Anda di halaman 1dari 6

DAFTAR PUSTAKA

Adi, L. T. 2008. Tanaman Obat dan Jus, Untuk mengatasi Penyakit Jantung,
Hipertensi, Kolesterol, dan Stroke. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Aigster A, Susan ED, Frank DC, William EB. 2011. Physicochemical properties
and sensory attributes of resistant starch-supplemented granola bars and
cereals. Food Science and Technology 44 (2011) 2159-2165.
Alviana, Y. 2008. Pengaruh Substitusi Tepung Kacang Hijau dan Penambahan
Pure Wortel Terhadap Sifat Organoleptik Pancake. Skripsi Yang Tidak
Dipublikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
Anderson J.W., Braid P., Davis R.H., Ferreri S., Knudtson M., Koraym A., Waters
V., Williams C.L. (2009). Health benefit of dietary fiber. Nutrition Reviews
Vol. 64 No 4, hal. 188-205.
Andrianto, TT dan N Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Tani Kedelai, Kacang
Hijau, Kacang Panjang. Penerbit Absolut. Yogyakarta. Hal 93-94,100.
Anonim. 1973. The First International Mung Bean Symposium. PAG Bull. New
York: United Nation 3:14-16.

AOAC. 2003. Official Methods of Analysis. 16th Ed (2 revision). AOAC


International. Garthersburg, MD. USA
Astawan M. 2004. Sehat Bersama Aneka Serat Pangan Alami. Tiga Serangkai.Solo.

Astawan, M dan Kasih A.L. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. PT. Gramedia
Pustaka Utama: Jakarta

Astawan, M. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang dan Biji-Bijian. Penebar


Swadaya.Jakarta.

Azhar, M. 2009. Inulin Sebagai Prebiotik. Jurnal SAINSTEK Vol XII, Nomor 1
Jurusan Kimia FMIPA UNP Padang.
BSN. 1992. Standar Mutu Cookies.SNI 01-2973-1992.

Bariza, A.2010. Evaluasi Ketahanan Beberapa Galur Kacang Hijau (Vigna


radiate (L) Wilczek) Terhadap Serangan Penyakit Embun Tepung
(Erysiphe polygoni). Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas
Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
37

British Nutrition Foundation (BNF), 1990. Complex carbohydrates in foods. The


report of the British Nutrition Foundation's Task Force, Chapman and Hall,
London.

Buckle, K. A., Edward, R. A., Fleet, G. H., Wooton, M. 1985. Ilmu Pangan. UI
Press, Jakarta.

Chong, LC dan AA Noor Azizah. 2008. Influence of Partial Substitution of Wheat


Flour with Banana (Musa paradisiaca var. Awak) Flour on the Physico-
Chemical and Sensory Characteristics of Doughnuts. J. Food Composition
and Analysis 20:147-151

Chooi, O. H. 2008. Vegetables for Health and Healing. Utusan Publications &
Distributors Sdn Bhd, Kuala Lumpur.

Christian, M. 2011. Pengolahan Banana Bars Dengan Inulin Sebagai Alternatif


Pangan Darurat. Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.

Damayanti, K. 2010. Pembuatan Bengkuang dengan Kajian Konsentrasi


Natrium Metabisulfit (N2S2)5) dan Lama Perendaman. Skripsi. Fakultas
Teknologi Industri.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa
Timur.Surabaya.

Dreher, M. L. 1987. Handbook of Dietary Fiber: An Applied Approach. Marcel


Dekker, Inc., New York.

EKM. 2011. Inulin Meningkatkan Kesehatan Tulang Pada Anak Dan Remaja,
[Online]. Abstract from Nutrition Research. http://www.kal.upenn/articles,
Nutrition Research. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.

Fachruddin, L. 2000. Budidaya kacang-kacangan. Kanisius.Yogyakarta.

Ferawati. 2009. Formulasi dan pembuatan banana bars berbahan dasar tepung
kedelai, terigu, singkong, dan pisang sebagai alternatif pangan darurat.
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Gillies, M. T. 1974. Compressed Food Bars. Noyes Data Corporation. Park Ridge,
New Jersey.

Hapsari, A.P dan Widya, D.R.P.2015.Pengaruh Penambahan Tepung Bengkuang


Dan Lama Pengukusan Terhadap Karakteristik Fisik, Kimia Dan
Organoleptik Flake Talas. Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 3
p.1071-1082.
38

Hariyadi P. 2005. Mencermati label dan iklan pangan. Forum Kerja Penganeka-
ragaman Pangan. Jakarta

Hartoyo A. 2008. Serat pangan. Departemen Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas
Teknologi Pertanian. Institute Pertanian Bogor.Bogor

Heyne, K.1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid 2. Sarana Wana Jaya.Jakarta.

Husain, E. 1993. Biskuit, crakers, cookies: pengenalan tentang aspek bahan


baku, teknologi, dan produksi. Makalah yang disampaikan dalam Seminar
Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

International Partnering Event on Health and Food. 2003. Alimentary Fiber


Solubility.http://irc.cordis.lu/bent/catalog.cfm?status=2&whattodisp=
profiledetails&eventidz=1046&pr_id=1747[23.Diakses pada tanggal 21 Maret
2016.

Iswandari, R. 2006. Studi Kandungan Isoflavon Pada Kacang Hijau (Vigna


radiata L), Tempe Kacang Hijau, Dan Bubur Kacang Hijau. Skripsi.
Program Studi Gizi Masyarakat Dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Jahari A, Sumarno I. 2002. Epidemiologi konsumsi serat di Indonesia. Symposium


Seminar hasil Monika Jakarta III tahun 2000, Rumah Sakit Jantung Nasional
Harapan Kita.

Kenawi, MA, RR Abdelsalam dan SA El-Sherif. 2009. The effect of mung bean
powder, and/or low fat soy flour as meat extender on the chemical,
physical, and sensory quality of buffalo meat product. Biotechnology in
Animal Husbandry 25 (5-6), p 327-337.

Khalil, A. 2006. Nutritional improvement of an Egyptian breed of mung bean by


probiotic lactobacilli. African J. Biotechnology, 5.

Koeswara S. 2010. Manfaat serat makanan tidak larut. Ebook Pangan.

Lingga, L. 2010. Cerdas Memilih Sayuran. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Marzuki, R dan Soeprapto. 2005. Bertanam Kacang Hijau. Penebar Swadaya. Jakarta

Matz SA dan Matz TD. 1978. Cookies and Crackers Technology. The AVI
Publishing Co., Inc., Texas.
39

Muafifah.2006. Karakteristik Morfolgi dan Anatomi Beberapa Genotip dan


Hubungannya dengan Hasil Kacang Hijau (Vigna radiate (L). Wilczek).
Skripsi.Jurusan Biologi.UIN Maulanan Malik Ibrahim Malang. Malang.
Muchtadi, D. 1999. Kajian Terhadap Serat Makanan dan Antioksidan dalam
Berbagai Jenis Sayuran untuk Pencegahan Penyakit Degeneratif. Laporan
Penelitian. Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nair R.M., Yang R.Y., Easdown w.j., Thavarajah D., Thavarajah P., Hughes J.A. &
Keatinge D. (2013). Biofortification of mungbean (Vigna radita) as a whole
food to enhance human health. Journal of the Sience of Food and
Agriculture Vol. 93 No. 8 hal, 1805-1813.
Noman, A.S.M., Hoque, M.A., Haque, M.M., Pervin, F., Karima, M. R. 2007.
Nutritional and anti-nutritional components in Pachyrhizus erosus L.
tuber. J. Food Chemistry 102: issue 4

Ohwada, Naomi, Ken-ichi Ishibashi, Kazunori Hironaka dan Kazuo Yamamoto.


2003. Phsycochemichal properties of mungbean starch. J. Apply. Glycosci,
50, 481-485(2003). The Japanese Society of Applied Glycoscience.

Oktavia, R.2012. Keuntungan Nutrition Bar. http://www.scribd.com/doc/


97409178/Nutrition-Bar. Diakses pada tanggal 2 April 2016

Persagi [Persatuan Ahli Gizi Indonesia]. 2009. Tabel komposisi pangan Indonesia.
Jakarta : Elex Media Komputindo.

Peter, K. V. 2008. Underutilized and Underexploited Horticultural Crops,


Volume 4. New India Publishing Agency, New Delhi.

Prawiranegara. 1989. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Direktorat Jendral


Departemen Kesehatan RI. Penerbit Bhatara. Jakarta

Purwono dan Rudi Hartono. 2005. Kacang Hijau. Penebar Swadaya:Yogyakarta.

Putri, I.L. 2013. Pengembangan dan Validasi Metode KLT Densitometri untuk
Penetapan Kadar Inulin dalam Ekstrak Air Umbi Bengkuang
(Pachyrhizus erosus L). Falkutas Farmasi.Universitas Jember.

Rahayu EA. 1993. Pengembangan Produk Modifikasi Kacang Hijau.Skripsi.


Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.Bogor

Rufaizah, E. 2011. Pemanfaatan Tepung Sorghum (Sorghum bicolor L moench)


pada Pembuatan Snack Bar Tinggi Serat Pangan dan Sumber Zat Besi
40

Untuk Remaja Puteri. Skripsi. Fakultas Ekologi manusia. Institut Pertanian


Bogor, Bogor

Ryland D., Vaisey-Genser. M., Arntfield, SD., and Malcolmson, LJ. 2010.
Development of a Nutritious Acceptable Snack Bars Using Micronized
Flaked Lentils. Food Research International 43: 642-649.

Sari, N.D. 2012. Karakteristik Sifat Fisikokimia Tepung Bengkuang


(Pachyrhizus Erosus) Dimodifikasi Secara Asetilasi dengan Variasi
Konsentrasi Asam Asetat Selama Perendaman. Jurnal Teknologi Vol. v,
No. 2.

Setyaningsih, D., A. Apriyantono dan M. P. Sari. 2010. Analisis Sensori Untuk


Industri Pangan dan Agro. Institut Pertanian Bogor Press. Bogor.

Sitanggang, Azis Boing. 2008. Pembuatan prototipe cookies dari berbagai bahan
sebagai produk alternatif pangan darurat. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Standart Nasional Indonesia. 1995. Syarat Mutu Tepung Kacang Hijau. Dewan
Standarisasi Nasional. SNI 01-3728-1995.jakarta

Soemaatmadja, s. 1993. Prosea Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 1. Kacang-


Kacangan.PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Sorensen, M. 1998. Yam Bean Pachyrizus .DC. International Plant Genetic


Resources Institute. Italy.

Suarni.2009. Produk Makanan Ringan (Flakes) Berbasis Jagung dan Kacang


Hijau Sebagai Sumber Protein Untuk Perbaikan Gizi Anak Usia
Tumbuh. Prosiding Seminar Nasional Serealia. ISBN :978-979-8940-27-9.

Sudarmadji, S.B. Haryono dan Suhardi. 2007. Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
USDA. 2008. Nutrition Facts of Mung Bean, Mature Seeds, Raw.
http://www.nutritiondata.com. Diakses pada tanggal 20 Februari 2016.
USDA. 2014.Nutrition Data : Yam Bean (Jicama), Raw. http://nutrition-and-
you.com. Diakses pada 2 april 2016

Van Steenis, CGGJ. 2005. Flora. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Vaughan, J. G. and Geissler, C. A. 2009. The New Oxford Book of Food


Plants.Oxford University Press Inc, New York.
41

Whitely, P. R. 1971. Biscuit Manufacture. Applied Science Publishing,


Ltd.,London.

Widyakarya Nasional Pangan Dan Gizi VIII. 2004. Ketahanan Pangan dan Gizi Di
Era Otonomi Daerah dan Globalisasi. Jakarta: Lipi

Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yunita, R.N. 2010. Kajian Penggunaan Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)
Sebagai Subtitusi Terigu Yang Difortifikasi Dengan Tepung Kacang
Hijau Dan Prediksi Umur Simpan Cookies.skripsi. Fakultas
Pertanian.Universitas Sebelas Maret.Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai