Dengan adanya pandemic Covid-19, tidak sedikit jumlah perusahaan yang terdampak Corona,
bahkan sampai harus banting setir. Baik dari segi alokasi dana, kebijakan operasional, hingga
produk yang dijual di pasaran. Adanya pemberlakuan social dan physical distancing juga
menyebabkan beberapa tempat usaha tidak dapat berjalan seperti biasanya.
a. Menurut anda apakah yang harus dilakukan oleh manajer dalam menyikapi
perubahan ketidakpastian lingkungan seperti itu?
Jawab : menurut saya berikut hal-hal yang harus dilakukan manajer dalam menyikapi
perubahan ketidakpastian lingkungan tersebut, antara lain :
1. Meningkatkan Kualitas SDM
Dengan meningkatkan kualitas SDM, bisnis yang dijalankan bisa survive dari persaingan
yang sangat ketat dengan cara memberikan pelatihan, pengetahuan tentang teknologi
saat ini dan juga dengan meningkat kualitas diri sendiri sebagai pemimpin di suatu
bisnis.
2. Responsif
Cepat tanggap dan responsif terhadap perubahan yang terjadi dapat dihadapi jika
memiliki SDM yang berkualitas. Ketelitian dalam melihat peluang baru, kecepatan dalam
menangani keluhan konsumen, tanggap terhadap serangan kompetitor membutuhkan
strategi yang ampuh untuk menghadapinya. Jika salah dalam menangani keluhan
konsumen, maka konsumen akan kecewa, dan meninggalkan Anda, kemudian beralih ke
kompetitor.
3. Upgrade Teknologi
Karena perkembangan dan pertumbuhan teknologi yang sangat cepat maka kita harus
bisa mengembangkan teknologi yang mendukung usaha kita dengan cara mengganti
teknologi yang lama dengan teknologi yang baru sehingga dapat menghasilkan produk
yang lebih berkualitas untuk dapat bersaing dengan competitor.
4. Meningkatkan Akses Informasi
Informasi merupakan sesuatu yang penting saat ini. Sehingga kita harus bisa
mengembangkan sumber informasi yang kita dapat bukan hanya dari Televisi, Radio
atau surat kabar tetapi juga melalui Internet, social media untuk mendapatkan informasi
yang lebih banyak dan juga dengan mengembangkan sumber informasi maka
pengetahuan dan wawasan kita juga ikut bertambah.
5. Evaluasi Pencapaian Target
Jika kita menjalani suatu bisnis maka diperlukan adanya evaluasi untuk mengetahui
bagaimana perkembangan bisnis yang sudah kita jalani apakah sudah baik atau masih
ada kekurangan yang ada di dalam bisnis kita.
Kesimpulannya adalah lingkungan ekonomi harus menyesuaikan apa yang sedang
terjadi dalam dunia bisnis sehingga jika ingin menjalani suatu bisnis atau sedang
menjalaninya bisa bertahan saat mengahadapi perubahan dan masalah yang terjadi
dalam dunia bisnis.
Kedua, lingkungan bisnis makro juga hanya memberikan sinyal yang lemah (periferal)
kepada manajemen (Day dan Schoemaker,2005, 2006). Sinyal yang diberikan amat
lemah (weak signals), oleh karena itu sering terlewatkan oleh eksekutif (kecolongan).
Amat jarang ditemukan sinyal perubahan yang transparan. Manajemen perlu melakukan
deteks isinyal yang berada di pinggiran (scanning the periphery). Kecenderungan
perubahan biasanya baru dapat dilihat dalam jangka panjang. Kadang kala sinyal yang
diberikan bertolak belakang satu sama lain yang dapat menyulitkan pemilahan. Oleh
karena itu, disamping pengetahuan dan kecakapan, manajemen juga dituntut memiliki
intuisi bisnis yang terlatih, dan terus menerus diasah. Manajemen juga perlu menggali
sumber informasi di luar yang formal dan resmi. Pada banyak negara berkembang,
manajemen perlu membangun jaringan informasi secara informal, yang biasanya
berasal dari rekan bisnis, gosip, humor. Jika perlu manajemen perlu memiliki sumber
informasi dari pusat pengambilan keputusan kebijaksanaan lingkungan makro
(insidersources).
Dilihat dari kepentingan perusahaan, lingkungan bisnis makro juga memiliki sifat tak
dapat dikendalikan. Manajemen sama sekali tidak memiliki kendali manajerial terhadap
besaran dan arah perubahan lingkungan makro. Dalam batas-batas tertentu yang amat
kecil, hanya perusahaan yang amat sangat luar biasa -dalam segala ukuran-kadang kala
memegang kendali lingkungan makro. Akibatnya, manajemen tidak dapat sepenuhnya
bersikap proaktif. Hanya sedikit manajemen yang mampu mengembangkan sikap
proaktif secara ajek. Cenderung bersikap reaktif. Manajemen lebih banyak hanya
sekedar menunggu. Manajemen hanya sekedar memberikan tanggapan terhadap
perubahan lingkungan makro. Manajemen cenderung hanya menyiapkan antisipasi
bisnis. Oleh karena itu, biasanya pilihan yang paling lazim adalah menyesuaikan
(adaptasi) dengan perubahan lingkungan bisnis. Prinsip bersedia melakukan adaptasi
atau memilih mati (adapt or die) amat populer. Kalaulah ada perusahaan yang mampu
melakukan rekayasa pada lingkungan bisnis makro, biasanya memerlukan biaya yang
amat mahal dan juga membutuhkan waktu tunggu yang relatif lama.