http://www.free-powerpoint-templates-design.com
faktor penentu yang menjadi penggerak perubahan (change driver) dan hal ini
yang perlu diketahui oleh wirausahawan yang cerdas, yaitu :
4. Antisipatif
Dapat dikembangkan untuk disesuaikan dan
5. 4.
dievaluasi untuk mengantisipasi ke arah mana Antisipatif
Fleksibel
perubahan itu terjadi.
5. Fleksibel
Tidak kaku dan dapat diperbaharui.
A. PENGARUH PERUBAHAN TERHADAP STRATEGI
MENJALANKAN BISNIS
Perubahan yang telah terjadi selama perjalanan bisnis harus
diperhatikan guna memastikan pengaruhnya terhadap peta bisnis dan
rencana bisnis yang telah disusun. Kegagalan yang sering terjadi saat
wirausahawan sedang memulai bisnisnya adalah :
1. Tidak mengenal atau menyadari perubahan yang terjadi.
2. Mengetahui ada dampak dari perubahan tetapi tidak mau, lupa atau
tidak tahu cara mengubah strategi bisnis sehingga akumulasi dari
dampak perubahan begitu besar dan tidak bisa lagi ditangani dengan
baik.
3. Terlalu berfokus pada proses menjalankan usaha saja sehingga
mengabaikan perubahan dan dampaknya.
PENGARUH PERUBAHAN TERHADAP
STRATEGI MENJALANKAN BISNIS (Lanjutan . . .)
2
kesempatan yang bisa diambil bila kita
perubahan karena adanya perdagangan bebas mempunyai intuisi, naluri, dan hasrat untuk
antara China dan ASEAN. menemukannya.
Perubahan bisa memperkuat kondisi, daya Perubahan akan menyebabkan kejadian yang
saing, dan strategi yang telah direncanakan
perusahaan sehingga secara otomatis semakin
3 memperlemah daya saing dan kondisi
perusahaan (weak).
populer.
Sebuah bisnis yang sukses itu disebabkan karena bisnisnya dibangun dengan pemikiran skala industri.
Oleh sebab itu, bisnis harus dimulai dan dijalankan dengan konsep yang jelas baik skala organisasi,
skala bisnis, maupun skala jangkauan pasarnya. Salah satunya adalah dengan terlebih dahulu
melakukan pemetaan posisi perusahaan dengan pesaing-pesaing yang ada di pasar, khususnya pesaing
yang paling potesial.
Banyak bisnis wirausahawan yang sulit berkembang karena tidak mengetahui siapa pesaing-pesaing
potensial dari bisnisnya yang harus diatasi dan terus berkonsentrasi pada tingkatannya sehingga
dapat lolos dari ketatnya persaingan yang saat ini telah menjurus ke arah hypercompetition. Jadi,
sebaiknya seorang wirausahawan perlu membuat hierarki pemetaan produk (product mapping
hierarchy) untuk bisnisnya sebelum menjalankan bisnis dan kemudian membuat pemetaan kualitas,
harga, dan popularitas produk sampai dibuatnya rencana bisnis yang tajam.
Jika digambarkan lebih jelas lagi dengan menggunakan diagram mengenai
dampak dan konsekuensi dari perubahan yang terjadi untuk diperhatikan
adalah sebagai berikut:
Contoh, seorang wirausahawan ingin membuka usaha restoran ayam goreng kremes di sebuah lokasi
‘X’. Untuk membangun bisnis yang berskala industri maka wirausahawan perlu melihat dan
mengevaluasi siapa pesaing yang secara langsung berpotensi dapat membuat laju penjualan
melambat. Berdasarkan hasil analisis pasar diperoleh data pesaing sebagai berikut :
1. Ada penjual ayam goreng kalasan
2. Ada warung tegal (warteg)
3. Ada KFC, McDonald
4. Ada restoran seafood
5. Ada restoran soto ayam, dan lain lain
Ditinjau dari struktur jenis produk, maka dapat diperoleh tingkatan pemetaan produk, yaitu :
1. Berdasarkan kategori produk : makan nasi atau bubur, makan roti, makan mie, dan lain-lain
2. Berdasarkan golongan atau kelas produk : makan nasi di warteg, di restoran, dan di warung nasi
uduk yang ada di laki lima atau di Mall
3. Berdasarkan jenis produk : restoran seafood, KFC, McDonald
4. Berdasarkan ciri-ciri produk : restoran ayam goreng, restoran ayam bakar
5. Berdasarkan kesamaan produk : restoran ayam goreng kalusan, ayam kremes
Jadı pesaing paling potensial secara langsung dengan ayam goreng kremes
adalah pesaing yang memiliki kesamaan produk secara manfaat, tempat,
fungsi, dan keinginan yang jika digambarkan adalah sebagai berikut :
C. STRATEGI MEMETAKAN KUALITAS DAN HARGA
UNTUK MENGETAHUI POSISI PRODUK DI PASAR
Konsep pemetaan kualitas dan harga antara produk-produk di
pasar adalah dengan membandingkan kualitas produk dengan
harganya yang disebut price based on value (PBV). Ada level buruk,
sedang, baik, dan bahkan sangat rendah di pasar. Sebagai acuannya
adalah kualitas produk pesaing di pasar yang sering dibeli oleh
konsumen dan harganya adalah harga rata-rata, yaitu harga di antara
harga tertinggi dengan harga terendah kemudian dibagi dua (2)
sehingga ditemukan harga rata-rata pasar.
•Perilaku Konsumen dan Permintaan Suatu Produk di Pasar
D. MEMAHAMI TEORI
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Satu hal yang sangat penting bagi seorang wirausahawan dalam mempersiapkan strategi untuk
menjalankan bisnisnya adalah teori permintaan dan penawaran (supply and demand theory) yang
ada di pasar.
Mekanisme harga di pasar adalah sebuah proses yang terjadi karena adanya kekuatan tarik menarik
antara konsumen yang ingin memiliki suatu barang dan produk yang ditawarkan oleh produsen di
pasar dengan harga yang membuat semua pihak merasa terpuaskan. Harga merupakan hasil (laba)
atas terjadinya keseimbangan tarik-menarik di pasar (penawaran dan permintaan)
Perilaku konsumen terhadap suatu barang akan menimbulkan permintaan di pasar yang akan
menjadikan dasar dari hukum pemintaan, yaitu bila harga suatu barang naik ceteris paribus
(semua faktor lain yang memengaruhi permintaan tidak berubah) maka jumlah barang yang
diminta konsumen akan menurun, begitu juga sebaliknya jika harga suatu barang turun maka
permintaan akan mengalami kenaikan. Hal ini terjadi karena ada 2 anggapan pokok untuk dapat
mewujudkan hukum permintaan, yaitu :
1. Kepuasan setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau satuan terukur lainnya seperti
volume, berat, panjang, dan lan-lain. Pendekatan itu disebut dengan marginal utility.
2. Tingkat kepuasan konsumen bisa lebih tinggi atau lebih rendah tanpa mengatakan berapa
tinggi atau berapa rendahnya sehingga pendekatan konsumen tidak bisa dipastikan atau
diukur (indifference curve).
2) Mekanisme Harga di Pasar
The Law of Diminishing Return adalah hukum yang menyatakan bahwa bila suatu macam
input ditambah dengan penggunaannya sedangkan input lainnya tetap, maka tambahan output
yang dihasilkan dari setiap unit input (nilai tambah) yang ditambahkan akan meningkat tetapi
kemudian akan menurun bila input tersebut terus ditambah (Dr. Budiono, Pengantar Ekonomi
Mikro. Yogyakarta: Penerbit BPFE).
Dalam hal ini hukum penawaran adalah semakin tingginya harga suatu barang di pasar
akan diharapkan jumlah barang yang ditawarkan akan semakin tinggi juga (dari sisi produsen).
Namun, hukum penawaran tidak akan mericiptakan terjadinya sebuah transaksi jika tidak terjadi
pertemuan (interaksi) dengan hukum permintaan.
5
Jenis pekerjaan
BUY SELL
Kelas sosial
6 Kondisi
2
ekonomi
3) Keluarga
Keluarga juga dapat memengaruhi perilaku pembelian seseorang.
4) Usia dan tahap siklus hidup
Perilaku pembelian konsumen yang berusia muda akan berbeda dengan perilaku pembelian konsumen
yang berusia tua, sehingga terdapat produk yang berdasarkan usia dan siklus hidupnya, seperti produk
untuk balita dan anak-anak yang berbeda dengan gaya remaja, produk remaja dengan produk dewasa,
produk dewasa dengan produk orang tua, dan produk orang tua dengan produk untuk usia uzur.
5) Jenis pekerjaan
Perilaku membeli seorang wirausahawan akan berbeda dengan perilaku membeli seorang pegawai.
Seorang pegawai memiliki perilaku membeli yang berbeda dengan buruh.
6) Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi sudah pasti akan berpengaruh pada perilaku membeli seseorang. Orang yang memiliki
kondisi ekonomi yang baik tentu berbeda perilaku membelinya dengan orang yang kondisi ekonominya
lemah, begitu juga dengan orang yang kaya raya akan berbeda perilaku membelinya dengan orang
yang ekonominya biasa-biasa saja
7) Gaya hidup
Gaya hidup orang kota yang kosmopilitan dalam perilaku membelinya akan berbeda dengan orang di
desa yang terbiasa sederhana, dan sebagainya.
Ada 5 peran yang dimainkan seseorang dalam mengambil keputusan pembelian, yaitu :
Pembeli
Orang yang melakukan pembelian BUY
aktual baik bersifat administratif atau
(buyer) prosesnya.
Popularitas itu tidak bisa dipisahkan dari aspek kualitas. Suatu bisnis yang
mengutamakan aspek popularitas produk saja tanpa mementingkan aspek kualitas
yang bisa disejajarkan tingkat popularitasnya maka sudah pasti bisnisnya tidak
akan berkembang dan akhirnya dengan sendirinya akan ditingggalkan konsumen
karena popularitas melalui promosi, iklan, dan penjualannya ternyata hanya kata-
kata kosong belaka.
Cara jitu untuk membuat bisnis berjalan dengan baik adalah menumbuhkan aspek
popularitas dan kualitas secara bersama-sama, yaitu :
1. Aspek popularitas dengan strategi pemasaran dan inovasi.
2. Aspek kualitas dengan menerapkan sistem mutu (quality system) di dalam
proses dan perencanaan produknya
Iklan sebuah bisnis dinyatakan akan berhasil
memengaruhi konsumen dan mempopulerkan sebuah
bisnis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :