang dapat menopang berat
total unit dan aksesorinya.
2. Alat diletakan pada ruangan bersuhu 20 sampai 30 celcius, celcius, dan kelembaban
kelembaban pada tingkat tingkat 25 sampai 95% tanpa kondensasi.
3. Menempatkan Centrifuge di dekat stop kontak listrik yang sesuai dengan persyaratan
papan nama unit.
4. Memberikan jarak 30 cm pada setiap sisi unit.
5. Jangan meletakkan Centrifuge lab di dekat jendela atau sumber panas karena dapat
mempengaruhi kinerja unit.
Defenisi Alat
Penjepit Tabung Reaksi adalah alat laboratorium yang digunakan untuk mengambil atau
memindahkan tabung reaksi dari satu tempat lain. Tak hanya itu, penjepit ini juga bisa
menjadi alat yang muti fungsi untuk menunjang penelitian di laboratorium. Seperti
mengambil kertas saring atau benda lainnya jika dalam kondisi
yang masih panas.
Fungsi Alat
Seperti yang kita tahu, alat yang satu ini dapat digunakan untuk memindahkan
tabung reaksi ketika melakukan proses pemanasan. Alat ini memiliki bentuk
persegi panjang, dengan pegas yang dipoles nikel dengan diameter 10-25 mm dan
ukuran panjang
18cm.
Bagian-Bagian Alat
1. Berentuk panjang
2. Terbuat dari kayu
3. Berlubang dipinggir untuk mengambil tabng reaksi
4. Ditengh seperti berbentuk segitiga suapaya bisa di tekan dan mengambil tabung
reaksi
Cara Kerja Alat
1. Pastikan siapkan tabung reaksi yang hendak digunakan penjepit
2. jika tabung reaksi dalam kondisi panas, gunakan alat penjepit kayu dengan hati-hati
3. Pegang dengan satu tangan, buka sedikit bagian tengahnya,
kemudian jepit tabung reaksi.
Cara Perawatan
Caranya adalah dengan selalu membersihkannya ketika selesai digunakan. Jika
sudah digunakan, sebaiknya anda membersihkan
alat penjepit ini dengan air biasa.
Cara Penyimpanan
Menyimpannya di tempat yang aman, mudah dicari dan terhindar
dari ruangan yang lembeb.
Defenisi Alat
Neraca Ohaus adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa benda dengan ketelitian
tinggi, yaitu 0,01 gram. Alat ini sering digunakan dalam praktikum laboratorium atau
kegiatan jual beli di pasar tradisional. Neraca Ohaus memiliki prinsip kerja yang
sederhana, yaitu membandingkan massa benda yang akan diukur dengan anak timbangan
yang ada pada neraca itu sendiri. Anak timbangan ini dapat digeser sepanjang lengan
neraca untuk mengubah kemampuan pengukuran neraca. Massa benda yang diukur dapat
diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi
anak timbangan setelah neraca dalam keadaan seimbang.
Fungsi Alat
1. Fungsi Neraca Ohaus adalah untuk mengukur massa benda atau logam yang digunakan
dalam praktik laboratorium. Kapasitas beban maksimal yang bisa ditimbang dengan
menggunakan neraca ini adalah 311 gram. Dengan ketelitian yang sangat detail, hasil
pengukuran dari neraca ini dijamin lebih terpercaya.
Bagian-Bagian Alat
1. Tempat Beban ( Load Container)
2. Sekrup Klibrasi ( Calibration Screw)
3. Lengan Neraca
4. Anting Pemberat
5. Titik Nol (Zero Point)
Hot Plate
Hematolgy
Lemari asam
adalah
analyzer
adalah
kompor
adalah
tempat
tanam
suatu
penyimpanan
meja
alat yang
portable
bahan
biasakecil
digunakan
yang
yang
bersifat
dilengkapi
oleh
asam
seorang
pekat
satu analisis
atau
di laboratorium.
lebih
Kesehatan
elemen
untuk mengukur
Sebuah
pemanas lemari
dan digunakan
asam
sampel
merupakan
berupa
di laboratorium
darah.
salahAlat
satuini
untuk
jenis
biasaperangkat
melakukan
digunakan ventilasi
dalam
reaksibidang
lokal
kimia,yang
Kesehatan
memanaskan
dirancang
atau
kedokteran.
untuk
sampel,membatasi
dan untuk
Hematology
paparan
berbagai
analyzer
asap,
aktivitas
uapmampu
atau
lainnya.
debu
membantu
berbahayamendiagnosis
atau beracunpenyakit
terhadapyang
bahandiderita
kimia
seorang
yang disimpan
pasien seperti
di dalamnya.
kanker,Perlu
diabetes,
diketahui,
dll. lemari asam disimpan ditempat terpisah dari
Fungsi Alat
bahan bahan umum lainnya. Hal ini dilakukan karena bahan yang disimpan bersifat asam
Fungsi
pekat. Alat
1. Untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan.
1.
2. Menghitung
Untuk memanaskan jumlah sel sampel
darahdan merah/red
mengeringkan
blood cellsampel
(RBC)
Ketika anda ingin menggunakan
3. Memperceoat reaksi kimia bahan tersebut, diwajibkan untuk menggunakan APD (Alat
2.
4. Mengetahui
Pelindung Diri)konsentrasi
Meningkatkan yang lengkap
efisiensi hemoglobin
kerjaseperti masker, jas lab, sarung tangan, sepatu dan kacamata
untuk mencegahAlat
Bagian-Bagian terjadi hal hal yang tidak dinginkan. Bahan asam pekat jika terkena kulit
3. Mengetahui jumlah hematrocit
akan membuat luka dan bisa menyebabkan jas lab menjadi robek. Penggunaan lemari asam
juga 1. harus
Alas diperhatikan
4. Mengetahui Hot Plate
rerata Atau
volume Top
keadaan Plate
ventilasi
atau jumlah dan penyerapan
sel darah dalam tubuh udaranya agar stabil ketika
2. Knob Atau Tombol Pengatur Suhu
digunakan.
5. Mengetahui
3. Knob Atau rerataTombol
hemoglobin dalamKecepatan
Pengatur bentuk sel
Fungsi
4. HotAlatPlate House
6. Mengetahui rerata hemaglobin dalam bentuk konsentrasi
Cara Kerja Alat
1. Secara umum lemari asam berfungsi untuk menyimpan reagen kimia yang berpotensi
7. Mengetahui lebar pada distribusi sel
membahayakan
1. Tancapkan para
kabeltenaga
power laboratorium
ke sumber listrik.
apabila disimpan atau bercampur dengan udara
luar,sehingga
2. Aktifkan
8. Mengetahui lemari
hotplate
jumlah asam dengan
platelet sanganmenekan
berperantombolpentingON/OFF.
untuk menjaga
3 kestabilan dari reagen
reagen
3. Aturyang suhuberkonsentrasi
yang diinginkantinggi,dan dengan memutar yang tombol
berpeluang
pengaturan
menciptakan
suhu (No.3) kecelakaan
9. Mengetahui
kerja.namun
4. Suhu tersebutplatelet
secara khusus crit dan
akan muncul rerata
karena pada volume
lemari platelet
display
asam(No. serta
memilki lebar distribusinya.
2). 2 jenis berdasarkan saluran udara
nya 5.makaSetiap
fungsinyanilai menjadi
yang ditetapkan
: 69 a.lemariakanasamdipertahankan
ducting :berfungsi
apabila perangkat
menyimpan dimatikan
reagen kimiaatau
Bagian-Bagian Alat
dengan terputus
menjagadari kondisi
hubunganruangan listrik.
lemari asam tetap stabil dengan cara ketika udara masuk
kedalam
Cara Perawatan
1. Tombbol lemarion/ofasam maka langsung
: berbentuk dikeluarkan
warna hitam. melalui
Lalu dekat saluran
tombol pengeluaran
tersebut ada kabel udara khusus
berwarna
menuju
hijau/lainkeyang luarberfungsi
lab/penampungan
untuk grounding.khusus,kelebihan dari jenis
Lalu, di sebelah kiri lemari
belakang asam
alat ini adalah4
terdapat
mengurangiMembersihkan
kabel dengankemungkinan hotplate
warna yanag para sebaiknya
berbeda.pekerja dilakukan
Dan terpapar
juga yang setiap
uapan selesai
reagen
memiliki menggunakan
ketika
fungsi prosesantara
berbeda hotplate.
pemipetan
lain :
reagen
Hijau padaBersihkan
dilakukan dari
inlet (untuk debu
dan kemungkinan dan
cairan diluent), bekas
kecelakaanlarutan
biru pada yang
kerjainlet telah
yang(untuk di panaskan.
akan terjadi
cairansangat
rinse), Pembersihan
kecil,
merahb.lemari
pada
asam dilakukan
tanpa ducting
outlet (untuk dari
pembuangan). semua komponen hotplate baik hotplate house,
memilki fungsi yang sama dengan lemari asam ducting dalam hal knob pengaturan suhu,
knob pengaturan
penyimpanan reagen berkonsentrasi kecepatan, dantinggi,namun
juga top plate.alat ini tidak memiliki saluran udara
2.
namun Menghidupkan
Interface
hanya (ukuran
memiliki besar) : Untuk
hotplate
penyaringan parallel.
setiapatauhari Bagian
akan
filter yang
membuat
tertentu ini berfungsi
berupa mesin untukpenyaringan
hotplate
charcoal,dan mengirim
tetap bekerjadata
ini
dari alat ke
dengancomputer.
baik. Sehingga, mesin hotplate dapat berfungsi
harus tetap dipantau fungsinya dalam menampung uap yang tidak dikeluarkan secara normal. Jika, hotplate jarang
digunakan akan
langsung.keuntungan dapat
jenis merusak mesin hotplateatmosfer
sehinggayang mesin
ada tidak dapatlab.
bekerja
3. Interface (ukuran kecil) :ini adalah
Untuk tidak
melakukan mencemari
scan data. pada luar
dengan baik.
Bagian-Bagian
4. Display Alat
: Nah,display ini berfungsi untuk menampilkan hasil dari proses analisis dengan
Cara Penyimpanan
alat.
1. Keterangan: 1. Sash, Sebuah pintu Yang terbuat dari kaca atau akrilik yang berfungsi
Simpan hot plate stirrer di tempat yang kering dan bersih. Jika larutan menguap pada proses
5. untuk membuka
Tombol navigasi atau menutup
: Tentu berfungsi lemari
untuk asam ketika alat.
menjalankan peletakan reagen atau pemipetan
pencampuran, segera matikan alat dan bersihkan bagian alat yang terkena larutan tersebut.
reagen. 70
Sebaiknya
6. Sampel jangan sembarangan
inletEquipment
: Bagian ini menggunakan pembersih semprot pada alat untuk menghisap
2. 2. Lighting (diterdapat
dalam fume di bawah
hood),dekat display.
merupakan Fungsinya
bagian dari lemari asam untuk
sampel darah
menerangi
Defenisi Alat yang
ruanganakan dilakukan
lemari asam. Analisa.
3. 3.Top Table Alas/meja kerja, Merupakan bagian terpenting untuk peletakan reagen kimia
Cara
KegunaanKerja Alat laboratorium secara umum adalah untuk mengambil obyek / bahan kimia
spatula
yang berkonsentrasi tinggi dan Terbuat dari phenolic resin yang tahan terhadap bahan
yang bersifat
kimia
1. Cara kerja daripadat (serbuk)analyzer
hemtology serta seringkali
itu sendiri digunakan
yaitu sampeluntukdarahmengaduk
di cuci selama pada200proses
kali
pembuatan
4. 4.Sink, larutan
merupakan kimia. Beberapa
bagian khusus aplikasi
yang dari penggunaan
berfungsi sebagai
lalu dicampur dengan hemolizying kemudian aka dihitung Hemaglobin (HB) dan White spatula
Tempat yaitu :
pencucian alat sehabis
uji coba
Blood agar tetap bersih.
Cellpenimbangan
(WBC)nya, kemudian untuk penghitungan
Pada saat sampel untuk analisa kadar air. Red Blood Cell (RBC) dan platelet
5. 5.Faucet, merupakan bagian penting
darah akan dicuci selama 200 kali dan kemudian semua berupa Keran data
air diolah
untuk diproses pencucian yang
mikroprosesor dan
pembilasan
Pengadukan
kemudian akan alat.
dalam proses pelarutan.
ditampilkan dalam monitor atau display
6. 6.Base Cabinet/Storage Cabinet, merupakan bagian bawah lemari asam sebagai Lemari
Memindahkan
Cara Perawatan
atau / mendistribusikan
laci penyimpanan reagen
bahan kimia kimia ketika
lainnya dari satu tempat
bagian atasketelah
tempat yang
terisi lainnya.
penuh.
7. 7.Button
Spatula Operating
secara umum Switches, berfungsidariuntuk pengoperasian lemari asam yang Terdiri
1. Bersihkan alat dari dapat
debu dankita kotoran
temukan secarabahan kayu,
berkala. Halalumunium, dan stainless
ini ditunjukkan agar alatstell,
pun
dari
dimana tombol ON/OFF,
penentuan bahan stop kontak,
spatula power lamp, power lampu.
dapat berfungsi secara baik degantersebut tentunya
benar, juga berdasarkan
tidak didapat aplikasi di
kerusakanya penggunaan
dalamnya. spatula
8. 8.Side Wall, berfungsi sebagai pembatas antara udara luar
tersebut di laboratorium, misalnya jika penggunaan spatula diaplikasikan untuk mengambil dengan udara di
2. laboratorium.berupa
Agar
bahan mesinyang
kimia didalam Dinding
alat
mempunyai yang
selalu tahan jangan
terawatt,
sifat bereaksi terhadap
dengan uap
terlaludan tumpahan
sering
alumunium, makabahan
mrnggunakannya.kimia
spatula terbuat
dariApalagi
bahan
dari
dalam Polyprolylene
jangka waktu 24 jam secara terus
stainless stell dan kayu sebaiknya dipertimbangkan. menerus. Karena hal tersebut dapat merusak alat
9. 9.Air
secara Flow Velocity, berfungsi Untuk mengatur kecepatan aliran udara
perlahan.
10.
Spatula 10.Baffle,
kimia jugaberfungsi
dapat kita untuk Mengatur
temukan dalamaliran udaraukuran
berbagai agar dapat
yang terhisap dengan efektif
bisa teman-teman pilih
3. Simpan pada
olehdengan
sesuai area yang kering.
blowerpenggunaanya, misalnya spatula tersebut akan kita gunakan untuk pembuatan
11.Selalu11.Ducting
larutan
4. standar dimana
jaga suhu (diatas)
bahan
ruangan berfungsi
kimia
agar tetapyangsebagai
stabilingin aliran
kita udara
ambil
ya. Sekiranya hanya
18 berupa
dalam
derajat Sebuah
ukuran 1pipa
celcius. untuk
– 3 gram,
DefenisiAlat : Cawan Porselin (Porselin Cup) terbuat dari keramik atau porselin yang merupakan
sebuah instrument peralatan laboratorium.
Fungsi Alat
4. Pemanasan homogen.
Bagian-Bagian Alat
1. Mulut cawan
3. Dinding cawan
4. Jika sudah sebaiknya kita tak langsung mengambil cawan dengan tangan kosong. Pastikan
gunakan lap atau penjepit kayu agar tangan kita tidak terkena panas dari cawan.
Cara Perawatan
CARA PENYIMPANAN
2. Tempatkan alat pada tempat yang sesuai dengan jenis dan fungsi.