Anda di halaman 1dari 16

MANAJEMEN DAN STRATEGI PEMASARAN

NAMA : MUHAMMAD HILMY HAIDAR


KELAS : INFORMATIKA B
NIM : 222280046
LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia bisnis beberapa tahun ini sanngatlah cepat dan membuat pihak-pihak yang terlibat didalamnya harus
bekerja keras agar keberadaanya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk
pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk
semua orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan
ada pepsodent, close up, ciptadent dan lain-lain. Dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk
memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya
persaingan dalam dunia bisnis. Bervariasinya merk dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya
berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Mereka harus mulai berpikir dan mengalahkan (kalau perlu membunuh) para
pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju
perusahaan yang kuat, para pengambilan keputusan (Chief Executif Officer) didalam perusahaan diwajibkan untuk
merubah cara berfikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berfikir secara strategik karena
seperti dikatakan oleh jendral Karl von Clausewitz pada tahun 1831 dalam bukunya “On War”, bahwa bisnis adalah
sebuah peperangan. Berfikir strategik juga sangat diperlukan untuk mengatasi masalah-masalah strategik yang timbul
seiring dengan berkembangnya perusahaan/organisasi. Karakteristik dari masalah strategik di antaranya; berorientasi pada
masa depan, biasanya berhubungan dengan unit bisnis yang sangat komplek, memerlukan perhatian dari manajemen puncak,
akan mempengaruhi kemakmuran jangka panjang dari perusahaan, melibatkan pengalokasian sejumlah besar sumber-
sumber daya perusahaan. Berdasarkan uaraian di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi dan manajemen
pengembangan bisnis bagi perusahaan atau organisasi dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran
dan manfaatnya bagi keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus menyesuaian dengan
lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik informasi maupun teknologi.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan persaingan dan
pasar dalam mempertahankan usaha?
2. Apa saja strategi untuk memetakan produk, kualitas dan harga dengan
pesaing?
3. Bagaimana caranya menjalankan dan mengelola usaha?
TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan
2. Untuk menamba wawasan mengenai strategi dan manajemen pengembangan
bisnis
3. Mempelajari bagaimana cara menjalankan dan mengelola usaha
PENDAHULUAN
Dalam setiap perjalanan sebuah bisnis, banyak faktor penentu yang menjadi penggerak perubahan (change driver) dan
hal ini yang perlu diketahui oleh wirausahawan yang cerdas, yaitu:
1. Perubahan yang didorong oleh faktor ekonomi
a. Tingkat pendapatan (pendaatan perkapita)
b. Pertumbuhan penduduk
c. Perubahan kurs mata uang terhadap mata uang asing
d. Krisis ekonomi dan moneter
e. Perubahan kebijakan pemerintah, dan lain-lain Semua perubahan ekonomi terjadi harus diamati dan diantisipasi agar
bisnis yang baru dimulai tidak menjadi gagal dan jatuh.

2. Perubahan yang didorong oleh faktor pasar


a. Perubahan pola persaingan.
b. Perubahan hidup dan gaya perilaku pelanggan termasuk tren kebutuhan pelanggan.
c. Perubahan terjadi karena pesaing melakukan inovasi dan penemuan produk baru yang mengubah pola dasar.
d. Muncul pesaing baru dan jaringan yang kuat dan terkenal sehingga mengubah peta persaingan dipasar dari
persaingan biasa hingga sangat pesat.
e. Perubahan yang dimotori oleh pesaing yang memasuki bisnis dengan
serentak karena ketertarikan pertumbuhan pasar, seperti faktor:
➢ Mudah pembuatannya, sehingga akan menyebabkan harga sangat kompetetif
➢ Mudah menjualnya, sehingga bisnis tidak memberikan keuntungan lagi
➢ Mudah membangun bisnis ini
➢ Mudah mendapatkan bahan bakunya
➢ Modal yang tidak terlalu besar
➢ Didorong oleh pemerintah untuk membangun sektor bisnis ini
➢ Bisnis besar melakukan franchising untuk sektor bisnis ini, sehingga bisnis
cepat menjamur
1. Perubahan yang digerakkan oleh faktor perkembangan teknologi Sebagai contoh adalah telepon. Dulu telepon tidak
mempunyai pesaing, lalu mulai berkembang dengan munculnya pager, mobile phone dan kemudian handphone GSM yang
lebih berwarna, berkamera, bervidio, dan terdapat musik didalamnya. Jadi, wirausahawan sekarang harus benar-benar
mengamati perubahan teknologi yang dapat memngarhi pasar dan perusahaan.
2. Perubahan yang dipengaruhi oleh iklim dan cuaca Musim penghujan dan kemarau bisa diprediksi waktunya, yaitu bulan
April-Oktober untuk musim kemarau dan November-Maret untuk musim penghujan. Namun, sekarang musim sudah
tidak bisa diprediksi lagi akibat adanya global warming sehingga segalanya sulit diprediksi lagi. Contohnya adalah perbahan
cuaca dan iklim akan begitu berpengaruh pada industri pertanian, perkebunan, dan sebagainya. Perubahan cuaca juga
akan memngaruhi biaya-biaya yang terjadi selama operasional perubahan berlangsung. Misalnya pengaruh terhadap
biaya pengiriman, biaya impor dan ekspor, biaya transportasi, dan lain-lain. Semua faktor penggerak perubahan harus
diperhatikan oleh wirausahawan dalam melakukan penetapan kebijakan strategi bisnisnya saat memulai atau saat
menjalankan usahanya. Jadi, strategi bisnis itu harus bersifat:
1. Dinamis Selalu mengikuti perkembangan dan perubahan zaman.
2. Efektif Dapat disesuaikan dengan perubahan arah persaingan dan pasarnya.
3. Efisien Berorientasi pada faktor biaya dan harga sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan baik it dari segi
biaya dan harga sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan baik itu dari segi biaya produksi, biaya
pemasaran, dan distribusinya.
4. Antisipatif Dapat dikembangkan untuk disesuaikan dan dievauasi untuk mengantisipasi ke arah mana perubahan itu
terjadi.
5. Fleksibel Tidak kaku dan dapat diperbarui.
PENGARUH PERUBAHAN TERHADAP STRATEGI MENJALANKAN BISNIS
Perubahan yang telah terjadi selama perjalanan bisnis harus diperhatikan guna memastikan pengaruhnya terhadap
peta bisnis dan rencana bisnis yang telah disusun. Kegagalan yang sering terjadi saaat wirausahawan sedang memulai
bisnisnya adalah:
1. Tidak mengenal dan menyadari perubahan yang terjadi.
2. Mengetahui ada dampak dari perubahan tetapi tidak mau, lupa atau tidak tahu cara mengubah strategi bisnis
sehingga akumulasi dari dampak perubahan begitu besar dan tidak bisa lagi ditangani dengan baik.
3. Terlalu berfokus pada proses menjalankan usaha saja sehingga mengabaikan perubahan dan dampaknya

Perubahan yang terjadi akan berdampak pada usang tidaknya suatu perencanaan strategi bisnis yang mengandung 4
konsekuensi bisnis, yaitu:
1. Perubahan akan menciptakan peluang atau kesempatan (new opportunity) Terkadang perubahan dapat mendatangkan
kesempatan yang bisa diambil bila kita mempunyai intuisi, naluri, dan hasrat untuk menemukannya.
2. Perubahan akan menciptakan ancaman (threat) Dengan adanya CAFTA, maka terjadi perubahan adanya perdagangan
bebas antara China dan ASEAN dan dapat menjadi ancaman bagi industri UKM, atau perusahaan di Indonesia
karena produk dari China jauh lebih murah daripada produk perusahaan Indonesia, Eropa, Jepang, dan Korea.
3. Perubahan akan menyebabkan kejadian yang memperlemah daya saing dan kondisi perusahaan (weak) Ada
beberapa perubahan yang dapat melemahkan posisi persaingan perusahaan. Contohnya:
a) Peraturan baru tentang pengurangan kadar nikotin bagi industri rokok.
b) Mengharuskan perusahaan mempunyai kendaraan yang tercatat atas nama
perusahaan minimal satu unit atau uji emisi bagi kendaraan yang tidak produktif
lagi.
c) Pengurangan kadar pengeras tau untuk produk tahu Indonesia. Oleh karena
itu, perlu dilakukan perubahan strategi. Salah satu strategi yang dapat
digunakan adalah market defence or innovative strategy.

4. Perubahan bisa memperkuat kondisi, daya saing, dan strategi yang telah
direncanakan perusahaan sehingga secara otomatis semakin populer Suatu
perubahan juga dapat memperkuat posisi produk di pasar. Contohnya:
a) Penggunaan obat generik yang dihimbau pemerintah disetiap puskesmas.
b) Pembatasan area dan jarak tertentu mengenai pendirian perusahaan
Hypermarket di kota tertentu akan memperkuat strategi bisnis toko
kelontong dan mini market di daerah-daerah.
STRATEGI MEMETAKAN PRODUK (PRODUCT MAPPING)
Sebuah bisnis yang sukses itu disebabkan oleh bisnis yang dibangun oleh
skala industri. Oleh karena itu, bisnis harus dimulai dan dijalankan dengan konsep
yang jelas baik skala organisasi, skala bisnis, maupun skala jangakauan pasarnya.
Salah satunya adalah dengan terlebih dahulu melakukan pemetaan posisi
perusahaan dengan pesaing-pesaing yang ada di pasar. Banyak bisnis
wirausahawan yang sulit berkembang karena tidak mengetahui siapa
pesaing-pesaing yang potensial dari bisnisnya yang harus diatasi dan terus
berkonsentrasi pada tingkatannya sehingga dapat lolos dari ketatnya persaingan
yang saat ini telah menjurus kearah hypercompetition. Jadi, sebaiknya seorang
wirausahawan perlu membuat hierarki pemetaan produk (product mapping
hierarchy) untuk bisnisnya sebelum menjalankan bisnis dan kemudian
membuat pemetaan kualitas, harga, dan popularitas produk sampai dibuatnya
rencana bisnis yang tajam.
STRATEGI MEMETAKAN KUALITAS DAN HARGA UNTUK MENGETAHUI POSISI
PRODUK DI PASAR
Konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di pasar adalah
dengan membandingkan kualitas produk dengan harganya yang disebut price
based on value (PBV). Ada level buruk, sedang, baik, dan bahkan sangat rendah
di pasar. Sebagai acuannya adalah kualitas produk pesaing di pasar yang sering
dibeli oleh konsumen dan harganya adalah harga rata-rata, yaitu harga diantara
harga tertinggi dengan harga terendah kemudian dibagi dua sehingga
ditemukan harga rata-rata pasar.
MEMAHAMI TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Perilaku konsumen dan permintaan suatu produk di pasar Perilaku konsumen terhadap suatu
barang akan menimbulkan permintaan dipasaran yang akan menjadikan dasar dari hukum
permintaan, yaitu bila harga suatu barang naik ceteris paribus (semua factor lain yang
memengaruhi permintaan tidak berubah) maka jumlah barang yang akan diminta konsumen
akan menurun begitu sebaliknya. Hal ini terjadi karena ada 2 anggapan pokok untuk dapat
mewujudkan hokum permintaan, yaitu:
1. Kepuasan setiap konsumen dpt diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya. Pendekatan
ini disebut dengan marginal utility.
2. Tingkat kepuasan konsumen bila lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa
tinggi atau berapa rendahnya sehingga pendekatan konsumen tidak bisa dipastikan atau diukur
(indifference curve) Hukum Gossen atau sering disebut dengan law of diminishing marginal
utility (kepuasan bisa diukur) adalah semakin banyak suatu barang yang dikonsumsikan, maka
tambahan kepuasan marginal yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsi
akan menurun.
MENGENAL TEORI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN STRATEGI
PEMASARAN DAN PROMOSI
Hal yang penting untuk dipelajari adalah factor-faktor utama perilaku konsumen dalam membeli dan apa yang
mempengaruhinya. Factor-factor penting tersebut adalah :
1. Factor budaya Factor ini sangat mendasar dalam menentukan perilaku pembelian.
2. Kelas social Kelas social dapat digolongkan dan di identifikasikan dari:
a. Tingkat pendapatan
b. Fasilitas yang dimiliki
c. Jabatan dan tingkatannya
d. Posisi di masyarakat
e. Tempat tinggal
f. Kebiasaannya

3. Keluarga Keluarga juga dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.


4. Usia dan tahap siklus hidup Factor usia dan siklus hidup dapat berbeda perilaku konsumen sehingga terdapat produk yang
berdasarkan usia dan siklus hidup.
5. Jenispekerjaan Ini juga dapat mempengaruhi perilaku pembeliannya.
6. Kondisi ekonomi Sudah pasti akan berpengaruh pada perilaku membeli seseorang.
7. Gaya hidup Dapat membedakan perilaku pembelian konsumen. Proses keputusan pembelian dari konsumen Ada 5 peran
yang dimainkan seseorang dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu:
1. Pencetus ide
2. Pemberi pengaruh
3. Pengambil keputusan
4. Pembeli
5. Pemakai Tahapan ini disebut dengan tahapan adopsi dari pembeli dalam mengambil keputusan membeli yang terdiri dari:

1. Innovator adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli dan menyerap produk untuk mengawali pembelian dari
segala resikonya. Seorang innovator adalah seorang yang berani berspekulasi.
2. Early adopter (penyerapawal) adalah orang yang mengambil keputusan membeli karena melihat innovator menggunakan
barang atau jasa tersebut. Seorang early adopter adalah seorang consultator yang mengevaluasi resiko dalam memutuskan
untuk membeli.
3. Early majority (mayoritasawal) adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli Karen banyak orang yang telah
membeli dan menggunakannya. Ciri early majority sedikit melakukan conculation dalam mengambil resiko.
4. Late majority (mayoritas akhir) adalah orang yang mengambil keputusan membeli karena seluruh masyarakat telah
menggunakannya. Seorang late majority adalah seorang risk calculation.
5. Late user (pengguna akhir) adalah orang yang terakhir menggunakan produk karena benar-benar berpikir untuk tidak mau
beresiko dan menghindari resiko dari barang yang dibeli sehingga pada saat teknologi yang baru muncul atau produk baru
muncul orang tipe ini baru akan membeli dan menggunakan produk lama yang jelas manfaatnya.
DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE/PLC)
Sama halnya dengan kehiduppan manusia, suatu produk atau bisnis juga mempunyai siklus hidup dalam proses
perjalanannya. Untuk itu strategi yang direcanakan selama proses pertumbuhan produk atau bisnis juga perlu disesuaikan
dengan keadaan. Daur hidup produk merupakan tahapan-tahapan penting dari produk yang menegaskan bahwa sifat-sifat
produk itu akan menentukan pertumbuhan produknya, yaitu :
1. Sebuah produk mempunyai waktu hidup yang terbatas karena konsumen dapat bosan dalam pemakaian atau munculnya
produk lain yang lebih inovatif.
2. Produk selalu tumbuh dan berkembang sehingga melewati tahapan-tahapan yang berbeda dalam waktu dan prosesnya.
3. Pertumbuhan produk akan memberikan perbedaan jumlah laba atau kontribusi keuntungannya. Strategi perencanaan
promosi dan pemasaran akan berbeda juga untuk setiap tahapan pertumbuhan produknya.
4. Pertumbuhan produk memengaruhi kinerja organisasi, kapasitas produksi, keuangan, permodalan, arus kas, dan strategi
penjualannya
Daur hidup produk sangat penting untuk diketahui oleh wirausahawan ketika memulai usaha, khususnya tahapan-
tahapannya. Daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan , yaitu :
1. Tahap pengenalan (introduction) Pada tahap ini biasanya terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk
baru diperkenalkan ke pasar. Laba juga mungkin belum bisa menutup biaya overhead dari keseluruhan usaha.
2. Tahap pertumbuhan (growth) Setelah biaya overhead mampu ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang
mulai meningkat cepat, maka muncul pertumbuhan produk dan juga bisnisnya.
3. Tahap kedewasaan (mature) Satu tahapan yang telah banyak member tingkat penjualan yang besar, cepat, dan tinggi serta
memberikan jumlah laba yang lumayan besar.
4. Tahap penurunan (decline) Tahapan ini adalah tahapan yang paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan laju
pertumbuhan penjualan mulai menurun sehingga diharapkan wirausahawan melakukan peluncuran produk baru atau re-
positioning produk baru.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari materi diatas adalah seorang wirausahawan setiap mengelola suatu usaha
harus selalu mengevaluasi setiap strategi yang telah direncanakan untuk suatu tujuan
mengatasi ketatnya suatu persaingan. Dalam setiap perjalanan yang dialami para
wirausahawan pada suatu bisnis yang dijalankannya pasti memiliki perubahan dalam
wirausahanya. Setiap usaha membutuhkan skill yang sangat kuat untuk menjakankan
bisnisnya. Disaat awal memulai bisnisnya pasti memiliki kegagalan didalamnya, dan
kegagalan tersebut merupakan suatu kunci untuk menuju kesuksesan dalam usahanya.
Dalam menjalankan suatu bisnis agar menuju kesuksesan perlu usaha yang stabil, dan
didalamnya pasti terdapat suatu perubahan yang dapat mempengaruhi usaha tersebut.
Perubahan tersebut dapat berupa perubahan dalam hal keuangan,ataupun yang lainnya.
Dalam suatu wirausahawan, kita juga harus dapat mengenali sifat para konsumen kita.
Tujuan untuk mengenal sifat para konsumen ialah agar kita tidak mudah tertipu dengan para
konsumen yang tidak baik datang ke tempat kita. Dalam setiap usaha memerlukan
kerjasama yang kuat antar manajer dengan para pegawai yang bekerja. Pemasar juga
harus mempelajari keinginan para para pelanggannya agar tidak terjadi kesalahpahaman
diantara mereka.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai