Anda di halaman 1dari 52

paud

holistik
integratif

MODUL BIMBINGAN TEKNIS CALON FASILITATOR


IMPLEMENTASI PAUD HI
DI SATUAN PAUD DAN
KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT

TRIAS UKS
Melaksanakan pendidikan
kesehatan di sekolah

Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di
sekolah

Menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020
MODUL
BIMBINGAN TEKNIS CALON FASILITATOR
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF

IMPLEMENTASI PAUD HI DI SATUAN


PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020
Judul:
Modul Bimbingan Teknis
Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif
Cetakan Pertama 2020

Pengarah: Muhammad Hasbi


Penanggungjawab: Maryana, Muhammad Ngasmawi
Penyusun: Irma Yuliantina, Dedy Wahyudi, Aria
Ahmad Mangunwibawa, Jakino, Widyati Rosita, Sri
Wahyuningsih, Rochaeni Esa Ganesa
Penelaah: Nurfadillah, Syafriani Darnis, Griselda, Titik
Yudaningsih, Dyah Yuniar Setiawati, Maya Raiyan
Elsa Restriana, Meylina, Adrianto, Agus Wahyu, Deni
Wijaya Utama, Muhammad Roland Zakaria
Ilustrator & Penata letak: Dhoni Nurcahyo

Sekretariat: Beryana Evridawati, Dian Septiany


Subagio, Samijah, Amalia Khairati, Robbayanti Ratna
Ningrum, Ina Nurohmah, Mira Kumala Sari

Jumlah Halaman: 48 hlm + ilustrasi


Ukuran Buku: 176mm x 250 mm

Narahubung:
Surel: paud@kemdikbud.go.id

Modul ini merupakan acuan dalam pelaksanaan Bimbingan Teknis Bagi


Fasilitator Pendamping Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Anak Usia
Dini Holistik Integratif (PAUD HI). Narasumber, fasilitator, dan penyelenggara
dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan di lapangan tanpa
mengurangi esensinya.

Diterbitkan oleh:

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini


Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar,
dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

@2020 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hak Cipta dilindungi undang-undang. Diperbolehkan mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku dengan izin tertulis dari penerbit.

ii MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
Kata Pengantar

Pendidikan anak usia dini menjadi kunci utama keberhasilan pembangunan


SDM sepanjang hayat. Usia dini merupakan usia emas tumbuh kembang anak,
dan investasi pada usia ini merupakan investasi yang paling tinggi memberikan
rate of returns dibandingkan dengan investasi di jenjang pendidikan lainnya.
Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak
Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI), sebagai bentuk komitmen pemerintah
dalam menjamin terpenuhinya hak tumbuh kembang anak usia dini dalam hal
pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan dan
kesejahteraan anak.
Pemerintah juga mendorong agar setiap kota/kabupaten memiliki lembaga
pendidikan anak usia dini holistik integratif (PAUD HI), yang bekerja sama de­
ngan posyandu agar pelayanan kepada anak usia dini memenuhi kebutuhan akan
pendidikan, pengasuhan, perlindungan, kesehatan, dan gizi. Selain itu, PAUD HI
juga dapat bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain seperti Penyuluh Kel-
uarga Berencana (PKB)/Bina Keluarga Balita (BKB), Pembinaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK), Puskesmas serta instansi terkait lainnya yang dapat menunjang
kebutuhan esensial dimaksud.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Kementerian Pendidikan dan Kebu-
dayaan melaksanakan kerja sama program PAUD HI dengan 50 kabupaten/kota,

IMPLEMENTASI PAUD HI iii


DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
dalam mempersiapkan calon fasilitator maka diperlukan bimbingan teknis fasili­
tator PAUD HI. Agar kegiatan dimaksud dapat dilaksanakan dengan baik, maka
perlu disiapkan modul bimbingan teknis yang menjadi acuan bagi nara sumber
dan fasilitator dalam melakukan bimbingan teknis di daerah.
Kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada
semua pihak yang berkontribusi dalam penyusunan modul ini.

Jakarta, September 2020,


Direktur Pendidikan Anak Usia Dini

Muhammad Hasbi
NIP. 197306231993031001

iv MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................... iii

Daftar Isi ...................................................................................................................... v

PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
2. Tujuan ..................................................................................................... 1
3. Hasil Yang Diharapkan ........................................................................ 2
4. Pembelajaran ......................................................................................... 2

RINGKASAN MATERI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK


INTEGRATIF ................................................................................................................... 7
1. Pengertian PAUD HI ............................................................................. 7
2. Tujuan PAUD HI ....................................................................................... 7
3. Prinsip Pelaksanaan PAUD HI di Satuan PAUD ............................ 7
4. Peran Pihak Terkait pada Penyelenggaraan PAUD HI ............... 9

IMPLEMENTASI PAUD HI v
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI
HOLISTIK INTEGRATIF DI SATUAN PAUD ........................................................... 11
1. Penyelenggaraan PAUD HI ............................................................... 11
2. Peran Satuan PAUD ............................................................................. 12
3. Penerapan Layanan PAUD HI di Satuan PAUD ............................ 13

KEMITRAAN SATUAN PAUD, KELUARGA, DAN MASYARAKAT ...................... 21


1. Pengertian .............................................................................................. 21
2. Tujuan penyelenggaraan kemitraan .............................................. 21
3. Ruang Lingkup Materi Kemitraan .................................................. 22
4. Prinsip Penyelenggaraan Kemitraan ............................................... 23
5. Bentuk dan Program Kemitraan .................................................... 25
6. Peran Dan Tanggung Jawab Para Pelaku Kemitraan ................ 27
7. Strategi Penyelenggaraan Kemitraan Tri Sentra .......................... 31
8. Pelibatan Keluarga di Satuan Pendidikan ..................................... 34
9. Pelibatan Keluarga di Rumah ............................................................ 34
10. Pelibatan Keluarga di Masyarakat ................................................... 36

vi MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
SILABUS
IMPLEMENTASI PAUD HI DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN
SATUAN PAUD, KELUARGA, DAN MASYARAKAT

ALAT/BAHAN/
No MATERI TUJUAN INDIKATOR METODE WAKTU
SUMBER
1. Implementasi 1. Mengetahui 1. Adanya 1. Curah 1. Laptop atau 2 JPL
PAUD HI dan memahami pemahaman Pendapat; personal
di Satuan tentang tentang 2. Diskusi; 2. Ringkasan
PAUD dan implementasi implementasi 3. Problem Based materi
Kemitraan PAUD HI di PAUD HI di Learning 3. Daftar
Satuan PAUD, satuan PAUD satuan PAUD; (Pembelajaran pertanyaan
Keluarga, dan 2. Mengetahui dan Berbasis kunci
Masyarakat dan memahami 2. Adanya Masalah); dan 4. Bahan
tentang pemahaman 4. Ceramah. paparan
Kemitraan tentang 5. Aplikasi rapat
satuan PAUD, kemitraan virtual;
keluarga dan satuan PAUD, 6. Aplikasi
masyarakat. keluarga dan Google
masyarakat. Jamboard
7. Aplikasi
Google Slides
8. Aplikasi
Google Forms

IMPLEMENTASI PAUD HI 1
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
TOILET

TRIAS UKS
Melaksanakan pendidikan
kesehatan di sekolah

Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di
sekolah

Menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat

TEMPAT
SAMPAH

I
CUC AN RAK SEPATU
G
TA N L U
D U

2 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
Pendahuluan

1. Pendahuluan
Salah satu upaya mewujudkan terselenggaranya PAUD HI berkuali-
tas dengan menggerakkan pemerintah kabupaten/kota melalui program
pendampingan penyelenggaraan PAUD HI oleh Fasilitator. Upaya tersebut
diharapkan dapat memberikan harapan baik, karena proses fasilitasi akan
dilakukan secara partisipatif.
Keberhasilan program pendampingan akan sangat tergantung ke-
pada Fasilitator yang akan mendampingi di setiap kabupaten/kota. Oleh
karena itu kompetensi Fasilitator harus ditingkatkan terutama kompetensi
keteram­pilan memfasilitasi masyarakat, serta pemahaman program PAUD
Holistik Integratif secara operasional.
Layanan stimulasi holistik mencakup layanan pendidikan, kesehatan,
gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan telah men-
jadi kebijakan pengembangan Pendidikan anak usia dini. Di dalam pelak-
sanaannya, program tersebut perlu melibatkan berbagai pihak terkait baik
instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh
masyarakat, dan orang tua.
Modul ini memberikan gambaran umum pelaksanaan program PAUD
HI yang dapat dilaksanakan oleh satuan PAUD, dinas instansi terkait, or-
ganisasi mitra PAUD serta unsur masyarakat lainnya yang berkepentingan
untuk mewujudkan integrasi program PAUD HI di setiap kabupaten/kota.

2. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini para peserta dapat mengetahui dan memahami:
a. Implementasi PAUD HI di satuan PAUD; dan
b. Kemitraan satuan PAUD, keluarga dan masyarakat.

IMPLEMENTASI PAUD HI 1
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
3. Hasil yang diharapkan
Hasil yang ingin dicapai dari sesi ini adalah :
a. Adanya pemahaman tentang implementasi PAUD HI di satuan PAUD;
dan
b. Adanya pemahaman tentang kemitraan satuan PAUD, keluarga dan
masyarakat.

4. Pembelajaran
4.1. Petunjuk Umum
Fasilitator berperan memfasilitasi proses bimbingan teknis (bimtek)
dan pendampingan baik secara luar jaringan (luring) dan dalam jaring­
an (daring) dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Status zonasi resiko virus corona (covid-19);
b. Norma, standar, kriteria, dan pedoman (NSPK) PAUD HI yang ber-
laku;
c. Koordinasi dengan unsur terkait dalam menyiapkan dan melak-
sanakan program PAUD HI di daerah;
d. Peserta bimbingan teknis di daerah;
e. Lokasi pelaksanaan bimbingan teknis di daerah;
f. Modul bimbingan teknis sebagai acuan pelaksanaan bimbingan
teknis di daerah;
g. Sumber dan bahan yang diperlukan;
h. Teknologi dan Informasi Komunikasi yang digunakan; dan
i. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pelaksanaan Bimtek Dalam Jaringan (Daring)


a. Memastikan koneksi internet semua pihak yang terlibat sudah
sesuai dengan standar minimal penggunaan aplikasi rapat virtual.
b. Melakukan pengaturan ruang virtual yang akan digunakan agar
sesuai dengan kebutuhan bimtek.
c. Mempersiapkan ruang virtual yang akan digunakan pada saat
pelaksanaan bimbingan teknis.

2 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
d. Memastikan semua fitur aplikasi rapat virtual semua pihak dapat
digunakan dengan baik.
e. Mempersiapkan aplikasi pendukung lainnya (google jamboard,
google slides, google forms).
f. Mempersiapkan tata tertib selama berada di dalam aplikasi rapat
virtual.
g. Mempersiapkan bahan tayang dan media pendukung lainnya.
h. Membagikan tautan ruang virtual kepada semua pihak yang terli-
bat maksimal H-1. sebelum pelaksanaan bimbingan teknis.
i. Secara periodik memastikan semua peserta mengikuti jalannya
bimbingan teknis.

Pelaksanaan Bimtek Luar Jaringan (Luring)


a. Berperan aktif untuk menciptakan suasana belajar yang aktif par-
tisipatif;
b. Bekerja sama dengan co-fasilitator dalam proses belajar peserta;
c. Membuat kesepakatan bersama dengan peserta terkait pelaksan-
aan bimbingan teknis;
d. Mengatur posisi duduk peserta untuk memaksimalkan diskusi an-
tar peserta
e. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta un-
tuk mengungkapkan pendapat;
f. Memberikan umpan balik yang positif kepada peserta;
g. Memperhatikan gestur diri selama proses bimbingan teknis; dan
h. Mengamati jalannya proses bimbingan teknis.

4.2. Pertanyaan Kunci


Beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab dari sesi ini antara lain:
a. Apa pengertian PAUD HI?
b. Apa saja komponen PAUD HI?
c. Apa yang dimaksud dengan kemitraan satuan paud, keluarga dan
masyarakat?

IMPLEMENTASI PAUD HI 3
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
d. Apa tujuan penyelenggaraan PAUD HI ?
e. Apa tujuan kemitraan satuan paud, keluarga dan masyarakat?
f. Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan PAUD HI?
g. Siapa saja yang terlibat kemitraan satuan paud, keluarga dan
masyarakat?
h. Kapan PAUD HI diselenggarakan?
i. Kapan kemitraan satuan paud, keluarga dan masyarakat perlu
dilakukan?
j. Bagaimana penyelenggaran dan lingkup kegiatan PAUD HI ?
k. Bagaimana pelaksanaan kemitraan satuan paud, keluarga dan
masyarakat?

4.3. Sumber dan Bahan


a. Paparan materi;
b. Ringkasan materi;
c. Daftar pertanyaan kunci;
d. Alat tulis kantor; dan
e. Alat peraga.

4.4. Metode
a. Curah Pendapat;
b. Diskusi;
c. Ceramah; dan
d. Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)

1.5. Teknologi Informasi dan Komunikasi


a. Laptop
b. LCD
c. Koneksi Internet
d. Aplikasi rapat virtual (Zoom meeting)
e. Aplikasi Google Slides
f. Aplikasi Google forms

4 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
4.6. Waktu
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 120 menit. Rincian
alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi.

4.7. Ringkasan Sesi

Pengantar Kegiatan Inti Refleksi dan


Penguatan
10’ 90’ 20’

4.8. Langkah-Langkah Kegiatan


No Kegiatan Daring Luring Waktu
Pengantar 10’
1 Fasilitator mengucapkan salam dan Pilih yang sesuai Pilih yang sesuai 5’
melakukan penyegaran (energizer)
2 Fasilitator menyampaikan latar belakang, Presentasi Presentasi 5’
tujuan, dan hasil diharapkan dari kegiatan menggunakan Powerpoints
sesi ini. powerpoints dan
Share screen
Kegiatan 1: Implementasi PAUD HI di Satuan PAUD 45’
1 Fasilitator menanyakan beberapa Curah pendapat Curah pendapat 10’
pertanyaan kunci terkait implementasi menggunakan menggunakan
PAUD HI di satuan PAUD sebagai bahan fitur raise hand metode
curah pendapat dengan peserta: (angkat tangan) Brainstorming
a. Apa pengertian PAUD HI?
b. Apa saja komponen PAUD HI?
c. Apa tujuan penyelenggaraan PAUD HI?
2 Fasilitator menugaskan peserta untuk · Diskusi · Diskusi 20’
berdiskusi di dalam kelompoknya masing- kelompok kelompok
masing untuk mendiskusikan: · menuliskan per kab/
a. implementasi PAUD HI di satuan PAUD hasil kerja kota dengan
dengan menggunakan pendekatan P-O- kelompok format
A-C (Planning, Organizing, Actuating, di Google duduk
dan Controlling). slides yang melingkar
b. tantangan implementasi PAUD HI di sudah · Menuliskan
satuan PAUD dan usulan pemecahan disiapkan hasil kerja
masalah kelompok di
Peserta mengumpulkan hasil diskusi kertas plano
kelompok

IMPLEMENTASI PAUD HI 5
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
3 Fasilitator meminta perwakilan Presentasi hasil Presentasi hasil 15’
kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompok kerja kelompok
diskusi kelompok. Kemudian fasilitator menggunakan dengan
menyimpulkannya. fitur share menggunakan
screen metode world
cafe
Kegiatan 2: Kemitraan Satuan PAUD, Keluarga dan Masyarakat 45’
1 Fasilitator menanyakan beberapa Curah pendapat Curah pendapat 10’
pertanyaan kunci terkait kemitraan satuan menggunakan menggunakan
PAUD, keluarga dan masyarakat sebagai fitur raise hand metode Round
bahan curah pendapat dengan peserta: (angkat tangan) Robin
a. Apa yang dimaksud dengan kemitraan
satuan paud, keluarga dan masyarakat?
b. Apa tujuan kemitraan satuan paud,
keluarga dan masyarakat?
2 Fasilitator menyampaikan kepada peserta · Diskusi · Diskusi 20’
untuk berdiskusi di dalam kelompoknya kelompok kelompok
masing-masing untuk mendiskusikan: · menuliskan per kab/
1. Identifikasi bentuk pelibatan keluarga hasil kerja kota dengan
dalam penyelenggaran pendidikan kelompok format
sesuai Peraturan Menteri pendidikan di Google duduk
dan kebudayaan nomor 30 tahun 2017; slides yang melingkar
dan sudah · Menuliskan
2. Identifikasi komponen masyarakat disiapkan hasil kerja
dan bentuk kemitraan yang dapat kelompok di
dijalin dengan Satuan PAUD dalam kertas plano
implementasi PAUD HI
Peserta mengumpulkan hasil diskusi
kelompok
Fasilitator meminta perwakilan Presentasi hasil Presentasi hasil 15’
kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompok kerja kelompok
diskusi kelompok. Kemudian fasilitator menggunakan dengan
menyimpulkannya. fitur share menggunakan
screen metode Gallery
Walk
Refleksi dan Penguatan 20’
1 Fasilitator memberikan pertanyaan reflektif Menggunakan Refleksi 5’
tentang materi Implementasi PAUD HI di Googleform menggunakan
Satuan PAUD dan Kemitraan Satuan PAUD umpan balik metode
dengan Keluarga dan Masyarakat materi yang Brainstorming
telah disiapkan
2 Fasilitator memberikan penguatan tentang Presentasi Presentasi 15’
materi Implementasi PAUD HI di Satuan menggunakan Powerpoints
PAUD dan Kemitraan Satuan PAUD dengan powerpoints dan
Keluarga dan Masyarakat Share screen

Catatan : untuk pelaksanaan bimtek di Kab/Kota dapat menggunakan


langkah-langkah kegiatan ini dengan penyesuaian peserta dan moda
kegiatan

6 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
RINGKASAN MATERI
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
HOLISTIK INTEGRATIF

1. Pengertian PAUD HI
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif yang selanjutnya dising-
kat PAUD HI adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling ter-
kait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. (sesuai Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD 2 pengertian di
Perpres 60)

2. Tujuan PAUD HI
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) direncanakan
secara sistematis dan diterapkan secara sistemik di Satuan PAUD (TK/KB/
TPA/SPS) untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak secara
optimal agar kelak menjadi anak yang berkualitas dan berdaya saing di
masa depan.

3. Prinsip Pelaksanaan PAUD HI di Satuan PAUD


a. Pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi. Satuan PAUD sebagai
wadah pemberian layanan pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan
perkembangan anak yang mencakup pendidikan, kesehatan, gizi, per-
awatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan anak oleh ber­
bagai pihak dan pemangku kebijakan;
b. Pelayanan yang berkesinambungan yakni layanan dilakukan pada
seluruh layanan PAUD yang dilakukan secara berkelanjutan sejak lahir
hingga usia 6 tahun.;
c. Pelayanan yang non diskriminasi yakni layanan yang dilaksanakan oleh

IMPLEMENTASI PAUD HI 7
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
berbagai pihak dan pemangku kebijakan diberikan kepada seluruh
anak yang ada di satuan PAUD secara adil tanpa membeda-bedakan
jenis kelamin, status sosial ekonomi, kondisi tumbuh kembang anak
(berkebutuhan khusus), suku, agama, ras, antar golongan (SARA).;
d. Pelayanan yang tersedia, dapat dijangkau dan terjangkau, serta dite­
rima oleh kelompok masyarakat yakni lokasi layanan PAUD HI diupaya­
kan dekat dengan tempat tinggal masyarakat dan terjangkau dari as-
pek biaya;
e. Partisipasi masyarakat, yakni melibatkan masyarakat dalam perenca-
naan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PAUD HI se­
hingga rasa memiliki program dari oleh masyarakat menjadi lebih kuat;
f. Berbasis budaya yang konstruktif yakni pemberian layanan pendidik­
an, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kese­
jahteraan anak dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal dan
memperhatikan nilai budaya setempat yang sejalan dengan prinsip
lauanan PAUD HI.
g. Tata kelola yang baik yakni pengelolaan program dilakukan secara
efek­tif, efisien, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

8 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
4. Peran Pihak Terkait pada Penyelenggaraan PAUD HI
No Unsur Peran

1 Satuan PAUD Penyelenggara layanan PAUD HI dengan bimbingan dan pengawasan instansi terkait.

2 Dinas Pendidikan Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi
dan pelaporan terkait layanan pendidikan di Satuan PAUD.

3 Dinas Kesehatan Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi
dan pelaporan terkait layanan kesehatan di dalam atau di luar Satuan PAUD yang
meliputi: pemeriksaan kesehatan, gizi, imunisasi, pemberian vitamin kepada anak, dan
penyuluhan kesehatan untuk orang tua.

4 Dinas Sosial Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi
dan pelaporan terkait layanan sosial di Satuan PAUD, meliputi: perlindungan, rehabili-
tasi untuk anak yang mengalami kasus kekerasan, atau penelantaran, dan penyuluhan
kepada orang tua.

5 BKKBN Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi


dan pelaporan terkait layanan pengasuhan di Satuan PAUD, termasuk penyuluhan
tentang pengasuhan kepada orang tua.

6 Dinas Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi, dan penyuluhan


Kependudukan dan tentang hak anak memiliki identitas Akta Kelahiran kepada orang tua.
Catatan Sipil

7 Badan Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; fasilitasi layanan


Pemberdayaan PAUD HI dengan mengoptimalkan daya dukung yang ada di masyarakat.
Masyarakat

8 Polres/Polsek Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi


dan pelaporan terkait layanan keamanan dan ketertiban di Satuan PAUD, termasuk
penyuluhan tentang jaminan keamanan dan perlindungan hukum dari tindak penelan-
taran dan kekerasan terhadap anak didalam keluarga.

9 Organisasi Mitra Sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam menyelenggara-
kan PAUD HI.

10 Tokoh masyarakat Sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam memberikan
fasilitasi, advokes, penyuluhan terkait dengan nilai dan budaya setempat yang sesuai
dengan konten PAUD HI.

11 Orang tua Mitra Satuan PAUD dalam melaksanakan PAUD HI di Satuan PAUD maupun di dalam
lingkungan keluarganya.

IMPLEMENTASI PAUD HI 9
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
10 MODUL BIMBINGAN TEKNIS
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK
INTEGRATIF (PAUD HI) DI SATUAN PAUD
Penyelenggaraan PAUD HI pada dasarnya fleksibel menyesuaikan dengan kon-
disi setempat dan kemampuan satuan PAUD yang bersangkutan. PAUD HI sa­
ngat memungkinkan dilaksanakan secara terpadu di Satuan PAUD, tetapi me-
mungkinkan juga dilaksanakan secara terpisah di beberapa tempat layanan.
Untuk layanan terpadu contohnya pemeriksaan kesehatan anak dilakukan di
Satuan PAUD dengan mendatangkan tenaga kesehatan. Untuk layanan terpisah
contohnya saat pemeriksaan kesehatan anak PAUD dibawa ke Posyandu se­suai
jadwal layanan Posyandu, kegiatan penyuluhan untuk Parenting disatukan de­
ngan kegiatan Bina Keluarga Balita. Kedua pola layanan tersebut menuntut ker-
jasama antar stake holders Pembina.

1. Penyelenggaraan PAUD HI
Seperti dicontohkan di atas bahwa layanan PAUD HI idealnya dilaksanakan
terpusat, artinya semua layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan,
pengasuhan, dan perlindungan anak dilakukan dalam satu tempat yakni
Satuan PAUD. Jika digambarkan dapat seperti di bawah ini.

Pendidikan

Kesehatan, Gizi, SATUAN Pengasuhan


dan Perawatan PAUD

Kesejahteraan dan
Perlindungan

IMPLEMENTASI PAUD HI 11
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Apabila tidak memungkinkan, layanan PAUD HI dapat juga dilakukan
sebagai berikut:

Kesehatan Gizi, dan


Pendidikan Perawatan

SATUAN Posyandu
PAUD dan BKB

Kesejahteraan dan
Perlindungan Pengasuhan

Layanan PAUD HI model kesatu atau kedua prinsipnya menempat-


kan anak usia dini sebagai pusat layanan PAUD HI. Dipastikan semua anak
mendapatkan semua layanan dengan optimal atas dukungan, bimbingan,
fasilitasi dari instansi dan pemangku kebijakan terkait.

2. Peran Satuan PAUD


a. Satuan PAUD memberikan fasilitasi berupa tempat layanan;
b. Menyusun layanan PAUD HI sebagai bagian dari Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP);
c. Menerapkan KTSP ke dalam program rutin (bulanan, mingguan, dan
harian) yang memuat komponen pelaksanaan PAUD HI;
d. Bekerjasama dengan orang tua serta tokoh masyarakat dalam pelak-
sanaan program Perenting;
e. Bergabung dalam organisasi profesi seperti IGTKI atau HIMPAUDI, dan
aktif di Gugus PAUD untuk memperluas jaringan kemitraan.
f. Berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik/Himpaudi/IGT-
KI/ tokoh masyarakat apabila memerlukan bantuan untuk narasumber
atau kebutuhan fasilitasi lainnya.
g. Melaporkan program PAUD HI di satuan PAUD kepada instansi terkait
untuk mendapatkan pembinaan dan fasilitasi sumber.

12 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
3. Penerapan Layanan PAUD HI di Satuan PAUD
1. Layanan Pendidikan
Layanan pendidikan sebagai layanan dasar yang diselenggarakan di
satuan PAUD untuk mengembangkan berbagai potensi anak yang
mencakup nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional, dan seni.
Penyelenggaraan layanan pendidikan mengacu pada standar Nasional
PAUD, kurikulum 2013 PAUD, dan acuan lainnya yang dikeluarkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penyelenggaraan layanan
pendidikan pada satuan PAUD dapat memanfaatkan potensi-potensi
yang ada di lingkungan sekitar dan bekerjasama dengan instansi dan
mitra terkait.

Layanan pendidikan di Satuan PAUD menggunakan prinsip yang digu-


nakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut:
a. Belajar melalui bermain Anak di bawah usia 6 tahun berada pada
masa bermain. Pemberian rangsangan pendidikan dengan cara
yang tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran
yang bermakna pada anak. Anak mendapatkan pengetahuan me­
lalui kegiatan mainnya.
b. Berorientasi pada perkembangan anak Pendidik harus mampu
mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan ta-
hapan usia anak.
c. Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau
stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak
yang mempunyai kebutuhan khusus.
d. Berpusat pada anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong se-
mangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, ino-
vasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi,
tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

IMPLEMENTASI PAUD HI 13
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
e. Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong
anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan m­e­nge­mu­
ka­kan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri.
f. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter pemberian
rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-
nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengem-
bangan nilai-nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung,
akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kom-
petensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan
dan keteladanan.
g. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup. Pemberi-
an rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan
kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan
secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembang-
kan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui
pembiasaan dan keteladanan.
h. Didukung oleh lingkungan yang kondusif. Lingkungan pembela-
jaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan,
aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur agar anak
dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
i. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis pembela-
jaran yang demokratis sangat diperlukan untuk rasa saling
menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak
dengan anak lain.
j. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih
kontekstual dan bermakna. Termasuk narasumber adalah orang-
orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai dengan
tema, misalnya dokter, polisi, nelayan, dan petugas pemadam ke-
bakaran.

14 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
KA
WA
AS SAN
AP B
RO EBA
KO S
K

2. Layanan Kesehatan, Gizi dan Perawatan


a. Layanan kesehatan, gizi, dan perawatan di Satuan PAUD menjadi
bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan PAUD yang diwujudkan da-
lam kegiatan rutin seperti:
1. Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
yang dicatat dalam KMS secara berkala setiap bulan;
2. Pembiasaan makan makanan sehat dan seimbang atau pem-
berian makanan tambahan secara berkala (disesuaikan den-
gan kemampuan lembaga);
3. Pembiasaan mencuci tangan, menjaga kebersihan diri dan
lingkungan;
4. Pengenalan makan gizi seimbang dengan melibatkan orang
tua dalam menyiapkan bekal untuk anak sehari-hari.
5. Memantau asupan makanan yang dibawa anak setiap hari­
nya termasuk jajanan yang dikonsumsi anak selama ada di
Satuan PAUD.
6. Penyediaan alat P3K untuk penanganan pertama pada anak
yang mengalami luka.
7. Mengontrol kondisi fisik anak secara sederhana (misalnya
suhu tubuh, luka dsb).

IMPLEMENTASI PAUD HI 15
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
8. Memberi fasilitas kepada tenaga Medis untuk melakukan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)/ Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), perbaikan gizi,
seperti pemberian vitamin A, pemberian imunisasi, pemerik-
saan kesehatan mata, telinga, dan mulut anak.
9. Berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik/Him-
paudi/IGTKI/ tokoh masyarakat apabila memerlukan ban-
tuan untuk perluasan jaringan kemitraan, termasuk apabila
memerlukan nara sumber atau fasilitas lainnya.

3. Layanan Pengasuhan
Pengasuhan pada satuan PAUD dilakukan bekerjasama dengan orang
tua melalui program parenting. Program parenting diisi dengan ke-
giatan:
a. KPO (Kelompok Pertemuan Orang tua) seperti penyuluhan, di­s­
kusi, simulasi, seminar tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak, pengenalan makanan lokal yang sehat, pembiasaan peri­
laku hidup bersih dan sehat (PHBS), penanggulangan kecacing­
an, penggunaan garam beryodium, pencegahan penyakit menu-
lar, dan lain-lain.
b. Konsultasi antara guru dan orang tua berkaitan dengan pertum-
buhan dan perkembangan anak.
c. Keterlibatan orang tua di dalam kelas misalnya membantu me-
nata lingkungan main, membuat media pembelajaran, menjadi
model profesi sesuai dengan tema pembelajaran.
d. Keterlibatan orang tua dalam menyediakan program makan ber-
sama secara bergilir sesuai rekomendasi ahli gizi tentang penye-
diaan menu makanan dengan pemenuhan gizi seimbang.
e. Keterlibatan orang tua di luar kelas misalnya menjadi panitia ke-
giatan lapangan, dan menyediakan PMT.
f. Kegiatan bersama keluarga.
Kesepakatan antara pihak satuan dengan orang tua untuk da­pat

16 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
terlibat dalam program parenting dapat dilakukan pada saat awal
masuk satuan PAUD yang dikuatkan dengan menandatangani
surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pengasuhan ber-
sama. Satuan PAUD memfasilitasi komunikasi dengan orang tua
melalui buku penghubung dan atau laporan. Buku penghubung
merupakan alat komunikasi antara guru dan orang tua tentang
pertumbuhan dan perkembangan anak serta informasi lain ber-
hubungan dengan kegiatan anak di rumah dan di satuan, yang
disampaikan setiap saat baik oleh guru maupun orang tua jika
ada peristiwa atau informasi. Buku laporan perkembangan anak
merupakan hasil catatan perkembangan anak setelah mengikuti
kegiatan di satuan PAUD dalam kurun waktu tertentu, yang dapat
disampaikan setiap triwulan atau semester.

PAUD
CERIA

IMPLEMENTASI PAUD HI 17
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
4. Layanan Perlindungan
Perlindungan anak harus menjadi bagian dari misi lembaga, artinya
semua anak yang ada di Satuan PAUD harus terlindung dari kekerasan
fisik dan kekerasan non fisik, antara lain:
a. Memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang digunakan
anak dalam kondisi aman, nyaman dan menyenangkan.
b. Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan
fisik ataupun ucapan oleh teman, guru, atau orang dewasa lainn-
ya di sekitar Satuan PAUD.
c. Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan
yang tidak boleh disentuh.
d. Mengajarkan anak untuk dapat menolong dirinya apabila menda­
pat perlakuan tidak nyaman, misalnya meminta pertolongan atau
menghindari tempat dan orang yang dirasakan membahayakan.
e. Semua area di satuan PAUD berada dalam jangkauan pengawa-
san guru.
f. Semua anak mendapat perhatian yang sama sesuai dengan kebu-
tuhan dan kondisinya.
g. Memastikan semua guru terbiasa ramah, menghormati, menya­
yangi, serta peduli kepada semua anak dengan tidak mencap
atau melabelkan sesuatu pada anak.
h. Menumbuhkan situasi di area Satuan PAUD penuh keramahan,
santun, dan saling menyayangi.
i. Memastikan saat anak pulang sekolah dalam posisi aman (ada
orang dewasa yang mendampingi)
j. Menangani dengan segera ketika anak mengalami kecelakaan
yang terjadi di Satuan PAUD.

5. Layanan Kesejahteraan
Layanan kesejahteraan diartikan bahwa Satuan PAUD memperhatikan
setiap anak terpenuhi kebutuhan dasarnya yakni kepastian identitas,
kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani. Untuk melaksanakan layanan

18 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
kesejahteraan bagi anak, Satuan Pendidikan melakukan hal-hal beri-
kut:
a. Membantu keluarga yang anaknya belum memiliki Akta Kelahiran
dengan cara melaporkan ke kelurahan untuk diproses pembuatan
aktenya.
b. Menyisihkan dana bantuan operasional dan dana dari sumber
lainnya untuk program makanan tambahan sehat sederhana ber-
bahan baku lokal. Penyiapan makanan tambahan dilakukan de­
ngan cara melibatkan orang tua.
c. Membantu keluarga yang belum memiliki akses layanan kese-
hatan dengan mendaftarkan keluarga tersebut sebagai penerima
jaminan kesehatan.
d. Memperlakukan semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus
sesuai dengan potensi yang dimiliki, kemampuan yang dicapai,
dan pemberian dukungan yang sesuai untuk menumbuhkan rasa
percaya diri, keberanian, dan kemandirian anak.
e. Membiasakan untuk memberi penghargaan kepada anak atas
usa­ha yang telah dilakukannya.

IMPLEMENTASI PAUD HI 19
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
KELUARGA

ke
an

m
ra

it
manfaat
it

ra
m

an
ke

PESERTA DIDIK m
an
at

fa
fa

at
an
m

ke m i t ra a n
SATUAN
MASYARAKAT PENDIDIKAN

20 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT

1. Pengertian
Kemitraan tri sentra pendidikan adalah upaya kerjasama antara satuan pen-
didikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada azas gotong
royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan
kesediaan untuk berperan aktif dalam membangun ekosistem pendidikan
yang menumbuhkan karakter, kapasitas literasi dasar, serta kesiapan berse-
kolah yang optimal sebagai pijakan/pondasi dalam melahirkan profil pela-
jar Pancasila yang berkualitas.

2. Tujuan penyelenggaraan kemitraan


Tujuan umum
Penyelenggaraan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD bertujuan untuk
memastikan setiap peserta didik memperoleh layanan dan pembelajaran
terbaik serta bermakna, dalam kerangka menumbuhkan karakter, kapasitas
literasi dasar, serta kesiapan bersekolah yang optimal sebagai pijakan/fun-
damen dalam melahirkan profil pelajar Pancasila yang berkualitas.
Tujuan khusus
a. Mewujudkan lingkungan atau ekosistem satuan PAUD yang kondusif,
yaitu aman, nyaman, dan menyenangkan bagi peserta didik PAUD.
b. Mewujudkan pengelolaan dan layanan PAUD holistik-integratif yang
lebih efektif dan optimal.
c. Memberikan penguatan dalam mewujudkan potensi karakter dan
kapasitas literasi dasar pada peserta didik PAUD.
d. Mewujudkan kesiapan bersekolah yang optimal pada peserta didik

IMPLEMENTASI PAUD HI 21
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
PAUD sebagai pijakan/fundamen dalam melahirkan profil pelajar Pan-
casila yang berkualitas.
e. Meningkatkan sinergisitas, kepedulian dan tanggung jawab dalam
pencegahan kekerasan, perundungan, bahaya narkoba dan por-
nografi-aksi di satuan PAUD.
f. Pemenuhan kebutuhan sarana-prasarana kegiatan (termasuk finan-
sial), kebutuhan bermain serta dukungan pertumbuhan dan perkem-
bangan anak di satuan PAUD secara optimal.
g. Peningkatan kapasitas semua warga (komunitas) di satuan PAUD, baik
pengelola, pendidik, staf maupun orang tua.

3. Ruang Lingkup Materi Kemitraan


Lingkup kemitraan tri sentra yang dapat diselenggarakan di setiap satuan
PAUD sangatlah luas dan beragam. Setiap satuan PAUD dapat menetapkan
sesuai dengan kebutuhan, daya dukung dan kondisi dimana satuan PAUD
tersebut berada. Hal yang menjadi patokan atau rambu-rambu utama ada-
lah bahwa seluruh upaya berlandaskan pada kepentingan terbaik anak
sebagai peserta didik, yang sekaligus melekat sebagai warga negara dan
generasi penerus bangsa.
Untuk memudahkan satuan PAUD dalam mengidentifikasi kebutuhan
program kemitraan, berikut adalah ruang lingkup materi kemitraan (selan-
jutnya disebut dengan RLM) yang dapat menjadi acuan dalam penyeleng-
garaan kemitraan tri sentra di setiap satuan PAUD, yaitu:
a. Kemitraan tri sentra dalam rangka mewujudkan lingkungan atau eko-
sistem satuan PAUD yang kondusif, yaitu aman, nyaman, dan menye-
nangkan bagi peserta didik PAUD.
b. Kemitraan tri sentra dalam rangka mewujudkan pengelolaan dan
layanan PAUD holistik-integratif yang efektif dan optimal.
c. Kemitraan tri sentra dalam rangka memberikan penguatan dalam me-
numbuhkan karakter dan kapasitas literasi dasar pada peserta didik
PAUD.
d. Kemitraan tri sentra dalam rangka mewujudkan kesiapan bersekolah

22 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
yang optimal pada peserta didik PAUD sebagai pijakan/fundamen da-
lam melahirkan profil pelajar pancasila yang berkualitas.
e. Kemitraan tri sentra dalam rangka meningkatkan sinergisitas,
kepedulian dan tanggung jawab dalam pencegahan kekerasan, pe-
rundungan, bahaya narkoba dan pornografi-aksi di satuan PAUD.
f. Kemitraan tri sentra dalam rangka pemenuhan kebutuhan sarana-prasa­
rana kegiatan (termasuk finansial), kebutuhan bermain serta dukungan
pertumbuhan dan perkembangan anak di satuan PAUD secara optimal.
g. Kemitraan tri sentra dalam rangka peningkatan kapasitas semua war-
ga (komunitas) di satuan PAUD, baik pengelola, pendidik, staf maupun
orang tua.

4. Prinsip Penyelenggaraan Kemitraan


Kemitraan tri sentra pada penyelenggaraan pendidikan di Satuan PAUD
dirancang agar terbentuk ekosistem pendidikan yang dapat mendorong
terwujudnya potensi karakter, kapasitas literasi dasar, serta kesiapan berse-
kolah yang lebih optimal sebagai pijakan/pundamen dalam melahirkan
profil pelajar pancasila yang lebih berkualitas. Untuk mewujudkan harapan
tersebut, maka kemitraan dilaksanakan dengan mengacu pada 10 (sepu-
luh) prinsip utama, yaitu:
1. Kebutuhan dan kepentingan terbaik peserta didik
Penyelenggaraan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD bertujuan untuk
memastikan setiap peserta didik memperoleh layanan dan pembela-
jaran terbaik serta bermakna, agar potensi karakter berkembang opti-
mal, kapasitas literasi dasar terfasiltasi dengan efektif, serta kesiapan
bersekolah yang lebih optimal sebagai pijakan/fundamen dalam me­
lahirkan profil pelajar Pancasila yang lebih berkualitas.
2. Selaras dengan standar, kurikulum & arah kebijakan PAUD
Penyelenggaraan kemitraan tri sentra di satuan PAUD dilaksanakan
dalam kerangka mewujudkan standar nasional, kurikulum yang diber-
lakukan serta arah kebijakan terkait pendidikan dan pembangunan
PAUD di Indonesia yang lebih efektif, optimal dan berkualitas.

IMPLEMENTASI PAUD HI 23
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
3. Persamaan hak
Kemitraan tri sentra pada penyelenggaraan pendidikan di Satuan
PAUD dapat terjalin secara dinamis dan harmonis apabila semua un-
sur yang terlibat memiliki kesamaan hak dan saling menghargai sesuai
dengan peran dan fungsinya. Prinsip ini akan mendorong kesukarelaan
dan peran aktif semua pihak untuk terlibat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program kemitraan tri sentra pendidikan di
setiap satuan PAUD.
4. Semangat kebersamaan yang berasaskan gotong-royong
Kemitraan tri sentra pada penyelenggaraan pendidikan di Satuan
PAUD PAUD dibangun atas dasar semangat kebersamaan yang be-
rasaskan gotong-royong. Prinsip ini akan terjadi apabila semua pihak
merasakan ada kebutuhan dan kepentingan yang sama terkait dengan
pendidikan peserta didik. Prinsip ini akan menumbuhkan keinginan
semua pihak untuk berpartisipasi, berkolaborasi, dan bersinergi untuk
menciptakan ekosistem pendidikan yang dapat menumbuhkan karak-
ter dan budaya literasi kepada peserta didik.
5. Saling asah, asih, dan asuh
Prinsip ini diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagi pengalaman,
pengetahuan, keterampilan, dan nilai/norma. Dengan demikian, terjadi
proses saling belajar antara pihak satuan pendidikan, keluarga, dan
masyarakat yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang, dalam
rangka menciptakan ekosistem yang ideal bagi peserta didik.
6. Relasi timbal-balik
Hal ini berarti semua pihak yang terlibat dalam kemitraan yaitu sa­
tuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat, memiliki tanggung jawab
yang seimbang untuk memberikan layanan pendidikan yang berkuali­
tas bagi tumbuh kembang anak yang optimal. Dalam melaksanakan
kemitraan, masing-masing pihak saling membutuhkan partisipasi dan
kolaborasi satu sama lain, baik dalam struktur formal dan informal.
7. Demokratis
Seluruh pihak yang menjadi pelaku kemitraan tri sentra harus meng-

24 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
akui perbedaan kepentingan, ras, agama, dan status pendidikan para
pesertanya, dan harus disiapkan untuk menyelesaikan konflik melalui
proses mediasi, negosiasi, dan kompromi yang demokratis.
8. Kontributif dan komprehensif
Setiap pihak memiliki peluang atau kesempatan untuk berkontribusi.
Program kemitraan yang komprehensif akan mencakup elemen-ele-
men seperti pendidikan bagi orang tua, dukungan keluarga, kegiatan
sukarela, komunikasi yang baik, peluang untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan dan tata kelola, serta strategi yang mendo­
rong keselasaran pembelajaran anak-anak di rumah, di satuan pen-
didikan maupun di masyarakat.
9. Pemberdayaan berbasis potensi/kekuatan
Basis perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kemi-
traan tri sentra adalah hasil identifikasi terhadap potensi/kekuatan
serta daya dukung yang tersedia dari masing-masing pihak (satuan
pendidikan, keluarga, dan masyarakat).
10. Keadilan sosial
Satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat, terutama peserta didik
memiliki kesempatan yang sama terhadap penggunaan berbagai sum-
ber daya serta akses terhadap informasi, keterampilan, dan pengeta-
huan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas sebagai pribadi
maupun sebagai komponen yang saling terkait dalam ekosistem pen-
didikan.

5. Bentuk dan Program Kemitraan


Bentuk dan program kemitraan dilahirkan berdasarkan hasil pemetaan atas
tujuan dan materi pokok yang diselaraskan dengan kebijakan, kebutuhan,
dan kondisi obyektif yang dirjadi dan dihadapi satuan PAUD. Secara umum
terdapat 3 (tiga) bentuk kegiatan yang dapat dilakukan dalam kemitraan tri
sentra di satuan PAUD, yaitu: 1) Kemitraan dalam kerangka pengadaan pen-
gelolaan di satuan, 2) Kemitraan dalam kerangka penguatan layanan satu-
an, dan 3) Kemitraan dalam kerangka penanganan situasi (kondisi) khusus

IMPLEMENTASI PAUD HI 25
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
atau darurat. Dari ketiga bentuk kegiatan tersebut, maka akan dijabarkan
ke dalam berbagai program-program yang relevan sesuai dengan analisis
kebutuhan, daya dukung dan potensi yang tersedia. Penjelasan dan pen-
jabaran dari ketiga bentuk tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Kemitraan dalam kerangka pengadaan dan pengelolaan kelembagaan
di satuan
Kemitraan dalam kerangka penguatan pengelolaan satuan diarahkan
dalam upaya peningkatan kualitas lembaga baik secara fisik maupun
non fisik. Program-program yang dapat dilaksanakan dengan cara
kemitraan antara lain:
a. Program pemenuhan dan atau rehabilitasi sarana dan prasara-
na satuan PAUD, misalnya: kemitraan dalam rangka pengadaan
ruang belajar baru, kemitraan dalam rangka pemenuhan sarana
indoor maupun outdoor, dan sebagainya.
b. Program bimbingan teknis terkait kemampuan dalam pengelo-
laan satuan PAUD yang efektif, misalnya: Bimtek Penguatan
Litera­si Dasar PAUD, Bentuk Pelibatan Keluarga, dan sebagainya.
2. Kemitraan dalam kerangka penguatan mutu layanan satuan
Kemitraan dalam kerangka penguatan mutu layanan satuan diarahkan
dalam upaya peningkatan mutu layanan terhadap peserta didik, kelu-
arga (orang tua) dan masyarakat. Program-program yang dapat dilak-
sanakan dengan cara kemitraan antara lain:
a. Program terkait peningkatan mutu layanan terhadap peserta didik
di satuan PAUD, misalnya: kemitraan dalam rangka penguatan lite­
rasi dasar, kemitraan dalam rangka penerapan pendidikan sosial-fi-
nansial sejak dini, home visit, kelas inspirasi, dan sebagainya.
b. Program terkait peningkatan mutu layanan terhadap keluarga
(orang tua) di satuan PAUD, misalnya: kemitraan dalam kegiatan
kelas orang tua, kemitraan dalam bentuk pertemuan/rapat rutin,
korespondensi berkala, dan sebagainya.
c. Program terkait peningkatan mutu layanan terhadap masyarakat
di satuan PAUD, misalnya: program open house dan pameran, ko-

26 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
respondensi, sajian informasi di media sosial, pemanfaatan fasili-
tas satuan oleh masyarakat, dan sebagainya.

6. Peran Dan Tanggung Jawab Para Pelaku Kemitraan


Peran dan tanggung jawab Satuan Pendidikan:
a. melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria (NSPK)
b. mendukung kemitraan tri sentra di Satuan PAUD
c. memprakarsai pelaksanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD
d. memfasilitasi pelaksanaan peran keluarga dan masyarakat di Satuan
PAUD

Untuk mewujudkan hal-hal di atas, sebagai penyelenggara pendidikan,


Satuan PAUD perlu melakukan hal-hal berikut:
a. merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi NSPK dalam pelak-
sanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD
b. melakukan analisis kebutuhan sebagai bagian dari persiapan/peren-
canaan untuk melaksanakan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD ber-
dasarkan NSPK
c. menyusun program pendidikan keluarga (parenting class) kolaborasi
dengan masyarakat sebagai realisasi dari kemitraan tri sentra secara
berkala, yang diintegrasikan dengan program sekolah
d. melibatkan orang tua/wali peserta didik melalui pertemuan-per-
temuan yang dilakukan secara berkala untuk mengembangkan peren-
canaan, pelaksanaan, dan evaluasi program belajar peserta didik
e. membentuk jaringan komunikasi dan informasi bersama keluarga dan
masyarakat dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi yang
tersedia
f. menjaga hubungan yang hangat, responsif, dan terbuka dengan kelu-
arga, masyarakat maupun mitra-mitra sasaran lain sehingga setiap pi-
hak terdorong untuk aktif berpartisipasi sesuai peran masing-masing
dalam penyelenggaraan pendidikan
g. memfasilitasi ruang interaksi antar kemitraan tri sentra melalui pro-

IMPLEMENTASI PAUD HI 27
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
gram pendidikan keluarga (parenting class) serta kolaborasi dengan
masyarakat
h. melakukan supervisi, evaluasi, dan pengelolaan kemitraan tri sentra
yang berkelanjutan.

Peran dan Tanggung Jawab Komite Sekolah


Peran dan tanggung jawab Komite Satuan PAUD secara umum adalah:
a. mendorong pelaksanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD
b. mendukung pelaksanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD
c. mengoordinasikan pelaksanaan pelibatan tri sentra di Satuan
d. PAUD

Secara khusus, peran-peran di atas dapat diwujudkan melalui hal-hal se-


bagai berikut:
a. mendukung kebijakan program kemitraan tri sentra pada penyeleng-
garaan pendidikan yang telah ditetapkan di Satuan PAUD
b. memberikan saran/masukan pelaksanaan program kemitraan tri sen-
tra yang telah dirancang bersama Satuan PAUD
c. memantau pelaksanaan program kemitraan tri sentra yang telah
ditetapkan bersama Satuan PAUD
d. melakukan evaluasi terhadap program kemitraan tri sentra yang telah
dilaksanakan di Satuan PAUD

Peran dan Tanggung Jawab Orang Tua/Wali


a. menciptakan lingkungan belajar di rumah yang aman dan menyenang-
kan, serta mendorong perkembangan prestasi anak/peserta didik
b. memberikan teladan bagi anak/peserta didik dalam upaya mengem-
bangkan antusiasme terhadap proses belajar sebagai modal menjadi
pembelajar sepanjang hayat
c. mengedepankan kebutuhan dan aspirasi anak/peserta didik dalam
memberikan pendampingan belajar
d. menjalin interaksi dan komunikasi yang hangat dan penuh kasih sayang

28 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
dengan anak/peserta didik
e. memberikan motivasi dan menanamkan rasa percaya diri serta ke-
mandirian pada anak/peserta didik
f. menjalin hubungan dan komunikasi yang aktif dengan pihak sekolah
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan selaras de­
ngan penyelenggaraan pendidikan di Satuan PAUD
g. berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstra-
kurikuler yang dilakukan anak di Satuan PAUD
h. memiliki inisiatif untuk menggerakkan orang tua/wali lain agar terli-
bat dalam pengambilan keputusan terkait kebijakan-kebijakan yang
ditetapkan di Satuan PAUD agar anak/peserta didik memeroleh
layanan pendidikan yang berkualitas

Peran dan Tanggung Jawab Masyarakat


a. mengembangkan dan menjaga keberlangsungan penyelenggaraan
proses pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama pemerin-
tah, keluarga dan masyarakat
b. menyelenggarakan dan mengendalikan mutu layanan pendidikan,
baik dilakukan secara perseorangan, kelompok/komunitas, keluarga,
organisasi profesi, dunia usaha dan industri, maupun organisasi ke-
masyarakatan
c. mengembangkan dan memperkuat relasi dalam kemitraan yang telah
terjalin

Secara khusus, peran-peran di atas dapat diwujudkan melalui hal-hal


sebagai berikut:
a. memberikan bantuan dalam bentuk materi maupun non materi se­
suai dengan kebutuhan Satuan PAUD untuk mendukung peningkatan
kuali­tas layanan pendidikan
b. memberikan bantuan dalam bentuk materi maupun non materi sesuai
dengan kebutuhan keluarga untuk mendukung peningkatan kualitas
pengasuhan dan pendampingan belajar peserta didik

IMPLEMENTASI PAUD HI 29
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
c. memberikan evaluasi terhadap kualitas interaksi serta pelaksanaan
program kemitraan untuk menyempurnakan upaya kolaboratif setiap
pihak (Satuan PAUD, keluarga, dan masyarakat)

Peran dan Tanggungjawab Pemerintah Kabupaten/Kota


a. menyusun kebijakan kemitraan tri sentra yang akan diselenggarakan
oleh Satuan PAUD di seluruh Kabupaten/Kota berdasarkan norma,
standar, prosedur dan kriteria (NSPK) yang ditetapkan oleh Kemente-
rian Pendidikan dan Kebudayaan
b. mengoordinasikan pelaksanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD,
keluarga dan masyarakat (lembaga/organisasi/komunitas di Kabupa­
ten/Kota)
c. memfasilitasi Satuan PAUD, Komite Satuan PAUD, keluarga dan ma­
syarakat (lembaga/organisasi/komunitas di Kabupaten/Kota) dalam
pelaksanaan kemitraan tri sentra
d. melaksanakan bimbingan teknis untuk mendukung program-program
kemitraan tri sentra di Satuan PAUD di tingkat Kabupaten/Kota
e. melaksanakan pembinaan dalam bentuk supervisi, monitoring, dan
evaluasi pelaksanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD di tingkat
Kabupaten/Kota

Peran dan Tanggungjawab Pemerintah Pusat


a. menyusun norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK) dalam penye-
lenggaraan kemitraan tri sentra bagi Satuan PAUD di seluruh Indone-
sia
b. mengoordinasikan implementasi kebijakan kemitraan tri sentra bagi
Satuan PAUD dengan Pemerintah Kabupaten/Kota serta lembaga/or-
ganisasi/komunitas setempat
c. memfasilitasi Pemerintah Daerah, Satuan PAUD, Komite Satuan PAUD,
keluarga dan masyarakat (lembaga/organisasi/komunitas) dalam
pelaksanaan kemitraan tri sentra
d. melaksanakan bimbingan teknis untuk mendukung program-program

30 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
kemitraan tri sentra di Satuan PAUD di seluruh Indonesia, baik secara
langsung maupun melalui Pemerintah Kabupaten/Kota
e. melakukan pembinaan dalam bentuk supervisi, monitoring dan evalu-
asi pelaksanaan kemitraan tri sentra di Satuan PAUD di seluruh Indo-
nesia, baik secara langsung maupun melalui Pemerintah Kabupaten/
Kota

7. Strategi Penyelenggaraan Kemitraan Tri Sentra


Kemitraan tri sentra di satuan PAUD diselenggarakan secara terstruktur,
terukur dan sistematis. Dalam penyelenggaraannya, mengikuti 3 (tiga) ta-
hapan utama dan 7 (tujuh) langkah pengembangan, yaitu: 1) persiapan, 2)
identifikasi kebutuhan, daya dukung dan potensi, 3) pembentukan tim, 4)
penyusunan perencanaan, 5) pelaksanaan kemitraan, 6) evaluasi kegiatan,
serta 7) mengelola keberlanjutan.
Tahap Pertama
1. Persiapan
a. Pengelola dan pendidik di satuan PAUD menjadi pelopor atau
pemrakarsa utama dalam membuka ide, gagasan, dan ruang
kemitraan tri sentra.
b. Mengkaji dan memetakan tujuan dan ruang lingkup materi kemi-
traan tri sentra yang akan menjadi fokus/materi dan diangkat
menjadi program kemitraan di satuan PAUD.
c. Mengenali kondisi peserta didik, kondisi Satuan PAUD, kondisi
keluarga (orang tua/wali), serta kondisi masyarakat di sekitar sa­
tuan pendidikan, termasuk konteks budaya yang melingkupi
d. Mengumpulkan data/bukti berbasis penelitian tentang bagaima-
na kemitraan mendorong terciptanya ketahanan pendidikan
(edu­cation resilience), kualitas pengelolaan dan kualitas layanan
yang efektif dan optimal.
2. Identifikasi kebutuhan, daya dukung dan potensi
a. Mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan, daya dukung, dan
potensi satuan PAUD, orang tua/keluarga, dan masyarakat di se-

IMPLEMENTASI PAUD HI 31
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
kitar maupun di luar lingkungan PAUD. Daya dukung dan poten-
si/kekuatan yang dimaksud bisa dimaknai dari berbagai sudut
pandang, antara lain pekerjaan, pengalaman, keahlian, status so-
sial-ekonomi, kepentingan, minat, kegemaran, dan sebagainya.
b. Asesmen kebutuhan, daya dukung, dan potensi dapat dilaku-
kan melalui berbagai medium/metode, seperti: wawancara, FGD,
pemberian kuesioner, menghadiri acara-acara yang diadakan ko-
munitas/lembaga/organisasi di sekitar maupun di luar lingkung­
an PAUD.
c. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bentuk-bentuk kemitraan
yang sudah pernah dan diharapkan dapat dilaksanakan.
d. Membuat stakeholders mapping atau peta aset komunitas, dan
menetapkan prioritas mitra yang akan digandeng
3. Membentuk tim pelaksana
a. Menggunakan hasil asesmen kebutuhan, dayadukung dan potensi
untuk membentuk tim dan menentukan peran dari masing-ma­
sing yang terlibat.
b. Pengelola dan atau pendidik menjadi tim utama dalam penye-
lenggaraan kemitraan tri sentra di satuan PAUD.
c. Tim merancang program-program kemitraan tri sentra mengacu
pada fokus tujuan/materi yang telah dipilih serta hasil asesmen
kebutuhan, daya dukung dan potensi.
d. Meminta masukan/ide dari berbagai fihak yang relevan dengan
program-program yang dirancang.
e. Menginisiasi kontak dengan mitra-mitra yang potensial (memenu-
hi kriteria untuk mendukung pelaksanaan program-program yang
telah dirancang) dan mendiskusikan peran/bagaimana mereka da­
pat membantu (berkolaborasi: mendukung dan berkontribusi).

Tahap Kedua
4. Membuat perencanaan
a. Menggunakan hasil pemetaan tujuan/materi serta asesmen ke-

32 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
butuhan, daya dukung dan potensi, tim menentukan keberlan-
jutan program kemitraan yang telah dilaksanakan sebelumnya;
dan mempertimbangkan (mengajukan) untuk membangun kerja
sama dengan mitra yang baru dan atau dengan program baru.
b. Menyusun rencana jangka pendek, jangka menengah, dan jang-
ka panjang terkait dengan implementasi kemitraan beserta pro-
gram-program yang akan dilaksanakan.
c. Meminta masukan/ide terkait dengan program-program yang
telah dirancang pada tenaga pendidik, komite sekolah, maupun
peserta didik secara umum.
d. Merancang timeline dan menentukan skala prioritas terkait pro-
gram-program kemitraan pada satu tahun ajaran.
5. Melaksanakan kemitraan
a. Memastikan program-program kemitraan yang telah dirancang
berjalan sesuai timeline.
b. Memastikan pihak-pihak yang terlibat dalam program kemitraan
dapat berpartispasi, berkontribusi secara efektif dan optimal.
c. Memastikan kendala/masalah selama proses implentasi program
kemitraan mendapatkan penyelesaian (solusi) yang positif dan
efektif.
d. Mendokumentasikan pelaksanaan program-program kemitraan.
6. Melakukan evaluasi dan apresiasi atas partisipasi dan kontribusi dalam
kemitraan
a. Menentukan medium/metode untuk mengevaluasi kemitraan.
b. Mengukur dan mengevaluasi hasil dari setiap kemitraan yang
dilaksanakan.
c. Pemberian apresiasi terhadap semua pihak yang berpartisipasi
dan kontribusi dalam pelaksanaan kemitraan.

Tahap Ketiga
7. Mengelola keberlanjutan/sustainability
a. Meninjau kembali rancangan kemitraan yang telah dibuat dalam

IMPLEMENTASI PAUD HI 33
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
b. Gunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki rancangan dan pro-
gram kemitraan.
c. Bagikan rancangan baru tersebut kepada seluruh warga & komu-
nitas satuan PAUD untuk diberikan umpan balik.
d. Menginisiasi kontak kepada mitra sebelum dan di awal tahun aja-
ran. Pertimbangkan untuk mempertahankan kemitraan yang su-
dah terjalin.
e. Identifikasi kehadiran anggota tim pelaksana atau mitra baru ka-
rena setiap tahunnya ada kemungkinan sekolah kedatangan staf
baru maupun peserta didik dan keluarga baru.

8. Pelibatan Keluarga di Satuan Pendidikan


Bentuk pelibatan keluarga di satuan pendidikan, diantaranya adalah:
a. menghadiri pertemuan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan;
b. mengikuti kelas orang tua/wali;
c. menjadi narasumber kegiatan di satuan pendidikan;
d. berperan aktif dalam kegiatan pentas kelas;
e. berpartisipasi dalam kegiatan kokurikuler, ekstrakurikuler, dan ke-
giatan lain untuk pengembangan diri anak;
f. bersedia menjadi anggota komite sekolah;
g. berperan aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh komite se-
kolah;
h. bersedia menjadi tim pencegahan kekerasan di satuan pendidikan;
i. berperan aktif dalam pencegahan pornografi, pornoaksi, dan penya-
lahgunaan narkoba, psikotropika, dan zat aditif lainnya (NAPZA); dan
j. memfasilitasi dan atau berperan dalam kegiatan penguatan pendidi-
kan karakter anak di satuan pendidikan.

9. Pelibatan Keluarga di Rumah


Bentuk pelibatan keluarga di rumah, khususnya yang harus dilakukan orang
tua antara lain:

34 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
a. menumbuhkan nilai-nilai karakter anak di lingkungan keluarga;
b. memotivasi semangat belajar anak;
c. mendorong budaya literasi; dan
d. memfasilitasi kebutuhan belajar anak.
Banyak sekali bentuk-bentuk dukungan orang tua di rumah dalam
rangka menumbuhkan budi pekerti maupun budaya literasi. Beberapa con-
toh penumbuhan budi pekerti dan pembiasaan baik yang perlu dilakukan
keluarga di rumah keteladanan dan pembiasaan antara lain adalah:
a. beribadah;
b. mendorong kemandirian dan tanggungjawab melalui pemberian tu-
gas sehari-hari di rumah dan di lingkungan sesuai usia anak;
c. berperilaku sopan dan santun pada anggota keluarga dan tetangga
(senyum, sapa, salam);
d. bermain bersama dan mengobrol; dan berpamitan ketika hendak
pergi.

IMPLEMENTASI PAUD HI 35
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Di rumah, orang tua hendaknya menciptakan lingkungan yang aman,
nyaman, dan menyenangkan. Suasana ketenangan dan kedamaian rumah
akan membuat anak betah di rumah, sehingga tidak mencari tampat pela­
rian lain di luar rumah atau tempat lain yang dirasa lebih nyaman. Dalam
keluarga perlu ada aturan yang dibuat dan disepakati bersama, misalnya
aturan dalam penggunaan gawai dan melakukan tugas-tugas di rumah. Pe-
lukan di saat-saat tertentu, bermain atau berolahraga bersama, dan obro-
lan ringan antar anggota keluarga adalah hal-hal sederhana yang juga bisa
membuat suasana keluarga yang nyaman.
Terkait dengan budaya literasi, keluarga bisa membiasakan diri untuk
mengkritisi bacaan, tontonan, postingan di sosial media, dan kejadian-ke-
jadian yang mereka lihat dan alami. Untuk itu kebiasaan membaca, menyi-
mak, dan mengekspresikan ide dan keinginan secara lisan dan tertulis per-
lu dibiasakan di keluarga. Isu-isu di seputar anak seperti penyaluran minat
dan bakat, kepedulian sosial, perundungan, kekerasan, dan penyalahgunaan
narkoba bisa dijadikan tema obrolan untuk mengasah kemampuan berpi­
kir kritis. Pojok buku di rumah bisa menjadi salah satu yang bisa dilakukan.
Dengan kebiasaan ini diharapkan anggota keluarga bisa menjadi anggota
masyarakat yang terus belajar (learning society) atau pembelajar sepanjang
hayat, tidak mudah termakan berita hoaks, dan tidak menjadi orang yang
mudah digerakkan oleh kelompok tertentu tanpa jelas alasan dan tujuannya.

10. Pelibatan Keluarga di Masyarakat


Untuk penumbuhan karakter dan budaya prestasi, ekosistem pen-
didikan tidak hanya meliputi keluarga dan satuan pendidikan, tetapi juga
masyarakat. Dengan dukungan dan partisipasi masyarakat, banyak potensi
anak yang bisa dikembangkan dan diaktualisasikan. Selain itu, pencegahan
perilaku berisiko bisa dicegah. Peran keluarga, terutama orang tua, sangat
penting dalam menciptakan lingkungan di masyarakat yang kondusif.
Terkait perilaku berisiko, secara eksplisit Pasal 8 Permendikbud Nomor
30 Tahun 2017 menyebutkan tentang bentuk-bentuk pelibatan keluarga da-
lam masyarakat dapat berupa:

36 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
PASAL 8 PERMENDIKBUD
NOMOR 30 TAHUN 2017
a. mencegah peserta didik dari
perbuatan yang melanggar peraturan
Satuan Pendidikan dan/atau yang
mengganggu ketertiban umum;
b. mencegah terjadinya tindak
anarkis dan/atau perkelahian yang
melibatkan pelajar; dan
c. mencegah terjadinya perbuatan
pornografi, pornoaksi, dan
penyalahgunaan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya
(NAPZA) yang melibatkan peserta
didik.

Bentuk pelibatan keluarga tersebut dapat dilakukan dengan cara mem-


bina, mengawasi, dan/atau melaporkan kepada pihak Satuan Pendidik­
an atau pihak berwajib jika sesuatu yang buruk terjadi. Sebagai contoh,
keluar­ga bisa menjadi bagian dari kelompok masyarakat yang bergerak un-
tuk pengamanan (misalnya mengikuti ronda atau bersepakat dalam pem-
buatan aturan) dan pembinaan lingkungan (misalnya dengan mengadakan
kegiatan penyuluhan dan memasang tanda-tanda ajakan yang positif).
Selain itu, keluarga dan lingkungan masyarakat di sekitarnya juga
didorong untuk membantu pihak sekolah dengan misalnya mendekati
anak-anak, apalagi yang berperilaku mencurigakan, yang berada di ling-
kungan mereka di saat jam belajar dan mendorong mereka untuk kembali
ke sekolah. Mereka bisa menghubungi pihak sekolah dan juga pihak berwa-
jib jika memang diperlukan.

IMPLEMENTASI PAUD HI 37
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Keterlibatan keluarga di masyarakat tidak hanya terkait dengan peri-
laku berisiko, tetapi juga menyangkut pengembangan diri mereka seperti
kerja bakti atau ikut dalam penghijauan di lingkungan mereka, menyum-
bang air ke anggota masyarakat di lokasi yang kekeringan, menjadi ang­gota
karang taruna, dan remaja masjid yang aktif. Selain itu, kesediaan keluarga
untuk berbagi keahlian dan fasilitas bisa membantu aktualisasi minat dan
bakat anak sehingga energi mereka bisa disalurkan ke hal-hal yang positif.
Sebagai contoh, orang tua yang mempunyai keahlian di bidang olah raga,
misalnya pencak silat, bisa mengajak anak-anak di sekitar rumah untuk
berlatih bersama. Contoh lain, keluarga yang mempunyai halaman cukup
luas bisa memanfatkannya untuk membangun lapangan bulutangkis untuk
digunakan oleh mereka yang tinggal di lingkungan itu, termasuk anak dan
remajanya.

38 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
Catatan

IMPLEMENTASI PAUD HI 39
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Catatan

40 MODUL BIMBINGAN TEKNIS


PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
IMPLEMENTASI PAUD HI 41
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2020

Anda mungkin juga menyukai