Aldo Nado
aldonado112@gmail.com
183112340250405
Dengan pesatnya pertumbuhan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta
maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan atas produk-produk pencahayaan terus bertambah
karena itu, PT. Kami Berlima memiliki sebuah peluang untuk meningkatkan pendapatan dengan
meningkatkan penjualan pada sektor swasta. Namun saat ini perusahaan tidak memiliki
dokumentasi analisa lingkungan dan formulasi strategi. Keputusan-keputusan yang diambil
bersifat reaktif dan hanya berdampak pada jangka pendek sedangkan Dalam lima tahun terakhir,
merek-merek lampu dan komponen-komponen yang ditawarkan di dalam sistem pengadaan terus
bertambah. Artinya, pesaing-pesaing baru muncul dan membuat intensitas persaingan bertambah.
Oleh karenanya untuk memaksimalkan kemampuan dalam persaingan PT. Kami Berlima
melakukan analisa lingkungan dan formulasi strategi dengan menggunakan teknik analisis
SWOT untuk menumbuhkan keunggulan kompetitif perusahaan.
.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Scanning Lingkungan
1. Pengertiaan Scanning Lingkungan
Scanning lingkungan adalah teknik membaca atau memindai dengan cepat untuk mendapat
suatu informasi mengenai pergerakan pasar akan menuju ke mana. Biasanya scanning
lingkungan digunakan untuk mencari apa yang di inginkan konsumen, mencari apa yang harus di
ubah dalam berbisnis, dan mencari tujuan akan di bawa kemana perusahaan atau akan masuk ke
pasar apa perusahaan tersebut.
Sesuatu kegiatan scanning lingkungan, pengevaluasian serta penyebaran informasi yang
berasal dari lingkungan internal maupun eksternal perusahaan kepada personel kunci (key
People) di dalam perusahaan. Kegiatan ini diatas pemindaian lingkungan terhadap lingkungan
eksternal peusahaan yang dikelompokkan oleh Wheelen dan Hunger sebagai societal
environment dan task environment.
a. Societal environment
Societal environment yaitu lingkungan eksternal perusahaan yang tidak dapat memberi pengaruh
terhadap impelementasi sterategi perusahaan dalam jangka pendek, tetapi akan mempengaruhi
keberhasilan impelementasi sterategi perusahaan dalam jangka panjang. Di dalamnya mencakup
analisis terhadap variable-variabel ekonomi, teknologi, politik dan hokum serta sosialnya.
b. Task Environment
Task environment adalah sebagau elemen atau kelompok lingkungan eksternal perusahaan yang
dipengaruhi secara langsung oleh tindakan perusahaan dan oleh karenanya akan memengaruhi
perusahaan. Termasuk kedalam task environment anatara lain: para pemasok, para pelanggan,
para pesaing, komunikasi local, kelompok kepentingan khusus, assosiali perdagangan dan
pemerintah.
2. Tujuan Scanning Lingkungan
1. Mengenali pasar.
2. Mengetahui pendapat konsumen terhadap suatu produk.
3. Mengetahui keinginan konsumen.
4. Mendapat bagian yang penting yang dibutuhkan oleh perusahaan.
5. Penyegaran atas ide ide dan inovasi yang baru
B. Formulasi Sterategi (Sterategy Formulation)
1. Pengertian Formulasi Strategi (Strategy Formulation)
Formulasi strategi adalah proses penyusunan Langkah – Langkah ke depan yang
dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis, dan
keuangan perusahaan, serta merancang sebuah strategi untuk mencapai tujuan – tujuan tersebut
dalam rangka menyediakan costumer value terbaik.
Pada tahap formulasi sterategi perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan
tujuan perusahaan serta merumuskan sterategi yang sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan
tersebut. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sisial dengan sterategi yang
dilih oleh perusahaan.
Sebagai contoh perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal dapat mengubah
visi, misi dan tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipih oleh pemimpin perusahaan.
Hal ini terjadi pada Samsung Kun Hee Lee di erah tahun 1993-an diman Kun Hee Lee mengubah
Samsung secara radikal dari perusahaan yang biasanya memperoduksi “me-too
Product” menjadi perusahaan penghasil produk-produk inovatif dengan menggunakan teknologi
mutakhir.
Perusahaan misi dan tujuan perusahaan secara mendasar akibat perubahan sterategi
peusahan juga terjadi pada Nokia, dimana pada awalnya nokia memiliki bisnis inti dalam
industry diapers, rubber boosts dan kertas. Tetapi dengan adanya peluang usaha yang jauh lebih
menarik di bidang usaha tetepon seluler maka perusahaan ini selanjutnya mengubah bisnis
initnya (yang sekaligus juga akan mengubah misi dan tujuan perusahaan) menjadi usaha
dibidang produksi telepon genggam.
Sebagaimana halnya misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan karena
sterategi perusahaan berubah, demikian halnya denga sterategipun dapat berubah disesuikan
dengan tujuan perusahaan yang baru. Dengan demikian formulasi sterategi akan mengacu pada
tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Selain merumuskan misi, tujuan dan sterategi yang saling memiliki kesesuaian satu sama lain,
perusahaan juga harus merumuskan kebijakan yang akan menjadi panduan bagi seluruh sember
daya manusia perusahaan melakukan impelementasi sterategi baik pada tingkat karporasi,
fingsional, maupun unit usaha.
2. TINGKATAN FORMULASI STRATEGI
Secara sederhana, formulasi strategi perusahaan itu terdiri dari tiga tingkatan pengambilan
keputusan. Pertama, posisi puncak adalah tingkatan korporat yang biasanya terdiri dari para
direksi dan CEO. Tugas utama mereka adalah, memikirkan masa depan perusahaan secara
komprehensif. Kedua, posisi menengah adalah tingkat usaha yang biasanya terdiri dari manajer-
manajer tingkat divisi dari suatu perusahaan. Manajer-manajer ini harus menerjemahkan
pernyataan-pernyataan dan maksud yang di inginkan da;am tingkat korporat ke dalam tujuan-
tujuan yang riil di dalam divisinya masing-masing. Ketiga adalah tingkat fungsional. Mereka
mengembangkan tujuan tahunan dan strategi-strategi jangka pendek pada berbagai fungsi
perusahaan seperti SDM, keuangan, produksi, pemasaran dan lain sebagainya.
a. Formulasi strategi korporat
Strategi korporat tidak lain adalah pedoman umum manajerial yang dipergunakan bagi organisasi
multi bisnis yang merupakan rencana manajerial bagi satu bisnis saja, maka strategi korporat
merupakan payung utama bagi seluruh bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Oleh karenanya
tugas semacam ini hanya akan di lakukan oleh pimpinan puncak organisasi dan beberapa orang
kunci lain dalam jajaran manajemen puncak.
Dalam kaitan itu maka paling tidak ada empat area yang menjadi perhatian utama dalam
memformulasi strategi korporasi bagi organisasi multi bisnis.[4]
a) Menciptakan kombinasi multi bisnis
b) Mengelola dan mendorong kinerja multi bisnis
c) Mencari bentuk kombinasi portofolio bisnis untuk membentuk sinergi
d) Menentukan skala prioritas dan alokasi sumber daya produktif
b. Formulasi strategi unit bisnis
Formulasi strategi pada tingkat unit bisnis atau tingkat divisi harus sejalan dengan formulasi
strategi bisnis secara keseluruhan dari perusahaan. Formulasi strategi pada tingkat unit bisnis
dilakukan dengan melibatkan para pengambil keputusan pada unit bisnis. Salah satu pendekatan
yang cukup mudah dan banyak dikenal dalam memformulasikan strategi pada tingkat unit bisnis
adalah dengan menggunakan strategi generic yang dikemukakan oleh Michael porter yaitu
pendekatan untuk mengungguli pesaing dalam industri, berarti semua kekuatan-kekuatan yang
mempengaruhi persaingan industri, yaitu ancaman pesaing baru, kekuatan tawar menawar
pemasok, kekuatan tawar menawar pembeli, ancama produk pengganti, dan persaingan antar
perusahaan yang sudah ada dalam industri.
Pilihan perusahaan mengeanai strategi, atau kelompok strategi untuk bersaing, adalah di
dasarkan pada proses menganalisis semua faktor-faktor seperti yang telah di sebutkan
sebelumnya. Faktor-faktor tersebut adalah ancaman masuknya pendatang baru, kekuatan tawar
menawar pembeli dan pemasok, ancaman produk pengganti dan persaingan antara perusahaan
yang ada. Dengan kata lain, merumuskan strategi persaingan dalam suatu lingkungan industri
dapat di pandang sebagai pilihan mengenai kelompo strategis mana yang bersaing di dalamnya.
Untuk kepentingan inilah Michael poeter kemudian menyarankan tiga strategi yang harus di
pertimbangkan oleh perusahaan: Yaitu strategi keunggulan biaya, diverensiasi, dan fokus.
c. Formulasi strategi fungsional
Formulasi strategi fungsional di lakukan untuk tiap-tiap fungsi dari suatu perusahaan. Bidang
fungsional di berbagai perusahaan sangat bervariasi. Akan tetapi biasanya bidang utamanya
meliputi strategi pemasaran, sumber daya manusia, operasional, riset, dan penembangan, serta
strategi keuangan, strategi tersebut akan menghasilkan tugas-tugas khusus yang di bentuk
sebagai realisasi strategi bisnis.
3. TAHAPAN FORMULASI STRATEGI
Formulasi mempunyai tahapan implementasi sebagai berikut[8]
a. Tahap I
Pengumpulan dan Analisis Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif organisasi untuk
dapat menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada saat ini dan yang akan datang
baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan keadaan ekonomi)
maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan kemampuan, hasil produkdan
pasar,dan kebijakan strategis yang lalu)
b. Tahap II
Formulasi Strategi. Tim ini pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan
menyeleksinya serta menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan
pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses yang dilalui
atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
c. Tahap III
Perencanaan Proyek Induk Strategis. Dengan menggunakan metode management proyek yang
canggih dan benar dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan,
dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi), maka proyek-
proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
d. Tahap IV
Implementasi Strategi. Tahap ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas
suatu proyek sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal,
cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke tingkat yang
tinggi (top management).
e. Tahap V
Pemantauan, Peninjauan dan Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal
(kemajuan di bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator eksternal
(validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik (feedback) dari berbagai
sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah maupun panjang harus dioptimalkan
secara terus menerus.
C. Impelementasi Sterategi (Sterategy Impelementation)
1. Pengertian Implementasi Strategi
Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi. Dengan
keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan khusus serta mampu
melakukan banyak koordinasi Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen
mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi
juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan. Implementasi
terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan. banyak faktor2 tak
terduga yang bisa menjadi hambatan.
Hitt, Ireland, dan Hoskisson (2000) menekankan bahwa serangkaian tindakan strategis
yang disebut formulasi strategi dan implementasi strategi harus disatukan dengan hati-hati jika
perusahaan ingin mencapai daya saing strategis dan menghasilkan pendapatan di atas rata-rata.
Kesuksesan persaingan terjadi ketika perusahaan menggunakan perangkat dan tindakan
implementasi secara konsisten dengan strategi-strategi level-bisnis, level-perusahaan, akuisisi,
internasional, dan kerjasama yang sebelumnya dipilih.
Perumusan strategi dan implementasi strategi harus sesuai dengan tujuan strategis dan
misi strategis. Tujuan strategis dan misi strategis disusun berdasarkan informasi yang diperoleh
dari analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Perusahaan mempelajari lingkungan
eksternal dan internal agar dapat mengidentifikasi peluang-peluang dan ancaman pasarnya dan
menentukan bagaimana menggunakan kompetensi-kompetensi intinya dalam usaha mendapatkan
hasil strategisnya yang diinginkan. Dengan pengetahuan ini, perusahaan membentuk tujuan-
tujuan strategis, misi strategis mensefisikasi, secara tertulis, produk-produk yang ingin
diproduksi oleh perusahaan tersebut dan pasar yang ingin dilayani ketika mendayagunakan
sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi-kompetensinya.
Tujuan dan sterategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimpelementasikan
dengan baik apabila tujuan dan sterategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam
bentuk program yang terjadwal dengan jelas memperoleh alokasi sember daya yang memadai
yang telah dituangkan dalam benntuk anggaran (budget) yang akan mendukung setiap program.
Program-program yang dibuat oleh perusahaan selanjutnya harus didikung dengan
prosedur yang menjelaskan secara rinci sebagaimana suatu kegiatan atau pekerjaan yang harus
dilakukan. Prosedur akan menjelaskan berbagai aktifitas yang harus dilakukan untuk
menyelesaikan suatu program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan sturuktur organisasi
yang akan memudahkan impelementasi sterategi yang telah dipilih perusahaan.
2. Cakupan Implementasi Strategi
Penerapan atau implementasi strategi mencakup (1) penguasaan perusahaan (corporate
governance), (2) struktur dan kontrol organisasi (organizationa structure and control), (3)
kepemimpinan strategis (strategic leadership), dan kewirausahaan dan inovasi perusahaan
(entrepreneurship & innovation).
1. Penguasaan Perusahaan
Penguasaan perusahaan adalah suatu hubungan antara para pihak yang digunakan untuk
menentukan dan mengendalikan arah strategik dan kinerja atas organisasi. Penguasaan
perusahaan (corporate governance) berurusan dengan mengindentifikasi cara-cara untuk
meyakinkan bahwa keputusan-keputusan strategik dibuat secara efektif. Penguasaan perusahaan
digunakan dalam perusahaan untuk memantapkan perintah antara para pemilik perusahaan dan
para manajer puncak perusahaan tersebut.
Dalam teori keagenan (Agency Theory) dijelaskan adanya hubungan antara para pemegang
saham (prinsipal) sebagai para pemilik perusahaan dengan para manajer sebagai agen pembuat
keputusan. Para prinsipal menyewa para manajer untuk dijadikan agen pembuat keputusan.
Hubungan keagenan tersebut menuntut kekhususan risiko dengan para pembuat keputusan.
Masalah keagenan terjadi ketika hasrat-hasrat atau tujuan-tujuan atas prinsipal dan agen konflik
dan kesukran atau mahalnya atas prinsipal untuk memverifikasi bahan agen telah diperoleh
secara tepat.
Ada lima kunci mekanisme penguasaan (governance mechanisms), yaitu (1) konsentrasi
kepemilikan (ownership concentration), (2) dewan direktur (boards of Directors), (3) kompensasi
eksikutif (executive compensation), (4) struktur keorganisasian multidivisi (multidivisional
organizational structure), dan (5) pasar bagi pengendalian perusahaan (market for corporate
control ).
a. Konsentrasi Kepemilikan
Ownersship concentration terjadi sebagai berikut. Sejumlah besar para pemegang saham
mempunyai suatu insentif yang kuat untuk memantau manajemen secara tertutup. Mereka dalam
jumlah besar membantu membuat berarti pemantauan tersebut sementara menghabiskan waktu,
usaha dan mahal pemantauan secara tertutup. Mereka juga bisa mencari kedudukan dewan yaitu
meningkatkan kemampuan mereka untuk memantau secara efektif (meskipun lembaga-lembaga
finansial secara legal terlupakan secara pengarahan dari kepemilikan kursi-kursi dewan).
b. Dewan Direktur
Mekanisme penguasaan board of Directors bisa terjadi di dalam prganisasi, dalam hubungan di
luar organisasi, dan di luar organisasi lainnya. Di dalam organisasi yaitu pada CEO perusahaan
dan para manajer level-puncak lainnya. Di luar organisasi yang berhubungan, yaitu terjadi pada
individu-individu yang tdak dilibatkan dengan operasi sehari-hari, tetapi yang mempunyai suatu
hubungan dengan perusahaan. Di luar organisasi lainnya, yaitu terjadi pada individu-individu
yang bebas atas operasi perusahaan sehari-hari dan hubungan-hubungan lainnya. Karena itu
dalam mekanisme dewan direktur agar penguasaan dewan lebih efektif disarankan sebagai
berikut:
-Meningkatkan diversitas atau keragaman atas latar belakang keanggotaan dewan
-Memperkuat mnajemen internal dan sistem pengendalian akuntansi.
-Memantapkan proses-proses formal bagi evaluasi atas kinerja dewan.
c. Kompensasi Eksikutif
Mekanime penguasaan perusahaan dari segi kompensasi eksikutif dapat meliputi:
Gaji, bonus-bonus, kompensasi insentif jangka panjang.
Keputusan-keputusan eksikutif adalah bersifat kompleks dan tidak-rutin.
Banyak faktor mencampuri pembuatan keputusan tersebut mempersulit untuk memantapkan
bagaimana keputusan-keputusan manajerial agar dapat tanggap secara terarah bagi outcomes.
Sebagai tambahan, kepemilikan saham (kompensasi insentif jangka panjang) membuat para
manajer lebih dapat lebih mudah membujuk untuk mengubah-ubah pasar yang menjadikan
pengendalian parsial mereka.
Sistem-sistem insentif tidak menjamin bahwa para manajer membuat keputusan-keputusan yang
“benar”, tetapi mereka meningkatkan kemunkinan (likelihood) bahwa para manajer akan
melakukan sesuatu bagi balasjasa yang diberikan kepada mereka.
d. Struktur Keorganisasian Divisional
Mekanisme penguasaan melalui struktur keorganisasian mutidivisional bergantung pada :
Desain untuk kendali yang mengajarkan peluang-peluang manajerial. Kantor perusahaan dan
dewan memantau keputusan-keputusan strategik para manajer. Kepentingan manajerial
ditingkatkan dalam memaksimumkan kesejahteraan.
Struktur organisasi bentuk-M tidak perlu terbatas pada tindakan-tindakan swa-layan para
manajer tingkat perusahaan. Hal ini bisa membimbing untuk agak memperbesar penguasaan
daripada tanpa diversifikasi.
Diversifikasi lini produk secara luas membuat mekanisme penguasaan sulit bagi para manajer
level-puncak untuk mengevaluasi keputusan-keputusan strategik ata para manajer divisional.
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen untuk mencapai
sasarannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi organisasi, maka logis jika strategi dan
strutur terkait erat. Lebih tepatnya struktur harus mengikuti strategi.
e. Pasar bagi Pengendalian Perusahaan
Governance mechaniusm o market for corporate control meliputi operasi-operasi, dan tindakan-
tindakan. Melalui operasi-operasi ketika penampakan risiko perusahaan atas pengambil-alihan
ketika mereka beroperasi tidak efisien. Tahun tahun 1980-an menunjukkan pasar aktif bagi
pengendalian perusahaan, secara meluas sebagai suatu hasil atas memungkinkan
pengelompokkan atas modal (junk bonds). Beberapa perusahaan mulau untuk mengoperasikan
secara lebih efisien sebagai hasil atas “kendala” pengambil-alihan, meskipun terjadi secara tiba-
tiba atas pengambil-alihan yang secara relatif tidak berperasaan. Kemudian dibuat perubahan-
perubahan dalam regaulasi yang telah membuat kesulitan pengambil-alihan yang tidak
berperasaan.
Mekanisme penguasaan pasar bagi pengendalian perusahaan melalui tindakan-tindakan sebagai
suatu sumber penting atas disiplin sepanjang manajerial yang tidak-kompeten dan boros.
3. Proses Implementasi Strategi
1. Menganalisa perubahan
– Tahap pertama dalam proses implementasi strategi.
– Tujuannya untuk memberikan gagasan yang jelas & terperinci mengenai seberapa banyak
perusahaan harus berubah agar berhasil dalam mengimplementasikan strateginya.
– Terbagi dalam beberapa pola, yaitu:
a. Tidak adanya perubahan yang signifikan (continuation)
Terjadi karena adanya pengulangan strategi yang sama dengan strategi yang digunakan dalam
periode sebelumnya.
b. Perubahan rutin (routine change)
Merupakan perubahan yang digunakan oleh perusahaan untuk lebih memikat pelanggan. Misal:
memperbaharui kemasan, taktik harga yang berbeda.
c. Perubahan terbatas (limited change)
Disebabkan karena adanya penawaran produk baru kepada pelanggan baru dalam golongan
produk umum yg sama.
d.Perubahan radikal (radical change)
Reorganisasi besar-besaran dalam perusahaan. Biasanya dilakukan pada saat terjadi merger &
akuisisi, tetapi masih dalam industri yang sama.
e.Organizational redirection
Melibatkan merger & akuisis perusahaan yang berasal dari industri yang sama sekali berbeda.
Jenis ini merupakan perubahan yang kompleks. Melibatkan perubahan misi perusahaan.
2. Analisis struktur organisasi
Alasan utama mengapa perubahan dalam strategi memerlukan bahkan mengharuskan perubahan
dlm struktur organisasi, yaitu:
a. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagaimana kebijakan akan disusun.
b. Struktur biasanya menjelaskan tentang bagimana sumberdaya akan dialokasikan.
Ada 5 jenis struktur organisasi yg biasa digunakan, yaitu:
a. Struktur organisasi sederhana
b. Struktur organisasi fungsional
c. Struktur organisasi divisional
d. Struktur organisasi SBU (Strategic Business Unit Structure)
e. Struktur organisasiMatriks
3. Analisis budaya organisasi
Budaya perusahaan merupakan komponen yagn menyebabkan mengapa suatu strategi dapat
diimplementasikan pada suatu perusahaan, sementara strategi tersebut gagal untuk
diimplementasikan pada perusahaan yang lain dengan kondisi yang relatif sama.
4. Analisis gaya kepemimpinan
gaya kepemimpinan secara umum, yaitu:
a.Gaya kepemimpinan administrator
- Kurang inovatif & terlalu kaku pada aturan
– Sikapnya konservatif, kelihatan takut untuk mengambil resiko (mencari aman).
b.Gaya kepemimpinan analitis
– Pembuatan keputusan didasarkan pada proses analisa, terutama analisa logika
– Berorientasi pada hasil
- Rencana-rencana rinci & jangka panjang.
c.Gaya kepemimpinan asertif
– Sifatnya agresif & mempunyai perhatian yang sangat besar kepada pengendalian personal.
– Lebih terbuka pada konflik & kritik.
d.Gaya kepemimpinan entrepreneur
– Sangat menaruh perhatian kepada kekuasaan & hasil akhir
- Kurang menekankan kerjasama
- Selalu mencari easing & emnargetkan standar yg tinggi.
D. Evaluasi Strategi
1. Pengertian Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi strategi berarti
usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat dimodifikasi di masa depan karena
faktor-faktor eksteral dan internal selalu berubah.
2. Analisis Eksternal
Opportunities (Peluang)
(Tabel O)
Lingkungan eksternal PT Sinar Kencana Elektrik memberikan peluang bagi perusahaan
untuk bertumbuh dengan memanfaatkan prefrensi pembeli terhadap Merek Philips,
jumlah Pesaing yang sedikit, Industri yang sedang bertumbuh, jumlah pembeli yang besar
dan mutu sebagai faktor pertimbangan yang tinggi.
Threat (Ancaman)
(Tabel T)
Lingkungan eksternal PT Sinar Kencana Elektrik memberikan ancaman yang dapat
menghambat pertumbuhan perusahaan. Ancaman-ancaman yang terdapat pada
lingkungan eksternal perusahaan adalah biaya beralih produk yang rendah, ragam
persaingan yang tinggi dan terdapatnya potensi integrasi balik oleh Pembeli.
3. Matrik SWOT
Strenght Weakness
S1. Sumber Daya Keuangan S2. W1. Keterbatasan Luas
Perakitan Produk Gudang
S4. Kualitas Presentasi W2. Kekurangan SDM
memberikan Solusi teknisi
S5. Flexibilitas Pembayaran S6. W3. Kekurangan
Desain Pencahayaan Angkutan Darat
S7. Instalasi Produk W4. Kekurangan SDM
S8. Forecasting Logistik
W5. Kekurangan SDM
Pemasaran & Penjualan
Opportunity Strategi SO Strategi WO
O1. Prefrensi Merek 1. Melakukan aktivitas 1. Menambah
Philips pemasaran pada sector SDM
O2.Jumlah Pesaing swasta Pemasaran
Sedikit (S4,O1,O2,O4,O6) (W5,O3,O4)
O3. Pertumbuhan 2. Menyediakan jumlah 2. Menambah
Pendapatan Industri kebutuhan dengan kapasitas
O4.Jumlah Pembeli respon yang cepat logistik
Besar O5. Mutu Sebagai (S1,S2,S7,O3,O4) (W3,W4,O3,O4)
Faktor Pertimbangan 3. Menyediakan produk 3. Meningkatkan
Tinggi dan jasa dengan kecepatan respon
O6. Kelengkapan kualitas tinggi (W1,W2,O3,O4,
Informasi Produk (S2,S5,S6,O5) O5)
Rendah pada sektor
Swasta
Threat Strategi ST Strategi WT
T1. Rendahnya Biaya 1. Memberikan produk dan 1. Menjaga
Pengalihan pembeli jasa terintegrasi pembeli jangkauan
T2. Ragam Pesaing (S6,S7,T1,T2,T3) pemasaran
Tinggi Integrasi balik 2. Meningkatkan (W5,T1,T2)
Oleh Pembeli flexibilitas pembayaran 2. Menjaga
(S1,S5,T1,T3) Ketersediaan
Produk
(W1,W2,W3,W4
,T3)
B. Formulasi Strategi
1. Visi PT. Kita Berlima
Menjadi perusahaan distribusi dengan jaringan terluas di Indonesia serta mengutamakan kualitas
pelayanan terbaik bagi seluruh konsumen dan mitra bisnis kami.
c. Membantu melayani pengiriman bahan baku dalam pembuatan produk untuk memenuhi
kebutuhan instansi pemerintah, sekolah, perusahaan, dan masyarakat
d. Memacu kreativitas dan aktivitas dalam produksi dan penjualan yang dikelola oleh PT.
Kami Berlima
e. Mendorong perkembangan ekonomi kretaif dan sektor usaha kecil dan menengah.
3. Tujuan PT. Kita Berlima
3. Menyediakan produk dan jasa dengan kualitas tinggi (S2,S6,S7,O5) Kekuatan perusahaan
dalam kemampuan untuk melakukan Perakitan Produk dengan komponen-komponen yang
resmi dan bergaransi serta menyediakan layanan desain pencahayaan dan instalasi produk
dengan kualitas tinggi yang mendapat dukungan dari PT Philips Indonesia akan dapat
menangkap kebutuhan pembeli saat ini yang menempatkan mutu faktor pertimbangan yang
tinggi.
• Strategi WO
Peningkatkan permintaan juga berarti bahwa aktivitas logistik perusahaan akan semakin
dibutuhkan untuk mengirim produk-produk ke berbagai lokasi-lokasi dengan tenggang waktu
yang semakin berkurang. Kekurangan Angkutan Darat yang dimiliki perusahaan saat ini akan
menyebabkan produkproduk tidak terkirim dengan cepat dan terlebih lagi pembeli tidak bisa
menerima produk sesuai dengan waktu kebutuhan pembeli. Dengan pasar yang bertambah,
penjualan yang bertmbah, perusahaan harus memningkatkan kapasitasnya dalam logistik agar
pembeli dapat menerima produk pesanannya dan dengan tepat waktu
3. Meningkatkan kecepatan respon (W1, W2, O3, O4, O5) Perusahaan saat ini tidak bisa
memkasimalkan peluang pertumbuhan industri, jumlah pembeli yang besar dan peran mutu
yang tinggi saat ini karena kelemahan perusahaan dalam kurangnya SDM teknisi yang
menyebabkan perusahaan tidak dapat merespon permintaan pembeli dengan flexibel dan
tepat, hal tersebut menyebakan beberapa pembeli dengan keperluan produk Philips dengan
mutu yang tinggi tidak bisa mendapatkan produk dan harus beralih ke produk lain.
Kekurangan luas gudang perusahaan juga menyebakan perusahaan tidak bisa menyiapkan
produk-produk yang menjadi kebutuhan pembeli, sehingga beberapa dari pembeli harus
menunggu untuk waktu yang agar bisa mendapat barang.
• Strategi ST
1. Memberikan produk dan jasa terintegrasi pembeli (S5, S6, T1, T2, T3)
Perusahaan saat ini menghadapi ancaman berupa biaya beralih yang rendah yang berarti
pembeli dapat dengan mudah berganti ke produk lain, ragam persaingan yang tinggi akibat
banyaknya produk-produk yang ditawarkan kepada pembeli dengan harga yang jauh lebih
rendah dan potensi integrasi balik oleh pembeli yang bergerak di bidang konstruksi karena
perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bida mendapatkan produk dengan
harga yang lebih murah dengan menjadi distributor atau melakukan impor langsung. Oleh
karena itu, dengan kekuatan layanan desain pencahayaan yang dimiliki, perusahaan dapat
menjual produk dan jasa yang terintegrasi kepada pembeli sehingga menawarkan sebuah nilai
lebih dimana jika perusahaan beralih produk akan tercipta biaya beralih karena pmebeli harus
mengeluarkan biaya lebih untuk produk dan jasa desain yang terpisah, ancaman ragam
persaingan di dalam jenis produk dan strategi pemasaran dengan harga yang murah dapat
diminimalkan karena pembeli tidak hanya membeli produk namun juga desain pencahayaan,
ancaman integrasi oleh perusahaan konstruksi juga dapat diminimalkan karena
perusahaanperusahaan konstruksi akan lebih mengeluarkan biaya dan meningkatkan resiko
jika harus mendirikan sebuah unit usaha baru dan akan lebih memilih untuk menggunakan
layanan desain perusahaan.
Perusahaan juga dapat menggunakan Sumber Daya Keuangan yang tinggi saat ini untuk
meningkatkan flexibilitas pembayaran dimana perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
arus kas dan tidak bisa membayar dengan cepat seperti perusahaan-perusahaan konstruksi
tetap dapat membeli produk Philips. Dengan harga produk Philips yang lebih tinggi,
perusahaan-perusahaan konstruksi dan pengembang property memberikan ancaman karena
dapat dengan mudah beralih produk tanpa adanya biaya dimana produk-produk selain merek
Philips memiliki harga yang lebih rendah sehingga dapat meningkatkan margin pembeli.
Ancaman integrasi balik yang dilakukan oleh pembeli dengan harapan pembeli bisa mendapat
material lampu dengan lebih murah juga dapat diminimalkan dengan flexibiltas pembayaran
yang tinggi karena pembeli akan merasakan keringanan dalam membeli produk yang
berkualitas.
• Strategi WT
Ancaman biaya beralih produk yang rendah dan ragam pesaing yang tinggi dengan produk
harga yang murah dapat menyebabkan pembeli beralih pemasok, agar Produk Philips dapat
tetap menjaga pembeli maka pemasran harus dilakukan perusahaan dengan lebih aktif agar
pembeli dapat membedakan kualitas produk, namun perusahaan tidak dapat melakukan hal
tersebut dengan kekurangan SDM pemasaran dan penjualan, untuk itu perusahaan perlu untuk
menambah SDM pemasaran dan penjualan untuk tetap menjaga jangkauan pasar. 2. Menjaga
Ketersediaan Produk (W1, W2, W3, W4, T1, T3) Ancaman biaya beralih yang rendah dan
ragam pesaing yang tinggi dapat menyebakan pembeli untuk beralih produk apabila
perusahaan tidak dapat memenuhi jumlah kebutuhan pembeli akibat kelemahan-kelemahan
perusahaan pada keterbatasan luas gudang, kekurangan SDM teknisi, kekurangan angkutan
darat dan kekurangan SDM logistik. Saat perusahaan tidak mampu untuk menyediakan
produkproduk kebutuhan, pembeli dapat dengan mudah beralih kepada produk lain yang
memiliki variasi kualitas dan harga dimana pembeli dapat menyesuaikan sesuai dengan
kebutuhan. Untuk itu, perusahaan memerlukan untuk menjaga ketersediaan produk dengan
memperluas gudang, menambah teknisi, angkutan darat dan SDM logistik yang juga
mendukung strategi SO perusahaan.
C. Evaluasi
Performa yang dihasilkan dari penerapan manajemen strategi di PT. Kita Berlima yaitu Hasil evaluasi dan
pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik bagi PT. Kita Berlima yang memungkinkan PT. Kita
Berlima melakukan perbaikan dalam setiap langkah proses manajemen strategi sejak pemindaian
lingkungan sampai tahap pengendalian dan evaluasi. Berikut bentuk evaluasi yang akan dilakukan PT.
Kita Berlima:
1. Menentukan suatu strandar untuk mengukur kinerja karyawan PT. Kita Berlima dan membuat
batas toleransi yang dapat diterima untuk tujuan, sasaran dan strategi
2. Menghitung dan mengukur hasil kinerja karyawan PT. Kita Berlima yang telah dicapai
3. Membandingkan antara standar dengan hasil yang dicapai dan jika melampaui batas toleransi,
harus dianalisa penyebabnya.
4. Mengambil tindakan jika diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA