Anda di halaman 1dari 17

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/352539190

GAYA KEPEMIMPINAN NADIEM MAKARIM SEBAGAI MENTERI PENDIDIKAN,


KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI INDONESIA

Research · June 2021

CITATION READS

1 3,476

1 author:

Alifa Ramadhani Adrianti


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Alifa Ramadhani Adrianti on 19 June 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


GAYA KEPEMIMPINAN NADIEM MAKARIM SEBAGAI MENTERI PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI INDONESIA

Alifa Ramadhani Adrianti


NIM 20200610224
Faculty of law, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Jln. Ring Road Barat, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta 55183, Indonesia
E-Mail : alifa.r.law20@mail.umy.ac.id

ABSTRAK
Kepemimpinan ialah sikap yang dimiliki individu sebagai pemimpin, tentang bagaimana
cara mempengaruhi agar mencapai tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam suatu
perusahaan, atau organisasi dibutuhkan seorang pemimpin yang mampu membawa kepercayaan
anggotanya hingga menjadi sebuah perusahaan yang besar. Metode-metode ini kemudian
membangun kepercayaan rakyat yang menjadikan beliau sebagai pemimpin di bidang lain seperti
halnya Nadiem Makarim yang dipercayakan menjadi Mentari Pendidikan di Indonesia. Menjadi
seorang Menteri Pendidikan sekaligus mantan CEO Go-Jek perlu manajemen yang baik sejak dari
menuntut ilmu. sebagai pemimpin pula Nadiem Makarim pasti memiliki metode-metode yang
menghantarkannya pada sebuah kesuksesan saat ia mengeyam bangku persekolahan dan
perkuliahan, hingga menjadi pemimpin yang sukses maka dari itu ia diangkat menjadi Menteri
Pendidikan. Maka dari itu Penelitian ini membahas tetang gaya kepemimpinan, bukti nyata dari
kepemimpinan, serta kekuatan dan kelemahan dari Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan,
kebudayaan, riset, dan teknologi Indonesia.

Kata kunci : Nadiem Makarim, Kepemimpinan, Jenis dan Gaya Kepemimpinan

A. PENDAHULUAN
Pada dasarnya, Negara memiliki empat fungsi utama yaitu melaksanakan penertiban,

mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya, pertahanan, serta menegakkan keadilan.

Untuk menjalankan fungsi tersebut, maka Negara memerlukan seorang pemimpin yang

diharapkan dapat mewujudkan keinginan dari rakyatnya. Negara adalah subjek terpenting dan

memiliki keistimewaan daripada subjek lainnya (par excellence) hukum internasional. Hal ini
tidak hanya disebabkan karena Negara mampu memenuhi unsur-unsur kriteria sebagai

“international legal personalities”, namun juga karena disebabkan hak dan kewajiban yang

diterima Negara jauh lebih besar daripada subjek hukum internasional setelah Negara.1

Konvensi Montevideo tentang Hak dan Kewajiban Negara, 1933 adalah sebagai berikut:

1) Penduduk yang menetap

2) Wilayah definitive

3) Pemerintah Berdaulat;

4) Kapasitas untuk memiliki hubungan dengan negara lain.

Kriteria yang ada dalam Konvensi Montevideo 1933 ini umumnya diterima sebagai

persyaratan yang secara umum mencerminkan persyaratan kenegaraan pada hukum kebiasaan

internasional.2 Negara merupakan bentuk organisasi yang menyatukan berbagai kelompok

masyarakat dengan latar belakang yang berbeda. Maka dari itu di dalam negara tentu berisikan

sekelompok orang yang menjadi pemimpin. Hal ini berarti negara di jadikan alat oleh sekelompok

orang untuk mengatur hubungan antar masyarakat negara tersebut. Pada dasarnya negara sebagai

organisasi memang ditujuankan untuk mengatur masyarakat dengan berlandaskan kekuasaan.2

Negara Indonesia merupakan negara dengan bentuk pemerintahan negara kesatuan. Hal ini

berarti jalannya pemerintahan di atur oleh pemerintahan pusat, maka dari itu dibutuhkan pemimpin

yang cakap dalam mengurus negara. Semua orang mampu namun tidak semuanya cakap untuk

menjadi pemimpin disuatu pemerintahan, dibutuhkan ilmu kepemimpinan dan manajemen yang

1
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY, hlm. 58.
2
Yordan Gunawan, 2014, “Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law of State
Responsibility”, Jurnal Media Hukum, Vol. 21, No. 2, Yogyakarta.
baik. Manajemen dalam sebuah organisasi akan sangat dibutuhkan dalam setiap aktivitas dalam

sebuah perusahaan atau negara agar bisnis dan visi misi negara yang telah dibentuk mencapai

tujuan yang diharapkankan dan efisien. Apabila dalam sebuah organisasi tidak memiliki

manajemen yang baik maka pekerjaan dalam organisasi tersebut dapat dipastikan mengalami

ketidakefektifan dan ketidakefisienan.

Kepemimpinan adalah suatu proses dimana individu mempengaruhi kelompok untuk

mencapai tujuan umum (Northouse, P.G., 2003:3). Pengertian ini dipertajam oleh Dubrin bahwa

kepemimpinan itu adalah kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan memperoleh dukungan

dari anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Dubrin, A. J., 2001: 3).3 Menjadi

seorang pemimpin yang mampu mengarahkan kepada arah yang postif tentu tidak mudah. Butuh

kesabaran serta metode-metode lain yang memang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Maka

dari itu perlu ilmu kepemimpinan yang benar yang juga di barengi dengan ilmu manajemen. Jika

pemimpin tidak dapat menunjukan progresnya pada saat dia bekerja tentu akan memberikan

dampak buruk untuk perkembangan kedepannya.

Banyak temuan penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kepemimpinan

transformasional mempengaruhi organisasi kinerja dan kesuksesan bisnis di berbagai sektor dan

konteks, termasuk manufaktur layanan, pekerjaan sosial, proyek strategis, perusahaan

kewirausahaan dan Informasi dan Komunikasi. Dalam pengertian itu, keberhasilan organisasi

berarti bahwa orang kunci dalam organisasi mengembangkan karakteristik dan perilaku

kepemimpinan transformasional. 4 Kepemimpinan Nadiem Makarim memang belum lama namun

3
Armanu Thoyyib, 2005, “Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan Kinerja: Pendekatan Konsep”, Jurnal
Manajemen & Kewirausahaan, vol. 7, no. 1, hlm.14.
4
Imelda junita , 2019, “Transformational Leadership in Digital Era: Analysis of Nadiem Makarim (Founder of GO-
JEK Indonesia) Leadership Figure”, Jurnal Bisnis dan Ekonomi Terintegrasi, vol. 3, no. 1, hlm 14.
Nadiem telah banyak meluncurkan program-program kerja. Hal-hal seperti ini memang harus

cepat dilaksanakan untuk menghasilkan inovasi baru dibidang Pendidikan, karena saat ini

pendidikan di Indonesia masih terbilang banyak ketertinggalan, serta belum ratanya pendidikan di

Indonesia.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada

penelitian ini yaitu gaya kepemimpinan Nadiem Anwar Makarim, sebagai Menteri Pendidikan

Indonesia, apa bukti nyata yang telah ia lakukan selama masa kepemimpinannya, serta apa

kekuatan dan kelemahan dari jenis dan gaya kepemimpinannya tersebut.

C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulisan dan pembahasan yang akan dicapai pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui gaya kepemimpinan Nadiem Anwar makarim Menteri Pendidikan, mengetahui bukti

nyata yang ia lakukan selama masa kepemimpinanya, serta untuk mengatahui kekuatan dan

kelemahan dari jenis dan gaya kepemiimpinan Nadiem Anwar makarim.

D. BIOGRAFI

Nadiem Anwar Makarim atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Nadiem makarim lahir

di Singapura pada tanggal 4 Juli 1984. Ia memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim yang

berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu bernama Atika Algadrie dari

Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Juga Nadiem Makarim memiliki dua saudara

perempuan.
Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari

Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown

University, Amerika Serikat.

Dan selama setahun Nadiem Makarim mengikuti program foreign exchange di London

School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard

University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).

Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah

konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana.

Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora

Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.ide bisnis transportasi GO-JEK

sendiri berasal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya.

Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ia lebih sering

menggunakan jasa ojek. Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan

bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan

saja dan susah untuk mencari pelanggan. Di sisi lain kemacetan Jakarta makin memburuk maka di

butuhkan sebuah layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu

warga jakarta.5 Maka dari itu Nadiem makarim saat itu membuat terobosan baru dengan membuat

5
FOFFICE, 2020, “Biografi Nadiem Makarim – Founder Gojek salah satu Unicorn di Indonesia”,
https://voffice.co.id/jakarta-virtual-office/business-tips/biografi-nadiem-makarim-founder-gojek-salah-satu-
unicorn-di-indonesia/. (diakses tanggal 14 Juni 2021).
aplikasi Bernama Go-jek. Dengan adanya akan lebih memudahkan para tukang ojek mendapatkan

customer serta. Pelanggan pun akan sangat diuntungkan.

Pada 2019 lalu Nadiem Anwar Makarim resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan,

kebudayaan, riset, dan teknologi. Diangkat oleh presiden Jokowi dodo dalam kabinet Indonesia

maju.

E. PEMBAHASAN

1. Jenis dan gaya kepemimpinan Nadiem Anwar Makarim

Nadiem makarim di angkat menjadi Menteri Pendidikan di era pemerintaha presiden

Jokowi Dodo. Sebagai mantan CEO dari perusahaan Go-jek tentu gaya kepemimpinan saat

menjadi CEO Gojek dan Menteri Pendidikan berbeda. Pada awal awal pengangkatan banyak

rumor-rumor yang tersebar bahwa pembayaran uang sekolah dapat di bayar melalui Go-Jek.

Namun, hal ini sekarang memanglah menjadi kenyataan, terbukti sekarang sudah banyak

bekerja sama dengan Go-jek untuk membayar biaya kuliah mealui Gopay.

Nadiem Makrim memiliki gaya kepemimpinan dengan menciptakan terobosan-

terobosan baru. Seperti kampus merdeka, kebijakan kampus merdeka ini ialah jika biasanya

mahasiswa hanya ke kampus dan duduk diam di kelas, melalui kampus merdeka ini

mahasiwa diberikan kesempatan untuk mengembangkan minat dan bakatnya

Selanjutnya, terobosan yang dibuat oleh Nadiem Makarim ialah penghapusan UN. Pada

dasarnya UN tidak sepenuhnya dihapus namun di ganti dengan Asesment, ujian Asesmen

ini berisi literasi, numerasi dan penguatan Pendidikan karakter, dalam hal ini guru ditunjukan
untuk mengembangkan minat dan bakat siswa. Dan juga hal ini menghemat keuangan orang

tua saat pendemi, karena orang tua tidak perlu repot mendaftarkan anaknnya ke bimbel.

Terobosan selanjutnya ialah perombakan dana bos. Di sini apabila dahulunya dana bos

hanya di berikan kepada daerah yang tertinggal, terdepan dan terluar. Kini dana BOS juga

diberikan kepada sekolah swasta dikarenak karena pandemic ini semua sektor ekonomi

tardampak. Maka Nadiem Makarim memberikan dana bos juga pada sekolah swasta.

Terobosan yang selanjutnya ialah bekerja sama dengan Netflix untuk menayangkan film

tvri, hal ini untuk mempermudah untuk siswa yang sulit mendapatkan Pendidikan dan

informasi saat pembelajaran daring. Dan selanjutnya ialah pemotongan dana spp/ukt hal ini

dikarenaka tidak sedikit mahasiswa yang berhenti kuliah, dikarenak tidak adanya biaya

selama pandemi. Maka munculah kebijakan ini.

Dilihat dari terobosan terobosan yang di buat oleh Nadiem makarim dapat dilihat gaya

kepemeimpinan nya yaitu

a. Management Of Attention

Management Of Attention merupakan kemampuan pemimpin untuk dapat

mengkomunikasikan tujuan serta arah yang dapat menarik perhatian anggota

organisasi. Nadiem selaku MenDikBud dapat mengkomunikasikan apa yang terjadi

dengan pendidikan di Indonesia dan dengan ide yang dicetuskan beliau, banyak orang

yang mendukung kebijakan Nadiem untuk memajukan pendidikan Indonesia.

b. Demokratis dan kepemimpinan partisipatif


Pada tanggal 6 Juni 2020, mahasiswa melakukan audiensi dengan pihak

KemenDikbud untuk menyampaikan keresahan yang dirasakan oleh mahasiswa yang

ada di seluruh Indonesia. Nadiem selaku KemenDikbud memberikan ruang aspirasi

kepada mahasiswa untuk menuangkan keresahan dan ide yang dimiliki untuk

terciptanya kebijakan yang berdasarkan fakta lapangan.

c. Kepemimpinan Visioner

Nadiem Makarim melalui kebijakan kampus merdeka mendukung mahasiswa

untuk bisa belajar dari rumpun ilmu yang lain selama 2 semester, ini bertujuan supaya

mahasiswa tidak hanya berfokus pada 1 ilmu tetapi juga bisa menguasai berbagai

macam ilmu. Di era revolusi industri 4.0 bahkan sebagian negara seperti Jepang sudah

memasuki 5.0, setiap individu dituntut untuk memiliki banyak keahlian, ini lah yang

Nadiem inginkan dari mahasiswaIndonesia, tidak hanya pandai dalam teori tetapi juga

pandai dalam praktek dan menguasai rumpun ilmu yang lain.6

d. Melibatkan Karyawan

Nadiem memiliki tipe kepemimpinan yang lebih mementingkan kolaborasi

dan pendekatan kepada karyawannya dari kutipannya yang dikatakan pada suatu

wawancarara bahwa “Banyaknya orang dengan cara-cara berbeda untuk mencapai

sebuah visi adalah sesuatu yang sangat menguntungkan. Jadi, mengelilingi diri Anda

dengan orang-orang yang mampu berkata 'tidak' dan mengajukan cara lain sangat

penting adanya," ungkap Nadiem. Keragaman pemikiran dan ambisi juga sangat

6
Rizky Pratama Putra, 2020, “Nadiem Makarim: Bagaimana Gaya Kepemimpinan Bos Ojek Online Memimpin
Kemendikbud”, https://kumparan.com/rizky-pratama-putra1536640393953/nadiem-makarim-bagaimana-gaya-
kepemimpinan-bos-ojek-online-memimpin-kemendikbud-1tf7U183kO9, (diakses tanggal 16 Juni 2020).
penting untuk menyetir bisnis Go-Jek ke depan. Makarim menjelaskan bahwa ia

menganggap salah satu tugasnya adalah untuk memicu dua hal itu dari para

staffnya.7 Nadiem memiliki konsep kememimpinan yang membangun kepercayaan

daripada tim itu sendiri, dengan membangun kepercayaan karyawan akan

memberkan yang terbaik untuk perusahaanya hingga mampu mengembangkan

perusahaan lebih besar sampai ke negara lain, dan mampu bersaing dengan

perusahaan lain yang lebih dulu ada.

2. Bukti Dan Karya Nyata Nadiem Makarim Selama Memimpin

Bukti dan karya nyata Nadiem makarim yang pertama ialah asesmen, asesmen

direncanakan pada tahun 2019, dan dilaksanakan pada tahun 2021. Asesmen ini berfokus

pada guru agar memberikan penilaian yang kreatif sesuai dengan minat dan bakat. Metode

ini mengajak guru untuk membuat penilaian yang berbasis pada kemampuan literasi dan

numerasi

Dalam MGMP, guru dapat bertukar pikiran atas refleksi inovasi pembelajaran yang

dihasilkan dalam bimbingan teknis sebagai acuan dasar implementasi asesmen kompetensi.

Pelaksanaan asesmen kompetensi diawali dengan uji coba skala kecil dalam kelas, setelah

itu guru melaporkan data uji coba terhadap bimbingan teknis selanjutnya. Sehingga,

implementasi asesmen kompetensi dapat berjalan secara massal pada satuan pendidikan.

7
Annisa shafira, 2018, “Begini Gaya Kepemimpinan Nadiem Makarim di Go-Jek”,
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4093952/begini-gaya-kepemimpinan-nadiem-makarim-di-go-jek, (diakses tanggal
18 Juni 2020)
KBM yang dilaksanakan oleh guru di Indonesia cenderung kepada metode

pembelajaran konservatif. Dalam metode ini, guru berperan sebagai orang yang serba

tahu dan siswa bagaikan botol kosong yang selalu mendapatkan isi dari guru. Atas hal

tersebut, peran guru terlalu mendominasi dalam KBM. Implementasi asesmen

kompetensi tidak akan berjalan secara maksimal bila metode pembelajaran konservatif

secara dominan terus dilakukan. Asesmen kompetensi berbasis kemampuan literasi dan

numerasi yang mana siswa dituntut untuk progresif dalam observasi dan analisis pada

materi pembelajaran. Maka dari itu, pendekatan yang tepat untuk asesmen kompetensi

adalah Student Centered learning (SCL). SCL menghendaki peran siswa lebih besar

dalam KBM, sedangkan guru berperan sebagai supervisor. Pelaksaan KBM melalui

pendekatan SCL juga mengandung observasi dan analisis dari siswa. Sehingga penilaian

asesmen kompetensi yang berbasis literasi dan numerasi dapat terlaksana secara

komprehensif. Pelaksaan UN di Indonesia cenderung mengapliaksikan materi

pembelajaran dari buku ajar siswa. Siswa hanya dituntut untuk menghafalkan materi

pembelajaran yang bersifat teori dan rumus. Pelaksaan ini menyebabkan siswa, guru dan

wali murid terbebani secara waktu, tenaga, dan pikiran. Instrumen asesmen kompetensi

sebagai pengganti UN menghendaki adanya pembelajaran yang progresif, tidak serta

merta sekadar hafalan melainkan observasi dan analisis. Sehingga, siswa dituntut untuk

berhadap-hadapan langsung dengan objek materi pembelajaran sesuai dengan harapan

MENDIKBUD RI untuk melakukan KBM diluar kelas. Maka dari itu, penggunaan buku

ajar dapat dikombinasikan dengan metode learning by doing. Metode ini merupakan

metode implementasi langsung dalam pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa keluar

kelas untuk mengobservasi objek pembelajaran lalu menganalisisnya. Dengan


mengkombinasikan media buku ajar bersama metode learning by doing dapat membuat

siswa tidak terkejut dengan model baru UN. Melainkan saling berkorelasi membantu

siswa dalam penyerapan materi secara komprehensif untuk mencapai tujuan

implementasi asesmen kompetensi pada Kebijakan Merdeka Belajar.8

Diberlakukannya sistem zonasi meriuakan program yang mengacu untuk

pemerataan pendidikan sepert pada UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. Keberhasilan meningkatkan akses pendidikan berdampak positif terhadap

kualitas SDM dan pertumbuhan ekonomi. Peningkatan akses dan pemerataan mutu

pendidikan merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 untuk memberikan

kesempatan kepada setiap masyarakat untuk memenuhi hak dasarnya untuk

mendapatkan pendidikan demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan

umat manusia.9 Namun program baru tentu memiliki efek samping lain seperti ada

banyak kapasitas sekolah yang ttidak memadai dan lainnya, dikarenakan banyaknya

jumlah pelajar ditempat tersebut, sedangkan misalnya di daerah yang memiliki pelajar

sedikit akan mengalami penurunan jumlah pelajar.

8
Nio Awandha Nehru, 2019, “Asesmen Kompetensi Sebagai Bentuk Perubahan Ujian Nasional Pendidikan
Indonesia: Analisis Dampak Dan Problem-Solving Menurut Kebijakan Merdeka Belajar”,
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/62372209/ASESMEN_KOMPETENSI_SEBAGAI_BENTUK_PERUBAHAN_UJIAN
_NASIONAL_PENDIDIKAN_INDONESIA20200315-94955-1h4ufc5.pdf?1584282420=&response-content-
disposition=inline%3B+filename%3DASESMEN_KOMPETENSI_SEBAGAI_BENTUK_PERUBA.pdf&Expires=162386688
2&Signature=U2rQ~YkIWcZ3VIzTD2sShdEVSOMMaIntjHDP4N841i8WNF1RBnlGT~VhDCTJq-
h1qKnDuwrmbBTrkZEo6AHPzwuBeVHZr9sda-BHGJ~1yKW8J1FQ2L39PqGXd-
PFFUlNRCSL72XpMmsh3ld9dUaUjn~ozCAoRkzw408UsHOIrrMCQRFRr7RBNum4pPjqu5tmnAqbneqB6pHFFa8EXgH
UP-Gpi97ogTf9r~YwbSghczwd3qCkICfJuZx0n~4GeEeMQkA6EX0mxBgiYrSKev7Hbvx-
OcZ8Ut3wTlDVWpGaPOp960smWZoxVQOF55bPcd0Pzh8wGvWatC0UrKHugj3y8g__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA, (diakses 17 Juni 2020)

9
Novrian Satria Perdana, 2019, “Implementasi Ppdb Zonasi Dalam Upaya Pemerataan Akses Dan Mutu
Pendidikan”, Jurnal Pendidikan Glasser, Vol. 3, no. 1, Hlm. 15.
Dalam konteks hambatan pelaksanaan sistem zonasi diperkuat oleh Andina

(2017, hlm. 10) Yaitu, pertama, masih belum optimalnya sosialisasi PPDB, sehingga

menjadi kendala dalam menyelenggarakan sistem zonasi secara adil dan menyeluruh,

kedua, masih adanya kendala teknis terutama pada tahap seleksi daring karena banyak

yang mengakses server PPDB sehingga terjadi gangguan, mengindikasikan faktor

sumber daya manusia dan sarana penunjang PPDB zonasi masih minim, ketiga, masih

ditemukan permasalahan tidak sebandingnya kuota sekolah di daerah dengan jumlah

calon peserta didik.10

3. Kekuatan Dan Kelemahan Gaya Kepemimpinan Nadiem Makarim

Nadiem makarim memiliki tipe kepemimpinan yang lebih memiliki pendekatan

terhadap remaja, sehingga dinilai lebih memiliki gaya kepemimpinan yang kekinian. Yang

diketahui sebelumnya juga Nadiem makarim lebih dekat dengan orang-orang yang bekerja

dengannya, dan melibatkan pendapat-pendapat dari orang lain, serta beliau mampu

membangun kepercayaann, dengan oranglain. Hal sama halnnya dengan istilah managemen

of attention, beliau mampu menjaga kepercayaan orang lain, sehingga orang yang bekerja

akan memberikan yang terbaik untuk berkemban dan terjalankannya program yang

dirancang oleh Nadiem sendiri. Dan juga kekuatan dari Nadiem Makrim adalah Nadiem

lebih visioner di bidang teknologi, sehingga tidak akan tertinggal dan menyeimbangkan

dengan teknologi 4.0 yang akan dihadapi Indonesia kedepannya.

10
Agil Naggala, 2020, “Analisis Wacana Pembaharuan Kebijakan Zonasi Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Nadiem Makarim Sebagai Solusi Pemerataan Pendidikan Di Indonesia”, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, Vol. 8 No. 2, hlm 11.
Dari paparan yang telah dijelaskan sebelumnya Nadiem Makarim memiliki gaya

kepemimpinan managemen of attention, demokratis dan kepemimpinan partisipatif, dan

gaya kemempinan visioner, serta gaya nya lebih kepada gaya kemempinan yang lebih dekat

dengan remaja. Namun, masih banyak kelemahan Nadiem Makarim yang pertama yaitu,

Nadiem makarim menjadi terlihat kurang tegas. Terlihat dari kebijakan-kebijakannya yang

kurang inkosisten. Salah satu hal yang membuat pernyataan atas penilaian adalah seperti

pada kebijakan penghapusan UN. Kebijakan penghapusan UN ini memang memiliki sisi

positif, namun pernyataan ini dinilai inkosisten yaitu, kebijakan ini telah direncanakan dari

tahun 2019, namun pada akhirnya peniadaan UN ditunda, dan akan dilaksanakan pada tahun

2021. Pada tahun 2020 akhirnya covid-19 memasuki Indonesia dan kegiatan belajar

mengajar harus dilaksanakan secara daring, lalu muncul lagi kebijakan bahwa pada tahun

2020 UN ditiadakan. Hal yang sama terjadi dengan asesmen, asesmen direncanakan berjalan

pada tahun 2020 namun akhirnya asesmen baru terlaksanakan pada tahun 2021. Hal-hal

tersebut yang kemudian menyebabkan Nadiem Makarim dinilai inkosisten.

Nadiem Makarim pun dinilai kurang bisa mengimplementasikan apa yang

dibicarakan nya, beliau memiliki banyak program namun, program-programnya kurang

maksimal. Nadiem makarim juga dinilai kurang tegas, dalam menghadapi permasalahan-

permasalahan Pendidikan. Masih sangat banyak anak Indonesia yang belum memperoleh

Pendidikan yang layak. Dan juga kebijakan pada covid-19 ini awalnya perkuliahan dan

pembelajaran disekolah dibuka bulan Juni, namun pada akhirnya pembelajaran tetap

dilaksanakan secara daring.hal-hal lain yang membuktikan yaitu seperti pada beasiswa yang

ditawarkan oleh Nadiem Makarim itu sendiri pada seluruh siswa di Indonesia, namun pada

akhirnya beasiswa tersebut diisukan tidak jadi di berikan kepada pelajar.


Banyak sekali perkataan implementasi-implementasi beliau yang tidak

terjalankan.hal ini menyebabkan banyak penilaian mengenai kurang tegasnya Menteri,

inkosisten, belum bisa mengimplementasikan perkataannya, dan juga kurang tegas.

F. KESIMPULAN

Gaya kepemimpinan Nadiem Makarim yaitu bersifat managemen of attention, yaitu beliau

lebih melakukan pendekatan-pendekatan kepada rekan-rekan atau remaja pada saat ini. Sehingga

Nadiem memiliki gaya kepemimpinan yang up to date dan dekat dengan remaja. Bukti nyata dari

gaya kepemimpinan Nadiem Makarim adalah asesmen, asesmen merupakan proses penilaian yang

didasarkan dari minat dan bakat, maka guru harus lebih kreatif dalam memberikan penilaian

terhadap siswa ajarnya. Kemudian bukti nyata dari pekerjaannya adalah, program-program

pemerataan pendidikan. Hal ini di sebut dengan zoonasi, zoonasi telah berhasil dilaksanakan di

Indonesia. Kemudian kelemahan dan kekuatan dari gaya kepemimpinan Nadiem makarim adalah

Kekuatannya pemimpin yang menedengarkan dan dekan dengan anak muda, kemuadian Nadie

ahli dibidang teknologi, sedangkan kekurangannya, Nadiem kurang tegas dalam menentukan

kebijaka sehingga kebijakannya inkosisten,

REFERENSI

Gunawan Y., 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY.

Gunawan Y., 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law of
State Responsibility, Jurnal Media Hukum, Vol. 21, No. 2, Yogyakarta.

Armanu, T., 2005, Hubungan Kepemimpinan, Budaya, Strategi, dan Kinerja: Pendekatan
Konsep, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, vol. 7, no. 1, hlm.14.

Junita, I ., 2019, Transformational Leadership in Digital Era: Analysis of Nadiem Makarim


(Founder of GO-JEK Indonesia) Leadership Figure, Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Terintegrasi, vol. 3, no. 1, hlm 14.
FOFFICE, 2020, “Biografi Nadiem Makarim – Founder Gojek salah satu Unicorn di Indonesia”,
https://voffice.co.id/jakarta-virtual-office/business-tips/biografi-nadiem-makarim-
founder-gojek-salah-satu-unicorn-di-indonesia/. (diakses tanggal 14 Juni 2021).
Putra. R. P, 2020, “Nadiem Makarim: Bagaimana Gaya Kepemimpinan Bos Ojek Online
Memimpin Kemendikbud”, https://kumparan.com/rizky-pratama-
putra1536640393953/nadiem-makarim-bagaimana-gaya-kepemimpinan-bos-ojek-online-
memimpin-kemendikbud-1tf7U183kO9, (diakses tanggal 16 Juni 2020).
Shafira, A., 2018, “Begini Gaya Kepemimpinan Nadiem Makarim di Go-Jek”,
https://inet.detik.com/cyberlife/d-4093952/begini-gaya-kepemimpinan-nadiem-makarim-
di-go-jek, (diakses tanggal 18 Juni 2020)
Nehru. N. A., 2019, “Asesmen Kompetensi Sebagai Bentuk Perubahan Ujian Nasional
Pendidikan Indonesia: Analisis Dampak Dan Problem-Solving Menurut Kebijakan
Merdeka Belajar”,
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/62372209/ASESMEN_KOMPETENSI_SEBAGAI
_BENTUK_PERUBAHAN_UJIAN_NASIONAL_PENDIDIKAN_INDONESIA202003
15-94955-1h4ufc5.pdf?1584282420=&response-content-
disposition=inline%3B+filename%3DASESMEN_KOMPETENSI_SEBAGAI_BENTU
K_PERUBA.pdf&Expires=1623866882&Signature=U2rQ~YkIWcZ3VIzTD2sShdEVS
OMMaIntjHDP4N841i8WNF1RBnlGT~VhDCTJq-
h1qKnDuwrmbBTrkZEo6AHPzwuBeVHZr9sda-BHGJ~1yKW8J1FQ2L39PqGXd-
PFFUlNRCSL72XpMmsh3ld9dUaUjn~ozCAoRkzw408UsHOIrrMCQRFRr7RBNum4p
Pjqu5tmnAqbneqB6pHFFa8EXgHUP-
Gpi97ogTf9r~YwbSghczwd3qCkICfJuZx0n~4GeEeMQkA6EX0mxBgiYrSKev7Hbvx-
OcZ8Ut3wTlDVWpGaPOp960smWZoxVQOF55bPcd0Pzh8wGvWatC0UrKHugj3y8g_
_&Key-Pair-Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA, (diakses 17 Juni 2020)
Perdana. N. S., 2019, Implementasi Ppdb Zonasi Dalam Upaya Pemerataan Akses Dan Mutu
Pendidikan, Jurnal Pendidikan Glasser, Vol. 3, no. 1, Hlm. 15.

Nanggala, A., 2020, Analisis Wacana Pembaharuan Kebijakan Zonasi Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nadiem Makarim Sebagai Solusi Pemerataan Pendidikan Di Indonesia,
Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan Undiksha, Vol. 8 No. 2, hlm 11.

LEMBAR PENILAIAN

No Nama Jumlah UK 1 UK 2 UK 3 Nilai yang


seharusnya sya
mahasiswa Kehadiran dapat (A, AB,
B, BC, D, E
atau NOL)
20200610224 Alifa 16 dari 16 Ya, Ya, Ya, A, karena saya
Ramadhani pertemuan Mengumpulkan Mengumpulkan Mengumpulkan
mengikuti 16
Adrianti
kali ikut kelas,

mengumpulkan

semua tugas.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai