Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok XIII

MAKALAH
GANJARAN DAN HUKUMAN
Dibuat Dalam Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah: Hadist Tarbawi
Dosen Pengampuh: Dr.Rofii M.Ag

Disusun Oleh:

Nur Apriani Dewi (1301140332)


Okta Vianita Sari (1301140337)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALANGKA RAYA
TAHUN 2017

1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada kehadirat allah SWT,
karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat
menyelesaian makalah yang amat sederhana ini, meskipun sangat
jauh dari kata sempurna. Shalawat serta salam tak lupa kami
haturkan kepada junjuungan kita Nabi Besar Muhammad SAW,
keluarga, sahabat, serta kita umat beliau hingga akhir zaman.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini antara lain untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliahHADIS TARBAWI. Selain itu
juga untuk menambah ilmu, dan wawasan bagi para pembaca
tentang Ganjaran dan Hukuman.
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah yang sederhana
ini berguna bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan demi perbaian makalah ini. Segala sesuatu yang
benar itu datangnya dari Allah, dan apabila ada salah atau
kekurangan itu datangnya dari penulis sendri. Semoga bermanfaat
Wasalamualaikum Wr.Wb

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................iii
BAB I....................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................1
C. Tujuan Masalah..............................................................................1
BAB II...................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Pengertian Ganjaran Dan Hukuman..............................................2
B. Hakikat Ganjaran Dan Hukuman...................................................2
C. Syarat-Syarat Memberikan Ganjaran Dan Hukuman.....................3
BAB III..................................................................................................5
PENUTUP.............................................................................................5
A. Kesimpulan....................................................................................5
B. Saran.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................6

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak awal Pendidikan Islam telah berdiri tegak di atas dua

sumber pokok yang amat penting yaitu Al-Quran dan Sunnah

Nabi. Di dalam kitab suci ini terkandung ayat-ayat mufasshalaat

(terinci) dan ayat-ayat mubayyinaat (yang memberikan bukti-

bukti kebenaran) yang mendorong kepada orang untuk belajar.

Para ahli pendidikan Islam sangat memperhatikan masalah

pembentukan kepribadian anak dimana menurut pandangan kita

ditekankan pada kepribadian Islam yang bercirikan pada corak

kepribadian yang beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya,

Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya dan Hari Akhir.

Pendidikan Islam tidak hanya terbatas pada pembentukan

kepribadian saja, akan tetapi juga berusaha untuk merealisasikan

tujuan lainnya, yaitu menumbuhkan baka-bakat anak dan

mempersiapkan mereka bagi kehidupan sosialnya. Jadi, pendidik

atau guru harus mempergunakan cara-cara yang dapat

menjauhkan anak melakukan perbuatan tidak baik termasuk

memberikan ganjaran dan hukuman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian ganjaran dan hukuman?
2. Apa saja hakikat ganjaran dan hukuman?
3. Apa saja syarat-syarat ganjaran dan hukuman?
C. Tujuan Masalah
1. Mahasiswa dapa mengetahui pengertian ganjaran dan
hukuman?
2. Mahasiswa dapat mengetahui hakikat ganjaran dan hukuman?

1
3. Mahasiswa dapat mengetahui syarat-syarat ganjaran dan
hukuman?

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Ganjaran Dan Hukuman
Ganjaran merupakan penilaian yang bersifat positif terhadap belajar murid.
Pada umumnya ganjaran/pujian merupakan motivator yang jauh lebih berkhasiat
dari pada celaan, hukuman. Pada umunya jiwa anak melihat bahwa pujian guru itu
sebagai sumber mendapatkan kepuasan, maka tindakan guru itu akan menjadi
pendorong untuk terjadinya tingkah laku. Pujian dapat dilakukan dengan
memperteguh respon yang baru dengan mengasosiasikan pada stimulus tertentu
secara berkali-kali, Skinner menyebutkan hal ini dengan reinforcement
(peneguhan), misalnya bila setiap anak menyebut kata yang sopan kita segera
memujinya, kelak anak itu akan mencintai kata-kata yang sopan dalam
komuikasinya, atau pada waktu mahasiswa membuat prestasi yang baik kita
menghargainya dengan sebuah buku yang bagus, maka mahasiswa akan
meningkatkan prestasinya.
Hukuman merupakan alat pendidikan represif, disebut juga alat pendidikan
korektif, yaitu bertujuan untuk menyadarkan anak kembali kepada hal-hal yang
benar dan/atau yang tertib. Alat pendidikan represif diadakan bila terjadi suatu
perbuatan yang diangap bertentangan dengan peraturan-peraturan atau suatu
perbuatan yang dianggap melanggar peraturan. Hukuman memiliki tujuan
perbaikan, bukan menjatuhkan hukuman pada anak didik dengan alasan balas
dendam.Makadariituseorangpendidikdanorangtuadalammenjatuhkanhukuman
haruslahsecaraseksamadanbijaksana.
Hukuman dalam pendidikan, khususnya pendidikan Islam adalah sebagai
tindakan edukatif berupa perbuatan orang dewasa atau pendidik yang dilakukan
dengansadarpadaanakdidiknyadenganmemberiperingatandanpelajarankepadanya
ataspelanggaranyangtelahdiperbuatnyasesuaidenganprinsiprinsipdannilainilai
keislaman. Sehingga anak didik menjadi sadar dan menghindari segala macam
pelanggarandankesalahanyangtidakdiinginkanataudenganberhatihatidalamsetiap
melakukansesuatu.

B. Hakikat Ganjaran Dan Hukuman


Beberapa hakikat hukuman telah dikemukakan oleh beberapa ahli, di
antaranya:
3
1. Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada anak secara sadar dan
sengaja sehingga menimbulkan nestapa, dan dengan adanya nestapa itu anak
akan menjadi sadar akan perbuatannya dan berjanji di dalam hatinya untuk
tidak mengulanginya.
2. Menghukum adalah memberikan atau mengadakan nestapa/penderitaan dengan
sengaja kepada anak yang menjadi asuhan kita dengan maksud supaya
penderitaan itu betul-betul dirasainya untuk menuju kearah perbaikan.
C. Syarat-Syarat Memberikan Ganjaran Dan Hukuman
Beberapa syarat-syarat memberi ganjaran yaitu:
1. Penghargaan dari pihak pendidik wajib makin berkurang dengan makin
majunya perkembangan anak didik. Akhirnya, wajib dicapai tingkatan anak
didik memperoleh penghargaan dari dirinya sendiri sesudah melaksanakan
perbuatan yang luhur, yaitu kepuasan hati. Perlu diketahui, bahwa tingkatan
perkembangan setinggi itu hanya dapat dicapai oleh pendidikan diri yang
terus menerus, sehingga anak didik dalam masa dewasanya memandang
bahwa berbuat luhur adalah tugas hidupnya,
2. Pengargaan wajib diberikan secara adil, tanpa membedakan anak didik, asal
padanya ada kerajinan, kesungguhan dan ketekunan berusaha. Ketidak adilan
dalam pemberian penghargaan dapat menimbulkan perpecahan dalam
lingkungan pendidikan,
3. Penghargaan wajib diberikan sesuai dengan sifat dan watak anak didik. Anak
didik yang memerlukannya, diberinya lebih dai pada yang lain. Misalnya pada
anak kecil, anak kurang pembawaan lebih banyak diberi dari pada anak yang
lebih besar, anak normal dan sebagainya, sebab sifat anak itu lebih
memerlukan alat pendorong dari pada anak besar dan anak normal,
4. Penghargaan wajib diberikan dengan bijaksana. Kadang-kadang ada anak yang
dengan perbuatan kurang sportif bernafsu besar mendapatkan penghargaan.
Pada anak semacam itu sebaiknya tak diberikan penghargaan, biarpun
prestasinya baik. Apabila penghargaan menimbulkan sifat sombong, maka
pemberian penghargaan wajib dihentikan,
5. Pada anak didik dalam masa kanak-kanak tidak ada keberatan penghargaan
diberikan berupa makanan, gula-gula dan lain sebagainya. Ini sesuai dengan
perhatiannya.

4
Beberapa syarat-syarat memberi hukuman yaitu:
1. Pemberian hukuman harus tetap dalam jalinan cinta kasih sayang. Kita
memberikan hukuman kepada anak, bukan karena ingin menyakiti hati anak,
bukan karena ingin melampiaskan rasa dendam dan sebagainya. Kita
menghukum anak demi untuk kebaikan, demi kepentingan anak, demi masa
depan dari anak. Oleh karena itu, sehabis hukuman itu dilaksanakan, maka
tidak boleh berakibat putusnya hubungan cinta kasih sayang tersebut,
2. Pemberian hukuman harus didasarkan kepada alasan "keharusan". Artinya,
sudah tidak ada alat pendidikan yang lain yang bisa dipergunakan. Dalam hal
ini kiranya patut diperingatkan, bahwa kita jangan terlalu terbiasa dengan
hukuman. Kita tidak boleh terlalu murah dengan hukuman. Hukuman, kita
berikan kalau memang hal itu betul-betul diperlukan, dan harus kita berikan
secara bijaksana,
3. Pemberian hukuman harus menimbulkan kesan pada hati anak. Dengan
adanya kesan itu, anak akan selalu mengingat pada peristiwa tersebut dan
kesan itu akan selalu mendorong anak kepada kesadaran dan keinsyafan,
tetapi sebaliknya hukuman tersebut tidak boleh menimbulkan kesan negatif
pada anak. Misalnya saja menyebabkan rasa putus asa pada anak, rasa rendah
diri dan sebagainya,
4. Pemberian hukuman harus menimbulkan keinsyafan dan penyesalan pada
anak. Inilah yang merupakan hakikat dari tujuan pemberian hukuman. Dengan
adanya hukuman, anak harus merasa insyaf dan menyesali perbuatan-
perbuatannya yang salah itu, dan dengan keinsyafan ini anak bejanji di dalam
hatinya untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi,
5. Pada akhirnya, pemberian hukuman harus diikuti dengan pemberian ampun
dan disertai dengan harapan serta kepercayaan. Setelah anak selesai menjalani
hukumannya, maka guru sudah tidak lagi menaruh atau mempunyai rasa ini
dan itu terhadap anak tersebut. Guru harus membebaskan diri dari rasa ini dan
itu dari anak tersebut. Di samping itu, kepada anak harus diberikan
kepercayaan kembali serta harapan, bahwa anak itu pun akan sanggup berbuat
baik seperti kawan-kawannya yang lain.

5
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Semoga makalah yang kami buat secara sederhana ini
dapat membantu pengetahuan teman-teman dalam
memahami materi tentang Aliran Jabariyah. Kritik dan saran
sangat kami perlukan untuk kesempurnaan makalah kami.
Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai