holistik
integratif
TRIAS UKS
Melaksanakan pendidikan
kesehatan di sekolah
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di
sekolah
Menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat
Narahubung:
Surel: paud@kemdikbud.go.id
Diterbitkan oleh:
Muhammad Hasbi
NIP. 197306231993031001
PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
2. Tujuan ..................................................................................................... 1
3. Hasil Yang Diharapkan ........................................................................ 2
4. Pembelajaran ......................................................................................... 2
IMPLEMENTASI PAUD HI v
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI
HOLISTIK INTEGRATIF DI SATUAN PAUD ........................................................... 11
1. Penyelenggaraan PAUD HI ............................................................... 11
2. Peran Satuan PAUD ............................................................................. 12
3. Penerapan Layanan PAUD HI di Satuan PAUD ............................ 13
ALAT/BAHAN/
No MATERI TUJUAN INDIKATOR METODE WAKTU
SUMBER
1. Implementasi 1. Mengetahui 1. Adanya 1. Curah 1. Laptop atau 2 JPL
PAUD HI dan memahami pemahaman Pendapat; personal
di Satuan tentang tentang 2. Diskusi; 2. Ringkasan
PAUD dan implementasi implementasi 3. Problem Based materi
Kemitraan PAUD HI di PAUD HI di Learning 3. Daftar
Satuan PAUD, satuan PAUD satuan PAUD; (Pembelajaran pertanyaan
Keluarga, dan 2. Mengetahui dan Berbasis kunci
Masyarakat dan memahami 2. Adanya Masalah); dan 4. Bahan
tentang pemahaman 4. Ceramah. paparan
Kemitraan tentang 5. Aplikasi rapat
satuan PAUD, kemitraan virtual;
keluarga dan satuan PAUD, 6. Aplikasi
masyarakat. keluarga dan Google
masyarakat. Jamboard
7. Aplikasi
Google Slides
8. Aplikasi
Google Forms
IMPLEMENTASI PAUD HI 1
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
TOILET
TRIAS UKS
Melaksanakan pendidikan
kesehatan di sekolah
Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan di
sekolah
Menciptakan lingkungan
sekolah yang sehat
TEMPAT
SAMPAH
I
CUC AN RAK SEPATU
G
TA N L U
D U
1. Pendahuluan
Salah satu upaya mewujudkan terselenggaranya PAUD HI berkuali-
tas dengan menggerakkan pemerintah kabupaten/kota melalui program
pendampingan penyelenggaraan PAUD HI oleh Fasilitator. Upaya tersebut
diharapkan dapat memberikan harapan baik, karena proses fasilitasi akan
dilakukan secara partisipatif.
Keberhasilan program pendampingan akan sangat tergantung ke-
pada Fasilitator yang akan mendampingi di setiap kabupaten/kota. Oleh
karena itu kompetensi Fasilitator harus ditingkatkan terutama kompetensi
keterampilan memfasilitasi masyarakat, serta pemahaman program PAUD
Holistik Integratif secara operasional.
Layanan stimulasi holistik mencakup layanan pendidikan, kesehatan,
gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan telah men-
jadi kebijakan pengembangan Pendidikan anak usia dini. Di dalam pelak-
sanaannya, program tersebut perlu melibatkan berbagai pihak terkait baik
instansi pemerintah, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi, tokoh
masyarakat, dan orang tua.
Modul ini memberikan gambaran umum pelaksanaan program PAUD
HI yang dapat dilaksanakan oleh satuan PAUD, dinas instansi terkait, or-
ganisasi mitra PAUD serta unsur masyarakat lainnya yang berkepentingan
untuk mewujudkan integrasi program PAUD HI di setiap kabupaten/kota.
2. Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini para peserta dapat mengetahui dan memahami:
a. Implementasi PAUD HI di satuan PAUD; dan
b. Kemitraan satuan PAUD, keluarga dan masyarakat.
IMPLEMENTASI PAUD HI 1
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
3. Hasil yang diharapkan
Hasil yang ingin dicapai dari sesi ini adalah :
a. Adanya pemahaman tentang implementasi PAUD HI di satuan PAUD;
dan
b. Adanya pemahaman tentang kemitraan satuan PAUD, keluarga dan
masyarakat.
4. Pembelajaran
4.1. Petunjuk Umum
Fasilitator berperan memfasilitasi proses bimbingan teknis (bimtek)
dan pendampingan baik secara luar jaringan (luring) dan dalam jaring
an (daring) dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
a. Status zonasi resiko virus corona (covid-19);
b. Norma, standar, kriteria, dan pedoman (NSPK) PAUD HI yang ber-
laku;
c. Koordinasi dengan unsur terkait dalam menyiapkan dan melak-
sanakan program PAUD HI di daerah;
d. Peserta bimbingan teknis di daerah;
e. Lokasi pelaksanaan bimbingan teknis di daerah;
f. Modul bimbingan teknis sebagai acuan pelaksanaan bimbingan
teknis di daerah;
g. Sumber dan bahan yang diperlukan;
h. Teknologi dan Informasi Komunikasi yang digunakan; dan
i. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
IMPLEMENTASI PAUD HI 3
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
d. Apa tujuan penyelenggaraan PAUD HI ?
e. Apa tujuan kemitraan satuan paud, keluarga dan masyarakat?
f. Siapa saja yang terlibat dalam penyelenggaraan PAUD HI?
g. Siapa saja yang terlibat kemitraan satuan paud, keluarga dan
masyarakat?
h. Kapan PAUD HI diselenggarakan?
i. Kapan kemitraan satuan paud, keluarga dan masyarakat perlu
dilakukan?
j. Bagaimana penyelenggaran dan lingkup kegiatan PAUD HI ?
k. Bagaimana pelaksanaan kemitraan satuan paud, keluarga dan
masyarakat?
4.4. Metode
a. Curah Pendapat;
b. Diskusi;
c. Ceramah; dan
d. Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)
IMPLEMENTASI PAUD HI 5
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
3 Fasilitator meminta perwakilan Presentasi hasil Presentasi hasil 15’
kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompok kerja kelompok
diskusi kelompok. Kemudian fasilitator menggunakan dengan
menyimpulkannya. fitur share menggunakan
screen metode world
cafe
Kegiatan 2: Kemitraan Satuan PAUD, Keluarga dan Masyarakat 45’
1 Fasilitator menanyakan beberapa Curah pendapat Curah pendapat 10’
pertanyaan kunci terkait kemitraan satuan menggunakan menggunakan
PAUD, keluarga dan masyarakat sebagai fitur raise hand metode Round
bahan curah pendapat dengan peserta: (angkat tangan) Robin
a. Apa yang dimaksud dengan kemitraan
satuan paud, keluarga dan masyarakat?
b. Apa tujuan kemitraan satuan paud,
keluarga dan masyarakat?
2 Fasilitator menyampaikan kepada peserta · Diskusi · Diskusi 20’
untuk berdiskusi di dalam kelompoknya kelompok kelompok
masing-masing untuk mendiskusikan: · menuliskan per kab/
1. Identifikasi bentuk pelibatan keluarga hasil kerja kota dengan
dalam penyelenggaran pendidikan kelompok format
sesuai Peraturan Menteri pendidikan di Google duduk
dan kebudayaan nomor 30 tahun 2017; slides yang melingkar
dan sudah · Menuliskan
2. Identifikasi komponen masyarakat disiapkan hasil kerja
dan bentuk kemitraan yang dapat kelompok di
dijalin dengan Satuan PAUD dalam kertas plano
implementasi PAUD HI
Peserta mengumpulkan hasil diskusi
kelompok
Fasilitator meminta perwakilan Presentasi hasil Presentasi hasil 15’
kelompok untuk menyampaikan hasil kerja kelompok kerja kelompok
diskusi kelompok. Kemudian fasilitator menggunakan dengan
menyimpulkannya. fitur share menggunakan
screen metode Gallery
Walk
Refleksi dan Penguatan 20’
1 Fasilitator memberikan pertanyaan reflektif Menggunakan Refleksi 5’
tentang materi Implementasi PAUD HI di Googleform menggunakan
Satuan PAUD dan Kemitraan Satuan PAUD umpan balik metode
dengan Keluarga dan Masyarakat materi yang Brainstorming
telah disiapkan
2 Fasilitator memberikan penguatan tentang Presentasi Presentasi 15’
materi Implementasi PAUD HI di Satuan menggunakan Powerpoints
PAUD dan Kemitraan Satuan PAUD dengan powerpoints dan
Keluarga dan Masyarakat Share screen
1. Pengertian PAUD HI
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif yang selanjutnya dising-
kat PAUD HI adalah upaya pengembangan anak usia dini yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling ter-
kait secara simultan, sistematis, dan terintegrasi. (sesuai Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan PAUD Holistik Integratif di Satuan PAUD 2 pengertian di
Perpres 60)
2. Tujuan PAUD HI
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI) direncanakan
secara sistematis dan diterapkan secara sistemik di Satuan PAUD (TK/KB/
TPA/SPS) untuk mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak secara
optimal agar kelak menjadi anak yang berkualitas dan berdaya saing di
masa depan.
IMPLEMENTASI PAUD HI 7
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
berbagai pihak dan pemangku kebijakan diberikan kepada seluruh
anak yang ada di satuan PAUD secara adil tanpa membeda-bedakan
jenis kelamin, status sosial ekonomi, kondisi tumbuh kembang anak
(berkebutuhan khusus), suku, agama, ras, antar golongan (SARA).;
d. Pelayanan yang tersedia, dapat dijangkau dan terjangkau, serta dite
rima oleh kelompok masyarakat yakni lokasi layanan PAUD HI diupaya
kan dekat dengan tempat tinggal masyarakat dan terjangkau dari as-
pek biaya;
e. Partisipasi masyarakat, yakni melibatkan masyarakat dalam perenca-
naan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PAUD HI se
hingga rasa memiliki program dari oleh masyarakat menjadi lebih kuat;
f. Berbasis budaya yang konstruktif yakni pemberian layanan pendidik
an, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kese
jahteraan anak dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal dan
memperhatikan nilai budaya setempat yang sejalan dengan prinsip
lauanan PAUD HI.
g. Tata kelola yang baik yakni pengelolaan program dilakukan secara
efektif, efisien, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
1 Satuan PAUD Penyelenggara layanan PAUD HI dengan bimbingan dan pengawasan instansi terkait.
2 Dinas Pendidikan Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi
dan pelaporan terkait layanan pendidikan di Satuan PAUD.
3 Dinas Kesehatan Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi
dan pelaporan terkait layanan kesehatan di dalam atau di luar Satuan PAUD yang
meliputi: pemeriksaan kesehatan, gizi, imunisasi, pemberian vitamin kepada anak, dan
penyuluhan kesehatan untuk orang tua.
4 Dinas Sosial Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi
dan pelaporan terkait layanan sosial di Satuan PAUD, meliputi: perlindungan, rehabili-
tasi untuk anak yang mengalami kasus kekerasan, atau penelantaran, dan penyuluhan
kepada orang tua.
9 Organisasi Mitra Sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam menyelenggara-
kan PAUD HI.
10 Tokoh masyarakat Sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam memberikan
fasilitasi, advokes, penyuluhan terkait dengan nilai dan budaya setempat yang sesuai
dengan konten PAUD HI.
11 Orang tua Mitra Satuan PAUD dalam melaksanakan PAUD HI di Satuan PAUD maupun di dalam
lingkungan keluarganya.
IMPLEMENTASI PAUD HI 9
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
10 MODUL BIMBINGAN TEKNIS
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF
PENYELENGGARAAN PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK
INTEGRATIF (PAUD HI) DI SATUAN PAUD
Penyelenggaraan PAUD HI pada dasarnya fleksibel menyesuaikan dengan kon-
disi setempat dan kemampuan satuan PAUD yang bersangkutan. PAUD HI sa
ngat memungkinkan dilaksanakan secara terpadu di Satuan PAUD, tetapi me-
mungkinkan juga dilaksanakan secara terpisah di beberapa tempat layanan.
Untuk layanan terpadu contohnya pemeriksaan kesehatan anak dilakukan di
Satuan PAUD dengan mendatangkan tenaga kesehatan. Untuk layanan terpisah
contohnya saat pemeriksaan kesehatan anak PAUD dibawa ke Posyandu sesuai
jadwal layanan Posyandu, kegiatan penyuluhan untuk Parenting disatukan de
ngan kegiatan Bina Keluarga Balita. Kedua pola layanan tersebut menuntut ker-
jasama antar stake holders Pembina.
1. Penyelenggaraan PAUD HI
Seperti dicontohkan di atas bahwa layanan PAUD HI idealnya dilaksanakan
terpusat, artinya semua layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan,
pengasuhan, dan perlindungan anak dilakukan dalam satu tempat yakni
Satuan PAUD. Jika digambarkan dapat seperti di bawah ini.
Pendidikan
Kesejahteraan dan
Perlindungan
IMPLEMENTASI PAUD HI 11
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Apabila tidak memungkinkan, layanan PAUD HI dapat juga dilakukan
sebagai berikut:
SATUAN Posyandu
PAUD dan BKB
Kesejahteraan dan
Perlindungan Pengasuhan
IMPLEMENTASI PAUD HI 13
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
e. Pembelajaran aktif
Pendidik harus mampu menciptakan suasana yang mendorong
anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan mengemu
kakan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri.
f. Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter pemberian
rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-
nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengem-
bangan nilai-nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung,
akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kom-
petensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan
dan keteladanan.
g. Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup. Pemberi-
an rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan
kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan
secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembang-
kan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui
pembiasaan dan keteladanan.
h. Didukung oleh lingkungan yang kondusif. Lingkungan pembela-
jaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan,
aman, dan nyaman bagi anak. Penataan ruang diatur agar anak
dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
i. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis pembela-
jaran yang demokratis sangat diperlukan untuk rasa saling
menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak
dengan anak lain.
j. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
yang ada di lingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih
kontekstual dan bermakna. Termasuk narasumber adalah orang-
orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai dengan
tema, misalnya dokter, polisi, nelayan, dan petugas pemadam ke-
bakaran.
IMPLEMENTASI PAUD HI 15
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
8. Memberi fasilitas kepada tenaga Medis untuk melakukan
Deteksi Dini Tumbuh Kembang (DDTK)/ Stimulasi Deteksi
Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), perbaikan gizi,
seperti pemberian vitamin A, pemberian imunisasi, pemerik-
saan kesehatan mata, telinga, dan mulut anak.
9. Berkoordinasi atau meminta bantuan kepada Penilik/Him-
paudi/IGTKI/ tokoh masyarakat apabila memerlukan ban-
tuan untuk perluasan jaringan kemitraan, termasuk apabila
memerlukan nara sumber atau fasilitas lainnya.
3. Layanan Pengasuhan
Pengasuhan pada satuan PAUD dilakukan bekerjasama dengan orang
tua melalui program parenting. Program parenting diisi dengan ke-
giatan:
a. KPO (Kelompok Pertemuan Orang tua) seperti penyuluhan, dis
kusi, simulasi, seminar tentang pertumbuhan dan perkembangan
anak, pengenalan makanan lokal yang sehat, pembiasaan peri
laku hidup bersih dan sehat (PHBS), penanggulangan kecacing
an, penggunaan garam beryodium, pencegahan penyakit menu-
lar, dan lain-lain.
b. Konsultasi antara guru dan orang tua berkaitan dengan pertum-
buhan dan perkembangan anak.
c. Keterlibatan orang tua di dalam kelas misalnya membantu me-
nata lingkungan main, membuat media pembelajaran, menjadi
model profesi sesuai dengan tema pembelajaran.
d. Keterlibatan orang tua dalam menyediakan program makan ber-
sama secara bergilir sesuai rekomendasi ahli gizi tentang penye-
diaan menu makanan dengan pemenuhan gizi seimbang.
e. Keterlibatan orang tua di luar kelas misalnya menjadi panitia ke-
giatan lapangan, dan menyediakan PMT.
f. Kegiatan bersama keluarga.
Kesepakatan antara pihak satuan dengan orang tua untuk dapat
PAUD
CERIA
IMPLEMENTASI PAUD HI 17
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
4. Layanan Perlindungan
Perlindungan anak harus menjadi bagian dari misi lembaga, artinya
semua anak yang ada di Satuan PAUD harus terlindung dari kekerasan
fisik dan kekerasan non fisik, antara lain:
a. Memastikan lingkungan, alat, dan bahan main yang digunakan
anak dalam kondisi aman, nyaman dan menyenangkan.
b. Memastikan tidak ada anak yang terkena bully atau kekerasan
fisik ataupun ucapan oleh teman, guru, atau orang dewasa lainn-
ya di sekitar Satuan PAUD.
c. Mengenalkan kepada anak bagian tubuh yang boleh disentuh dan
yang tidak boleh disentuh.
d. Mengajarkan anak untuk dapat menolong dirinya apabila menda
pat perlakuan tidak nyaman, misalnya meminta pertolongan atau
menghindari tempat dan orang yang dirasakan membahayakan.
e. Semua area di satuan PAUD berada dalam jangkauan pengawa-
san guru.
f. Semua anak mendapat perhatian yang sama sesuai dengan kebu-
tuhan dan kondisinya.
g. Memastikan semua guru terbiasa ramah, menghormati, menya
yangi, serta peduli kepada semua anak dengan tidak mencap
atau melabelkan sesuatu pada anak.
h. Menumbuhkan situasi di area Satuan PAUD penuh keramahan,
santun, dan saling menyayangi.
i. Memastikan saat anak pulang sekolah dalam posisi aman (ada
orang dewasa yang mendampingi)
j. Menangani dengan segera ketika anak mengalami kecelakaan
yang terjadi di Satuan PAUD.
5. Layanan Kesejahteraan
Layanan kesejahteraan diartikan bahwa Satuan PAUD memperhatikan
setiap anak terpenuhi kebutuhan dasarnya yakni kepastian identitas,
kebutuhan fisik dan kebutuhan rohani. Untuk melaksanakan layanan
IMPLEMENTASI PAUD HI 19
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
KELUARGA
ke
an
m
ra
it
manfaat
it
ra
m
an
ke
PESERTA DIDIK m
an
at
fa
fa
at
an
m
ke m i t ra a n
SATUAN
MASYARAKAT PENDIDIKAN
1. Pengertian
Kemitraan tri sentra pendidikan adalah upaya kerjasama antara satuan pen-
didikan, keluarga, dan masyarakat yang berlandaskan pada azas gotong
royong, kesamaan kedudukan, saling percaya, saling menghormati, dan
kesediaan untuk berperan aktif dalam membangun ekosistem pendidikan
yang menumbuhkan karakter, kapasitas literasi dasar, serta kesiapan berse-
kolah yang optimal sebagai pijakan/pondasi dalam melahirkan profil pela-
jar Pancasila yang berkualitas.
IMPLEMENTASI PAUD HI 21
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
PAUD sebagai pijakan/fundamen dalam melahirkan profil pelajar Pan-
casila yang berkualitas.
e. Meningkatkan sinergisitas, kepedulian dan tanggung jawab dalam
pencegahan kekerasan, perundungan, bahaya narkoba dan por-
nografi-aksi di satuan PAUD.
f. Pemenuhan kebutuhan sarana-prasarana kegiatan (termasuk finan-
sial), kebutuhan bermain serta dukungan pertumbuhan dan perkem-
bangan anak di satuan PAUD secara optimal.
g. Peningkatan kapasitas semua warga (komunitas) di satuan PAUD, baik
pengelola, pendidik, staf maupun orang tua.
IMPLEMENTASI PAUD HI 23
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
3. Persamaan hak
Kemitraan tri sentra pada penyelenggaraan pendidikan di Satuan
PAUD dapat terjalin secara dinamis dan harmonis apabila semua un-
sur yang terlibat memiliki kesamaan hak dan saling menghargai sesuai
dengan peran dan fungsinya. Prinsip ini akan mendorong kesukarelaan
dan peran aktif semua pihak untuk terlibat mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi program kemitraan tri sentra pendidikan di
setiap satuan PAUD.
4. Semangat kebersamaan yang berasaskan gotong-royong
Kemitraan tri sentra pada penyelenggaraan pendidikan di Satuan
PAUD PAUD dibangun atas dasar semangat kebersamaan yang be-
rasaskan gotong-royong. Prinsip ini akan terjadi apabila semua pihak
merasakan ada kebutuhan dan kepentingan yang sama terkait dengan
pendidikan peserta didik. Prinsip ini akan menumbuhkan keinginan
semua pihak untuk berpartisipasi, berkolaborasi, dan bersinergi untuk
menciptakan ekosistem pendidikan yang dapat menumbuhkan karak-
ter dan budaya literasi kepada peserta didik.
5. Saling asah, asih, dan asuh
Prinsip ini diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagi pengalaman,
pengetahuan, keterampilan, dan nilai/norma. Dengan demikian, terjadi
proses saling belajar antara pihak satuan pendidikan, keluarga, dan
masyarakat yang dilandasi oleh rasa cinta dan kasih sayang, dalam
rangka menciptakan ekosistem yang ideal bagi peserta didik.
6. Relasi timbal-balik
Hal ini berarti semua pihak yang terlibat dalam kemitraan yaitu sa
tuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat, memiliki tanggung jawab
yang seimbang untuk memberikan layanan pendidikan yang berkuali
tas bagi tumbuh kembang anak yang optimal. Dalam melaksanakan
kemitraan, masing-masing pihak saling membutuhkan partisipasi dan
kolaborasi satu sama lain, baik dalam struktur formal dan informal.
7. Demokratis
Seluruh pihak yang menjadi pelaku kemitraan tri sentra harus meng-
IMPLEMENTASI PAUD HI 25
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
atau darurat. Dari ketiga bentuk kegiatan tersebut, maka akan dijabarkan
ke dalam berbagai program-program yang relevan sesuai dengan analisis
kebutuhan, daya dukung dan potensi yang tersedia. Penjelasan dan pen-
jabaran dari ketiga bentuk tersebut, adalah sebagai berikut:
1. Kemitraan dalam kerangka pengadaan dan pengelolaan kelembagaan
di satuan
Kemitraan dalam kerangka penguatan pengelolaan satuan diarahkan
dalam upaya peningkatan kualitas lembaga baik secara fisik maupun
non fisik. Program-program yang dapat dilaksanakan dengan cara
kemitraan antara lain:
a. Program pemenuhan dan atau rehabilitasi sarana dan prasara-
na satuan PAUD, misalnya: kemitraan dalam rangka pengadaan
ruang belajar baru, kemitraan dalam rangka pemenuhan sarana
indoor maupun outdoor, dan sebagainya.
b. Program bimbingan teknis terkait kemampuan dalam pengelo-
laan satuan PAUD yang efektif, misalnya: Bimtek Penguatan
Literasi Dasar PAUD, Bentuk Pelibatan Keluarga, dan sebagainya.
2. Kemitraan dalam kerangka penguatan mutu layanan satuan
Kemitraan dalam kerangka penguatan mutu layanan satuan diarahkan
dalam upaya peningkatan mutu layanan terhadap peserta didik, kelu-
arga (orang tua) dan masyarakat. Program-program yang dapat dilak-
sanakan dengan cara kemitraan antara lain:
a. Program terkait peningkatan mutu layanan terhadap peserta didik
di satuan PAUD, misalnya: kemitraan dalam rangka penguatan lite
rasi dasar, kemitraan dalam rangka penerapan pendidikan sosial-fi-
nansial sejak dini, home visit, kelas inspirasi, dan sebagainya.
b. Program terkait peningkatan mutu layanan terhadap keluarga
(orang tua) di satuan PAUD, misalnya: kemitraan dalam kegiatan
kelas orang tua, kemitraan dalam bentuk pertemuan/rapat rutin,
korespondensi berkala, dan sebagainya.
c. Program terkait peningkatan mutu layanan terhadap masyarakat
di satuan PAUD, misalnya: program open house dan pameran, ko-
IMPLEMENTASI PAUD HI 27
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
gram pendidikan keluarga (parenting class) serta kolaborasi dengan
masyarakat
h. melakukan supervisi, evaluasi, dan pengelolaan kemitraan tri sentra
yang berkelanjutan.
IMPLEMENTASI PAUD HI 29
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
c. memberikan evaluasi terhadap kualitas interaksi serta pelaksanaan
program kemitraan untuk menyempurnakan upaya kolaboratif setiap
pihak (Satuan PAUD, keluarga, dan masyarakat)
IMPLEMENTASI PAUD HI 31
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
kitar maupun di luar lingkungan PAUD. Daya dukung dan poten-
si/kekuatan yang dimaksud bisa dimaknai dari berbagai sudut
pandang, antara lain pekerjaan, pengalaman, keahlian, status so-
sial-ekonomi, kepentingan, minat, kegemaran, dan sebagainya.
b. Asesmen kebutuhan, daya dukung, dan potensi dapat dilaku-
kan melalui berbagai medium/metode, seperti: wawancara, FGD,
pemberian kuesioner, menghadiri acara-acara yang diadakan ko-
munitas/lembaga/organisasi di sekitar maupun di luar lingkung
an PAUD.
c. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bentuk-bentuk kemitraan
yang sudah pernah dan diharapkan dapat dilaksanakan.
d. Membuat stakeholders mapping atau peta aset komunitas, dan
menetapkan prioritas mitra yang akan digandeng
3. Membentuk tim pelaksana
a. Menggunakan hasil asesmen kebutuhan, dayadukung dan potensi
untuk membentuk tim dan menentukan peran dari masing-ma
sing yang terlibat.
b. Pengelola dan atau pendidik menjadi tim utama dalam penye-
lenggaraan kemitraan tri sentra di satuan PAUD.
c. Tim merancang program-program kemitraan tri sentra mengacu
pada fokus tujuan/materi yang telah dipilih serta hasil asesmen
kebutuhan, daya dukung dan potensi.
d. Meminta masukan/ide dari berbagai fihak yang relevan dengan
program-program yang dirancang.
e. Menginisiasi kontak dengan mitra-mitra yang potensial (memenu-
hi kriteria untuk mendukung pelaksanaan program-program yang
telah dirancang) dan mendiskusikan peran/bagaimana mereka da
pat membantu (berkolaborasi: mendukung dan berkontribusi).
Tahap Kedua
4. Membuat perencanaan
a. Menggunakan hasil pemetaan tujuan/materi serta asesmen ke-
Tahap Ketiga
7. Mengelola keberlanjutan/sustainability
a. Meninjau kembali rancangan kemitraan yang telah dibuat dalam
IMPLEMENTASI PAUD HI 33
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
rencana jangka pendek, menengah dan panjang.
b. Gunakan hasil evaluasi untuk memperbaiki rancangan dan pro-
gram kemitraan.
c. Bagikan rancangan baru tersebut kepada seluruh warga & komu-
nitas satuan PAUD untuk diberikan umpan balik.
d. Menginisiasi kontak kepada mitra sebelum dan di awal tahun aja-
ran. Pertimbangkan untuk mempertahankan kemitraan yang su-
dah terjalin.
e. Identifikasi kehadiran anggota tim pelaksana atau mitra baru ka-
rena setiap tahunnya ada kemungkinan sekolah kedatangan staf
baru maupun peserta didik dan keluarga baru.
IMPLEMENTASI PAUD HI 35
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Di rumah, orang tua hendaknya menciptakan lingkungan yang aman,
nyaman, dan menyenangkan. Suasana ketenangan dan kedamaian rumah
akan membuat anak betah di rumah, sehingga tidak mencari tampat pela
rian lain di luar rumah atau tempat lain yang dirasa lebih nyaman. Dalam
keluarga perlu ada aturan yang dibuat dan disepakati bersama, misalnya
aturan dalam penggunaan gawai dan melakukan tugas-tugas di rumah. Pe-
lukan di saat-saat tertentu, bermain atau berolahraga bersama, dan obro-
lan ringan antar anggota keluarga adalah hal-hal sederhana yang juga bisa
membuat suasana keluarga yang nyaman.
Terkait dengan budaya literasi, keluarga bisa membiasakan diri untuk
mengkritisi bacaan, tontonan, postingan di sosial media, dan kejadian-ke-
jadian yang mereka lihat dan alami. Untuk itu kebiasaan membaca, menyi-
mak, dan mengekspresikan ide dan keinginan secara lisan dan tertulis per-
lu dibiasakan di keluarga. Isu-isu di seputar anak seperti penyaluran minat
dan bakat, kepedulian sosial, perundungan, kekerasan, dan penyalahgunaan
narkoba bisa dijadikan tema obrolan untuk mengasah kemampuan berpi
kir kritis. Pojok buku di rumah bisa menjadi salah satu yang bisa dilakukan.
Dengan kebiasaan ini diharapkan anggota keluarga bisa menjadi anggota
masyarakat yang terus belajar (learning society) atau pembelajar sepanjang
hayat, tidak mudah termakan berita hoaks, dan tidak menjadi orang yang
mudah digerakkan oleh kelompok tertentu tanpa jelas alasan dan tujuannya.
IMPLEMENTASI PAUD HI 37
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Keterlibatan keluarga di masyarakat tidak hanya terkait dengan peri-
laku berisiko, tetapi juga menyangkut pengembangan diri mereka seperti
kerja bakti atau ikut dalam penghijauan di lingkungan mereka, menyum-
bang air ke anggota masyarakat di lokasi yang kekeringan, menjadi anggota
karang taruna, dan remaja masjid yang aktif. Selain itu, kesediaan keluarga
untuk berbagi keahlian dan fasilitas bisa membantu aktualisasi minat dan
bakat anak sehingga energi mereka bisa disalurkan ke hal-hal yang positif.
Sebagai contoh, orang tua yang mempunyai keahlian di bidang olah raga,
misalnya pencak silat, bisa mengajak anak-anak di sekitar rumah untuk
berlatih bersama. Contoh lain, keluarga yang mempunyai halaman cukup
luas bisa memanfatkannya untuk membangun lapangan bulutangkis untuk
digunakan oleh mereka yang tinggal di lingkungan itu, termasuk anak dan
remajanya.
IMPLEMENTASI PAUD HI 39
DI SATUAN PAUD DAN KEMITRAAN SATUAN PAUD,
KELUARGA, DAN MASYARAKAT
Catatan