Anda di halaman 1dari 10

202080034

BAGAS WICAKSONO NUGROHO


Manajemen Stratejik
TUGAS
CHAPTER 1
1-1. Bagaimana tiga elemen globalisasi, inovasi, dan keberlanjutan
memengaruhi pemahaman Anda tentang strategi?

Jawaban : dari ketiga factor inovasi keberlanjutan, dan globalisasi


mempunyai pengaruh besar terhadap strategi perusahaan. Ada juga
pertumbuhan perusahaan di pasar baru dan pengembangan barang dan jasa
baru yang didorong oleh globalisasi.

1-2. Strategi organisasi dapat dibagi secara kasar menjadi dua kategori: (a)
formulasi dan (b) implementasi. Meskipun ada persilangan yang sah
antara keduanya, bagaimana Anda mengkarakterisasi masalah yang
terlibat dalam setiap Upaya?

Jawaban : ada 4 fase berdasarkan Manajemen Strategik

• Phase 1 = perencanaan keuangan dasar (basic financial planning)


• Phase 2 = perencanaan berbasis perkiraan (forecast-based planning)
• Phase 3 = Perencanaan Strategis Beorientasi External (externally
oriented strategic planning)
• Phase 4 = manajemen strategis (Strategic Management)

Phase 1, 2, dan 3 lebih dianggap sebagai bagian dari kategori formulasi. Setiap
phase menyarankan perlunya memindai lingkungan internal dan eksternal dan
mengembangkan rencana yang beradaptasi dengan proyeksi dan prakiraan. Phase
terakhir, manajemen strategis, adalah tentang pilihan organisasi untuk menerapkan
strategi yang direncanakan. Pada tahap ini, semua orang di seluruh organisasi
dilibatkan untuk mendukung tujuan strategis.
1-3. Mengapa manajemen strategis dianggap penting untuk persaingan
pasar global?

Jawaban : Penelitian menunjukkan bahwa organisasi yang menerapkan


manajemen strategis umumnya memiliki kinerja lebih baik daripada
organisasi yang tidak menerapkannya. Tercapainya kecocokan atau
kecocokan yang tepat antara lingkungan organisasi dengan strategi, struktur,
dan prosesnya mempunyai dampak positif terhadap kinerja organisasi. Tiga
manfaat manajemen strategis yang dinilai paling tinggi adalah pemahaman
yang lebih jelas tentang visi strategis perusahaan, fokus yang lebih tajam
pada hal-hal yang penting secara strategis, dan pemahaman yang lebih baik
tentang lingkungan yang berubah dengan cepat. Ketika lingkungan dunia
menjadi semakin kompleks dan berubah, Strategic Management digunakan
oleh perusahaan-perusahaan saat ini sebagai salah satu cara untuk membuat
lingkungan lebih mudah dikelola.

1-4. Apa dampak keberlanjutan pada praktik bisnis?

Jawab : Sustainability = Mengacu pada penggunaan praktik bisnis untuk


mengelola triple bottom line yang melibatkan 1- pengelolaan laba/rugi
tradisional; 2- pengelolaan tanggung jawab sosial perusahaan; dan 3-
pengelolaan tanggung jawab lingkungannya. Perusahaan yang menerapkan
pendekatan bisnis berkelanjutan mempunyai tanggung jawab terhadap
karyawannya, pelanggannya, dan masyarakat. Perusahaan yang menganut
keberlanjutan mengalami peningkatan dinamis dalam mitigasi risiko,
inovasi, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Keberlanjutan menghasilkan tingkat keterlibatan karyawan yang tinggi,
koneksi berkualitas tinggi, dan keterlibatan yang lebih kreatif.

1-5. Tentukan fleksibilitas strategis dan jelaskan implikasinya. Mengapa


pembelajaran organisasi penting untuk pengembangan jangka panjang
fleksibilitas strategis organisasi yang berniat memasuki pasar luar
negeri?

Jawaban : Sederhananya, organisasi pembelajar dapat belajar dari


pengalamannya. Ini jauh lebih rumit. Organisasi terampil dalam empat
aktivitas utama: (1) pemecahan masalah secara sistematis; (2) bereksperimen
dengan pendekatan baru; (3) belajar dari pengalaman dan sejarah sendiri
serta pengalaman orang lain; dan (4) mentransfer pengetahuan dengan cepat
dan efisien ke seluruh organisasi. Ini berarti bahwa orang-orang di semua
tingkatan, tidak hanya manajemen puncak, perlu dilibatkan dalam
manajemen strategis - dengan membantu memindai lingkungan untuk
mendapatkan informasi penting, menyarankan perubahan pada strategi dan
program untuk memanfaatkan perubahan lingkungan, dan bekerja sama
dengan pihak lain untuk terus menerus melakukan perubahan. memperbaiki
metode kerja, prosedur, dan teknik evaluasi. Penelitian menunjukkan bahwa
organisasi yang bersedia bereksperimen dan belajar dari pengalamannya
akan lebih sukses dibandingkan organisasi yang tidak. Manajemen strategis
top-down berasumsi bahwa hanya manajemen puncak yang mempunyai
posisi untuk berkontribusi terhadap perencanaan strategis. Pendekatan ini
dapat berjalan cukup baik dalam organisasi birokrasi dengan sedikit
komunikasi horizontal. Perencanaan strategis dari atas ke bawah memaksa
semua unit untuk terlibat dalam proses perencanaan dan memastikan bahwa
semua unit sesuai dengan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan
secara keseluruhan. Keterbatasan pendekatan top-down adalah bahwa semua
motivasi datang dari atas dan unit-unit yang lebih rendah mungkin hanya
bertindak untuk menyenangkan atasan. Kemungkinan munculnya konsep-
konsep strategis baru yang segar di tingkat bawah organisasi menjadi
semakin kecil, semakin banyak stimulus untuk perencanaan strategis datang
dari atas.

1-6. Apa itu peristiwa pemicu? Buat daftar beberapa peristiwa pemicu yang
merangsang perubahan strategis.

Jawaban = Peristiwa pemicu: adalah sesuatu yang bertindak sebagai stimulus


untuk perubahan strategi.

Hal-hal yang mengakibatkan peristiwa pemicu di anataranya :

• Adanya CEO baru


• Intervensi eksternal
• Ancaman perubahan kepemilikan-
• Kesenjangan kinerja
• Titik belok strategis
1-7. Apa mode perencanaan pengambilan keputusan strategis yang paling
disukai untuk organisasi yang bersaing secara internasional?

Jawaban : Modus perencanaan umumnya lebih unggul dibandingkan modus


kewirausahaan dan adaptif ketika organisasi cukup besar ketika pengetahuan
tersebar ke seluruh organisasi, dan ketika organisasi memiliki setidaknya
jumlah waktu yang moderat untuk terlibat dalam perencanaan strategis.
Buku ini mengusulkan bahwa mode perencanaan lebih rasional dan dengan
demikian merupakan cara yang lebih baik dalam membuat keputusan paling
strategis. Namun, hal ini mungkin tidak selalu bisa dilakukan. Modus
kewirausahaan bisa sangat berguna ketika waktu terbatas ketika seseorang
atau kelompok dapat memahami esensi bisnis dan lingkungannya, dan orang
atau kelompok tersebut dapat mempengaruhi seluruh organisasi untuk
menerima keputusan strategisnya. Modus adaptif umumnya tidak dianggap
efektif dalam banyak situasi, namun tampaknya menjadi model pengganti
ketika modus kewirausahaan atau perencanaan tidak dapat berjalan secara
efektif karena pertikaian politik.

1-8. Menurut Anda, perubahan apa yang mungkin terjadi dalam


lingkungan tugas langsung untuk bisnis yang beroperasi dalam industri
jasa keuangan?

Jawaban = Beberapa perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan


tugas langsung bagi bisnis yang beroperasi dalam industri jasa keuangan
meliputi:

1. Perubahan Regulasi: Industri jasa keuangan sering kali terpengaruh oleh


perubahan regulasi dan kebijakan pemerintah. Perubahan ini dapat
mencakup aturan baru terkait dengan perlindungan konsumen, kepatuhan
anti-pencucian uang (AML), atau kepatuhan terhadap regulasi keuangan
internasional.

2. Teknologi Finansial (Fintech): Kemajuan dalam teknologi finansial dapat


mengubah cara bisnis tradisional di industri jasa keuangan beroperasi.
Perusahaan fintech yang menawarkan solusi seperti pembayaran digital,
pinjaman peer-to-peer, dan manajemen keuangan pribadi dapat mengubah
lanskap persaingan dan memaksa bisnis tradisional untuk menyesuaikan
model bisnis mereka.

3. Perubahan dalam Preferensi Konsumen: Perubahan perilaku konsumen,


terutama yang berkaitan dengan teknologi dan kenyamanan, dapat
mempengaruhi permintaan untuk produk dan layanan keuangan tertentu.
Misalnya, peningkatan penggunaan perbankan online atau mobile banking
dapat mengubah cara bisnis berinteraksi dengan pelanggan dan menyediakan
layanan mereka.

4. Perkembangan Ekonomi dan Pasar: Perubahan dalam kondisi ekonomi


global dan pasar keuangan dapat mempengaruhi kinerja bisnis dalam
industri jasa keuangan. Fluktuasi suku bunga, volatilitas pasar, dan
perubahan dalam kondisi makroekonomi dapat memengaruhi kesehatan
keuangan dan kinerja investasi perusahaan.

5. Keamanan Informasi dan Cybersecurity: Ancaman keamanan informasi


dan cybersecurity semakin menjadi perhatian bagi bisnis di industri jasa
keuangan. Serangan siber seperti pencurian data, phishing, dan peretasan
sistem dapat merusak reputasi perusahaan dan mengakibatkan kerugian
finansial yang signifikan.

6. Persaingan dan Konsolidasi Industri: Persaingan di industri jasa keuangan


terus meningkat, baik dari perusahaan tradisional maupun dari pemain baru
seperti perusahaan fintech. Konsolidasi industri, baik melalui akuisisi atau
kolaborasi strategis, juga dapat memengaruhi dinamika persaingan di pasar.

Mengantisipasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan dalam lingkungan


tugas langsung ini penting bagi bisnis dalam industri jasa keuangan untuk
mempertahankan keunggulan kompetitif dan memenuhi kebutuhan
pelanggan.

1-9. Bagaimana perubahan ini berdampak pada strategi tingkat


perusahaan, bisnis, dan fungsional bisnis jasa keuangan? Apakah
perubahan ini akan memengaruhi Anda sebagai pelanggan?
Jawaban = Perubahan dalam lingkungan tugas langsung industri jasa
keuangan dapat memiliki dampak yang signifikan pada strategi perusahaan, bisnis,
dan fungsional bisnis, serta dapat memengaruhi pelanggan secara langsung.
Berikut adalah beberapa contoh dampak dan implikasi dari perubahan tersebut:

1. Strategi Perusahaan:

- Perusahaan mungkin perlu meninjau dan menyesuaikan strategi keseluruhan


mereka untuk tetap relevan dan kompetitif dalam lingkungan yang berubah-ubah.
Ini mungkin termasuk menetapkan prioritas baru, mengidentifikasi peluang baru
untuk pertumbuhan, atau mengevaluasi model bisnis yang ada.

- Kebijakan pengembangan produk dan ekspansi pasar dapat disesuaikan untuk


memanfaatkan peluang baru yang muncul atau untuk mengantisipasi tantangan
yang dihadapi di masa depan.

2. Strategi Bisnis:

- Bisnis individual dalam industri jasa keuangan mungkin perlu mengubah fokus
mereka, menyesuaikan produk dan layanan mereka, atau bahkan memperluas atau
menyempitkan pasar target mereka sesuai dengan perubahan dalam lingkungan
eksternal.

- Investasi dalam teknologi dan inovasi mungkin menjadi prioritas untuk


memungkinkan adaptasi terhadap tren baru dan untuk meningkatkan efisiensi
operasional.

3. Strategi Fungsional Bisnis:

- Fungsi-fungsi bisnis seperti pemasaran, operasi, keuangan, dan sumber daya


manusia mungkin perlu menyesuaikan strategi mereka untuk mendukung tujuan
perusahaan dan bisnis dalam menghadapi perubahan lingkungan.
- Misalnya, departemen pemasaran mungkin perlu menyesuaikan strategi
komunikasi dan promosi untuk mencerminkan perubahan dalam preferensi
konsumen atau untuk menargetkan segmen pasar baru.

Dampak pada Pelanggan:

Perubahan dalam strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional bisnis jasa keuangan
dapat memiliki berbagai dampak pada pelanggan, termasuk:

- Penawaran Produk dan Layanan: Pelanggan mungkin melihat penambahan atau


perubahan dalam produk dan layanan yang ditawarkan oleh perusahaan, sesuai
dengan strategi bisnis baru.

- Pengalaman Pelanggan: Peningkatan investasi dalam teknologi dan inovasi


dapat menghasilkan pengalaman pelanggan yang lebih baik, misalnya melalui
platform digital yang lebih user-friendly atau layanan pelanggan yang lebih
responsif.

- Harga dan Biaya: Perubahan dalam strategi bisnis dapat mempengaruhi harga
dan biaya produk dan layanan, yang mungkin berdampak pada keputusan
pembelian pelanggan.

- Perlindungan dan Keamanan: Perubahan dalam kebijakan dan praktik


keamanan perusahaan dapat memengaruhi perlindungan dan keamanan data
pelanggan, yang dapat memengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan.

Sebagai pelanggan, Anda mungkin perlu memperhatikan perubahan ini dan


mengevaluasi bagaimana itu memengaruhi kebutuhan dan preferensi Anda dalam
menggunakan produk dan layanan jasa keuangan. Selain itu, Anda dapat
mengharapkan peningkatan dalam inovasi produk dan layanan serta pengalaman
pelanggan yang lebih baik sebagai respons terhadap perubahan dalam lingkungan
industri.
1-10. Menurut Anda bagaimana organisasi pembelajaran akan bertindak
dalam lingkungan yang dinamis ini? Peluang bertahan hidup apa yang
dimiliki organisasi yang stagnan?

Jawaban = Dalam lingkungan bisnis yang dinamis seperti industri jasa keuangan,
organisasi pembelajaran akan bertindak dengan proaktif dan adaptif untuk tetap
relevan dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa tindakan yang mungkin
diambil oleh organisasi pembelajaran dalam lingkungan yang dinamis:

1. Kultivasi Budaya Pembelajaran: Organisasi pembelajaran akan mendorong


budaya di mana belajar dianggap sebagai nilai inti. Mereka akan memotivasi
karyawan untuk terus meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman
mereka tentang tren industri, teknologi, dan praktik terbaik.

2. Penyelidikan dan Analisis: Organisasi pembelajaran akan secara teratur


menyelidiki dan menganalisis tren dan perubahan di pasar keuangan, serta
mengidentifikasi implikasi potensialnya terhadap bisnis mereka. Ini bisa meliputi
analisis data, riset pasar, dan memantau perkembangan industri.

3. Fleksibilitas dan Adaptabilitas: Organisasi pembelajaran akan menjadi lebih


fleksibel dan adaptif terhadap perubahan. Mereka akan mempercepat proses
pengambilan keputusan, merespon dengan cepat terhadap perubahan pasar, dan
dapat menyesuaikan strategi mereka sesuai dengan kebutuhan yang baru.

4. Investasi dalam Pengembangan Karyawan: Organisasi pembelajaran akan


menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan karyawan mereka. Ini
termasuk pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan untuk memastikan
bahwa karyawan memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk
berhasil dalam lingkungan yang berubah-ubah.
5. Inovasi dan Eksperimen: Organisasi pembelajaran akan mendorong inovasi dan
percobaan baru. Mereka akan menciptakan lingkungan di mana ide-ide baru
disambut dan diuji, bahkan jika itu berarti mengambil risiko yang terkontrol dalam
rangka menghasilkan solusi yang inovatif.

Di sisi lain, organisasi yang stagnan atau tidak responsif terhadap perubahan akan
menghadapi tantangan yang signifikan untuk bertahan dalam lingkungan yang
dinamis ini. Peluang bertahan hidup bagi organisasi yang stagnan mungkin
terbatas, dan mereka mungkin menghadapi risiko seperti:

1. Kehilangan Daya Saing: Organisasi yang tidak beradaptasi dengan perubahan


pasar dan teknologi dapat kehilangan daya saing mereka dan ditinggalkan oleh
pesaing yang lebih inovatif dan responsif.

2. Penurunan Kinerja: Kinerja keuangan dan operasional organisasi yang stagnan


mungkin menurun seiring waktu karena tidak mampu mengikuti perkembangan
dan menanggapi perubahan lingkungan.

3. Kehilangan Pelanggan: Pelanggan mungkin beralih ke pesaing yang lebih


mampu memenuhi kebutuhan mereka atau menawarkan solusi yang lebih inovatif,
meninggalkan organisasi yang stagnan.

4. Kerugian Talenta: Karyawan yang berpotensi mungkin meninggalkan organisasi


yang tidak bergerak maju untuk mencari peluang yang lebih menarik dan
berkembang di tempat lain.

Dengan demikian, organisasi yang bertindak sebagai pembelajar yang responsif


dan adaptif akan memiliki peluang yang lebih baik untuk bertahan dan berkembang
dalam lingkungan yang dinamis, sementara organisasi yang stagnan mungkin
menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk keberlangsungan jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai