Anda di halaman 1dari 10

COST – VOLUME – PROFIT

ANALYSIS
I Gede Bagus Dera Setiawan, SP., M.Agb.
Alat analisis yang berguna dalam perencanaan dan pembuatan keputusan,
mengidentifikasi permasalahan yang berhubungan dengan perencanaan
penjualan dan membantu perusahaan dalam memecahkan masalah tersebut

Analisis ini juga dapat digunakan untuk merencanakan jumlah unit produk
yang seharusnya dijual agar tercapai titik impas (Break Even Point),
perhitungan dampak penurunan biaya tetap terhadap titik impas dan
perhitungan dampak kenaikan harga jual terhadap laba

Analisis Biaya – Volume – Laba


(Cost – Volume – Profit/
CVP Analysis)

Analisis ini menekankan pada hubungan antara biaya, volume


(kuantitas penjualan) dan harga jual

Alat analisis ini memberi cara untuk menentukan jumlah unit


produk yang harus dijual agar perusahaan mampu memperoleh laba
yang ditargetkan
Titik Impas adalah keadaan yang menunjukkan bahwa jumlah pendapatan
yang diterima perusahaan (pendapatan total) sama dengan jumlah biaya
yang dikeluarkan perusahaan (biaya total)

Keadaan impas tersebut biasanya ditunjukkan dalam jumlah volume


aktivitas/jumlah unit penjualan

Titik impas dapat dicari menggunakan 2 buah pendekatan

Titik impas dalam jumlah unit penjualan Titik impas dalam jumlah rupiah penjualan
Titik Impas dalam Unit

Bila perusahaan ingin mengetahui dampak yang akan terjadi terhadap pendapatan, biaya dan
laba sebagai akibat dari perubahan volume penjualan, maka perusahaan perlu mengetahui
tentang titik impas dalam unit penjualan

Untuk menemukan titik impas dalam unit penjualan, perusahaan harus berfokus pada laba
operasi dan selanjutnya adalah menentukan jumlah unit yang seharusnya dijual untuk
mendapatkan laba yang ditargetkan

Titik impas dalam unit dapat dicari


Pendekatan Laba Operasi
menggunakan 2 cara/pendekatan

Pendekatan Margin Kontribusi


Pendekatan Laba Operasi

Laba Operasi = (harga jual per unit x jumlah unit penjualan) –


(biaya variabel per unit x Jumlah unit penjualan) – biaya tetap total

Contoh 1

Diasumsikan PT A memproduksi mesin motor. Untuk tahun yang akan datang,


Direktur Keuangan telah menyiapkan laporan laba rugi sebagai berikut

Penjualan (1000 unit @ Rp 400.000) Rp 400.000.000


Biaya variabel Rp 325.000.000
Margin kontribusi Rp 75.000.000
Biaya tetap Rp 45.000.000
Laba sebelum pajak Rp 30.000.000
Penyelesaian

Laba Operasi = (harga jual per unit x jumlah unit penjualan) – (biaya variabel per unit
x jumlah unit penjualan) – biaya tetap total
0 = (Rp 400.000 x unit) – (Rp 325.000 x unit ) – Rp 45.000.000
0 = (Rp 75.000 x unit) – Rp 45.000.000
Rp 45.000.000 = Rp 75.000 x unit
= unit
Unit = 600

PT A harus mampu untuk menjual 600 unit mesin dalam rangka menutup semua
biaya tetap dan biaya variabel (Titik Impas)
Pendekatan Margin Kontribusi

Jumlah Unit =

Jumlah Unit =

Jumlah Unit =
Jumlah Unit =
Jumlah Unit = 600 unit

Jumlah unit yang terjual yang ditemukan melalui pendekatan Laba Operasi harus ekuivalen dengan
jumlah unit yang ditemukan melalui pendekatan Margin Kontribusi
Contoh 2

Diasumsikan PT A ingin mendapat laba operasi sebesar Rp 60.000.000,-.


Tentukan berapa jumlah mesin motor yang seharusnya dijual untuk mencapai
laba tersebut?

Pendekatan Laba Operasi


Laba Operasi = pendapatan penjualan – biaya variabel – biaya tetap
Rp 60.000.000 = (Rp 400.000 x unit) – (Rp 325.000 x unit) – Rp 45.000.000
Rp 105.000.000 = (Rp 400.000 x unit) – (Rp 325.000 x unit)
Rp 105.000.000 = Rp 75.000 x unit
Unit =
Unit = 1.400

Jadi jumlah motor yg harus dijual untuk mendapatkan laba sebesar Rp 60.000.000 adalah sebanyak 1.400
unit mesin.
Contoh 2

Diasumsikan PT A ingin mendapat laba operasi sebesar Rp 60.000.000,-.


Tentukan berapa jumlah mesin motor yang seharusnya dijual untuk mencapai
laba tersebut?

Pendekatan Margin Kontribusi


Pendekatan ini dilakukan dengan cara menambahkan laba operasi yang
diinginkan pada biaya tetap
Jumlah Unit =
Jumlah Unit =
Jumlah Unit = = 1.400

Jadi jumlah motor yg harus dijual untuk mendapatkan laba sebesar Rp 60.000.000 adalah sebanyak 1.400
unit mesin.
Laporan laba rugi yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:

Penjualan (1.400 unit @ Rp 400.000) Rp 560.000.000


Biaya variabel Rp 455.000.000
Margin kontribusi Rp 105.000.000
Biaya tetap Rp 45.000.000
Laba sebelum pajak Rp 60.000.000

Anda mungkin juga menyukai