Anda di halaman 1dari 6

NAMA MATA KULIAH : MANAJEMEN STRATEGIS

DOSEN PENGAMPU : ELIANA, SE,M.Si

SOAL UAS
1. Jelaskan dua perubahan lingkungan utama yang anda perkirakan akan memiliki dampak besar
terhadap industri grosir makanan dalam jangka waktu 10 tahun kedepan.
2. Identifikasikan perusahaan lokal yang telah menikmati pertumbuhan pesat selama beberapa
tahun belakang ini. Menurut anda, sampai sejauh mana dan dengan cara apa keberhasilan
perusahaan tersebut berasal dari memanfaatkan kondisi yang menguntungkan di lingkungan
jauh, lingkungan industri, dan lingkungan operasi?
3. Cobalah untuk menerapkan SWOT pada diri anda sendiri dan aspirasi karier anda. Apa saja
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama anda? Bagaiamana anda dapat
menggunakan pengetahuan anda akan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut
guna membangun rencana karier anda pada masa mendatang ?
4. Apakah yang dimaksud dengan pandangan berbasis sumber daya ? berserta contoh
5. Apakah perbedaan VCA dari analisis SWOT.
Jawaban:
1. Dalam jangka waktu 10 tahun ke depan, industri grosir makanan kemungkinan akan
mengalami dampak signifikan dari berbagai perubahan lingkungan. Dua perubahan
lingkungan utama yang dapat berpengaruh besar terhadap industri grosir makanan adalah
sebagai berikut:
a. Perubahan Iklim dan Ketersediaan Sumber Daya:
 Ketidakstabilan Iklim: Dampak perubahan iklim, seperti kenaikan suhu, perubahan
pola hujan, atau insiden cuaca ekstrem, dapat mempengaruhi produktivitas
pertanian dan ketersediaan bahan baku makanan. Distributor grosir makanan perlu
mempersiapkan strategi pasokan yang lebih adaptif untuk mengatasi fluktuasi
ketersediaan dan harga bahan makanan.
 Krisis Air dan Keterbatasan Sumber Daya: Menurunnya ketersediaan air bersih
dan keterbatasan sumber daya alam dapat menghambat produksi pertanian dan
distribusi makanan. Hal ini dapat memicu perubahan dalam komposisi produk
yang ditawarkan oleh distributor grosir makanan dan mendorong inovasi dalam
teknologi irigasi dan pengelolaan sumber daya.
b. Teknologi dan Transformasi Digital:
 Pengoptimalan Rantai Pasokan Melalui Teknologi: Adopsi teknologi seperti
Internet of Things (IoT), analitik data, dan kecerdasan buatan dapat
mengoptimalkan rantai pasokan makanan, mulai dari produksi hingga distribusi.
Distributor grosir makanan yang dapat memanfaatkan teknologi ini secara efektif
mungkin akan memiliki keunggulan kompetitif dalam efisiensi operasional dan
pelayanan pelanggan.
 Pertumbuhan E-commerce dan Model Distribusi Baru: Meningkatnya adopsi e-
commerce dan platform digital dapat mengubah cara distributor grosir makanan
berinteraksi dengan pelanggan dan memenuhi permintaan pasar. Distributor
mungkin perlu mengembangkan strategi distribusi multi-kanal yang mencakup
penjualan online, layanan pengiriman, dan integrasi dengan platform ritel lainnya.
Dengan mempertimbangkan kedua perubahan lingkungan di atas, industri grosir
makanan akan dihadapkan pada tantangan dan peluang baru yang memerlukan adaptasi,
inovasi, dan strategi bisnis yang berkelanjutan untuk masa depan.
2. Salah satu contoh perusahaan lokal yang telah menunjukkan pertumbuhan pesat di
Indonesia adalah Gojek, yang kemudian bergabung dengan Tokopedia untuk membentuk
GoTo Group. Keberhasilan Gojek dalam mengembangkan layanan on-demand, seperti
ojek online, pengiriman makanan, dan layanan keuangan digital, dapat dianalisis melalui
tiga lingkungan utama:
a. Lingkungan Jauh (Makroekonomi dan Regulasi):
 Pertumbuhan Ekonomi Digital: Indonesia memiliki populasi yang besar dan
meningkatnya penetrasi internet, menciptakan potensi pasar yang besar untuk
layanan digital.
 Dukungan Regulasi: Pemerintah Indonesia telah menunjukkan dukungan terhadap
industri startup dan ekonomi digital melalui inisiatif dan regulasi yang mendukung
inovasi dan investasi.
b. Lingkungan Industri:
 Pertumbuhan Ekosistem Startup: Adanya ekosistem startup yang berkembang di
Indonesia memberikan kesempatan untuk kolaborasi, investasi, dan pertumbuhan
bersama antara perusahaan startup seperti Gojek dengan pemangku kepentingan
lainnya.
 Adopsi Teknologi: Keberhasilan Gojek dalam mengadopsi dan mengintegrasikan
teknologi dalam layanannya, seperti aplikasi mobile dan analitik data,
memungkinkan mereka untuk meningkatkan efisiensi dan memberikan nilai
tambah kepada pengguna.
c. Lingkungan Operasi:
 Skalabilitas dan Ekspansi: Gojek berhasil dalam mengembangkan jaringan
operasionalnya ke berbagai kota dan wilayah di Indonesia, memanfaatkan
infrastruktur dan teknologi yang adaptif.
 Inovasi Produk dan Layanan: Gojek terus berinovasi dengan menambahkan
berbagai layanan baru, seperti GoFood, GoPay, dan GoMed, yang memenuhi
kebutuhan dan preferensi konsumen yang beragam.
Secara keseluruhan, keberhasilan Gojek dapat dikaitkan dengan kemampuannya
dalam memanfaatkan kondisi yang menguntungkan di lingkungan makroekonomi dan
regulasi, memanfaatkan pertumbuhan industri startup dan adopsi teknologi di Indonesia,
serta efektif dalam operasional dan inovasi produk. Namun, penting untuk dicatat bahwa
keberhasilan perusahaan tidak hanya bergantung pada faktor lingkungan, tetapi juga pada
strategi manajemen, eksekusi, dan adaptasi terhadap perubahan yang terus menerus.
3. Dalam menerapkan SWOT pada diri saya sendiri dan aspirasi karier saya sendiri, maka
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama saya meliputi:
Kekuatan (Strength)
 Cepat beradaptasi
 Responsif
 Bertanggung jawab
 Jujur
 Disiplin
 Berintegritas
Kelemahan (Weakness)
 Cepat lelah
 Emosional
 Cepat bosan
 Minder
 Tidak suka banyak bicara
Peluang (Opportunity)
 Memiliki banyak relasi
 Memiliki beberapa komunitas
Ancaman (Threat)
 Kondisi finansial
 Tidak ada mentor
 Tidak memiliki kedekatan secara emosional dan berelasi
Berdebarkan pengetahuan saya akan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut
guna membangun rencana karier anda pada masa mendatang, antara selain berikut:
- Kumpulkan Orang atau Tim yang Tepat
- Mengidentifikasi Kekuatan
- Menentukan Kelemahan
- Menganalisis Peluang
- Mengidentifikasi Ancaman

4. Yang dimaksud dengan pandangan berbasis sumber daya merupakan sebuah pandangan
yang menerapkan dasar keunggulan kompetitif dimana hal utamanya terletak pada
sekumpulan aset berwujud atau tidak berwujud perusahaan.
Contoh:
Persaingan antara Apple Inc. dan Samsung Electronics adalah contoh yang baik tentang
bagaimana dua perusahaan yang beroperasi di industri yang sama dan dengan demikian,
terkena kekuatan eksternal yang sama, dapat mencapai kinerja organisasi yang berbeda
karena perbedaan dalam sumber daya. Apple bersaing dengan Samsung di pasar tablet dan
smartphone, di mana Apple menjual produknya dengan harga yang jauh lebih tinggi dan,
sebagai hasilnya, menuai margin laba yang lebih tinggi. Mengapa Samsung tidak
mengikuti strategi yang sama? karena Samsung tidak memiliki reputasi merek yang sama
atau mampu merancang produk yang mudah digunakan seperti Apple.

5. Terdapat beberapa perbedaan antara VCA dan Analisis SWOT:


o Bidang Fokus
VCA berfokus pada penguraian fungsi dan proses organisasi untuk mengenali nilai tambah
yang diciptakan di setiap aktivitas. Hal ini membantu perusahaan memahami bagaimana
mereka dapat memaksimalkan nilai tambah yang dihasilkan dalam rantai nilai mereka.
Sedangkan, Analisis SWOT berfokus pada evaluasi situasi internal dan eksternal dengan
mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan secara keseluruhan.
o Komponen yang Dinilai
VCA mengevaluasi aktivitas-aktivitas kunci dalam rantai nilai perusahaan, sedangkan
Analisis SWOT mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman secara
keseluruhan. Dengan VCA, perusahaan memfokuskan pada aktivitas yang menciptakan
nilai tambah, sedangkan Analisis SWOT memberikan wawasan holistik tentang posisi
perusahaan di pasar dan persaingan.
o Pendekatan Pemetaan
VCA membantu perusahaan dalam pemappingan secara detail tentang proses dan aktivitas
yang terlibat dalam menciptakan nilai tambah. Hal ini membantu perusahaan dalam
mengidentifikasi aktivitas yang perlu diperbaiki atau dihilangkan. Di sisi lain, Analisis
SWOT memberikan pemahaman yang lebih luas tentang posisi perusahaan di pasar dan
bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman.
o Tujuan
VCA bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dalam rantai nilai perusahaan dan
meningkatkan keunggulan kompetitif. Dalam VCA, perusahaan mencari cara untuk
mengoptimalkan aktivitas yang memberikan nilai tambah. Sedangkan Analisis SWOT
bertujuan untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi faktor-faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi kinerja mereka serta menetapkan arah strategis untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif mereka.

Anda mungkin juga menyukai