Anda di halaman 1dari 2

Summarize chapter 4 Cost-Volume-Profit Relationship

Analisa CVP adalah alat untuk memahami biaya,volume dan profit.

Analisa CVP berfokus bagaimana profit terpengaruh oleh 5 faktor yaitu: harga jual (selling price), Sales
Volume(volume penjualan), Unit Variable Cost (biaya variable perunit),Total Fixed Costs(total biaya
tetap)dan mix of products sold(keragaman jenis barang yang dijual).

Untuk mempermudah perhitungan CVP, manager mempunyai asumsi sebagai berikut:

1. Harga jual konstan, harga jual tidak berubah pada saat volume penjualan unit berubah

2. Cost linier dan dapat dibagi menjadi variable dan fixed cost nya. Baik variable maupun fixed cost
selalu konstan.

3. Untuk perusahaan yang mempunyai beberapa jenis produk, komposisi salex mix nya selalu tetap.

4. Untuk pabrikan,persediaan tidak berubah, jumlah yang diproduksi sama dengan jumlah yang dijual

Dalam menghitung titik impas dapat digunakan tiga metode, yaitu:

1. Metode Persamaan (Equation Method)

Metode Persamaan (Equation Method) akan menyajikan laporan rugi laba, sebagai berikut:

Laba operasi = (Pendapatan – Biaya variabel) – Biaya tetap

Atau

Laba operasi = (harga jual x jumlah unit output terjual) - (biaya variabel per unit x jumlah unit output
terjual) – biaya tetap

2. Metode grafik Metode grafik hanya menggambarkan biaya total dan pendapatan total dalam grafik.

3. Metode Marjin Kontribusi Ratio Contribution Margin Ratio(CMR) adalah persentase contribution
margin terhadap sales.Dimana rumusya adalah CM Ratio = Contribution Margin : Sales

Break Even Point adalah titik dimana penjualan sama dengan biaya sehingga posisinya tidak laba tidak
rugi. BEP dapat dihitung secara unit dan Rupiah/Dollar.

Rumusnya adalah BEP (unit) = Fixed Cost : Unit CM

BEP (Rp) = Fixed Cost : CMR

Rumus Biaya-Volume-Laba dapat digunakan untuk menentukan volume penjualan yang dibutuhkan
untuk mencapai target laba.

Profit = CMR x Sales – Fixed Cost


Margin Keamanan(Margin of Safety/MoS) adalah kelebihan dari penjualan yang
dianggarkan(aktual)diatas titik impas volume penjualan.Margin keamanan menjelaskan jumlah di mana
penjualan dapat menurun sebelum kerugian mulai terjadi. Semakin tinggi margin keamanan,semakin
rendah resiko untuk tidak balik modal.

Operating leverage adalah suatu ukuran tentang seberapa sensitif laba bersih terhadap perubahan
dalam penjualan. Operating leverage bertindak sebagai pengganda (multiplier). Jika operating leverage
tinggi, peningkatan persentase yang kecil dalam penjualan dapat menghasilkan peningkatan laba bersih
dalam persentase yang jauh lebih besar. Tingkat operating leverage = Margin kontribusi : Laba bersih

Sales Mix adalah proporsi relatif dimana produk perusahaan dijual.

laba akan bergantung pada bauran penjualan perusahaan. Laba akan lebih besar jika barang dengan
margin tinggi bukan yang bermargin rendah. Barang yang bermargin tinggi akan memiliki proporsi yang
relatif besar dalam total penjualan.

Anda mungkin juga menyukai