Anda di halaman 1dari 71

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN

Menuju Lembaga Terkemuka dan Terpercaya Dalam Menyediakan Jasa Keahlian dan
Teknologi Bidang Jalan dan Jembatan Yang Berkelanjutan

PROFIL RISET

DAFTAR ISI
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PESAN SINGKAT KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN
MISI
SEJARAH
RENCANA JANGKA PANJANG
RENCANA JANGKA MENENGAH
ORGANISASI

TUGAS DAN FUNGSI

STRUKTUR ORGANISASI

PENGELOLAAN SUMBER DAYA


7. KERJASAMA PENELITIAN
8. PROGRAM PENELITIAN

STRATEGIS

STRATEGIS MENDESAK

INOVATIF

ADVIS TEKNIS
9. PRODUK UNGGULAN
10. DISEMINASI HASIL PENELITIAN

Kementerian Pekerjaan Umum


Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Profil Riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Pemegang Hak Cipta Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Diproduksi
Editor
Desainer

: Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan


: Ir. IGW Samsi Gunarta, M.Appl.Sc, Handiyana, ST, MT, Hindun Hasanah, SE, Gede Budi Suprayoga, ST, MT,
Dian Aquarita, ST, Inez Fitrisia, ST
: Adjie Dunston Iriana

Cetakan Pertama 2011


Hak cipta dilindungi undang-undang

Kementerian Pekerjaan Umum


Badan Penelitian dan Pengembangan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Profil Riset Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan; cet.1
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum, 2011
ISBN 978-602-8256-19-3

Pesan Singkat Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Dr. Jawali Marbun, M.Sc
Para pembaca yang budiman, Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Puslitbang Jalan dan
Jembatan) merupakan salah satu aset kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) nasional, berdasarkan
UU No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Pengembangan dan Penerapan IPTEK. Puslitbang
Jalan dan Jembatan merupakan bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum yang berperan sebagai unsur pendukung
penyelenggaraan jalan dan jembatan. Dengan kedua hal tersebut, posisi Puslitbang Jalan dan Jembatan sangat
strategis, tidak hanya berfungsi memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara luas, tetapi turut
melakukan pendukungan terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi dari Direktorat Jenderal Bina Marga sebagai
pelaksana tugas Menteri Pekerjaan Umum dalam penyelenggaraan jalan. Puslitbang Jalan dan Jembatan
memanifestasikan dukungan tersebut ke dalam penyelenggaraan litbang, diseminasi, sosialisasi, dan pelatihan
teknologi, serta pemberian jasa konsultasi melalui kegiatan advis maupun pendampingan teknis.
Profil Riset Pusat Litbang Jalan dan Jembatan menggambarkan program jangka menengah dan panjang Puslitbang
Jalan dan Jembatan untuk mendukung pencapaian status baru suatu teknologi maupun pendayagunaannya secara
berkesinambungan. Profil ini merupakan upaya dukungan terhadap penyelenggaraan jalan nasional, melalui pemetaan program penelitian dan
pengembangan ke dalam fokus riset yang matang dan terencana.
Mempertimbangkan secara matang arah dan visi penyelenggaraan jalan, Puslitbang Jalan dan Jembatan telah menyiapkan diri menjadi lembaga
litbang terkemuka dan handal dalam melaksanakan tugasnya, melalui transformasi kelembagaan dari lembaga pelayanan teknis menjadi pengendali
bahkan menyediakan kepemimpinan bagi teknologi jalan dan jembatan. Transformasi yang dilakukan sampai saat ini tidak lain merupakan upaya
mencapai visi yang dimaksud. Disiapkannya Puslitbang Jalan dan Jembatan menjadi 5th generation of R & D institution, untuk menuju tingkatan
tersebut tersebut Puslitbang Jalan dan Jembatan mengedepankan upaya kemitraan dan gotong royong dalam menjalankan program dan kegiatan
dan meningkatkan kualitas produk penelitiannya. Semoga Profil Riset ini dapat memberikan gambran yang tegas dan memperkuat kontribusi
Puslitbang Jalan dan Jembatan dalam membangun bangsa.

MISI
Dalam upaya mencapai cita-cita sebagai lembaga penelitian dan pengembangan terkemuka dan
terpercaya, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan mempunyai misi yang terdiri atas:
1. Meneliti dan mengembangkan teknologi bidang jalan dan jembatan yang inovatif, aplikatif, dan berdaya
saing.
2. Memberikan pelayanan teknologi dalam rangka mewujudkan jalan dan jembatan yang handal.
3. Menyebarluaskan dan mendorong penerapan hasil litbang bidang jalan dan jembatan.

Puslitbang Jalan dan Jembatan memegang teguh dan menjunjung tinggi nilai-nilai:
1. Kejujuran akademik dan profesionalisme untuk mendorong hasil riset berkualitas.
2. Sinergi dan prinsip kemitraan dengan seluruh stakeholder riset maupun penyelenggara jalan dan
jembatan.
3. Kreativitas riset jalan dan jembatan nasional untuk memastikan penyelenggaraan jalan berjalan
efektif, efisien, dan berkelanjutan.
4. Etos kerja keras untuk mendorong teknologi karya anak bangsa menjadi tuan rumah di negeri sendiri
melalui inovasi penyelenggaraan jalan dan jembatan nasional.
5. Kepemimpinan riset dalam menjadikan teknologi jalan dan jembatan nasional untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa depan.

SEJARAH
1928

JALUR
JALUR PERCOBAAN KONSTRUKSI DI KAMPUS
TECHNISCHE HOOGESCHOOL (THS, SEKARANG ITB)

1929

LABORATORIUM
LABORATORIUM VOOR WEGEN CONSTRUCTIE
DIBANGUN

1932

DIDIRIKAN
DIDIRIKAN LABORATORIUM VOOR GRONDMECHANICA

1945-1951

INSTITUT
INSTITUT PENYELIDIKAN TEKNIK AIR DAN TANAH

1951-1953

BALAI PENYELIDIKAN TEKNIK

1953 - 1965

BALAI PENYELIDIKAN TANAH DAN JALAN

1965 - 1973

LEMBAGA
LEMBAGA PENYELIDIKAN MASALAH TANAH DAN JALAN

1973 - 1975

LEMBAGA MASALAH JALAN

1975 - 1984

DIREKTORAT
DIREKTORAT PENYELIDIKAN MASALAH TANAH DAN
JALAN (DPMJ)

1984 - sekarang

DILEBUR SEBAGAI BAGIAN BADAN PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN DEPARTEMENT PEKERJAAN UMUM

1984 - 1999

PUSAT
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN

1999 - 2001

PUSAT
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
PRASARANA TRANSPORTASI

2001 - 2005

PUSLITBANG PRASARANA TRANSPORTASI

2005 - sekarang

PUSLITBANG JALAN DAN JEMBATAN


8

Sejak 1925 Kegiatan


penelitian jalan raya
dirintis oleh Centraal
Proefstation En Studie
Bureau
Op
Wegen
Gebied di Bandung di
bawah
perhimpunan
swasta
"Nederlands
Indische
Wegen
Vereniging" (NIWV).

RENCANA JANGKA PANJANG


Sebagai lembaga riset terkemuka dan terpercaya pada Tahun 2025, Puslitbang Jalan dan Jembatan bercita-cita menjadi lembaga
litbang generasi kelima, dengan peran sebagai pemimpin teknologi yan
yang memberikan kontribusi nilainilai baru (value creation) pada
infrastruktur jalan di Indonesia. Hal ini ditunjang oleh Puslitbang Jalan dan Jembatan sebagai hub teknologi yang didukung ol
oleh
jejaring yang kuat untuk mempersiapkan teknologi bagi pembangunan infrastruktur. Penerapan ini akan dilaksanakan secara bertahap
dengan memperkuat jejaring kerja.

TAHAPAN DAN POLA PEMANFAATAN SUMBER DAYA JANGKA PANJANG

2025
2015
2010

Selling;
menciptakan peluang pasar melalui
inovasi dan mendorong value
creation melalui hasil penelitian

Litbang Sebagai Leader


Creating New Value in Infrastructure
Development (Nation-Perspectives)

Advocacy;
Memberikan dukungan IPTEK tepat
guna yang selektif dan menggali
potensi pemanfaatan IPTEK yang
ada secara berkesinambungan

Litbang Sebagai Driver


Mempersiapkan Teknologi Untuk
RPJM Berikutnya

Services;
Memberikan dukungan kepada
penyelenggara jalan berupa IPTEK
siap pakai based on demand

Litbang Sebagai Service Center


Reference for Good Practices
Menutupi Kebutuhan Teknologi Dasar

Tahapan tersebut tidak dapat dipisahkan dari rentang waktu pengembangan institusi yang berlangsung dalam tiga dekade ke
belakang. Dengan menjadi bagian tersendiri dari terpisah dari unit pelaksana atau Direktorat Jenderal Bina Marga, Pusat Penelitian
dan Pengembangan Jalan dan Jembatan yang kala itu bernama Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan menjadi unit riset
independen di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PU yang bertanggung jawab dalam menemukan IPTEK dan
menggali potensi pendayagunaannya, terutama pada bidang jalan.
Seiring dengan tuntutan perubahan yang diharapkan dalam reformasi birokrasi dan konteks global, maka pada tahun 2010 dilakukan
adopsi terhadap tata kerja kerekayasaan yang memantapkan upaya dalam menyiapkan seluruh IPTEK dalam mendukung sasaran
dalam sub sektor transportasi darat RPJMN 2010 2014. Pada tahap berikutnya Puslitbang Jalan dan jembatan akan mempersiapkan
teknologi bagi pelaksanaan program pembangunan jalan di Indonesia untuk 5 tahun ke depan. Dengan demikian, secara bertahap
dapat memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan jalan di Indonesia.
Pada masa berakhirnya RPJPN 2025, berbagai proyek yang bersifat value creation dipersiapkan untuk menjadikan teknologi
infrastruktur jalan di Indonesia menjadi lebih maju.

TIMELINE PENGEMBANGAN JANGKA PANJANG


2015:
Siapnya Manual, Standar,
Pedoman, dan Kriteria
Teknologi untuk RPJM
Bidang Jalan dan
Jembatan 2015-2020

1984:
Bagian dari Bina Marga
Direktorat Penyelidikan
Masalah Tanah dan
Jalan

2010:
Adopsi adaptasi Tata
Kerja Kerekayasaan
Jalan dan Jembatan
menuju Good
Engineering Practices

2025: Siapnya proyek-proyek


Value Creation Nasional
Untuk Jalan dan Jembatan

2020:
Siapnya Manual
Kegiatan 2020-2025
dan
Persiapan Value
Creation Project

10

RENCANA JANGKA MENENGAH


Rencana jangka menengah didasarkan atas RPJMN dan Renstra Kementerian PU, dengan menekankan kepada 5 (lima) tujuan
Kementerian. Dukungan terhadap Renstra tersebut dikembangkan ke dalam 5 (lima) tujuan Puslitbang Jalan dan Jembatan. Seluruh
tema riset/kegiatan diturunkan dari kelima tujuan tersebut. Kebijakan yang mendukung tercapainya tujuan, meliputi: (1) Memperkuat
mekanisme perencanaan dengan mematangkan Roadmap, (2) Membina kerjasama secara saling menguntungkan dengan
stakeholders, (3) Melakukan pembinaan kapasitas litbang di tingkat regional, (4) Melakukan pembinaan dan menempatkan peneliti
Puslitbang Jalan dan Jembatan sebagai research manager, (6) Mengoptimalkan penggunaan SDM, dan (7) Memberikan layanan
teknologi bagi penyelenggara jalan secara selektif. Dalam mencapai tujuan tersebut, ditetapkan berbagai aktivitas terkait sampai
dengan TA. 2014.
TUJUAN INSTITUSI DAN AKTIVITAS UTAMA
2010-2014

Menyiapkan dan mendorong penggunaan teknologi yang


berkelanjutan dan dapat beradaptasi dengan perubahan
iklim global.

2014

Menyediakan teknologi infrastruktur yang mampu


mendukung daya saing dan pertumbuhan ekonomi
nasional.

2013
2012

Menyediakan teknologi bidang jalan dan jembatan yang


melibatkan partisipasi masyarakat.

2011
Pemantapan
organisasi/
tata kerja
Penyiapan
kerekayasaan
Roadmap
Sinkronisasi
Teknologi
program
Penyusunan
dengan
Masterplan
stakeholder
Pengembangan
Inisiasi program/ Iniasiasi
kegiatan
program
Reformasi
Rencana Aksi
Birokrasi
MAPI bidang
jalan
2010

Menyediakan teknologi yang mempertimbangkan kondisi


alam dan kearifan lokal.

Meningkatkan optimalisasi peran dan akuntabilitas kinerja


aparatur melalui peningkatan kapasitas internal,
pelayanan teknis dan penyebarluasan hasil-hasil litbang.

11

Review
Roadmap
Teknologi
Inisiasi program
jangka panjang
penelitiaan
Pelayanan data
center
Sertifikasi dan
akreditasi
laboratorium

Tahap awal
pembentukan
BLU pengujian
dan layanan
teknis
Review
masterplan
Pengelolaan
data
infrastruktur
yang terintegrasi
dan sebagai
clearing house

Penyiapan
manual,
standar,
pedoman dan
kriteria
teknologi dalam
RPJMN bidang
jalan
Evaluasi
program RAN
MAPI PU
bidang jalan
Standar
kompetensi
peneliti

TUGAS DAN FUNGSI


Sesuai Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pekerjaan Umum, tugas Puslitbang Jalan
dan Jembatan adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (litbangrap
ilmu pengetahuan dan teknologi) di bidang jalan dan jembatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut ditetapkan 7 (tujuh) fungsi
yang saling berkaitan:

Tugas:
Melaksanakan penelitian dan pengembangan serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi
(litbangrap ilmu pengetahuan dan teknologi) di bidang jalan dan jembatan

Penyusunan
kebijakan teknis,
rencana, dan
strategi penelitian,
pengembangan
dan penerapan
ilmu pengetahuan
dan teknologi,
serta penyelidikan
dan pengkajian di
bidang jalan dan
jembatan;

Pelaksanaan
penelitian,
pengembangan,
penerapan, serta
pelayanan ilmu
pengetahuan dan
teknologi, serta
penyelidikan dan
pengkajian di
bidang jalan dan
jembatan;

Penyiapan,
perumusan, dan
evaluasi standar,
pedoman, manual
di bidang jalan
dan jembatan;

Pemantauan,
evaluasi, dan
pelaporan tugas
penelitian,
pengembangan,
penerapan ilmu
pengetahuan dan
teknologi, serta
penyelidikan dan
pengkajian di
bidang jalan dan
jembatan;

13

Pelaksanaan
Pemberian
Pelaksanaan
dukungan yang
Pelaksanaan tugas
pengembangan
diperlukan bagi
lainnya yang
sumber daya
diberikan oleh
penyelenggaraan,
manusia dan
penguasaan,
Kepala Badan
sarana kelitbangan pemanfaatan, dan
Penelitian dan
di bidang jalan
pemajuan ilmu
Pengembangan
dan jembatan;
pengetahuan dan Kementerian PU.
teknologi, dan
administrasi;

STRUKTUR ORGANISASI

14

PENGELOLAAN SUMBER DAYA


SDM
Puslitbang Jalan dan Jembatan didukung oleh 289 staf, yang
terdiri dari 248 orang berstatus PNS dan 41 orang berstatus
CPNS, serta tenaga tidak tetap. 80 orang diantaranya
merupakan tenaga fungsional peneliti, dengan berbagai bidang
keahlian. Prosentase SDM Puslitbang Jalan dan Jembatan
Berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada gambar
berikut.

Staf Puslitbang Jalan dan Jembatan berasal dari berbagai


disiplin ilmu, meliputi: Teknik Sipil Jalan, Teknik Sipil Struktur,
Teknik Geologi, Teknik Geodesi, Manajemen Konstruksi, Kimia,
Matematika, Perencanaan Wilayah dan Kota, Ekonomi, dan
lainlain. Keberadaan berbagai disiplin ilmu ini menunjang pola
organisasi penelitian yang bersifat matriks (jejaring).

16%

S3 : 4 %

S2 : 11 %

3%

23%

58%

S1 : 85 %

Professor Riset

15

Peneliti

Perekayasa

Teklityasa

PENGANGGARAN

Ketersediaan dana yang berkelanjutan merupakan sumber


daya untuk menunjang pelaksanaan TUSI instansi. Dalam
kaitannya pelaksanaan penelitian dan pengembangan yang
bersifat strategis, keberlanjutan pendanaan berpengaruh
terhadap pencapaian output akhir maupun outcome dari
suatu kegiatan litbang.

Sampai dengan TA. 2010, sejumlah dana yang berasal dari


APBN tersebut diperuntukan bagi pelaksanaan 3 (tiga)
program, meliputi: Penelitian dan Pengembangan IPTEK,
Peningkatan/Pembangunan Jalan dan Jembatan, dan
Kepemimpinan Negara dan Kepemerintahan.

16

SARANA KELITBANGAN
Dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan,
Puslitbang Jalan dan Jembatan didukung oleh sejumlah
peralatan seperti alat uji di lapangan, alat uji laboratorium,
alat-alat besar, serta bengkel alat. Adapun peralatan
tersebut meliputi:
a) Peralatan uji standar bagi perkerasan jalan
b) Peralatan uji perkerasan yang berteknologi maju,
meliputi:
-

Falling weight deflectometer (FWD);

View recon;

Universal material testing apparatus (UMATTA); dan

Wheel tracking.

c) Peralatan survei lalu lintas dan geometric jalan yang


berteknologi maju, meliputi:
-

Hawkeye 2000; dan

Weight in motion, PLATO, dan PLANTO

Sebagian besar laboratorium yang ada di Puslitbang Jalan


dan Jembatan telah terakreditasi ISO 17025: Sistem
Manajemen Laboratorium, Pusat Litbang Jalan dan
Jembatan akan meningkatkan kemampuan untuk masuk
kompetisi laboratorium sertifikasi ISO 17020 pada tahun
2012.

17

Kerja Sama Luar Negeri


Puslitbang Jalan dan Jembatan melihat relevansi
pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, baik
pemerintah maupun swasta. Kerja sama luar negeri
dilakukan baik dengan lembaga yang berasal dari
negara berkembang (developed countries) maupun
negara sedang berkembang (developing countries)
yang beberapa diantaranya sudah berlangsung dalam
kurun waktu puluhan tahun.
Kerja sama meliputi pertukaran informasi teknis
penelitian yang sedang berlangsung, pertukaran staff
magang, kontribusi dalam proyek penelitian yang
melibatkan peneliti, serta penyelenggaraan workshop
bersama.

Kerja sama dengan lembaga luar negeri melibatkan:


a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

TRL (Transport Research Laboratory), Inggris


NILIM (National Land and Infrastructure Management), Jepang
PWRI (Public Works Research Institute), Jepang
ARRB (Australia Road Research Board), Australia
Nanyang University, Singapura
Rijkwaterstaat, Belanda
EXTRI (Expressway and Transportation Research Institute), Republik
Korea
h) KICT (Korea Institute for Construction Technology), Republik Korea
i) JICA (Japan International Cooperation Agency), Jepang
j) Evonik Industries, Jerman

Selain itu, terdapat kerja sama yang dilaksanakan


secara multilateral negara Selatan atau negara yang
sedang berkembang dilakukan, yang salah satunya
dilaksanakan dengan Timor Leste. Kerjasama ini
melibatkan JICA dan pihak swasta. Kerja sama
ditekankan pada pelatihan atau training yang
dilakukan oleh Learning Center Puslitbang Jalan dan
Jembatan.

19

Kerja Sama dengan NILIM


Kerjasama Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Jalan dan Jembatan antara Pusat Litbang Jalan dan
Jembatan dengan National Institute Land and
Infrastructure Management (NILIM) dimulai pada
tahun 2009 yang ditandai dengan ditandatanganinya
Memorandum of Corcerning the Cooperation Activities
di Tsukuba pada tanggal 11 November 2009.
NILIM merupakan lembaga penelitian infrastuktur dan
kebijakan yang berada dibawah Ministry of Land,
Infrastructure, Transport, and Tourism (MLIT) Jepang,
sehingga kerjasama Penelitian dan Pengembangan
dengan Puslitbang Jalan dan Jembatan bersifat G to G
atau Government to Government.
Tujuan dari kerjasama ini antara lain untuk
mempromosikan dan mempertahankan kerjasama
yang telah terbentuk antara Puslitbang Jalan dan
Jembatan dan NILIM serta memfasilitasi dan
melakukan pertukaran informasi dalam lingkup sistem,
konstruksi, operasi dan maintenance.

Acara ini mengangkat isu pemanasan global yang berdampak pada


jalan dan jembatan dengan cara mengundang negara lain dalam
bentuk seminar dengan tujuan sebagai sharing teknologi dengan
negara lain yang lebih komprehensif mengenai perubahan iklim
global dan dampaknya pada bidang jalan dan jembatan.
b) Symposium Internasional (14-15 Oktober 2010, Sanur, Bali)
Acara ini membahas kausalitas antara isu perubahan iklim global
yang menjadi pokok isu utama dunia serta dampak perubahan iklim
pada infrastruktur jalan dan jembatan serta teknologi terapan yang
cocok untuk mengatasai dampak tersebut.
c) IRE NILIM Meeting (25-27 Januari 2011, Jakarta)
Acara ini membahas membahas 4 Road map sebagai acuan
kerjasama kerjasama NILIM-Puslitbang Jalan dan Jembatan, yaitu:
1. Traffic data collection technologies
2. Joint research project on environmentally friendly transport
system, using motor-cycles
3. Bridge Foundation and Scoring Monitoring
4. Guideline development for tunnel and underground structures

Kegiatan pelaksanaan kerjasama anatara Puslitbang


Jalan dan Jembatan dengan NILIM yang telah
dilaksanakan diantaranya:
a) Joint Workshops on Roads and Bridges (2-3
Maret 2010, Bandung)
20

Kerja Sama dengan JICA


Kegiatan terkini yang telah dilakukan dalam rangka
kerjasama dengan JICA meliputi:
a) Workshop on Traffic Safety Management (JICAIRE) (3 Mei 2011, Bandung).
Workshop
ini
difokuskan
kepada
upaya
penanganan blackspot area dan daerah rawan
kecelakaan. Hal yang dibahas yaitu berbagai
aspek yang berkaitan dengan faktor dan metode
penanganan daerah rawan kecelakaan lalu-lintas.
Tujuan dari workshop ini adalah memilih contoh
lokasi daerah Blackspot, memahami Blackspots
Guidelines yang ada serta pengujian metodologi
survey contoh Blackspot.
b) Selain kerjasama terkait dengan Blackspot,
terdapat jugakerjasama antara Puslitbang Jalan
dan Jembatan dengan JICA yang melibatkan
negara selatan atau negara yang sedang
berkembang, yakni Timur Leste, serta pihak
swasta. Kerjasama ini bersifat multilateral.
Kerjasama tersebut ditekankan pada pelatihan
atau training yang dilakukan oleh Learning Center
Pusat Litbang Jalan dan Jembatan.
Pada tahun 2011, ini telah terselenggara pelatihan
untuk timor leste oleh learning center yang
diselenggarakan pada bulan januari dan pada
bulan Februari 2011.
21

Kerja Sama Dalam Negeri


Puslitbang Jalan dan Jembatan menjadi mitra utama bagi Ditjen Bina Marga Kementerian PU
dalam melaksanakan litbang, pengujian, dan transfer teknologi di bidang jalan. Secara
nasional, belum ada lembaga litbang sejenis yang memiliki kelengkapan personil dan
peralatan yang memadai selain Puslitbang Jalan dan Jembatan.
Kerja sama dilakukan dalam rangka pendukungan penyelenggaraan jalan baik di Pusat
maupun di daerah (pengujian, jasa konsultasi) maupun dalam penyelenggaraan penelitian
dan pengembangan.
Kerja sama dalam negeri melibatkan berbagai instansi terkait, meliputi instansi pemerintah
pusat dan daerah, maupun perguruan tinggi. Kerjasama juga melibatkan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) dan instansi swasta nasional.
Beberapa instansi yang bekerja sama dengan Puslitbang Jalan dan Jembatan, meliputi:
a) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK);
b) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK);
c) Pemerintah daerah: Kota Waringin Barat, Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi
Tenggara, Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu, Kabupaten Sukamara, Kabupaten
Sumba Barat Daya (Nusa Tenggara Timur);
d) Perguruan Tinggi, seperti: ITB, IPB, ITENAS, Polban, Universitas Lancang Kuning,
Universitas Muhammadiyah Surakarta; dan
e) Otorita Batam;
Adapun perusahaan nasional yang bekerjasama dengan Puslitbang Jalan dan Jembatan
adalah:
a) Dirgantara Indonesia;
b) PT Telekomunikasi Indonesia;
c) PT Adhi Karya (Persero) Tbk;
d) PT Buton Asphalt Indonesia (BAI); dan
e) PT Telehouse Engineering.
22

A. PROGRAM PENELITIAN STRATEGIS


Penelitian dan Pengembangan Strategis adalah kegiatan penelitian dan pengembangan yang hasilnya memiliki efek besar bagi
akselerasi pembangunan jalan dan jembatan dalam jangka panjang. Usulan penelitian dan pengembangan strategis sekurangkurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:

Menunjang pencapaian RPJPN;


Menuju status baru dari suatu teknologi;
Mengindikasikan target perubahan pada area-area kunci; dan
Memiliki kejelasan rencana pengembangan sumber daya, penggunaan sumber daya litbang yang dibutuhkan termasuk
pendanaan dan lembaga-lembaga yang akan terlibat.

24

TEKNOLOGI KESELAMATAN JALAN


Tujuan
Menyiapkan teknologi tepat guna meningkatkan kualitas keselamatan jalan terutama di dalam mendukung
terwujudnya infrastruktur jalan yang berkeselamatan yang pada akhirnya dapat menurunkan angka
kecelakaan lalu lintas dan fatalitas kecelakaan terutama dari aspek jalan dan lingkungan jalan.
Komponen Kunci 1: Pengkinian Pedoman Keselamatan Jalan
Menyiapkan semua produk litbang berupa NSPK terkait dengan penanganan keselamatan jalan bersifat
prevention dan rekayasa keselamatan jalan. Luarannya adalah berupa naskah ilmiah dan NSPM terkait dengan
pencegahan kecelakaan lalu lintas, seperti Pedoman Audit Keselamatan Jalan dan Inspeksi Keselamatan Jalan
dan Pedoman Pelaksanaan AIP (Accident Investigation Procedure). Produk lainnya diantaranya adalah buku
TSRI menjadi acuan penanganan keselamatan jalan untuk berbagai tipikal jalan di Indonesia.
Komponen Kunci 2: Penyusunan Modul Pelatihan-Workshop Audit Keselamatan Jalan
Menyiapkan modul pelatihan dan disseminasi dari produk litbang yang dikembangkan pada penelitian
Pengkinian Pedoman Audit Keselamatan Jalan dan Inspeksi Keselamatan Jalan dan penelitian UpdatingPengkinian Pedoman Pelaksanaan AIP (Accident Investigation Procedure) dan Penyusunan Buku TSRI.
Komponen Kunci 3: Pengembangan Alat dan Penelitian/Pemodelan Kecelakaan Lalu Lintas
Mengembangkan peralatan penunjang pelaksanaan inspeksi dan pendataan keselamatan jalan dan melakukan
kajian terhadap sejumlah parameter keselamatan melalui kajian pemodelan kecelakaan lalu lintas.
Komponen Kunci 4: Pengembangan Rancang Bangun Bangunan Pengaman Jalan dan Rancang
Bangun Perangkat Pengurangan Kecepatan
Mengembangkan perangkat teknologi bangunan pengaman tepi jalan, perangkat penurun kecelakaan lalu
lintas, perangkat keselamatan jalan lainnya yang digunakan untuk menangani permasalahan pada lokasi
kecelakaan.
25

Pengkinian Pedoman dan


Toolkits
Meningkatkan
Kualitas
Keselamatan
Jalan

Penyusunan Modul PelatihanWorkshop


Alat dan Penelitian/Pemodelan
Kecelakaan
Rancang Bangun Pengaman
Jalan Perangkat Pengurangan
Kecepatan

Siapnya
Perangkat
Pelaksanaan
dan Teknologi
Rekayasa
Keselamatan
Jalan
Indonesia

26

TEKNOLOGI INTTELIGENT TRANSPORTATION SYSTEM

otomastis, termasuk melakukan penelitian dan pengembangan


Planto (Penghitung Beban Lalu Lintas Otomatis) dan Plato
(Penghitung Lalu Lintas Otomatis) untuk beroperasi secara
real time.

Tujuan
Membangun konsep dan model sistem ITS yang sesuai dengan
kondisi sistem jaringan di Indonesia, yang meliputi jalan
nasional (termasuk jalan bebas hambatan), jalan provinsi, dan
jalan kota, untuk mendukung penyelenggaraan jalan
berkelanjutan, nyaman dengan memenuhi kadidah-kaidah
keselamatan.

Manajemen ITS

Komponen Kunci 1: Manajemen ITS


Mereview konsep ITS diberbagai negara untuk merumuskan
permasalahan infrastruktur jalan secara tipikal. Konsep
arsitektur ITS termasuk desain seluruh sub-sistem ITS dapat
diformulasikan, baik menurut aspek konfigurasi sistem maupun
teknologi.

Konsep dan Model


Sistem ITS

Traffic Management
Center (TMC)
Traffic Control
Systems dan Traffic
Censor Devices
(Traffic Data
Collection)

Komponen Kunci 2: Penelitian dan Pengembangan


Traffic Management Center (TMC)
Mengkaji pengembangan TMC, melalui pengembangan kriteria
desain dan prototipe TMC.
Komponen Kunci 3: Penelitian dan Pengembangan
Traffic Control Systems dan Traffic Censor Devices
(Traffic Data Collection)
Melaksanakan evaluasi terhadap kinerja simpang yang
dikembangkan dengan menambahkan fitur terkoneksi beberapa
persimpangan yang dipasang alat pengendali lalu lintas
27

Kebijakan dan
konsep operasi
ITS untuk
berbagai status
jalan di
Indonesia
termasuk
kriteria teknis:
Traffic
Devices
Censor
(APILL,
VMS, ETC,
PLATO)

TEKNOLOGI JALAN PERKOTAAN


Tujuan
Menyediakan tata kelola (governance) jalan perkotaan Indonesia secara komprehensif, yang meliputi
pedoman perencanaan, desain, spesifikasi dan kriteria teknis, pemeliharaan fasilitas jalan dan perlengkapan
jalan, serta penanganan dampak lalu lintas
Komponen Kunci 1: Perencanaan Jalan
Mengembangkan kebijakan perencanaan jal
jalan perkotaan dan mengembangkan pedoman pemodelan
transportasi untuk berbagai kota: metro
metropolitan, besar, sedang, dan kecil.
Komponen Kunci 2: Fasilitas Jalan
Memformulasikan model dan pengaturan fasilitas lajur sepeda motor, sepeda, dan pejalan kaki yang sesuai
dengan berbagai tipe geometri, termasuk menyusun kriteria desain dan metoda perencanaan fasilitas parkir
on-street dan off-street, perambuan, perlengkapan pengendalian lalu lintas, guardrails, pagar, dan barriers.
Komponen Kunci 3: Perkerasan Jalan dan Jembatan
Melakukan penelitian dan pengkinian pedoman perkerasan jalan dan jembatan pada kawasan perkotaan.
Komponen Kunci 4: Lansekap Jalan dan Drainase
Melakukan kajian perencanaan lansekap jalan perkotaan yang berwawasan lingkungan, untuk mendorong
terciptanya prasarana jalan perkotaan yang ramah lingkungan, selamat, berestetika, dan mampu beradaptasi
dengan beban lingkungan (intensitas hujan dan temperatur lingkungan yang tinggi).

28

Komponen Kunci 5: Penanganan Dampak


Mengembangkan bangunan peredam bising untuk mereduksi kebisingan dengan berbagai bahan uji serta
variasi bentuk,, dan ramah lingkungan terhadap lingkungan di sekitarnya.

Perencanaan
Jalan

Fasilitas Jalan
Tata Kelola Jalan
Perkotaan
Indonesia

Perkerasan
Jalan dan
Jembatan
Lansekap Jalan
dan Drainase
Penanganan
Dampak
Lingkungan

29

Manual
Teknologi
Jalan
Perkotaan

TEKNOLOGI JALAN DAN JEMBATAN YANG RAMAH


LINGKUNGAN

Pedoman
Pengelolaan
Lingkungan Hidup

Tujuan
Menyediakan teknologi jalan dan jembatan ramah lingkungan
yang meningkatkan kehandalan infrastruktur PU untuk
meningkatkan kualitas hidup, dan meningkatkan daya saing
serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Adaptasi
Teknologi Jalan
dan Jembatan
Ramah Lingkungan
Mitigasi

Komponen Kunci 1: Adaptasi


Mengidentifikasi dampak perubahan iklim pada infrastruktur
jalan, mengkaji pemanfaatan limbah industri B3 untuk
perkerasan jalan, mengkaji pemanfaatan bahan lokal dari
aspek lingkungan, dan pengembangan teknologi pemanfaatan
limbah melalui uji coba skala penuh.
Komponen Kunci 2: Pengelolaan Lingkungan Hidup
Bidang Jalan (Mitigasi)
Melakukan kajian teknologi dan bahan jalan, system operasi
dan geometri, serta pengembangan indicator ukur untuk
efektivitas mitigasi lingkungan untuk keperluan rencana aksi
nasional perubahan iklim dan mitigasi lingkungan jalan secara
umum.

30

Data Base Aspek


Lingkungan Bidang
Jalan
Pengembangan
Teknologi Ramah
Lingkungan

TEKNOLOGI JEMBATAN BENTANG PANJANG

Komponen Kunci 3: Fundasi Jembatan Bentang Panjang


Mengidentifikasi prosedur, kriteria, dan inovasi teknologi
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan konstruksi,
penanganan fundasi tiang pancang, fundasi tiang bor, tiang
komposit, fundasi tiang caisson, pengembangan eksplorasi
kondisi geoteknik laut dalam, dan pengembangan penyiapan
tanah dasar fundasi.

Tujuan
Menyiapkan tata kelola yang lengkap untuk konstruksi
jembatan bentang panjang di Indonesia yang memuat
ketentuan-ketentuan kriteria pemilihan teknologi, prosedur
perencanaan, prosedur dan spesifikasi pelaksanaan, dan
penanganan setiap elemen dan struktur jembatan bentang
panjang.
Komponen Kunci 1: Bangunan Atas Jembatan Bentang
Panjang
Mengkaji perkembangan teknologi bahan (beton, baja, kabel
kinerja tinggi, sambungan baut dan las, sambungan segmental
komponen fabrikasi), penyusunan spesifikasi bahan, serta
sistem lantai. Program juga mengkaji kebutuhan prasarana
pengujian kinerja struktur dan model jembatan bentang
panjang, termasuk menyusun sistem monitoring prosedur,
kriteria, tata cara inovasi teknologi perencanaan, pelaksanaan,
dan pengawasan konstruksi, dan penanganan jembatan.

Bangunan Atas
Jembatan Bentang
Panjang
Tata Kelola
Konstruksi Jembatan
Bentang Panjang

Bangunan Bawah
Jembatan Bentang
Panjang

Fundasi Jembatan
Bentang Panjang

Komponen Kunci 2: Bangunan Bawah Jembatan


Bentang Panjang
Mengkaji karakteristik respon dan konsep ketahanan dinamik
jembatan bentang panjang, identifikasi teknologi control
aktif/tuned mass damper jembatan, peredam getaran kabel
jembatan, perlindungan tumbukan lalu lintas darat dan laut,
serta perencanaan sistem perlindungan jembatan.
31

Pedoman
Perencanaan
Pedoman
Pelaksanaan
dan
Pengawasan
Konstruksi
Pedoman
Monitoring
Kinerja

TEKNOLOGI JEMBATAN
Tujuan
Menyiapkan tata kelola yang lengkap untuk konstruksi jembatan Indonesia yang memuat
ketentuan kriteria
riteria pemilihan teknologi, prosedur perencanaan, spesifikasi dan prosedur
pelaksanaan jembatan.
Komponen Kunci 1: Teknologi Bahan
Melakukan penelitian dan pengkajian
kajian perencanaan mengenai teknologi bahan jembatan dan
perletakannya, untuk memenuhi tuntutan efisiensi dalam penggunaan sumber daya bahan,
peralatan, tenaga, dan waktu pelaksanaan, serta memberikan tingkat keselamatan dan
kenyamanan yang tinggi, disamping juga biaya pemeliharaan yang relatif rendah.
Komponen Kunci 2: Struktur Jembatan
Melakukan penelitian dan pengkajian mengenai teknologi perancangan
rancangan struktur jembatan
pada bangunan atas jembatan, bangunan bawah, dan fundasi jembatan, untuk memenuhi
tuntutan efisiensi dalam penggunaan sumber daya bahan, peralatan, tenaga, dan waktu
pelaksanaan, serta memberikan tingkat keselamatan dan kenyaman
kenyamanan yang tinggi,
disamping juga biaya pemeliharaan yang relatif rendah.

33

PENANGANAN JEMBATAN
Tujuan
Menyiapkan tata kelola penanganan jembatan Indonesia untuk
merevisi/menyempurnakan dan melengkapi BMS (Bridge
Management System) sehingga jembatan dapat melayani lalu
lintas sesuai dengan umur yang direncanakan, dan mendeteksi
keperluan pemeliharaan bagian-bagian dari jembatan yang
kondisinya menurun sebelum seluruhnya ikut rusak.
Komponen Kunci 1: Teknologi Penanganan Jembatan
Mengidentifikasi beberapa parameter yang mempengaruhi
kondisi struktur jembatan karena faktor beban lalu lintas,
lingkungan, dan bencana alam, serta teknik penanganannya.
Komponen Kunci 2: Sistem Informasi Manajemen
Jembatan
Menganalisa dan mengkaji system informasi manajemen
jembatan yang telah ada, dan mengembangkan sistem
tersebut didasarkan pada pengujian beberapa parameter yang
terukur di lapangan.
Komponen Kunci 3: Pemeriksaan Khusus Jembatan
Mengembangkan alat pemeriksaan jembatan yang merupakan
modifikasi dari alat yang telah ada disesuaikan dengan kondisi
yang ada, yaitu pembuatan prototype alat bantu pemeriksaan
jembatan dan prototype alat eksitasi respon dinamik.

34

TEKNOLOGI JALAN BERBIAYA DAN BERVOLUME LALU LINTAS RENDAH


Tujuan
Menyediakan teknologi jalan yang bervolume lalu lintas rendah yang tepat guna dan relatif
murah untuk daerah--daerah terpencil, serta mempertimbangkan ketersediaan bahan lokal.
Komponen Kunci 1: Penelitian Bahan, Perencanaan Jalan Kerikil, Stabilisasi
Merumuskan
erumuskan draft spesifikasi bahan untuk jalan kerikil dan memformulasikan tata cara
pemeliharaan, serta akan dilengkapi dengan perumusan spesifikasi JAPAT. Meneliti dan
merumuskan spesifikasi bahan untuk stabilisasi jalan bervolume dan berbiaya rendah
melalui percobaan laboratorium dan perumusan perencanaan untuk perancangan.
Komponen Kunci 2: Penelitian Bahan dan Perencanaan Jalan Beraspal dan Jalan
Beton
Meneliti dan merumuskan draft spesifikasi bahan perkerasan jalan dengan macadam,
telford, OTTA/Cape seal, burda/burtu, dan latasir
latasir, serta meneliti dan merumuskan draft
spesifikasi bahan untuk jalan beton berikut tata ca
cara pemeliharaan.
Komponen Kunci 3: Penelitian Prototipe Alat Pengukur Kekuatan Struktur Jalan
Kerikil
Membuat prototipe
pe alat dan pengembangan software untuk mengukur kekuatan struktural
serta kepadatan jalan kerikil dan jalan tanah.
Komponen Kunci 4: Penelitian Geometrik dan Drainase Jalan Bervolume dan
Berbiaya Rendah
Meneliti dan merumu
merumuskan rancangan perencanaan geometrik jalan bervolume lalu lintas
dan berbiaya rendah, serta m
mengkaji perencanaan hidrologi dan hidrolika untuk drainase
jalan bervolume lalu lintas dan berbiaya rendah.
35

TEKNOLOGI ASBUTON
Tujuan
Meningkatkan kualitas jalan beraspal, pemanfaatan Asbuton sebagai bahan baku
pembuatan jalan, memperbanyak alternatif Asbuton sesuai kebutuhan, dan
mengurangi impor aspal keras, serta mengoptimalkan pemanfaatan bahan setempat
semaksimal mungkin untuk mempe
mempercepat pertumbuhan infrastruktur.
Komponen Kunci 1: Kajian Ekstraksi Asbuton
Mengembangkan alat dan bahan pelarut untuk ekstraksi asbuton, sehingga asbuton
jenis ini dapat langsung digunakan sebagai bahan untuk mengganti aspal keras
sekaligus sebagai baha
bahan substitusi aspal dalam campuran beraspal.
Komponen Kunci 2: Monitoring dan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Asbuton
Mengetahui kinerja perkerasan aspal yang menggunakan teknologi asbuton kinerja
perkerasan pada lokasi hasil uji coba skala lapangan yang telah dilaksanakan. Terkait
dengan Uji Coba Skala Penuh LPMA dan Latasbusir yang dilaksanakan pada TA. 2010,
disusun spesifikasi atas prototipe LPMA dan Latasbusir yang tengah dikembangkan.
Komponen Kunci 3: Karakteristik Asbuton dan Konsesi Pertambangan
Melakukan surve
survei topografi lapangan dan inventarisasi karakteristik bitumen, dan
mineral pada aspal buton yang berlokasi di daeah Lawele dengan pengujian geolistrik
yang selanjutnya dilakukan pengeboran sehingga dapat dilakukan validasi hasil
geolistrik dengan
ngan hasil uji borlock.
Komponen Kunci 4: Studi Kelayakan Ekonomi, Rantai Pasok, dan
Kelembagaan Asbuton
Menyusun kajian hasil simulasi penentuan harga satuan asbu
asbuton bulir dan pra campur,
serta rantai pasok yang mendukung penyusunan naskah kebijakan.
36

TEKNOLOGI PERKERASAN KAKU


Tujuan
Mengembangkan konsep pedoman perencanaan, pemeliharaan, dan pelaksanaan
perkerasan kaku baik bersambung dengan tulangan dan tanpa tulangan, melalui
pengukuran kinerja teknologi perkerasan beton semen dengan metoda pracetak,
prategang, dan beton semen cor di tempat, termasuk beton semen pracetak dengan
parutan karet dan beton campuran serat sintetis yang dicor di tempat.
Komponen Kunci 1: Perencanaan Perkerasan Kaku dan Pemeliharaan
Perkerasan Kaku
Mengembangkan konsep pedoman perencanaan perkerasan beton bersambung
dengan tulangan dan pengembangkan konsep pedoman teknologi pemeliharaan untuk
perkerasan kaku (beton bersambung tanpa tulangan).
Komponen Kunci 2: Pelaksanaan Perkerasan Kaku
Mendapatkan kinerja perkerasan jalan beton semen dengan metoda pracetak,
prategang, dan beton semen cor di tempat, termasuk beton semen pracetak dengan
parutan karet dan beton campuran serat sintesis yang dicor di tempat.
Komponen Kunci 3: Kajian Spesifikasi Perkerasan Kaku
Mengkaji secara ilmiah persyaratan bahan, metoda pelaksanaan,
pembayaran sebagai bahan masukan bagi spesifikasi perkerasan kaku.

37

dan cara

TEKNOLOGI PERKERASAN LENTUR 1


(KARAKTERISTIK BAHAN, DESAIN DAN KONSTRUKSI)

direkomendasikan penggunaannya
spesifikasi jenis aspal tersebut.

yang

sesuai

dengan

Tujuan
Menyediakan teknologi perkerasan lentur tepat guna yang
meningkatkan kehandalan infrastruktur PU untuk meningkatkan
daya saing, ketahanan pangan, dan pertumbuhan ekonomi
nasional.

Komponen Kunci 3: Drainase dan Muka Air Tanah


Mengkaji parameter drainase yang berkaitan dengan keperluan
perencanaan perkerasan lentur seperti pengaruh lingkungan,

misal iklim, drainase jalan, dan muka air tanah.


Komponen Kunci 4: Campuran Hangat dan Dingin
Meneliti mengenai penambahan bahan pada campuran aspal
beton yang bertujuan agar kriteria campuran tercapai tetapi
tidak memerlukan pemanasan tinggi.

Komponen Kunci 1: Perencanaan Perkerasan Lentur


dan Perencanaan Lalu Lintas
Mengevaluasi model keruntuhan campuran beraspal dan lapis
pondasi yang distabilisasi semen melalui simulasi di
laboratorium dengan menggunakan alat Fatique Test dan
Umatta.Pengumpulan data volume lalu lintas dan data beban
sumbu kendaraan hasil survei yang dilakukan secara time
series untuk memperoleh k faktor LHRT, zonasi pertumbuhan
lalu lintas, zonasi VDF yang digunakan sebagai penyusunan
Rancangan SPM.

Perencanaan
Perkerasan dan
Perencanaan Lalu
Lintas
Bahan Lokal dan
Bahan Sub Standar
Menyediakan
teknologi
perkerasan lentur
tepat guna

Komponen Kunci 2: Bahan Lokal dan Bahan Sub


Standar
Meneliti peluang pemanfaatan bahan lokal/sub standar sebagai
bahan jalan yang ada di suatu daerah, sesuai dengan
karakteristik daerah tersebut.

Pengembangan
Spesifikasi

Drainase dan Muka


Air Tanah

Campuran Hangat
dan Dingin

Pengembangan Spesifikasi Perkerasan Lentur


Meneliti spesifikasi perkerasan lentur berupa campuran
beraspal
panas
dan
dingin,
untuk
masing-masing
38

Manual
Perencanaan
Perkerasan
Yang Sesuai
Dengan Kondisi
Indonesia
Spesifikasi
Pelaksanaan
Pekerjaan Yang
Disempurnakan

TEKNOLOGI PERKERASAN LENTUR 2


(PEMELIHARAAN DAN MATERIAL KHUSUS)
Tujuan
Menyediakan teknologi pemeliharaan dan material khusus perkerasan lentur yang
tepat guna dan mampu meningkatkan kehandalan infrastruktur PU untuk
meningkatkan daya saing, ketahanan pangan, dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Komponen Kunci 1: Penyiapan Accelerated Pavement Test (APT)
Mengevaluasi beberapa model APT yang sudah digunakan di beberapa negara dan
menyusun kriteria desain perangkat utama
utama, termasuk fasilitas pendukungnya.
Komponen Kunci 2: Monitoring dan Evaluasi Perkerasan Lentur Dengan
Material Khusus
Melakukan monitoring dan evaluasi kinerja teknologi campuran SMA dan Porous
Asphalt hasil uji coba skala lapangan didasarkan kondisi fungsional dan struktural.
Pengujian lainnya yang dilakukan adalah mengevaluasi karakteristik campuran atau
lapisan perkerasannya
sannya melalui sampling dari contoh lapangan.
Komponen Kunci 3: Kajian Teknologi Preservasi Perkerasan Lentur
Meneliti pemilihan teknologi bahan perkerasan lentur yang tepat sesuai dengan jenis,
kuantitas, frekuensi kerusakan yang terjadi di lapangan sehingga strategi
penanganannya sesuai dengan Indeks Kondisi dan kelas jalan atau kondisi lalu lintas.
Komponen Kunci
nci 4: Kajian Ekonomi Perkerasan Lentur
Mengevaluasi aspek ekonomi teknologi perkerasan lentur terutama terkait dengan life
cycle cost, termasuk teknologi baru seperti perkerasan yang menggunakan teknologi
daur ulang.
40

TEKNOLOGI PENANGGULANGAN LONGSORAN JALAN


Tujuan
Menyediakan dan mengembangkan teknologi antisipatif dan
mampu menanggulangi longsoran jalan dengan berbasiskan
pada sistem informasi geografis dalam mencapai tingkat
kemantapan jalan yang semakin tinggi.
Komponen Kunci 1: Pengembangan Teknologi Sistem
Informasi Basis Data
Menyusun basis data untuk menginventarisasi kemantapan
lereng jalan, penyebaran tanah/batuan, serta basis data bagi
material yang memperlihatkan kinerja yang baik.
Komponen
Kunci
2:
Pengembangan
Penanggulangan Longsoran Jalan
Menganalisis dan determinasi
interpretasi longsoran dengan
menggunakan peralatan nondestructive maupun destructive,
serta pengembangan pedoman
dalam
aplikasi
teknologi
penanggulangan longsoran jalan.

Teknologi

41

TEKNOLOGI PENANGGULANGAN TANAH PROBLEMATIK

Komponen Kunci 3: Pengembangan Peralatan Uji


Geoteknik
Mengembangkan sistem peringatan dini longsoran dan
peralatan uji yang mendukung pekerjaan di lapangan.

Tujuan
Mengembangkan pedoman perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan penanggulangan tanah problematik melalui kajian
teknologi secara berkesinambungan dan pengembangan
teknologi peralatan.

Pengembangan
Pedoman

Komponen Kunci 1: Pengembangan Pedoman


Melakukan pengkinian GeoGuide dan penekanan terhadap
penyusunan basis data untuk menginventarisasi kemantapan
lereng jalan, penyebaran tanah/batuan lainnya, serta basis
data material yang memperlihatkan kinerja yang baik.
Pengembangan pedoman ini didukung oleh monitoring dan
evaluasi yang dilaksanakan terhadap kinerja prototipe yang
sudah dipasang di lapangan, diantaranya: (1) Cakar Ayam
Modifikasi, (2) Penanggulangan Tanah Ekspansif Caruban
Ngawi, dan (3) Penanggulangan Tanah lunak di Kalimantan
Tengah.

Mengembangkan
Pedoman
Perencanaan,
Pelaksanaan, dan
Pengawasan
Penanggulangan
Tanah Problematik

Pengembangan
Teknologi Geosintetik

Pengembangan
Peralatan Uji Geoteknik

Komponen
Kunci
2:
Pengembangan
Teknologi
Geosintetik
Mengembangkan sistem basis data interaksi tanah geosintetik,
tata cara pengujian, modul pedoman perencanaan dan
pelaksanaan.

42

SPM
Perencanaan,
Pelaksanaan,
dan
Pengawasan
Penanganan
Tanah
Problematik
Pada Jalan

B. PROGRAM PENELITIAN PRIORITAS


Penelitian dan Pengembangan Prioritas
adalah
litbang
yang
mempunyai
karakter:
Bersifat top down;
Menunjang pencapaian RPJM
atau penyelesaian masalah
teknologi
dalam
jangka
pendek;
Bersifat hanya satu tahun;
dan
Memanfaatkan aset yang ada
baik di Puslitbang Jalan dan
Jembatan
maupun
di
lembaga institusi lain.
Usulan penelitian dan pengembangan ini
dapat bersumber pada permintaan
langsung dari Direktorat Jenderal Bina
Marga,
Pemerintah
Daerah,
rekomendasi dari kegiatan advis teknik,
permintaan dari mitra kerjasama.

43

PENGEMBANGAN DATA CENTER

keamanan data, dan kestabilan kinerja perangkat data center,


yang menjadikan system informasi nyaman digunakan,
tersedianya pusat penyimpanan data bidang jalan dan
jembatan yang dapat memenuhi kebutuhan data nasional.

Tujuan
Membangun data center yang dapat memenuhi kapasitas
penyimpanan beragam data, aplikasi dan perangkat jaringan,
yang disertai peningkatan keamanan data center dan
kestabilan kinerja sistem jaringan dan aplikasi, baik untuk
internal maupun eksternal, mendukung Puslitbang Jalan dan
Jembatan sebagai sentral informasi data bidang jalan dan
jembatan di Indonesia, dan mendukung terselenggaranya
reformasi birokrasi.
Sasaran
Terpenuhinya kapasitas kebutuhan penyimpanan beragam
data, aplikasi, dan perangkat jaringan, yang didukung
peningkatan keamanan ruang dan perangkat data center,

44

KAJIAN TRANS ASIA DAN ASEAN HIGHWAYS

Tujuan
Memberikan dukungan kebijakan
kepada pemerintah melalui rumusan
rekomendasi kebijakan infrastruktur
jalan
terkait
dengan
proyek
pengembangan jaringan jalan Trans
Asia dan Trans ASEAN Highways.
Sasaran
Terumuskannya
pokok-pokok
kebijakan dan strategi persiapan
pengembangan Trans Asia dan
ASEAN
Highways
untuk
memaksimalkan
pengembangan
wilayah sesuai rencana tata ruang
yang dilalui oleh Trans Asia dan
ASEAN Highways. Selain itu juga
sebagai wadah pengembangan atau
pengkajian jaringan Trans Asia dan
ASEAN Highways di Indonesia.

45

PENGEMBANGAN SISTEM VETIVER

PEMUTAKHIRAN
MANUAL KAPASITAS JALAN INDONESIA

Tujuan
Memperbaiki
stabilitas
lereng/tebing
jalan
dengan
menggunakan vegetasi (rumput vetiver), sehingga resiko yang
terjadi akibat penggerusan oleh air secara terus menerus
terhadap lereng/tebing jalan dapat dikurangi.

Tujuan
Mengkinikan semua parameter dan nilai kapasitas jalan dalam
MKJI sesuai dengan perkembangan lalu lintas dan jalan dewasa
ini sehingga MKJI dapat digunakan pada kondisi lalu lintas dan
jalan dengan akurat.

Sasaran
Terlaksananya kegiatan monitoring dan evaluasi implementasi
skala penuh penanganan/pencegahan erosi lereng/tebing
dengan menggunakan rumput vetiver di lokasi Jawa Timur,
Kalimantan Timur, dan Jawa Barat, terwujudnya seminar atau
workshop internasional tentang teknologi rumput vetiver, dan
terwujudnya konsep pedoman spesifikasi rumput vetiver.

Sasaran
Pendefinisian semua parameter dan
nilai kapasitas jalan MKJI: luar kota,
jalan
perkotaan,
jalan
bebas
hambatan, persimpangan bersinyal,
persimpangan bersinyal, bagian
jalinan, dan simpang tak bersinyal.

46

C. PROGRAM PENELITIAN
TEMATIK - INOVATIF
Penelitian dan Pengembangan Tematik - Inovatif adalah litbang
yang mempunyai kriteria:
Bersifat bottom up, merupakan usulan Peneliti/perekayasa
atau pihak lain;
Dapat bersumber dari advis teknis, permintaan dari
Direktorat Jenderal Bina Marga, Pemerintah Daerah atau
ide dari pengusul;
Merupakan ajang pelatihan dan peningkatan kapasitas
peneliti
untuk
dapat
berkembang
sebagi
peneliti/perekayasa yang handal; dan
Memanfaatkan aset yang ada baik di Puslitbang Jalan dan
Jembatan maupun di lembaga institusi lain, seperti
perguruan tinggi atau lembaga litbang lainnya.

47

Preservasi Jaringan Jalan


Tujuan
Mengkaji langkah preservasi jalan atau pemeliharaan jalan strategis yang pernah
dilakukan di Indonesia, meliputi teknik penanganan, kriteria preservasi jalan, program
penanganan, dan besaran biaya penanganan melalui preservasi jalan.
Sasaran
Tersusunnya naskah
askah ilmiah teknik perencanaan preservasi jalan dan draft pedoman
perencanaan preservasi jalan.

Pengembangan Remote Construction Monitoring System (RCMS)


Tujuan
Melakukan penyusunan kriteria desain untuk prototipe si
sistem monitoring pekerjaan
(konstruksi) jalan jarak jauh atau Remote Construction Monitoring System (RCMS)
untuk pekerjaan atau konstruksi jalan.
Sasaran
Teridentifikasinya teknologi instrument pendukung RCMS yang sesuai dengan
karakteristik pekerjaan jjalan di Indonesia, tersedianya kriteria desain dan prototipe
RCMS yang dapat membantu pengambil keputusan atau pemilik pekerjaan dalam
kegiatan pemantauan (monitoring) sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan secara
bersamaan untuk beberpa lokasi pe
pekerjaan, dan tersedianya prototipe RCMS yang
sesuai dengan kebutuhan.
48

Dynamic Pricing Sebagai Salah


Satu Solusi Untuk Mengoptimalkan
Utilisasi Infrastruktur Jalan Tol
Tujuan
Mengkaji
kemungkinan
penerapan
strategi/kebijakan dynamic pricing di ruas
jalan tol.
Sasaran
Identifikasi ruas jalan tol yang cenderung
menghadapi masalah kemacetan dan tipikal
kemacetan yang terjadi, mengidentifikasi
tipikal (program) penanganan kemacetan
dengan pengaturan masalah permintaan yang
berlebih, yang berbasiskan peran serta
masyarakat
pengguna
jalan
dalam
mengoptimalkan jalan tol diluar jam sibuk
sehingga
dapat
mengurangi
tingkat
kemacetan lalu lintas (dynamic pricing yang
sesuai), merumuskan skenario lalu lintas
dengan penerapan dynamic pricing dan
peningkatan
kinerja
pelayanan,
dan
menetapkan besaran tarif dynamic pricing di
ruas jalan tol.

49

KAJIAN ADAPTASI HDM-4

Tujuan
Mengkaji pemanfaatan HDM-4 dalam rangka mendukung perencanaan
jalan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Sasaran
Terkajinya perbandingan HDM-4 dengan IRMS, tersedianya informasi
tentang pemanfaatan HDM-4, tersusunnya telaahan teknis HDM-4 dan
studi kasus dalam penerapannya di Indonesia, tersusunnya
rekomendasi kegiatan lanjutan kalibrasi dan adaptasi HDM-4 di
Indonesia.

50

D. ADVIS TEKNIS
Bertujuan untuk memberikan solusi/penanganan permasalahan
lapangan yang membutuhkan investigasi atau riset. Hasil:

Advis teknis terhadap Ditjen Bina Marga untuk berbagai


ruas jalan nasional dalam masa konstruksi, termasuk
membantu tugas Ditjen Bina Marga dalam investigasi
keruntuhan jembatan Kuala Timpah pada jalan provinsi;

Keputusan Gubernur Jabar tentang pembatasan beban


kendaraan di Cadas Pangeran;

Rekomendasi penanganan longsoran akibat gempa di


Provinsi Sumatera Barat;

Pendampingan teknis terhadap KPK dan BPK;

Pendampingan teknis terhadap BPJT untuk penilaian


kinerja operasional jalan tol;

Pendampingan teknis terhadap operator tol untuk


pemeliharaan Jalan dan Jembatan;

Pendampingan teknis pada jalan kabupaten untuk


penggunaan spesifikasi Asbuton dan Sand Base;

Advis teknis terhadap proyek Underpass Dewaruci di


Provinsi Bali; dan

Bencana alam Merapi di Provinsi Jawa Tengah.

51

Aplikasi Asbuton
Tujuan
Mengantisipasi menurunnya pasokan aspal minyak karena
turunnya produksi minyak bumi dan meningkatkan nilai
ekonomis Asbuton dalam jangka pendek dan memperbesar
tingkat aplikasi pada pekerjaan jalan nasional, provinsi
maupun kabupaten.

Hasil
Mantapnya metoda aplikasi, meningkatnya mutu aplikasi
Asbuton di lapangan, bertambahnya alternatif penggunaan
Asbuton dengan tipe granular dan semi-ekstraksi, dan
bertambahnya spesifikasi perkerasan yang menggunakan
Asbuton, dari campuran aspal dingin, hangat dan panas serta
penetrasi macadam Asbuton (Lawele).

53

Teknologi Sandbase
Tujuan
Mengurangi
engurangi ketergantungan pada agregat standar yang sulit didapatkan pada daerahdaerah pasiran yang miskin agregat dan memiliki kandungan kuarsa tinggi.

Hasil
-

Spesifikasi dan metoda aplikasi pasir kuarsa sebagai bahan pondasi pada
perkerasan lentur;

Tergantikannya hingga 90% agregat standar untuk kebutuhan pondasi


perkerasan llentur (lapis pondasi A dan B) dengan kinerja yang sama; dan

Meningkatnya
eningkatnya efisiensi biaya konstruksi perkerasan lentur hingga 30% pada
daerah-daerah
daerah miskin agregat standar.

54

Beton Karet untuk Perkerasan Kaku

Tujuan

55

Mendapatkan perkerasan beton


yang lebih lentur, tahan terhadap
retak susut, meredam getaran,
dan meningkatkan kenyamanan
operasional.
Hasil
- Panjang segmen perkerasan
kaku meningkat hingga 14%
dibandingkan beton normal;
- Lendutan
lebih
besar
dibandingkan beton normal;
- Pelat beton karet mampu
menahan getaran lebih besar;
dan
- Mengurangi limbah ban.

55

Timbunan Material Ringan

Tujuan
Mengoptimalkan penggunaan foam mortar untuk
bahan lokal pada oprit jembatan untuk menjaga
stabilitas dan penurunan timbunan.

Hasil
-

Penggunaan material ringan foam mortar


merupakan alternatif yang potensial untuk
penanganan tanah lunak setempat; dan

Berhasil mengatasi masalah stabilitas dan


penurunan timbunan oprit dalam jangka
pendek.

56

Perkerasan
erkerasan Beton Pracetak dan Prategang

Tujuan
Menambah pilihan teknologi
untuk pekerjaan rehabilitasi
kaku.

perkerasan
perkerasan

Hasil
Mengurangi volume bahan beton sampai
40%, mutu beton lebih terkendali, gangguan
lalu lintas saat konstruksi minimum, dan
waktu konstruksi lebih cepat.

Eksplorasi lanjutan
Evaluasi kinerja jangka panjang, perkerasan
beton pracetak-prategang yang lebih tipis,
dan perkerasan beton prategang pasca tarik.

57

Pelat Ortotropik Baja


Tujuan
Mempercepat dan mempermudah penggantian jembatan tanpa
melakukan penutupan arus lalu lintas.

Hasil
-

Dapat diterapkan untuk penggantian lantai semua


jembatan rangka baja dengan penyesuaian panjang
pelat;

Mempunyai berat yang lebih ringan hampir 40% dari


pracetak beton;

Pemasangan
lebih
cepat
dibanding
dengan
menggunakan beton cor yang membutuhkan waktu 28
hari; dan

Menghemat cukup banyak biaya karena pemasangan


dapat dilakukan bertahap, sehingga tidak perlu
menutup lalu lintas dan membuat jembatan sementara.

58

Rumput Vetiver & Bahia untuk Penahan Erosi Lereng

Tujuan
Mengurangi resiko erosi lereng pada
konstruksi maupun operasional dan
pemeliharaan jalan.

Hasil
-

Kombinasi vetiver dan rumput


bahia 50%-50% merupakan
kombinasi
terbaik
untuk
mengurangi erosi lereng; dan

Kombinasi vetiver dan rumput


bahia menurunkan tingkat erosi
hingga 8 kali dibanding hanya
menggunakan tanaman vetiver
saja.

59

Cakar Ayam Modifikasi


Tujuan
Menyempurnakan tata cara implementasi teknologi cakar ayam agar dapat dilaksanakan secara lebih luas.

Hasil
Teknologi cakar ayam modifikasi masih memerlukan penyempurnaan untuk dapat dilaksanakan pada kondisi lapangan sebenarnya.

60

Penanganan Longsoran Batuan

Penanganan Tanah Ekspansif

Tujuan

Hasil

Mengurangi resiko kegagalan konstruksi lereng dan


fatalitas akibat longsoran lereng batuan setelah
operasional jalan dengan teknologi:
-

Rockbolt
Shotcrete
Buffer zone

Hasil
-

Teknologi penanganan longsoran batuan


menunjukkan kinerja efektifitas biaya untuk
mengurangi resiko fatalitas; dan

Potensial untuk diterapkan di wilayah yang


memiliki karakter geologi batuan beku,
batupasir dan vulkanik dengan tipe runtuhan
dan rekahan batuan.

61

Konstruksi penanganan tanah eskpansif mengunakan


geomembran vertikal dengan material pengisi galian
berupa selected material dan semen slurry

Penggunaan gogrid untuk melawan retak refleksi pada


tanah ekspansif

Konstruksi sheetpile beton sebagai penangulangan


instabilitas timbunan di tanah

Alat Pengukur Kekuatan Jalan


(APKJ)
Tujuan
Mengembangkan alat penyelidikan lapangan
yang tidak merusak untuk menentukan
kekuatan struktur perkerasan seperti alat
Falling Weight Deflectometer (FWD).

Hasil

62

APKJ
mempunyai
fungsi
dan
kemampuan yang relatif sama dengan
alat FWD;

Harga produksi APKJ lebih murah 10


kali dibandingkan dengan FWD; dan

Penggunaan alat APKJ atau FWD akan


memberikan hasil perencanaan tebal
perkerasan yang lebih akurat dan
lebih efesien, baik untuk perkerasan
lentur maupun perkerasan kaku

Pengembangan Basis Data Geoteknik (INROG)

Ruang Henti Khusus (RHK)

Tujuan

Tujuan

Mendukung sistem informasi terkait dengan variabel geoteknik.


Integrasi dilakukan terhadap berbagai sistem manajemen,
meliputi Slope Disaster Management System (SDMS), Road
Material Invertory (RMI), Slope Investigation (SSI).

Mengurangi tingkat konflik dan resiko kecelakaan sepeda motor


di persimpangan dengan pengembangan model advance stop
line.
Hasil

Eksplorasi Lanjutan
INROG sudah berbasiskan web dan mendukung partisipasi
masyarakat dalam pengambilan data yang terkait. Sistem
verifikasi dan hal teknis terkait dengan upadating data tengah
dipersiapkan.

Tingkat konflik turun 71%; dan

Kapasitas kaki persimpangan meningkat hingga12%.

Eksplorasi Lanjutan
Dalam pengembangan lebih lanjut, penggunaan masih terbatas
pada lokasi tertentu; masih diperlukan uji pada beberapa lokasi
dengan keragaman parameter lalu lintas.

63

Perkuatan Jembatan

64

Tujuan
Memperpanjang masa layan jembatan dengan memperkuat
struktur menggunakan perkuatan eksternal prategang, steel
plate bonding, penambahan dimensi, fibre reinforced plastic.

Hasil
-

Meningkatnya kapasitas dan kekuatan jembatan;

Bertambahnya kekakuan;

Jenis perkuatan unik terhadap tipe lantai dan struktur


jembatan; dan

Tidak menutup lalu lintas dan akomodatif terhadap


beban berlebih.

64

PUSAT DATA DAN INFORMASI


Puslitbang
Jalan
dan
Jembatan
berupaya
menempatkan diri sebagai pengelola data yang dapat
memberikan akses data secara efektif bagi para
pengguna, khususnya Ditjen Bina Marga. Usaha
tersebut diawali dengan pengembangan pusat data
yang berfungsi sebagai pusat pengelolaan data jalan
dan jembatan. Sebagai pusat data, Puslitbang Jalan
dan Jembatan bertindak sebagai pengelola data
utama berkaitan dengan kondisi jalan, lingkungan,
lalu lintas, dan jembatan. Pengelolaan data ditujukan
lebih lanjut bagi pengambilan keputusan dalam
penyelenggaraan jalan yang efisien dan efektif,
disamping kebutuhan data yang valid dalam
menunjang pelaksanaan litbang.
Landasan dalam upaya membangun pusat data ini
adalah Sistem Informasi Jalan dan Jembatan atau
yang lebih dikenal dengan Sisjatan yang berbasis
spasial. Sisjatan ini akan diintegrasikan dengan
aplikasi pada pusat data yang akan dibangun.
Pendekatan knowledge management mengharuskan
Puslitbang Jalan dan Jembatan untuk mulai
membangun infrastruktur jaringan yang lebih handal
dengan kapasitas yang lebih besar dalam
penyimpanan data, serta keamanan yang semakin
terjaga.
66

KOLOKIUM

Setiap tahun, Puslitbang Jalan dan Jembatan


melaksanakan kolokium yang bertujuan untuk
menyebarluaskan hasilhasil penelitian yang
tengah maupun sudah berjalan.Hasil litbang
tersebut disajikan dalam bentuk pemaparan
atas hasil yang juga diikuti dengan diskusi. Dari
pelaksanaan kolokium ini, diharapkan agar
hasil penelitian dapat disampaikan secara lebih
luas dan mendorong berlangsungnya tahap
awal dari transfer teknologi, yaitu mengenai
pemahaman produk.
Setiap tahun, tiap kelompok program penelitian
(KPP) menyampaikan output penelitian sudah
dicapai. Melalui kolokium ini, kesinambungan
dan peluang kerja sama dengan institusi lan
dapat dikembangkan.

67

PUBLIKASI
Media komunikasi para peneliti dikembangkan melalui Jurnal
Jalan dan Jembatan. Sampai saat ini jurnal telah terakreditasi
B. Berbagai hasil tiap program penelitian disampaikan secara
rutin
untuk
menjangkau
interaksi
akademis,
serta
mengembangkan jejaring komunikasi yang lebih luas.

68

PROFIL RISET
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN

Personal Kontak

Ir. IGW Samsi Gunarta, M.Appl.Sc


e-mail: samsi@pusjatan.pu.go.id
Hindun Hasanah
e-mail: hindun.hasanah@pusjatan.pu.go.id

Alamat

Kantor Pusat Litbang Jalan dan Jembatan


Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum
Jl. AH. Nasution No. 264 Ujungberung Bandung 40294
Telp (022) 7802251-53; Fax (022) 7802726
email: info@ pusjatan.pu.go.id

69

Anda mungkin juga menyukai