Anda di halaman 1dari 51

Revolusi Paradigma Pembelajaran

di Perguruan Tinggi:
Dari Penguliahan ke Pembelajaran

Suwardjono, MSc, PhD, Prof


Fakultas Ekonomika dan Busines UGM

Materi ini disampaikan pada acara Pembekalan


Mahasiswa Baru MM FEB UGM
oleh Basu Swastha Dharmmesta, MBA, PhD, Prof.

Suwardjono June 7, 2021


Tujuan Pembekalan

Menyamakan harapan antara dosen/lembaga dan


harapan mahasiswa tentang proses belajar.

Meminimalkan bahkan menghilangkan kesenjangan


antara harapan dosen dan harapan mahasiswa
tentang proses belajar.

Pembekalan seharusnya diberikan jauh sebelum


calon peserta mendaftar.

Suwardjono June 7, 2021


Belajar di Perguruan Tinggi
• Belajar di PT merupakan privilege bukan hak.
• PT: agen pengembangan dan perubahan bukan
sekadar kursus atau lembaga penguji/sertifikasi
• Lanjutan dari proses belajar sebelumnya.
• Paduan antara tujuan individual, institusional, dan
nasional.
• Pengalaman belajar membentuk persepsi tentang
makna belajar dan kuliah.
• Kesalahan proses belajar merupakan tragedi
pendidikan nasional.

Suwardjono June 7, 2021


Pengamatan subjektif:

Kesenjangan harapan antara:

• Penyelenggara pendidikan
• Dosen
• Mahasiswa

tentang

Makna belajar sejati (proses belajar)

Suwardjono June 7, 2021


Gaya Dosen
Harapan yang dituju setelah pembekalan

Harapan peserta
kesenjangan

* * * * * * * * * *

PBD/TCL PBM/SCL
Teacher-centered learning Student-centered learning
Participant-centered learning

Faktor pemoderasi: Karakteristik mata kuliah dan program studi

* Gaya mengajar dosen


Suwardjono June 7, 2021
Kepribadian Kesarjanaan

• Sikap santun
• Tutur bahasa yang baik (baku)
• Penalaran dan kemampuan argumen yang memadai
• Penguasaan dan daya pikir dalam disiplin yang kuat
• Kearifan

Belum terefleksi dalam penampilan mahasiswa selama


proses belajar (selama kuliah) atau setelah lulus.

Prestasi dalam ujian pendadaran merupakan indikasi


belum terbentuknya kepribadian kesarjanaan.

Suwardjono June 7, 2021


Kearifan (Wisdom)

• Pengetahuan yang luas (learned)


• Kecerdikan (smartness)
• Akal sehat (common sense)
• Tilikan (insight)
• Sikap hati-hati (prudent)
• Pemahaman terhadap norma kebenaran
• Kemampuan mencerna (ability to digest)
• Penalaran (reasoning)
Buchori (2000)

Suwardjono June 7, 2021


Taksonomi Sasaran Pembelajaran Bloom et al.

Cognitive Affective Psychomotor


Knowledge Receiving Initial level
Comprehension Responding Pre-routine level
Application Valuing Routinized level
Analysis Organization
Synthesis Characterization
Generalization
Evaluation
Creation S2 dan S3: Theorizing and philosophizing

Suwardjono June 7, 2021


Bloom’s Cognitive Learning Objectives
(1956) Philosophizing
Theorizing
Generalization
Evaluation

Synthesis Create

Analysis Evaluate

Application Analyze

Comprehension Apply

Knowledge Understand
Revisi:
Remember Anderson and Krathwohl (2001)

Suwardjono June 7, 2021


Mendapatkan Tilikan (Insight)

Tilikan
(Insight)

Apa yang harus dilakukan dalam temu kelas?


Suwardjono June 7, 2021
Bagaimana saya tahu saya berhasil belajar?

Bila anda benar-benar merasa menjadi orang yang


sangat berbeda dengan anda ketika masuk dalam
program studi bahkan tanpa gelar apapun.

Perubahan nyata itu ditangkap oleh orang lain tanpa


anda menyadarinya.

Siapa yang mengubah? Sebagian besar adalah anda


sendiri dan program studi hanya memfasilitasinya.

Suwardjono June 7, 2021


Kepribadian Kesarjanaan:

Kearifan

Penguasaan ilmu Pengalaman

Termasuk kearifan: Kemampuan mempertimbangkan (to judge)

Suwardjono June 7, 2021


Kepribadian Kesarjanaan (Keintelektualan):
Pembentukan via metoda pembelajaran:

+ Baca (to read)


Dengar (to hear) Tulis (to write)
Bincang (to talk) Dengarkan (to listen)
Bicara (to speak)

+
Bernalar (to reason)
Berpikir kritis (to think critically)

Suwardjono June 7, 2021


Strategi Pembelajaran
Proses belajar harus meyakinkan dan memberi
pengalaman kepada peserta bahwa menjadi tahu
karena membaca merupakan hal yang
menggairahkan (exciting).

Peserta harus membangun sendiri pengetahuannya.

Proses belajar dikatakan berhasil bilamana


mahasiswa tidak sabar (anxious) menunggu temu
kelas berikutnya.

Suwardjono June 7, 2021


Penyebab kesalahan harapan
1. Proses belajar-mengajar yang disfungsional
2. Pemahaman keliru tentang makna kuliah
3. Ketidakjelasan tujuan individual (career plan)
masuk ke perguruan tinggi
4. Lingkungan masyarakat busines/umum yang tidak
mendorong semangat belajar yang sejati
5. Pengalaman belajar yang diciptakan staf pengajar

Suwardjono June 7, 2021


Belajar-Mengajar
Proses interaksi antara dosen, mahasiswa, dan
pengetahuan/keterampilan selama waktu program
studi dengan berbagai pendekatan dan gaya.

Apapun yang telah dirancang dalam kurikulum,


akhirnya harus dijalankan dalam bentuk unit kegiatan
yang namanya kuliah (a course).

Kuliah harus dimaknai sebagai kegiatan belajar yang


luas tidak terbatas pada temu kelas.

Suwardjono June 7, 2021


Model Proses Belajar-Mengajar

Masukan Proses Keluaran

Perilaku/kemampuan: Perilaku/kemampuan/
kepribadian kesarjanaan:
kognitif
kognitif, afektif,
afektif
psikomotor, kearifan
psikomotor

Proses yang baik dan unik itulah yang mengubah anda.

Suwardjono June 7, 2021


Evaluasi Aspek Belajar (Temu Kelas)
• Makna kuliah
• Fungsi temu kelas
• Silabus sebagai kesepakatan
• Pengalaman belajar atau nilai
• Konsep tentang dosen
• Kemandirian belajar
• Konsep memiliki/menguasai bahan ajar
• Kemampuan berbahasa

Suwardjono June 7, 2021


Makna Kuliah (evaluasi subjektif)
• Mahasiswa membawa serta kebiasaan belajar
praperguruan tinggi
• Makna kuliah diperoleh mahasiswa karena
pengalaman dalam mengikuti kuliah
• Kuliah (temu kelas) merupakan satu-satunya sumber
pengetahuan
• Dosen merupakan dewa pengetahuan
• Pengamatan: Kuliah = D3C minus B
• Kuliah = proses dengarkopi (pembebalan)
• Terjadi krisis penalaran
• Mahasiswa diktat, fotokopi, transparansi, PowerPoint
Suwardjono June 7, 2021
Makna Kuliah (harapan/ideal)
• Pengetahuan dan keterampilan merupakan barang
bebas
• Dosen dan mahasiswa mempunyai kedudukan
yang sama dalam akses terhadap pengetahuan
• Kuliah merupakan ajang untuk mengkonfirmasi
pemahaman mahasiswa terhadap pengetahuan dan
keterampilan yang bebas
• Dosen adalah manajer (director, facilitator,
motivator, dan evaluator) proses belajar
• Dosen harus mengacu bahan kuliah (termasuk
buku) yang sama di kelas sesuai silabus

Suwardjono June 7, 2021


Makna Kuliah Menyimpang

Pengetahuan/Keterampilan

Dosen

kuliah

Mahasiswa

Suwardjono June 7, 2021


Makna Kuliah/Temu kelas Sejati

Pengetahuan/Keterampilan/Pengalaman

akses akses

Dosen Mahasiswa
Kuliah/temu kelas/
interaksi akademik

Kelas hanya merupakan ajang konfirmasi pemahaman


pembelajar terhadap pengetahuan sebagai barang bebas.

Suwardjono June 7, 2021


Fungsi Temu Kelas
Forum untuk mengkonfirmasi pemahaman mahasiswa
terhadap pemahaman dosen akan pengetahuan yang bebas.

Kegiatan untuk penguatan pemahaman mahasiswa terhadap


materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan mandiri.

Mahasiswa membaca materi dan mengerjakan latihan/soal


sebelum suatu topik dijelaskan oleh dosen.

Kemampuan membaca dan memahami materi dari buku


merupakan tujuan proses belajar.

Interaksi akademik dosen-mahasiswa di luar kelas.

Suwardjono June 7, 2021


Bukan Fungsi Temu Kelas
Melaksanakan kegiatan yang mahasiswa mampu mengerjakan
sendiri di luar kelas.

Arena untuk memindah catatan dosen ke catatan mahasiswa via


audiokopi.

Arena untuk menghabiskan materi yang tertuang dalam silabus


yang mahasiswa mampu mempelajari sendiri dengan membaca
dan berdiskusi dalam kelompok belajar.

Sekadar penyampaian materi (imparting knowledge).

Suwardjono June 7, 2021


Kuliah Sebagai Ajang Konfirmasi Pemahaman
Tingkat Tatap Tatap Tatap
Pemahaman Muka Muka Muka

Waktu/jadwal program studi

Suwardjono June 7, 2021


Silabus Sebagai Kesepakatan

Walaupun pengetahuan merupakan barang bebas, diperlukan


suatu fokus pembahasan.

Dosen dan mahasiswa harus mengacu materi yang sama di


kelas sebagai pengorganisasi pembahasan.

Silabus harus cukup rinci sebagai peta belajar.

Materi dalam silabus harus dijelajahi seluruhnya oleh


mahasiswa bukan dengan cara temu kelas.

Transparansi atau presentasi PowerPoint merupakan


pengorganisasi diskusi bukan merupakan sumber pengetahuan.

Suwardjono June 7, 2021


Pengalaman Belajar atau Nilai
• Nilai merupakan ukuran kesuksesan mahasiswa
dalam menempuh suatu kuliah
• Bukan ukuran pencapaian tujuan pengajaran
dalam mengubah perilaku
• Nilai merupakan konsekuensi logis dari proses
belajar yang semestinya
• Perguruan tinggi bukan lembaga jasa pengujian
(educational testing service)
• Bila lulusan ternyata tidak mengalami perubahan
perilaku, PT hanya merupakan lembaga sertifikasi
dan mahasiswa hanya pernah hidup sebagai
mahasiswa
Suwardjono June 7, 2021
Arti Penting PT dalam Mengubah
Perilaku

Proses Ujian Sertifikasi


Belajar

Perguruan tinggi bukan educational testing service

Suwardjono June 7, 2021


Miskonsep tentang Dosen
• Dosen sumber pengetahuan utama
• Dosen mengetahui segalanya
• Dosen diharapkan menjadi pengunyah buah apel,
mahasiswa tinggal menelannya
• Dosen yang baik adalah dosen yang mengajarnya
sistematis, rinci, mudah dicatat, mudah
dimengerti, dan menghasilkan catatan rapi yang
ternyata isinya sama persis dengan buku teks yang
tidak pernah dibaca mahasiswa
• Dosen yang dianggap jelas dalam mengajar
ternyata dosen yang hanya memberi materi cerdas
tangkas bukan yang menuntut berpikir/bernalar
Suwardjono June 7, 2021
Konsep tentang Dosen yang Seharusnya
• Dosen dan catatan kuliah bukan sumber
pengetahuan utama
• Dosen bukan dewa pengetahuan dan tukang sulap
• Dosen mempunyai kearifan (wisdom) lebih dari apa
yang termuat dalam materi cetakan (via penelitian)
• Dosen harus dipandang sebagai manager kelas
(director, facilitator, motivator, dan evaluator)
proses belajar bukan penghibur (entertainer)
• Dosen tidak diharapkan menjadi pengunyah buah
apel, mahasiswa tinggal menelannya
• Tidak ada dosen killer, yang banyak terjadi adalah
mahasiswa bunuh diri
Suwardjono June 7, 2021
Kemandirian Belajar/Pengembangan Diri
• Kemandirian merupakan hasil proses dan
pengalaman belajar
• Kemandirian belajar merupakan sasaran
pembelajaran di PT
• Kemandirian meliputi aspek penalaran
• Kemandirian harus dikenalkan sejak mahasiswa
masuk di PT
• Skripsi atau karya tulis kesarjanaan/profesional
bukan merupakan pencerahan diri

Suwardjono June 7, 2021


Kemandirian Belajar
Tingkat kemandirian
(thinking & reasoning)
Oleh mahasiswa

Oleh dosen

Waktu/tingkat program studi

Tingkat kemandirian
(thinking & reasoning)

Oleh mahasiswa

Oleh dosen Waktu/tingkat program studi

Suwardjono June 7, 2021


Kesalahan Persepsi yang Fatal

Dosen mengambil alih atau merampok proses


berpikir mahasiswa.

Dosen yang baik adalah dosen yang dapat


menjelaskan dengan sistematis dan jelas tanpa
mahasiswa berpikir.

Dosen yang enak mengajar (tetapi sebenarnya


menjerumuskan)

Suwardjono June 7, 2021


Sindroma Dosen

Menggunakan buku berbahasa Indonesia


menurunkan wibawa.

“Kalau mahasiswa sudah mempunyai


buku/materi yang baik, jelas, dan lengkap
(apalagi berbahasan Indonesia) lalu saya
mengajar apa?”

“Saya harus kelihatan pinter (unjuk kepiawaian)


di hadapan mahasiswa saya.”
Suwardjono June 7, 2021
Memiliki/Mengakses Buku/Sumber Pengetahuan

• Bukan kertas bergambar huruf dan garis


• Kekasih
• Sumber pengetahuan
• Lebih murah dari HP
• Penggunaan buku/sumber berbahasa Indonesia
tidak menurunkan wibawa dosen
• Indonesia atau Inggris?

Suwardjono June 7, 2021


Kemampuan Berbahasa

• Kemampuan berbahasa Indonesia belum pada


level bahasa keilmuan/tinggi
• Bahasa Indonesia diperoleh secara alamiah atau
MSMD (monkey see monkey do)
• Pengetahuan dan seni sastra tinggi hanya dapat
dikuasai/dinikmati dengan bahasa yang tinggi
(bahasa keilmuan)
• Mahasiswa sering sudah merasa mampu berbahasa
Indonesia padahal baru pada level popular

Suwardjono June 7, 2021


Kemampuan Berbahasa (lanjutan)
• Penggunaan buku teks asing lebih banyak bersifat
disfungsional
• Wibawa dosen tidak dapat ditopang dengan buku
teks asing
• Mata kuliah selain bahasa Inggris bukan
merupakan sarana untuk belajar bahasa Inggris
• PT merupakan agen pengembangan bahasa
Indonesia sebagai bahasa keilmuan
• Karena kemampuan bahasa yang tidak memadai
mahasiswa merasa sukar membaca buku teks
berbahasa Indonesia
• Kemampuan bahasa cerminan kemampuan nalar
Suwardjono June 7, 2021
Sikap terhadap Bahasa Indonesia
• Pepatah: Even the mute can talk
• Ilmu pengetahuan tinggi menuntut penguasaan
bahasa pada tingkat yang memadai
• Ketidakmampuan membaca buku teks berbahasa
Indonesia merupakan indikasi tidak dikuasainya
bahasa Indonesia secara memadai
• Penguasaan bahasa Indonesia yang memadai
memperlancar penguasaan bahasa asing
• Bahasa Indonesia harus dipelajari secara ilmiah/
akademik bukan alamiah
• Bahasa Inggris harus memukau.

Suwardjono June 7, 2021


39
Strategi Kebahasaan Nasional
Asing Nasional
(bahasa sumber) (bahasa sasaran)

Kekayaan Alih bahasa Kekayaan


gramatika, kosa kata, gramatika, kosa kata,
gaya bahasa, idiom, gaya bahasa, idiom,
ekspresi Penguasaan ekspresi
bahasa sumber
pada tingkat yang
Yang dapat ditangkap
Yang dapat diungkap memadai
dengan alih bahasa atau
dengan bahasa sumber
penguasaan bahasa asing

Medan Dapatkah segera Medan


dikuasai dgn efektif
cipta, karsa, rasa cipta, karsa, rasa
(ilmu pengetahuan tanpa harus mahir (ilmu pengetahuan
dan karya seni) berbahasa asing? dan karya seni)

Suwardjono June 7, 2021


Aras (level) kata
40.000-level kata Shakespeare

30.000-level kata

20.000-level kata Sastra tinggi

10.000-level kata Buku teks ilmu sosial

5.000-level kata Buku teks ilmu alam

4.000-level kata Majalah, koran, berita TV

2.000-level kata Cerita sederhanaan

1.000-level kata Buku teks SD/papan nama

500-level kata Belanja di swalayan

Orang bisu pun dapat bercerita

Suwardjono June 7, 2021


Kebijakan Nasional dan Institusi

Pengantar Sumber Ajar


Kebijakan 1 Indonesia Inggris
Kebijakan 2 Indonesia Indonesia
Kebijakan 3 Inggris Inggris

Jepang, Korea, Taiwan, dan Cina dapat menjadi acuhan.

Suwardjono June 7, 2021


Kecohan Logika Fatal

Globalisasi = Penginggrisan bangsa

Gombalisasi

Suwardjono June 7, 2021


Simpulan
• Belajar adalah kegiatan mandiri.
• Terdapat kekeliruan fatal dalam memaknai kuliah
dan temu kelas.
• Kekeliruan tersebut diakibatkan kondisi yang
diciptakan oleh dosen dan penyelenggara
pendidikan.
• Pengetahuan merupakan barang bebas.
• Kuliah merupakan forum untuk menguatkan
pemahaman terhadap pengetahuan yang bebas
bukan ajang dengarkopi.
• Mahasiswa harus mengubah persepsi tentang
makna kuliah secara radikal.
Suwardjono June 7, 2021
Simpulan (lanjutan)
• PT mempunyai kebebasan akademik dan
administratif yang besar sehingga mempunyai
potensi besar untuk melakukan perubahan secara
radikal untuk mengubah citra PT.
• Makin banyak ilmu, pengetahuan, dan keteram-
pilan penting yang melekat pada seseorang, makin
tinggi pula nilai tukarnya.
• Mereka yang menikmati belajar sebagai suatu
kesenangan akan memperoleh kenikmatan ganda.
• Kelas hendaknya tidak diisi dengan kegiatan yang
mahasiswa mampu mengerjakan sendiri di luar
kelas.
Suwardjono June 7, 2021
Perubahan Radikal Paradigma Belajar

Dari penguliahan/ceramah ke pembelajaran.

Dari belajar berpusat pengajar ke belajar


berpusat mahasiswa sebagai pembelajar.

Dari imparting knowledge ke real teaching


and learning.

Dari deliverer ke orchestrator/facilitator.

Suwardjono June 7, 2021


46

Plagiarisma

Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010


membatasi:

“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam


memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk
suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh
karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai.”

http://lib.ugm.ac.id/ind/?page_id=327

Suwardjono June 7, 2021


47
Plagiarism
Diana Hacker in Hartman (1998, p.43)

Acts of plagiarism:

(1) Failing to cite quotations and borrowed


ideas
(2) Failing to enclose borrowed language in
quotation marks
(3) Failing to put summaries and paraphrases
in your own words

Suwardjono June 7, 2021


48

Plagiarism

Unacknowledged copying of other people


work as if it is his/her own.

Copying without attribution.

It is different from a copyright infringement.

Suwardjono June 7, 2021


49
Rules to Avoid Plagiarism
Diana Hacker in Hartman (1998, p. 144)
Rule # 1
Thou shalt not copy someone else’s writing, word for
word, and claim it as one’s own. These words are not
yours. When used in paper, someone else’s exact words
must have quotation marks and a citation.

Rule # 2
Thou shalt cite the source (including page number(s)) of
all quotations as well as any borrowed ideas in the
paper.
Suwardjono June 7, 2021
50
Rules to Avoid Plagiarism
Diana Hacker in Hartman (1998, p. 144)
Rule # 3
If you summarizes someone else’s ideas in a paper, the
information has to be put in one’s own words in addition
to being properly cited. This means you cannot copy
some of the author’s sentences and add a few of your
own to make it sound different, and you cannot use
synonyms with the same basic sentence structure as the
original work and then claim the work as your own.

Suwardjono June 7, 2021


Siapa peduli?
Siapa berani?
Siapa mulai?
Kapan mulai?

Suwardjono June 7, 2021

Anda mungkin juga menyukai