Anda di halaman 1dari 3

Nama : Yulita Fitria Sari

NPM : 2010070160002
Matkul : Manajemen Pelayanan Keperawatan
Program Studi : Administrasi Rumah Sakit

1. Teori Kepemimpinan
Menurut Sulthon Syahril pada tahun 2019 teori kepemimpinan:
a. Teori Sifat
Teori sifat disebut juga teori genetik, karena menganggap bahwa pemimpin itu
dilahirkan bukan dibentuk. Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi seorang
pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak lahir sebagai
sesuatu yang diwariskan.
Contoh: seorang pemimpin dengan kemampuan pribadinya dan karaktenya serta
perangainya mampu mempimpin dan memperlakukan bawahannya sebaik
mungkin sehingga dia disegani dan dihormati semua bawahannya.

b. Teori Prilaku
Teori ini berusaha menjelaskan apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin yang
efektif, bagaimana mereka mendelegasikan tugas, berkomunikasi dan memotivasi
bawahan. Menurut teori ini, seseorang bisa belajar dan mengembangkan diri
menjadi seorang pemimpin yang efektif, tidak tergantung pada sifat-sifat yang
sudah melekat padanya. Jadi seorang pemimpin bukan dilahirkan untuk menjadi
pemimpin, namun untuk menjadi seorang pemimpin dapat dipelajari dari apa yang
dilakukan oleh pemimpin yang efektif ataupun dari pengalaman.
Contoh: menaati peraturan tegur sapa memiliki rasa empati dan simpati membantu
orang lain aktif dalam organisasi masyarakat menjaga hubungan baik menjaga
ketertiban dan keamanan lingkungan bersosialisasi dengan lingkungan.

c. Teori Lingkungan
Teori ini beranggapan bahwa munculnya pemimpin – pemimpin itu merupakan
hasil dari waktu, tempat dan keadaan.9 Kepemimpinan dalam perspektif teori
lingkungan adalah mengacu pada pendekatan situasional yang berusaha
memberikan model normatif.

d. Teori Implisit
Teori kepemimpinan implisit merupakan keyakinan dan asumsi tentang
karakteristik dari pemimpin yang efektif. Teori implisit biasanya melibatkan
stereotipe dan prototipe tentang ciri, keterampilan atau perilaku yang relevan.
Tujuan utamanya bisa untuk membedakan para pemimpin diantara berbagai jenis
pemimpin (misalnya manajer, politikus, perwira militer).

e. Teori Implisit
Teori kepemimpinan implisit merupakan keyakinan dan asumsi tentang
karakteristik dari pemimpin yang efektif. Teori implisit biasanya melibatkan
stereotipe dan prototipe tentang ciri, keterampilan atau perilaku yang relevan.
Tujuan utamanya bisa untuk membedakan para pemimpin diantara berbagai jenis
pemimpin (misalnya manajer, politikus, perwira militer).

f. Teori Transformasi
Teori ini didasari oleh hasil penelitian mengenai adanya perilaku kepemimpinan
dimana para pemimpin yang kemudian dikategorikan sebagai pemimpin
transformasi (transformational leader) memberikan inspirasi kepada sumber daya
manusia yang lain dalam organisasi untuk mencapai sesuatu melebihi apa yang
direncanakan oleh organisasi. Pemimpin transformasi juga merupakan pemimpin
visioner yang mengajak sumber daya manusia organisasi bergerak menuju visi
yang dimiliki oleh pemimpin. Para pemimpin transformasi lebih mengandalkan
kharisma dan kewibawaan dalam menjalankan kepemimpinannya.

g. Teori Neokharismatik
Teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya tarik emosional dan
komitmen pengikut yang luar biasa.

h. Teori kepemimpinan
kharismatik Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribut dari
kemampuan kepemimpinan yang heroik bila mereka mengamati perilakuperilaku
tertentu dari pemimpinnya.

2. Konsep kepemimpinan
Beragam definisi dan konsep kepemimpinan yang ditemukan dalam berbagai bahan
pustaka, yang masing-masing berbeda dalam penekanan arti.

Richard L. Daf (2005: 5)


mendefinisikan kepemimpinan (leadership) adalah suatu pengaruh yang berhubungan
antara para pemimpin dan pengikut (followers). Kemudian Gibson menyatakan bahwa
kepemimpinan adalah suatu upaya menggunakan pengaruh untuk memotivasi orang-
orang guna pencapaian suatu tujuan. Masih berhubungan dengan pengaruh,

Ken Blanchard yang dikutip oleh Marcelene caroselli (2000: 9)


menyatakan bahwa kunci untuk kepemimpinan hari ini adalah “pengaruh” bukan
“kekuasaan” selanjutnya ia mengatakan para pemimpin tahu bagaimana
mempengaruhi orang-orang dan membujuk mereka untuk suatu tuntutan pekerjaan
yang tinggi.
3. Prinsip-prinsip kepemimpinan
Menurut Toman Sony Tambunan (2015:67-71) prinsip-prinsip kepemimpinan
yaitu:
a. Melayani
Prinsip pertama yang paling penting harus diketahui oleh seorang pemimpin
adalah memberikan pelayanan yang baik sebagai tujuan utama. Dalam teori
kepemimpinan, pemimpin yang efektif harus bisa melayani guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan, sehingga meningkatkan kesejahteraan orang-orang
yang dipimpinnya. Dengan prinsip melayani, seorang pemimpin akan lebih
mengutamakan kepentingan orang-orang yang dipimpinnya (para bawahan,
pengikutnya, masyarakat umum) dibanding lebih mendahulukan kepentingan
pribadi atau kelompok.
b. Membuat keputusan
Pembuatan keputusan merupakan tugas paling utama yang harus dilakukan
oleh seorang pemimpin. Membuat keputusan merupakan fungsi-fungsi dasar
dari berpikir, dimana proses penggunaan pikiran dalam mengarahkan pada
suatu tindakan untuk menetapkan suatu pilihan. Pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah adalah salah satu tugas dari seorang pemimpin. Seorang
pemimpin harus mampu melakukan pebyelesaian masalah dan memberikan
keputusan yang cerdas.
c. Bekerja sama
Pemimpin yang efektif akan mampu menciptakan budaya kerja sama tim
yang baik diantara anggota organisasi, melakukan komunikasi yang efektif
dengan para bawahan, serta menciptakan lingkungan kerja yang baik. Dengan
terciptanya kerja sama yang baik, maka seluruh pekerjaan akan diselesaikan
dengan tepat waktu, tujuan yang diinginkan dapat dicapai
d. Menciptakan perubahan
Pemimpin harus membuat terobosan-terobosan baru, sehingga tercapaianya
suatu pembaharuan fundamental baik di tubuh organisasi, produk atau jasa,
maupun bagi orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin yang memiliki
inovatif dan kreatifitas akan menghindari pola kerja yang bersifat rutinitas
(monoton sehingga tidak memberikan arah perkembangan yang baik bagi
yang dipimpinnya.

Anda mungkin juga menyukai