Anda di halaman 1dari 38

STRATEGI DAN

MANAJEMEN PENGEMBANGAN BISNIS

Anggota Kelompok 04:


1. Anisa Sri Janatin (17441369)
2. Eki Nur Laili (17441391)

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
faktor penentu yang menjadi penggerak perubahan (change driver) dan hal ini
yang perlu diketahui oleh wirausahawan yang cerdas, yaitu :

01 Perubahan yang didorong oleh faktor


ekonomi
Perubahan yang didorong oleh faktor
02 pasar

Perubahan yang digerakkan oleh


03 faktor perkembangan teknologi

Perubahan yang dipengaruhi oleh


04 iklim dan cuaca
01 Perubahan yang didorong oleh faktor ekonomi

a. Tingkat pendapatan (pendapatan per kapita)


b. Pertumbuhan penduduk
c. Perubahan kurs mata uang terhadap mata uang asing
d. Krisis ekonomi dan moneter
e. Perubahan kebijakan pemerintah dan lain-lain

Semua perubahan ekonomi yang terjadi harus diamati


dan diantisipasi agar bisnis yang baru dimulai tidak
menjadi gagal dan jatuh.
02 Perubahan yang didorong oleh faktor pasar
a. Perubahan pola persaingan
b. Perubahan gaya hidup dan perilaku pelanggan termasuk tren
kebutuhan pelanggan (customer insight)
c. Perubahan terjadi karena pesaing melakukan inovasi dan penemuan
produk baru (invention) yang mengubah pola dasar
d. Muncul pesaing baru dengan jaringan yang kuat dan terkenal
(invincible competitor) sehingga mengubahan peta persaingan di
pasar (competition change driver) dari persaingan biasa menjadi
sangat ketat
e. Perubahan yang dimotori oleh pesaing yang memasuki bisnis
dengan serentak karena ketertarikan pertumbuhan pasar
03. Perubahan yang digerakkan oleh faktor perkembangan teknologi

Sebagai contoh adalah telepon. Dulu


telepon biasa (telkom) tidak punya pesaing
atau dapat memonopoli, lalu mulai
berkembang dengan munculnya pager,
mobile phone, handphone GSM yang lebih
berwarna, berkamera, bervideo, dan
terdapat musik di dalamnya sampai
handphone yang dilengkapi sistem android
canggih seperti saat ini. Jadi,
wirausahawan sekarang harus benar-benar
mengamati perubahan teknologi yang dapat
memengaruhi pasar dan perusahaan
04 Perubahan yang dipengaruhi oleh iklim dan cuaca
Dahulu musim penghujan dan kemarau masih bisa diprediksi
waktunya, yaitu bulan April-Oktober untuk musim kemarau dan November-
Maret untuk musim penghujan. Namun, sekarang musim sudah tidak
dapat diprediksi lagi akibat adanya global warming sehingga segalanya
sulit untuk diprediksi lagi. Hal ini menyebabkan perusahaan dipengaruhi
oleh perubahan iklim dan cuaca pada saat bisnisnya sedang berjalan
sehingga memerlukan perubahan strategi.
Contohnya adalah perubahan cuaca dan iklim akan begitu
berpengaruh pada industri pertanian, perkebunan, dan sebagainya.
Perubahan cuaca juga akan memengaruhi biaya-biaya yang terjadi selama
operasional perusahaan berlangsung. Misalnya adalah pengaruh terhadap
biaya pengiriman, biaya impor dan ekspor, biaya transportasi, dan lain-lain.
Perubahan cuaca juga berpengaruh pada industri transportasi dan
industri-industri lainnya.
Jadi, strategi bisnis itu harus bersifat :
1. Dinamis
Selalu mengikuti perkembangan dan perubahan 2.
zaman. Efektif
1.
2. Efektif Dinamis
Dapat disesuaikan dengan perubahan arah
persaingan dan pasarnya. 3.
Efisien
3. Efisien
Berorientasi pada faktor biaya dari harga sebagai Sifat-sifat
akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan Strategi Bisnis
baik itu dari segi biaya produksi, biaya
pemasaran, dan distribusinya.

4. Antisipatif
Dapat dikembangkan untuk disesuaikan dan
5. 4.
dievaluasi untuk mengantisipasi ke arah mana Antisipatif
Fleksibel
perubahan itu terjadi.

5. Fleksibel
Tidak kaku dan dapat diperbaharui.
A. PENGARUH PERUBAHAN TERHADAP STRATEGI
MENJALANKAN BISNIS
Perubahan yang telah terjadi selama perjalanan bisnis harus
diperhatikan guna memastikan pengaruhnya terhadap peta bisnis dan
rencana bisnis yang telah disusun. Kegagalan yang sering terjadi saat
wirausahawan sedang memulai bisnisnya adalah :
1. Tidak mengenal atau menyadari perubahan yang terjadi.
2. Mengetahui ada dampak dari perubahan tetapi tidak mau, lupa atau
tidak tahu cara mengubah strategi bisnis sehingga akumulasi dari
dampak perubahan begitu besar dan tidak bisa lagi ditangani dengan
baik.
3. Terlalu berfokus pada proses menjalankan usaha saja sehingga
mengabaikan perubahan dan dampaknya.
PENGARUH PERUBAHAN TERHADAP
STRATEGI MENJALANKAN BISNIS (Lanjutan . . .)

Perubahan akan menciptakan ancaman Perubahan akan menciptakan peluang atau


(threat)

Dengan adanya CAFTA, maka terjadi


1 kesempatan (new opportunity)
Terkadang perubahan dapat mendatangkan

2
kesempatan yang bisa diambil bila kita
perubahan karena adanya perdagangan bebas mempunyai intuisi, naluri, dan hasrat untuk
antara China dan ASEAN. menemukannya.

Perubahan bisa memperkuat kondisi, daya Perubahan akan menyebabkan kejadian yang
saing, dan strategi yang telah direncanakan
perusahaan sehingga secara otomatis semakin
3 memperlemah daya saing dan kondisi
perusahaan (weak).
populer.

Suatu perubahan juga dapat memperkuat posisi


produk di pasar. Contoh :
4 Ada beberapa perubahan yang dapat melemahkan posisi
persaingan perusahaan. Sebagai contohnya adalah :
1) Peraturan baru tentang pengurangan kadar nikotin
bagi industri rokok kretek.
1) Penggunaan obat generik yang dihimbau oleh 2) Mengharuskan perusahaan mempunyai kendaraan
yang tercatat atas nama perusahaan minimal satu (1)
pemerintah di setiap Puskesmas.
unit atau uji emisi bagi perusahaan transportasi yang
2) Pembatasan area dan jarak tertentu mengenai
kondisi kendaraannya sudah tidak produktif lagi.
pendirian perusahaan Hypermarket di kota 3) Pengurangan kadar pengeras tahu untuk produk
tertentu akan memperkuat strategi bisnis toko tahu Indonesia bagi perusahaan makanan yang
kelontong dan mini market di daerah-daerah. berbahan baku tahu.
Jika digambarkan lebih jelas lagi dengan menggunakan diagram
mengenai dampak dan konsekuensi dari perubahan yang terjadi untuk
diperhatikan adalah sebagai berikut:
Infographic Style
B. STRATEGI MEMETAKAN PRODUK
(PRODUCT MAPPING)

Sebuah bisnis yang sukses itu disebabkan karena bisnisnya dibangun dengan pemikiran skala industri.
Oleh sebab itu, bisnis harus dimulai dan dijalankan dengan konsep yang jelas baik skala organisasi,
skala bisnis, maupun skala jangkauan pasarnya. Salah satunya adalah dengan terlebih dahulu
melakukan pemetaan posisi perusahaan dengan pesaing-pesaing yang ada di pasar, khususnya pesaing
yang paling potesial.
Banyak bisnis wirausahawan yang sulit berkembang karena tidak mengetahui siapa pesaing-pesaing
potensial dari bisnisnya yang harus diatasi dan terus berkonsentrasi pada tingkatannya sehingga
dapat lolos dari ketatnya persaingan yang saat ini telah menjurus ke arah hypercompetition. Jadi,
sebaiknya seorang wirausahawan perlu membuat hierarki pemetaan produk (product mapping
hierarchy) untuk bisnisnya sebelum menjalankan bisnis dan kemudian membuat pemetaan kualitas,
harga, dan popularitas produk sampai dibuatnya rencana bisnis yang tajam.
Jika digambarkan lebih jelas lagi dengan menggunakan diagram mengenai
dampak dan konsekuensi dari perubahan yang terjadi untuk diperhatikan
adalah sebagai berikut:

Contoh, seorang wirausahawan ingin membuka usaha restoran ayam goreng kremes di sebuah lokasi
‘X’. Untuk membangun bisnis yang berskala industri maka wirausahawan perlu melihat dan
mengevaluasi siapa pesaing yang secara langsung berpotensi dapat membuat laju penjualan
melambat. Berdasarkan hasil analisis pasar diperoleh data pesaing sebagai berikut :
1. Ada penjual ayam goreng kalasan
2. Ada warung tegal (warteg)
3. Ada KFC, McDonald
4. Ada restoran seafood
5. Ada restoran soto ayam, dan lain lain
Ditinjau dari struktur jenis produk, maka dapat diperoleh tingkatan pemetaan produk, yaitu :
1. Berdasarkan kategori produk : makan nasi atau bubur, makan roti, makan mie, dan lain-lain
2. Berdasarkan golongan atau kelas produk : makan nasi di warteg, di restoran, dan di warung nasi
uduk yang ada di laki lima atau di Mall
3. Berdasarkan jenis produk : restoran seafood, KFC, McDonald
4. Berdasarkan ciri-ciri produk : restoran ayam goreng, restoran ayam bakar
5. Berdasarkan kesamaan produk : restoran ayam goreng kalusan, ayam kremes
Jadı pesaing paling potensial secara langsung dengan ayam goreng kremes
adalah pesaing yang memiliki kesamaan produk secara manfaat, tempat,
fungsi, dan keinginan yang jika digambarkan adalah sebagai berikut :
C. STRATEGI MEMETAKAN KUALITAS DAN HARGA
UNTUK MENGETAHUI POSISI PRODUK DI PASAR
Konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di
pasar adalah dengan membandingkan kualitas produk dengan
harganya yang disebut price based on value (PBV). Ada level buruk,
sedang, baik, dan bahkan sangat rendah di pasar. Sebagai acuannya
adalah kualitas produk pesaing di pasar yang sering dibeli oleh
konsumen dan harganya adalah harga rata-rata, yaitu harga di antara
harga tertinggi dengan harga terendah kemudian dibagi dua (2)
sehingga ditemukan harga rata-rata pasar.
•Perilaku Konsumen dan Permintaan Suatu Produk di Pasar

D. MEMAHAMI TEORI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Satu hal yang sangat penting bagi seorang wirausahawan dalam mempersiapkan strategi untuk
menjalankan bisnisnya adalah teori permintaan dan penawaran (supply and demand theory) yang
ada di pasar.
Mekanisme harga di pasar adalah sebuah proses yang terjadi karena adanya kekuatan tarik menarik
antara konsumen yang ingin memiliki suatu barang dan produk yang ditawarkan oleh produsen di
pasar dengan harga yang membuat semua pihak merasa terpuaskan. Harga merupakan hasil (laba)
atas terjadinya keseimbangan tarik-menarik di pasar (penawaran dan permintaan)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memahami


teori permintaan dan penawaran ialah :

1) Perilaku Konsumen dan Permintaan


Suatu Produk di Pasar
2) Mekanisme Harga di Pasar
MEMAHAMI TEORI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN (Lanjutan....)

1) Perilaku Konsumen dan Permintaan Suatu Produk di Pasar

Perilaku konsumen terhadap suatu barang akan menimbulkan permintaan di pasar yang akan
menjadikan dasar dari hukum pemintaan, yaitu bila harga suatu barang naik ceteris paribus
(semua faktor lain yang memengaruhi permintaan tidak berubah) maka jumlah barang yang
diminta konsumen akan menurun, begitu juga sebaliknya jika harga suatu barang turun maka
permintaan akan mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena ada 2 anggapan pokok untuk dapat
mewujudkan hukum permintaan, yaitu :
1. Kepuasan setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya seperti
volume, berat, panjang, dan lan-lain. Pendekatan itu disebut dengan marginal utility.
2. Tingkat kepuasan konsumen bisa lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa
tinggi atau berapa rendahnya sehingga pendekatan konsumen tidak bisa dipastikan atau
diukur (indifference curve).
2) Mekanisme Harga di Pasar
The Law of Diminishing Return adalah hukum yang menyatakan bahwa bila suatu macam
input ditambah dengan penggunaannya sedangkan input lainnya tetap, maka tambahan output
yang dihasilkan dari setiap unit input (nilai tambah) yang ditambahkan akan meningkat tetapi
kemudian akan menurun bila input tersebut terus ditambah (Dr. Budiono, Pengantar Ekonomi
Mikro. Yogyakarta: Penerbit BPFE).

Dalam hal ini hukum penawaran adalah semakin tingginya harga suatu barang di pasar
akan diharapkan jumlah barang yang ditawarkan akan semakin tinggi juga (dari sisi produsen).
Namun, hukum penawaran tidak akan mericiptakan terjadinya sebuah transaksi jika tidak terjadi
pertemuan (interaksi) dengan hukum permintaan.

Dengan mengetahui konsep mekanisme harga, hukum permintaan, hukum penawaran,


dan keseimbangan pasar, maka seorang wirausahawan diharapkan dalam menetapkan kebijakan
harga barang yang akan dijual di pasar pada akhirnya diharapkan dapat menentukan harga dan
jumlah barang yang akan menyebabkan terjadinya Break Event Point (BEP) untuk menentukan
strategi kebijakan harga dalam rencana bisnis.
E. MENGENAL TEORI PERILAKU KONSUMEN DALAM
MENENTUKAN STRATEGI PEMASARAN DAN PROMOSI
Usia dan tahap
Faktor budaya 4 siklus hidup
1

5
Jenis pekerjaan
BUY SELL
Kelas sosial
6 Kondisi
2
ekonomi

Keluarga 3 7 Gaya hidup


E. MENGENAL TEORI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN
STRATEGI PEMASARAN DAN PROMOSI (Lanjutan...)
1) Faktor budaya
Faktor ini sangat mendasar dalam menentukan perilaku pembelian. Sebagai contoh adalah
budaya Asia yang mempertahankan adat ketimurannya, sikap sopan santun, dan makanannya.
Bangsa Indonesia gemar daging sapi namun berbeda dengan negara India yang mayoritas
melarang untuk memakan daging sapi.
2) Kelas sosial
Budaya feodalisme yang diwariskan sejak zaman dahulu akan sulit dihilangkan sehingga
permasalahan kasta dan kelas sosial begitu melekat dalam kebudayaan Indonesia. Untuk itu
kelas sosial menentukan perilaku pembelian dari masyarakat Indonesia di mana anggota setiap
kasta akan dibesarkan dengan sistem, tata krama, karakter, dan gaya yang berbeda.
Kelas sosial dapat digolongkan dan diidentifikasikan dari :
a. Tingkat pendapatan
b. Fasilitas yang dimiliki
c. Jabatan dan tingkatannya
d. Posisi di masyarakat
e. Tempat tinggal
f. Kebiasaannya
E. MENGENAL TEORI PERILAKU KONSUMEN DALAM MENENTUKAN
STRATEGI PEMASARAN DAN PROMOSI (Lanjutan...)

3) Keluarga
Keluarga juga dapat memengaruhi perilaku pembelian seseorang.
4) Usia dan tahap siklus hidup
Perilaku pembelian konsumen yang berusia muda akan berbeda dengan perilaku pembelian konsumen
yang berusia tua, sehingga terdapat produk yang berdasarkan usia dan siklus hidupnya, seperti produk
untuk balita dan anak-anak yang berbeda dengan gaya remaja, produk remaja dengan produk dewasa,
produk dewasa dengan produk orang tua, dan produk orang tua dengan produk untuk usia uzur.
5) Jenis pekerjaan
Perilaku membeli seorang wirausahawan akan berbeda dengan perilaku membeli seorang pegawai.
Seorang pegawai memiliki perilaku membeli yang berbeda dengan buruh.
6) Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi sudah pasti akan berpengaruh pada perilaku membeli seseorang. Orang yang memiliki
kondisi ekonomi yang baik tentu berbeda perilaku membelinya dengan orang yang kondisi ekonominya
lemah, begitu juga dengan orang yang kaya raya akan berbeda perilaku membelinya dengan orang
yang ekonominya biasa-biasa saja
7) Gaya hidup
Gaya hidup orang kota yang kosmopilitan dalam perilaku membelinya akan berbeda dengan orang di
desa yang terbiasa sederhana, dan sebagainya.
Ada 5 peran yang dimainkan seseorang dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu :

Orang yang pertama kali


Pencetus ide mengusulkan untuk membeli suatu
(initiator) barang atau jasa tertentu.
Proses Keputusan Pembelian
Pemberi Orang yang pendapatnya dapat
pengaruh
memengaruhi keputusan pembelian dari Konsumen
seseorang.
(influencer)

Orang yang memutuskan untuk


Pengambil
membeli atas input, pengaruh, dan
keputusan pemikirannya sendiri.
(decider)

Pembeli
Orang yang melakukan pembelian BUY
aktual baik bersifat administratif atau
(buyer) prosesnya.

Orang yang menggunakan secara SELL


langsung suatu barang atau jasa
Pemakai tertentu dari proses keputusan
(user) membeli dan dapat memberikan
feedback atau saran kepada
keempat pemberi pengaruh di atas.
Menurut The Adapters Curve dari Everett Rogers, diterangkan bahwa keputusan membeli produk yang baru
diluncurkan akan sangat bergantung pada karakter pasar atau pembeli dalam menanggung atau menghadapi
sebuah risiko dari keputusan tersebut. Tahapan ini disebut dengan tahapan adopsi dari pembeli dalam
mengambil keputusan membeli yang terdiri dari :
1) Innovator adalah orang yang berani mengambil keputusan membeli dan menyerap
produk untuk mengawali pembelian dengan segala risikonya. Seorang innovator
adalah seorang yang berani berspekulasi (speculator).
2) Early adopter (penyerap awal) adalah orang yang mengambil keputusan membeli SELL
karena melihat innovator menggunakan barang atau jasa tersebut. Seorang early
adopter adalah seorang consultator yang mengevaluasi risiko dalam memutuskan
untuk membeli.
3) Early majority (mayoritas awal) adalah orang yang berani mengambil keputusan SELL BUY
membeli karena banyak orang yang telah membeli dan menggunakannya. Ciri early
majority sedikit melakukan calculation dalam mengambil risiko (risk calculation and
consultation).
4) Late majority (mayoritas akhir) adalah orang yang menghadapi keputusan membeli
karena seluruh masyarakat telah menggunakannya. Seorang late majority adalah BUY
seorang risk calculation.
5) Late user (pengguna akhir) adalah orang yang terakhir Skills – 80%
Addmenggunakan produk karena
benar-benar berpikir untuk tidak mau berisiko dan menghindari risiko dari barang
Add Skills – 60%
yang dibeli sehingga pada saat teknologi yang baru muncul atau produk baru muncul
orang tipe ini baru akan membeli dan menggunakan produk
Add Skills – 90% lama yang jelas
manfaatnya. Ciri late user adalah menghindari risiko (risk avoidance).
F. DAUR HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE/PLC)
Daur hidup produk merupakan tahapan-tahapan penting dari produk yang
menegaskan bahwa sifat-sifat produk itu akan menentukan pertumbuhan
produknya, yaitu :
1) Sebuah produk mempunyai waktu hidup yang terbatas karena
konsumen dapat bosan dalam pemakaian atau munculnya produk lain
yang lebih inovatif.
2) Produk selalu tumbuh dan berkembang sehingga melewati tahapan-
tahapan yang berbeda dalam waktu dan prosesnya.
3) Pertumbuhan produk akan memberikan perbedaan jumlah laba atau
kontribusi keuntungannya. Strategi perencanaan promosi dan
pemasaran akan berbeda juga untuk setiap tahapan pertumbuhan
produknya.
4) Pertumbuhan produk memengaruhi kinerja organisasi, kapasitas
produksi, keuangan, permodalan, arus kas, dan strategi penjualannya.
Daur hidup produk terdiri dari 4 tahapan, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction) Pada tahapan ini biasanya
terjadi pertumbuhan penjualan yang lambat karena produk
baru diperkenalkan ke pasar
2. Tahap pertumbuhan (growth) Setelah biaya overhead mampu
ditutup oleh laba yang tinggi dari tingkat penjualan yang mulai
meningkat cepat, maka muncul pertumbuhan produk dan juga
bisnisnya.
3. Tahap kedewasaan (mature) Satu tahapan yang telah banyak
memberi tingkat penjualan yang besar, cepat, dan tinggi serta
memberikan jumlah laba yang lumayan besar. Tahapan ini harus
dioptimalkan oleh wirausahawan dengan baik.
4. Tahap penurunan (decline) Tahapan ini adalah tahapan yang
paling berbahaya karena tingkat pertumbuhan laba dan laju
pertumbuhan penjualan mulai menurun sehingga diharapkan
wirausahawan melakukan peluncuran produk baru atau re-
positioning produk baru. Strategi yang dibutuhkan adalah
pengembangan produk baru
G. TEORI 7-W TENTANG CARA PELANGGAN MENILAI BISNIS
 Tahapan-tahapan dari faktor evaluasi kualitas (7-W)
Faktor-faktor yang memengaruhi kesan kualitas dari calon pembeli adalah mengoptimalkan apapun atau semua kontak dengan
panca indra dari calon pembeli untuk menciptakan kesan kualitas yang akan diolah dan dirasakan di dalam hati dan pikirannya.
Faktor-faktor itu adalah :
What do you see
Apa yang calon pelanggan lihat tentang produk, tempat, kantor, dan bisnis Anda? Indra pertama yang menangkap sinyal-sinyal
kualitas yang Anda tawarkan adalah indra penglihatan (mata).
What do you smell
Indra kedua yang sering digunakan oleh calon pelanggan setelah indra penglihatan adalah indra penciuman, yaitu hidung.
What do you feel
Faktor ini adalah kunci sukses di dalam menawarkan produk secara experience dan demotional marketing. Indra perasa bisa
berasal dari hati atau melalui indra perasa yang sebenarnya, yaitu lidah dan mulut.
What do you think about your product
Fungsinya, Jaminannya , Kekuatannya , Daya tahannya , Kemasannya , Orangnya bagaimana (big Q) , Perusahaannya
bagaimana (large Q) , Apakah sistem manajemennya bagus. Semua konsep kualitas itu akan dinilai oleh pikiran calon pelanggan
(THINK) dan benak calon pelanggan (FEEL), baik little Q (produk), big Q (orang yang membawanya), dan large Q (bisnisnya).
What do you touch
Apa yang orang sentuh dan rasakan.
What do you hear
Ingat, kekecewaan dan keburukan akan didengar 10x lebih cepat dan tersebar ke mana-mana.
What do you get
Yang calon pelanggan dapatkan (get) bisa bersifat rasional atau material (uang, benefit biaya), serta emosional (status, gengsi,
kebanggaan, suasana, kenyamanan, aroma harum, enak, santai, dan sebagainya).
H. MENJALANKAN DAN MENGELOLA USAHA
Sama halnya dengan sebuah produk, kesuksesan sebuah bisnis
sudah pasti diawali oleh kesuksesan produk atau jasa yang diterima di
pasar. Banyak wirausahawan yang melupakan konsep daur hidup
sebuah bisnis yang bentuknya tidak jauh berbeda dengan daur hidup
produk, sehingga dalam menjalankan bisnis harus mementingkan
kesuksesan sebuah produk yang akan menjadi pijakan (milestone)
dalam mempertahankan bisnisnya.
Seorang wirausahawan harus fokus pada pertumbuhan bisnis di BUY
saat mengawali dan menjalankan bisnisnya seperti strategi promosi,
pemasaran, peluncuran produknya, keuangan, keterampilan SDM, dan
sebagainya.
SELL
H. MENJALANKAN DAN MENGELOLA USAHA (Lanjutan...)
A.Pelajari dan Pahami Siklus Hidup Bisnis
1. Tahap pengenalan bisnis
Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh seorang wirausahawan di saat mulai
memperkenalkan bisnisnya adalah sebagai berikut :
a. Produknya tidak diterima di pasar
b. Strategi promosi tidak dapat meyakinkan konsumen
c. Pemilihan lokasi usaha yang tidak mewakili persepsi konsumen
d. Ketidakcukupan kualitas produk untuk bersaing
e. Ketidakcukupan modal untuk menumbuhkan bisnis
2. Tahap pertumbuhan Bisnis
Dalam tahap ini, bisnis dapat berada dalam kondisi menghasilkan laba (profitabel).
Jadi wirausahawan mulai berpikir untuk mengamankan bisnis dari setiap kejadian dan
perubahan di pasar yang dapat menyebabkan kondisi perusahaan tidak stabil, salah
satunya adalah dengan berhemat dan menabung guna mengantisipasi hal-hal yang
mungkin terjadi.
Lanjutan ....

3. Tahap puncak bisnis


Tahapan ini merupakan tahapan yang paling baik di antara tahapan-tahapan yang
lain. Ini berarti wirausahawan harus melakukan kreativitas-kreativitas usaha agar
tidak terjadi penurunan bisnis. Salah satunya dengan cara berpikir kreatif untuk
mengembangkan dan mempertahankan bisnis.
4. Tahap penurunan bisnis
Perubahan bisnis, pasar, dan tren pasar tidaklah pasti dan tidak dapat ditentukan
kondisinya sehingga wirausahawan harus terus mengamati dan mengikuti arah
perubahan pasar, bisnis, dan tren pasar sebagai antisipasi terhadap kesulitan,
tantangan, dan masalah untuk mendapatkan inspirasi guna mendapatkan
peluang bisnis untuk membawa bisnis keluar dari krisis.
B. Faktor-faktor Penting
dalam Menjalankan Bisnis
Ada 6 faktor penting yang memengaruhi laju pergerakan dan
pertumbuhan usaha, yaitu :
a. Menjaga kualitas adalah kunci utama untuk bertahan (survive)
b. Fokus sebagai salah satu kunci sukses menjalankan bisnis
c. Mengibarkan popularitas merek dengan reputasi karena kualitas
d. Membangun keunggulan proses dan operasional yang prima dengan
sistem manajemen kualitus yang baik
e. Memotivasi sumber daya manusia
f. Manuver dan taktik bisnis untuk keluar dari krisis selama
menjalankan usaha.
B. Faktor-faktor Penting dalam Menjalankan Bisnis (Lanjutan...)
 Menjaga kualitas adalah kunci utama untuk bertahan (survive)
Telah kita ketahui bahwa syarat utama bisnis dapat bertahan dan tetap eksis di pasar dalam
persaingan yang super ketat seperti sekarang ini adalah tingkat kualitas produk yang selalu dijaga dengan
mempertahankan tingkat popularitas produk dan bisnis di mata pelanggan. Konsumen membeli sebuah
produk dengan 2 manfaat langsung, yaitu manfaat fungsional (kualitas) dan manfat emosional (popularitas).
Kualitas dan popularitas selalu menyatu utuh yang tidak dapat dipisahkan seperti keping mata uang, karena
jika salah satu dipisahkan maka bisnis akan mengalami masalah. Menjaga konsistensi kualitas dengan
menerapkan prosedur sistem mutu akan membuat fondasi kinerja operasional bisnis terbangun dengan baik,
setelah itu fokus pada bisnisnya.
 Fokus sebagai salah satu kunci sukses menjalankan bisnis
. Ada beberapa hal penting yang harus dilakukan agar berpikir fokus bisa membuat bisnisnya terus
tumbuh. Caranya adalah :
1. Persempit fokus pertumbuhan bisnis
2. Fokus pada kualitas terlebih dahulu, bukan pada kuantitas
3. Fokus pada usaha-usaha untuk mencari sumber bahan baku yang berkualitas dengan harga yang lebih
baik.
4. Mendapatkan harga yang lebih rendah akan dapat menjual produk dengan harga yang lebih baik.
5. Fokus pada saat mendominasi kategori produk
6. Fokus pada pertumbuhan bisnis.
C. Manfaat Fokus pada Pertumbuhan Bisnis
 Efek persepsi dari pelanggan terhadap bisnis Anda
menciptakan efek ‘spesialis’ atau ahli di bidangnya.
 Efek persepsi ‘peminipin’ (leader).
 Efek harga premium (price leadership).
 Efek merek dan nama yang dikenal
 Efek ‘Energizer’ dan sumber energi
 Mengibarkan popularitas merek dengan
reputasi karena kualitas
Reputasi terdiri dari popularitas dan kualitas yang didukung oleh konsistensi dan
waktu. Jika di rumuskan akan menjadi :
REPUTASI = POPULARITAS + KUALITAS + WAKTU

Popularitas itu tidak bisa dipisahkan dari aspek kualitas. Suatu bisnis yang
mengutamakan aspek popularitas produk saja tanpa mementingkan aspek kualitas
yang bisa disejajarkan tingkat popularitasnya maka sudah pasti bisnisnya tidak
akan berkembang dan akhirnya dengan sendirinya akan ditingggalkan konsumen
karena popularitas melalui promosi, iklan, dan penjualannya ternyata hanya kata-
kata kosong belaka.
Cara jitu untuk membuat bisnis berjalan dengan baik adalah menumbuhkan aspek
popularitas dan kualitas secara bersama-sama, yaitu :
1. Aspek popularitas dengan strategi pemasaran dan inovasi.
2. Aspek kualitas dengan menerapkan sistem mutu (quality system) di dalam
proses dan perencanaan produknya
Iklan sebuah bisnis dinyatakan akan berhasil
memengaruhi konsumen dan mempopulerkan sebuah
bisnis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Bersifat pengulangan (repetition)


b. Bersifat melindungi (protecting)
c. Bersifat menghapus (eraser)
d. Menciptakan kesan yang sensasional
(sensational effect)
e. Menciptakan motivasional dan
keyakinan (motivational)
Hal pertama yang harus
dilakukan oleh seorang wirausahawan
agar bisnisnya tetap dan terus
Membangun dipercaya oleh pelanggan adalah
Keunggulan Proses dan membangun bisnis berkualitas. Itu
Operasional yang Prima berarti membangun sistem manajemen
dengan Sistem Kualitas kualitas, konsep ini disebut dengan
building trust to retain your customer
dan inilah cikal bakal dari konsep
membangun popularitas.

Jadi, semakin populer karena semakin banyak ‘koin reputasi’ yang


telah dikumpulkan oleh sistem pelayanan dan operasional yang berkualitas
hingga menumpuk tinggi seperti gunung ‘koin emas’ yang tidak mudah
runtuh bila terjadi keluhan-keluhan pelanggan terhadap kelemahan sebuah
bisnis.
Mengenal Manfaat Sistem
Manajemen Mutu ISO 9000 dalam
Kesuksesan Sebuah Bisnis
Perusahaan yang maju pasti dibangun oleh seorang
wirausahawan yang berpikiran maju yang tentunya didasari oleh suatu
sistem yang konsisten, efisien, dan efektif. Untuk itu setiap karyawan
dapat mengetahui apa sasaran perusahaan dan apa yang diharapkan
dari perusahaan.
Konsumen pasti tidak mau bila hari ini membeli produk yang
bagus tetapi besok belum tentu bagus. Untuk itu setiap perusahaan
perlu menerapkan standarisasi suatu proses atau pekerjaan agar setiap
produk yang dihasilkan mutunya sama. Jenis standarisasi yang
berhubungan dengan produk secara langsung ataupun tidak langsung
adalah sebagai berikut :
a. Standar Mutu Produk, contohnya adalah SNI (Standar Nasional
Indonesia), label halal, dan lain-lain
b. Standar Teknis ke Laboratorium (ISO Guide 25)
c. Standar Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000)
d. Standar Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14000)
e. Standar Pengendalian Proses Penting Produksi pada Industri
Pangan. Contohnya adalah HACCP (Hazard Analytic Critical Control
Point)
Manuver Taktik Bisnis Selama
Menjalankan Bisnis
Manuver-manuver bisnis yang sering dilakukan oleh seorang wirausahawan
adalah sebagai berikut :
1. Melakukan inovasi produk yang mampu memberikan nilai tambah
kepuasan bagi konsumen secara terus-menerus
2. Meningkatkan nilai tambah bisnis bagi konsumen dengan meningkatkan
fasilitas-fasilitas baru yang bisa mempermudah bagi konsumen untuk
membeli, menerima, mencari, mengakses informasi, dan menikmati hal-
hal lain yang perusahaan tawarkan.
3. Meningkatkan citra, gengsi, status, dan nilai emosional atas kepemilikan
produk perusahaan oleh konsumen dengan cara promosi, iklan yang
tepat, komunikasi merek dan sponsorship yang didukung oleh
pengasosiasian fitur yang tepat. Contohnya adalah dengan bintang film
atau selebritis yang mempunyai citra yang mendukung posisi produk,
iklan di majalah yang tepat, kemasan yang ditingkatkan kualitasnya,
lokasinya, dan lain-lain.
4. Menciptakan jaringan untuk menguatkan merek dan pasar.
Contohnya adalah BCA Peduli, Peluk Asa dari Telkomsel, Polygon
Community, Harley Davidson Club, Djarum Black Community, dan lain-
lain.
5. Melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) untuk
meningkatkan citra perusahaan. Dilakukannya CSR, maka citra positif
perusahaan akan terbentuk dan
KESIMPULAN
Seorang wirausahawan setiap mengelola suatu usaha harus selalu mengevaluasi
setiap strategi yang telah direncanakan untuk suatu tujuan mengatasi ketatnya suatu
persaingan. Dalam setiap perjalanan yang dialami wirausahawan pada suatu bisnis yang
dijalankannya pasti memiliki perubahan dalam wirausahanya. Setiap usaha membutuhkan skill
yang sangat kuat untuk menjalankan bisnisnya
Strategi dan manajemen pengembangan bisnis bagi perusahaan atau organisasi
dipandang sangat urgent atau penting. Karena melihat peran dan manfaatnya bagi
keberlangsungan dan keberhasilan perusahaan/organisasi yang harus menyesuaikan dengan
lingkungan yang penuh perkembangan dan perubahan serta kian pesatnya baik informasi
maupun teknologi.
Dalam menjalankan suatu bisnis atau usaha agar menuju kesuksesan perlu usaha
yang stabil, dan didalamnya pasti terdapat suatu perubahan yang dapat mempengaruhi usaha
tersebut. Kita juga harus dapat mengenali sifat para konsumen kita agar tidak mudah tertipu
dengan para konsumen yang tidak baik datang ke tempat kita.Dalam setiap usaha memerlukan
kerjasama yang kuat antar manajer dengan para pegawai yang bekerja. Pemasar juga harus
mempelajari keinginan para pelanggannya agar tidak terjadi kesalahpahaman diantara mereka.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai