1. Empathy
Misalnya, kata Fadil, membuat produk baru seperti masker atau hand
sanitizer yang lebih dibutuhkan di tengah pandemi ini. Beberapa merek
telah ‘banting setir’ melakukan hal ini.
Selain itu, dengan ini penjualan juga masih bisa berlangsung sehingga
karyawan juga masih bisa mendapat insentif dari penjualan.
3. Giving
Masa krisis ini berarti waktunya untuk saling memberi. Misalnya, seperti
salah satu merek kosmetik terkenal yang sempat viral karena
menyumbang sejumlah dana untuk penanganan Covid-19.
Mereka menjadi merek yang pertama melakukan hal ini, dan membuat
contoh bagi beberapa perusahaan lainnya. Namun yang akan diingat
pertama kali tentu merek ini, dan ini sangat baik untuk pemasaran.
4. Useful
5. Responsible
“Merek itu corporate citizen, bukan economic animal. Bukan hanya cari
profit terus. Tapi mereka juga punya tanggung jawab terhadap
masyarakat,” terang Fadil.
Tanggung jawab ini bisa dalam bentuk seperti yang dilakukan sebuah
gerai kopi terkenal, yang memberikan kartu tanda suhu tubuh penjual
yang akan diberikan kepada konsumen.
Hal ini menunjukkan bahwa merek ini memiliki tanggung jawab kepada
publik dengan memastikan barista mereka sehat, sehingga konsumen
tidak akan khawatir bahwa produk yang ia beli tidak akan tertular virus
corona.
NOMOR 4 DAN 5
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan (internal
dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi strategi. Hal
tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan internal ( kekuatan dan
kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang
dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun spesifik, seperti: 1. Masuknya pendatang
baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya peralih-an pemasok, akses ke
saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya 2. Ancaman produk peng-ganti (biaya/harga) 3.
Kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan) 4. Kekuatan tawar menawar
pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan) 5. Persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan
ketergantungan)
HALAMAN 40