Perubahan yang terjadi akan berdampak pada usang tidaknya suatu perencanaan strategi bisnis yang mengandung 4
konsekuensi bisnis, yaitu:
1. Perubahan akan menciptakan peluang atau kesempatan (new opportunity) Terkadang perubahan dapat mendatangkan
kesempatan yang bisa diambil bila kita mempunyai intuisi, naluri, dan hasrat untuk menemukannya.
2. Perubahan akan menciptakan ancaman (threat) Dengan adanya CAFTA, maka terjadi perubahan adanya perdagangan
bebas antara China dan ASEAN dan dapat menjadi ancaman bagi industri UKM, atau perusahaan di Indonesia
karena produk dari China jauh lebih murah daripada produk perusahaan Indonesia, Eropa, Jepang, dan Korea.
3. Perubahan akan menyebabkan kejadian yang memperlemah daya saing dan kondisi perusahaan (weak) Ada
beberapa perubahan yang dapat melemahkan posisi persaingan perusahaan. Contohnya:
a) Peraturan baru tentang pengurangan kadar nikotin bagi industri rokok.
b) Mengharuskan perusahaan mempunyai kendaraan yang tercatat atas nama
perusahaan minimal satu unit atau uji emisi bagi kendaraan yang tidak produktif
lagi.
c) Pengurangan kadar pengeras tau untuk produk tahu Indonesia. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perubahan strategi. Salah satu strategi yang dapat
digunakan adalah market defence or innovative strategy.
4. Perubahan bisa memperkuat kondisi, daya saing, dan strategi yang telah
direncanakan perusahaan sehingga secara otomatis semakin populer Suatu
perubahan juga dapat memperkuat posisi produk di pasar. Contohnya:
a) Penggunaan obat generik yang dihimbau pemerintah disetiap puskesmas.
b) Pembatasan area dan jarak tertentu mengenai pendirian perusahaan
Hypermarket di kota tertentu akan memperkuat strategi bisnis toko
kelontong dan mini market di daerah-daerah.
STRATEGI MEMETAKAN PRODUK (PRODUCT MAPPING)
Sebuah bisnis yang sukses itu disebabkan oleh bisnis yang dibangun oleh
skala industri. Oleh karena itu, bisnis harus dimulai dan dijalankan dengan konsep
yang jelas baik skala organisasi, skala bisnis, maupun skala jangakauan pasarnya.
Salah satunya adalah dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan posisi
perusahaan dengan pesaing-pesaing yang ada di pasar. Banyak bisnis
wirausahawan yang sulit berkembang karena tidak mengetahui siapa
pesaing-pesaing yang potensial dari bisnisnya yang harus diatasi dan terus
berkonsentrasi pada tingkatannya sehingga dapat lolos dari ketatnya persaingan
yang saat ini telah menjurus kearah hypercompetition. Jadi, sebaiknya seorang
wirausahawan perlu membuat hierarki pemetaan produk (product mapping
hierarchy) untuk bisnisnya sebelum menjalankan bisnis dan kemudian
membuat pemetaan kualitas, harga, dan popularitas produk sampai dibuatnya
rencana bisnis yang tajam.
STRATEGI MEMETAKAN KUALITAS DAN HARGA UNTUK MENGETAHUI POSISI
PRODUK DI PASAR
Konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah
dengan membandingkan kualitas produk dengan harganya yang disebut price
based on value (PBV). Ada level buruk, sedang, baik, dan bahkan sangat rendah
di pasar. Sebagai acuannya adalah kualitas produk pesaing di pasar yang sering
dibeli oleh konsumen dan harganya adalah harga rata-rata, yaitu harga diantara
harga tertinggi dengan harga terendah kemudian dibagi dua sehingga
ditemukan harga rata-rata pasar.
MEMAHAMI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Perilaku konsumen dan permintaan suatu produk di pasar Perilaku konsumen terhadap suatu
barang akan menimbulkan permintaan dipasaran yang akan menjadikan dasar dari hukum
permintaan, yaitu bila harga suatu barang naik ceteris paribus (semua factor lain yang
memengaruhi permintaan tidak berubah) maka jumlah barang yang akan diminta konsumen
akan menurun begitu sebaliknya. Hal ini terjadi karena ada 2 anggapan pokok untuk dapat
mewujudkan hokum permintaan, yaitu:
1. Kepuasan setiap konsumen dpt diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya. Pendekatan
ini disebut dengan marginal utility.
2. Tingkat kepuasan konsumen bila lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa
tinggi atau berapa rendahnya sehingga pendekatan konsumen tidak bisa dipastikan atau diukur
(indifference curve) Hukum Gossen atau sering disebut dengan law of diminishing marginal
utility (kepuasan bisa diukur) adalah semakin banyak suatu barang yang dikonsumsikan, maka
tambahan kepuasan marginal yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi
akan menurun.
MENGENAL TEORI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN STRATEGI
PEMASARAN DAN PROMOSI
Hal yang penting untuk dipelajari adalah factor-faktor utama perilaku konsumen dalam membeli dan apa yang
mempengaruhinya. Factor-factor penting tersebut adalah :
1. Factor budaya Factor ini sangat mendasar dalam menentukan perilaku pembelian.
2. Kelas social Kelas social dapat digolongkan dan di identifikasikan dari:
a. Tingkat pendapatan
b. Fasilitas yang dimiliki
c. Jabatan dan tingkatannya
d. Posisi di masyarakat
e. Tempat tinggal
f. Kebiasaannya
1. Innovator adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli dan menyerap produk untuk mengawali pembelian dari
segala resikonya. Seorang innovator adalah seorang yang berani berspekulasi.
2. Early adopter (penyerapawal) adalah orang yang mengambil keputusan membeli karena melihat innovator menggunakan
barang atau jasa tersebut. Seorang early adopter adalah seorang consultator yang mengevaluasi resiko dalam memutuskan
untuk membeli.
3. Early majority (mayoritasawal) adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli Karen banyak orang yang telah
membeli dan menggunakannya. Ciri early majority sedikit melakukan conculation dalam mengambil resiko.
4. Late majority (mayoritas akhir) adalah orang yang mengambil keputusan membeli karena seluruh masyarakat telah
menggunakannya. Seorang late majority adalah seorang risk calculation.
5. Late user (pengguna akhir) adalah orang yang terakhir menggunakan produk karena benar-benar berpikir untuk tidak mau
beresiko dan menghindari resiko dari barang yang dibeli sehingga pada saat teknologi yang baru muncul atau produk baru
muncul orang tipe ini baru akan membeli dan menggunakan produk lama yang jelas manfaatnya.
DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE/PLC)
Sama halnya dengan kehiduppan manusia, suatu produk atau bisnis juga mempunyai siklus hidup dalam proses
perjalanannya. Untuk itu strategi yang direcanakan selama proses pertumbuhan produk atau bisnis juga perlu disesuaikan
dengan keadaan. Daur hidup produk merupakan tahapan-tahapan penting dari produk yang menegaskan bahwa sifat-sifat
produk itu akan menentukan pertumbuhan produknya, yaitu :
1. Sebuah produk mempunyai waktu hidup yang terbatas karena konsumen dapat bosan dalam pemakaian atau munculnya
produk lain yang lebih inovatif.
2. Produk selalu tumbuh dan berkembang sehingga melewati tahapan-tahapan yang berbeda dalam waktu dan prosesnya.
3. Pertumbuhan produk akan memberikan perbedaan jumlah laba atau kontribusi keuntungannya. Strategi perencanaan
promosi dan pemasaran akan berbeda juga untuk setiap tahapan pertumbuhan produknya.
4. Pertumbuhan produk memengaruhi kinerja organisasi, kapasitas produksi, keuangan, permodalan, arus kas, dan strategi
penjualannya
Daur hidup produk sangat penting untuk diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya tahapan-
tahapannya. Daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan , yaitu :
1. Tahap pengenalan (introduction) Pada tahap ini biasanya terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk
baru diperkenalkan ke pasar. Laba juga mungkin belum bisa menutup biaya overhead dari keseluruhan usaha.
2. Tahap pertumbuhan (growth) Setelah biaya overhead mampu ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang
mulai meningkat cepat, maka muncul pertumbuhan produk dan juga bisnisnya.
3. Tahap kedewasaan (mature) Satu tahapan yang telah banyak member tingkat penjualan yang besar, cepat, dan tinggi serta
memberikan jumlah laba yang lumayan besar.
4. Tahap penurunan (decline) Tahapan ini adalah tahapan yang paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan laju
pertumbuhan penjualan mulai menurun sehingga diharapkan wirausahawan melakukan peluncuran produk baru atau re-
positioning produk baru.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi diatas adalah seorang wirausahawan setiap mengelola suatu usaha
harus selalu mengevaluasi setiap strategi yang telah direncanakan untuk suatu tujuan
mengatasi ketatnya suatu persaingan. Dalam setiap perjalanan yang dialami para
wirausahawan pada suatu bisnis yang dijalankannya pasti memiliki perubahan dalam
wirausahanya. Setiap usaha membutuhkan skill yang sangat kuat untuk menjakankan
bisnisnya. Disaat awal memulai bisnisnya pasti memiliki kegagalan didalamnya, dan
kegagalan tersebut merupakan suatu kunci untuk menuju kesuksesan dalam usahanya.
Dalam menjalankan suatu bisnis agar menuju kesuksesan perlu usaha yang stabil, dan
didalamnya pasti terdapat suatu perubahan yang dapat mempengaruhi usaha tersebut.
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan dalam hal keuangan,ataupun yang lainnya.
Dalam suatu wirausahawan, kita juga harus dapat mengenali sifat para konsumen kita.
Tujuan untuk mengenal sifat para konsumen ialah agar kita tidak mudah tertipu dengan para
konsumen yang tidak baik datang ke tempat kita. Dalam setiap usaha memerlukan
kerjasama yang kuat antar manajer dengan para pegawai yang bekerja. Pemasar juga
harus mempelajari keinginan para para pelanggannya agar tidak terjadi kesalahpahaman
diantara mereka.
THANK YOU