Disusun
Oleh :
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu hukuman bagi Madrasah?
2. Apa saja macam hukuman yang digunakan di Madrasah ?
3. Bagaimana dampak dari penerapan hukuman siswa yang diterapkan
di Madrasah ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa saja jenis hukuman yang digunakan di Madrasah
2. Mengetahui dampak dari penerapan hukuman siswa yang diterapkan di
Madrasah
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Hukuman
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa:Edisi Ke Empat.
Jakarta: Gramedia 2008, h. 511.
2
Abdur Rahman Saleh Abdullah . Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Qur‟an: Jakarta, Rineka
Cipta, 1990, h. 223
tersebut turut serta dalam memperbaiki kesalahan yang dilakukannya.
Dengan demikian dilupakanlah kesalahan-kesalahan dan kekeliruan-
kekeliruan setelah ia turut memperbaiki.
B. Jenis Hukuman
1. Hukuman Preventif, yaitu hukuman yang dilakukan dengan maksud agar
tidak terjadi pelanggaran. Hukuman ini bermaksud untuk mencegah
jangan sampai terjadi pelanggaran sehingga hal itu dilakukannya
sebelum pelanggaran dilakukan. Sedangkan menurut Yanuar A
hukuman-hukuman yang bersifat mencegah. Alasan utama diterapkannya
hukuman preventif adalah untuk mencegah anak agar tidak melakukan
suatu kesalahan atau kebandelan, sehingga proses pendidikan dapat
berjalan sebagaimana mestinya. Dan hukuman preventif adalah: Tata
tertib, anjuran dan perintah, larangan, paksaan dan disiplin.
2. Hukuman Represif, adalah hukuman yang dilakukan karena adanya
pelanggaran atau kesalahan. Adapun yang termasuk hukuman represif
adalah sebagai berikut:
Pemberitahuan
Teguran
Peringatan
Hukuman
3. Berdasarkan Tingkat Perkembangan Anak
William Stren membedakan hukuman menjadi tiga bentuk yang
disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak yang menerima
hukuman, yaitu hukuman asosiatif, hukuman logis, dan hukuman
normatif.
C. Dampak Hukuman
Didalam buku yang lain Syaikh Jamil Zainu berpendapat bahwa dampak
negatif dari hukuman fisik diantaranya adalah:
Mengacaukan dan menghambat jalannya jalannya pelajaran bagi murid
keseluruhan.
Guru dan murid akan terpengaruh ketika diberlakukannya hukuman dan hal
itu akan membekas pada keduanya secara bersamaan.
Hilangnya rasa saling memuliakan dan menghormati antar murid dan guru.
Hukuman fisik ini bisa digunakan dalam keadaan yang sangat darurat
seperti menghukum sebagian murid yang melakukan penyimbangan karena tidak
ada lagi hukuman yang bisa membuatnya jera kecuali dengan hukuman fisik
atau untuk menjaga wibawa (kehornatan) dan tata tertib sekolah setelah para
guru memberikan nasihat dan arahan kepada seluruh murid tetapi mereka tidak
jerah juga. Hal ini sebagaimana diungkapkan dalam sebuah pepatah orang arab
“Obat yang paling akhir adalah dibakar besi”. Didalam bukunya Muhammad
Nabil Kazhim menjelaskan bahaya-bahaya atau dampak yang ditimbulkannya
dari hukuman fisik, yaitu: membahayakan fisik, kejiwaan, akal kehidupan sosial,
akhlaq, dakwah, ekonomi, kehidupan berbangsa, dan kemanusiaan. Pendapat
yang terakhir tentang dampak negatif hukuman adalah menurut Muhammad bin
„Abdullah Sahim yaitu:
Anak akan merasa rendah diri dan mudah dipermainkan dan diarahkan oleh
anak yang lebih kecil.
Suka membangkang sebagai bentuk perlawanan terhadap pendidikannya.
Pada dasarnya hukuman diberikan kepada anak didik adalah bertujuan untuk
menyadarkan anak didik akan kesalahan yang dia lakukan bukan karena
tujuan balas dendam, tetapi hukuman tidak dibenarkan instrument pertama
yang diharuskan dijatuhkan kepada anak didik, harus terlebih dahulu
menggunakan instrument lain, misalnya menasihatinya terlebih dahulu,
menegurnya dan lain- lain. Maka apabila hukuman langsung yang dijatuhkan
maka hukuman atau sangsi-sangsi fisik tersebut akan memberikan dampak
bahaya bagi anak didik dan orang lain.
Dampak Positif
Dampak positif merupakan dampak dari menerapan hukuman yang
diberikan tanpa diberikan dengan sewenag-wenang dengan mengikuti ketentuan-
ketentuan yang telah ditentukan dengan demikian akan mengarahkan kepada
arah perbaikan untuk mematuhi peraturan atau undang-undang yang telah
ditetapkan. Dan adapun dampak positif diterapkannya hukuman menurut Armai
Arief adalah sebagai berikut:
1. Menjadikan perbaikan-perbaikan terhadap kesalahan murid.
2. Murid tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.
3. Merasakan akibat perbuatannya sehingga ia akan menghormati dirinya.
Hukuman akan bersifat positif apabila dalam pelaksanaannya berlangsung
bijaksana dengan tujuan sebagai berikut:
3
Ibid.
BAB III
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
A.Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak Madrasah Islamiyah Cileduk dan
pendidik dalam video pada tautan berikut: https://www.youtube.com/watch?
v=v6AlbJJClhI.
B.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu
menginterpretasikan data mengenai fenomena/gejala yang diteliti di dalam video.
C.Instrumen Penelitian
3. Hukuman adalah efek jera yang diberikan kepada siswa-siswi untuk menyadari
kesalahan yang dilakukannya.
4. Dari hasil video tersebut semua menyatakan setuju hukuman hukuman diberikan
kepada siswa-siswi yang melakukan kesalahan.
5. Dari video tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa guru agama dan guru non-
agama memiliki persamaan dalam memberikan pendapat tentang hukuman
dalam pendidikan islam.
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan dari hasil kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran yang perlu
peneliti sampaikan, diantaranya ialah:
1. Kepada Kepala Madrasah agar lebih memperhatikan guru dalam memberikan
hukuman kepada siswa-siswi, manakala ada guru yang memberikan hukuman
dengan kekerasan maka harus dihindari. Sebab apabila memberikan hukuman
dengan kekerasan terhadap siswa maka akan menimbulkan gangguan psikisnya.
2. Kemudian bagi guru yang mengajar sekaligus mendidik, agar kiranya selalu
menambah wawasan tentang metode memberi hukuman kepada siswa, supaya bisa
memberikan hukuman yang sesuai dengan kesalahan yang dilakukan oleh siswa.
Sebab apabila guru telah bisa menerapkan hukuman sesuai dengan kesalahan siswa,
maka akan mewujudkan siswa- siswi yang memiliki kedisiplinan yang baik dan bisa
manghargai peraturan hukuman yang diberikan oleh guru.
3. Kepada siswa yang mendapatkan hukuman dikarenakan kesalahan yang dilakukan,
agar kiranya bisa menjadikan hukuman itu sebagai kesadaran dan motivasi dan tidak
menjadikan hukuman itu sebagai bukti ketidak sayangan guru terhadap siswa itu
sendiri, manakala hukuman itu dijadikan sebagai kesadaran dan motivasi maka akan
menghasilkan pribadi yang bisa menghargai hukuman dan mewujudkan kedisiplinan
bagi diri siswa.
4. Kepada peneliti bahwa peneliti menyadari banyak keterbatasan dalam penelitian ini,
baik ditinjau dari penentuan focus penelitian, waktu pengumpulan data, dan masih
kurangnya pengetahuan dalam membuat konstruksi penellitian, maka diharapkan
adanya penelitian selanjutnya yang lebih mengembangkan dan memperdalam kajian
dalam penelitian lain.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
Hardiansyah, B. (2017). Persepsi Guru Tentang Hukuman dalam Pendidikan Islam dan
Penerapannya dalam Pembelajaran di MAS Jam'iyatul Washliyah 22.
Tembung: UINSU.