Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN TUTORIAL ONLINE

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Anita Parah diba

Nomor Induk Mahasiswa : 051450156

Mata Kuliah : manajemen

Nama UPBJJ : UPBJJ BANDUNG

1. . Apa yang Anda ketahui mengenai kepemimpinan? Kaitkan jawaban Anda dengan
teori-teori kepemimpinan dan kepemimpinan kontemporer.
2. . Menurut Anda, mengapa kepemimpinan strategik itu diperlukan?
3. Menurut Anda, bagaimana Sang Founder mengembangkan empati dan
memanusiakan karyawan? Berikan analisa Anda.
JAWABAN
1. Secara umum, kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan
memengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang- orang dalam kelompok. Teori-teori
kepemimpinan mencoba untuk menjelaskan fenomena kepemimpinan melalui berbagai
pendekatan. Berikut adalah beberapa teori kepemimpinan yang relevan:
• Teori Bakat : teori bakat berusaha mengindentifikasi karakteristik pribadi dari seorang
pemimpin. Teori ini berpendapat bahwa sifat alami tertentu yang dimiliki seseorang
cenderung dapat menjadikannya pemimpin yang baik.
• Teori Perilaku: Teori ini menekankan bahwa kepemimpinan yang sukses tergantung pada
perilaku yang dapat dipelajari daripada karakteristik mental atau fisik tertentu. Teori ini
berpendapat bahwa pemimpin yang efektif adalah mereka yang mengadopsi perilaku yang
mendukung pencapaian tujuan organisasi.
• Teori situasi : Teori ini berpendapat bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang paling baik
dalam semua situasi. Kepemimpinan yang efektif tergantung pada situasi dan kondisi
tertentu. Teori ini mengakui bahwa pemimpin harus beradaptasi dengan perubahan
lingkungan dan mengubah gaya kepemimpinan mereka sesuai dengan kebutuhan.
• Kepemimpinan kontemporer mencakup berbagai pendekatan dan gaya kepemimpinan yang
berbeda, termasuk kepemimpinan transformasional, kepemimpinan situasional, dan
kepemimpinan partisipatif. Kepemimpinan kontemporer menekankan pentingnya
kolaborasi, keterbukaan, dan pengembangan pribadi dalam mencapai tujuan organisasi .

2. kepemimpinan strategik menjaga dan mengembangkan daya saing organisasi sehingga visi
organisasi akan tercapai. Lingkungan organisasi menjadi semakin kompleks, mempunyai
ketidakpastian semakin tinggi, dan mempunyai tingkat ketergantungan yang lebih besar. Kondisi
tersebut memerlukan kepemimpinan strategik yang lebih efektif. Berikut ini beberapa alasan
mengapa kepemimpinan strategik sangat diperlukan :

• Tingkat perubahan semakin cepat : tingkat perubahan lingkungan saat ini semakin cepat dari
tahun ke tahun. Reaksi pesaing semakin cepat. Siklus produk semakin pendek.
• Ketidak pastian semakin tinggi : ketidakpastian akan semakin tinggi. Perencanaan dan
peramalan jangka panjang semakin sulit.
• Tingkat ambigu yang semakin tinggi : permasalahan dengan tingkat ambigu yang semakin
tinggi memerlukan pertimbangan yang lebih mendalam. Permasalahan tersebut tidak bisa
dipecahkan dengan SOP ( standard operating procedure) yang biasa. Permasalahan dengan
ambigu yang tinggi semakin banyak.
• Permasalahan yang semakin kompleks : permasalahan yang dihadapi perusahaan tampaknya
semakin kompleks dari waktu ke waktu. Informasi semakin banyak dan hal tersebut
membuat informasi overload.

3. -Sang owner mengembangkan rasa empati dengan bertemu seseorang yang membutuhkan
bantuan. “Saya memberikan uang ke orang tersebut dan orang itu terlihat sangat berterima kasih
dan terus-menerus mendoakan saya. Hati saya membuncah senang. Dari situ saya berpikir bahwa
esensi kebahagiaan yang sebenarnya adalah jika kita bisa membuat orang lain bahagia, kita akan
merasa lebih bahagia,” tuturnya.

Ali sampai pada satu kesimpulan, bahwa untuk merasa bahagia itu bukan berusaha membahagiakan
diri sendiri, melainkan harus membahagiakan orang lain. Pelajaran hidup ini dibawanya dalam
melanjutkan pengembangan bisnis dan dalam mengasah sifat kepemimpinannya.

- pemimpin yang baik adalah mereka yang mampu berempati kepada anak buah. “Kebetulan karena
saya pernah berada di posisi sebagai orang yang tidak punya apa-apa, tidak punya pertolongan dari
siapa pun dan tidak punya tempat untuk berlindung, dan saya juga pernah menjadi karyawan, saya
tahu rasanya seperti apa berada di bawah yang membuat saya bisa lebih sensitif dan peka terhadap
emosi karyawan,” tuturnya.
Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang berhasil memanusiakan karyawan. Ibarat sedang
mendidik seorang anak, bisnis ataupun karyawannya harus diberi yang terbaik. Intinya, seorang
pemimpin harus bisa menuntun sebelum menuntut. “Saya harus memberi contoh sebelum
menyuruh. Ketika menyuruh karyawan melakukan sesuatu, saya juga harus memahami tugas yang
didelegasikan tersebut,” katanya.

Menjadi seorang pemimpin perusahaan di usia muda memang jauh lebih menantang. Namun, yang
pasti, masalah kesejahteraan karyawan itu nomor satu, dari hal terkecil misalnya jam kerja, juga
kebahagiaan mereka. “Ketika kami berhasil menyentuh area tersebut, presentase berhasil akan lebih
besar ketimbang hanya memperhatikan berjalannya bisnis tapi miskin perhatian di SDM,” ia
menandaskan.
Sumber : MODUL EKMA4116 , modul 8 Hal 8.5-8.23

Anda mungkin juga menyukai