Anda di halaman 1dari 123

LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENINGKATAN KEPATUHAN DALAM MENERAPKAN 5 MOMEN CUCI TANGAN


MELALUI PEMASANGAN STICKER DAN PEMBUATAN CHECKLIST
MONITORING DI UPTD PUSKESMAS POLINGGONA
KABUPATEN KOLAKA

OLEH
SHERLY PURNAMA SARI, A.Md.Kep.
NIP. 19940525 202012 2 023

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)


GOLONGAN II ANGKATAN XVII TAHUN 2021

BADAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
KENDARI, 2021

1
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 A PuuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : SHERLY PURNAMA SARI, A.Md.Kep


NIP : 19940525 202012 2 023
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS POLINGGONA

PENINGKATAN KEPATUHAN DALAM MENERAPKAN 5 MOMEN CUCI TANGAN


MELALUI PEMASANGAN STICKER DAN PEMBUATAN CHECKLIST
MONITORING DI UPTD PUSKESMAS POLINGGONA
KABUPATEN KOLAKA

Disetujui untuk disemimarkan pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan


Aktualisasi Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II
Angkatan XVII Kelompok 2 Tahun 2021 pada :
Hari/Tanggal : Selasa, 06April 2021
Pukul : 08.00 Sampai Selesai
Tempat : BPSDM Sulawesi Tenggara
Kendari, 06 April
2021

2
PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JalanChairil Anwar No. 8 A PuuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

NAMA PESERTA : SHERLY PURNAMA SARI, A.Md.Kep


NIP : 19940525 202012 2 023
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
UNIT KERJA : UPTD PUSKESMAS POLINGGONA

PENINGKATAN KEPATUHAN DALAM MENERAPKAN 5 MOMEN CUCI TANGAN


MELALUI PEMASANGAN STICKER DAN PEMBUATAN CHECKLIST
MONITORING DI UPTD PUSKESMAS POLINGGONA
KABUPATEN KOLAKA

Telah diperbaiki sesuai dengan saran dan masukan : Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar Aktualisasi / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan XVII Kelompok 2
Tahun 2021
Kendari, 06 April
2021

3
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan


kepada Allah Subhanahu wata’ala atas segala berkat, rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul
“Peningkatan Kepatuhan Dalam Menerapkan 5 Momen Cuci Tangan Melalui
Pemasangan Sticker Dan Pembuatan Checklist Monitoring Di UPTD Puskesmas
Polinggona Kabupaten Kolaka” dengan baik.
Tujuan dari pembuatan Laporan ini adalah sebagai bagian dari tugas dalam
pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS Pemerintah Kabuaten Kolaka Golongan II
angkatan XVII tahun 2021. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi
dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara dengan sikap
perilaku ASN dan nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa laporan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak H. Ahmad Safei, SH. MH. Selaku Bupati Kabupaten Kolaka atas
segala dukungan yang telah menyetujui pelaksanaan Latihan Dasar CPNS
tahun 2021
2. Bapak Syahruddin Nurdin, SE., Selaku Kepala BPSDM Provinsi Sulawesi
Tenggara
3. Ibu Hj. Tenri Gau SE., MM., selaku Kepala BKPSDM Kabupaten Kolaka
beserta jajarannya yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar
CPNS Golongan II.
4. Bapak Dr. Ir.I Ketut Puspa Adnyana MTP selaku penguji
5. Bapak Drs. H. ABD. Rajab Rauf Silondae, M.Si. selaku coach, atas semua
inspirasi, dorongan, masukan dan bimbingannya.
6. Ibu Rachmayati,P. SKM. selaku mentor dan Kepala Puskesmas Polinggona
atas semua arahan, motivasi, dukungan, masukan dan bimbingan selama
pelaksanaan kegiatan aktualisasi.

4
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat di
internalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Seluruh Panitia, dan Bimsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan
latsar.
9. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten/Kota Golongan II Angkatan XVII
tahun 2021.
10. Seluruh keluarga besar saya, terutama orang tua, Saudara yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terciptanya laporan aktualisasi
ini.
Penulis sadar bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak
sehingga membuat laporan ini menjadi lebih baik, sehingga laporan aktualisasi ini
dapat menjadi dasar dalam penerapan nilai-nilai dasar ASN serta memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Kendari, 6 April 2021

SHERLY PURNAMA SARI, A.Md.Kep


NIP. 19940525 202012 2 023

5
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………….. 1


LEMBAR PENGESAHAN ………………………………….. 2
LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………….. 3
KATA PENGANTAR ………………………………….. 4
DAFTAR ISI ………………………………….. 6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ………………………………….. 8
1.2 Tujuan ………………………………….. 10
1.3 Manfaat ………………………………….. 11
1.4 Ruang Lingkup ………………………………….. 12
1.5 Waktu dan Tempat ………………………………….. 13
BAB II GAMBARAN UMUM
ORGANISASI DAN KONSEP-
KONSEP NILAI DASAR,
KEDUDUKAN DAN PERAN
ASN
2.1 Gambaran Umum Organisasi ………………………………….. 14
2.1.1 Kedudukan Organisasi ………………………………….. 14
2.1.2 Visi Misi Organisasi ………………………………….. 16
2.1.3 Nilai Organisasi ………………………………….. 17
2.1.4 Struktur Organisasi ………………………………….. 18
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi
Organisasi ………………………………….. 19
2.1.6 Tugas Pokok ………………………………….. 21
2.1.7 Data-data Sumber daya
dentifikasi, Analisis,
Penetapan Isu dan Analisis
dampak ………………………………….. 23

6
2.2 Konsepsi Nilai Dasar, ………………………………….. 26
Kedudukan dan Peran ASN
2.2.1 Akuntabilitas ………………………………….. 26
2.2.2 Nasionalisme ………………………………….. 28
2.2.3 Etika Publik ………………………………….. 33
2.2.4 Komitmen Mutu ………………………………….. 34
2.2.5 Anti Korupsi ………………………………….. 35
2.2.6 Manajemen ASN ………………………………….. 36
2.2.7 WoG ………………………………….. 39
2.2.8 Pelayan Publik ………………………………….. 41
BAB III RENCANA KEGIATAN
AKTUALISASI
………………………………….. 45
3.1 Gagasan Kreatif
3.2 Deskripsi/Penjelasan Kegiatan ,…………………………………. 46

3.3 Estimasi Biaya ………………………………….. 52


3.4 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan …………………………………. 53

BAB IV HASIL PELAKSANAAN


AKTUALISASI
4.1 Deskripsi Kegiatan …………………………………. 54
4.2 Keterkaitan Nilai ASN …………………………………. 64
4.3 Analisis Ketercapain
…………………………………. 78
Tujuan/Pemecahan Isu
4.4 Faktor Kunci Keberhasilan …………………………………. 79
Pelaksanaan Aktualisasi ………………………………….
4.5 Biaya kegiatan 80
4.6 Jadwal Kegiatan ………………………………….
81
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan …………………………………. 82
5.2 Saran ………………………………….
5.3 Rencana Tindak Lanjut …………………………………. 82
83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

7
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persyaratan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menjadi Pegawai

Negeri Sipil (PNS) adalah mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar (Latsar)

sesuai UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan

LAN No. 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar CPNS. Peraturan baru

tentang ASN tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 sudah secara implisit

menghendaki bahwa ASN yang umum disebut birokrat bukan sekedar

merujuk pada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi

pelayanan publik, maka dari itu sebagai ASN perlu membuat rancangan

aktualisasi khususnya dalam pelayanan bidang kesehatan yang

dilaksanakan di instansi Puskemas.

Puskesmas sebagai instansi pelayanan kesehatan yang

berhubungan langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan

kesehatan yang aman, bermutu, anti diskriminasi dan efektif dengan

mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan.

Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,

bermutu dan terjangkau, hal ini diatur dalam Undang-Undang Kesehatan

Nomor 36 Tahun 2019.

Angka kejadian infeksi nosokomial terjadi pada beberapa negara

maju. Pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru

selama dirawat sebesar 1,4 juta infeksi setiap tahun. Suatu penilaian yang

dilakukan oleh WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa

8
sekitar 8,7% dari 55 rumah sakit di 14 negara yang berasal dari Eropa,

Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan terdapat

infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%. Di Indonesia

melalui Departemen Kesehatan RI, telah melakukan survey pada tahun

2013 terhadap 10 Rumah Sakit Umum Pendidikan, didapatkan angka yang

cukup tinggi 6-16 % angka infeksi nosokomial, dengan rata-rata 9,8%.

Survey yang dilakukan di 10 rumah sakit di DKI Jakarta ini menunjukkan

bahwa pasien yang mendapat infeksi yang baru selama dirawat di rumah

sakit adalah sebanyak 9,8% (Depkes RI, 2013). Phlebitis adalah infeksi

yang tertinggi di rumah sakit swasta atau pemerintah dengan jumlah

pasien 2.168 pasien dari jumlah pasien berisiko 124.733 (1.7%) (Depkes

RI,2010).

Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan

kesehatan yang penuh resiko. Salah satu resiko adalah risiko penularan

infeksi akibat perawatan kesehatan. Salah satu upaya pencegahan

penularan infeksi yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO)

adalah memberikan pedoman kebersihan tangan bagi tenaga kesehatan.

Cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan

rantai transmisi infeksi, sehingga insiden infeksi nosokomial dapat

berkurang. Pencegahan melalui pengendalian infeksi nosokomial di

puskesmas ini mutlak harus dilaksanakan oleh seluruh petugas meliputi

dokter, bidan, perawat dan seluruh karyawan rumah sakit.

Tugas jabatan fungsional perawat dan standar pelayanan

keperawatan dijadikan sebagai dasar dalam pemilihan isu-isu di Pukesmas

9
Polinggona Kabupaten Kolaka. Isu tersebut bersumber dari pengamatan

langsung dan pengamatan atasan. Untuk kebutuhan aktualisasi, dipilih satu

isu yang menjadi prioritas untuk dipecahkan melalui gagasan-gagasan

kegiatan kreatif dan inovatif yang dilandasi oleh nilai-nilai dasar PNS yaitu

akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi

(ANEKA) yang dituangkan dalam sebuah rancangan aktualisasi.

Saya melihat di Puskesmas pada saat melakukan tindakan masih

ada petugas yg belum cuci tangan, begitu juga pada saat akan melakukan

tindakan aseptic hal ini menunjukkan kurangnya kepatuhan dan kesadaran

para petugas untuk menerapkan pentingnya 5 momen cuci tangan. Maka

dari itu dari beberapa isu yang ditemukan di Puskesmas Polinggona,

ditetapkan satu yaitu “Kurang optimalnya penerapan lima momen cuci

tangan di Puskesmas Polinggona”.

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA

(Akuntablitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti

Korupsi) untuk mengoptimalkan penerapan lima momen cuci tangan di

Puskesmas Polinggona sehingga bisa memberi kontribusi visi, misi, dan

nilai di Puskesmas Polinggona.

10
2. Tujuan Khusus

a. Terlaksananya koordinasi kepada atasan mengenai kegiatan yang

akan dilakukan.

b. Terlaksananya pembuatan sticker tentang lima momen cuci tangan.

c. Terlaksananya pembuatan chek list monitoring lima momen cuci

tangan di Puskemas Polinggona.

d. Terlaksananya evaluasi dalam monitoring lima momen cuci tangan

di Puskesmas Polinggona.

1.3 Manfaat

1. Bagi Penulis

Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan

nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,

Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam

menjalankan tugas dan fungsinya.

2. Bagi Unit Kerja

Membantu Optimalisasi penerapan lima momen cuci tangan di

Puskesmas Polinggona.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Membantu meningkatkan kesadaran tenaga kesehatan dalam rangka

melakukan pelayanan di Puskesmas Polinggona.

11
1.4 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan

di Puskesmas Polinggona Kabupaten Kolaka berdasarkan isu yang diangkat

pada rancangan ini yaitu kurang optimalnya penerapan lima momen cuci

tangan di Puskesmas Polinggona dengan inovasi yang bisa dilakukan untuk

meningkatkan kepatuhan dan kesadaran petugas yaitu melalui pemasangan

sticker dan pembuatan chek list monitoring lima momen cuci tangan.

Kegiatan aktualisasi yang dilakukan terhitung sejak tanggal 05 Maret

hingga 04 April 2021 yang meliputi kegiatan dan tahap kegiatan :

1. Koordinasi dengan atasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan.

Tahapan kegiatan yaitu :

a. Meminta dukungan dan petunjuk arahan dari pimpinan tentang

kegiatan yang akan dilakukan.

b. Konsultasi kepada mentor untuk melaksanakan rancangan kegiatan

yang akan dilakukan.

c. Menjelaskan kepada atasan tentang kegiatan yang akan dilakukan.

2. Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan.

Tahapan kegiatan yaitu:

a. Membuat design sticker tentang lima momen cuci tangan

b. Konsultasi mentor untuk pembuatan konsep sticker tentang lima

momen cuci tangan

c. Konsultasi kepala ruang untuk pembuatan konsep sticker tentang lima

momen cuci tangan

d. Memasang sticker di lokasi yang mudah di lihat petugas

12
3. Pembuatan chek list monitoring lima momen cuci tangan

a. Membuat chek list tentang monitoring lima momen cuci tangan

b. Memohon ijin dan diskusi dengan mentor tentang pembuatan chek list

lima momen cuci tangan

c. Mencetak dan memperbanyak chek list monitoring tentang lima

momen cuci tangan

4. Evaluasi tentang 5 momen cuci tangan

a. Melakukan evaluasi awal saat ini pada petugas yang tidak patuh

menerapkan 5 momen cuci tangan

b. Melakukan analisis hasil chek list monitoring lima momen cuci tangan

c. Melakukan evaluasi akhir tentang keberhasilan inovasi

d. Pernyataan pimpinan tentang hasil evaluasi

e. Membuat laporan aktualisasi

1.5 Waktu dan Tempat

Penerapan nilai nilai dasar profesi Aktualisasi ini mulai dilakukan

pada tanggal 5 Maret 2021 sampai 4 April 2021. Bertempat Di UPTD

Puskesmas Polinggona kabupaten Kolaka.

13
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI, KONSEP NILAI-NILAI DASAR

DAN KEDUDUKAN PERAN ASN DAN PENETAPAN ISU

2.1 Gambaran Umum Organisasi

2.1.1 Kedudukan Organisasi

Puskemas Polinggona terletak di Desa Wolunggere Kecamatan

Polinggona Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak ±

60 km² di sebelah Selatan Kab Kolaka. Jarak Puskesmas Polinggona

dengan pusat pemerintahan kecamatan ± 200 m. Puskesmas Polinggona

merupakan unit pelaksana teknis dinas kesehatan Kabupaten Kolaka yang

telah berdiri definitive sejak tahun 2008, dengan batas-batas wilayah

sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan Kecamatan Tanggetada

b. Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan Watubangga

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Ladongi Kabupaten

Kolaka Timur

d. Sebelah Barat berbatasan Kecamatan Watubangga

Wilayah kerja Puskesmas Polinggona terbagi atas 1 Kelurahan dan 6

desa dengan rincian masing-masing:

a. Desa Pondouwae terbagi atas 4 Dusun, yaitu Dusun 1, Dusun 2, Dusun

3, Dusun 4

b. Desa Wolunggere terbagi atas 3 Dusun, yaitu Dusun 1 Tamesiu, Dusun

2 Tondoha dan Dusun 3 Amasea

14
c. Kelurahan Polinggona terbagi atas 3 Dusun, yaitu Dusun 1 Pewisoa,

Dusun Ruwitari, dan Dusun Plasma

d. Desa Puudongi terbagi atas 4 Dusun, yaitu Dusun 1 Molowua, Dusun 2

Keomolori, Dusun 3 Tedoso, Dusun 4 Watudemba

e. Desa Tanggeau terbagi atas 4 Dusun, yaitu Dusun 1 Jati Mulya, Dusun

2 Suka Maju dan Dusun 3 Tanggeau

f. Desa Plasma Jaya terbagi atas 5 Dusun, yaitu Dusun 1 Watudemba,

Dusun 2 Polewali, Dusun 3 Wonogiri, Dusun 4 Jalur Panjang dan

Dusun 5 Kali Sempit

g. Desa Lamondape terbagi atas 5 Dusun, yaitu Dusun 1 Ruwitari, Dusun

2 Ruwitari, Dusun 3 Plasma, Dusun 4 Amasea dan Dusun 5 PKS.

Gambar. 1

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Polinggona

Wilayah kecamatan polinggona seluas ± 80,5 km² yang terdiri

dari 6 desa definitive dan kelurahan. Jumlah penduduk 8.012 jiwa

dengan tingkat kepadatan penduduk 94 per km². Kondisi topografi tanah

15
daerah kecamatan Polinggona, umumnya sama seperti daerah-daerah lain

di Sulawesi Tenggara, mempunyai dua musim yaitu musim hujan dan

musim kemarau. Suhu udara rata-rata di wilayah kecamatan Polinggona

berkisar 20֯ - 35֯ C.

2.1.2 Visi dan Misi Organisasi

1. Visi UPTD Puskesmas Polinggona

Puskesmas Polinggona dalam melaksanakan fungsinya mempunyai

Visi sebagai berikut:

“Terwujudnya Masyarakat Kecamatan Polinggona Hidup Sehat Tahun

2023”

2. Misi Puskesmas Polinggona

Untuk mewujudkan visi tersebut, Puskesmas Polinggona memiliki

misi sebagai berikut:

a) Memberdayakan masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat

b) Menggerakkan kemandirian masyarakat menciptakan lingkungan

bersih dan sehat

c) Meningkatkan peran serta lintas sektor

d) Meningkatkan manajemen pelayanan secara professional

e) Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan

paripurna.

16
2.1.3 Nilai Organisasi

“EWAKO”

1. E = Empati (mampu memahami perasaan dan pikiran orang lain)


2. W = Wawasan (Memiliki pengetahuan dan konsep cara pandang)
3. A = Akhlak (Memiliki budi pekerti yang tinggi luhur)
4. K = Komitmen (Melaksanakan kewajiban dengan penuh tanggung
jawab)
5. O = Optimis (Selalu berharap kebaikan berprasangka baik)

17
2.1.4 Struktur Organisasi

Gambar Kelembagaan dan Struktur Organisasi

18
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi.

1. Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Polinggona

UPTD Puskesmas Polinggona merupakan puskesmas Rawat jalan yang jenis

pelayanannya meliputi :

a) Unit Gawat Darurat

b) Poli Umum

c) Poli Gigi

d) Poli KIA

e) Poli MTBS

f) Ruang Persalinan

g) Laboratorium

h) Farmasi

i) Gizi

2. Program/ Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Dalam rangka pemerataan pengembangan dan pembinaan kesehatan

masyarakat telah dibangun Pusat Kesehatan Masyarakat atau lazim disebut

Puskesmas yang merupakan unit pelaksana tehnis dinas kesehatan

kabupaten/kota di bidang pelayanan dasar atau pelayanan tingkat pertama yang

berfungsi sebagai:

a) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

b) Pusat Pemberdayaan Masyarakat

19
c) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama secara menyeluruh terpadu, dan

berkesinambungan yang terdiri dari Pelayanan Kesehatan Perorangan dan

Pelayanan Kesehatan Masyarakat.

Puskesmas Polinggona bertanggung jawab atas wilayah kerja yang ditetapkan dalam

bentuk kegiatan/program yang terdiri dari:

1. Upaya Kesehatan Esensial, meliputi:

a) UpayaPromosi Kesehatan

b) Upaya Kesehatan Lingkungan

c) Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

d) Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

e) Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

f) Upaya Pengobatan

2. Upaya Kesehatan Pengembangan, meliputi :

a) Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)

b) Upaya Kesehatan Olahraga

c) Upaya Kesehatan Masyarakat (PHN)

d) Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut (Kesgilut)

f) Upaya Kesehatan Jiwa (UKJ)

g) Upaya Kesehatan Mata

20
h) Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas dapat bersifat upaya inovasi,

yakni upaya lain di luar upaya Puskesmas tersebut di atas yang sesuaidengan

kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini adalah dalam rangka

mempercepat visi-misi Puskesmas.

Upaya laboratorium medis dan laboratorium kesehatan masyarakat serta Upaya

Pencatatan dan Pelaporan tidak termasuk pilihan karena ketiga upaya ini

merupakan pelayanan penunjang dari setiap upaya wajib dan upaya

pengembangan Puskesmas. Apabila Perawatan kesehatan masyarakat menjadi

masalah yang spesifik di daerah tersebut maka dapat dijadikan sebagai salah

satu upaya kesehatan pengembangan. Disamping laborat dan pencatatan &

pelaporan, pelayanan penunjang yang lain adalah : Bagian Umum dan

Kepegawaian, Kearsipan, SIK dan SP2TP, Inventarisasi Barang, Keuangan,

Laboratorium dan

2.1.6 Tugas Pokok Perawat

Berdasarkan PERMENPAN RB No. 35 Tahun 2019 Tugas pokok perawat

terampil adalah :

1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan

(askep);

21
3. Melaksanakan edukasi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dalam rangka

upaya promotif;

4. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan atau pelindung fisik pada

pasien untuk mencegah resiko cederea pada individu untuk upaya preventif;

5. Memberikan oksigenasi sederhana;

6. Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi darurat/bencana/kritikal;

7. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas dari risiko

penularan infeksi;

8. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area medikal

bedah;

9. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhan di area anak;

10. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;

11. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;

12. Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhan di area jiwa;

13. Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic;

14. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengna intervensi pembedahan

tahap pre/intra/post operasi;

15. Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka perawatan paliatif;

16. Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada pasien dalam kondisi

berduka/kehilangan/menjelang ajal saat proses keperawatan;

17. Melakukan perawatan luka;

18. Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan;

22
2.1.7 Data-data sumber daya yang dimiliki unit kerja dan data-data terkait isu

yang diangkat.

Tabel Data Sumber Daya

Jenis Ketenagaan PNS di UPTD Puskesmas Polinggona per Desember 2020

No. Jenis Ketenagaan 2020


1 Kepala Puskesmas 1
2 Kepala Tata Usaha 1
3 Dokter Umum 2
4 Dokter Gigi 0
5 Dokter Gigi PTT 0
6 Perawat kesehatan 14
7 Perawat Gigi 2
8 Bidan Puskesmas 8
9 Bidan Desa 7
10 Bendahara Puskesmas 3
11 Petugas Gizi 3
12 Petugas Farmasi 2
13 Petugas Laboratorium 2
14 Petugas Kesehatan Lingkungan 2
15 Supir Ambulans 1
16 Tenaga Tata Usaha 1
Jumlah 49
Sumber: Profil UPTD Puskesmas Polinggona Tahun 2020
JUMLAH
2.1.8 Identifikasi isu

Rancangan aktualisasi ini berdasarkan identifikasi beberapa isu atau

problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas dan kosultasi dengan

pimpinan sebagai tenaga medis di instansi tempat bekerja, yaitu UPTD Puskesmas

Polinggona. Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja,

maupun organisasi dan tupoksi perawat. Sehingga saya mendapatkan isu yaitu :

23
No Tugas dan fungsi Isu Keterkaitan dengan agenda III

1 Melaksanakan Kurang WOG :


edukasi PHBS optimalnya Kurangnya koordinasi petugas
(Perilaku Hidup penerapan lima dalam pengawasan perilaku PHBS
Bersih dan Sehat) momen cuci Pelayanan publik :
dalam rangka upaya tangan di Masih ada perilaku petugas yang
promotif; Puskesmas tidak melaksanakan 5 moment cuci
Polinggona tangan yang dapat merusak mutu
pelayanan
Manajemen ASN :
Masih adanya tenaga medis yang
tidak cuci tangan pada saat sebelum
kontak dengan pasien dan sebelum
tindakan aseptik
2 Melakukan Kurang Manajemen ASN :
pengkajian optimalnya Diperlihatkan masih adanya check
keperawatan dasar pengisian list pengisian rekam medis yang
pada individu rekam medis masih kosong
yang lengkap di
WOG
Puskesmas
Polinggona Kurangnya informasi membuat
terhambatnya dalam pemberian
kolaborasi tindakan

3 Memfasilitasi Kurang Pelayanan publik :


suasana optimalnya Diperlihatkan masih ada
lingkungan yang pemilahan pembuangan sampah benda tumpul
tenang dan aman sampah medis ke dalam safety box dan sebaliknya
serta bebas dari benda tajam dan sampah benda tajam di masukkan
risiko penularan benda tumpul di kedalam sampah infeksius (plastik
infeksi Puskesmas kuning).
Polinggona Manajemen ASN : Rendahnya
tingkat kepatuhan pegawai dalam

24
memberikan pelayanan yang prima

2.1.9 Analisis isu

Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan, perlu

dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang merupakan prioritas

yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat

bantu penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:

1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)

APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik, Kekhalayakan,

dan Kelayakan.

a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan di

kalangan masyarakat;

b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks,

sehingga perlu dicarikan solusinya;

c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak;

d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta relevan

untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.

25
Tabel Analisis isu melalui pendekatan APKL
Pendekatan APKL
NO Identifikasi Isu Total
A P K L
score
1 Kurang optimalnya penerapan lima momen cuci tangan
di Puskesmas Polinggona 5 5 4 5 19

2 Kurang optimalnya pengisian rekam medis yang lengkap


di Puskesmas Polinggona 4 3 3 4 14

3 Kurang optimalnya pemilahan sampah medis benda tajam


dan benda tumpul di Puskesmas Polinggona 4 4 3 4 15

KETERANGAN :
A = Aktual
P = Problematik
K = Khalayak
L = Layak

Dari ketiga isu yang dipaparkan tersebut , ditetapkan isu yang paling prioritas yakni

“Kurang optimalnya penerapan lima momen cuci tangan di Puskesmas Polinggona”

dengan jumlah skor APKL 19.

26
2.1.9 Dampak dan Peta Permasalahan

1. Dampak

Dampak dari tidak dilakukannya optimalisasi dan inovasi dalam penerapan 5

momen cuci tangan di UPTD yakni meningkatnya resiko infeksi terhadap pasien

dalam hal ini masyarakat selaku penerima pelayanan jika hal ini tidak segera

dilakukan perubahan nantinya dapat meningkatkan angka morbiditas dan

mortalitas di wilayah kerja puskesmas Polinggona yang nantinya berdampak

terhadap mutu pelayanan puskesmas.

27
2. Peta Permasalahan

RESIKO PENULARAN PENYAKIT DAMPAK

KURANG OPTIMALNYA PENERAPAN


LIMA MOMEN CUCI TANGAN DI MASALAH
PUSKESMAS POLINGGONA

RENDAHNYA KEPATUHAN PETUGAS AKAR


DALAM MENERAPKAN 5 MOMENT CUCI MASALAH
TANGAN

SOLUSI
KREATIF

MEMBUAT STICKER TENTANG 5 MONITORING KEPATUHAN PENERAPAN


MOMEN CUCI TANGAN 5 MOMENT CUCI TANGAN MELALUI
LEMBAR CHECK LIST

28
2.2 NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

2.2.1 Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi

untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya, yaitu menjamin

terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas adalah bentuk

pertanggungjawaban ASN terhadap tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan.

Nilai-nilai dasar pada akuntabiltas, antara lain:

1. Kepemimpinan

Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan

memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.

2. Transparansi

Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan

kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.

3. Integritas

Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak

tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

4. Tanggungjawab

Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau

perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.

Tanggungjawab juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran

akan kewajiban.

26
5. Keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai

sesuatuhal, baik menyangkut benda maupun orang.

6. Kepercayaan

Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan

melahirkan akuntabilitas.

7. Keseimbangan

Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya

keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan

kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik

juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan

keahlian (skill) yang dimiliki.

8. Kejelasan

Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan

tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan

sistem pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.

9. Konsistensi

Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu

sampai pada tercapainya tujuan akhir.

27
2.2.2 Nasionalisme

Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan

bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana

mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai beraikan bangsa yang satu dengan

bangsa yang lain. Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan

tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus

menghormati bangsa lain.

Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang

diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan,

kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi

atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi

kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah

air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,

persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa;

menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap

tenggang rasa (LAN, 2015).

Ada lima indikator dari nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus

diperhatikan, yaitu :

1. Sila Pertama : Ketuhanan Yang Maha Esa

a) Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

28
b) Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha

Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing

menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

c) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara

pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbedabeda

terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

d) Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan

kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

e) Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah

masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan

Yang Maha Esa.

f) Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan

ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

g) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan

Yang Maha Esa kepada orang lain

2. Sila Kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradap

a) Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan

martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

b) Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi

setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,

29
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan

sebagainya.

c) Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

d) Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

e) Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

f) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

g) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

h) Berani membela kebenaran dan keadilan.

i) Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat

manusia.

j) Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan

bangsa lain.

3. Sila Ketiga : Persatuan Indonesia

a) Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan

keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

b) Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa

apabila diperlukan.

c) Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

d) Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air

Indonesia.

30
e) Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

f) Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal

Ika.

g) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Sila Keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan

a) Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia

mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

b) Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

c) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk

kepentingan bersama.

d) Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat

kekeluargaan.

e) Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai

sebagai hasil musyawarah.

f) Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

g) Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas

kepentingan pribadi dan golongan.

31
h) Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati

nurani yang luhur.

i) Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara

moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan

martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan

persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.

j) Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk

melaksanakan pemusyawaratan.

5. Sila Kelima : Keadilan sosial bagi seluruh Indonesia

a) Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan

suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.

b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

d) Menghormati hak orang lain.

e) Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri

sendiri.

f) Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat

pemerasan terhadap orang lain.

g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan

dan gaya hidup mewah.

32
h) Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau

merugikan kepentingan umum.

i) Suka bekerja keras.

j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi

kemajuan dan kesejahteraan bersama.

k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang

merata dan berkeadilan sosial.

2.2.3 Etika Publik

Etika publik adalah refleksi atas standar/norma yang menentukan

baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, perilaku untuk mengarahkan

kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.

Nilai-nilai dasar dari etika publik antara lain:

1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan

Republik Indonesia 1945.

3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.

4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.

6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

33
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.

8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program

pemerintah.

9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,

akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.

11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.

13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.

14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai

perangkat sistem karir.

2.2.4 Komitmen Mutu

Komitmen Mutu adalah janji pada diri sendiri atau pada orang lain yang

tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.Komitmen

mutu menekankan pada nilai-nilai dasar sebagai berikut:

1. Efektivitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah

direncanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.

2. Efisiensi merupakan tingkat ketepatan realiasi penggunaan sumberdaya dan

bagaimana pekerjaan dilaksanakan.

3. Inovasi adalah hasil pemikiran baru yang konstruktif, sehingga akan

memotivasi setiap individu untuk membangun karakter sebagai aparatur

34
yang diwujudkan dalam bentuk profesionalisme layanan publik

yangberbeda dari sebelumnya, bukan sekedar menjalankan atau

menggugurkan tugas rutin.

4. Berorientasi Mutu merupakan suatu kondisi dinamis berkaitan dengan

produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang sesuai atau bahkan

melebihi harapan konsumen.

2.2.5 Anti Korupsi

Anti Korupsi adalah sikap atau perilaku yang tidak mendukung adanya

upaya/ tindakan yang merugikan keuangan negara dan perekonomian

negara.Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk

memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma

dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau

masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.

Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:

1. Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang

sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi

yang mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;

35
2. Kerja Keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target

dari suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara

materiil maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;

3. Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang

berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;

4. Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung

yang mengatur;

5. Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang

lain;

6. Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran (dharma);

7. Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita

kerjakan dalam bentuk apapun;

8. Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap

apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;

9. Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun

perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi

2.2.6 Manajemen ASN

Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai

ASN yang profesional, memilikinilai dasar, etika profesi, beba dari intervensi

politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN

lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan

36
agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul selaras dengan

perkembangan jaman.

Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini

dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang profesional.

Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka konsep yang

dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut beberapa konsep yang

ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN.

Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil

(PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PNS

merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat

sebagai pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk

menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara

nasional. Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memnuhi

syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian berdasarkan

perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi pemerintah untuk jangka

waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan

kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus

bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik.

Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik.

Selain itu untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini

37
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN,

serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran dan tenaga pada tugasyang

dibebankan kepadanya. Oleh karena itu dalam pembinaan karir pegawai ASN,

khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir

tertinggi.

Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN

berfungsi dan bertugas sebagai berikut:

1. Pelaksana kebijakan public

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan yang

dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan

ketentuanperaturan perundang- undangan. Untuk itu ASN harus

mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam

menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan

yang berorientasi pada kepentingan publik.

2. Pelayan publik

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk memberikan pelayanan publik

yang profesional da berkualitas. Pelayanan publik merupakan kegiatan

dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai peraturanperundang-

undangan bagi setiap warga negaradan penduduk atas barang, jasa dan/atau

pelayanan administratif yang diselenggarakan oleh penyelenggara

38
pelayanan publik dengan tujuan kepuasan pelanggan.

3. Perekat dan pemersatu bangsa

ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat persatuan dan

kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat sepenuhnya kepada

Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN senantiasa menjunung

tinggi martabat ASN serta senantiasa mengutamakan kepentingan negara

daripada kepentingan diri sendiri, seseorang dan golongan. Dalam UU

ASN disebutkan bahwa dalam penyelengaraan dan kebijakan manajemen

ASN, salah satu diantaranya asas persatuan dan kesatuan.

2.2.7 Whole of Government (WOG)

Whole of Government adalah teknik bagaimana instansi pelayanan

publik dapat bekerja lintas sektor guna mencapai tujuan bersama dan sebagai

respon terpadu untuk menyelesaikan masalah tertentu. Teknik ini

menggunakan pendekatan yang menekankan aspek menghilangkan sekat-

sekat sektoral yang sudah ada. Isu tentang masih banyaknya kesalahan tata

bahasa yang diangkat dalam aktualisasi ini tidak dapat diselesaikan dengan

baik apabila tidak ada koordinasi dan kemauan dari berbagai sektor/bagian

yang ada di Biro SDM. Setiap bagian dan setiap individu haruslah dapat

bekerja sama dan bersinergi mencapai tujuan optimal dan memuaskan.

Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori

39
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:

1. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

a) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan

dampak;

b) dialog atau pertukaran informasi;

c) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.

2. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:

a) joint working, atau kolaborasi sementara;

b) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada

pekerjaan besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta

kerjasama;

c) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai

mekanisme integratif.

3. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi

menjadi:

a) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu

besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;

b) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;

merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru (LAN, 2017).

40
2.2.8 Pelayanan Publik

1 Konsep pelayanan publik

a. Pengertian pelayanan public

Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 tahun 2003, mengenai

pelayanan adalah sebagai berikut:

(1) Pelayanan Publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan

oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan;

(2) Penyelenggara adalah Pelayanan Publik adalah Instansi Pemerintah;

(3) Instansi Pemerintah adalah sebutan kolektif meliputi satuan kerja

satuan organisasi Kementrian, Departemen, Kesekretariatan Lembaga

Tertinggi dan Tinggi Negara, dan instansi Pemerintah lainnya, baik

Pusat maupun Daerah termasuk Badan Usaha Milik Negara, Badan

Hukum Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah;

(4) Unit Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi

Pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada

penerima pelayanan publik;

(5) Pemberi pelayanan publik adalah pejabat/pegawai instansi pemerintah

yang melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan publik sesuai dengan

41
peraturan perundang- undangan;

(6) Penerima pelayanan publik adalah orang, masyarakat, instansi

pemerintah dan badan hukum yang menerima pelayanan dari instansi

pemerintah.

b. Nilai-nilai dasar pelayanan public

c. Perhatian pemerintah terhadap perbaikan pelayanan kepada masyarakat,

sebenarnya sudah diatur dalam beberapa pedoman, antara lain adalah

Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (MENPAN)

Nomor 63 Tahun 2003 yang mengemukakan tentang prinsip-prinsip

pelayanan publik sebagai berikut:

(1) Kesederhanaan.

(2) Prosedur pelayanan publik tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan

mudah dilaksanakan.

(3) Kejelasan.

a. Persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik;

b. Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam

memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/

persoalan/sengketa dalam pelaksanaan pelayanan publik;

c. Rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

(4) Kepastian Waktu, pelaksanaan pelayanan Publik dapat diselesaikan

42
dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

a. Akurasi, Produk pelayanan Publik diterima dengan benar, tepat,

dan sah.

b. Keamanan, proses dan produk pelayanan Publik

memberikan rasa aman dan kepastian hukum.

c. Tanggung jawab

Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat yang

ditunjuk bertanggungjawab atas penyelengaraan pelayanandan

penyelesaian keluhan/ persoalan dalam pelaksanaan pelayanan

publik.

d. Kelengkapan Sarana dan prasarana.

Tersedianya sarana dan prasarana kerja, peralatan kerja dan

pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana

teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).

e. Kemudahan Akses.

f. Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang memadai, mudah

dijangkau oleh masyarakat, dan dapat me manfaatkan teknologi

telekomunikasi dan informatika.

g. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan

Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun,

43
ramah, serta memberikan pelayanan dengan ikhlah

h. Kenyamanan.

Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan

ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah

dan sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan,

seperti parkir, toilet, tempat ibadah dan lain.

44
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Gagasan Kreatif

Membuat monitoring checklist tentang penerapan 5 moment cuci tangan serta


pemasangan sticker 5 moment cuci tangan

1. Kegiatan
a. Koordinasi dengan atasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan
b. Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan
c. Pembuatan chek list monitoring lima momen cuci tangan
d. Evaluasi tentang lima momen cuci tangan
2. Perkiraan hambatan
a. Kesulitan dalam menentukan waktu pertemuan
b. Lokasi mencetak sticker yang jauh
c. Keterbatasan media elektronik untuk mencetak lembar check list
d. Tidak optimal dalam pengisian lembar checklist
3. Solusi alternatif
a. Membuat janji pertemuan sejak jauh hari
b. Menggunakan kendaraan roda dua (motor) untuk menjangkau lokasi
mencetak sticker
c. Mencetak sendiri lembar check list di rumah
d. Pemantauan secara berkala
4. Dampak kegiatan
a. Realisasi kegiatan jadi semakin lama
b. Sosialisasi melalui sticker tidak bisa di laksanakan
c. Kegiatan monitoring tidak bisa di lakukan
d. Tingkat keberhasilan inovasi tidak dapat diketahui

45
3.2 Deskripsi Kegiatan

1 Unit Kerja : UPTD Puskesmas Polinggona

2 Isu yang diangkat : Kurang optimalnya penerapan lima momen cuci


tangan di Puskesmas Polinggona

3 Gagasan Pemecahan : 1. Koordinasi dengan atasan mengenai kegiatan


Isu yang akan dilakukan
2. Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan
3. Pembuatan chek list monitoring lima momen cuci
tangan
4. Evaluasi tentang lima momen cuci tangan

46
Kontribusi
Keterkaitan substansi Penguatan nilai
No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil terhadap visi&
mata pelatihan organisasi
misi organisasi
1 2 3 4 5 6 7

1. Koordinasi 1. Meminta Diperoleh Kegiatan ini Kegiatan ini


1. Akuntabilitas :
dengan dukungan dan arahan, menguatkan nilai-nilai
Saya dalam melakukan mendukung
atasan petunjuk arahan masukan dan organisasi yaitu
dari pimpinan konsultasi dengan
mengenai saran dari Mentor bertanggung Visi: ”
tentang kegiatan Komitmen dan Optimis
kegiatan yang pimpinan jawab untuk Terwujudnya
akan yang akan adanya melaksanakan arahan / Masyarakat
dilakukan
dilakukan dokumentasi masukan yang diberikan Kecamatan
berupa foto kepada saya. Saya Polinggona Hidup
sebelum berkonsultasi Sehat Tahun 2023
2. Konsultasi
Diperoleh mengutarakan maksud dan misi puskesmas
kepada mentor
untuk arahan, dan tujuan dengan jelas . yang ke 4 dan 5
melaksanakan masukan dan 2. Nasionalisme : yaitu :
rancangan saran dari (sila 1, 3 dan 4) Saya
pimpinan Meningkatkan
kegiatan yang bermusayawarah dengan manajemen
akan dilakukan mentor mengucapkan pelayanan secara
salam terlebih dahulu professional dan
3. Menjelaskan dan menggunakan
kepada atasan Memberikan
bahasa Indonesia yang pelayanan
tentang kegiatan
Baik dan Benar. kesehatan secara
yang akan Atasan
dilakukan 3. Etika Publik : komprehensif dan
mendengarkan Saya menghadap kepala paripurna
penjelasan mentor dan kepala ruang
yang dengan sopan.
disampaikan 4. Komitmen Mutu:
Memilih dan
menetapkan isu yang
akan dilanjutkan untuk

47
pembuatan rancangan
aktualisasi.

5. Anti Korupsi :
Materi rencangan
kegiatan aktualisasi ini
dibuat dengan jujur dan
bertanggung jawab.
2. Membuat 1. Membuat design Adanya Kegiatan ini Pembuatan sticker
sticker sticker tentang design sticker 1. Akuntabilitas : sebagai media baca
lima momen Saya bertanggung jawab mendukung
tentang lima tentang lima untuk meningkatkan
momen cuci cuci tangan momen cuci dalam pembuatan sticker Visi: ” Kegiatan penyuluhan
tangan tangan supaya sticker bisa Terwujudnya menguatkan nilai-nilai
dicetak dengan benar. Masyarakat organisasi yaitu
2. Konsultasi Mendapatkan 2. Nasionalisme : Kecamatan
mentor untuk Saya mendiskusikan Optimis, Komitmen
izin untuk Polinggona Hidup
pembuatan secara musyawarah dan Wawasan
membuat Sehat Tahun 2023”
konsep sticker dengan atasan
sticker,
tentang lima menggunakan bahasa Serta sesuai dengan
momen cuci dibuktikan
dengan Indonesia yang Baik misi puskesmas
tangan (sila 3 dan 4) yang ke 4 dan 5
dokumentasi
berupa foto 3. Etika Publik : yaitu :
Saya memohon ijin
Meningkatkan
atasan dengan sopan
manajemen
4. Komitmen Mutu :
Membuat design sticker pelayanan secara
dengan inovasi professional dan
3. Konsultasi 5. Anti Korupsi : Memberikan
kepala ruang Mendapatkan dalam pembuatan leaflet pelayanan
untuk izin kepala kesehatan secara

48
pembuatan ruang untuk saya bekerja dengan komprehensif dan
konsep sticker pembuatan Kerja keras paripurna
tentang lima konsep sticker
momen cuci
tangan

4. Memasang
sticker di lokasi
yang mudah di
lihat petugas
Terpasangnya
sticker
3. Pembuatan 1. Membuat chek Chek list Pembuatan chek list Kegiatan pembuatan
1. Akuntabilitas :
chek list list tentang tentang monitoring ini ceklist monitoring lima
Saya melalukan
monitoring monitoring lima monitoring momen cuci tangan ini
momen cuci pembuatan ceklist mendukung
lima momen lima momen monitoring lima momen menguatkan nilai-nilai
cuci tangan tangan cuci tangan Visi: ” organisasi yaitu
cuci tangan dengan
terbuat penuh tanggung jawab Terwujudnya
Wawasan dan
terhadap pekerjaanya Masyarakat
2. Memohon ijin komitmen
2. Nasionalisme : Kecamatan
dan diskusi
Diberikannya saya melakukan Polinggona Hidup
dengan mentor
tentang ijin mentor musyawarah dan diskusi Sehat Tahun 2023”
pembuatan chek untuk untuk mendapatkan Serta sesuai dengan
list lima momen membuat chek mufakat misi puskesmas
cuci tangan list 3. Etika Publik : yang ke 4 yaitu :
monitoring Saya memohon ijin
lima momen mentor dengan sopan Meningkatkan
3. Mencetak dan cuci tangan 4. Komitmen mutu : manajemen
memperbanyak Membuat ceklist pelayanan secara

49
chek list monitoring lima momen professional
monitoring cuci tangan dengan
tentang lima Tercetaknya
inovasi
momen cuci dan
5. Anti Korupsi :
tangan diperbanyak Saya secara jujur
chek list melaporkan proses
tentang lima pencetakan dengan
momen cuci menunjukkan nota
tangan kepada atasan.

4. Evaluasi 1.Melakukan Terdapat Kegiatan ini Kegiatan pembuatan


1. Akuntabilitas :
tentang lima evaluasi awal petugas yang ceklist monitoring lima
bertanggung jawab mendukung
momen cuci saat ini pada tidak momen cuci tangan ini
terhadap evaluasi yang
tangan petugas yang mematuhi Visi: ” menguatkan nilai-nilai
dilakukan
tidak patuh penerapan 5 Terwujudnya organisasi yaitu
2. Nasionalisme:
menerapkan 5 momen cuci bersungguh sungguh Masyarakat
momen cuci Wawasan dan
tangan dalam melakukan Kecamatan
tangan komitmen
evaluasi Polinggona Hidup
3. Etika Publik: Sehat Tahun 2023
2.Melakukan mengevaluasi dengan Serta sesuai dengan
analisis hasil jujur, bertanggung misi puskesmas
chek list Lembar jawab, dan berintegritas
yang ke 4 yaitu :
monitoring lima monitoring tinggi
momen cuci terisi 4. Komitmen Mutu : Meningkatkan
tangan hasil evaluasi kepada manajemen
petugas bisa mengetahui pelayanan secara
3.Melakukan apakah kegiatan efektif professional
evaluasi akhir atau tidak
tentang 5.Anti Korupsi:

50
keberhasilan mengevaluasi dengan
inovasi jujur tanpa menutupi
Adanya apapun
peningkatan
penerapan 5
moment cuci
tangan di
tunjukkan
dengan
perubahan
4.Pernyataan perilaku
pimpinan tentang
hasil evaluasi
Adanya surat
tertulis
5.Membuat tentang bukti
laporan hasil evaluasi
aktualisasi

Adanya
dokumen
laporan
aktualisasi

51
3.3. Estimasi biaya kegiatan

No. Barang Satuan Harga Total

1. Kertas 1 rim Rp. 40.000 Rp. 40.000

2. Sticker 6 buah RP. 10.000 Rp. 60.000

Total Rp. 100.000

52
3.3 Jadwal kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di Puskesmas Polinggona Kecamatan Polinggona pada tanggal 5 Maret
2021 sampai dengan 4 April 2021. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
No Kegiatan/Tahapan Hari
Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1.
Koordinasi
dengan atasan
mengenai
kegiatan yang
akan dilakukan
2. Membuat sticker
tentang lima
momen cuci
tangan
3. Pembuatan chek
list monitoring
lima momen cuci
tangan
4. Evaluasi tentang
lima momen cuci
tangan

53
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Deskripsi Kegiatan

Selama pelaksanaan aktualisasi telah dilaksanakan secara keseluruhan

sesuai nilai-nilai dasar, peran dan kedudukan ASN, berlangsung sejak 5

Maret sampai dengan 4 April 2021, adapun kegiatan yang akan di laksanakan

sebagai berikut :

Tabel 4.1 Kegiatan Dan Tahapan Kegiatan


Kegiatan 1
Koordinasi dengan atasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan

Tanggal pelaksanaan 5-8 Maret 2021

Tahapan Kegiatan Output

Meminta dukungan dan petunjuk


arahan dari pimpinan tentang
kegiatan yang akan dilakukan

Diperolehnya arahan dan adanya lembar


persetujuan

54
Konsultasi kepada mentor untuk
melaksanakan rancangan kegiatan
yang akan dilakukan

Terlaksananya konsultasi dan


diperolehnya arahan dari pimpinan
dengan adanya foto saat konsultasi

Menjelaskan kepada atasan


tentang kegiatan yang akan
dilakukan

atasan mendengarkan penjelasan yang


disampaikan dibuktikan dengan foto saat
konsultasi

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi

Konsultasi dengan pimpinan perihal peningkatan kepatuhan petugas dalam


menerapkan 5 momen cuci tangan disarana pelayanan kesehatan yang
menunjukkan dukungannya terhadap kegiatan aktualisasi yang berkaitan
dengan implementasi tugas saya sebagai staf dalam membentuk kerjasama
dengan pimpinan (WoG/Whole of Government). Mengedepankan etika dan
kode etik ASN yang bertanggung jawab dan berintegritas tinggi dalam
melaksanakan profesi agar dapat meningkatkan mutu pelayanan (Manajemen
ASN). Kegiatan aktualisasi ini berkaitan dengan pemenuhan pelayanan yang
sesuai standar akreditasi untuk memberikan proteksi kepada petugas dalam
memberikan pelayanan (Pelayanan Publik).

55
Deskripsi Proses Dan Kualitas Produk Kegiatan

Kegiatan ini merupakan kegiatan awal untuk kegiatan Aktualisasi yang akan
dilakukan di UPTD Puskesmas Polinggona, kegiatan ini merupakan konsultasi
dengan atasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan, kegiatan ini terdiri
dari tahapan kegiatan yaitu: membuat janji dan jadwal bimbingan dengan
atasan, menampilkan hasil rancangan kepada atasan, menjelaskan kepada
atasan tentang kegiatan yang akan dilakukan, serta meminta dukungan kepada
pimpinan. Kegiatan ini sangatlah penting sebagai bentuk tanggung jawab kami
dalam melakukan kegiatan aktualisasi ditempat kerja, dan ketika tahap
kagiatan ini tidak dilaksanakan, maka kegiatan atualisasi ini tidak bisa
dijalankan dikarenakan tidak adanya surat persetujuan pimpinan untuk
melakukan kegiatan aktulisasi di intansi tempat kerja.

Kegiatan 2
Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan

Tanggal pelaksanaan 9-16 Maret 2021

Tahapan kegiatan Output

Membuat design sticker


tentang lima momen cuci
tangan

56
adanya sticker

Konsultasi mentor untuk


pembuatan konsep sticker
tentang lima momen cuci
tangan

dibuktikan dengan dokumentasi foto saat


konsultasi

Konsultasi kepala ruang untuk


pembuatan konsep sticker
tentang lima momen cuci
tangan

dibuktikan dengan dokumentasi foto saat


konsultasi

57
Memasang sticker dilokasi
yang mudah dilihat petugas

dibuktikan dengan dokumentasi foto saat


pemasangan sticker

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi

Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan yang bertujuan untuk
meningkatkan kedisiplinan petugas dalam mencegah infeksi nosokomial di
UPTD Puskesmas Polinggona (Manajemen ASN). Melakukan konsultasi
dengan pimpinan/mentor dan kepala ruangan bertujuan agar sticker yang
dibuat nantinya dapat diterima serta dipasang pada lokasi yang mudah dilihat
petugas (WoG/Whole of Government). Menekankan kepatuhan petugas dalam
menerapkan lima momen cuci tangan merupakan salah satu bentuk pelayanan
mutu pada fasilitas pelayanan kesehatan (Pelayanan Publik).

Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan

Kegiatan ini merupakan kegiatan kedua pada kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan di UPTD Puskesmas Polinggona, pada kegiatan ini tahapan-tahapan
kegiatan yang akan dilakuan yaitu pembuatan design sticker, konsul mentor
dan kepala ruangan serta pemasangan sticker.

Pada tahap kegiatan ini saya membuat sticker agar meningkatkan pemahaman
dan kesadaran petugas dalam penerapan lima momen cuci tangan dan
diaplikasin dalam pelayanan kesehatan.

58
Kegiatan 3
Pembuatan check list monitoring lima momen cuci tangan

Tanggal pelaksanaan 15-23 Maret 2021

Tahapan Kegiatan Output

Membuat check list tentang


monitoring lima momen cuci tangan

dibuktikan dengan dokumentasi foto


saat pembuatan monitoring lima
momen cuci tangan

Memohon izin dan diskusi dengan


mentor tentang pembuatan check
list lima momen cuci tangan

dibuktikan dengan dokumentasi foto


saat konsultasi

59
Mencetak dan memperbanyak
checklist monitoring tentang lima
momen cuci tangan

adanya lembar checklist monitoring

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi

Dengan adanya kartu ceklis ini diharapkan kepada petugas di UPTD


Puskesmas Polinggona untuk lebih disiplin dalam menerapkan lima momen
cuci tangan (Manajemen ASN). Selain itu, dengan adanya kartu ceklis ini,
petugas dapat bertanggung jawab dalam pekerjaannya dan kualitas pelayanan
meningkat (Pelayanan Publik).

Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan

Kegiatan ini adalah kegiatan ketiga pada aktualisasi yang akan dilakukan di
UPTD Puskesmas Polinggona, pada kegiatan ini tahapan-tahapan kegiatan
yang akan dilakuan yaitu Membuat check list monitoring, diskusi dengan
mentor tentang pembuatan check list, Mencetak dan memperbanyak checklist
monitoring.

Pada tahap ini penulis membuat checklist monitoring untuk mengetahui


tingkat kepatuhan petugas dalam menerapkan lima momen cuci tangan.

60
Kegiatan 4
Evaluasi tentang lima momen cuci tangan

Tanggal Pelaksanaan 24-1 April 2021

Tahapan Kegiatan Output

Melakukan evaluasi awal saat ini


pada petugas yang tidak patuh
menerapkan 5 momen cuci tangan

evaluasi dibuktikan dengan


dokumentasi foto

Melakukan analisis hasil check list


monitoring lima momen cuci
tangan

adanya kegiatan menganalisa lembar

61
checklist monitoring dibuktikan dengan
dokumentasi foto serta dokumen lembar
checklist yang terisi

Melakukan evaluasi akhir tentang


keberhasilan inovasi

adanya kegiatan evaluasi lembar


checklist monitoring dibuktikan dengan
dokumentasi foto serta dokumen lembar
checklist yang terisi

Pernyataan pimpinan tentang hasil


evaluasi

adanya lembar pernyataan yang di tanda


tangani oleh pimpinan

62
Membuat laporan aktualisasi

adanya laporan aktualisasi

Uraian Kegiatan Yang Memuat Nilai Dasar Yang Melandasi

Evaluasi pembuatan sticker lima momen cuci tangan merupakan kegiatan yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggungjawab sebagai ASN. Hasil
evaluasi tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu
pelayanan (Manajemen ASN). Evaluasi kegiatan berkaitan erat dengan
kerjasama antar rekan sejawat, rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan
staf (WoG/Whole of Government). Evaluasi menunjukkan sikap partisipatif
antar rekan sejawat, rekan kerja, antar unit dan antara pimpinan dan staf yang
terkait dengan pelayanan publik (Pelayanan Publik).

Deskripsi proses dan kualitas produk kegiatan

Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir dari rancangan aktualisasi yang akan
dilakukan, kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal pada petugas yang tidak
patuh menerapkan 5 momen cuci tangan, analisis hasil check list monitoring,
evaluasi akhir, Pernyataan pimpinan tentang hasil evaluasi dan membuat
laporan aktualisasi. Diharapkan dengan adanya aktualisasi ini penulis dapat
menambah ilmu dan wawasan mengenai penerapan lima momen cuci tangan
dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaanya dengan menerapkan nilai
dasar.

63
4.2 Keterkaitan Nilai ASN

Tabel kegiatan 1 keterkaitan nilai ANEKA

Kegiatan 1 : Koordinasi dengan atasan mengenai kegiatan yang akan


dilakukan
Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar
Meminta dukungan Diperolehnya Akuntabilitas :
dan petunjuk arahan arahan dan
Dalam Melakukan Tahapan ini
dari pimpinan tentang adanya lembar
saya mendengarkan arahan
kegiatan yang akan persetujuan
dari pimpinan serta
dilakukan
bertanggung jawab
melaksanakan arahan tersebut
Nasionalisme :
Dalam meminta dukungan
terhadap pimpinan saya
menggunakan bahasa
indonesia yang baik dan benar,
hal ini sejalan dengan sila 4
Etika Publik :
Saya menghadap kepada
pimpinan dengan sopan
Komitmen Mutu :
Menjelaskan kepada pimpinan
saat berkonsultasi, bahwa
kegiatan aktualisasi ini
merupakan salah satu cara untuk
perbaikan mutu pelayanan di
puskesmas polinggona.
Anti Korupsi :
Dalam Melakukan Konsultasi
saya menepati waktu yang telah
ditetapkan pada saat melakukan
konsultasi kepada pimpinan.
Konsultasi kepada Terlaksananya Akuntabilitas :
mentor untuk konsultasi dan
Saat melakukan konsultasi
melaksanakan diperolehnya
dengan mentor dalam
rancangan kegiatan arahan dari menyampaikan kegiatan
pimpinan aktualisasi saya lakukan dengan

64
yang akan dilakukan dengan adanya secara jujur
foto saat Nasionalisme :
konsultasi
Dalam berkonsultasi saya
menyampaikan kegiatan yang
dilakukan dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik
dan benar sehingga kegiatan
yang akan saya lakukan dapat
dimengerti oleh mentor sesuai
sila ke 3
Etika Publik :
melakukan komunikasi dengan
sikap yang Sopan dan santun
dalam menyampaikan pendapat
Komitmen Mutu :
Dalam berkomunikasi dengan
mentor, saya melakukan
koordinasi secara efektif dan
efisien mengingat padatnya
tahapan kegiatan yang masih
belum terselesaikan
Anti Korupsi :
Dengan sikap yang jujur saya
menyampaikan pendapat ,
masukan dan arahan pimpinan
kepada mentor terkait tahapan
kegiatan yang dilakukan
Menjelaskan kepada atasan Akuntabilitas :
atasan tentang kegiatan mendengarkan
Dalam Melakukan Tahapan ini
yang akan dilakukan penjelasan yang
saya menjelaskan kegiatan
disampaikan
dengan penuh tanggung jawab
dibuktikan
dengan foto saat Nasionalisme :
konsultasi
Saya mendiskusikan secara
musyawarah dengan atasan
menggunakan bahasa
Indonesia yang baik sesuai sila
ke 3 dan 4
Etika Publik :
Saya menjelaskan kegiatan
yang akan dilakukan dengan
ramah dan sopan

65
Komitmen Mutu :
Saya melakukan kegiatan ini
secara efektif mengingat
padatnya tahapan kegiatan yang
masih belum terselesaikan
Anti Korupsi :
Saat menjelaskan kegiatan yang
akan saya lakukan dengan jujur
dan transparan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
kegiatan ini mendukung visi :”Terwujudnya masyarakat kecamatan
polinggona hidup sehat tahun 2023” serta sesuai dengan misi puskesmas
yang ke 4 dan 5 yaitu : Meningkatkan manajemen pelayanan secara
professional dan Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif
dan paripurna.
Penguatan Nilai Organisasi :
kegiatan ini menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Komitmen dan
Optimis
Permasalahan yang dihadapi :
konsultasi tertunda akibat pimpinan ada pertemuan di tempat lain
Dampak negatif :
Realisasi kegiatan jadi semakin lama
Dampak positif :
pelaksanaan kegiatan konsultasi merupakan perwujudan dari whole of
government, dimana saya melakukan konsultasi dan koordinasi terhadap
pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan
Alternatif solusi :
mengganti hari konsultasi

66
Tabel Kegiatan 2

Kegiatan 2 : Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar
Membuat design adanya sticker Akuntabilitas :
sticker tentang lima
Dalam Menyiapkan bahan dan
momen cuci tangan
membuat desain sticker tentang
lima momen cuci tangan, Saat
melakukan tahapan kegiatan ini
dengan mengedepankan nilai
Integritas sebagai dasar dari
kegiatan yang akan dibuat
Nasionalisme :
Dengan Kerja Keras saya telah
Menyiapkan bahan dan membuat
desain sticker agar tidak terjadi
keterlambatan dalam penerapan
aktualisasi.
Etika Publik :
Dalam membuat sticker saya
melakukannya dengan tepat.
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan tahapan
kegiatan membuat design sticker
saya membuatnya secara inovatif
dan berdaya guna bagi
puskesmas
Anti Korupsi :
Dalam membuat design sticker
saya menyiapkan rancangan
dengan penuh kejujuran tanpa
mengurangi isi data yang telah
ada.
Konsultasi mentor dibuktikan Akuntabilitas :
untuk pembuatan dengan
Dalam melakukan Konsultasi
konsep sticker tentang dokumentasi
dengan mentor terkait desain
lima momen cuci foto saat pembuatan sticker saya diberikan
tangan konsultasi wewenang dan tanggungjawab
oleh atasan dan mentor untuk
menyelesaikan pembuatan sticker
secara cepat dan tepat.

67
Nasionalisme :
Dalam melakukan Konsultasi
dengan atasan saya menerapkan
Musyawarah dengan
mentor/pimpinan terkait dengan
pembuatan sticker sesuai dengan
sila ke 4
Etika Publik :
Secara Santun saya meminta
waktu kepada pimpinan/mentor
untuk melakukan konsultasi
terkait dengan penyampaian
desain pembuatan sticker yang
telah dibuat .
Komitmen Mutu :
Saya telah melakukan konsultasi
dengan atasan terkait desain
pembuatan sticker terhadap
kualitas desain yang bermutu
sebagai cara dalam meningkatkan
mutu pelayanan puskesmas
Anti Korupsi :
Penulis melakukan konsultasi
bersama pimpinan/mentor dengan
memperhatikan ketepatan waktu
sehingga tahapan kegiatan yang
lain dapat berjalan serta
pembuatan sticker segera rampung
dan dapat digunakan.
Konsultasi kepala dibuktikan Akuntabilitas :
ruang untuk dengan
Dalam melakukan Konsultasi
pembuatan konsep dokumentasi
dengan kepala ruangan terkait
sticker tentang lima foto saat desain pembuatan sticker saya
momen cuci tangan konsultasi diberikan wewenang dan
tanggungjawab oleh kepala
ruangan.
Nasionalisme :
Dalam melakukan Konsultasi
dengan kepala ruangan saya
menerapkan Musyawarah dengan
mentor/pimpinan terkait dengan
pembuatan sticker sesuai sila ke 4
Etika Publik :

68
Secara Santun saya meminta
waktu kepada kepala ruangan
untuk melakukan konsultasi
terkait dengan penyampaian
desain pembuatan sticker yang
telah dibuat
Komitmen Mutu :
Saya telah melakukan konsultasi
dengan kepala ruangan terkait
desain pembuatan sticker terhadap
kualitas desain yang bermutu
sebagai cara dalam meningkatkan
mutu pelayanan puskesmas
Anti Korupsi :
Penulis melakukan konsultasi
bersama kepala ruangan dengan
memperhatikan ketepatan waktu
sehingga tahapan kegiatan yang
lain dapat berjalan serta
pembuatan sticker segera rampung
dan dapat digunakan
Memasang sticker dibuktikan Akuntabilitas :
dilokasi yang mudah dengan
Melakukan pemasangan sticker 5
dilihat petugas dokumentasi
momen cuci tangan dengan tepat
foto saat dilokasi yang mudah dilihat
pemasangan petugas
sticker Nasionalisme :
Saya telah bersungguh-sungguh
dalam melakukan pemasangan
sticker pada tempat yang tepat
Etika Publik :
Dalam Menyiapkan alat dan
bahan petugas telah menyiapkan
alat dan bahan secara benar dan
tepat
Komitmen Mutu :
Dalam tahapan ini saya telah
menyediakan alat dan bahan untuk
mengevisienkan waktu
Anti Korupsi :
Dengan cara Transparansi saya
membuat sticker lima momen cuci

69
tangan
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Kegiatan ini mendukung visi : “Terwujudnya masyarakat Kecamatan
Polinggona hidup sehat tahun 2023” serta sesuai dengan misi puskesmas
yang ke 4 dan 5 yaitu :
Meningkatkan manajemen pelayanan secara professional dan
Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan paripurna
Penguatan Nilai Organisasi :
Pembuatan sticker sebagai media baca untuk meningkatkan kegiatan
penyuluhan menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Optimis, Komitmen
dan Wawasan
Permasalahan yang dihadapi :
Lokasi mencetak sticker yang jauh (di kota kolaka) sehingga membutuhkan
waktu yang lama saat proses perjalanan menuju ketempat percetakan
Dampak negatif :
Sosialisasi melalui sticker tidak bisa di laksanakan.
Dampak positif :
dengan adanya Sticker akan memberikan motivasi dan meningkatkan
kesadaran petugas dalam menerapkan lima momen cuci tangan.
Alternatif solusi :
Menggunakan kendaraan roda dua (motor) untuk menjangkau lokasi mencetak
sticker (di Kota Kolaka)

Tabel Kegiatan 3

Kegiatan 3 : Pembuatan check list monitoring lima momen cuci tangan


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar
Membuat check list dibuktikan Akuntabilitas :
tentang monitoring dengan
Dalam membuat checklist
lima momen cuci dokumentasi
monitoring lima momen cuci
tangan foto saat tangan, saya melakukannya
membuat dengan penuh tanggung jawab
checklist terhadap pembuatannya
monitoring lima Nasionalisme :

70
momen cuci Dalam tahapan membuat
tangan checklist tentang monitoring lima
momen cuci tangan saya
melakukan musyawarah dengan
kepala ruangan sehingga pada
saat penerapan kegiatan dapat
berjalan lancar.
Etika Publik :
Dalam membuat checklist
monitoring saya melakukannya
dengan tepat.
Komitmen Mutu :
Dalam membuat checklist
monitoring yang inovatif saya
lebih mengedepankan standar
mutu terhadap peningkatan
pelayanan puskesmas kearah
yang lebih baik
Anti Korupsi :
Dalam membuat checklist
monitoring saya telah
menerapkan kedisiplinan untuk
menyelesaikan pembuatan
checklist monitoring tepat waktu
sehingga dapat diterapkan sesuai
dengan jadwal yang dibuat.
dibuktikan Akuntabilitas :
Memohon izin dan
dengan
diskusi dengan mentor Dalam melakukan diskusi dengan
dokumentasi
tentang pembuatan mentor terkait pembuatan
foto saat checklist monitoring saya
check list monitoring
konsultasi diberikan tanggungjawab untuk
lima momen cuci
tangan menyelesaikan pembuatan
checklist monitoring dan segera
mencetak serta memperbanyak
formulir tersebut
Nasionalisme :
Dalam melakukan diskusi saya
menerapkan Musyawarah
dengan mentor/pimpinan terkait
dengan pembuatan check list
monitoring lima momen cuci
tangan sesuai dengan sila ke 4 .
Etika Publik :
Dalam memohon izin dan diskusi

71
dengan mentor tentang
pembuatan check list monitoring
lima momen cuci tangan saya
menggunakan bahasa yang
ramah, sopan dan santun .
Komitmen Mutu :
Menjelaskan kepada mentor saat
diskusi, bahwa pembuatan
checklist monitoring ini
merupakan salah satu cara untuk
perbaikan mutu pelayanan di
puskesmas
Anti Korupsi :
Dalam memohon izin dan diskusi
dengan mentor tentang
pembuatan check list monitoring
lima momen cuci tangan, saya
menepati waktu yang telah
ditetapkan pada saat melakukan
diskusi kepada mentor.
Mencetak dan adanya lembar Akuntabilitas :
memperbanyak checklist
Dalam tahapan mencetak dan
checklist monitoring monitoring
memperbanyak checklist
tentang lima momen monitoring saya telah
cuci tangan melakukannya dengan jujur dan
memiliki kejelasan dalam
membuat checklist monitoring.
Nasionalisme :
Dalam tahapan mencetak dan
memperbanyak checklist
monitoring saya melakukan
musyawarah dengan kepala
ruangan sehingga pada saat
penerapan kegiatan dapat
berjalan lancar sesuai dengan sila
ke 4
Etika Publik :
Dalam mencetak dan
memperbanyak checklist
monitoring saya menggunakan
kalimat yang sopan saat
melakukan musyawarah.
Komitmen Mutu :
Dalam mencetak dan

72
memperbanyak checklist
monitoring saya berharap
kedepannya kelak akan
meningkatkan mutu pelayanan
puskesmas.
Anti Korupsi :
Dengan cara Transparansi saya
mencetak dan memperbanyak
secara sederhana
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Pembuatan check list monitoring ini mendukung Visi: “Terwujudnya
masyarakat kecamatan Polinggona hidup sehat tahun 2023” serta sesuai
dengan misi puskesmas yang ke 4 yaitu : Meningkatkan manajemen
pelayanan secara professional.
Penguatan Nilai Organisasi :
Kegiatan pembuatan check list monitoring lima momen cuci tangan ini
menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu Wawasan dan Komitmen
Permasalahan yang dihadapi :
Keterbatasan media elektronik (printer) untuk mencetak lembar check list
Dampak negatif :
Kegiatan monitoring tidak bisa di lakukan.
Dampak positif :
Dengan adanya lembar monitoring checklist akan lebih memudahkan
proses evaluasi tingkat kepatuhan para petugas dalam menerapkan lima
momen cuci tangan
Alternatif solusi :
Mencetak dan memperbanyak sendiri lembar check list di rumah

Tabel kegiatan 4

Kegiatan 4 : Evaluasi tentang lima momen cuci tangan


Tahapan Kegiatan Output / Hasil Keterkaitan dengan Nilai
Dasar
Melakukan evaluasi evaluasi Akuntabilitas :
awal saat ini pada dibuktikan
Dalam tahapan ini, hasil dari
petugas yang tidak dengan

73
patuh menerapkan 5 dokumentasi evaluasi awal pada petugas yang
momen cuci tangan foto tidak patuh menerapkan lima
momen cuci tangan yang saya
lakukan dapat dipercaya
Nasionalisme :
Dalam tahapan ini saya
mengevaluasi dengan
bersungguh sungguh agar hasil
evaluasi yang didapatkan benar
adanya
Etika Publik :
Dalam melakukan evaluasi awal
saya mengamati serta
menanyakan secara langsung
terhadap petugas dalam
menjalankan 5 momen cuci
tangan dengan menerapkan
sopan dan santun
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan pengamatan
saya melakukan tahapan
tersebut secara efektif
Anti Korupsi :
Pada tahapan ini saya
melakukan evaluasi secara jujur
serta tidak menutup-nutupi
kejadian yang sebenarnya
Melakukan analisis adanya kegiatan Akuntabilitas :
hasil check list menganalisa
Dalam melakukan analisi hasil
monitoring lima lembar
monitoring saya melakukan
momen cuci tangan checklist
tahapan ini dengan profesional
monitoring
dibuktikan Nasionalisme :
dengan
dokumentasi Dalam melakukan analisis hasil
check list monitoring saya telah
foto serta
bekerja keras untuk mendapatkan
dokumen hasil yang dapat dijadikan sebagai
lembar bahan evaluasi
checklist yang Etika Publik :

74
terisi Dalam melakukan analisis hasil
checklist monitoring saya
melakukannya dengan benar dan
tepat
Komitmen Mutu :
Saya melaksanakan tahapan ini
dengan menerapkan nilai efektif
dan efisien waktu
Anti Korupsi :
Dalam melakukan analisis hasil
check list monitoring saya telah
melakukan melakukan analisa
dengan jujur dan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya
Melakukan evaluasi adanya kegiatan Akuntabilitas :
akhir tentang evaluasi lembar
Dalam tahapan ini, hasil dari
keberhasilan inovasi checklist
evaluasi akhir pada petugas
monitoring
yang menerapkan lima momen
dibuktikan
cuci tangan yang saya lakukan
dengan
dapat dipercaya
dokumentasi
foto serta Nasionalisme :
dokumen
lembar Dalam tahapan ini saya
checklist yang mengevaluasi dengan
terisi bersungguh sungguh agar hasil
evaluasi yang didapatkan benar
adanya
Etika Publik :
Pada tahapan ini saya
menanyakan ke petugas secara
langsung tentang inovasi yang
saya terapkan menggunakan
bahasa yang sopan dan sikap
ramah
Komitmen Mutu :
Dalam melakukan evaluasi akhir
saya melakukan tahpan inin
dengan berorientasi terhadapa
peningkatan mutu pelayanan

75
Anti Korupsi :
Mengevaluasi dengan jujur
tanpa menutupi apapun
Pernyataan pimpinan adanya lembar Akuntabilitas :
tentang hasil evaluasi pernyataan
Dalam meminta pernyataan
yang di tanda
pimpinan tentang hasil evaluasi
tangani oleh saya sebagai
pimpinan pertanggungjawaban atas semua
tahapan kegiatan yang sudah
dilakukan
Nasionalisme :
pada tahapan ini saya
bermusyawarah dengan
pimpinan terkait hasil evaluasi
yang ditemukan
Etika Publik :
Dalam meminta pernyataan
tentang hasil evaluasi saya
memintanya dengan
menggunakan bahasa yang
sopan dan ramah
Komitmen Mutu :
Tujuan dari pelaksanaan evaluasi
adalah untuk mengetahui sejauh
mana mutu pelayanan yang
diberikan puskesmas.
Anti Korupsi :
Semua hasil kegiatan tanpa
terkecuali saya laporkan kepada
pimpinan dengan transparan
Membuat laporan adanya laporan Akuntabilitas :
aktualisasi aktualisasi
Pada tahapan ini saya membuat
laporan aktualisasi dengan
penuh tanggung jawab
Nasionalisme :
Dalam membuat laporan
aktualisasi saya telah
bersungguh-sungguh dalam
melaksanakannya dengan kerja

76
keras dan selalu melakukan
musyawarah kepada
atasan/mentor maupun kepala
ruangan untuk mendapatkan
masukan dan arahan sesuai sila
ke 3 dan 4
Etika Publik :
Pada saat menyusun laporan
aktualisasi saya telah
melaksanakannya dengan
bekerja keras guna
mendapatkan hasil yang
maksimal.
Komitmen Mutu :
Dalam penyusunan laporan
aktualisasi saya menyusun
dengan tepat dan efektif agar
memiliki daya guna bagi
peningkatan pelayanan
puskesmas
Anti Korupsi :
Dalam penyusunan laporan
aktualisasi saya menerapkan
nilai transparansi yakni data-
data yang saya tampilkan benar
adanya tanpa menutupi keadaan
yang sebenarnya
Kontribusi Terhadap Visi, Misi Organisai :
Evaluasi hasil kegiatan melalui hasil evaluasi akhir diharapkan
berkontribusi mendukung visi : “ Terwujudnya masyarakat kecamatan
Polinggona hidup sehat tahun 2023”, serta sesuai dengan misi puskesmas
yang ke 4 dan 5 yaitu : Meningkatkan manajemen pelayanan secara
professional dan Memberikan pelayanan kesehatan secara komprehensif
dan paripurna
Penguatan Nilai Organisasi :
Kegiatan evaluasi tentang lima momen cuci tangan ini menguatkan nilai -
nilai organisasi yaitu Wawasan, Komitmen dan Optimis

77
Permasalahan yang dihadapi :
Tidak optimalnya dalam pengisian lembar checklist pada awal kegiatan
Dampak negatif :
Tingkat keberhasilan inovasi tidak dapat diketahui
Dampak positif :
melakukan kegiatan evaluasi merupakan perwujudan dari manajemen ASN,
yakni untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan sejauh mana kepatuhan
petugas dalam menerapkan lima momen cuci tangan
Alternatif solusi :
Bekerjasama dengan kepala ruangan dalam melakukan pemantauan terhadap
petugas secara berkala

4.3 Analisis Ketercapain Tujuan/Pemecahan Isu


Dengan telah dilaksanakannya kegiatan aktualisasi dengan menerapkan
nilai-nilai dasar ANEKA, peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara (ASN)
dalam Peningkatan Kepatuhan Dalam Menerapkan 5 Momen Cuci
Tangan Melalui Pemasangan Sticker Dan Pembuatan Checklist
Monitoring di UPTD Puskesmas Polinggona Kabupaten Kolaka maka
tujuan pada bab 1 telah berhasil dilaksanakan dibuktikan dengan dengan
terlaksananya semua tahapan kegiatan. Peningkatan kepatuhan petugas dalam
menerapkan 5 momen cuci tangan menjadi lebih efektif setelah adanya
sticker dan checklist monitoring lima momen cuci tangan. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.3 ringkasan sebelum dan sesudah aktualisasi

Sebelum aktualisasi Setelah aktualisasi keterangan

Belum adanya koordinasi Koordinasi dengan atasan Terlaksana


dengan atasan mengenai mengenai kegiatan yang akan
kegiatan yang akan dilakukan dilakukan telah dilaksanakan
Belum ada sticker tentang Sticker tentang lima momen Terlaksana
lima momen cuci tangan cuci tangan sudah ada

78
Belum ada check list check list monitoring lima Terlaksana
monitoring lima momen cuci momen cuci tangan sudah
tangan ada
Sebelum saya melakukan Evaluasi dalam monitoring Terlaksana
aktualisasi ditemukan hasil lima momen cuci tangan
beberapa petugas yang tidak telah dilakukan, setelah
mencuci tangan diperkirakan melakukan analisa dan
bahwa 8 dari 10 diantaranya evaluasi akhir terdapat
tidak maksimal dalam peningkatan kepatuhan
menerapkan lima momen cuci petugas dalam menerapkan
tangan dapat disimpulkan lima momen cuci tangan
hanya 2 orang yang patuh yang dapat dilihat dari
dalam menerapkan lima lembar monitoring checklist
momen cuci tangan yang terisi, yaitu dari 10
berdasarkan hal ini dapat petugas yang patuh
dilihat bahwa terdapat 20% sebelumnya hanya 2 orang
dari total petugas yang tidak (20%) dan sekarang
maksimal dalam melakukan meningkat menjadi 8 orang
lima momen cuci tangan (80 %) sehingga dapat
disimpulkan terdapat 6 orang
tambahan yang patuh
sehingga mengalami
peningkatan sebanyak 60%

4.4 Faktor Kunci Keberhasilan Pelaksanaan Aktualisasi


Kunci sukses dalam pelaksanaan aktualisasi “Peningkatan Kepatuhan
Dalam Menerapkan 5 Momen Cuci Tangan Melalui Pemasangan Sticker Dan
Pembuatan Checklist Monitoring di UPTD Puskesmas Polinggona
Kabupaten Kolaka”, yaitu :
1. Adanya konsultasi yang baik dengan pimpinan sehingga mendapatkan
dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang telah dirancang sebelumnya.

79
2. Perlunya pemahaman dan ide terhadap kegiatan yang dirancang sehingga
pelaksanaan kegiatan berjalan dengan lancar.
3. Adanya kerjasama dan koordinasi yang baik dengan rekan kerja sehingga
sehingga dapat membantu pelaksanaan kegiatan menjadi lebih efektif dan
efisien.

4.5 Biaya kegiatan

No. Barang Satuan Harga Total

1. Kertas 1 rim Rp. 52.000,- Rp. 52.000,-

2. Laminating 7 buah RP. 7.000,- Rp. 49.000,-

3. Plester timbal 1 buah Rp. 20.000,- Rp. 20.000,-


balik

4. Map 2 buah Rp. 10.000,- Rp. 20.000,-


Snelhecter

Jumlah Rp. 141.000,-

80
4.6 Jadwal Kegiatan
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas Polinggona Kecamatan Polinggona pada tanggal 5 Maret 2021 sampai
dengan 4 April 2021. Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

No Kegiatan/Tahapan Hari
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1.
Koordinasi
dengan atasan
mengenai
kegiatan yang
akan dilakukan
2. Membuat sticker
tentang lima
momen cuci
tangan
3. Pembuatan chek
list monitoring
lima momen cuci
tangan
4. Evaluasi tentang
lima momen cuci
tangan

81
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan
yang telah di laksanakan mampu meningkatkan pelayanan kesehatan melalui
peningkatan kepatuhan dalam menerapkan 5 momen cuci tangan melalui pemasangan
sticker dan pembuatan checklist monitoring di UPTD Puskesmas Polinggona
Kabupaten Kolaka. Setelah dilakukan evaluasi yang menunjukkan keberhasilan dengan
indikator peningkatan kepatuhan petugas dalam menerapkan lima momen cuci tangan
melalui lembar monitoring checklist yang terisi, yaitu dari 10 petugas yang patuh
sebelumnya hanya 2 orang (20%) dan sekarang setelah menerapkan inovasi meningkat
menjadi 8 orang (80 %) sehingga dapat disimpulkan terdapat 6 orang tambahan yang
patuh sehingga mengalami peningkatan sebanyak 60%.
Hal ini tentu berdampak pada tercapainya Visi Misi UPTD Puskesmas Polinggona
kabupaten Kolaka apabila semua unsur mampu mempertahankan dan meningkatkan
kinerjanya masing-masing.

5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan yaitu sebagai berikut:
1. Penerapan nilai-nilai ANEKA ( Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik
Komitmen Mutu , dan Anti Korupsi ) tidak hanya dilaksanan pada masa off campus
tetapi terus berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di
UPTD Puskesmas Polinggona Kabupaten Kolaka
2. Senantiasa membina hubungan baik dan meningkatkan kerjasama dan koordinasi
antara pimpinan dan pegawai terkait dalam pelaksanaan kegiatan tidak hanya saat
aktualisasi namun seterusnya dimanapun kita ditempatkan.
3. Dengan aktualisasi seperti ini diharapkan pegawai ASN senantiasa memegang teguh
nilai-nilai dasar profesi ASN sehingga segala keterbatasan bukanlah kendala, justru

82
dapat dijadikan wahana untuk berinovasi dalam meningkatkan kualitas mutu
pelayanan kepada masyarakat.
4. Setiap pegawai ASN hendaknya selalu menekankan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
setiap kegiatan di lingkungan kerja, sehingga citra PNS menjadi baik dan tidak
kalah bersaing dengan pegawai swasta yang senantiasa mengutamakan pelayanan,
sehingga visi misi puskesmas mudah tercapai.

5.3 Rencana Tindak Lanjut


Setelah pelaksanaan aktualisasi Peningkatan Kepatuhan Dalam Menerapkan 5
Momen Cuci Tangan Melalui Pemasangan Sticker Dan Pembuatan Checklist Monitoring
Di UPTD Puskesmas Polinggona Kabupaten Kolaka maka rencana tindak lanjut yang
akan dilakukan yaitu:
1. Staff Puskesmas tetap disiplin dalam meningkatkan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
2. Staf Puskesmas selalu menerapkan kepatuhan lima momen cuci tangan.
3. Staf Puskesmas selalu melihat sticker dan tetap mengisi lembar monitoring checklist
lima momen cuci tangan.

83
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara RI, Akuntabilitas: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Nasionalisme: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Etika Publik: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Komitmen Mutu: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Anti Korupsi: Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Lembaga Administrasi Negara RI, Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar


Calon PNS. LAN RI, Jakarta, 2017

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan


Publik.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur


Sipil Negara.

84
LAMPIRAN
Kegiatan 1 : Koordinasi dengan atasan mengenai kegiatan yang akan
dilakukan

Tahap 1 : Meminta dukungan dan petunjuk arahan dari pimpinan tentang kegiatan
yang akan dilakukan
Gambar 1.1

Kontrak waktu dengan pimpinan

Lembar persetujuan

85
Tahap 2 : Konsultasi kepada mentor untuk melaksanakan rancangan kegiatan
yang akan dilakukan
Gambar 1.2

Konsultasi kepada mentor

Tahap 3 : Menjelaskan kepada atasan tentang kegiatan yang akan dilakukan


Gambar 1.3

Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan

86
Kegiatan 2 : Membuat sticker tentang lima momen cuci tangan

Tahap 1 : Membuat design sticker tentang lima momen cuci tangan

Gambar 2.1

membuat design sticker

Hasil design sticker

87
Tahap 2 : Konsultasi mentor untuk pembuatan konsep sticker tentang lima momen
cuci tangan
Gambar 2.2

konsultasi mengenai sticker tentang lima momen cuci tangan

88
Tahap 3 : Konsultasi kepala ruang untuk pembuatan konsep sticker tentang lima
momen cuci tangan
Gambar 2.3

Konsultasi kepada kepala ruangan

89
Tahap 4 : Memasang sticker dilokasi yang mudah dilihat petugas
Gambar 2.4

Mencetak sticker

90
Memasang sticker pada 7 lokasi yang mudah dilihat petugas

Lokasi 1 (Poli Umum)

Sebelum Proses Setelah

91
Lokasi 2 (UGD)

Sebelum Proses Setelah

92
Lokasi 3 (Poli KIA)

Sebelum Proses Setelah

93
Lokasi 4 (Poli gigi)

Sebelum Proses Setelah

94
Lokasi 5 (tempat cuci tangan pengunjung)

Sebelum Proses Setelah

95
Lokasi 6 (Tempat Handrub Depan Ruang Poli Umum)

Sebelum Proses Setelah

96
Lokasi 7 (Tempat Handrub Depan Ruang Programer)

Sebelum Proses Setelah

97
Kegiatan 3 : Pembuatan check list monitoring lima momen cuci tangan

Tahap 1 : Membuat check list tentang monitoring lima momen cuci tangan
Gambar 3.1

Pembuatan checklist monitoring


Tahap 2 : Memohon izin dan diskusi dengan mentor tentang pembuatan check list
lima momen cuci tangan
Gambar 3.2

Konsul tentang pembuatan checklist monitoring

99
Tahap 3 : Mencetak dan memperbanyak checklist monitoring tentang lima momen
cuci tangan
Gambar 3.3

Mencetak lembar checklist monitoring

100
Memperbanyak Checklist monitoring lima momen cuci tangan

Menempel monitoring checklist monitoring pada lokasi yang mudah dilihat petugas

101
Kegiatan 4 : Evaluasi tentang lima momen cuci tangan

Tahap 1 : Evaluasi tentang lima momen cuci tangan


Gambar 4.1

Evaluasi awal dengan petugas

102
Tahap 2 : Melakukan analisis hasil check list monitoring lima momen cuci tangan
Gambar 4.2

Kegiatan menganalisa hasil checklist monitoring

103
Lembar checklist monitoring yang terisi di ruang Poli Umum dan UGD

104
Tahap 3 : Melakukan evaluasi akhir tentang keberhasilan inovasi
Gambar 4.3

Evaluasi akhir dengan petugas

105
Tahap 4 : Pernyataan pimpinan tentang hasil evaluasi
Gambar 4.4

Penandatangan hasil evaluasi

106
Lembar pernyataan yang di tanda tangani oleh pimpinan

107
Tahap 5 : Membuat laporan aktualisasi
Gambar 4.1.14

Adanya Laporan Aktualisasi

108
109
110
111
113
114
115
116
117
118

Anda mungkin juga menyukai