Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Pengembangan Pribadi Konselor”


Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
“Pengembangan Pribadi Konselor”
Dosen Pengampu : Hadi Pranoto, M. Pd.

Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Dewi Astuti 19130022
2. Khoirotun Elbiana 19130037
3. Restu setya jaya 19130070
4. Sindi Fauziah 19130028

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, penggenggam setiap


kejadian dan penyempurna setiap kebahagiaan sehingga penulis berhasil
menyelesaikan tugas mata ini dengan baik. Shalawat beserta salam tercurah
kepada Rosul tercinta Muhammad SAW yang patut diteladani segala perkataan
maupun perbuatan-Nya.
Makalah ini dapat digunakan sebagai penunjang dalam Mata kuliah
" Pengembangan Pribadi Konselor " Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari berbagai pihak sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Atas segala perhatiannya penulis ucapkan sekian dan terimakasih.

Metro, oktober 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................III
BAB I
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1

BAB II
A. Tanggung Jawab........................................................................................3
B. Tanggung jawab konselor..........................................................................4

BAB III
A. Kesimpulan .............................................................................................9
B. Saran .......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita menerima
sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab merupakan perbuatan yang
sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggung
jawab maka semua hal tidak akan berjalan dengan baik. Contohnya saja
adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya dalam mencari
nafkah, maka keluarganya akan sengsara. Bagaimanapun juga tanggung
jawab menjadi nomor satu didalam kehidupan seseorang. Dengan kita
bertanggung jawab kita akan dipercaya orang lain, selalu tepat melaksanakan
sesuatu serta mendapatkan hak dengan sewajarnya.
Tanggung jawab merupakan sebuah kewajiban yang harus siswa
penuhi.Kewajiban itu telah siswa pilih, maka siswa harus menaati semua
peraturan dan juga konsekuensi yang telah ditentukan oleh pihak
sekolah.Siswa telah memilih menjadi seorang pelajar, maka siswa harus
menjalani kehidupan layaknya seorang pelajar.

B. Rumusan Masalah
a. Memahami bentuk bentuk tanggung jawab konselor profesional
b. Mengembangkan sikap tanggung jawab saat konseling

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita
menerima sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab merupakan
perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena
tanpa tanggung jawab maka semua hal tidak akan berjalan dengan baik.
Contohnya saja adalah jika seorang ayah tidak melakukan tanggung jawabnya
dalam mencari nafkah, maka keluarganya akan sengsara. Bagaimanapun juga
tanggung jawab menjadi nomor satu didalam kehidupan seseorang. Dengan
kita bertanggung jawab kita akan dipercaya orang lain, selalu tepat
melaksanakan sesuatu serta mendapatkan hak dengan sewajarnya.
Tanggung jawab merupakan sebuah kewajiban yang harus siswa
penuhi.Kewajiban itu telah siswa pilih, maka siswa harus menaati semua
peraturan dan juga konsekuensi yang telah ditentukan oleh pihak
sekolah.Siswa telah memilih menjadi seorang pelajar, maka siswa harus
menjalani kehidupan layaknya seorang pelajar.Menurut Harris Clemos dan
Reynold Bean (2001:2) mengemukakan tanggung jawab adalah:“ability to
answer to in general that world also mean take proper decision, make proper
it’s meaning specity best choice in social norm boundary and axpectation
which is public to be given to in crease relation between human being which
are positive and also safety, their prosperity and afficacy. Effective comments
which child can be tired target of which it.s and result more and moreing it’s
strength their selfregard”. Artinya :kemampuan untuk menggapai secara
umum kata itu juga berarti mengambil keputusan yang patut dan efektif. Patut
artinya menetapkan pilihan yang terbaik dalam batas-batas norma sosial dan
harapan yang umum diberikan, untuk meningkatkan hubungan antara
manusia yang positif serta keselamatan, keberhasilan dan kesejahteraan
mereka. Tanggapan yang efektif adalah tanggapan yang memampukan anak
mencapai tujuan-tujuan yang hasil akirnya adalah makin kuatnya harga diri
mereka.

2
Menurut Pam Schiller & Tamera Bryant (dalam Tu"u 2002 : 131)
“Tanggung jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana kita bereaksi
terhadap situasi setiap hari, yang memerlukan beberapa jenis keputusan yang
bersifat moral”. Seorang anak perlu memiliki dan meningkatkan harga diri
yang kuat.Memiliki harga diri yang kuat disini adalah anak mampu memiliki
sumber daya, kesempatan dan kemampuan untuk mempengaruhi keadaan
hidupnya sendiri. Sumber daya yang anak miliki akan mampu membuat anak
mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan yang dipandang ada
manfaatnya. Mengambil suatu keputusan merupakan sikap bertanggung
jawab yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan secara terus menerus dari
sejak anak sampai dewasa. Seorang anak akan terus belajar untuk
meningkatkan rasa mampunya.
Jika anak dapat meningkatkan rasa mampunya maka anak trsebut akan
lebih percaya diri, tahu bagaimana membawa diri, serta mengerti bagaimana
anak dapat memperoleh pujian dan imbalan. “Untuk mengembangkan rasa
kemampuan pribadinya, anak memerlukan tiga faktor yaitu sumber daya,
kesempatan, dan kemampuan” Anton Adiwiyoto, (2001 : 69). Dari ketiga
faktor tersebut anak dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam
melakukan kegiatan.
Dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab adalah segala sesuatu yang
harus dijalankan oleh seseorang agar mendapatkan suatu keberhasilan yang
ingin dicapai, karena dalam mencapai suatu keberhasilan dibutuhkan rasa
tanggung jawab yang tinggi.Banyaknya tanggung jawab membuat kita sulit
merumuskan dalam bentuk kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti.
Tetapi, jika kita amati lebih jauh, pengertian tanggung jawab selalu berkaitan
dengan kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan
kemampuan untuk melakukan.
Dalam keluarga perlu ditanamkan rasa atau sifat tanggung jawab
dengan memberikan tugas-tugas kecil kepada anak dalam kehidupan sehari-
hari.Dan sebagai orang tua tentunya kita juga berkeinginan untuk
menanamkan rasa tanggung jawab pada anak. Tuntutan yang teguh bahwa
anak harus setia menjalankan tugas-tugas kecil itu, maka akan menimbulkan

3
ketaatan terhadap perintah. Mengajarkan anak bertanggung jawab dapat
menimbulkan suatu pengaruh yang yang tidak kita inginkan bagi
pembentukan watak anak, karena pada dasarnya rasa tanggung jawab
bukanlah hal ditanamkan seseorang dari luar, rasa tanggung jawab stumbuh
dari dalam, mendapatkan pengarahan dan pemupukan dari sistem nilai yang
kita dapati dalam lingkungan dan masyarakat.
Rasa tanggung jawab yang tidak mengacu kepada nilai-nilai positif
maka akan berubah menjadi sesuatu yang asosial. Ada beberapa cara yang
dapat diterapkan untuk mendidik anak sejak usia dini agar menjadi anak yang
bertanggung jawab, yang harus dilakukan untuk membentuk tanggung jawab
yaitu:
a. Memberi teladan yang baik
b. Tetap dalam pendirian dan teguh dalam prinsip
c. Memberi anjuran atau perintah hendaknya jelas dan terperinci
d. Memberikan ganjaran atas kesalahan
e. Jangan terlalu banyak menuntut

Tanggung jawab merupakan perbuatan yang kita lakukan dalam


kehidupan sehari-hari dan tanggung jawab adalah suatu kewajiban. Tanpa
tanggung jawab maka kehidupan akan kacau

B. Tanggung Jawab Konselor


Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 6, keberadaan
konselor dalam sistem pendidikan nasional dinyatakan sebagai salah satu
kualifikasi pendidik, sejajar dengan kualifikasi guru, dosen, pamong
belajar, tutor, widyaiswara, fasilitator, dan instruktur. Pernyataan ini
mengandung implikasi bahwa dalam sistem pendidikan nasional, konselor
mempunyai standar kualifikasi yang sejajar yang jelas sebagaimana
profesi lain seperti guru, dosen, pamong belajar, tutor, widyaiswara,
fasilitator, dan instruktur. Sebagai suatu profesi, konselor memiliki
tanggung jawab yang merupakan hal yang penting dan prasyarat dasar
dalam menjalankan profesi sebagai konselor.
Tenaga inti (dan ahli) dalam bidang pelayanan bimbingan dan
konseling ialah konselor. Konselor inilah yang mengendalikan dan

4
sekaligus melaksanakan berbagai layanan dan kegiatan bimbingan dan
konseling yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam melaksanakan tugas-
tugas dan tanggung jawabnya itu konselor menjadi “pelayan” bagi
pencapaian tujuan pendidikan secara menyeluruh, khususnya  bagi
terpenuhinya kebutuhan dan tercapainya tujuan-tujuan  perkembangan
masing-masing peserta didik  sebagaimana telah disebutkan di atas. Dalam
kaitannya dengan tujuan yang luas itu, konselor tidak hanya berhubungan
dengan peserta didik atau siswa saja (sebagai sasaran utama layanan),
melainkan juga dengan berbagai pihak yang dapat secara bersama-sama
menunjang pencapaian tujuan itu, yaitu sejawat (sesama konselor, guru,
dan personal sekolah lainnya), orang tua, dan masyarakat pada umumnya.
Kepada mereka itulah konselor menjadi “pelayan” dan tanggung jawab
dalam arti yang penuh dengan kehormatan, dedikasi, dan keprofesionalan.
1. Tanggung jawab konselor kepada siswa, yaitu bahwa konselor :
a. Memiliki keawajiban dan kesetiaan utama dan terutama kepada
siswa yang harus diperlakukan sebagai individu yang unik;
b. Memperhatikan sepenuhnya segenap kebutuhan siswa (kebutuhann
yang menyangkut pendidikan, jabatan/pekerjaan, pribadi, dan
sosial) dan mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang
optimal bagi setiap siswa;
c. Memberi tahu siswa tentang tujuan dan teknik layanan bimbingan
dan konseling, serta aturan ataupun prosedur yang harus dilalui
apabila ia menghendaki  bantuan bimbingan dan konseling;
d. Tidak mendesakkan kepada siswa nilai-nilai tertentu yang
sebenarnya hanya sekedar apa yang dianggap baik oleh konselor
saja;
e. Menjaga kerahasiaan data tentang siswa;
f. Memberi tahu pihak yang berwenang apabila ada petunjuk kuat
sesuatu yang berbahaya akan terjadi;
g. Menyelenggarakan pengungkapan data secara  tepat dan memberi
tahu siswa tentang hasil kegiatan itu dengan cara sederhana dan
mudah dimengerti;

5
h. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling secara tepat
dan professional;
i. Melakukan referral kasus secara tepat.
j. Mengenal keadaan dan persoalan peserta didik, karena hal itu
merupaan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
membuat program bimbingan
2. Tanggung jawab konselor kepada orang tua, yaitu bahwa konselor :
a. Menghormati hak dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya
dan berusaha sekuat tenaga membangun hubungan yang erat
dengan orang tua demi perkembangan siswa;
b. Memberi tahu orang tua tentang peranan konselor dengan asas
kerahasiaan  yang dijaga secara teguh;
c. Menyediakan untuk orang tua berbagai informasi yang berguna
dan menyampaikannya dengan cara yang sebaik-baiknya untuk
kepentingan perkembangan siswa;
d. Memperlakukan informasi yang diterima dari orang tua dengan
menerapkan asas kerahasiaan dan dengan cara yang sebaik-
baiknya;
e. Menyampaikan informasi (tentang siswa dan orang tua) hanya
kepada pihak-pihak yang berhak mengetahui informasi tersebut
tanpa merugikan siswa dan orang tuanya.
3. Tanggung jawab konselor kepada sejawat, yaitu bahwa konselor :
a. Memperlakukan sejawat dengan penuh kehormatan, keadilan,
keobjektifan, dan kesetiankawanan;
b. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan sejawat dan staf
administrasi demi terbinanya pelayanan bimbingan dan konseling
yang maksismum;
c. Membangun kesadaran tentang perlunya asa kerahasiaan,
perbedaan antara data umum dan data pribadi, serta pentingnya
konsultasi sejawat;
d. Menyediakann informasi yang tepat, objektif, luas dan berguna
bagi sejawat untuk membantu menangani masalah siswa;

6
e. Membantu proses alih tangan kasus.
f. Mengadakan upgrading bagi tenaga petugas, yaitu merenungkan
pengalaman, menyadari kekurangan, mendiskusikan masalah
dalam pekerjaan dengan teman sejawat.
4. Tanggung jawab konselor kepada sekolah dan masyarakat, yaitu
bahwa konselor :
a. Mendukung dan melindungi program sekolah terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang merugikan siswa;
b. Mengenal keadaan sekolah yang dialayani dengan sedalam-
dalamnya, meliputi: kesiapan sekolah untuk menerima dan
memanfaatkan pelayanan semacam ini secara formal atau informal,
tradisi sekolah, kekuatan atau kelemahan dari sekolah, dll
c. Memberitahu pihak-pihak yang bertanggung jawab apabila ada
sesuatu yang dapat menghambat atau merusak misi sekolah,
personal sekolah, ataupun kekayaan sekolah;
d. Mengembangkan dan meningkatkan peranan dan fungsi bimbingan
dan konseling untuk memenuhi kebutuhan segenap unsur-unsur
sekolah dan masyarakat;
e. Membantu pengembangan : Kondisi kurikulum dan lingkungan
yang baik untuk kepentingan sekolah dan masyarakat, Program dan
prosedur pendidikan demi pemenuhan kebutuhan siswa dan
masyarakat, Proses evaluasi dalam kaitannya dengan fungsi-fungsi
sekolah  pada umumnya (fungsi bimbingan dan konseling,
kurikulum dan pengajaran, dan pengelolaan/administrasi)/
f. Bekerjasama dengan lembaga, organisasi, dan perorangan baik di
sekolah maupun di masyarakat  demi pemenuhan kebutuhan siswa,
sekolah dan masyarakat, tanpa pamrih.
5. Tanggung jawab konselor kepada diri sendiri, yaitu bahwa konselor :
a. Berfungsi (dalam layanan bimbingan dan konseling) secara
profesional dalam batas-batas kemampuannya serta menerima
tanggung jawab dan konsekuensi dari pelaksanaan fungsi tersebut;

7
b. Menyadari kemungkinan pengaruh diri pribadi terhadap pelayanan
yang diberikan kepada klien
c.  Memonitor bagaimana diri sendiri berfungsi, dan bagaimana
tingkat keefektifan pelayanan serta menahan segala sesuatu
kemungkinan merugikan klien;
d.  Selalu mewujudkan prakarsa demi peningkatan dan
pengembangan pelayanan professional melalui dipertahankannya
kemampuan professional konselor, dan melalui penemuan-
penemuan baru.
6. Tanggung jawab konselor kepada profesi, yaitu bahwa konselor :
a. Bertindak sedemikian rupa sehingga menguntungkan diri sendiri
sebagai konselor dan profesi;
b. Melakukan penelitian dann melaporkan penemuannya sehingga
memperkaya khasanah dunia bimbingan dan konseling;
c. Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan organisasi profesional
bimbingan dan konseling baik di tempatnya sendiri, di daerah,
maupun dalam lingkungan nasional;
d. Menjalankan dan mempertahankan standar profesi bimbingan dan
konseling serta kebijaksanaan yang berlaku berkenaan dengan
pelayanan bimbingan dan konseling;
e. Membedakan dengan jelas mana pernyataan yang bersifat pribadi
dan mana pernyataan yang menyangkut profesi bimbingan serta
memperhatikan dengan sungguh-sungguh implikasinya terhadap
pelayanan bimbingan dan konseling.

Selain seperti yang diuraikan diatas dalam literatur lain disebutkan


bahwa tanggung jawab konselor adalah untuk menstimulasikan diskusi
dan seskali menyimpulkan apa yang telah dibicarakan dan memberikan
pengarahan supaya pembicaraan tidak melangkah terlalu jauh dari topik.

8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tanggung jawab adalah suatu syarat dan kewajiban bagi seorang konselor
olehkarena itu seorang professional konselor harus memiliki rasa tanggung
jawab yang tinggi untuk dapat membantu mengentaskan masalah konseli.

B. SARAN
mahasiswa khususnya bk harus melek atas tanggung jawab, karena ketika
sudah menjadi guru bk atau konselor professional, kita harus mampu
menjalankan tugas dan tanggung jawab yang di berikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Namora Lumongga Lubis, 2011 Memahami Dasar-Dasar Konseling dalam Teori


dan Praktik, Jakarta: Kencana
S. Willis, Sofyan, 2004, “Konseling Individual Konseling dan Praktek”,
Bandung, Alfabeta. CV
UmamKhairul dan Achyar Aminuddin. 1998.Bimbingan Dan Penyuluhan.
Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai