LAPORAN KEUANGAN
A. Laporan keuangan
1. Pengertian
Pengertian laporan keuangan menurut Kieso and Weygant (2001:3) adalah:
Financial statement are the principal means through which financial informations
communicated to those outside an enterprise. These statements provide the firms
history quantified in money terms.
Transaksi ekonomi yang terjadi selama satu periode akuntansi akan dicatat dan
dirangkum yang kemudian akan dibuat laporan keuangan untuk pemakai informasi.
Laporan keuangan digunakan sebagai perantara alat komunikasi antara perusahaan
dengan pihak-pihak lain yang membutuhkan, baik yang ada di dalam perusahaan
maupun di luar perusahaan.
Menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan (2002),
Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan
keuangan biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan
perubahan posisi keuangan. Pengungkapan informasi pada pihak luar yang dapat
mempengaruhi keputusan pemakai informasi harus diungkapkan secara penuh (full
disclosure principle).
Menurut Schroeder (2001:114),
Pengungkapan tidak hanya pada laporan keuangan saja tetapi juga pada catatan
atas laporan keuangan (notes to financial statement), informasi tambahan
(supplementary information) dan juga other means of financial reporting, yang semua
ini termasuk dalam proses pelaporan keuangan.
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
kualitatif
merupakan
ciri
khas
yang
membuat
informasi
dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok menurut Standar Akuntansi Keuangan (2002:7-11), yaitu :
a.
Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
Relevan
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses
keputusan
ekonomi
pemakai
dengan
membantu
mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, atau masa depan, menegaskan, atau
mengkoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Relevansi informasi dipengaruhi
oleh materialitasnya.
mencantumkan
kesalahan
atau
dalam
mencatat
informasi
tersebut
dapat
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Keandalan
Informasi memiliki kualitas andal (reliable) apabila bebas dari pengertian yang
Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
alternative
metode
akuntansi
yang
dapat
digunakan
Informasi kualitatif, sedangkan fakta (yang tidak mendasar) yang tidak dapat
dikuantifikasikan umumnya dikesampingkan.
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
waktu
dimanan
penghasilan,
pengurang
penghasilan
dan
beban
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Dengan tahun tahwin sebagai acuan nya, maka penyebutan tahun pajak senantiasa
mengikuti tahun takwim.
Bagian tahun Pajak Sebagai Masa Transisi
Surat pemberitahuan yang mencakup jangka waktu kurang dari satu tahun atau
kurnag dari masa 12 bulan biasanya harus dibuat untuk yang pertamkalinya oleh para wajib
pajak baru, bagian tahun pajak yang terakhir kalinya oleh para wajib pajak yang
eksistensinya dinyatakan berakhir, dan oleh para wajib pajak yan gmemperoleh
persetujuann untuk menggati tahun pajaknya. Penghasilan yang dilaporkan dalam SPT
untuk jangka waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari masa 12 bulan, yan gdibuat
dalam rangka penggantian tahun pajak harus dihitung dnegan cara disetahunkan.
Prosedur
penghasilan demikian itu diperlukan agar wajib pajak tidak terhindar dari penerapan tariff
progresif. Secara teknis pelaporan pajak untuk jangka waktu kurang dari satu tahun atau
kurang dari masa 12 bulan oleh para wajib pajak yang keberadaaan atau eksistensinya
memang kurnag dari jangka waktu satu tahun atau kurang dari masa 12 bulan tidak dapat
dikatakan sebagai akibat dari penggantian tahun pajak, sehingga jumlah penghasilannya
tidak perlu dianulisasikan atau disetahunkan.
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
dipakai sebagai basis perhitungan pajak yang terutang dalam bagian tahun pajak sebagai
masa transisi. Pajak yan gdihitung berdsar jumlah penghasilan kena pajak yang
dianualisasikan atau disetahunakan tersbeut merupakan jumlah yangterutang seandainya
penghasilan diperoleh dalam satu tahun pajak, berdsar tariff yang berlaku untuk jangka
waktu kurnag dari satu tahun atau kurang dari 12 bulan.
Penyimpangan Konsep Dasar Periode Akuntansi
Tarif pajak yang bersifat progresif yang diperlakukan oleh Undnag-undnag pajak
guna menjamin tercapainya keadilan pajak. Namun demikian , tariff pajak yang progresif
justru bisa jadi akan membuat kewajiban atau beban pajak terasa lebih berat bagi wajib
pajak tertentu; terutama apabila terjadi ketidakluwesan didalam mengapliksikan konsep
dasar periode akuntansi. Oleh karena itu berbagai ketentuan perpajakan sengaja dilakukan
untuk menghilangkan atau memeinimalkan dampak yang justru tidak sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Termasuk dalam hal ini, antara lain adalah pemberian fasilitas berupa;
c. Kompensasi kerugian (psl 6 ayat 2 Undang-Undang No.17 tahun 2000; dan keputusan
Menteri Keuangan Nomor 958/KMK.04/1983.
d.
untuk
beberapa tahun yang diterima atau diperoleh sekaligus (psl 3 PP Nomor 36 tahun 1983)
e.
Penerapan
tariff
efektif
(rata-rata)
terhadap
penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta yang tidak dipakai secara efektif
dalam operasi perushaaan(psl 2 dan psl 3 Nomor 36 Tahun 1983)
Kompensasi kerugian
Memberikan manfaat,terutama bagi wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari usaha
tetap. Ketentuan ini, pada prinsipnya, memperkenankan sebagian atau seluruh kerugian
yang terjadi dalam suatu tahun pajak untuk
penghasilan
dikompensasikan(dikurangkan) dari
alternative cara mengompen sasikan kerugian yang terjadi pad sutau tahun pajak, yaitu
a. secara prospektif
b. Secara retroaktif.
Pelaksanaan kompensasi kerugian secara retroaktif relative lebih rumit administrasinya baik
bagi pemerintah (KPP) maupun bagi wajib pajak, karena menyangkut restitusi pajak yang
telah dibayar oleh wajb pajak pada tahun sebelumnya.
Diindonesia, kompensasi krugian secara retroaktif tidak diperkenankan; sebaliknya
hanya kompensasi secara prospektif yang diperkenankan oleh undnag-undnag pajak
penghasilan. Dengan mengopensisikan dengan penghasilan kena pajak dalam tahun-tahun
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
berikutnya.
Tidak
adanya
ketentuan
yang
membolehkan
wajib
pajak
untuk
pajak senantiasa
dikenakan pajak; sednag kerugian yang terjadi pada tahun tahun pajak yang lain tidak
memperoleh manfaat atau penghematan pajak.
Undang-undang pajak penghasilan menetapkan limit atau membatasi jangka waktu yang
diperkenankan untuk mengompensasikan kerugian yan gdiderita oleh suatu perusahaan
atau wajib pajak dalam suatu pajak sebagai berikut;
a. batas waktu maksimum 5 tahun, bagi pada umumnya perusahaan
b. Batas maksimum 8 thn khusus untuk jenis dan daerah usaha tertentu
kesempatan kepada
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN
Penerapan tariff efektif sendiri, sebagai basis perhitungan beban atau pajak
penghasilan yang terutang dalam tahun terjadinya penjualan atau pengalihan harta(capital
gains), memang tidak membuat beban atau jumlah pajak yang terutang menjadi berbeda
dibandingkan dengan penerpaan konsep dsar periode akuntansi secara konsisten(dalam
arti stelsel murni atau stelsel akrual murni). Namun demikian, penerapan tariff efektif akan
berakibat beban pajak atau pajak penghasilan yang terutang lebih konsisten dengan asas
kemampuan untuk membayar.
Rahmawati,SE,MM
AKUNTANSI PERPAJAKAN