Anda di halaman 1dari 19

Wirausaha Vs Kewirausahaan, Sikap Dasar

Wirausaha, kemampuan dasar: Evaluasi peluang


networking, skill kemampuan menjual, financial
planning dan keputusan investasi
MAKALAH

Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis
Dr. Ir. Cecep Winata, M.Si.

KELOMPOK 3 :
-

R Irna Afriani (55513110005)


Uun Kurniawati (55513110062)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2014
1

Wirausaha Vs Kewirausahaan
Dahulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui
pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa
sejak lahir (entrepreneurship are born not made), sehingga tidak dapat
dipelajari dan diajarkan. Saat ini kewirausahaan bukan hanya urusan
lapangan, tetapi merupakan disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan
diajarkan. Entrepreneurship are not only born but also made, artinya
kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan
lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Setiap orang yang
memiliki keberanian untuk mengambil keputusan dapat belajar menjadi
wirausaha dan berperilaku seperti wirausaha.

Kewirausahaan lebih

merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak


pada konsep dan teori, bukan pada intuisi. Dan perilaku, konsep dan
teori merupakan hal-hal yang dapat dipelajari.
Terdapat

kerancuan

istilah

antara

entrepreneurship

( kewirausahaan ) dan enterpreuneur ( wirausaha ). Berikut, kami


mencoba jelaskan perbedaan arti yang mendasari kedua pengertian
tersebut.
Entrepreneurship adalah jiwa kewirausahaan yang dibangun
untuk

menjembatani

antara

ilmu

dengan

kemampuan

pasar.

Entrepreneurship meliputi pembentukan perusahaan baru, aktivitas


kewirausahaan, dan kemampuan manajerial yang dibutuhkan seorang
entrepreneur. Kewirausahaan pun dapat diartikan sebagai proses
kemanusiaan yang berkaitan dengan kreatifitas dan inovasi dalam
memahami

peluang,

mengorganisasi

sumber-sumber,

mengelola

sehingga peluang itu terwujud menjadi suatu usaha yang mampu


menghasilkan laba atau nilai dalam jangka waktu yang lama (Prof.
Yuyun Wirasasmita).

Entrepreneurship is the process of creating

something new with value by devoting the necessary time and effort,
assuming the accompanying financial, psyshic, and social risk, and
receiving the resulting rewards of monetary and personal satisfaction
and independence. Hisrich, Peters, Shepperd, 2005; 8. Kewirausahaan
adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan
hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan. Atau suatu proses
2

seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan


keinginan melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang
mereka kendalikan (Robin; 1996), atau proses menciptakan sesuatu
yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa
dan resiko, serta menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi.
Atau proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran. Atau
menurut lampiran Inpres Nomor 4 tahun 1995 tentang Gerakan
Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan
(GNMMK), bahwa Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan keuntungan yang lebih besar.
Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh
Savary pada tahun 1723 dalam bukunya Kamus Dagang. Istilah
entrepreneur pertama kali diperkenalkan pada awal abad ke-18 oleh
ekonom Perancis Richard Cantillon. Menurutnya entrepreneur adalah
Agent who buys means of production at certain prieces in order to
combine them.

Definisi Wirausaha (Enterepreneur)

: An

entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and
uncertainty for the purpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and assembling the necessary resources to
capitalize on them. (Zimmerrer, Scarborough, 2002; 4) . Sementara
sumber

lain

mendefiniskan

Wirausaha

sebagai

perintis

dan

pengembang perusahaan yang berani mengambil resiko dalam


menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola sumber daya
manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat keberhasilan
tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah
memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges,
1993). Raymond dan Russel memberikan definisi tentang wirausaha
dengan menekankan pada aspek kebebasan berusaha yang dinyatakan
sebagai berikut : An entrepreneur is an independent, growth oriented
owner operator

Wirausaha sering juga disebut wiraswasta yang artinya sifatsifat keberanian, keutamaan, keteladanan dalam mengambil resiko yang
bersumber pada kemampuan sendiri. Meski demikian wirausaha dan
wiraswasta sebenarnya memiliki arti yang berbeda. Wiraswasta tidak
memiliki visi pengembangan usaha sedangkan wirausaha mampu terus
berkembang dan mencoba usaha lainnya.
Istilah lain yang semakna dengan wirausaha adalah wiraswasta.
Istilah wiraswasta lebih sering dipakai dan lebih dikenal daripada
istilah wirausaha. Padahal keduanya bermakna sama dan merupakan
padanan dari kata entrepreneur. Kata wiraswasta berasal dari gabungan
wira-swa-sta dalam bahasa Sansakerta. Wira berarti utama, gagah,
luhur, berani, teladan atau pejuang; swa berarti sendiri atau mandiri; sta
berarti berdiri; swasta berarti berdiri diatas kaki sendiri atau dengan
kata lain berdiri di atas kemampuan sendiri. Sedangkan wirausaha
mengandung arti secara harfiah wira berarti berani dan usaha berarti
daya upaya atau dengan kata lain wirausaha adalah kemampuan atau
keberanian yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan
dalam rangka meraih kesuksesan. Entrepreneur juga diartikan sebagai
seorang penemu bisnis yang sama sekali baru dan mampu
mengembangkan menjadi perusahaan yang mencapai kesuksesan.
Contohnya adalah Wal-Mart, Aqua, Microsoft, dan Goggle. Seorang
entrepreneur memiliki ciri-ciri diantaranya : Focus yang tekendali;
berenergi yang tinggi; kebutuhan akan prestasi; percaya diri;
bertoleransi terhadap keraguan; dan berorientasi terhadap tindakan.
Jadi, dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli
diatas, kita dapat tarik suatu kesimpulan bahwa Entrepreneur
(Wirausaha) adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna
ekonomi) itu akan dijual. Sementara Entrepreneurhip ( kewirausahaan)
adalah suatu sifat atau jiwa yang dimiliki oleh seorang wirausahawan
dalam menangani usaha atau kegiatan bisnis yang dimilikinya dalam
4

rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan memperoleh


keuntungan yang lebih besar.
Adapun

Obyek

Studi

Kewirausahaan

Menurut

Soeparman

Soemahamidjaya yaitu: kemampuan seseorang yang menjadi obyek


kewirausahaan meliputi:
Kemampuan merumuskan tujuan hidup/usaha
Kemampuan memotivasi diri
Kemampuan untuk berinisiatif
Kemampuan berinovasi
Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
Kemampuan untuk mengatur waktu
Kemampuan untuk belajar dari pengalaman Adapun
Tujuan kewirausahaan adalah :
Meningkatkan jumlah/kuantitas para wirausaha yang berkualitas
Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk
menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.

Membudayakan

semangat

sikap,

prilaku

dan

kemampuan

kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat umum yang mampu,


handal dan unggul.
Menumbuhkembangkan kesadaran dan orientasi kewirausahaan
yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
Manfaat wirausaha adalah :
Berusaha memberi bantuan kepada orang lain dan pembangunan social
sesuai dengan kemampuannya
Menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi
pengangguran
Memberi contoh bekerja yang keras, tekun tetapi tidak melupakan perintah
agama/kepercayaan.
Menjadi contoh anggota masyarakat sebagai pribadi unggul yang patut
diteladani

Sebagai

generator

pembangunan

lingkungan,

pribadi,

distribusi,

pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan


Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri,
disiplin, tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaan
Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien, ekonomis, tidak
berfoya-foya/sederhana dan tidak boros
Keuntungan menjadi wirausaha adalah :
Terbuka kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan
Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara
maksimal
Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh
Terbuka peluang untuk membantu masyarakat di dalam usaha
Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki
Kelemahan menjadi wirausaha adalah :
Tanggung jawabnya sangat besar dan berat di dalam menghadapi
permasalahan bisnis
Bekerja keras dan waktunya sangat panjang
Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memikul resiko sangat besar.
Sasaran kewirausahaan adalah :
Para generasi muda pada umumnya, anak putus sekolah, dan para calon
wirausaha
Para pelaku ekonomi yang terdiri dari para pengusaha kecil dan koperasi
Instansi pemerintah yang melakukan usaha (BUMN), organisasi profesi,
dan kelompok-kelompok masyarakat.
Asas kewirausahaan adalah :
Kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan berlandaskan etika bisnis
yang sehat
Kemampuan untuk bekerja secara tekun, teliti dan produktif
Kemampuan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara
sistematis termasuk keberanian mengambil resiko bisnis
Kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian
Kemampuan untuk berpikir, bertindak kreatif dan inovatif
Para wirausaha selalu memberikan dharma bhaktinya kepada negara
dan bangsa diantaranya :
6

Mengatasi kesulitan dalam lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan


masyarakat
Memberikan darma bhaktinya dalam melaksanakan proses produksi,
konsumsi dan distribusinya
Meningkatkan ketahanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada
bangsa lain
Ruang lingkup kewirausahaan bergerak di bidang :
a.

Lapangan agraris (pertanian, perkebunan dan kehutanan)

b.

Lapangan perikanan (pemeliharaan, penetasan, makanan dan

pengangkutan ikan)
c.

Lapangan peternakan (unggas, dan binatang menyusui)

d.

Lapangan perindustrian dan kerajinan (industri kecil, menengah dan

besar ; pengolahan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan


kehutanan)
e.

Lapangan pertambangan dan energi

f.

Lapangan perdagangan (pedagang besar, kecil dan menengah)

g.

Lapangan pemberi jasa (pedagang perantara, pengusaha angkutan, hotel,

restoran, biro jasa travel pariwisata, asuransi, pergudangan, perbengkelan,


koperasi, tata busana, dan pemberi kredit/perbankan, dsb)
Jenis-jenis wirausaha adalah :
a.

Wirausaha bisnis ; mereka yang tekun menganalisis kebutuhan-

kebutuhan selera masyarakat terhadap barang dan jasa.


b.

Wirausaha uang ; mereka yang menjalankan kegiatan

menyalurkan dan mengumpulkan dana yang bergerak dalam pasar uang


dan modal
c.

Wirausaha vak ; mereka yang memiliki keahlian khusus dalam

bidang produksi tertentu.


d.

Wirausaha social engineer ; mereka yang berusaha mengikat para

pekerja melalui karya sosialitas dan pertimbangan atas moral dan


kebenaran.
e.

Wirausaha manajer ; mereka yang dapat melakukan usahanya

dengan menggunakan pengetahuan bisnis modern dan


memperhitungkannya dengan cara efisien.
7

Sikap Dasar Wirausaha


Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada
wirausaha yakni :
1. Seorang pencipta perusahaan
2. Seorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun antar
fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
3. Orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan
hidup.
Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai tambah di pasar
melalui proses pengombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (1995:51), nilai tambah
tersebut dapat diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:
1.

Developing new technology

2.

Discovering new technology

3.

Improving existing product or service

4.

Finding different ways of profiding more goods and services wit

fewer resources.
Karakteristik adalah sesuatu yang berhubungan dengan watak,
prilaku, tabiat, sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai
kebahagiaan lahir dan bathin. Karakteristik wirausaha menurut Leland
F. Hendie dan Jacob Satzky adalah the pattern of behaviour
characteristic forgiven individual. Menurut Bygrave, bahwa
karakteristik wirausahawan terdiri dari (10D) :
1.

Dream ; seorang wirausahawan memiliki visi keinginan kedepan

atas pribadi dan bisnisnya serta memiliki kemampuan untuk


mewujudkan impiannya.
2.

Decisiveness ; seorang wirausahawan dalam bekerja tidak lambat,

di mana mereka membuat keputusan secara cepat dan tepat dengan


penuh perhitungan.
8

3.

Doers ; seorang wirausahawan dalam membuat keputusan akan

langsung menindaklanjuti. Dimana mereka tidak menunda-nunda


kesempatan yang baik dalam bisnisnya, termasuk melaksanakan
kegiatannya secara cepat.
4.

Determination ; seorang wirausahawan di dalam melaksanakan

kegiatannya penuh dengan perhatian, rasa tanggung jawab yang tinggi


dan tidak mau menyerah, walau dihadapkan pada halangan maupun
rintangan.
5.

Dedication ; seorang wirausahawan dedikasinya sangatlah tinggi

dengan bisnisnya kadangkala mengorbankan kepentingan keluarga


untuk sementara.
6.

Devotion ; seorang wirausahawan mencintai pekerjaannya dan

produk yang dihasilkan, sehingga mendorong keberhasilan dalam


menjual produknya secara efektif.
7.

Details ; seorang wirausahawan sangat memperhatikan factor-

faktor kritis secara rinci.


8.

Destiny ; seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap

nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang yang
bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
9.

Dollars ; seorang wirausahawan tidak mengutamakan mencapai

kekayaan, dimana mereka berasumsi jika berhasil dalam bisnis maka ia


pantas mendapat laba, bonus atau hadiah.
10. Distribute ; seorang wirausahawan bersedia mendistribusikan
kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya tersebut
yaitu mereka yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam
berbisnis.

Fadel Muhammad mengemukakan 7 ciri sebagai identitas karakter


wirausahawan yakni :
1.

Kepemimpinan

2.

Inovasi

3.

Cara pengambilan keputusan

4.

Sikap tanggap terhadap perubahan


9

5.

Bekerja ekonomis dan efisien

6.

Visi masa depan

7.

Sikap terhadap resiko

Dapat kita simpulkan dari berbagai pendapat para ahli tersebut,


bahwasanya terdapat 10 sikap dasar seorang wirausaha, yaitu:
1. visionary (visioner) yaitu mampu melihat jauh kedepan,selalu melakukan
yg terbaik di masa kini sambil membayangkan masa depan yg lebih
baik.Seorang

wirausaha

cenderung

kreatif

dan

inovatif.

2. Positive (bersikap positif )yaitu membantu seorang wirausaha selalu


berpikir baik, tidak tergoda untuk memikirkan hal - hal yg negatif,sehingga
dia mampu mengubah hambatan menjadi peluang dan selalu berpikir akan
sesuatu

yg

lebih

besar.

3. Confident (percaya diri) sikap ini akan memandu seseorang dalam


mengambil keputusan dan langkahnya .Sikap percaya diri tidak berarti
selalu mengatakan iya,tetapi juga berani mengatakan tidak jika memang di
perlukan.
4. Genuine (asli ) seorang wirausaha harus mempunyai ide,pendapat dan
mungkin model sendiri.Bukan berarti dia harus menciptakan produk yg
benar - benar baru,tetapi bisa saja dia menjual produk yg sama dengan yg
lain,namun dia harus memberi nilai tambah atau baru.
5. Goal oriented ( berpusat pada tujuan ) atau berorientasi pada tugas dan
hasil.Seorang

wirausaha

ingin

selalu

berprestasi,berorientasi

pada

laba,tekun,tabah,bekerja keras dan disiplin untuk mencapai sesuatu yg telah


di tetapkan.
6. Persistent (tahan uji ) harus maju terus,mempunyai tenaga,dan semangat
yg tinggi,pantang menyerah,tidak mudah putus asa dan kalau terjatuh segera
bangun kembali.
10

7. Ready to face a risk (siap menghadapi resiko) resiko yg paling berat


adalah

bisnis gagal dan uang habis.Siap sedia untuk menghadapi

resiko,persaingan,harga turun naik,kadang untung kadang rugi,barang tidak


laku

dan

tidak

ada

order.

Pastinya harus dihadapi dengan penuh keyakinan.Dia membuat perkiraan


dan perencanaan yg matang,sehingga hambatan dan resiko dapat di
minimalisasi.
8. Creative (kreatif menangkap peluang) peluang selalu ada dan lewat di
depan kita.Sikap yg tajam tidak hanya mampu melihat peluang,tetapi juga
mampu

menciptakan

peluang.

9. Healthy competitor (menjadi pesaing yg baik) kalau berani memasuki


dunia usaha,harus berani memasuki dunia persaingan.Persaingan jangan
membuat setres, tetapi harus di pandang untuk membuat kita lebih maju,dan
berpikir secara lebih baik.Sikap positif membantu untuk bertahan dan
unggul

dalam

persaingan.

10.Democratic leader (pemimpin yg demokratis ) memiliki kepemimpinan


yg demokratis,mampu menjadi teladan dan inspirator bagi yang lain.Mampu
membuat orang lain bahagia,tanpa kehilangan arah dan tujuan dan mampu
bersama orang lain tanpa kehilangan identitas dirinya sendiri.

Kemampuan dasar: Evaluasi peluang networking, skill kemampuan


menjual, financial planning dan keputusan investasi

Evaluasi peluang networking

Seorang wira usaha handal harus memiliki beberapa kemampuan dasar.


Kemampuan yang pertama adalah evaluasi peluang networking. Yang

11

dimaksud evaluasi peluang networking disini adalah bisa kita katagorikan


kedalam dua hal yaitu:
1. Evaluasi analisa kebutuhan dan keinginan pelanggan
2. Evaluasi pintu peluang pesaing.
Berikut akan kami jabarkan katagori yang termasuk kedalam dua hal tersebut,
yaitu:

1. Evaluasi analisa kebutuhan dan keinginan pelanggan


Evaluasi ini didefinisikan sebagai tujuan dari pemasaran. Pemasaran selalu
mencari kemunculan tren pelanggan yang menunjukkan peluang pemasaran
baru. Pemasaran yang berhasil mengharuskan perusahaan berhubungan dengan
penuh dengan pelanggan mereka.

A. Apa yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen?


Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka.
Pemasaran dapat memahami secara penuh teori dan realitas perilaku
konsumen. Perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor budaya,
sosial, dan pribadi. Faktor budaya memberikan pengaruh yang paling luas dan
dalam.

Faktor Budaya
Budaya (culture) adalah determinan dasar keinginan dan perilaku seseorang.
Setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture) yang lebih kecil
yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota
mereka. Subbudaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah
geografis.
Hampir seluruh kelompok manusia mengalami stratifikasi social
seringkali dalam bentuk kelas sosial, divisi yang relatif homogen dan bertahan
lama dalam sebuah masyarakat, tersusun secara hierarki dan mempunyai
anggota yang berbagi nilai, minat, dan perilaku yang sama.
Kelas sosial mempunyai beberapa karakteristik. Pertama, orang-orang
yang berada dalam masing-masing kelas cenderung mempunyai kemiripan
dalam cara berpakaian, pola bicara, dan preferensi. Kedua, orang dianggap
12

menduduki posisi lebih rendah atau lebih tinggi menurut kelas sosial. Ketiga,
kelompok variabelmisalnya, pekerjaan, penghasilan, dan orientasi nilai
mengidentifikasikan kelas sosial, alih-alih variabel tunggal. Keempat kelas
sosial seseorang dalam tangga kelas sosial dapat bergerak naik atau turun
sepanjang hidup mereka. Kelas-kelas sosial memperlihatkan berbagai
preferensi produk dan merek di banyak bidang.

Faktor Sosial
Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta
peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian.
KELOMPOK REFERENSI

Kelompok referensi (reference group)

seseorang adalah semua kelompok yang mempunyai pengaruh langsung (tatap


muka) atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku orang tersebut.
Kelompok

yang

mempunyai

pengaruh

langsung

disebut

kelompok

keanggotaan (membership group). Beberapa dari kelompok ini merupakan


kelompok primer (primary group), dengan siapa seseorang berinteraksi
dengan apa adanya secara terus menerus dan tidak resmi, seperti keluarga,
teman, tetangga, dan rekan kerja. Masyarakat juga menjadi kelompok
sekunder (secondary group), seperti agama, professional, dan kelompok
persatuan perdagangan yang cenderung lebih resmi dan memerlukan interaksi
yang kurang berkelanjutan.
Kelompok referensi mempengaruhi anggota setidaknya dengan tiga
cara. Mereka memperkenalkan perilaku dan gaya hidup baru kepada seseorang,
mereka mempengaruhi sikap dan konsep diri, dan mereka menciptakan
tekanan kenyamanan yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek.
Orang juga dipengaruhi oleh kelompok di luar kelompoknya. Kelompok
aspirasional (asspirational group) adalah kelompok yang ingin diikuti oleh
orang itu: kelompok disosiatif (dissociative group) adalah kelompok yang
nilai dan perilakunya ditolak oleh orang tersebut. Pemimpin opini adalah
orang yang menawarkan nasihat atau informasi tentang produk atau kategori
produk tertentu, misalnya mana yang terbaik dari beberapa merek atau
bagaimana produk tertentu dapat digunakan.

13

KELUARGA Keluarga adalah organisasi pembeli konsumen yang paling


penting dalam masyarakat, dan anggota keluarga merepresentasikan kelompok
referensi utama yang paling berpengaruh. Ada dua keluarga dalam kehidupan
pembeli. Keluarga orientasi (family of orientation) terdiri dari orang tua dan
saudara kandung. Dari orang tua, seseorang mendapatkan orientasi terhadap
agama, politik dan ekonomi serta rasa ambisi pribadi, harga diri, dan cinta.
Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian setiap hari
adalah keluarga prokreasi (family of procreation)yaitu, pasangan dan anakanak. Keterlibatan suami-istri dalam pembelian sangat beragam berdasarkan
kategori produk.

Perubahan pola pembelian lainnya adalah peningkatan

jumlah dolar yang dihabiskan dan pengaruh langsung dan tidak langsung anakanak dan remaja. Pengaruh langsung menggambarkan saran, permintaan, dan
tuntutan anak-anak. Pengaruh tidak langsung berarti bahwa orang tua
mengenal merek, pilihan produk, dan prefrensi anak-anak mereka tanpa saran
atau permintaan mutlak.
PERAN DAN STATUS

Orang berpartisipasi dalam banyak kelompok

keluarga, klub, organisasi. Kelompok sering menjadi sumber informasi penting


dan membantu mendefinisikan norma perilaku. Kita dapat mendefinisikan
posisi seseorang dalam setiap kelompok di mana ia menjadi anggota
berdasarkan peran dan status. Peran (role) terdiri dari kegiatan yang
diharapkan dapat dilakukan seseorang. Setiap peran menyandang status.
Pemasar harus menyadari potensi simbol status dari produk dan merek.

Faktor Pribadi
Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi. Faktor pribadi
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan keadaan
ekonomi; kepribadian dan konsep diri; serta gaya hidup dan nilai. Karena
banyak dari karakteristik ini yang mempunyai dampak yang sangat langsung
terhadap perilaku konsumen, penting bagi pemasar untuk mengikuti mereka
secara seksama.
USAHA DAN TAHAP SIKLUS HIDUP Konsumsi dibentuk oleh siklus
hidup keluarga dan jumlah, usia, serta jenis kelamin orang dalam rumah
14

tangga pada satu waktu tertentu. Pemasar juga harus memperhitungkan


kejadian atau transisi hidup yang pentingpernikahan, kelahiran, sakit,
pindah tempat, perceraian, perubahan karier.
PEKERJAAN DAN KEADAAN EKONOMI pekerjaan juga mempengaruhi
pola konsumsi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi:
penghasilan yang dapat dibelanjakan (tingkat, stabilitas, dan pola waktu),
tabungan dan asset (termasuk persentase asset likuid), utang, kekuatan
pinjaman dan sikap terhadap pengeluaran dan tabungan. Jika indikator
ekonomi menunjukkan resisi, pemasar dapat mengambil langkah untuk
merancang, memposisikan dan menentukan kembali harga produk mereka atau
memperkenalkan atau meningkatkan penekanan atas merek diskon sehingga
perusahaan dapat terus menawarkan nilai kepada pelanggan sasaran.
KEPRIBADIAN DAN KONSEP DIRI kepribadian (personality) adalah
sekumpulan sifat psikologis manusia yang menyebabkan respons yang relatif
konsisten dan tahan lama terhadap rangsangan lingkungan (termasuk perilaku
pembelian). Kepribadian dapat menjadi variabel yang berguna dalam
menganalisis pilihan merek konsumen. Kepribadiaan merek (brand
personality) sebagai bauran tertentu dari sifat manusia yang dapat kita kaitkan
pada merek tertentu.
Jennifer Aaker dari Stanford meriset kepribadian merek dan
mengidentifikasikan sifat-sifat berikut:
1. Ketulusan/sincerity (membumi, jujur, sehat, dan ceria)
2 Kegembiraan/excitement (berani, bersemangat, imajinatif,
3.

dan modern)
Kompetensi/competence (dapat diandalkan, cerdik dan

sukses)
4. Kesempurnaan/sophisticated (kelas atas dan menarik)
5. Ketahanan/ruggedness (petualang dan tangguh)
GAYA HIDUP DAN NILAI Orang-orang dan subbudaya, kelas sosial, dan
pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda.
Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang di dunia yang tercermin
dalam kegiatan, minat, dan pendapat. Gaya hidup memotret interaksi
seseorang secara utuh dengan lingkungannya. Pemasar meliputi hubungan

15

antara produk mereka dan kelompok gaya hidup. Sebagai gaya hidup terbentuk
oleh keterbatasan uang atau keterbatasan waktu konsumen, perusahaan yang
bertujuan melayani konsumen dengan keuangan terbatas akan menciptakan
produk dan jasa murah. Konsumen yang mengalami keterbatasan waktu
cenderung multitugas (multitasking), melakukan dua atau lebih pekerjaan
pada waktu yang sama. Perusahaan yang bertujuan melayani mereka akan
menciptakan produk dan jasa yang nyaman bagi kelompok ini.
Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti (core value),
sistem kepercayaan yang mendasari sikap dan perilaku. Nilai inti lebih dalam
daripada perilaku atau sikap dan menentukan pilihan dan keinginan seseorang
pada tingkat dasar dalam jangka panjang. Pemasar yang membidik konsumen
berdasarkan nilai-nilai percaya bahwa bila produk sesuai dengan kepribadian
dalam diri konsumen, produk itu dapat mempengaruhi kepribadian luar
perilaku pembelian konsumen.

2. Evaluasi pintu peluang pesaing.


Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing,
misalnya kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru, pengalaman
keberhasilan dalam mengembangka produk baru, pengalaman keberhasilan
dalam mengembangkan produk baru, dukungan keuangan,dan keunggulakeunggula yang dimiliki pesaing di pasar. Kemampuan pesaing untuk
memperahankan posisi pasar dapat dievalusi dengan mengamati kelemahankelemahan dan risiko pesaing dalam menanmkan modal barunya.
Pertanyaan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing dalam
pengembangan produk, meliputi:
a. Bagaimana

kemampuan

teknik

yang

dimiliki

pesaing

dalam

pengembangan produk jika dibandingkan kemampuan teknik yang kita


miliki
b. Bagaimana

track-record pesaing untuk

mencapai

sukses

dalam

pengembangan produk?
Pertanyaan untuk menetukan apakah pintu peluang ada atau tidak
meliputi:
16

a. Sejauh mana kecepatan perusahaan membawa produk ke pasar dapat


mendahului pesaing?
b. Apakah kapabilitas dan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan
cukup untuk membawa produk ke pasar yang sedang dikuasai pesaing?
Menurut Zimmerer ( 1996:87) ada beberapa keadaan yang dapat
menciptakan peluang, yaitu:
a. Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu relative
singkat
b. Kerugian teknik harus rendah. Oleh karena itu, penggunaan teknik
harus dipertimbangkan sebelumnya.
c. Pesaing tidak memiliki teknologi canggih
d. Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi alam mempertahankan posisi
pasarnya
e. Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk
menghasilkan produk barunya.
KEMAMPUAN MENJUAL
Seorang penjual sukses harus memiliki kemampuan menjual (selling skill)
yang baik. Untuk memiliki selling skill yang baik kita harus memahami bahwa
berjualan adalah sebuah proses. Proses ini dimulai dari prospecting, fact
finding, presenting solution hingga closing. Dalam setiap tahap penjualan pasti
terjadi proses penolakan dari nasabah. Dengan demikian seorang tenaga
penjual mutlak untuk memiliki kemampuan handling objection yang baik.
Kesalahan yang sering dilakukan seorang sales team adalah langsung
menjual produk ketika pertama kali bertemu dengan prospek dan berharap
dengan sekali tembak dia akan mendapatkan hasil. Ingat orang hanya membeli
pada orang yang dia percaya. Jadi buat dia percaya dulu kepada anda baru anda
bisa menjual.
Dalam berjualan pun seorang wirausaha harus Berani Terbuka, maksudnya
adalah begitu Anda terbuka dengan orang, maka orang tersebut akan lebih
nyaman dengan keberadaan Anda dan Orang Sukses bukan orang yang
berkeinginan untuk sukses, namun mereka sukses karena mereka komitmen
17

ingin sukses. Oleh karena itu jika Anda ingin meraih kesuksesan Anda, yang
pertama yang Anda harus lakukan adalah Berkomitmen.
Financial Planning
Seorang wirausaha harus mengalokasikan peneriman dan pengeluaran
agar lebih profesional dan efisien, dengan PERENCANAAN KEUANGAN
MELIPUTI 10 LANGKAH. Ke sepuluh langkah tersebut yaitu:
1. Menetapkan tujuan-tujuan keuangan yang tepat bagi perusahaan anda.
2. Mengevaluasi startegi-strategi keuangan alternatif.
3.Mengumpulkan

dan

mengevaluasi

fakta

dan

angka

keuangan

untuk melengkapi rencana-rencana.


4. Menetapkan tingkat dan target efisiensi (baik angka jangka panjang dan
jangka pendek) bagi bisnis dipandang dari sudut imbalan bagi pemilik dan
karyawan.
5.

Mengembangkan

sebuah

rencana

keuangan

menyeluruh

untuk

memberikan PETA BESAR masa depan.


6. Memeriksa kebenaran rencana menyeluruh dan memeriksa setiap
unsur, untuk memastikan

bahwa setiap unsur itu realistik

dalam

hubungan dengan pengalaman masa lampau.


7.

Menganalisis

rencana

dengan

membandingkannya

pada

prestasi

standar seperti sudah ditetapkan, baik intern maupun ekstern.


8. Meninjau kembali rencana, merevisi seperlunya sampai tercapai sebuah
kombinasi strategi da faktor-faktor yang diterima.
9.

Menggunakan

rencana

sebagai

kekuatan

motivasi

dengan

mengkomunikasikan hasil-hasil perencanaan.

18

10.Memastikan bahwa proses perencanan diikuti oleh pengendalian


yang mencukupi dan memberitahukan serta memotivasi staf yang terlibat.

Keputusan Investasi
Kemampuan dasar terakhir yang harus dimiliki seorang wirausaha
dalah keputusan berinvestasi. Phyrr (1989:32) menyatakan: Investment analysis
is the systemtic evaluation ofcapital outlays in relation to the expected income
stream for the purpose of rendering an investment decision.
Investasi penting dilakukan oleh seorang wirausahawan untuk menunjang
keberhasilan dan keberlangsungan usaha seorang wirausahawan itu sendiri.
Investasi harus direncanakan dengan matang karena sebagaimana yang kita
ketahui bersama, bahwasanya investasi itu memerlukan permodalan yang relative
besar dan untuk jangka waktu yang relative lama. Sehingga dalam pelaksanaanya
jangan sampai kita melakukan hal yang salah dalam melakukan investasi.
Berdasarkan konsep analisa investasi maka dilakukan analisa keuangan
pada alirankas yang ditinjau dari pendapatan, pengeluaran dan pendanaan proyek,
pajak, cara pengembalian modal, pertumbuhan proyek tiap tahun. Teknik yang
digunakan dalam analisa keuangan adalah analisa discounted cash flow. Kemudian
metode yang digunakandalam menentukan profitabilitas investasi adalah metode
average rate of return, payback, internal rate of return dan metode net present
value (Husnan, 1997:200).
Berdasarkan ke-empat metode diatas, metode NPV dan IRR yang lebih
rasional untuk digunakan dalam menentukan profitabilitas perusahaan karena
memperhatikan time value of money

19

Anda mungkin juga menyukai