Anda di halaman 1dari 9

Perawatan/Pemliharaan Alat Laboratorium

Pemeliharaan di sini bukan berarti alat disimpan dengan baik sehingga alatnya selalu
utuh, akan tetapi alat tetap dipergunakan dan agar tahan lama, tentunya perlu dilakukan
perawatan sehingga alat-alat tersebut tahan lama atau awet. Jadi yang dimaksud dengan
pemeliharaan atau perawatan alat-alat atau menjaga keselamatan alat adalah: - menyimpan
pada tempat yang aman - perawatan termasuk menjaga kebersihan - penyusunan,
penyimpanan alat-alat yang berbentuk set - menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap
alat.

1. Perawatan Alat Gelas


Alat-alat praktikum kimia pada umumnya terbuat dari bahan gelas atau kaca.
Agar alat-alat ini siap pakai, alat harus dalam keadaan bersih. Untuk mendapatkan alat
kaca atau gelas yang bersih maka diperlukan perawatan yang teratur yang meliputi
pengecekan, penyimpanan yang teratur dan benar juga pencucian dan pengeringan
alat tersebut . Oleh karena itu cucilah segera setelah digunakan. Alat-alat kaca yang
tidak terlalu kotor dapat dibersihkan dengan pencucian biasa dengan menggunakan air
dan sedikit deterjen.
Pada waktu pencucian alat-alat gelas gunakan sarung tangan dan sikat tabung.
Selesai dicuci maka alat-alat kaca tersebut dibilas dengan air bersih dan terakhir
dengan air suling. Kemudian dikeringkan dan disimpan di rak yang telah disiapkan
alat-alat kaca yang terkontaminasi dengan noda-noda tertentu yang sukar dibersihkan
dengan air dan deterjen maka memerlukan pencucian dengan larutan pencuci tertentu.
Larutan yang biasa digunakan untuk membersihkan noda adalah larutan kalium
bikromat dan larutan kalium permanganat larutan pencucian ini efektif untuk mencuci
noda lemak yang melekat pada alat kaca noda-noda yang umum sering melekat pada
alat kimia dari bahan gelas atau kaca.

2. Perawatan Alat gelas yang memerlukan cara khusus


a. Alat-alat volumetrik
Alat alat volumetrik ini harus benar-benar bersih dan bebas dari semua lemak.
Jika alat ini kotor dan berlemak akan menyebabkan larutan yang dituangkan ke
dalamnya akan menempel dan membentuk tetesan pada dinding kaca. Untuk
membersihkannya gunakan larutan pencuci biasa air dan deterjen hindarkan
pencucian atau perendaman pada alat ini karena dapat mengikis tanda ukur pada
alat dan kacanya itu sendiri. Kerusakan pada saat ini selain retak juga pengukuran
volume yang kurang akurat.

b. Buret
Biasanya kerusakan pada buret yang ditemukan di sekolah adalah patah pada
bagian ujung tuas atau patah di tengah karena tidak hati-hati pada waktu
penggunaan dan pencucian buret. Masalah yang lain pada buret misalnya
- Adanya penyumbatan pada bagian jet
- keran buret macet atau patah
- Ujung jet patah sedikit
- Batang kotor seperti berlemak atau debu yang bercampur dengan uap zat
tertentu.
Adapun pemecahan dari masalah yang terjadi pada bulan adalah
- Bila Buret patah pada bagian tengahnya atau sumbing pada bagian atasnya
tidak dapat lagi diperbaiki. Oleh karena itu hendaknya selalu berhati-hati
pada saat memasang buret pada klem dan pada waktu pencucian. Pada
waktu titrasi klem atau penjepit buret yang digunakan hendaknya dipilih
yang bagian rahangnya berlapis karet atau gabus.
- Jika bagian yang patah ada di atas skala Buret, Bagian ini dapat dipotong
dengan menggunakan alat pemotong kaca atau dipotong dengan cara
mengikir bagian yang patah itu kemudian dipanaskan.
- Bagian zat yang tersumbat dapat dibersihkan dengan menggunakan kawat
yang diameternya lebih kecil dari lubang buret
- Keran buret (stopcock) yang patah tidak dapat diperbaiki harus diganti
dengan yang baru. Untuk menghindari keran buret yang macet setelah
dibersihkan hendaknya keran diolesi dengan Vaseline
- Untuk menghindari kotoran pada buret dapat dilakukan pencucian baik
dengan metode pencucian biasa maupun khusus agar selalu bersih. Setelah
digunakan harus segera dibersihkan dan dikeringkan, dan disimpan dengan
cara yang benar di tempatnya.

c. Perawatan termometer
Masalah yang sering timbul pada termometer adalah
- Termometer pecah saat akan diambil atau digunakan
- Skala termometer pudar atau terhapus
- Cairan dalam termometer terpisah atau patah

Pemecahan masalah dari permasalahan diatas adalah


- Untuk menjaga agar termometer tidak terjatuh saat diambil, pada ujung atas
termometer hendaknya diberi benang benang kasur atau tali raffia
- Pada waktu termometer dipakai mengukur suhu cairan, termometer
hendaknya tidak digunakan sebagai pengaduk. Ketika digunakan untuk
mengukur suhu cairan, bola termometer tidak disentuhkan pada dasar
wadah.
- Termometer hendaknya disimpan dalam bungkusnya berupa selubung
plastik atau pada kotaknya yang terbuat dari dos. Simpan termometer secara
horizontal di lemari atau laci
- Jika ada tanda skala termometer pudar atau terhapus untuk memperjelas
kembali dapat dilakukan hal berikut
 Pengecetan (cara permanen)
 Menghitamkan dengan timbal pensil atau pensil lunak (cara
sementara)
- Jika cairan dalam thermometer terpisah/patah untuk menyambungkan
kembali dapat dilakukan dengan cara merendam termometer dalam
campuran es, air dan garam jika perlu dalam CO2 kering. Jika hal ini tidak
berhasil meletakkan termometer dalam freezer sampai cairan dalam
termometer bergabung kembali apabila dengan cara di atas belum berhasil
panaskan termometer dalam air. Pemanasan dilakukan dalam penangas
minyak hati-hati jangan memanaskan melewati kapasitas termometer itu

d. Perawatan desikator
Masalah umum yang biasa ditemukan pada alat desikator adalah
- Tutup desikator sukar dibuka
- Zat pengering yang digunakan sudah berwarna jenuh
Pemecahan masalah tersebut adalah
- Untuk menghindari tutup desikator sukar di buka tutup desikator harus
diolesi dengan vaselin. Pada saat membuka tutup desikator tutup jangan
diangkat akan tetapi digeser-geser kan.
- Zat pengering yang terdapat dalam desikator merupakan silica gel atau
CaCl2. Apabila zat ini sudah berwarna atau jenuh oleh uap air zat ini harus
dikeringkan kembali dengan cara dijemur dibawah matahari terik atau
dikeringkan dalam oven untuk CaCl2.

3. Perawatan Instrumen
a. Perawatan pH meter
Demikian kerusakan yang terjadi pada PH meter seringkali terletak pada panel
atau jarum skala PH akibat penggunaan elektrode gelas yang permukaannya pipih
membentur wadah zat saat pengukuran atau menyenggol benda lain saat
penyimpanan.
Pemeliharaan elektroda gelas jangan sampai kering dari larutan KCL jenuh. Untuk
keperluan kalibrasi PH meter biasanya dari pabrik alat tersebut sudah dikemas
bahan kimia untuk membuat larutan buffer PH 4 dan pH 9. Perawatan yang utama
dari alat PH meter ini adalah perawatanan pada elektrode gelasnya dan mengecek
baterai elektroda gelas setelah dipakai, rendam dalam air suling keringkan dengan
kain halus

b. Perawatan Neraca
- Letakkan neraca analitik pada ruang tersendiri yang terhindar dari kebisingan
dan ruangan dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Neraca
analitik tidak boleh tersorot AC secara langsung.
- Letakkan neraca analitik pada meja timbang atau meja yang kokoh. Sebagai
catatan, dilarang menaruh benda atau bahan kimia pada meja tempat neraca.
- Selalu siapkan kuas pembersih didekat meja timbang, hal ini memudahkan
agar analis selalu membersihkan neraca baik sebelum maupun sesudah
pemakaian.
- Selalu berhati – hati dalam menimbang bahan kimia, khususnya untuk bahan
kimia yang bersifat korosif ataupun liquid. Jika jatuh pada weighing plate,
bersihkan segera dengan menggunakan kain atau kuas. Hindari menggunakan
cairan pembersih dan tanyakan pada vendor yang bersangkutan untuk cara
pembersihannya.
- Untuk batu timbang, selalu gunakan sarung tangan bersih untuk memegang
batu timbang ukuran besar. Untuk ukurang kecil, dapat menggunakan pinset.
Hal ini mencegah menempelnya lemak atau residu pada batu timbang.
Sebagai tambahan, cuci sarung tangan penimbangan secara berkala.
- Selalu kalibrasi neraca dan batu timbang secara berkala, minimal 1 tahun
sekali untuk memastikan bahwa alat masih dalam keadaan baik.

c. Perawatan Spektrofotometer
- Sebelum digunakan, biarkan mesin warming-up selama 15-20 menit.
- Spektrofotometer sebisa mungkin tidak terpapar sinar matahari langsung,
karena cahaya dari matahari akan dapat mengganggu pengukuran.
- Simpan spektrofotometer di dalam ruangan yang suhunya stabil dan diatas
meja yang permanen.
- Pastikan kompartemen sampel bersih dari bekas sampel.
- Saat memasukkan kuvet, pastikan kuvet kering.
- Lakukan kalibrasi panjang gelombang dan absorban secara teratur.

d. Perawatan Oven
- Oven yang baik adalah oven yang selamanya dirawat. Sebelum oven
digunakan membersihkan semua aksesori dan rak tatakan.
- Selalu pastikan steker oven udah dicabut dan oven udah dingin sebelum akan
dibersihkan. Buka pintu oven dan anggota didalam dibersihkan dengan lap
lembut didalam air panas atau detergen.
- Jangan gunakan zat korosif untuk membersihkan oven. Jangan mengelap
elemen pemanas. Bagian luar mampu dibersihkan dengan lap basah.
- Untuk menjauhkan hal-hal yang tidak diinginkan, tidak diperbolehkan
gunakan alat gelas untuk dimasukkan kedalam oven.
- Jagalah supaya selamanya tersedia jarak sedikitnya 1 pada anggota atas dan
anggota elemen pemanas. Jangan sekali-sekali gunakan oven didalam situasi
pintu terbuka.
- Hindari seringnya mengakses pintu oven kala sedang digunakan, perihal ini
mengundang panas didalam oven berkurang.
- Selalu gunakan gegep untuk menyita peralatan dari didalam oven. Hentikan
pemanfaatan oven andaikata keluar asap terhadap kabel listrik. Segera cabut
steker dari stopkontak.
e. Perawatan Autoclave
- Gunakan autoklaf sesuai dengan prosedur agar tidak terjadi kerusakan.
- Apabila autoklaf telah selesai digunakan, colokanya dicabut dari tempat
colok, untuk mencegah terjadinya kontaminasi.
- Air aquadest yang ada di dalam autoklaf sebaiknya dibersihkan atau dikuras
bagian dalamnya menggunakan lap kering, jika selesai digunakan.
- Pastikan dibagian dalam autoklaf benar-benar bersih, jika masih belum
bersih, masukan lagi air kedalam autoklah dan dikuras lagi denga lab,
lakukan kegiatan ini berulang-ulang sampai bagian dalam autoklaf tersebut
benar-benar bersih.
- Simpan autoklaf pada tempat yang kering dan bersih.

4. Perawatan alat non gelas


a. Perawatan peralatan logam
Untuk alat yang terbuat dari bahan baku logam mudah yang
mengalami karatan. Untuk menghindari terjadinya karatan itu maka peralatan
harus disimpan di tempat yang bertemperatur tinggi ± 37° C dan lingkungan
kering. Jika perlu gunakan bahan silicon sebagai penyerap air. Sebelum
disimpan peralatan harus bebas dari kotoran, debu ataupun air yang melekat
kemudian diolesi dengan minyak olie, minyak rem atau paraffin cair

b. Perawatan peralatan yang terbuat dari bahan baku karet/plastik.

Peralatan berbahan baku karet bersifat elastis dan tidak tahan terhadap
panaskarena dapat menggangu elastisitas karet. Sarung tangan dari karet
mudah sekali meleleh atau lengket apabila disimpan terlalu lama. Untuk
menghindari kerusakan pada peralatan berbahan baku karet & plastik,
hendaknya peralatan dibersihkan dari berbagai kotoran dengan menggunakan
detergent kemudian dikeringkan (sangat baik jika menggunakan hembusan
udara panas). Setelah itu ditaburi taburi bedak pada seluruh permukaan karet
dan disimpan menggunakan tablet formalin.

c. Perawatan alat porselin


Kerusakan alat dan bahan porselin karena mekanis seperti jatuh, terbentur,
terpukulbesi. Porselin yang pada waktu penggunaannya mengalami
pemijamannya, harus dihindarkandan percikan air. Bahayanya, dapat pecah
secana tiba-tiba. Dan bahaya lainnya adalah dapatmerusak zat.

d. Perawatan alat plastic


Resiko kerusakan alat yang terbuat dari plastik tergantung dan jenis
plastiknya. Padaumumnya plastik dapat bereaksi dengan asam, basa atau
garam anonganik. Sedangkan zat-zatyang melarutkan plastik adalah aseton,
kionoform dan lain-lain. Plastik tidak tahan panas baik panas dan bahan kimia
maupun panas dari api. Oleh karenanya, bahan dari plastik harus dihindarkan
diri zat organik tententu dan dari panas.

e. Perawatan alat kayu


Kerusakan alat dan bahan kayu adalah rapuh, berjamur atau terbakar.
Rapuh bilaberada dalam kondisi lembab atau basah, kena asam, basa atau
larutan garam atau juga bahanorganik. Tidak sedikit juga alat yang terbuat dan
kayu rusak karena dimakan rayap, bubuk,jamur dan lain-lainnya.
Pencegahannya adalah : lapisi kayu dengan cat, pernis atan disemprotdengan
insektisida.

f. Perawatan alat karet


Alat dan bahan karet ini mudah rusak karena asam, basa dan
bahan organik yang menyebabkan karet lengket sesamanya. Demikian juga
minyak bumi dan sejenisnya. Dapat mengembangkan karet sehingga sifat
elastisitas karet menjadi bilang. Oleh karenanya,hindarkan karet dan
panas dan pelarut organik serta larutan basa

5. Larutan Pembersih
Larutan pencuci digunakan sesuai dengan pengotornya. Adapun larutan pencuci sbb:
a. Noda Besi
Noda besi dapat dibersihkan dengan larutan HCl pekat. Jika noda besi melekat
kuat, maka alat gelas yang telah diisi dengan HCl pekat ini perlu dipanaskan.
b. Noda Belerang
Noda belerang dapat dibersihkan dengan larutan amonium sulfida.

c. Noda Iodium
Noda Iodium dapat dibersihkan dengan larutan natrium tiosulfat (Na2S2O3).

d. Noda Karbon
Noda karbon umumnya sukar dihilangkan. Akan tetapi perendaman dengan
larutan NaOH biasanya cukup efektif, jika perlu lakukan perendaman dengan
larutan pencuci asam bikromat. Jika noda karbon melekat kuat, panaskan dengan
api kecil. Di samping asam kromat, dapat digunakan juga campuran 2 bagian
trinatrium fosfat dengan 1 bagian natrium oleat dalam 1 liter air.
Cara lain membersihkan noda ini adalah dengan larutan Fehling A dicampur
dengan Fehling B dan dipanaskan.

e. Noda Mangan
Noda mangan dapat dihilangkan dengan larutan asam oksalat atau asam sitrat.

f. Minyak dan Lemak


Minyak dan lemak dapat dihilangkan dengan cara mencuci alat glass dengan
larutan detergen hangat. Setelah pencucian, alat glass dibilas dengan air bersih,
terakhir dibilas dengan air suling.
Jika lemak yang melekat pada glass sukar dibersihkan, pertama-tama alat glass
dibilas dengan pelarut hidrokarbon misalnya alkohol atau aseton kemudian
dibersihkan dengan larutan Kalium Karbonat dalam asam. Pelarut lainnya yang
dapat digunakan adalah sebagai berikut.
- 5 gram Na perborat dalam 100 mL 10% larutan NaOH.
- Larutan KOH 10-15% dalam 100 mL spirtus/alkohol (larutan ini hendaknya
tidak digunakan lebih dari 10 menit).
- Pembersihan dengan CCl4.

g. Kerak
Noda kerak putih pada alat glass dapat dibersihkan dengan larutan 5% natrium
metasilikat dalam air

h. Noda Tulisan Spidol


Noda tulisan spidol dapat dibersihkan dengan pelarut organik misalnya spirtus,
etanol, atau aseton.

i. Noda Ter
Noda ter pada alat glass dapat dibersihkan dengan benzen atau pelarut lain yang
sesuai misalnya minyak tanah.

j. Asam Sulfat 2 M, merupakan asam kuat untuk melarutkan noda membandel pada
gelas

k. Asam nitrat 2 M, untuk mengoksidasi kerak atau residu yang menempel pada
permukaan gelas.

l. Kalium dikromat, umtuk mengoksidasi pengotor pengotor yang melekat pada


wadah yang mampu dioksidasi oleh kalium dikromat dalam suasana asam

m. KOH-Etanol, untuk membersihkan lemak

Anda mungkin juga menyukai