Anda di halaman 1dari 8

Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

Topik 3
Alat Pelindung Diri

PENGANTAR

Peserta didik akan mempelajari materi terkait pentingnya penerapan Alat Pelindung
Diri (APD) dalam melakukan pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk memberikan wawawasan
dalam mengurangi resiko kecelakaan dalam pekerjaan terutama di industry, karena alat
pelindung diri (APD) adalah seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk
melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi
bahaya/kecelakaan kerja.

A. KOMPETENSI DASAR

3.6. Menerapkan alat pelindung diri saat melakukan pekerjaan


4.6. Menggunakan alat pelindung dirisaat melakukan pekerjaan

B. INDIKATOR PENCAPAIAN C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memahami definisi Alat Pelindung Diri 1. Siswa mampu menjelaskan definisi


(APD). alat pelindung diri (APD)
2. Mengidentifikasi jenis-jenis alat 2. Siswa mampu mengklasifikasi jenis-
pelindung diri jenis alat pelindung diri
3. Menguraikan fungsi dan kegunaan alat 3. Siswa mampu menguraikan fungsi
pelindung diri dan kegunaan alat pelindung diri
4. Menerapkan aalat pelindung diri saat 4. Siswa mampu menerapkan
melakukan pekerjaan penggunaan alat pelindung diri dalam
melakukan pekerjaan

D. AKTIVITAS PEMBELAJARAN
1. Memahami definisi alat pelindung diri
2. merinci jenis-jenis alat pelindung diri.
3. Menyimpulkan fungsi dan kegunaan alat pelindung diri
4. Menerapkan penggunaan alat pelindung diri pada saat bekerja
19
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

E. URAIAN MATERI

Alat Pelindung Kerja


Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), personal protective
equipment (PPE) atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan
untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak
dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik,
elektrik, maupun mekanik.
Dalam hierarki hazard control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat pelindung
diri merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum memutuskan
untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu dengan
melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard dapat dihilangkan atau paling tidak
dikurangi. Dasar hukum yang mewajibkan pentingnya alat pelindung diri adalah sebagai
berikut:
1. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat
untuk memberikan APD.
b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru tentang APD.
c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak
tenaga keria untuk memakai APD.
d. Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara cuma-cuma.
2. Permenakertrans No.Per.01/MEN/1981 tentang kewajiban Melapor Penyakit Akibat
keria Pasal 4 ayat (3) menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung
diri dan wajib bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit
akibat kerja.
3. Permenakertrans No.Per.03/MEN/1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
Pasal 2 butir I menyebutkan memberikan nasihat mengenai perencanaan dan
pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta
penyelenggaraan makanan di tempat kerja
4. Permenakertrans No.Per.03/Men/1986 tentang Syarat-Syarat Keselamatan dan Kesehat
an Tempat Kerja yang Mengelola Pestisida Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja
yang mengelola pestisida harus memakai alat pelindung diri berupa pakaian kerja,
sepatu lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka, dan
pelindung pernapasan.
Potensi bahaya yang kemungkinan terjadi di tempat kerja dan yang bisa dikendalikan
dengan pelindung diri adalah sebagai berikut:
20
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

1. Terjatuh, terpeleset, kejatuhan benda, dan terantuk.


2. Terpapar sinar dan gelombang elektromaknetik.
3. Kontak dengan bahan kimia, baik padat maupun cair.
4. Terpapar kebisingan dan getaran.
5. Terhirup gas, uap, debu, mist, fume, dan partikel cair.
6. Kemasukan benda asing, kaki tertusuk, dan terinjak benda tajam.
Bagian badan yang perlu dilindungi adalah kepala, alat pernapasan, alat
pendengaran, penglihatan, kulit, kaki ataupun tubuh pada umumnya.

Tujuan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)


1. Menciptakan lingkungan kerja yang aman.
2. Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.
3. Melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik

1. Alat Pelindung Mata (Kacamata Pengaman) dan Muka


Fungsi alat pelindung adalah untuk melindungi mata dan muka dari:
a. percikan bahan-bahan korosif,
b. kemasukan debu atau partikel-partikel yang melayang di udara
c. lemparan benda-benda kecil,
d. panas dan pancaran cahaya,
e. pancaran gas atau uap kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata
f. radiasi gelombang elektromaknetik yang mengion ataupun yang tidak mengion, dan
g. benturan atau pukulan benda keras atau benda tajam
Menurut jenis atau bentuknya, alat pelindung mata dibedakan menjadi kacamata dan
tameng.
a. Kacamata (Spectacles/Goggles)
1) Spesifikasi Alat Pelindung Mata
Alat pelindung mata memiliki spesifikasi sebagai berikut:
a) Tahan terhadap api.
b) Tahan terhadap lemparan atau percikan benda kecil
c) Lensa tidak boleh mempunyai efek destorsi.
d) Mampu menahan radiasi gelombang elektromagnetik pada panjang
gelombang tertentu.

21
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

2) Cara Pemakaian Alat Pelindung Mata


a) Pilihlah kacamata yang sesuai dengan ukuran small, medium, atau large.
b) Buka tangkai kacamata, lekatkan bagian tengah kacamata pada punggung
hidung.
c) Tempelkan lensa kacamata.
(1) Kaitkan tangkai kacamata pada daun telinga.
(2) Usahakan agar mata dan sekitar betul-betul tertutup oleh kacamata.
b. Tameng Muka (Face Shield)
1) Spesifikasi Alat Pelindung Muka
Alat pelindung muka memiliki spesifikasi sebagai berikut.
a) Tahan api.
b) Terbuat dari bahan:
(1) Gelas atau gelas yang dicampur dengan laminasi aluminium yang bila
pecah tidak menimbulkan bagian-bagian yang tajam.
(2) Plastik dengan bahan dasar selulosa asetat, akrilik, polikarbonat, atau alil
diglikol karbonat
2) Spesifikasi Alat Pelindung Muka
Penutup muka yang benar adalah yang dapat dikenakan tanpa dipegang dengan
tangan pekerja. Biasanya penutup muka ini dirancang menjadi satu dengan topi
pengaman atau penutup rambut.
a) Pilih ukuran penutup muka sesuai dengan besarnya lingkar kepala (kecil,
sedang ataupun besar).
b) Periksa bagian luar dan dalam penutup muka, apakah sesuai dengan
spesifikasinya, apakah tudung dalam keadaan baik, tidak rusak, dan bersih.
c) Kendorkan klep pengatur untuk mempererat kedudukan topi pengaman
tudung atau penutup rambut.
d) Pakai topi pengaman (tudung atau penutup rambut), eratkan di kepala
sehingga terasa pas dengan cara mengatur klep pengatur.
e) Atur posisi penutup muka sehingga menutupi seluruh permukaan wajah.
f) Kencangkan kembali klep pengatur.
2. Alat Pelindung Pendengaran
Pelindung pendengaran berfungsi untuk melindungi alat pendengaran (telinga) akibat
kebisingan dan melindungi telinga dari percikan api atau logam-logam yang panas.

22
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

Secara umum, alat pelindung telinga ada dua jenis, yaitu sumbat telinga dan penutup
telinga:
a. Sumbat Telinga (Ear Plug)
Sumbat telinga atau ear plug adalah alat pelindung telinga yang cara penggunaannya
dimasukkan pada liang telinga.
1) Spesifikasi Sumbat Telinga
a) Sumbat telinga yang baik adalah yang dapat menahan atau mengabsorpsi
bunyi atau suara dengan frekuensi tertentu saja, sedangkan bunyi atau
suara dengan frekuensi untuk pembicaraan (komunikasi) tetap tidak
terganggu.
b) Biasanya terbuat dari karet, plastik, lilin, atau kapas.
c) Harus mampu mereduksi suara frekuensi tinggi (4.000 dba) yang masuk
lubang telinga, minimal sebesar x-85 dba (x adalah intensitas suara atau
kebisingan di tempat kerja yang diterima olen tenaga kerha).
2) Cara Pemakaian Sumbat Telinga
a) Pilih ear plug yang terbuat dari bahan yang bisa menyesuaikan dengan
bentuk telinga. Biasanya terbuat dari karet atau plastik lunak.
b) Pilih bentuk dan ukuran yang sesuai dengan bentuk dan ukuran dari seluruh
telinga pemakai.
c) Cek sumbat telinga, apakah secara fisik dalam keadaan baik (tidak rusak)
dan bersih.
d) Tarik daun telinga ke belakang, kemudian masukkan sumbat telinga ke
dalam lubang telinga hingga benar-benar menutup semua lubang telinga.
e) Gerak-gerakkan kepala ke atas, ke bawah, ke samping, ke kiri dan ke
samping kanan, buka dan mulut untuk memastikan bahwa sumbat telinga
terpakai secara sempurna
b. Penutup Telinga (Ear Muff)
Tutup telinga (ear muff) adalah alat pelindung telinga yang penggunaannya ditutupkan
pada seluruh daun telinga.
1) Spesifikasi Penutup Telinga
a) Penutup telinga terdiri atas sepasang (kiri dan kanan) cawan atau cup dan
sebuah sabuk kepala (head band).
b) Cawan atau cup berisi cairan atau busa (foam) yang berfungsi untuk
menyerap suara yang frekuensinya tinggi.
c) Pada umumnya, tutup telinga mampu mereduksi suara frekuensi 2.800-
4.000 hz sebesar 35-45 dba.
23
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

d) Tutup teling harus mereduksi suara yang masuk ke lubang telinga minimal
sebesar x-85 dba.
2) Cara Pemakaian Penutup Telinga
a) Pilih penutup telinga yang ukurannya sesuai dengan diameter atau lebar
daun telinga.
b) Pastikan bahwa posisi cawan atau mangkuk penutup benar-benar
melingkupi daun telinga, baik kiri maupun kanan. Bola belum pas (masih ada
bagian yang terbuka), sesuaikan dengan pengatur panjang dan pendeknya
pengikat kepala (head band).
c) Gerak-gerakkan kepala, ke atas, ke bawah, ke samping kiri dan ke samping
kanan, buka dan tutup mulut untuk memastikan bahwa sumbat telinga
terpakai secara sempurna.
3. Alat Pelindung Pernapasan (Respirator)
Alat pelindung pernapasan berfungsi memberikan perlindungan organ pernapasan
akibat pencemaran udara oleh faktor kimia seperti debu, uap, gas, fume, asap, mist,
kabut, kekurangan oksigen, dan sebagainya.
Berdasarkan fugsinya, alat pelindung pernapasan dibedakan atas respirator yang
berfungsi memurnikan udara (air purifiying respirator) dan respirator yang berfungsi
memasok oksigen atau udara (air suppliying respirator).
a. Respirator yang Memurnikan Udara
Respirator jenis ini dipakai bila pekerja terpajan bahan pencemar di udara (debu, gas,
uap, fume, mist, asap, fog) yang kadar toksisitasnya rendah. Prinsip kerja respirator ini
adalah membersihkan udara terkontaminasi dengan cara filtrasi, adsorpsi, dan absorpsi.
b. Respirator dengan Pemasok Udara atau Oksigen
1) Alat pelindung pernafasan ini tidak dlengkapi dengan filter, ataupun katrid dan
kanister yang mengandung bahan kimia.
2) Pasokan udara bersih atau oksigen, melindungi pekerja dari pemajanan bahan bahan
kimia yang sangat toksik. Konsentrasinya tinggi, mampu melindungi pekerja dari
kekurangan oksigen.
3) Pasokan udara ataupun oksigen dapat melalui silinder, tangki, atau kompresor yang
dilengkapi dengan regulator (pengukur tekanan).
4) Respirator dengan pasokan udara atau oksigen dibedakan menjadi:
a) Airline respirator
b) Air hose mask respirator, dan
c) Self-contained breathing appartus.
d)
24
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

4. Alat Pelindung Tangan


Fungsi pelindung tangan untuk melindungi tangan dan jari-jari tangan dari papajan api,
panas, dingin, radisi elektromagnetik, radiasi mengion, listrik, bahan kimia, benturan dan
pukulan tergores, dan terinfeksi. Alat pelindung tangan bisa disebut sarung tangan.
Menurut bentuknya, alat pelindung tangan dibedakan menjadi:
a. Sarung tangan biasa atau gloves,
b. Mitten, yaitu sarung tangan dengan ibujari terpisah, sedangkan empat jari lainnya
menjadi satu,
c. Han pad, yaitu alat pelindung tangan yang hanya melindungi telapak tangan,
d. Sleeve, yaitu alat pelindung diri dari pergelangan tangan sampai lengan biasanya
digabung dengan sarung tangan.
Spesifikasi alat pelindung tangan harus sesuai antara potensi bahaya dan bahan sarung
tangan yang dikenakan pekerja.
Cara pemakaian pelindung tangan adalah sebagai berikut:
a. Pilih jenis alat pelindung tangan yang sesuai dengan potensi bahaya.
b. Pilih ukuran sesuai dengan ukuran tangan pemakai.
c. Masukkan tangan yang bagian per-gelangan tangannya bermanset atau berkerut,
ujung-ujung lengan baju pekerja masuk ke dalam manset atau kerutan sarung tangan
kemudian manset dikancingkan atau kerutan dirapikan.
d. Sarung tangan tanpa manset atau tanpa kerutan, ujung lengan baju panjang pekerja
harus bermanset, dan bagian lengan sarung tangan berada di dalam manset atau di
dalam kerutan. Tidak disarankan memasukkan ujung lengan baju panjang ke dalam
sarung tangan.

5. Pakaian Pelindung
Fungsi pakaian pelindung untuk melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari kotoran,
debu, bahaya percikan bahan kimia, radiasi, panas, bunga api, ataupun api.
Ada dua jenis pakaian pelindung, yaitu sebagai berikut:
a. Apron, yang menutupi hanya sebagian tubuh pemakainya, mulai dari dada sampai lutut.
b. Overalls, yang menutupi seluruh bagian tubuh.
Spesifikasi dari macam-macam pakaian pelindung adalah sebagai berikut:
a. Pakaian pelindung dari kulit untuk tenaga kerja yang mengerjakan pengelasan
b. Pakaian pelindung untuk pemadam kebakaran.
c. Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi tidak mengion.

25
Sanitasi, Hygine, & Keselamatan Kerja – Kelas X (Perhotelan)

d. Pakaian pelindung untuk pekerja yang terpajan radiasi mengion.


e. Pakaian pelindung terbuat dari plastik untuk tenaga kerja yang bekerja kontak dengan
bahan kimia.
Cara pemakaian pakaian pelindung adalah sebagai berikut:
a. Pilih jenis pakaian pelindung yang sesuai dengan potensi bahaya yang dihadapi.
b. Pilih ukurannya yang sesuai dengan ukuran tubuh pemakainya.
c. Cek keadaan fisiknya, apakah dalam keadaan rusak dan lengkap komponen-
komponennya.
d. Kenakan pakaian pelindung dan kancingkan dengan saksama.
e. Gerak-gerakkan anggota badan (kaki, tangan) untuk memastikan apakah pakaian
pelindung telah terpakai dengan nyaman.

F. LATIHAN/TUGAS/KASUS

Latihan
Jika kamu sebagai seorang koki, alat pelindung apa yang harus kamu pakai saat memasak di
dapur hotel atau restoran? Tuliskan juga fungsi dari masing-masing alat pelindung tersebut!
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................

Tugas (Kelompok)
a. Carilah gambar berbagai bentuk dan fungsi Alat Pelindung Diri/ APD pada bidang
pekerjan di Industri Pariwisata dan Perhotelan dari berbagai media.
b. Semua gambar disusun dalam lembar kerja untuk didiskusikan

26

Anda mungkin juga menyukai