Anda di halaman 1dari 4

Nama : Chintya Veronika

NPM : 17612176

Kelas : AK 6C

1. Saya tidak setuju, karna meskipun biaya merupakan satu-satunya faktor yang
memiliki kepastian relatif tinggi namun biaya bukan satu-satunya faktor yang
menetukan harga jual. Untuk menentukan harga jual, manajer atau pihak yang
terkait masih perlu mempertimbangkan faktor permintaan dan penawaran di pasar
serta jumlah pesaing.

2.
a. Jika biaya penuh produk atau jasa perusahaan melebihi harga jual yang
terbentuk di pasar tertentu, perusahaan tidak mungkin memasuki pasar
tersebut, karena kerugian akan terjadi.
b. Jika biaya penuh produk atau jasa dapat ditutup dengan harga jual yang
terbentuk di pasar, namun harga jual tersebut belum mampu menghasilkan
laba yang memadai jika dibandingkan dengan investasi, maka perusahaan
tidak mungkin memasuki pasar tersebut.
c. Jika kemungkinan butir a dan/atau butir b tersebut akan dihadapi, perusahaan
dapat merancang program untuk mengubah proses produksi dan kegiatan
pemasaran agar biaya penuh untuk memproduksi dan memasarkan produk
atau jasa, yang dengan harga jual tertentu yang terbentuk di pasar, perusahaan
akan mampu menutup seluruh biaya penuh dan mampu menghasilkan laba
yang sepadan dengan investasi.

3. -Penentuan Harga Jual Normal (Normal Pricing)


Dalam keadaan Normal, manajer penentu harga jual memerlukan informasi biaya
penuh masa yang akan datang sebagai dasar penentuan harga jual produk atau
jasa. Metode penentuan harga jual normal disebut dengan “CostPlus Pricing”
karena harga jual ditentukan dengan menambah biaya masa yang akan datang
dengan suatu prsentase markupyang dihitung dengan formula tertentu.
Harga jual produk atau jasa dalam keadaan Normal ditentukan dengan formula
sbb: Harga Jual = Taksiran Biaya Penuh + Laba yang diharapkan
-Cost Plus Pricing.
Yaitu penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan di
atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan
produk. Ada 2 unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga jual yaitu:
taksiran biaya penuh dan laba yang diharapkan.
- Penentuan Harga Jual dalam Cost type Contract (Cost-type Contract Pricing).
Dalam cost-type contract harga jual yang dibebankan kepada customer dihitung
berdasarkan biaya penuh sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk
memproduksi dan memasarkan produk.
-Penentuan harga jual pesanan khusus
Dalam mempertimbangkan penerimaan pesanan khusus, informasi akuntansi
diferensial merupakan dasar yang dipakai sebagai landasan penentuan harga jual.
Jika harga yang diminta oleh pemesan (harga jual pesanan khusus) lebih besar dari
biaya diferensial yang berupa biaya variabel untuk memproduksi dan memasarkan
pesanan khusus tersebut, maka pesanan khusus dapat dipertimbangkan untuk
diterima. Biaya diferensial yang dipakai sebagai landasan penentuan harga jual
pesanan khusus dapat pula terdiri dari biaya variabel dan biaya tetap, manakala
pesanan khusus diperkirakan menyebabkan perubahan volume kegiatan
melampaui kisar perubahan yang menjadikan biaya tetap bertambah.

4. Cost-plus pricing yaitu penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang
diharapkan di atas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan
memasarkan produk. Ada 2 unsur yang diperhitungkan dalam penentuan harga
jual yaitu harga jual = taksiran biaya penuh + laba yang diharapkan.

5. -Full costing
full costing menentukan harga pokok produksi yang dimana semua biaya produksi
diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi. Hal tersebut menunjukkan bahwa
metode full costing ini tidak membedakan antara biaya produksi variabel dan
biaya produksi tetap karena akan dimasukkan ke dalam harga pokok produksi.
-Variabel costing
Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memasukkan biaya-biaya
yang bersifat variabel ke dalam harga pokok produksi. Yang mana untuk biaya
produksi tetap sendiri dianggap sebagai periode cost sehingga tidak ada biaya
tetap yang belum dibebankan pada periode tersebut.

Soal kasus no 18
a. Perhitungan
Biaya administrasi Rp 27 500.000
Biaya pemasaran 60.000.000
Laba yang diharapkan 20% x Rp500.000.000 100.000.000
Total 187.500.000
Biaya produksi 250.000.000
Persentase markup 75%

Perhitungan harga jual


Biaya produksi 250.000 000
Markup 75%xRp250.000.000 187.500 000
Jumlah harga jual 437 500.000
Volume produk 100.000
Harga jual per unit Rp 4.375
b. Rp4.375 x 100.000 unit = Rp437.500 000
Rp437.500 000-Rp337.500.000 = Rp100.000.000 (20%)

Soal kasus No 19

A. Perhitungan
Biaya tetap Rp 340.000.000
Laba yang diharapkan 25% x Rp2.000.000.000 500.000.000
Total 840.000.000
Biaya variabel 700.000.000
Persentase markup 120%

Perhitungan harga jual


Biava variabel 700.000.000
Markup 120% x Rp700.000.000 840.000.000
Jumlah harga jual Rp 1.540.000.000
Volume produk 1.000.000
Harga jual per kg Rp 1.540

B. Rp1.540 x 1. 000.000 kg = Rpl.540.000.000


Rpl.540.000.000 -Rp1.040.000.000 = Rp500.000.000
C. Rp.1.040.000.000 : Rp.1.540 = Rp.675.324,67532 kg dibulatkan 675.325 kg.
Jadi jumlah kuantitas penjualan minimum bisnis PT Y dalam tahun anggaran
20X2 agar tidak mengalami kerugian harus menjual produknya sebanyak
675.325 kg dengan harga Rp.1.540 sehingga akan memperoleh pendapatan
sebesar Rp.1.040.000.500 lebih besar daripada total biaya penuh perusahaan
sebesar Rp.1.040.000.000
D. Perhitungan harga jual pesanan khusus
Total harga jual dari pesanan khusus
20.000kg x @Rp.950 =
Rp.19.000.000
Total biaya variabel untuk menghasilkan pesanan khusus 20.000kg x
@Rp.700 =
Rp.14.000.000
Laba kontribusi
Rp.5.000.000
Jadi, pesanan khusus dapat diterim, karena akan menambah laba bersih
sebesar Rp.5.000.000

Anda mungkin juga menyukai