Anda di halaman 1dari 29

PENDIDIKAN HOLISTIK INTEGRATIF BAGI ANAK USIA DINI

Oleh: LUSAMTI SIMAMORA, M.Si


Holistik artinya penanganan anak usia dini secara utuh
(menyeluruh) yang mencakup layanan gizi dan kesehatan,
pendidikan dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk
Pengembangan anak usia mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak.
dini holistik dan integratif
adalah pengembangan anak
usia dini yang dilakukan
berdasarkan pemahaman
Integratif/Terpadu artinya penanganan anak usia dini dilakukan
untuk memenui kebutuhan secara terpadu oleh berbagai pemangku kepentingan di tingkat
esensial anak yang beragam masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat
dan saling berkait secara
simultan dan sistimatis.

Jadi, PAUD Holistik Integratif adalah penanganan


anak usia dini secara utuh (menyeluruh) yang
mencakup layanan gizi dan kesehatan, pendidikan
dan pengasuhan, dan perlindungan, untuk
mengoptimalkan semua aspek perkembangan anak
yang dilakukan secara terpadu oleh berbagai
pemangku kepentingan di tingkat masyarakat,
pemerintah daerah, dan pusat.
Tujuan Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik Integratif Berdasarkan Peraturan Presiden
nomor 60 tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini
Holistik Integratif
• TERSELENGGARANYA LAYANAN PENGEMBANGAN ANAK USIA
Tujuan DINI HOLISTIK-INTEGRATIF MENUJU TERWUJUDNYA ANAK
INDONESIA YANG SEHAT, CERDAS, CERIA, DAN BERAKHLAK
Umum MULIA.

• TERPENUHINYA KEBUTUHAN ESENSIAL ANAK USIA DINI SECARA UTUH MELIPUTI KESEHATAN DAN GIZI,
RANGSANGAN PENDIDIKAN, PEMBINAAN MORAL-EMOSIONAL DAN PENGASUHAN SEHINGGA ANAK
DAPAT TUMBUH DAN BERKEMBANG SECARA OPTIMAL SESUAI KELOMPOK UMUR;
Tujuan • TERLINDUNGINYA ANAK DARI SEGALA BENTUK KEKERASAN, PENELANTARAN, PERLAKUAN YANG SALAH,
DAN EKSPLOITASI DI MANAPUN ANAK BERADA;
Khusus • TERSELENGGARANYA PELAYANAN ANAK USIA DINI SECARA TERINTEGRASI DAN SELARAS ANTAR LEMBAGA
LAYANAN TERKAIT, SESUAI KONDISI WILAYAH;
• TERWUJUDNYA KOMITMEN SELURUH UNSUR TERKAIT YAITU ORANG TUA, KELUARGA, MASYARAKAT,
PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH, DALAM UPAYA PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK-
INTEGRATIF.
Anak indonesia emas, Anak indonesia harapan
ANAK USIA
0-8 TAHUN

MANUSIA KECIL YANG MEMILIKI


Anak POTENSI YANG MASIH HARUS
DITUMBUHKEMBANGKAN. PADA
PERIODE 5 (LIMA) TAHUN usia MASA INI PROSES
PERTUMBUHAN DAN
PERTAMA KEHIDUPAN ANAK
MERUPAKAN 'MASA EMAS' dini PERKEMBANGAN DALAM
BERBAGAI ASPEK SEDANG
(GOLDEN PERIOD) MENGALAMI MASA YANG CEPAT
DALAM RENTANG
PERKEMBANGAN HIDUP
MANUSIA (BERK, 1992)

BERSIFAT EGOSENTRIS, MEMILIKI RASA INGIN


TAHU SECARA ALAMIAH, MERUPAKAN
MAKHLUK
MAKHLUK SOSIAL,
SOSIAL, UNIK,
UNIK, KAYA
KAYA DENGAN
DENGAN
FANTASI, MEMILIKI DAYA PERHATIAN YANG
PENDEK, DAN MERUPAKAN MASA YANG
PALING
PALING POTENSIAL
POTENSIAL UNTUK
UNTUK BELAJAR
BELAJAR (YULIANI
(YULIANI
NURANI, 2009).
Pendidikan Anak Usia Dini: Kajian Teoritis Empiris dan
Kebijakan
Pengertian
periode 5 (lima) tahun
suatu upaya pembinaan yang ditujukan pertama kehidupan
kepada anak sejak lahir sampai dengan anak merupakan 'masa
usia enam tahun yang dilakukan melalui emas' (golden period) Lembaga pendidikan
pemberian rangsangan pendidikan untuk memegang peran dan posisi
membantu pertumbuhan dan kunci dan fundamental dalam
perkembangan jasmani dan rohani agar mengoptimalkan potensi
anak memiliki kesiapan dalam memasuki anak, karena pengalaman
pendidikan lebih lanjut (Undang Undang PAUD memberikan pengaruh
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem yang “membekas” sehingga
Pendidikan Nasional). melandasi proses pendidikan
dan perkembangan anak
selanjutnya.

PAUD
Faktor yang Mempengaruhi: Tri Pusat
Pendidikan pada PAUD

Gutama (2003) menyatakan bahwa penanganan anak perlu dilakukan secara holistik dan integratif dari aspek medis
dan neurology, psiko-sosiokultural maupun edukatif. Mengingat perangsangan dan pemrograman yang salah atau
kurang pada masa usia dini dapat berakibat buruk pada perilaku masa dewasa.
Kondisi PAUD di Indonesia
rendahnya pemahaman
pendidik dan tenaga
pelayanan masih bersifat
kependidikan, serta para kualitas pengelolaan fasilitas pelayanan
parsial (belum memenuhi
pemangku kepentingan
seluruh aspek kebutuhan kurang profesional kurang memadai
tentang pentingnya
esensial anak)
pengembangan anak usia
dini yang holistik integratif

lemahnya koordinasi distribusi dan kualitas


atau kerjasama dengan keterbatasan dana SDM
lembaga lain yang
kurang merata
terkait
Aspek yang harus ditingkatkan pada anak
dengan menggunakan pendidikan holistik
Aspek
Aspek Aspek
Kesehatan dan
Pendidikan Pengasuhan
Gizi

Deteksi Dini
Aspek
Tumbuh
Perlindungan
Kembang Anak
Keholistikan Peran Lembaga dalam
Pengembangan PAUD
Terjalinnya hubungan
yang harmonis antar
lembaga terkait,
sehingga memperkecil
rasa ego sektoral yang Dengan demikian layanan yang
selama ini sangat kuat. menyeluruh (holistik) yang meliputi
layanan pendidikan, pengasuhan,
perawatan, kesehatan, gizi, dan
Terwujudnya program Terwujudnya sinkronisasi perlindungan anak, dengan
bersama dari lembaga program dari masing- mengintegrasikan berbagai
terkait dengan sasaran masing lembaga terkait lembaga terkait menjadi sangat
anak usia dini. untuk mengoptimalkan
potensi anak. penting guna mengoptimalkan
potensi anak.

Menghindari adanya
Mengoptimalkan peran program yang tumpang
masing-masing lembaga tindih dari lembaga-
terkait sesuai dengan lembaga terkait,
kewenangannya. sehingga berdampak
pada pemborosan biaya
Merancang PAUD Holistik dan Integratif
• 1. Perencanaan
Menentukan kebutuhan yang
Mengidentifikasi terkait dengan program Menyusun draft rencana Menyusun draft
holistik dan integratif program tahunan
potensi lembaga (kebutuhan pendidikan, penyelenggaraan PAUD rencana anggaran
PAUD pengasuhan, kesehatan dan holistik dan integratif. selama satu tahun
gizi, dan perlindungan anak)

Sosialisasi program Mendiskusikan draft


Menggali dana dari rencana program dengan
Menyiapkan sarana dan penyelenggaraan PAUD
berbagai sumber yang mengundang orang tua,
tidak mengikat, sesuai prasarana sesuai dengan holistik dan integratif stake holder, tokoh
kebutuhan. kepada semua pihak yang masyarakat, dan pihak
dengan kebutuhan terkait. terkait.

Menyiapkan administrasi
yang diperlukan, seperti
surat-menyurat,
administrasi pembelajaran,
keuangan, dan lain-lain
• Pelaksanaan

Kegiatan Pembelajaran

wujud dari layanan pendidikan, yang


dalam pelaksanaannya disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masing-
masing lembaga

sebaiknya pendidik dan tenaga kependidikan dapat


memilih dan memilah metode, media, sumber belajar,
sarana, serta waktu pembelajaran sesuai dengan
tahapan usia dan tumbuh kembang anak yang sesuai
dengan Permendikbud No.137 Tahun 2014 tentang
Standar PAUD.
bentuk parenting yang dapat dilakukan guna
wewujudkan kesepahaman antara pendidik dan orang
tua dalam mendidik :
Memberi penyuluhan tentang
Melibatkan orang tua di kelas bagaimana mendidik anak yang Bentuk lain yang sesuai dengan
sebagai peserta didik. Kegiatan tepat (sesuai dengan
situasi dan kondisi, baik lembaga
ini dapat dilakukan 6 bulan pertumbuhan dan
maupun orang tua.
sekali. perkembangannya). Hal ini
dapat dilakukan 1 bulan sekali.

Untuk lebih mengoptimalkan


kualitas pembelajaran, dalam
pelaksanaannya dapat
melibatkan lembaga yang
berkompeten, seperti dinas
pendidikan, BUNDA PAUD,
himpaudi, IGKTI, atau lembaga
lain yang terkait.
Layanan Kesehatan dan Gizi
Pemeriksaan Kesehatan
Meliputi kesehatan badan : 2 bulan sekali Pemberian vitamin dan
badan dan kesehatan
Kesehatan gigi : 4 bulan vaksinasi
gigi
sekali

PAUD dapat
bekerjasama dengan
Dilakukan oleh tenaga
bidan, dokter atau dinas
medis
kesehatan (puskesmas)
terdekat
Gizi Seimbang
Asupan gizi seimbang sebaiknya diberikan
secara berkala minimal seminggu sekali

Menu yang diberikan sebaiknya bervariasi,


terjangkau (disesuaikan dengan kemampuan
orang tua), namun tetap memenuhi
kebutuhan gizi anak

lembaga PAUD dapat berkonsultasi


dengan ahli gizi dari dinas kesehatan
(puskesmas) terdekat

Orang tua dapat memanfaatkan potensi


yang ada di sekitar untuk memberikan
gizi
Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak (DDTK)

DDTK Kegiatan DDTK Pelaksanaan DDTK


• Deteksi tumbuh • pengukuran berat • Dilakukan oleh Pendidik
kembang anak harus badan atau Tenaga
dilakukan oleh lembaga • tinggi badan Kependidikan yang
PAUD untuk • lingkar kepala terlatih
mengetahui sedini • deteksi perkembangan • Bekerja sama dengan
mungkin penyimpangan anak dinas kesehatan atau
pertumbuhan dan • emosi anak puskesmas
perkembangan anak. • Dilakukan 1 bulan sekali
• gangguan berbicara
• gangguan pendengaran atau secara berkala
sesuai usia
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Pengertian Pelaksanaan PHBS PHBS di Rumah


• PHBS merupakan salah satu • Mencuci tangan sebelum dan • Memelihara kebersihan dan
aspek yang sangat menunjang sesudah makan kesehatan pribadi dengan
kesehatan anak. Pendidik • tidak jajan sembarangan baik.
dapat mengajarkan, memberi • mandi dan gosok gigi 2 kali • Makan/minum makanan dan
teladan dan membiasakan sehari minuman yang sehat
perilaku hidup bersih dan • buang air besar dan kecil di • Memelihara kesehatan
sehat (PHBS) dalam kegiatan toilet (toilet training) lingkungan : tersedianya air
sehari-hari . • membuang sampah pada bersih, tersedia tempat
tempatnya pembuangan sampah dan air
• membersihkan lingkungan limbah, dan menjaga
lembaga kebersihan dan kesehatan
• olah raga secara teratur kamar mandi, jamban atau
WC
Pengasuhan dan Perawatan
Pengasuhan Ciri-ciri pengasuhan Perawatan
• salah satu kebutuhan esensi • hubungan kasih sayang • Perawatan hendaknya
anak yang sangat • kelekatan atau keeratan dilakukan sejak anak masih
mempengaruhi hubungan usia dini.
pertumbuhan dan • hubungan yang tidak • melalui perawatan yang baik,
perkembangan anak. terputus pertumbuhan dan
• Tingkah laku dan praktik- • interaksi yang memberikan perkembangan anak dapat
pratik pengasuhan : rangsangan berkembang secara optimal.
• memenuhi kebutuhan • hubungan dengan satu orang • Perawatan yang perlu
makan, menjaga kesehatan, pengasuh, dilakukan oleh orang tua
memberikan stimulasi , • melakukan pengasuhan anak diantaranya adalah
dukungan sosial dan lain-lain di rumah sendiri. perawatan kesehatan, fisik,
lingkungan dan perawatan
lainnya.
anak mempunyai hak yang sama dengan
orang dewasa. Mereka mempunyai hak
Perlindungan Anak yang harus dihargai dan dilindungi.

UU yang mengatur • Undang-undang nomor 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak


tentang hak anak : • Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

• menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup,


Tujuan Perlindungan tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal
anak : sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan.

Hal yang perlu • perlindungan dari kekerasan fisik dan mental, diskriminasi,
mendapatkan eksploitasi, human trafficking, dan tindakan asusila lainnya
perlindungan :

• Sosialisasi lembaga PAUD (pendidik, orang tua, masyarakat)


Solusi yang dapat • Pengadaan seminar, orientasi, sarasehan, kunjungan rumah atau bentuk lain
• Kerja sama lembaga PAUD dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Yayasan
diberikan : Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), atau lembaga terkait lainnya
Parenting
• Parenting atau pendidikan keorangtuaan bertujuan memberikan pengetahuan dan
ketrampilan kepada orang tua tentang cara mendidik, merawat dan mengasuh
anak usia dini secara tepat. Kegiatan parenting diharapkan dapat mewujudkan
adanya keselarasan (sinkronisasi) antara pendidik dan orang tua dalam mendidik
dan mengasuh anak. Jenis kegiatan parenting :

Kelompok
Keterlibatan orang
pertemuan orang Kelas orang tua
tua di kelas
tua

Konsultasi dengan
Kunjungan ke Keterlibatan orang
ahli yang terkait
rumah peserta tua pada kegiatan
dengan anak usia
didik di luar kelas
dini
Kegiatan Pengendalian mutu penyelenggaraan
PAUD Holistik
• dilakukan untuk mengetahui, apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang
telah disusun atau tidak, apakah ditemukan permasalahan atau hambatan berkenaan
Monitoring dengan pelaksanaan kegiatan.
• Kegiatan monitoring dapat dilakukan minimal 3 bulan sekali.

• Dalam kegiatan supervisi, supervisor dapat memberi masukan atau membantu


Supervisi memecahkan berbagai masalah atau hambatan yang dialami oleh lembaga ataupun pihak
lain yang terlibat dalam penyelenggaraan PAUD holistik dan integratif.

• Melalui kegiatan ini dapat diketahui apakah lembaga PAUD berhasil, berhasil, cukup berhasil, atau kurang
berhasil dalam menyelenggarakan program PAUD holistik dan integratif.
Evaluasi • Hasil evaluasi dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
• Evaluasi dapat dilakukan pada akhir semester dan akhir tahun pembelajaran.

• Pelaporan dilakukan secara tertulis oleh lembaga PAUD pada akhir semester atau akhir tahun
pembelajaran.
Pelaporan • Pelaporan disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga PAUD dalam penyelenggaraan
program, digunakan sebagai umpan balik bagi pengambil kebijakan dalam menentukan program-
program mendatang, agar lebih efektif dan efisien.
Tindak lanjut Keholistikan
penyelenggaraan PAUD berdasarkan
holistik dan integratif Standar PAUD

Memperbaiki kekurangan- melakukan stimulan pendidikan dalam


membantu pertumbuhan dan perkembangan
kekurangan yang mungkin terjadi jasmani dan rohani sesuai dengan tingkat
selama penyelenggaraan. pencapaian perkembangan anak

Menjaga konsisten dalam


penyelenggaraan, artinya mengoptimalkan perkembangan anak
menjaga keberlangsungan secara holistik dan integratif
program.

Siap menjadi Paud Holistik dan


mempersiapkan pembentukan sikap,
Integratif Percontohan, bagi pengetahuan, dan keterampilan anak.
lembaga-lembaga PAUD lainnya.
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
• Pemenuhan atas kebutuhan anak usia TK (4-6 tahun) yang
dilayani secara esensial, utuh dan terpadu melalui pelayanan
Pelayanan yang holistik yang sistematik dan terencana mencakup layanan kesehatan,
gizi, pengasuhan, perlindungan dan rangsangan pendidikan

• Memberikan pelayanan sesuai kebutuhan anak usia 4-6 tahun tanpa


Pelayanan yang tidak membedakan latar belakang, sosial ekonomi, suku dan agama. Dengan
tetap memperhatikan empat prinsip hak anak yaitu kepentingan terbaik
diskriminatif untuk semua, perkembangan kelangsungan hidup, menghargai
pendapatnya dan non diskriminasi. 

• Pemberian layanan anak usia 4-6 tahun dengan


Berbasis budaya yang menggali budaya-budaya  lokal yang konstruktif
konstruktif dalam bentuk pelayanan kegiatan bermain anak.
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
• Adanya koordinasi dan kerjasama lintas sektoral, serta kemitraan antar
institusi pemerintah, lembaga penyelenggara layanan dan organisasi
Good governance terkait, baik lokal, nasional, maupun internasional, dalam
penyelenggaraan Pendidikan anak usia TK Holistik Integratif

• Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa


Berorientasi pada berorientasi pada  kebutuhan anak.
kebutuhan anak

• menggunakan media edukatif dan sumber


Belajar melalui belajar yang aktif, inovatif,  kreatif, dan
bermain menyenangkan
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
• Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga
Lingkungan yang menarik dan menyenangkan dengan memperhatikan
keamanan serta kenyamanan yang dapat mendukung
kondusif kegiatan belajar melalui bermain. 

Menggunakan • Pembelajaran di TK harus menggunakan konsep pembelajaran terpadu


pembelajaran yang  dilakukan melalui tema. Tema yang dibangun harus menarik dan
dapat membangkitkan minat anak dan bersifat kontekstual.
terpadu
Mengembangkan • Mengembangkan keterampilan hidup dapat dilakukan melalui
berbagai kecakapan hidup berbagai proses pembiasaan. Hal ini dimaksud agar anak belajar
untuk menolong diri sendiri, mandiri, dan bertanggungjawab
yang dilakukan sebagai serta memiliki disiplin diri. 
pembiasaan  
Kurikulum PAUD Holistik Integratif
• Pelaksanaan stimulasi pada anak usia TK, jika
Pemanfaatan dimungkinkan dapat  memanfaatkan teknologi untuk
kelancaran kegiatan, misalnya tape, radio, televisi,
Teknologi komputer. Pemanfaatan teknologi informasi dalam
kegiatan pembelajaran dimaksudkan untuk mendorong
Informasi anak menyenangi belajar

• Proses pembelajaran memberikan kesempatan


Pembelajaran kepada peserta didik untuk  berpikir, bertindak,
bersifat berpendapat, serta berekspresi secara bebas dan
bertanggung jawab. 
Demokratis
Jenis Pembelajaran Bahan Ajar PAUD Holistik
Integratif (Model Pembelajaran )
Model Pembelajaran Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Model Pembelajaran Model Pembelajaran
Kelompok dengan Berdasarkan Sudut-
Klasikal Area Berdasarkan Sentra
Kegiatan Pengaman sudut Kegiatan
• suatu pembelajaran • Dalam pembelajaran • Model pembelajaran • Model pembelajaran • proses pembelajaran
dimana dalam waktu ini anak-anak dibagi berdasarkan sudut, ini memberikan yang dilakukan di
yang sama, kegiatan menjadi 3 kelompok, sudut-sudut kegiatan kesempatan kepada dalam lingkaran dan
dilakukan oleh masing-masing merupakan pusat anak  dalam memilih sentra bermain.Guru
seluruh anak, sama kelompok kegiatan. / menentukan bersama anak duduk
dalam satu kelas. melakukan kegiatan kegiatan sendiri dengan posisi
yang berbeda-beda. • Alat-alat kegiatan sesuai dengan melingkar dan saat
• Sarana pembelajaran yang disediakan minatnya. dalam lingkaran,
terbatas dan kurang • Dalam satu lebih bervariasi, • pembelajaran ini guru memberikan
memperhatikan pertemuan anak sering diganti sesuai untuk memenuhi pijakan pada anak
minat anak secara harus menyelesaikan dengan tema dan kebutuhan anak dan sebelum dan
individu.  2-3 kegiatan dan sub tema. menghormati sesudah bermain.
secara bergantian. keberagaman • Dalam membuka
budaya serta sentra setiap hari
menekankan pada disesuaikan dengan
pengalaman belajar jumlah kelompok
bagi setiap anak setiap TK.
Keterpaduan Kurikulum Bermain Kreatif

Anak Membangun Anak Berkembang


Menurut Dodge dan Kemampuan Sosial Dipengaruhi
Colker (2000), filosofi
kurikulum bermain
dan Emosional Budaya
kreatif didasarkan pada
4 (empat) pertanyaan,
yaitu:

Anak
Anak Belajar untuk
Mengembangkan
Berpikir
Kemampuan Fisik
Keterpaduan Kegiatan Bermain dan Permainan
Cerita Permainan
Kreasi terhadap
bersambung drama kreatif
objek ( object
(continuing (creative
creation)
story) dramatic play)

Pertanyaan Gerakan kreatif


kreatif (creative (creative
questioning) movement)
TERIMA KASIH
“Selamat Menjadi Pendidik Yang Dicintai Anak-anak”

Pematangsiantar, Agustus 2021


LUSAMTI SIMAMORA,M.Si

Anda mungkin juga menyukai