Anda di halaman 1dari 13

TUGAS REKAYASA IDE

Kepemimpinan Operasional, Organisasi, Publik

“Kepemimpinan di Indonesia”

DI SUSUN OLEH :
NAMA : M. RIZKI ANUGERAH R
NIM : 0304172098
KELAS : TBI-1 / SEMESTER VI
DOSEN : DRS.T DARMANSYAH,MA
MATA KULIAH : KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA


INGGERIS FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN
KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA MEDAN

2020
KEPEMIMPINAN INDONESIA
ABSTRAK

This research was conducted because of the current leadership crisis in Indonesia,
people today tend to be selfish and not care less about the interests of others, and
the interests of their environment. This leadership crisis is caused by the increasing
scarcity of concern for the interests of many people, and the interests of the
environment. This research aims to find out what leadership problems and crises
are happening in Indonesia and how to overcome them. This research was
conducted online, by reading articles and journals related to the leadership crisis
experienced by Indonesia. The results of this study indicate that being a leader
must be wise by prioritizing religious values, being able to lead himself before
leading others, having good morals and good behavior and trying to improve the
morale of the nation's children, improving the quality of education in Indonesia
while contributing to Legal improvement efforts in Indonesia. Thus, it is hoped that
Indonesia will become a prosperous country.

Key Word : leadership. Crisis, Indonesia

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK...................................................................................................................................ii

Daftar Isi.....................................................................................................................................iii

Kata Pengantar..........................................................................................................................iv

BAB I – PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Rasionalisasi pentingnya TRI........................................................................................1


B. Tujuan Penulisan TRI....................................................................................................2
C. Manfaat TRI...................................................................................................................2

BAB II –IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN.....................................3

A. Permasalahan umum kepemimpinan........................................................................3


B. Identifikasi permasalahan sesuai tema yang dibahas................................................4

BAB III – SOLUSI DAN PEMBAHASAN.............................................................................6

A. Solusi dan pembahasan permasalahan.......................................................................6

BAB IV – PENUTUP................................................................................................................7

A. Kesimpulan....................................................................................................................7
B. Rekomendasi..................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberi kesempatan, taufik dan hidaya, sehingga tugas RI yang berjudul “Kepemimpinan
di Indonesia” pada mata kuliah kepemimpinan pendidikan ini dapat terselesai dengan tepat
waktunya.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW, keluarganya beserta para sahabatnya yang telah membimbing kita dari
jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang yang diridhoi oleh Allah
SWT. Tidak lupa pula kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen DRS T
DARMANSYAH,MA dan teman teman yang telah memberikan petunjuk dalam
terselesaikannya tugas RI ini.

Saya menyadari bahwa tugas RI ini masih jauh dari kesempurnaan, dan saya telah
berusaha semaksimal mungkin dalam menyusun tugas RI yang sangat sederhana ini. Oleh
sebab itu, saya sangat mengaharapkan kritik, saran, dan nasehat yang baik dari Bapak
DRS.TDARMANSYAH,MA demi perbaikan tugas RI ini kedepannya.Semoga Tugas RI
ini dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Medan, 26 Juni 2020

M. Rizki Anugerah R

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya TRI


Dewasa ini banyak orang membicarakan masalah krisis kepemimpinan. Banyak
orang mengatakan bahwa pada zaman sekarang sangat sulit mencari kader-kader
pemimpin pada berbagai tingkatan. Orang pada zaman sekarang cenderung
mementingkan diri sendiri dan tidak atau kurang perduli pada kepentingan orang lain,
dan kepentingan lingkungannya. Krisis kepemimpinan ini disebabkan karena makin
langkanya keperdulian pada kepentingan orang banyak, dan kepentingan
lingkungannya. Sekurang-kurangnya terlihat ada tiga masalah mendasar yang
menandai kekurangan ini.
Pertama adanya krisis komitmen. Kebanyakan orang tidak merasa mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk memikirkan dan mencari pemecahan masalah
kemaslahatan bersama, masalah harmoni dalam kehidupan dan masalah kemajuan
dalam kebersamaan.
Kedua, adanya krisis kredibilitas. Sangat sulit mencari pemimpin atau kader
pemimpin yang mampu menegakkan kredibilitas tanggung jawab. Kredibilitas itu dapat
diukur misalnya dengan kemampuan untukmenegakkan etika memikul amanah, setia
pada kesepakatan dan janji, bersikap teguh dalam pendirian, jujur dalam memikul tugas
dan tanggung jawab yang dibebankan padanya, kuat iman dalam menolak godaan dan
peluang untuk menyimpang.
Ketiga, masalah kebangsaan dan kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Saat ini
tantangannya semakin kompleks dan rumit. Kepemimpinan sekarang tidak cukup lagi
hanya mengandalkan pada bakat atau keturunan. Pemimpin zaman sekarang harus belajar,
harus membaca, harus mempunyai pengetahuan mutakhir dan pemahamannya mengenai
berbagai soal yang menyangkut kepentingan orang-orang yang dipimpin. Juga pemimpin
itu harus memiliki kredibilitas dan integritas, dapat bertahan, serta melanjutkan visi dan
misi suatu kepemimpinannya konkrit.
Oleh karena itu, penulis membuat Tugas Rekayasa Ide ini untuk mencoba
memaparkan permasalahan kepemimpinan di negeri ini.

1
B. Tujuan Penulisan TRI
Melihat dan mencari permasalahan yang ada dalam konteks kepimpinan di
negeri ini. Setelah itu dengan teliti mencari tahu permasalahannya, dan mencari solusi
yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut.

C. Manfaat TRI
1. Untuk menambah wawasan tentang kepemimpinan
2. Untuk mengetahui apa saja krisis kepemimpinan yang dialami Indonesia
3. Untuk mengetahui apas solusi untuk mengatasi krisis kepemimpinan

2
BAB II
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KEPEMIMPINAN

A. PERMASALAHAN UMUM KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan memainkan peranan yang penting dalam organisasi. Berhasil


tidaknya suatu organisasi salah satunya ditentukan oleh sumber daya yang ada dalam
organisasi tersebut. Di samping itu faktor yang sangat berperan penting adalah faktor
kepemimpinan. Peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepemimpinan merupakan suatu hal yang
seharusnya dimiliki oleh pemimpin organisasi. Efektivitas seorang pemimpin
ditentukan oleh kepiawaiannya mempengaruhi dan mengarahkan para anggotanya.
Pada saat perusahaan terlalu fokus pada bagaimana ia bersaing dengan
perusahaan lain, kondisi dalam organisasi diperlakukan dengan cara yang tidak efektif.
Manajemen lebih tertarik pada penampilan yang baik daripada melakukan apa yang
diperlukan, hasilnya yaitu kemunduran besar bagi ekonomi dan pendidikan di dunia.
Pemimpin tim berfokus untuk memeras bakat individu demi kepentingan organisasi
Manajer, di sisi lain mengevaluasi isu-isu dan masalah. Perbedaannya jelas sebuah tim
memiliki visi dan sebuah manajemen memiliki agenda. ”Koordinasi dari bakat-bakat
pengikut dan mengarahkan mereka pada tujuan-tujuan tertentu adalah hal yang penting.
Dari semua sumber daya yang tersedia untuk organisasi – uang, bahan, peralatan, dan
orang – sumber daya vital orang. Tidak seperti sumber daya lain, manusia memiliki
potensi luar biasa untuk pertumbuhan dan pembangunan. Kenyataan ini membuat
motivasi karyawan menjadi paling penting dan menantang aspek sistem
kepemimpinan.
Dalam organisasi dewasa ini, tuntutannya adalah untuk menanggapi perubahan
teknologi dan pasar dengan menjadi organisasi belajar.
Pemimpin dan karyawan menjangkau luar batas-batas mereka dalam rangka
untuk mengembangkan hubungan yang lebih efektif, prosedur, proses, dan penglihatan.
Sebagian besar masalah organisasi saat ini adalah kurangnya kepemimpinan bukan
bakat. Untungnya, orang-orang mulai menyadari bahwa kinerja dari peran
kepemimpinan sangat penting tidak hanya untuk kesuksesab, tapi juga untuk bertahan
hidup. Masyarakat menyaksikan gelombang baru model kepemimpinan yang berpihak

3
pada kepemimpinan partisipatif, tim bekerja, belajar sepanjang hayat, komunikasi, dan
visi. Akhirnya, karyawan, pelanggan, masyarakat, dan generasi masa depan para
pemimpin melihat ke arah yang baru yang dapat memberikan kesuksesan dan
kebahagiaan bagi generasi sekarang dan jaminan kehidupan yang lebih baik,
lingkungan kerja, dan masyarakat untuk generasi berikutnya. Tugas ini sulit, tetapi
manusia memiliki sumber daya, pendidik, multi-dimensi karyawan, dan teknologi
untuk mencapainya.
Organisasi harus ingat bahwa generasi ini memiliki kewajiban etis untuk masa
depan dan kesejahteraan generasi berikutnya. Motivation Saat seseorang memotivasi
dirinya sendiri atau orang lain, orang tersebut sedang mengembangkan kondisi yang
akan membantu mendorong seseorang untuk berperilaku sesuai kehendak. Apakah itu
adalah melalui motivasi intrinsik atau ekstrinsik motivasi, sebagian besar individu
digerakkan oleh keyakinan mereka, nilai, kepentingan pribadi dan bahkan ketakutan.
Salah satu tantangan yang lebih sulit untuk seorang pemimpin adalah untuk belajar
bagaimana secara efektif memotivasi mereka yang bekerja untuk mereka.
Salah satu alasan mengapa begitu sulit adalah karena motivasi bisa sangat
pribadi. Biasanya, para pemimpin yang tidak berpengalaman percaya bahwa faktor-
faktor yang memotivasi diri mereka sendiri akan memotivasi lain. Kesalahpahaman
lain adalah bahwa para pemimpin yang tidak berpengalaman adalah bahwa faktor-
faktor yang memotivasi seorang karyawan akan juga bekerja pada orang lain padahal
satu ukuran tidak cocok untuk semua ketika berhubungan dengan motivasi.

B. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN SESUAI TEMA YANG DIBAHAS


Beberapa penyebab krisis kepemimpinan di Indonesia
1. Kesadaran agama sangat rendah
Agama merupakan pondasi dasar dalam diri setiap manusia. Jika manusia
pondasinya tidak kokoh dalam arti agamanya rendah maka dengan mudah dapat
terpengaruh oleh hal-hal yang melanggar norma keagamaan. Itu terjadi pada para
pemimpin kita, jika agama mereka kuat maka mereka tidak akan melanggar norma-
norma agama, sehingga penyelewengan-penyelewengan tidak akan terjadi pada
seorang pemimpin. Dan masyarakat pun tidak merasakan kesengsaraan.

2. Kurangnya rasa percaya diri

4
Krisis kepemimpinan di Indonesia tejadi karena kurangnya rasa percaya diri
yang dimiliki masyarakat Indonesia. Pada dasarnya sangat banyak anak-anak
bangsa ini yang pandai dan cerdas, memiliki integritas tinggi, namun karena
kurangnya rasa percaya diri tersebut mereka menjadi terlalu pasif, hanya diam atas
semua yang telah/ terjadi seperti saat ini. Dan akhirnya yang gila kekuasaanlah
yang sekarang berdiri di kursi pemerintahan.
3. Kurangnya penerapan moral bangsa
Kurangnya penerapan pendidikan moral dalam keseharian masyarakat
Indonesia Bisa dibuktikan dari banyaknya kasus KKN, seolah tidaka ada habisnya.
Pemimpin negara saling beradu mulut dalam menyelesaikan masalah. Sungguh
betapa boboroknya moral bangsa Indonesia saat ini. Mereka tidak punya rasa malu
sehingga selalu saja melakukan budaya kotor korupsi, kolusi dan nepotisme
dibidang mana saja baik itu bidang pemerintahan, agama ataupun yang lainnya
selalu saja ada tikus-tikus kantor yang berusaha menggerogoti keuangan Negara.
4. Proses seleksi kurang ketat
Kurang transparannya proses seleksi para calon pemimpin juga menjadi
persoalan yang memicu terjadinya krisis kepemimpinan. Seseorang harus melewati
serangkaian seleksi agar bisa menjadi seorang pemimpin. Rangkaian seleksi
tersebut harus dilakukan tanpa terkecuali agar tercipta pemimpin yang dapat
mengendalikan masyarakatnya. Sebagai contoh dalam Peraturan KPU No.5 tahun
2004 menyatakan bahwa seorang calon presiden dan wakil presiden harus Takwa
Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan tidak boleh berkhianat terhadap negara, tetapi
fakta sebenarnya banyak pemimpin yang melanggar.
5. Hukum yang masih rendah
Ada beberapa orang mengatakan hukum di Indonesia dapat dengan mudah
dibeli. Jadi dapat disimpilkan bahwa sangatlah rendah hukum di Indonesia.
Contohnya kasus korupsi, seorang koruptor yang menggunakan uang negara ber M
(miliar) uang negara, tapi hukumannya tidak sebanding dengan kerugiannya
terhadap negara. Bandingkan dengan kasus pencurian jagung yang di hukum
sampai berpuluh-puluh tahun. Apa ini yang dinamakan Indonesia negera hukum ?
yang sangat jelas lemah dalam penegakan hukum di negaranya.

5
BAB III
SOLUSI DAN PEMBAHASAN

A. Solusi untuk mengatasi krisis kepemimpinan di Indonesia


1. Mengedepankan nilai keagamaan
Seorang pemimpin hendaknya mengedepankan nilai keagamaan, mengapa
demikian ? karena jika pemimpin tersebut mimiliki agama yang kuat dalam arti
beliau kuat dalam ketaatannya kepada Tuhan, maka hal-hal penyimpangan yang
tidak sesuai dengan kewajiban atau tugas-tugasnya, tersebut tidak akan terjadi. Ini
bisa dianggap peryaratan penting oleh seorang calon pemimpin. Bukan hanya wajib
beragama tetapi wajib juga beliau mengerti dan taat kepada Tuhannya.
2. Dapat memimpin dirinya sendiri
Seseorang harus bisa memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang
orang lain. Agar didalam memimpin tidak adanya keraguan dalam bertindak. Jika
pemimpin tersebut percaya diri maka tidak akan terpengaruh oleh rayuan-rayuan
penyelewengan kepemimpinannya.
3. Memperbaiki moral
Krisis kepemimpinan berakar dari rendahnya moral para pemimpin.
Penyelesaina dari rendahnya moral para pemimpin ini dengan menggunakan
prinsip al akhlaqul karimah. Prinsip ini meliputi ash shidqu (benar), al wafa bil’ahd
(tepat janji), ta’awun (tolong menolong), al’adalah (keadilan), istiqamah
(konsisten).
4. Meningkatkan kualitas pendidikan
Perbaikan kepemimpinan bangsa tidak dapat langsung terjadi, memerlukan
waktu yang relatif lama. Salah satunya kita perbaiki kualitas pendidikan di
Indonesia agar kelak menciptakan generasi muda yang dapat memberikan warna
baru dalam memimpin negara ini, sehingga pemasalahan kepamimpinan ini dapat
terselesaikan.
5. Perbaikan hukum di Indonesia
Hukum di Indonesia harus diperbaiki, agar menimbulkan efek jera bagi para
pelanggarnya. Selain itu peraturan akan syarat-syarat sebagai pemimpin hendaknya
dikaji ulang sehingga muncul seorang pemimpin yang sesuai dengan karakter
bangsa ini dan tentunya mampu menyelesaikan permasalahan yang kompleks ini.

6
7
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dampak dari kepemimpinan yang tidak baik dan perilaku yang tidak pantas
untuk diteladani dari seorang pemimpin bagi masyarakatnya, menyebabkan
masyarakat tidak percaya lagi kepadanya untuk menjadi pemimpin dan memimpin.
Para pemimpin selalu saja mengecewakan masyarakat dengan berbagai ulahnya.
Mereka tidak tepat disebut pemimpin kerena sebagian besar dari mereka tidak
melakukan fungsi kepemimpinan mereka sebagaimana mestinya. Pemimpin seringkali
terlibat kasus-kasus hukum seperti KKN, kriminal, dan selalu ingin melakukan apa
yang mereka anggap baik tanpa berpikir dampaknya pada masyarakat. Keputusan
yang seringkali dibuat terkadang justru menambah masalah.
Menjadi seorang pemimpin haruslah bijaksana dengan mengedepankan nilai
agama, dapat memimpin dirinya sendiri sebelum memimpin orang lain, memiliki
moral dan tingkah laku yang baik dan berbudaya dan berusaha memperbaiki moral
anak bangsa, Meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia sera turut andil dalam
usaha Perbaikan hukum di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan Indonesia akan
menjadi Negara yang sejahtera.

B. Rekomendasi
Setelah terselesainya tugas rekayasa ide ini, penulis merekomendasikan bahwa
kita selaku masyarakat hendaknya harus berhati-hati dan lebih selektif dalam memilih
pemimpin. Sebelum memilih hendaklah mencari informasi mengenai para kandidat
tersebut. Sebagai generasi muda hendaklah menjadi generasi yang mengisi
kemerdekaan ini dengan kegiatan positif, kegiatan yang memberi dampak baik untuk
kemajuan negara ini. Dan sebagai negera gotong royong hendaklah kita memulai
perubahan untuk bangsa ini. Jadilah pemimpin yang dapat mengayomi rakyartnya,
sehingga timbul hubungan yang harmonis antara pemimpin dan rakyatnya. Gotong
royong antar semua lapisan masyarakatpun dapat terwujud.

8
DAFTAR PUSTAKA

Daswati. (2012). IMPLEMENTASI PERAN KEPEMIMPINAN. Jurnal Academia, 783-


798.
Euis Soliha, H. (2010). KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DAN PERUBAHAN
ORGANISASI. Fokus Ekonomi, 83-93.
Garis, R. R. (2010). KEPEMIMPINAN PEMERINTAHAN PADA ERA GLOBALISASI.
kepemimpinan, 1-10.
http://aniatih.blogspot.com/2014/03/pengertian-pemimpin-dan-kepemimpinan.html
Maryani, D. (2015). KRISIS KEPEMIMPINAN DI INDONESIA DITINJAU DARI
PANCASILA. Manajemen Sore, 1-10.
Wahyudi, B. (2018). KEPEMIMPINAN NASIONAL DALAM PERKEMBANGAN
LINGKUNGAN STRATEGIES. Pakuan Law Review, 312-331.

Anda mungkin juga menyukai