Anda di halaman 1dari 22

TREN KEWIRAUSAHAAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Zaman dulu, untuk menyampaikan pesan harus di buat surat terlebih dahulu, lalu
pergi ke kantor pos dan beberapa hari kemudian surat itu samapai di tangan orang yang
dituju. Begitu lamanya era komunikasi melalui surat-menyurat samapi di temukanya
pesawat telepon yang di gunakan untuk berkomunikasi secara langsung. Kemudian
teknologi informasi mengubah tradisi surat menyurat karena munculnya fasilitas SMS (Short
Message System) melalui telepon seluler sehingga kapan pun, di manapun, dan siapapun
bisa mengirim informasi secara instan dan tidak perlu tukan po. Tetapi, era analog telah
mulai diganti dengan era baru yaitu era digital yang saat ini dapat dapat berkomunikasi
secara langsung melihat orangnya walaupun di luar negeri, melalui internet dengan
Facebook, Twitter, Friendster, Blog dan Yahoo ! Yang dapat mengoneksikan beberaa orang
sekaligus secara bersamaan. Sungguh Perubahan yang cepat dan luar biasa, dan di karenakan
perubahan inilah perusahaan mengubah strategi pemasaran, iklan, dan penyampaian
komunikasi atau pesany, di mana dulu menggunakan radio, brosur, laeafle, televise. Sales
person dan media-media lainya menjadi media internet, mobile phone, SMS gateway dan
cara-cara lainya.
Perubahan demi perubahan telah mengubah tatanan pola persaingan, visi, strategi dan
teknik perusahaan sehingga secara langsung berdampak pada munculnya banyak peluang
bisnis, ide-ide yang brilian, dan cara-cara cerdas untuk memulai sebuah busnis. Faktor
teknoogi informasi telah mendorong Timbulnya digitalpreuner dan creativepreneur.
Teknologi informasi sebagai pemicu produktivitas perusahaan itu sudah biasa, tetapi
sekarang perusahaan mengubah focus penggunaan teknologi informasi sebagai integrator
proses bisnis sekaligus sebagai senjata baru untuk bersaing dan menjadi roh bagi seorang
wirausahawan dalam memulai sebuah bisnis.
Evolusi penerapan teknologi informasi begitu cepat dan memperlihatkan peranya
yang seamkin vital dan krusial hingga menjadi lokomotif dalam menumbuhkan bisnisnya.
Teknologi informasi itu layaknya oksigen bagi perusahaan karena factor itulah yang

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 1

TREN KEWIRAUSAHAAN
membuat sebuah bsnis bisa bertahan di pasar yang persainganya sangat ketat. Untuk itulah
factor teknologi informasi menjadi pembeda dalam sebuah bisnis.
1.2 TUJUAN
1. Mengetahui cara mengembangkan dan mengakhiri sebuah bisnis.
2. Mengetahui tren kewirausahaan sekarang dan di masa mendatang.
3. Mengetahui digitalpreneur : tren baru dalam entrepreneurship.
1.3 MANFAAT
1. Untuk mengetahui cara mengembangkan dan mengakhiri sebuah bisnis.
2. Untuk mengetahui tren kewirausahaan sekarang dan di masa mendatang.
3. Untuk mengetahui digitalpreneur : tren baru dalam entrepreneurship.

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 2

TREN KEWIRAUSAHAAN
BAB II
ISI
2.1 MENGEMBANGKAN DAN MENGAKHIRI SEBUAH BISNIS
Dalam perjalanan sebuah bisnis, wirausahawan harus menyadari bahwa segala
sesuatu tidak ada yang mudah, sesuai rencana, terus tumbuh dan tidak berubah. Keadaan
terburuk yang bisa atau mungkin dihadapi oleh wirausahawan dalam mengembangkan usaha
(ekspansi usaha) bias terjadi kapanpun juga. Salah satunya ialah menyusutnya bisnis
(berkurangnya ekspansi) atau keputusan akhirnya adalah keluar (exit) dari bisnis tersebut
karena sudah tidak bisa bertahan dalam persaingan, bertumbuh, tetapi tidak menguntungkan
lagi.
Keadaan-keadaan diatas harus siap dihadapi. Beberapa jenis keadaan yang sering
terjadi ketika bisnis sedang berjalan (diperkenalkan), yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.

Kestabilan usaha dan mempertahankannya.


Ekspansi dan mengembangkan usahanya.
Penciutan usaha dan mengambil langkah perbaikan.
Kombinasi antara ekspansi dan penciutan usaha.
Menutup dan keluar dari bisnis.
Kondisi yang perlu diperhattikan dan diantisipasi adalah penciutan usaha atau keluar

dari bisnis yang terkadang tidak pernah masuk kedalam pikiran wirausahawan. Terjadinya
kesenjangan (gap) antara pertumbuhan bisnis yang diharapkan dengan yang alami akan
sangat menentukan pilihan strategi mana yang harus diambil agar bisnis bisa selamat atau
keluar dari usaha tanpa masalah yang berarti. Untuk itu, salah satu strategi saving the
provitsaat bisnis sedang tumbuh (growth) dengan pesat perlu dilakukan karena akan sangat
membantu wirausahawan dalam mengatasi kesulitan saat bisnisnya harus diciutkan dan
dihentikan untuk keluar dari bisnis.
2.1.1 Pilihan Strategi
Pilihan strategi itu adalah salah satu keputusan yang harus dilakukan oleh seorang
wirausahawan ketika menghadapi sebuah keadaan, dan pilihan strategi bisa berupa
kebijakan atau bisa berupa intuisi dari wirausahawan atau manajemen yang mungkin sangat
berperan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam hal ini yang kita gunakan adalah
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 3

TREN KEWIRAUSAHAAN
keputusan strategis yang diambil berdasarkan analisa dan pertimbangan-perimbangan dari
data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya.
2.1.2 Strategi Pengembangan Usaha
Dalam strategi mengembangkan usaha (ekspansi), perlu diperhatikan faktor-faktor
tentang:
1. Kebutuhan modal untuk ekspansi hingga tumbuh.
2. Analisa resiko kegagalan bisnis.
3. Analisa tingkat keuntungan (IRR) dan waktu pengembalian investasinya (payback
period) serta prediksi arus kasnya saat memutuskan berinvestasi di bisnis.
4. Tren pasar dan berapa lama pertumbuhan bisnisnya.
5. Tingkat kesulitan operasional bisnisnya.
6. Faktor-faktor perubahan dan pengubahnya.
7. Kebutuhan SDM dan keterampilannya, yaitu kemudahan untuk mendapatkannya.
Setelah yakin baha keputusan untuk mengembangkan bisnis itu adalah keputusan
yang tepat, maka langkah selanjutnya adalah alternatif-alternatif pengembangan bisnis
(ekspansi) berdasarkan produk, pasar, organisasi, skala usaha dan inovasinya. Ada beberapa
alternatif pengembangan usaha yang perlu diketahui.
MENGEMBANGKAN USAHA (EKSPANSI) DENGAN MEMBESARKAN PASAR
Ditinjau dari pasarnya, strategi ekspansi bisa dibagi menjadi 4 jenis, yaitu :
1. Ekspansi dipasar yang sudah ada dalam satu industri.
2. Ekspansi dipasar yang baru dalam satu industri.
3. Ekspansi ke pasar yang baru diluar industrinya.
4. Ekspansi ke pasar internasional (go international)
Untuk kepentingan strategi pengembngan pasar maka perlu di lakukan riset
pemasaran, survey, dan analisa segmen pasar, target pembeli, dan perilaku pembeli.Jika di
tinjau dari jenis pengembanganya, maka bisa di bagi menjadi beberapa strategi, yaitu :
1. Mengembngkan pasar dari sisi produknya
Mengembangkan pasar dari sisi produk adalah langkah yang paling memungkinkan
untuk di lakukan pertama akli karena produk utamanya telah di erkenalkan dan sudah
tumbuh, sehingga masalah profitabilitas (kemampuan mendapatkan laba) serta
popularitas dan kualitas sudah di terima di pasar. Jenis-jenisnya adalah
a) Memperbesar variasi produk
Misalnya : Melalui kemasan botol, sachet, tube, gelas, dan lain-lain
b) Melalui kategori produk
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 4

TREN KEWIRAUSAHAAN
Misalnya : kategori untuk dewasa, kategori untu remaja, kategori untuk ibu-ibu,
kategori untuk anak-anak, kategori untuk usia di atas 50 tahun, dan lain-lain.Masingmasing kategori produk bisa di bedakan secara dosis, ukuran atau kadarnya, dan halhal lain yang di sesuaikan dengan kepentingan pemakainya.
c) Berdasarkan lini produk
Misalnya : untuk produk dengan bahan herbal, untuk produk tanpa bahan
pengawet, untuk produk yang mengandung DHA atau Omega 3, dan lain-lain.
d) Berdasarkan fungsinya
Misalnya : produk untuk rambut kering, produk untuk rambut berminyak,
produk untuk rambut normal, dan lain-lain.
e) Menentukan produk baru dengan pasar yang baru
Dengan pengembangan produk, maka di harapkan penjualan akan meningkat
karena pasar yang di bidiknya semakin berkembang dan variatif.
2. Mengembangkan pasar dari sisi ssistem penjualanya
Banyak strategi mengembangkan pasar yang di lakukan mengembngkan system
penjualanya, antara lain:
a) Mengembangkan system distribusi penjualan ke dalam (internal), antara lain:
Mengembangkan sendiri, yaitu
Membuka cabang baru di kota-kota besar
Membuka outlet, agen, atau sejenisnya atas dana sendiri
Membuka jalur distribusi sendiri
Mengembangkan melalui kerja sama dengan pihak lain, yaitu
Melakukan kerja sama distribusi dengan perusahaan lain.
Mealakukan kerja sama produksi dengan pihak lain untuk memperbesar
kapasitas produksi
Mencari agen-agen penjualan di kota-kota besar untuk mengembangkan
pasarnya.
Joint venture atau kerja sama permodalan membuat distributor dalam
meningkat penjualan
b) Mengembangkan system jaringan pemasaran dengan pihak lain antara lain :
Membuat jaringan pemasran secara berjenjang, yaitu MLM (Multi Level
Marketing) di mana konsumen adalah pemasar (ranting pemasaran ) dan distributor
sekaligus)
Membuat, menyusun, merencanakan system faranchising dengan menjual jaringan,
standar operasional, merk produk, nama perusahaan, popularitas dan lain-lain.
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 5

TREN KEWIRAUSAHAAN
Sub-kontraktor sebagian dan seluruh proses pemasran, misalnya subkontraktor
desain, supplier, broker dan lain-lain.
Kerja sama operasional atau outsourcing untuk bagian dari kegiatan pemasaran,
misalnya Era, Ray White, Coldwell Banker, dan kerja sama Developer dengan
Broker.
c) Mengembangkan pasra dengan menggabungkan bisnis yang lain dalam satu industry
Cara yang tepat untuk memperbesar pasar bila modalnya cukup dan ingin cepat
dan ingin menjadi besar adalah:
Akuisisi (mengambil alih bisnis lain)
Dengan mengakuisisi, maka secara otomatis pasar dari perusahaan yang
diakuisisi menjadi miliknya. Misalnya, perusahaan A yang bergerak di produk yang
sama dengan perusahaan B di mana perusahaan B sedang mengalami kesulitan arus
kas, sehingga menawarkan diri untuk diakuisisi, atau memang perusahaan A berminat
untuk mmembeli perusahaan B karena ingin memperbesar pasar dan memperkecil
persaingan. Untuk itu

perusahaan B diakuisisi menjadi perusahaan A . Karena

perusahaan A yang mengakuisisi perusahaan B maka rumusnya adalah :


A + B menjadi A

Merger (Menggabungkan dua badan usaha atau lebih)


Kasusnya hampir sama dengan akuisisi, tetapi posisi keuangan dan merek
antara perusahaan A dengan perusahaan B tidak jauh berbeda, biar sama atau lebih
besar di salah satu perusahaan namun keduanya sepakat untuk melakukam merger.
Ada beberapa kasus yang bisa terjadi, yaitu :
Bila perusahaan A ingin merger dengan perusahaan B tetapi perusahaan A ingin
menentukan mereknya di pakai karena posisi tawarnya lebih kuat, maka yang
terjadi adalah
A +B = C, C merek baru yang di tentukan oleh perusahaan A
Bila perusahaan A dan perusahaan B bergabung dengan posisi keuangan sama,
maka nama perusahaan AB di gunakan agar tercipta win win solution dan yang
terjadi adalah
A + B = AB, AB =merek yang baru (penggabungan kedua nama)
Masing-masing perusahaan sepakat menemukan merek yang baru dengan konsep
yang baru tetapi bukan gabungan antara kedua nama, maka kasusnya akan sama
dengan kasus pertama, maka yang terjadi adalah:
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 6

TREN KEWIRAUSAHAAN
A + B = D, D = Merek baru yang di sepakati bersama

Ada 3 motif perusahaan untuk melakukan merger, yaitu


Untuk meningkatkan nilai saham perusahaan
Untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan
Untuk sebuah investasi yang baik karena dananya bisa di gunakan
Untuk meningkatkan stabilitas pertumbuhan laba dan penjualan
Untuk melakukan sinergi dan memperkuat satu sama lain.

3. Mengembangkan pasar dengan strategi integrasi (penyatuan)


Ada dua jenis strategi intregasi, yaitu :
a) Intregasi vertical (hulu ke hilir dari flow industry)
Penyatuan intregasi vertical dengan cara membeli perusahaan ke dalam
(pemasok, konsultan, produsen dan lain-lain ) atau membeli perusahaan keluar ke arah
konsumen (distributor, wholeseller, agen, outlet dan lain-lain ). Contohnya adalah
perusahaan mie yang membeli perusahaan gandum, perusahaan Hypermart yang
mebeli perusahaan jaringan mini market, dan lain-lain.
b) Integrasi horizontal (antaraproduk, antarkategori)
Penyatuan integrasi perusahaan-perusahaan yang produknya tidak sama tetapi
menunjang kesuksesan bisnisnya. Contohnya adalah perusahaan sepatu membeli
perusahaan alat-alat olahraga, dan lain-lain.
4. Mengembangkan pasar dengan sinergisme
Melakukan pengembangan pasar dengan cara mengadakan perjanjian kerja sama
antara dua perusahaan yang berbeda pasar dengan tujuan swap market atau tukang pasar
dan memperkuat satu sama lainya karena keduanya mempunyai keistimewaan.
Perusahaan yang satu ingin memasarkan produknya ke pasar dan perusahaan ingin
menambah calon pelanggan. Contohnya adalah Bank dengan asuransi, rumah sakit
dengan asuransi, dealer mobil dengan asuransi, dan lain-lain.
2.1.3 Strategi Mengembangkan Bisnis dengan Cara Kerja Sama untuk Mencapai
Puncak
Salah satu cara untuk mengembangkan bisnis bila sebuah bisnis sudah cukup besar
dan ingin mengembangkan bisnisnya adalah dengan cara mengembangkan skala
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 7

TREN KEWIRAUSAHAAN
organisasinya. Contohnya adalah perusahaan kelapa sawit melakukan aliansi dengan
perusahaan distribusi minyak goring dalam membuka lahan perkebunan biiji jarak seluas
sekian hektar karena sedang menjadi tren. Ada beberapa strategi yang sering digunakan oleh
pebisnis-pebisnis saat ini, yaitu :
1. Membeli bisnis lain diluar industrinya
a) Mengakuisisi dengan tujuan untuk membuat portofolio bisnis
b) Membeli sebagian saham kepemilikan di perusahaan lain dengan tujuan untuk
meningkatkan laba perusahaan dan pasarnya.
c) Menjadi investor dengan membeli saham-saham yang likuid (lancar) di pasar modal
dengan tujuan untuk mendapatkan gain atau keuntungan atas kepemilikan saham
tersebut di suatu saat nanti.
2. Menemukan bisnis baru dan memasukinya
Dengan melakukan riset dan pengembangan pada divisi research and development,
maka suatu saat bisa diperoleh produk baru untuk terus dikembangkan dan dijadikan
bisnis yang baru diluar industrinya atau melakukan riset baru untuk memasuki industri
yang baru. Misalnya adalah bisnis kelapa sawit ingin masuk ke bisnis minyak atau ke
bisnis bahan bakar biji jarak.
3. Melakukan aliansi strategis atau usaha patungan
Usaha patungan atau yang disebut dengan aliansi strategis untuk bersama-sama
mendirikan bisnis baru dengan perusahaan lain demi kepentingan peningkatan laba
bisnisnya. Ada 3 jenis aliansi strategis, yaitu :
a) Strategi jaringan laba-laba (spiderweb strategy)
Sebuah perusahaan kecil mengadakan sederetan usaha patungan untuk
mendapatkan laba agar bisa bertahan hidup. Misalnya adalah mendapatkan lisensi
pengeboran minyak dengan mengadakan joint operation atau consorsium dengan
perusahaan lain yang menunjang.
b) Strategi berjalan bersama berpisah (go together split strategy)
Beberapa perusahaan setuju untuk melakukan usaha patungan untuk proyek
tertentu saja. Setelah proyek selesai, berpisah kembali seperti sediakala.
c) Strategi aliansi secara berurutan atau peningkatan aliansi
Perusahaan memulai kerja sama aliansinya di suatu pekerjaan, bidang atau
lapangan yang dirasa lemah dan bisa dilanjutkan kea rah yang lebih serius lagi, yaitu
merger. Dalam kenyataan, usaha patungan dapat merupakan suatu tahap awal
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 8

TREN KEWIRAUSAHAAN
sebelum dilakukan peningkatan aliansi ke arah akuisisi, merger, dan penjualan saham.
Contohnya, adalah perusahaan pengeboran minyak dengan perusahaan peralatan
pengeboran minyak melakukan aliansi yang kemudian melakukan merger setelah
proyeknya sukses.
Melakukan Sinergisme (kerja sama saling menguatkan)
Sinergi dapat dikembangkan melalui ekspansi internal untuk membesarkan
organisasinya.sinergi itu terjadi bila kekuatan-kekuatan perusahaan yang bersinergi dapat
menutupi kelemahan-kelemahan yang terjadi.Contohnya adalah perusahaan bahan makanan
melakukan sinergi bisnis dengan perusahaan peralatan dapur s dlam dlamehingga tercipta
kekuatan baru dalam bersaing dipasar,bankdengan asuransi,developer dengan hyper
market.Ada beberapa jenis sinergi dalam bisnis,yaitu:
1.Sinergisme penjualan
2.Sinergisme investasi
3.Sinergisme operasional
4.Sinergisme manajemen
Semua jenis sinergi itu sifatnya untuk menemukan kekuatan baru guna menutupi
masing-masing kelemahannya.
2.1.4 Mengembangkan Bisnis yang Sedang Stabil
Tidak banyak yang harus dilakukan bila bisnis sedang tumbuh dengan stabil,namun
dana yang ada dari pertumbuhan laba bisa digunakan untuk keperluan sebagai berikut:
1. Melakukan efisiensi produk agar pertumbuhan laba lebih baik lagi untuk mempersiapkan
strategi ekspansi bisnis yang lebih tepat.
2. Melakukan perencanaan strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif untuk memperkuat
merek dan popularitas.
3. Melakukan perbaikan organisasi yang bisa membuat perusahaan lebih ramping,efisien
dan efektif.
4. Mempertahankan pangsa pasar dengan melakukan pembentukan komunitas dan
pertumbuhan bisnisnya.
5. Menyempurnakan produk dengan kreatif dan inovatif.
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 9

TREN KEWIRAUSAHAAN
2.1.5 Melakukan Penciutan Usaha (Exit Strategi)
Seperti yang telah dijelaskan pada posisi dog atau daya saing rendah dan
pertumbuhan bisnis tidak tinggi,maka dibutuhkan strategi operasi pembenahan atau disebut
dengan bussines turn around.kondisi ini bisa akan lebih baik bila tidak ditunjang oleh
keadaan ekonomi dan pasar yang resesi atau krisis.krisis dan resesi akan memaksa bisnis
dilikuidasi. Pendekatan strategi yang sering dilakukan oleh wirausahawan dalam rangka
penciutan usaha jika kondisinya sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.

Produk dipasar dalam posisi decline atau menurun


Penjualan tidak stabil dan cenderung terus mengalami penurunan.
Citra perusahaan buruk.
Pangsa pasar tidak berkembang dan terlalu kecil sehingga dibutuhkan dana besar untuk

meningkatkannya.
5. Perentase laba yang dikontribisikan tidak sebesar penjualannya.
6. Terdapat masalah dalam persediaan bahan baku dan mesin yang terlalu tua untuk
digunakan.Sedangkan untuk investasi kembali dibutuhkan dana besar yang sulit dipenuhi
oleh perusahaan.
7. Penambahan dana untuk mengembangkan bisnis tidak efektif karena bisa disalurkan ke
strategi lain yang lebih prospektif.
Pendekatan strategi bisnis dalam posisi pembenahan atau penciutan usaha adalah
sebagai berikut :
a) Pendekatan pengurangan biaya untuk menolong keluar dari keadaan, contoh :
1. Pengurangan karyawan yang tidak produktif (cut the fat not the muscle).
2. Pengurangan biaya perawatan.
3. Pengurangan biaya perjalanan.
4. Pengurangan biaya-biaya yang tidak produktif.
b) Meningkatkan pendapatan, contoh :
1. Menempatkan dana investasi yang tepat guna.
2. Memasarkan produk lebih gencar lagi.
3. Mengembangkan pasar.
4. Mengembangkan produk ke beberapa kategori.
5. Menjual barang dan asset yang tidak produktif.
6. Mengurangi piutang yang telah lama jatuh tempo (overdue)
c) Mengurangi aset yang tidak produktif, contoh :
1. Menjual asset tetap atau asset tidak bergerak yang tidak menunjang pendapatan usaha.
2. Menjual aset tetap jangka panjang yang tidak berguna untuk menambah dana modal
kerja.
3. Alat-alat yang kapasitasnya tidak di atas titik produktifitas harus di evaluasi lagi.
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 10

TREN KEWIRAUSAHAAN
4. Menjual atau memanfaatkan kembali mesin-mesin yang lama tidak digunakan.
5. Melepaskan kepemilikan atas tanah yang tidak produktif.
d) Produk-Produk yang tidak efektif di hentikan penjualanya.
e) Bila alternatif-alternatif di atas belum member hasil yang optimal, maka menutup usaha
dan mempersiapkan segalanya perlu di antisipasi
Cara-cara diatas dapat digunakan sebagai strategi untuk keluar dari krisis dan
penurunan penjualan.Namun,yang dibutuhkan adalah analisa yang cermat,pilihan strategi
yang tepat dan bergerak dengan cepat.Terlalu lama mengambil keputusan bisa berdampak
fatal bagi bisnis yang mempunyai kondisi seperti ini.
2.1.6 Mengenal Franchising sebagai Alternatif Strategi Ekspansi Usaha
Kata franchise berasal dari bahasa francis yang berarti free from servitude. Di masa
lampau ada individu atau kelompok tertetu yang diberi hak (right} dan keistimewaan
(privilege) oleh raja-raja Prancis untuk mewakili mereka dalam melakukan fungsi publik
dan acara-acara khusus, inilah cikal bakal pemikiran tentang franchising business model.
Kata franchising dalam kata bahasa inggris untuk menunjukkan sebuah strategi
pengembangan bisnis dengan memberikan hak dan keistemawaan, kepada individu atau
kelompok, badan hukum dalam menjalankan bisnisnya di lokasi tertentu, waktu tertentu, da
aturan yang telah disepakati.
Di Indonesia, kata franchising diartikan sebagai waralaba yang didasari oleh Peraturan
Pemerintah RI No. 16 tahun 1997, tanggal 18 juni 1997 dan didukung oleh Peraturan
Menteri Perdagangan RI No. 12/M DAG/PER/3/2006 Pasal 1 ayat 1, tentang ketentuan dan
tata cara penerbitan surat tanda pendaftaran usaha waralaba. Dalam arti maksud dan tata cara
yang ditentukan dalam Peraturan Pemerintah tentang waralaba diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa waralaba di Indonesia :
1. Ada ikatan yang jelas antara pemberi waralaba (franchisor) dengan penerima waralaba
(franchisee)
2. Ada proses pertukaran antara hak keistimewaan yang diberikan oleh pemberi waralaba
dengan sejumlah uang serta persyaratan lain sebagai syarat perjanjian.
3. Penerima waralaba wajib memenuhi persyaratan yang telah disetujui dalam ikatan
hukum.

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 11

TREN KEWIRAUSAHAAN
Lalu apa sebenarnya manfaat atau keunggulan bagi pemberi waralaba (franchisor)
atas konsep waralaba? Keunggulannya adalah sebagai berikut:
1. Kecepatan ekspansi dengan modal eksternal atau dari franchise, Berarti resiko tidak
besar.
2. Motivasi penerima waralaba (franchsee) untuk sukses jauh lebih baik dan tinggi
dibanding dengan wirausahawan yang memulai tidak dengan memberi franchise sehingga
semangatnya lebih tinggi untuk menyukseskannya.
3. Franchisor memiliki kemampuan membeli (buying power) yang tinggi kepada supplier
kerena memiliki jaringan yang sudah terikat dengan hukum dan pasti, sehingga harga
belinya murah untuk bahan baku, peralatan, produk, dan lainnya dengan jumlah yang
lebih besar (cost chain benefit).
4. Adanya shared advertising yang dapat meningkatkan brand awareness secara cepat,
hemat, dan luas.
5. Franchisee akan sangat membantu shared experiance mengenai pengetahuan di lokasi,
penguasaan medan, perilaku, dan bisa menjadi acuan bagi lokasi lainnya.
6. Pengololaan SDM akan lebih mudah, efisien (karena tidak menanggung biaya pemutusan
hubungan kerja, dan lain-lain). Hampir seperti outsourcing tetapi tidak karena berdiri
sendir, melainkan ditanggung oleh franchisee dan dikelola olehnya.
7. Franchisor mendapatkan pemasukan dari:
a) Franchise fee (imbalan franchise)
b) Royolty fee (imbalan royalti)
c) Biaya pelatihan dari franchisee
d) Efisiensi dari marketing training, yang budget-nya bisa lebih besar darikenyataan
(realisasinya), karena faktor negosiasi atas besarnya jaringan yang dimilikinya.
Begitu juga untuk franchisee (penerima waralaba), ada keunggulan dan manfaat, yaitu:
1. Penerima waralaba bisa bukan seorang yang berani berbisnis tetapi bisa memiliki bisnis
dan langsung bisa memulai bisnisnya.
2. Tidak perlu mengalami kegagalan-kegagalan usaha yang telah dialami oleh franchisee,
pengalaman franchisor selama 5-10 tahun akan sangat membantu sebagai mentor bagi
franchisee.
3. Jaringan nama usaha yang sudah dikenal luas akan sangat membantu mempercepat
pertumbuhan usaha dengan masa-masa perkenalan yang singkat.

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 12

TREN KEWIRAUSAHAAN
4. Memperoleh bantuan khusus da;am menjalankan usahanya. Untuk itu franchisee perlu
menanyakan bantuan apa yang diperolehnya dari franchisor untuk memenuhi usahanya.
5. Jaminan pasokan barang dan dukungan lainnya.
6. Dengan harga bahan baku yang bisa lebih baik dan rendah dibanding dengan memulai
bisnis sendiri.
Umumnya konsep kerja sama antara pemilik merek dan pembeli merek ada dua jenis
yaitu:
1. Kerja sama dengan system waralaba
Memberikan kesempatan untuk mandiri bagi pembeli franchise, dukungan menggunakn
nama, jaringannya. Bersifat lebih lebih kompleks.
2. Kerja sama dengan system business opportunity (BO)
Bentuknya mirip dengan franchise tetapi franchisee- nya baru beroperasi di bawah 3
tahun, sehingga belum terbukti menguntungkan. Untuk itu system kerja samanya lebih
fleksibel
Namun, di balik semua itu ada juga beberapa kerugian dan kelemahan dari system
waralaba, yaitu :
1. Sekalipun bisnis dimiliki sendiri, tetapi kebijakan-kebijakanya masih di tentukan oleh
franshisor, tidak fleksibel bila di bandingkan dengan berbisnis yang di rintis sendiri
2. Kelakuan system franschise terkadang tidak bisa di terapkan untuk semua lokasi, tempat,
keadaan, dan perilaku pasarnya.
3. Proses kerja yang birokratis
4. Sistem pemasaran satu atap membuat franchisee harus menunggu untuk di izinkan
melakukan iklan secara individual
Perbanding membeli franchisee dengan membuka bisnis sendiri adalah sebagai berikut:
No
Uraian
1 Merk Dagang

Membeli Franchise
Merk Dagang sudah di kenal

Membuka usaha sendiri


Membutuhkan waktu untuk

2 Pemilik Merk

Milik franchisor dan hanya

memperkenalkan
Milik sendiri selamanya

3 Produk yang di

waktu kontak
Konsumen telah mengenalnya Konsumen butuh kepercayaan

jual
4 Lokasi
5 Pelatihan

dan tidak sembarangan jenis

untuk mencobanya, bervariasi,

produk
dan tidak di batasi
Di bantu untuk memilih lokasi Bebas memilih lokasi
Mendapatkan bantuan
Tidak mendapat bantuan tetapi

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 13

TREN KEWIRAUSAHAAN

6 Kehandalan bisnis Telah di uji

bisa meminta bantuan konsultan


Masih perlu di uji dan di

7 Promosi
8 Sumber Pemasok

pertahankan
Bisa leluasa sendiri
Bisa mencari dan

Bersama dengan outlet lainya


Di atur dengan ketat

9 Kepemilikan bisnis Franchise tidak bisa di jual,

menawarkanya
Setelah sukses bisa di jual dan

jadi terbatas
10 Membayar royalty Ya dan selaama kontrak

menjadi milik sendiri hasilnya


Tidak pernah membayar

Adapun tahap-tahapan membuka usaha franchise agar bisa berhasil di kemudian hari di
bagi menjadi 4 tahap utama, yaitu :
1. Tahap pertama:evaluasi atau persiapan diri
Tahapan untuk mengevaluasi keputusan apakah memang benar-benar telah siap
untuk memulai usahanya, Hal-Hal yang perlu diperhatikan:
a) Kapan waktu untuk memulai usaha franchise.
b) Ingin di jalankan sendiri atau oleh orang kepercayaan.
c) Berapa dana yang telah di siapkan? Cukupkah untuk beberapa bulan atau tahun?
2. Seleksi jenis bisnis denagn system franchise
Memilih bisnis franchise yang tepat dan sesuai dengan kondisi atau wirausahawan
memastikan bahwa dengan modal franchise adalah strategi pengembangan bisnis yang
ideal (tepat)
3. Memilih franchise sebagai system pengembngan bisnis atau sebagi pilihan untuk
memulai bisnisnya
Menentukan tahapan usaha bisa di-franchise-kan? Ada beberapa syarat yang
menentukan agar calon penerima franchise senang dan bisa berkembang, yaitu:
a) Usaha yang telah di bangun harus sukses terlebih dahulu. Masa suksesnya minimal 5
tahun.
b) Memastikan bahwa calon pembeli franchise bisa berhasil dan memberikan keuntungan
baginya.
c) Bisnis bisa di operasikan oleh franchise.
d) Telah di susun franchise manual untuk semua operasi usaha.
e) Produk yang di jual punya daya tarik pasar dan pembeli dalam jangka waktu yang
penting.
f) Bisa di jalankan di berbagai tempat dan lokasi di mana calon pembeli franchise akan
menjalankanya.
g) Mempunyai potensi pasar yang cukup agar bisa di nikmati oleh franchise.
h) Telah di daftarkan namanya dan mereknya di HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual)
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 14

TREN KEWIRAUSAHAAN
i) Franchisor mempunyai SDM yang benar-benar telah terampil, mengetahui, dan ahli di
bidangnya.
4. Membuat standarisasi prosedur kerja
Membuat standarisasi prosedur kerja untuk mempersiapkan bisnisnya agar bisa di
kembangkan kea rah franchising, yaitu:
a) Susunlah suatu panduan standarisasi yang dibukukan dengan SOP (Sistem Opening
Prosedure) yang mempunyai sifat sebagai berikut.
b) Ujilah SOP tersebut secara internal di dalam perusahaan sebelum di luncurkan.
c) Monitor dan evalusi, apakah SOP bisa di gunakan dan lulus uji di perusahaanya untuk
memastikan n segala sesuatunya sudah bisa di luncurkan.
d) Implementasi SOP kepada outlet-outlet yang telah di bentuk terlebih dahulu secara
internal, apakah ada kendala sebelum di resmikan ke pihak luar?(launching).
Jenis-jenis procedure standarisasi operasional atau SOP yang sering di buat oleh
franchisor, yaitu :
a) Aspek operasional outlet, contoh :
1. Operasional harian
2. Pemilihan bahan baku
3. Penentuan sumber daya yang di gunakan
4. Penentuan tampilan fisik outlet
5. Penggunaan nama merek, logo, dan atribut waralabanya
6. Operasional penerimaan uang
7. Operasional pelatihan
b) Aspek manajerial franchise, contoh :
1. Manajemen seleksi bagi calon franchise
2. Manajemen pemasaran
3. Manajemen SDM
4. Manajemen keuangan dan akuntansi
5. Aturan fee yang harus di bayarkan
c) Aspek strategi dan pengembanganya, contoh :
1. Fokuskan untuk meningkatkan keuntungan bersih
2. Fokuskan untuk menekan total biaya investasi
3. Fokus untuk berpikir inovatif dan kreatif
2.2 TREN KEWIRAUSAHAAN SEKARANG DAN DI MASA MENDATANG
Zaman terus berubah, berkembang dengan cepat dan bergerak secara eksponsial dan
jenis entrepreneurship pun mengalami perubahan dan perkembangan. Tren entrepreneurship
yang terjadi dulu dan di masa sekarang adalah sebagai berikut :
1. Enterpreneurship based on economics (ecopreneur)
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 15

TREN KEWIRAUSAHAAN
Telah di jelaskan di awal bab tentang sejarah entrepreneurship yang di awali sejak
era revolusi industri oleh James Watt. Lalu berkembang secara pesat sampai pertengahan
abad ke-19 sebelum berkembangnya teknologi computer, CD, dan penyimpanan
dokumen di Hard Disk. Orientasi entrepreneurship di pengaruhi oleh tren perubahan
pasar, perilaku konsumen, dan pola persaingan pasar.
Pada abad pertengahan, factor perubahanya adalah factor ekonomi pasar sehinnga
tren entrepreneurship di tentukan oleh factor kuncinya yaitu ekonomi.Oleh sebab itu,
jenis entrepreneurship-nya bisa di katakan sebagai economical entrepreneurship atau
entrepreneurship berbasis factor ekonomi.
2. Enterpreneurship based on technology (technopreneur)
Dunia bisnis, pasar, persaingan,perilaku konsumen berubah setelah aspek teknologi
telah mengubah segalanya baik dari sisi konsumen hingga proses produksinya. Teknologi
telah menjadi change driver dari kunci kesuksesan dunia usaha sehingga para
entrepreneur telah menempatkan sisi teknologi sebagai awal pijakan dalam memulai
usahanya agar bisa cepat tumbuh, bertahan, dan sukses dalam bisnisnya.
Untuk itu jenis entrepeuner-nya di sebut techopreneur atau entrepreneurship berbasis
teknologi atau engineering based sebagai keunggulan bersaingnya.
3. Enterpreneurship based on creativity (creativepreneur)
Perubahan factor-faktor kunci kesuksesan bisnis yang bersumber dari aspek
teknologi juga mengalami perkembangan. Untuk itu keunggulan bersaing sebuah bisnis
tidak lagi mengandalkan sebuah teknologi saja, tetapi ada factor lain yang menjadi kunci
sukses dalam memulai sebuah bisnis dan dapat di jadikan sebuah peluang bisnis, yaitu
kemampuan berfikir-kreatif serta pemikiran untuk menciptakan produk atau jasa yang
kreatif agar bisnis yang baru di mulai bisa berkembang.
4. Enterpreneurship based on technolology (digitalpreneur)
Banyak pengusaha yang secara cepat menutup usahanya, tidak berkembang atauada
yang justru tambah tokcer, dan melesat pertumbuhan bisnsnya.
Sebuah perubahan yang sangat cepat didunia usaha yang dipengarui oleh
perkembangan teknologi sejak ditemukannya computer. CD, iphod, ithunt, iphone,
flashdisk yang sekaramng telah 8,16 gb dan terus melesat kapasitas penyimpanannya
serta mulai tidak terbendung lagi ketika blackberry muncul dipasar menjadi smartphone,
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 16

TREN KEWIRAUSAHAAN
yang sekarang telah mengubah gaya hidup seseorang dari hanya menggunakan HP untuk
berkomunikasi, berinternet ria bahkan kini HP bisa berfungsi sebagai TV dan menjadi
individual entertaimen.
Semua diawali dari munculnya teknologi digital dalam dunia informasi,
telekomunikasi dan kehidupan social seseorang. Dampaknya adalah banyaknya peluangpeluang bisnis baru yang tumbuh sehingga pengusaha-pengusaha baru memanfaatkan
perkembangan teknologi digital sebagai kunci utama dalam core-bussines-nya. Inilah
yang menjadi tren saat ini dan memunculkan peluang-peluang, yaitu munculnya
digitalpreneur muda dengan mimip-mimpi yang tinggi dan akhirnya meraih kesuksesan.
5. Enterpreneurship based on community and social concept (sosialpreneur)
Semakain hari semakin baik dalam konsep entrepreneurship atau strategi
memasarkan suatu produk. Perubahan gaya dan pola yang terjadi pada konsumen dalam
kehidupan sosialnya dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi, internet dan
berkomunitas.
Situs-situs jejaring social seperti facebook, twitter, friendster dll membuat strategi
pemasaran berubah, dari strategi pemasaran sekitar menjadi strategi pemasaran horizontal
(community marketing. Untuk itu, tren entrepreneurship yang muncul bernasis komunitas
dan cara individu bersosial disebut juga socialpreneur. Tetapi itu saja tidaklah cukup,
diperlukan visi social dari seorang entrepreneur dalam menumbuhkan bisnisnya dengan
hati yang berkonsepkan social.
Membangun komunitas tersendiri dengan cara berorientasi pada lingkungan,
menciptakan

UKM

Responsibility).

baru,

dan

Wirausahaan

meluncurkan

yang

berbasis

konsep

CSR

komunitas

(Corporate

mampu

Social

menciptakan

wirausahawan muda sebagai visinya telah membuat sebuah perubahan dan tren dari
seseorang dalam memulai bisnisnya. Tren perubahan ini disebut sebagai social
entrepreneur, yang tipe pengusahanya disebut sebagai socialpreneur.
2.3 DIGITALPRENEUR : TREN BARU DALAM ENTREPRENEURSHIP
Seiring dengan berkembangnya dunia internet,mobile phone dan munculnya smart
phone seperti Blackberry, telah membuat perubahan pasar seperti mimpi yang kemarin sore,

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 17

TREN KEWIRAUSAHAAN
yang kemarin belum ada tiba tiba muncul seperti kilat. Semuanya mengubah budaya, gaya,
cara, dan kilat dalam berwirausaha.
Peluang demi peluang menyeruak dan terbentang luas hingga membuat para
wirausahaan mulai melirik ke pasar yang baru terbentuk. Munculnya penggunaan internet
untuk berkomunikasi, melakukan relation ship, memasarkan diri dan membentuk kelompok
telah menciptakan generasi baru yang berbasis budaya teknologi internet yang sering di sebut
sebagai netizen.Generasi Netizen inilah yang menjadi sebuah komunitas baru yang di bidik
oleh para wirausahaan yang bergerak di bidang teknologi digita. Adapun cirri-ciri generasi
Netizen adalah sebagi berikut:
1) Kecanduan internet
2) Ingin hidup bebas merdeka
3) Tidak ingin di control kebebasanya
4) Tidak suka mengontrol yang lain
5) Usia rata-rata adalah 20 tahun-35 tahun
6) Ia ingin di-customized oleh orang lain
7) Punya intregitas yang tinggi
8) Punya tingkat kepuasan yang sama
9) Sifatnya yang ingin di perhatikan, di kenal, dan di akui siapa dirinya (narsis)
10) Budaya instan,ready to use dan mengidolakan kecepata tinggi
Adapun factor-faktor yang memicu digitalpreneurship adalah sebagai berikut
1) Murahnya akses internet saat ini, bahkan kini merebak tawaran akses di bawah Rp5,000
per hari melalui telepon seluler.
2) Jumlah pelanggan operator telepon seluler di negeri ini terus meningkat dari tahun ke
tahun.
3) Keterbatasan tenaga pengembang local yang mumpuni.
4) Dukungan pemerintah dan perbankan terhadap perkembangan dunia ICT
5) Hampir semua provider dan operator telekomunikasi di Indonesia mengakui bahwa 40%60% di dominasi oleh facebook, bahkan Indonesia merupakan peringkat ke-7 dunia
dengan 12juta pengguna facebook.
6) Munculnya komunitas baru berarti munculnya cara pemasaran yang baru melalui
facebook di wall-nya.
7) Gelombang perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menawarkan peluang
yang semakin luas bagi lahirnya pengusha-pengusaha baru karena bertambahnya
pengguna gadget dan mobilitas kehidupan masyarakat Indonesia yang semakin tinggi.
8) Murahnya bahasa pemrograman, sederhana, canggih dan mudah di dapat.
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 18

TREN KEWIRAUSAHAAN
9) Dukungan dari vendor-vendor besar seperti Telkom dengan indigonya yang
mempercepat munculnya digitalpreneurship.
10) Generasi sekarang yang punya wawasan teknologi informasi lebih baik dan pandai
11) Dalam memulai bisnisnya. Tidak perlu membutuhkan modal yang besar (kecuali untuk
membesarkanya)
Dari informasi di atas, digitalpreneurship bisa muncul dari masing-masing individu.
Faktor-faktor dari dalam individu yang bisa memunculkan berkembngnya digitalpreneurship
adalah sebagi berikut:
1) Hobi akan internet
2) Keterampilan yang dimilikinya tentang teknologi informasi, internet dan komunikasi
3) Pengetahuan dan latar belakang pendidikan
4) Lingkungan keluarganya yang kental dengan wawasan teknologi informasi
5) Kebutuhan pribadi
6) Pekerjaan yang memungkinkanya untuk sering menggunakan internet
7) Media yang di bacanya
8) Merupakan ahli programmer
2.3.1 Digitalpreneur : Tips, Taktik dan Strategi
Ada beberapa tujuan awal dari para digitalpreneur sebelum terciptanya inspirasi
bisnisnya untuk di kembangkan lebih besar lagi yaitu:
1) Ingin memuaskan hobinya terlebih dahulu
2) Merupakan passion dari individu itu sendiri
3) Ingin menyelesaikan masalah
4) Hasrat untuk memberi ide,keterampilan, dan kemampuanya terhadap lingkunan sekitar
5) Aktualisasi diri
6) Punya intuisi yang kuat bahwa idenya itu suatu saat dapat di bisniskan.
2.3.2 Tujuan Awal dari Para Digitalpreneur
Ada beberapa tujuan awal dari para digitalpreneur sebelum terciptanya inspirasi
bisnisnya untuk di kembangkan lebih besar lagi yaitu:
1) Ingin memuaskan hobinya terlebih dahulu
2) Merupakan passion dari individu itu sendiri
3) Ingin menyelesaikan masalah
4) Hasrat untuk member ide,keterampilan, dan kemampuanya terhadap lingkunan sekitar
5) Alkutualisasi diri
6) Punya intuisi yang kuat bahwa idenya itu suatu saat dapat di bisniskan.
2.3.3 Apa yang Dijual oleh Digitalpreneur hingga Bisnisnya Menjadi Besar ?
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 19

TREN KEWIRAUSAHAAN
Hal yang terpenting dari seseorang digitalpreneur adalah apa yang akan di tawarkan
dan di jualnya, karena ini factor utama kesuksesan perusahaan yang memasuki bisnis
bernuansa teknologi informasi. Hal-hal yang perlu di ketahui oleh seseorang digitalpreneur
dalam memulai usahanya adalah mempelajari apa yang di jualnya dengan meniru para
digitalpreneur yang telah sukses, yaitu
1) Kreativitas dalam konten (isi atau fitur) yang di jualnya, bisa berupa solusi kebutuhan
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

akan komunitas atau jasa yang bisa membantu komunitas dalam mengatasi masalah.
Inovasi yang di tawarkan
Produk atau jasa yang mutakhir dan aspek kecanggihan teknologinya
Menciptakan tren baru
Komunitas yang ia punyai untuk di pasang iklan (menarik sponsor)
Menjual keterampilanya
Informasi yang terbaru
Keunikan dan perbedaanya
Bila bisnis di dunia teknologi informasi tidak mempunyai keunikan, maka bisnis

tersebut sulit berkembang. Untuk berkembang, para digitalpreuner perlu mengetahui key
success factors-nya, yaitu:
1) Keunikan yang sulit tertandingi dalam jangka pendek oleh digitalpreuner
2) Visi jasa yang jauh ke depan
3) Kecepatan pertubuhan komunitasnya harus signifikan dan terus di tingkatkan
4) Dukungan pemodal besar untuk mempopulerkanya dan mengembngkanya
5) Value yang di tawarkanya benar-benar sangat bagus
6) Sulit untuk di tiru oleh orang lain
7) Pemikiran yang strategis dalam mengembngkan bisnisnya
2.3.4 Jenis Barang yang Sering Dimasuki oleh Digitalpreneur yang Sukses dan
Terbukti Berkembang
Sebaiknya para wirausahawan yang ingin menjadi digitalpreuner perlu tahu tentang
jenis-jenis bisnis apa saja yang pernah dan telah di geluti oleh digitalpreuner sukses. Jenisjenis bisnis tersebut adalah:
1) Situs jejaring social dan media yang menjual komunitasnya
Contoh : Friendster, Facebook, Twitter, MySpace,dan lain-lain
2) Permainan (game) yang berbau pendidikan (education)
Conth : Angklung Heroes Game Online (Abigdev), di dirikan oleh Fajar
3) e-Payment
Contoh : Gudangdiscount.com
4) e-Education
Contoh :PesonaEdu oleh Bambang Yuwono, Sujanto Teng, dan Hary Sudiyono Chandra
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 20

TREN KEWIRAUSAHAAN

5) e-Government
Contoh : SAKD 1324-Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
OTONOM-Aplikasi Pengelolaan Pendapatan Daerah
SIMPEG-Aplikasi Pendataan Pegawai
SIMBA-Aplikasi Pengelolaan Barang Daerah, dan lain-lain
6) Game Online
Contoh : Game Nusantara Online, Envirho, Cerdas Cermat Digital dan ABC
7) Mobile Application
Contoh : Mobinity.net, Mobifriends, Mobichat, dan lain-lain
Mobee Micro page, Bee Twitt, better-B dan lain-lain
8) Mobile Content and advertising
Contoh : m-banking, SMS Quiz, Motiva, m-Iklan, popmanga.com,Lylo City,Domikado,
Mobile Karaoke, Mobile Game, Full Track Music Player, Java Browser, Ringback
Tone.Text, dan lain-lain
9) Software Business
Contoh : Rhapsody mampu mengintegrasikan seluruh fungsi pelayanan hotel, mulai dari
pemasaran dan reservasi, pront office, banquet, point of sales, back office, finance, dan
accounting, logistic oleh PT Intiwhiz International.Andal Kharisma 2007, Alpha BITS,
Soyus, Avesina, dan lain-lain
10) e-Commerce
Contoh : Situs Bookjetty oleh Heryanto Siatono yang terhubung ke took buku internet
sebesar di dunia yaitu Amazon.com, termasuk ke 300 perpustakaan di 11 negara ( AS,
Kanada, Australia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, dan lain-lain)
11) Digital Directory
Contoh : Digital Works oleh Chandraleka dan Taufan Chandra Kusuma; contoh lainya
adalah Mata-mata, Layar tancep, Gamelan dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tren kewirausahaan sekarang dan di masa mendatang terdiri atas Enterpreneurship
based on economics (ecopreneur), Enterpreneurship based on technology (technopreneur),
Enterpreneurship based on creativity (creativepreneur), Enterpreneurship based on
Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll
2016 Page 21

TREN KEWIRAUSAHAAN
technolology (digitalpreneur) dan enterpreneurship based on community and social concept
(sosialpreneur).
2.3.5 Digitalpreneur, tren baru dalam entrepreneurship seiring dengan berkembangnya dunia
internet,mobile phone dan munculnya smart phone seperti Blackberry, telah membuat
perubahan pasar seperti mimpi yang kemarin sore, yang kemarin belum ada tiba tiba
muncul seperti kilat. Semuanya mengubah budaya, gaya, cara, dan kilat dalam
berwirausaha. Tren baru dalam entrepreneurship sangatlah dipengaruhi oleh kelompok
netizen yang sangat menggemari internet. Jenis Barang yang Sering Dimasuki oleh
Digitalpreneur yang Sukses dan Terbukti Berkembang antara lain adalah Situs jejaring
social dan media yang menjual komunitasnya, Permainan (game) yang berbau
pendidikan (education), e-Payment, e-Education, e-Government, Game Online,
Mobile Application, Mobile Content and advertising, Software Business, e-Commerce,
Digital Directory.
3.2 Saran
Sebagai generasi muda yang hidup dizaman penuh dengan perkembangan bisnis yang
bergerak diberbagai bidang, maka seharusnya lebih mengoptimalkan ide creative dan
mampu membaca kebutuhan pasar agar mampu bersaing dalam bidang bisnis.

DAFTAR PUSTAKA
Hendro,2011.Dasar-Dasar Kewirausahaan.Jakarta:Erlangga

Makalah Kewirausahaan ll STIKes Karya Putra Bangsa Tulungagung ll


2016 Page 22

Anda mungkin juga menyukai