Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH STRATEGI PEMASARAN

“STRATEGI POSITIONING PERUSAHAAN”

DISUSUN OLEH:

Akhmad Zaenul Fikri A1B017006


Amirul Akbar Insani A1B017011
Budi Rama Pratama A1B017022
Dedy Satriawan A1B017031
Dedy Solly D Yesnath A1B017032
Dimas Bagus Satria A1B017039
Fanny Sanawa A1B017046
Feby Anjanis Dwi Putra A1B017047
Rey Denilson Philnatha A1B017124
Winarya Panji Iqbal A1B017154
Saufan Budi Ali A1B017136

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM 2019

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada Kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
Makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini sebagai salah satu tugas yang
diberikan dosen pada mata kuliah Strategi Pemasaran.
Makalah ini berisikan materi tentang Strategi Positioning Perusahaan. Kami
menyadari banyak kekurangan terdapat di dalamnya, namun semoga makalah ini
bisa menjadi sumbangsih yang bernilai bagi ilmu khususnya yang terus
berkembang.
Dalam proses penyusunannya, kami banyak dibantu oleh berbagai pihak guna
mendorong kemajuan dan ketelitian. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak
- pihak yang telah membantu, membimbing, serta mendoakan untuk segala kebaikan
penulis dalam penyusunan makalah ini, Semoga makalah ini bermafaat bagi
pembaca dan kepentingan ilmu statistika.

Mataram, 2 November 2019

Pe
nulis
PEMBAHASAN

Strategi dan Posisi Strategis

Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan, berdasarkan
argumentasi seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu :

1. Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau


pelayanan atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan
melakukan hal ini, perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para
pelanggannya.
2. Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil
suatu produk atau jasa yang paling efisien.

Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat berhasil baik dalam menghasilkan produk


yang lebih baik dari para pesaingnya dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata
untuk industri tersebut. Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara kedua
strategi tersebut. Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang
biayanya paling rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan penambah nilai yang
mungkin membedakan produk mereka dengan produk lainnya. Apabila mereka berfokus
pada diferensiasi produk, mereka tampaknya tidak akan memiliki biaya yang paling rendah
dalam industri mereka. Jadi, strategi bisnis melibatkan pemilihan.

Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu :

1. Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi


atau penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh:
Jiffy Lube International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis
berdasar keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa
perbaikan mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli
dan pelumas.
2. Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk
melayani hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk
didalamnya adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah
perusahaan yang memfokuskan pada para pensiunan.
3. Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan
yang berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis
atau ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para
pelanggan tersebut. Contoh : Perusahaan Edward Jones mengadopsi posisi strategis
berdasar akses, dimana kantor pialang sahamnya sebagan besar terletak di kota-kota
kecil yang tidak dilayani oleh kantor pialang lainnya yang lebih besar.

Memilih sebuah posisi strategis adalah hal yang penting karena hal tersebut
memungkinkan perusahaan untuk memfokuskan usaha-usahanya atau akibatnya perusahaan
berisiko mencoba menjadi segalanya untuk semua orang.

• Teknologi Informasi dan Strategi Bisnis

Perkembangan teknologi informasi dapat mempengaruhi strategi. Perkembangan


internet sangat mempengaruhi cara berbagai tahapan rantai nilai dilaksanakan. Contoh :
untuk produk-produk yang dapat diubah menjadi data digital, internet memungkinkan
organisasi untuk secara signifikan mempersingkat aktivitas inbound dan outbond logistics
mereka.

Selain secara langsung mempengaruhi cara-cara organisasi menjalankan aktivitas-


aktivitas rantai nilai mereka, internet juga dapat secara signifikan mempengaruhi baik
strategi dan posisi strategis. Contoh: internet secara dramatis dapat mengurangi biaya, dan
karenanya membantu perusahaan mengimplementasikan strategi biaya rendah (low-cost
strategy). Akan tetapi, jika setiap perusahaan dalam industri tertentu mempergunakan
internet untuk mengadopsi strategi biaya rendah, maka pengaruhnya akan problematis.
Bahkan, salah satu hasil yang mungkin terjadi adalah persaingan harga yang ketat antar-
perusahaan.

Apabila hal ini terjadi, hasil dari penghematan biaya yang diberikan oleh internet
akan diperoleh para pelanggan, bukan dikuasai oleh perusahaan dalam bentuk laba tinggi.
Lebih jauh lagi, karena setiap perusahaan dapat mempergunakan internet untuk
mempersingkat aktivitas-aktivitas rantai nilainya, sepertinya tidak mungkin perusahaan
dapat menggunakan internet untuk mendapatkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
jika dihadapkan dengan para pesaingnya. Oleh karena itu, begitu sebagian besar perusahaan
dalam suatu industri mulai mengintegrasikan secara penuh internet ke dalam rantai nilai
mereka, pengaruhnya mungkin adalah mendorong perusahaan untuk bergeser dari mengikuti
strategi biaya rendah, ke semacam bentuk strategi diferensiasi produk.

Internet juga dapat mempengaruhi keinginan relatif untuk mengikuti ketiga posisi
strategis yang digambarkan sebelumnya. Sebagai contoh, dengan secara drastis mengurangi
atau menghilangkan halangan geografis, internet membuat produk suatu perusahaan tersedia
di hampir semua tempat. Konsekuensinya adalah merupakan hal yang sulit untuk membuat
atau mempertahankan posisi strategis berdasar akses. Ini hanyalah suatu contoh tentang
bagaimana cara internet dapat mempengaruhi strategi dan pilihan posisi strategis
perusahaan.

MICROSOFT CORPORATION

I. ANALISIS SWOT
Perumusan strategi yaitu pengembangan rencana jangka panjang untuk
mengelola secara efektif peluang dan ancaman (opportunities and threats)
dengan menggunakan kekuatan dan kelemahan (strengths and weaknesses)
perusahaan (SWOT).

Pendekatan yang paling banyak digunakan dalam melakukan analisis


situasi adalah analisis SWOT (SWOT analysis). SWOT merupakan akronim
dari: S adalah Strengths (Kekuatan), W adalah Weaknesses (Kelemahan), O
adalah Opportunities (Peluang), dan T adalah Threats (Ancaman) yang
merupakan faktor-faktor strategis bagi perusahaan. Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan dan ancaman. Analisis SWOT merupakan evaluasi menyeluruh
atas kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman bagi suatu perusahaan.

KEKUATAN:

a. Situasi Kerja yang santai,produktifitas karyawan tinggi .


b. Memiliki para pemrogram-pemrogram terbaik
c. Mempunyai Modal besar
d. Memiliki komunikasi terbuka,setiap orang dihubungkan dengan
jaringan elektronik (sebagai alat komunikasi)
KELEMAHAN:

a. Terlalu terobsesi untuk memuaskan pelanggannya(contoh : IBM )


sehingga factor-faktor kemungkinan kegagalan tidak terpikirkan
b. Microsoft tidak mampu mengatasi keunggulan promosi word perfect
yang lebih mengakar
c. Microsoft gagal mengenali kebutuhan pengguna tetapi hanya
menciptakan program pengolah kata paling ampuh.
PELUANG:

a. Mampu menciptakan sisitem operasi yang sangat baik


b. Mengubah ancaman external sebagai peluang Microsoft(contoh :
perusahaan word perfect merupakan perusahaan kecil dan sangat baru
tetapi berhasil merebut pasar, dikarenakan word perfect menyediakan
dukungan gratis melalui telpon bagi pelanggan dan menindaklanjuti
setiap pertanyaan dan permintaan yang masuk sampai pelanggan
merasa puas. Untuk mengatasi hal tersebut, Microsoft Corp.
Membuat tutorial online yang bisa langsung diakses pada system)
c. Pengembangannya selalu lebih awal dibandingkan kompetitor lain
d. Permintaan pasar terhadap PC semakin meningkat dibandingkan
dengan masih rendahnya perusahaan PC yang ada
e. Situasi politik yang stabil.
ANCAMAN:

a. Munculnya Kompetitor-kompetitior sebanding dengan Microsoft atau


adanya persaingan ketat
b. Produk yang dihasilkan oleh kompetitor-kompetitor lain lebih
mengerti dan memahami kebutuhan pelanggan.
1) Meninjau Misi dan Tujuan

1. Visi Perusahaan
Menjadi pemimpin pasar global dengan membuat trobosan baru untuk
menciptakan revolusi besar di bidang teknologi mikroprosesor.

2. Misi Perusahaan
a. Memberikan layanan terbaik dengan memenuhi keinginan pelanggan
guna menjaga hubungan dengan baik
b. Menciptakan suatu layanan dengan memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi para penggunanya atau menciptakan lingkungan
antarmuka.

c. Merektrut karyawan pekerja keras yang memiliki pengetahuan


dan keterampilan pemograman.
d. Menetapkan standar industry untuk menjadi pemimpin
industry.

e. Membuat produk yang berkualitas dengan harga yang murah.

3. Tujuan perusahaan

a. Dapat menguasai pangsa pasar di Uni Eropa (Inggris,


Perancis, dan Jerman)

b. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menciptakan


inovasi baru untuk memudahkan para penggunanya. Microsoft
Corp mengukur kepuasan pelanggan dengan menggunakan
user interface atau disebut jaringan tatap muka pengguna.

c. Menciptakan efektifitas kerja.

Alternatif STRATEGI

1. Selain menciptakan inovasi-inovasi baru, Microsoft Corporation harus


mengintai apa yang akan dilakukan/ dikerjakan oleh pesaing-pesaingnya.
2. Menciptakan program berkualitas, namun harga yang ditawarkan harus
mampu dijangkaum oleh berbagai kalangan.
3. Menciptakan program yang sesuai dengan selera penduduk disuatu Negara
(trend)
4. Terus mencari pemrogram-pemrogram generasi baru
5. Jauh memandang ke depan tentang apa saja yang akan dibutuhkan oleh
pengguna PC dimasa yang akan datang.
II. IMPLEMENTASI STRATEGI
A. Mengorganisasikan Tindakan
Setelah dirumuskan, selanjutnya strategi harus diimplementasikan.
Perumusan strategi dan implementasi sama pentingnya, bagaikan dua sisi
pada satu mata uang, hanya bernilai jika keduanya ada. Implementasi yang
buruk merupakan sumber kegagalan strategi. Pada dasarnya terdapat tiga hal
yang perlu dilakukan dalam mengimplementasikan strategi yaitu
mengembangkan program, menyusun anggaran (budget) dan menyiapkan
standard operating procedure (SOP). Di samping itu, untuk dapat
mengorganisasikan tindakan diperlukan suatu struktur organisasi yang tepat
dan sesuai dengan strategi yang akan diimplementasikan.Implementasi
strategi yaitu proses di mana strategi dan kebijakan perusahaan dilaksanakan
melalui pengembangan. Untuk memulai proses implementasi, para pembuat
strategi harus mempertimbangkan tiga pertanyaan di bawah ini:

1. Who - Siapa orang-orang yang akan melaksanakan rencana strategis?


2. What - Apa yang harus dilakukan untuk menyelaraskan operasi
perusahaan dengan arah baru yang diharapkan?
Berdasarkan pertanyaan diatas, pertanyaan pertama menyangkut
orang-orang yang akan mengimplementasikan strategi, orang-orang yang
akan mengimplementasikan strategi adalah seluruh sumber daya manusia
yang ada di perusahaan Microsoft Corporation itu sendiri. Dalam hal ini
Microsoft Corporation melakukan penataan sumber daya manusia dengan
cara menempatkan SDM sesuai dengan keahliannya masing-masing (right
man and right place). Dalam penempatan SDM yang baik perusahaan selalu
memikirkan, merumuskan kebijakan, dan memotivasi karyawan, serta
mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan
dapat dilaksanakan dengan baik. Mengimplementasikan berarti
menggerakkan para karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang
telah diformulasikan menjadi tindakan yang nyata. Implementasi strategi
memerlukan kinerja yang tingga dari karyawan dan juga disiplin yang tinggi.
Akan tetapi, harus pula diimbangi dengan imbalan yang memadai.

Pertanyaan kedua, Apa yang harus dilakukan untuk menyelaraskan operasi


perusahaan dengan arah baru yang diharapkan?

Dalam hal ini Manajer divisi dan manajer fungsional harus bekerja sama
dengan anggotanya untuk :

1) Mengembangkan program
Tujuan program adalah membuat suatu strategi menjadi
berorientasi tindakan atau dapat dilaksanakan. Dalam hai ini Microsoft
Corporation memilih integritas horizontal sebagai strategi terbaik untuk
mencapai pertumbuhan)
2) Menyusun anggaran (budget)

Setelah program dikembangkan, proses penyusunan anggaran


dimulai. Perencanaan suatu anggaran merupakan pemeriksaan terakhir
suatu perusahaan terhadap kelayakan strategi yang dipilihnya. Dalam
hal ini Microsoft Corporation sebelum melakukan pengembangan
melalui akuisis manajemen Microsoft Corporation menyususn
anggaran terkait dengan program kerja sama tersebut.

3) Menetapkan prosedur (procedure)

Setelah program dan anggaran disetujui, prosedur operasi


standar (POS) harus dikembangkan. SOP merupakan rincian berbagai
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan program
perusahaan. Dalam hal ini microsoft harus menempatkan para
programer-programer handal untuk menciptakan inovasi-inovasi baru,
dan Microsoft Corporation harus mengintai apa yang akan
dilakukan/dikerjakan oleh pesaing-pesaingnya secara lebih intensif.
Oleh karena itu, para programer dan bagian penelitian dan
pengembangan harus dibekali dengan SOP mengenai hal-hal yang
harus dilakukannya dalam malakukan penelitian dan pengembangan
untuk menciptakan suatu inovasi.

Sebelum rencana dapat mengarahkan kepada kinerja aktual,


suatu perusahaan harus diorganisasikan dengan tepat, staf yang tepat
harus ditempatkan, dan kegiatan harus diarahkan pada pencapaian
tujuan yang diinginkan. struktur dapat mengikuti strategi yaitu
perubahan dalam strategi perusahaan menimbulkan perubahan dalam
struktur organisasi. Perubahan struktur ini terjadi karena struktur
yang lama tidak cocok lagi sehingga tidak efisien dan menimbulkan
kerugian. Microsoft melakukan sejumlah tindakan untuk
meningkatkan efisiensi dalam waktu dekat seperti misalnya akan
menyederhanakan struktur organisasi dengan menghilangkan lapisan-
lapisan manajer, menggabungkan unit-unit bisnis dan melakukan
sentralisasi operasi.

Tetapi untuk perusahaan besar seperti Microsoft tetap harus


memiliki stuktur utama Perusahaan ini dijalankan oleh dewan
direktur yang terdiri dari orang-orang luar perusahaan, sebagaimana
perusahaan-perusahaan yang diperdagangkan publik. Anggota dewan
direktur Microsoft pada bulan Juni 2010 adalah: Steve Ballmer, Dina
Dublon, Bill Gates (chairman), Raymond Gilmartin, Reed Hastings,
Maria Klawe, David Marquardt, Charles Noski, dan Helmut Panke.
Anggota dewan dipilih setiap tahun dalam rapat umum pemegang
saham tahunan dengan sistem suara mayoritas. Ada lima komite di
dalam dewan yang bertanggung jawab atas urusan-urusan yang lebih
spesifik. Komite-komite tersebut adalah Audit Committee, yang
mengurus akuntansi, termasuk audit dan pelaporan; Compensation
Committee, yang menyetujui kompensasi untuk CEO dan karyawan
perusahaan lainnya; Finance Committee, yang menangani urusan
keuangan seperti mengusulkan merger dan akuisisi; Governance and
Nominating Committee, yang menangani berbagai urusan
perusahaan, termasuk pencalonan anggota dewan; dan Antitrust
Compliance Committee, yang berupaya mencegah perusahaan
melanggar hukum antitrust.

III. EVALUASI DAN KONTROL

Setelah strategi diimplementasikan, perusahaan perlu mengetahui


apakah hasil dari implementasi strategi tersebut sudah sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan sebelumnya atau tidak. Untuk itu maka harus dilakukan
evaluasi. Evaluasi tidak berdiri sendiri tetapi selalu diikuti dengan
pengendalian yaitu tindakan perbaikan terhadap hasil yang tidak atau belum
sesuai dengan yang tujuan diinginkan atau ditetapkan.
Dalam hal ini Microsoft Corporatin harus mengevaluasi dan
mengendalikan pencapaian kinerja perusahaan. menyiapkan pola untuk
melakukan evaluasi dan pengendalian, menentukan indikator dalam menilai
kinerja perusahaan, serta bagaimana umpan balik (feedback) yang perlu
dilakukan. Evaluasi dan pengendalian harus menjamin bahwa perusahaan
mencapai apa yang telah ditetapkan. Proses ini membandingkan kinerja
dengan hasil yang ditetapkan dan memberikan tindak lanjut (feed-back) yang
perlu bagi manajemen untuk mengevaluasi hasil dan mengambil tindakan
korektif yang diperlukan.
Informasi untuk evaluasi dan pengendalian terdiri atas data kinerja dan
laporan aktivitas. Jika kinerja tidak sesuai dengan yang diinginkan karena
proses manajemen strategis digunakan secara tidak tepat, manajer operasional
harus mengetahuinya sehingga mereka dapat mengoreksi aktivitas karyawan.
Manajemen puncak tidak perlu dilibatkan. Namun jika kinerja yang tidak
diinginkan tersebut disebabkan oleh kesalahan prosesnya sendiri, manajer
puncak bersama-sama dengan manajer operasional harus mengetahuinya
sehingga mereka dapat mengembangkan program atau prosedur implementasi
yang baru. Informasi evaluasi dan pengendalian harus relevan dengan apa
yang sedang dimonitor.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Microsoft merupakan perusahaan yang memproduksi sebagian besar bahkan seluruh
kebutuhan konsumen segmen teknologi, yang mana Microsoft merupakan
perusahaan terus melakukan inovasi untuk menjadi garda penggerak atau pelopor
dalam industry teknologi modern, dalam hal ini Microsoft menempatkan dirinya
dalam posisi needs based positioning dengan menghasilkan different producy yang
tentu berbeda dari pesaing, hal ini akan membuat konsumen dapat dengan mudah
membedakan produk, dan meletakkan brand Microsoft melekat erat di benak
konsuemen, strategi ini di dapat dengan melakukan serangkaian aktivitas dengan
cara yang berbeda yang dilakukan pesaing, strategi ini memiliki kunci untuk
memenuhi target pasar untuk waktu yang berbeda beda

Anda mungkin juga menyukai