Anda di halaman 1dari 9

Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
Tutorial Blok : 4.04 Manajemen dan Sistem Informasi Rumah Sakit

Modul : Kepemimpinan

Judul Skenario: Konflik Pak Direktur

Nama tutor : dr. Chintya Liliany

Nama / NIM : Dixie Bramantya Sebastian / 41170136

Hasil Pembelajaran Tutorial :

Learning Objective (LO) yang harus dicapai :

1. Apa yang menjadi syarat untuk menjadi direktur RS?


2. Sifat dan sikap apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?
3. Apa saja teori-teori kepemimpinan? Jelaskan!
4. Apa saja gaya kepimpinan? Jelaskan!
5. Apa tugas dan fungsi seorang pemimpin?
6. Bagaimana manajemen konflik seorang pempin dalam menyelesaikan masalah malpraktik?
7. Apa saja jenis budaya organisasi? (outcome dari setiap jenis budaya)
8. Apa saja tunjangan medis tenaga kesehatan pada era pandemi covid19?

Jawaban
1. Apa yang menjadi syarat untuk menjadi direktur RS?
Jawaban
- Seorang pemimpin Rumah Sakit tidak diperkenankan untuk menjabat menjadi manager
Rumah Sakit dalam kurun waktu yang sama
- Sebagai pemilik Rumah Sakit tidak dibolehkan juga untuk menjadi Direktur Rumah Sakit
- Seorang Direktur Rumah Sakit diwajibkan memiliki pengalaman atau latar belakan
pendidikan medis dan mempunya keahlian sesuai bidangnya yang diperoleh dari
pendidikan formal, pelatihan, maupun pengalaman kerja

FakultasKedokteran UKDW | 2020


Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
Sumber :
Permenkes Nomor 3 tahun 2020 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

- Menjadi Direktur Rumah Sakit haruslah seorang tenaga medis dan mempunya
kemampuan dalam bidang Rumah Sakit
- Menjadi Direktur Rumah Sakit memiliki persayaratan bahwa sudah mengikuti pelatihan
tentang Manajemen Rumah Sakit meliputi Kepemimpinan, Kewirausahaan, Rencana
Strategis Bisnis, Rencana Aksi Strategis, Rencana Implementasi dan Rencana Tahunan,
Tatakelola Rumah Sakit, Standar Pelayanan Minimal, Sistem Akuntabilitas, Sistem
Remunerasi Rumah Sakit, Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
Sumber :
Permenkes Nomor 971 Tahun 2009 tentang Kompetensi Pejabat Struktural Rumah
Sakit

2. Sifat dan sikap apa yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin?
Jawaban
- Jujur
Sebagai seorang pemimpin diperlukan sifat yang jujur sehingga anggota akan lebih
percaya dengan bekerja tenang serta aman. Sebuah tindakan dan perkataan yang
dikeluarkan oleh pemimpin harus dapat dipertanggungjawabkan
- Komunikatif
Pada hakekatnya seseorang pasti dapat berkomunikasi. Akan tetapi lain halnya dengan
seorang pemimpin, dibutuhkan komunikasi yang baik serta terampil sehingga dapat
diterima dengan baik dan menjalin hubungan dengan pihak eksternal. Pemimpin
komunikatif juga akan membuat anggota lebih mengerti dan mampu menyampaikan pesan
dengan baik

FakultasKedokteran UKDW | 2020


Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
- Adil. Seorang pemimpin wajib memiliki sifat dan sikap yang adil dengan cara membuat
perlakuan sama terhadap seluruh anggota tanpa memandang dari segi apapun. Pemimpin
yang adil maka akan mengerti kemampuan dari setiap anggotanya seperti besarnya gaji
dan pekerjaan yang cocok untuk dilakukan. Apabila pemimpin memiliki ketidakadilan,
akan menimbulkan kecemburuan dan organisasi terancam terbelah.
- Percaya Diri. Memiliki kepercayaan diri yang baik akan membuat seorang pemimpin
menjadi yakin dan tampak bijaksana. Manfaat yang akan terjadi adalah setiap anggota
akan merasa percaya terhadap seorang pemimpin yang mampu menyelesaikan semua
masalah dengan baik.
- Kreatif. Seorang pemimpin akan dituntut untuk menjadi kreatif agar organisasi menjadi
tidak monoton. Kreatif yang dimaksud adalah mampu mengeluarkan ide terobosan baru
untuk kepentingan organisasi dan dapat diterima oleh anggota. Pada saat terjadi hambatan
atau jalan buntu di dalam organisasi, seorang pemimpin yang kreatif akan menemukan
cara baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Sumber

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. (2017). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Edisi Keempat. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

3. Apa saja teori-teori kepemimpinan? Jelaskan!


Jawaban
- The Great Man Theory. Teori ini diciptakan oleh Thomas Carlyle yang memiliki arti
bahwa seorang pemimpin akan dilahirkan dan sebagian besar hanya kaum laki-laki yang
bisa menjadi pemimpin. Seorang laki-laki akan menjadi pemimpin yang besar dan berada
di situasi tepat
- Trait Theory. Teori ini memiliki arti yaitu seseorang akan memiliki kepribadian, karakter,
fisik dan sifat yang ada dalam seorang pemimpin. Teori ini menyebutkan bahwa tidak

FakultasKedokteran UKDW | 2020


Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
memperdulikan darimana sifat ini didapatkan yang terpenting adalah keberanian,
berkarisma, cerdas, dan postur badan yang ideal
- Contingency Theory. Teori ini memiliki arti bahwa tidak ada kesempurnaan sebagai
seorang pemimpin yang berada di semua situasi. Seorang pemimpin akan memiliki gaya
yang berubah sesuai dengan yang dihadapinya. Teori menekankan bahwa kualitas
pemimpin didapatkan dari keseimbangan perilaku, komunikasi, dan kebutuhannya. Teori
ini juga menjelaskan bahwa seorang pemimpin akan semakin kuat apabila memiliki
bawahan yang mendukung.
- Behavioral Theory. Teori ini merupakan kebalikan dari The Great Man Theory. Teori ini
mengungkapkan bahwa seorang pemimpin bukan untuk dilahirkan melainkan harus
dibentuj. Teori ini berfokus pada tindakan seorang pemimpin yaitu dengan belajar dan
berlatih sehingga memiliki pengalaman yang baik. Hasil yang ditunjukkan dari teori ini
adalah seorang pemimpin akan memiliki keterampilan yang baik sehingga akan
memanusiakan manusia lainnya.
- Servant Theory. Teori ini memiliki arti bahwa seorang pemimpin harus dapat melayani,
menjaga, dan memelihara kesejahteraan para bawahannya. Pemimpin tidak boleh
mementingkan dirinya sendiri dan wajib memiliki simpati kepada bawahannya agar
meraka merasa nyaman.
- Transactional Theory. Teori ini memiliki arti bahwa seorang pemimpin wajib mempunyai
perjanjian secara tertulis dengan bawahannya. Tujuannya adalah untuk transparansi dan
tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Teori ini bisa dikatakan sebagai simbiosis
mutualisme sehingga semua pekerjaan yang dilakukan akan berjalan dengan baik dan
saling menguntungkan.
- Transformasional Theory. Teori ini memiliki arti bahwa sebagai seorang pemimpin wajib
berinteraksi secara labih kepada bawahannya sehingga mencitpkan kondisi yang solid.
Tujuan dilakukan ini adalah untuk meningkatkan motivasi kerja dengan
mengesampingkan kepentingan pribadi. Teori ini juga menjelaskan bahwa seorang

FakultasKedokteran UKDW | 2020


Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
pemimpin wajib untuk memberdayakan dan memastikan kebutuhan intrapersonal
bawahannya agar dapat selaras dengan pekerjaannya.

Sumber

Agus S, Soekarso. P, Iskandar. (2010). Teori Kepemimpinan. Jakarta: Mitra Wacana


Media

4. Apa saja gaya kepimpinan? Jelaskan!


Jawaban
- Gaya Demokratis. Gaya ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin akan mengajak
berdiskusi bersama timnya dalam mengambil keputusan. Mereka akan memiliki hak yang
sama dengan melibatkan semua anggota untuk menghasilkan tujuan yang sama.
- Gaya Autokratis. Gaya ini merupakan kebalikan dari demokratis. Seorang pemimpin
disini akan memiliki keputusan sendiri tanpa meminta pendapat timnya. Gaya ini dinilai
tidak cocok dalam semua situasi akan tetapi bisa berguna pada kasus tertentu contohnya
pada saat krisis.
- Gaya Transformasional. Gaya ini menjelaskan bahwa seorang pemimpin selalu ingin ada
perubahan yang ada. Gerakan yang dilakukan bertujuan untuk membalikkan keadaan dan
mencapai untung lebih.
- Gaya Transaksional. Gaya pemimpin in adalah tidak ingin adanya perubahan asalkan
kondisi masih stabil. Fokus dari gaya ini adalah melakukan tugas dengan baik dan
memiliki rencana jangka pendek diikuti kreativitas dari setiap anggota
- Gaya Laissez Faire. Gaya ini adalah seorang pemimpin akan meminta anggotanya untuk
bisa memimpin organisasi. Hierarki dari pemimpin disini akan setara dengan anggotanya
sehingga pada saat pengambilan keputusan tidak ada yang menjadi pemimpinnya. Gaya
kepemimpinan ini cenderung tidak ada arah dan kurangnya kepemimpinan.

FakultasKedokteran UKDW | 2020


Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
Sumber

Rivai, Veithzal dan Deddy Mulyadi. (2017). Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
Edisi Keempat. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

5. Apa tugas dan fungsi seorang pemimpin?


Jawaban
- Tugas dan Fungsi Perencanaan. Maksud dari fungsi ini adalah melakukan manajemen dari
apa yang dikerjakan dengan memperhatikan ukuran, jumlah, dan tujuannya. Perencaan
yang dimaksud adalah menetapkan tujuan serta prioritas dengan cara untuk mencapainya.
Perencanaan akan memberikan kerangka kerja suatu yang lebih kompleks dan
berhubungan dengan keputusan yang akan datang.
- Tugas dan Fungsi Pengorganisasian. Fungsi ini memiliki arti bahwa seorang pemimpin
memiliki tugas untuk membuat padu anggotanya dengan pembagian kerja yang baik.
Tujuan dari tugas ini adalah menghasilkan kerja sama yang baik dengan arahan pemimpin
yang baik pula. Pengorganisasian merupakan suatu proses dalam mencapai tujuan dan
sangat diperlukan oleh masyarakat, baik dalam bidang profit maupun pelayanan termasuk
Rumah Sakit.
- Tugas dan Fungsi Kepemimpinan. Jelas bahwa seorang pemimpin wajib memiliki tugas
dan fungsi kepemimpinan. Kepemimpinan disini adalah adanya interaksi antara atasan
dengan anggotanya dengan serangkaian perilaku untuk mencapai tujuan bersama. Fungsi
kepemimpinan dibuat bukan sebagai kedudukan melainkan sebagai suatu proses untuk
pengelolaan hubungan yang baik.
- Tugas dan Fungsi Pengendalian/Pengawasan. Diperlukan kemampuan dari seorang
pemimpin sebagai pengendali pada setiap prosesnya sehingga tujuan akan tercapai dengan
baik. Pengendalian dan pengawasan dilakukan seorang pemimpin pada setiap kegiatan
maupun perencanaan.
Sumber
FakultasKedokteran UKDW | 2020
Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
Chaniago, Aspizain. (2017). Pemimpin & Kepemimpinan Pendekatan Teori dan Studi
Kasus Cetakan 1. Jakarta: Lentera Ilmu Cendekia

6. Bagaimana manajemen konflik seorang pempin dalam menyelesaikan masalah malpraktik?


Jawaban
Hal yang harus diperhatikan adalah
- Dokter dan pasien saling mengetahui masalah yang ada dengan menyamakan persepsi
sehingga tidak ada salah duga dari awal
- Pasien yang memiliki permasalahan berkenan untuk diajak berkomunikasi secara baik dan
tenang sehingga tidak ada keributan yang terjadi. Apabila pasien tidak bisa diajak kerja
sama, dibutuhkan perwakilan dari keluarga yang mengerti.
- Setelah itu dilakukan pemecahan masalah secara bersama dengan kesepakatan yang ada
dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan

Secara konsep, manajemen konflik dalam studi kasus dibagi menjadi beberapa hal :

- Konsiliasi. Konsiliasi yaitu menyelesaikan masalah dengan mencari bantuan ke pihak


ketiga. Hal ini dilakukan pada saat tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri.
Konsiliasi berbeda dengan mediasi, konsiliasi lebih kepada konsensus para pihak dengan
pihak ketiga dapat berperan aktf ataupun tidak aktif.
- Negosisasi. Hal ini sudah familiar dalam kehidupan sehari hari untuk menyelesaikan
masalah. Tujuan dari negosiasi disini adalah untuk memperoleh kesepakatan yang saling
bisa diterima.
- Mediasi. Berbeda dengan konsiliasi, mediasi disini yaitu dilakukan pemecahan masalah
dimana pihak ketiga akan berlaku netral untuk membantu memecahkan permasalahan
yang ada. Pihak ketiga disini diharapkan dapat membantu kedua belah pihak yang
berselisih untuk memperoleh kesepakatan yang ada.
- Arbitrase. Hal ini sering disebut sebgai ajudikasi privat yang melibatkan sengketa pribadi
melaui proses pengadilan. Arbitrase dibagi menjadi dua yaitu yang pertama adalah
FakultasKedokteran UKDW | 2020
Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
Quality Arbitration (permasalahan kontektual), dan yang kedua ada Techniqal Arbitration
(Tidak menyangkut masalah faktual)
Sumber
Suminar, Sri Ratna. (2015). Alternatif Penyelesaian Sengketa Antara Dokter dengan
Pasien Dalam Malpraktek. Jurnal Akses
UU No. 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa.

7. Apa saja jenis budaya organisasi? (outcome dari setiap jenis budaya)
Jawaban
- Budaya Rasional. Adanya proses informasi secara individu dengan adanya pertimbangan
logika serta pengarahan. Budaya ini menunjukkan adanya efisiensi, produktif, serta hal
yang menguntungkan.
- Budaya Ideologis. Adanya proses informasi secara intuistif yaitu dari pengetahuan,
pendapat anggota serta inovasi yang diberikan . Budaya ini memiliki tujuan revitalisasi
yaitu memperoleh sumber daya yang baik dan dukungan eksternal.
- Budaya Konsensus. Adanya proses informasi secara kolektif yaitu dari diskusi, partisipasi,
dan kegiatan yang dilakukan. Budaya ini memiliki tujuan secara kohesi yaitu dari segi
moral, hasil kerjasama kelompok, dan iklim yang baik.
- Budaya Hierarkis. Adanya proses informasi secara formal yaitu seperti dokumentasi,
komputasi, dan evaluasi. Budaya ini memiliki tujuan agar memiliki kesinambungan yang
baik seperti stabilitas ekonomi, kontrol positif, dan koordinasi baik.
- Berdasarkan tujuannya, budaya organisasi dibagi menjadi organisasi perusahaan,
organisasi publik, dan budaya organisasi sendiri.

Sumber

Sutrisno, Edy Prof Dr. (2019). Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana

8. Apa saja tunjangan medis tenaga kesehatan pada era pandemi covid19?

FakultasKedokteran UKDW | 2020


Tutorial Kelompok D

TUGAS TUTORIAL
Jawaban
Menurut Kemenkes, tunjangan medis akan diberikan kepada semua tenaga medis yang
bekerja di Rumah Sakit dengan pembagian sebagai berikut :
- Dokter Spesialis Rp. 15.000.000/bulan
- Dokter Umum dan Gigi Rp. 10.000.000/bulan
- Bidan dan Perawat Rp. 7.500.000/bulan
- Tenaga Medis Lainnya Rp. 5.000.000/bulan
Untuk tunjangan medis kapada tenaga medis yang bekerja di luar Rumah Sakit seperti Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP), Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
(BTKL-PP) dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit
(BBTKL-PP), Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Puskesmas dan Laboratorium
akan diberikan sebanyak Rp. 5.000.000/ bulan paling banyak. Pemberian tunjangan medis ini
akan dilakukan verifikasi oleh tim verifikator terlebih dahulu sebelum tanggal 10 di setiap
bulannya dengan tujuan perlakukan keadilan maupun kejujuran.
Sumber
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/278/2020 TENTANG PEMBERIAN INSENTIF DAN SANTUNAN
KEMATIAN BAGI TENAGA KESEHATAN YANG MENANGANI CORONA VIRUS
DISEASE 2019 (COVID-19)

FakultasKedokteran UKDW | 2020

Anda mungkin juga menyukai