ANALYSIS
I Gede Bagus Dera Setiawan, SP., M.Agb.
Alat analisis yang berguna dalam perencanaan dan pembuatan keputusan,
mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan
penjualan dan membantu perusahaan dalam memecahkan masalah tersebut
Analisis ini juga dapat digunakan untuk merencanakan jumlah unit produk
yang seharusnya dijual agar tercapai titik impas (Break Even Point),
perhitungan dampak penurunan biaya tetap terhadap titik impas dan
perhitungan dampak kenaikan harga jual terhadap laba
Titik impas dalam jumlah unit penjualan Titik impas dalam jumlah rupiah penjualan
Titik Impas dalam Unit
Bila perusahaan ingin mengetahui dampak yang akan terjadi terhadap pendapatan, biaya dan
laba sebagai akibat dari perubahan volume penjualan, maka perusahaan perlu mengetahui
tentang titik impas dalam unit penjualan
Untuk menemukan titik impas dalam unit penjualan, perusahaan harus berfokus pada laba
operasi dan selanjutnya adalah menentukan jumlah unit yang seharusnya dijual untuk
mendapatkan laba yang ditargetkan
Contoh 1
Laba Operasi = (harga jual per unit x jumlah unit penjualan) – (biaya variabel per unit
x jumlah unit penjualan) – biaya tetap total
0 = (Rp 400.000 x unit) – (Rp 325.000 x unit ) – Rp 45.000.000
0 = (Rp 75.000 x unit) – Rp 45.000.000
Rp 45.000.000 = Rp 75.000 x unit
= unit
Unit = 600
PT A harus mampu untuk menjual 600 unit mesin dalam rangka menutup semua
biaya tetap dan biaya variabel (Titik Impas)
Pendekatan Margin Kontribusi
Jumlah Unit =
Jumlah Unit =
Jumlah Unit =
Jumlah Unit =
Jumlah Unit = 600 unit
Jumlah unit yang terjual yang ditemukan melalui pendekatan Laba Operasi harus ekuivalen dengan
jumlah unit yang ditemukan melalui pendekatan Margin Kontribusi
Contoh 2
Jadi jumlah motor yg harus dijual untuk mendapatkan laba sebesar Rp 60.000.000 adalah sebanyak 1.400
unit mesin.
Contoh 2
Jadi jumlah motor yg harus dijual untuk mendapatkan laba sebesar Rp 60.000.000 adalah sebanyak 1.400
unit mesin.
Laporan laba rugi yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: