Anda di halaman 1dari 3

TEORI KEPEMIMPINAN

1. Trait Theories
Trait Theory (Pendekatan Sifat) adalah jenis kepemimpinan yang
berdasarkan keyakinan bahwa pemimpin yang baik memiliki karakteristik dan
kemampuan yang sudah ada pada dirinya sejak lahir, dan bukan karena
dibentuk. Karakterisitik ini termasuk dalam ciri fisik maupun dari kepribadian,
yang mencakup diantaranya usia, cerdas dan berwawasan luas, penampilan,
kepercayaan diri, kelancaran dalam berbicara, memiliki motivasi untuk
berprestasi, enerjik, kemampuan mempengaruhi, ketajaman intuisi, ekstrovert,
kedewasaan emosi, serta tahan stres (Wibowo, 2011). Teori ini juga sering
disebut sebagai teori bakat, karena teori ini menganggap bahwa pemimpin itu
dilahirkan dan bukan dibentuk (Nurhayati, 2012).
Pada penelitian, McClelland menemukan kejadian dimana pemimpin yang
efektif secara luas, hirarki organisasinya cenderung mempunyai kebutuhan
kekuasaan dan kebutuhan untuk berprestasi dengan kuat, sedangkan kebutuan
afiliasinya lebih lemah (Hersugondo dan Soliha, 2008).
Contoh aplikasi dari Trait Theory pada food service management adalah
seseorang yang sudah memiliki ciri dan sifat kepemimpinan sejak kecil, dan
terus mengasah bakatnya, hingga akhirnya ketika dewasa dia sudah terbiasa
dalam kondisi dimana harus memimpin suatu kelompok dan memutuskan
sesuatu secara matang. Ia akan mampu jika ditunjuk sebagai manajer ataupun
koordinator di suatu bagian.
2. Behavioral Theories
Behavioral Theory (Pendekatan Perilaku) merupakan jenis kepemimpinan
yang didasarkan pada hubungan pemimpin dengan individu, kelompok, dan
organisasinya, bukan sebagai sifat atau ciri-ciri seorang individu. Keberhasilan
seorang pemimpin dinilai dari kemampuan pemimpin dalam berhubungan dan
berinteraksi dengan seluruh anggotanya (Nurhayati, 2012). Seorang pemimpin
dapat dibentuk dan tidak selalu karena dilahirkan. Setiap orang dapat memiliki
jiwa kepemimpinan melalui cara pembelajaran, observasi, dan pengalaman
(Anwaruddin, 2013). Teori ini menekankan bahwa pemimpin bekerja secara
nyata untuk pekerjaan dan hubungan keefektifan dalam manajerial.
(Hersugondo dan Soliha, 2008).
Contoh aplikasi dari teori ini pada food service management adalah ketika
seseorang yang awalnya bekerja sebagai staff di bagian produksi, ia mulai
mempelajari berbagai pengetahuan dan keterampilan yang baru, serta mulai
mengenal dengan baik pegawai-pegawai yang lain. Kemampuan baik di bidang
produksi maupun di bidang komunikasi akan meningkat dengan mempelajari
cara koordinatornya memimpin bagian produksi dan berbagai pengalamannya,
sehingga setelah beberapa tahun ia akan siap menjadi seorang pemimpin dan
dapat dinaikkan jabatannya sebagai koordinator untuk bagian produksi.
3. Situational & Contingency Theories
Situational Theory (Teori Situasional) adalah teori kepemimpinan yang
lebih menekankan kepada para pengikutnya (follower) dibanding pemimpinnya
untuk mencapai kepemimpinan yang efektif. Menurut Hersey dan Blanchard,
kepemimpinan yang efektif bergantung dari seberapa siap atau kedewasaan
pengikutnya. Jika pengikut tidak mampu dan tidak ingin melakukan tugas,
maka tugas pemimpin adalah memberikan arahan secara khusus dan jelas. Jika
pengikut tidak mampu tetapi ingin melaksanakan tugas, maka pemimpin perlu
menjelaskan orientasi tugas dengan jelas untuk mengompensasi kurangnya
kemampuan pengikutnya, sehingga tujuan pemimpin tercapai. Jika pengikut
mampu tetapi tidak ingin melakukan tugasnya, maka pemimpin perlu
memberikan dukungan yang partisipatif (Yudiaatmaja, 2013). Intinya adalah,
pemimpin harus dapat menentukan tindakan yang terbaik berdasarkan situasi
yang sedang dihadapi (Anwaruddin, 2013).
Contingency Theory adalah teori kepemimpinan menekankan bahwa
keefektifan kepemimpinan bergantung pada berbagai faktor, seperti perilaku,
personalitas, pengaruh, dan situasi (Anatan, 2011). Teori ini menekankan pada
fakta bahwa tidak semua gaya kepemimpinan yang cocok untuk semua situasi
(Anwaruddin, 2013).
Contoh aplikasi dari teori ini pada food service management adalah
seorang pemimpin yang memutuskan sebuah pilihan saat mengalami kendala.
Keputusan yang dibuat pemimpin tersebut harus mempertimbangkan segala
aspek dan situasi yang sedang terjadi sehingga keputusan yang diambil
merupakan keputusan yang terbaik untuk saat itu.
4. Reciprocal Theories
Reciprocal Theory adalah teori kepemimpinan dimana tingkat
pengendalian longgar, namun pemimpin aktif dalam memberikan stimulasi
untuk diskusi kelompok dan pengambilan keputusan atau kebijakan.
Komunikasi berlangsung timbal balik dan inisiatif bisa berasal dari pemimpin
maupun pengikut (Wibowo, 2011).
Contoh aplikasi pada food service management adalah ketika seorang
pemimpin hendak mengambil keputusan, ia akan berdiskusi dengan para
manajer dan staf agar bisa mendapatkan keputusan yang baik bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA
Anatan, Lina. 2011. Model Kontingensi Keefektifan Kepemimpinan : Kontroversi
dan Relevansi. Jurnal Manajemen Vol.10, No.2, 2011. (online).
http://download.portalgaruda.org/article.php?
article=298028&val=4918&title=Model%20Kontingensi%20Keefektifan
%20Kepemimpinan%3a%20Kontroversi%20dan%20Relevansi. Diakses 14
Maret 2017.
Anwaruddin, Anang. 2013. Teori-Teori Kepemimpinan (Leadership Theories).
https://www.slideshare.net/Mazawang/teori-teori-kepemimpinan-283585 27.
Diakses 14 Maret 2017.
Hersugondo, Euis Soliha. 2008. Kepemimpinan yang Efektif dan Perubahan
Organisasi. Jurnal Fokus Ekonomi Vol.7, No.2. (online).
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=110046&val=550.
Diakses 14 Maret 2017.
Nurhayati, Tati. 2012. Hubungan Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi
Kerja. Jurnal Edueksos Vol.1, No.2, 2012. (online).
http://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/edueksos/article/download/3
80/326. Diakses 14 Maret 2017.
Wibowo, Udik Budi. 2011. Teori Kepemimpinan.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/C%202011-13%20Teori%20Kep
emimpinan.pdf. Diakses 14 Maret 2017
Yudiaatmaja, Fridayana. 2013. Kepemimpinan : Konsep, Teori dan Karakternya.
Jurnal Media Komunikasi FIS Vol.12, No.12, 2013. (online).
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/MKFIS/article/download/1681/1469
. Diakses 14 Maret 2017.

Anda mungkin juga menyukai