Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN AKTUALISASI

PENINGKATAN KOMPETENSI APOTEKER PADA KEGIATAN


PENGKAJIAN RESEP MELALUI LEMBAR TELAAH RESEP
DI PUSKESMAS PANJI KABUPATEN SITUBONDO

Puteriragil Atma Pertiwi, S.Farm., Apt.


NIP. 199108272019032002
NDH : 23

PELATIHAN DASAR CPNS


GOLONGAN III ANGKATAN XII
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PROVINSI JAWA TIMUR
TAHUN 2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XII

PENINGKATAN KOMPETENSI APOTEKER PADA KEGIATAN


PENGKAJIAN RESEP MELALUI LEMBAR TELAAH RESEP
DI PUSKESMAS PANJI KABUPATEN SITUBONDO
Disusun Oleh :

Puteriragil Atma Pertiwi, S.Farm., Apt.


NIP. 199108272019032002
NDH : 23

Telah diseminarkan pada hari Jumat, 9 Agustus 2019


Di PUSDIK BRIMOB Watukosek, Pasuruan

Mengesahkan :
COACH MENTOR

Drs. H. PASO DEKA DEWANTO, M.Si BAGUS SULAKSONO, S. Kep., M.Si


Widyaiswara Ahli Utama Kepala Puskesmas Panji
NIP. 197202041991011002 NIP. 197103161995031003

ii
BERITA ACARA

Sehubungan dengan penyelenggaraan Diklat Pelatihan Dasar CPNS


Golongan III Angkatan XII Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Jawa Timur melaksanakan Seminar Laporan Aktualisasi. Di PUSDIK
BRIMOB Watukosek, Pasuruan.

Nama : PUTERIRAGIL ATMA PERTIWI, S.Farm., Apt.


Angkatan/No : XII/23
Judul : PENINGKATAN KOMPETENSI APOTEKER PADA
KEGIATAN PENGKAJIAN RESEP MELALUI LEMBAR
TELAAH RESEP DI PUSKESMAS PANJI KABUPATEN
SITUBONDO

Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan ditandatangani


oleh :

Pasuruan, 09 Agustus 2019

Penguji, Peserta,

........................................................... Puteriragil Atma Pertiwi, S.Farm., Apt.


NIP. 199108272019032002

Coach, Mentor,

Drs. H. Paso Deka Dewanto, M.Si Bagus Sulaksono, S.Kep., M.Si


Widyaiswara Ahli Utama Kepala Puskesmas Panji
NIP. 197202041991011002 NIP. 197103161995031003

KATA PENGANTAR

iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat dan hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi ini
dengan baik.
Penyusunan laporan aktualisasi ini wajib diselesaikan sebagai syarat
untuk bisa lulus dalam diklat dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 dan juga
sebagai salah satu komponen penilaian dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Tahun 2019 untuk menuju kepada tahap selanjutnya dalam Pengangkatan
sebagai PNS.
Judul dari laporan aktualisasi ini yaitu “PENINGKATAN
KOMPETENSI APOTEKER PADA KEGIATAN PENGKAJIAN RESEP
MELALUI LEMBAR TELAAH RESEP DI PUSKESMAS PANJI
KABUPATEN SITUBONDO” diharapkan menjadi salah satu instrumen yang
bertujuan untuk mengatasi permasalahan di instansi agar bisa menjadi lebih
baik untuk ke depannya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur
sebagai penyelenggara, kepada Widyaiswara /Coach yang telah memberikan
bimbingan dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat terkait tentang nilai-
nilai dasar ASN dan khususnya kepada :
1. Bagus Sulaksono, S.Kep., M.Si selaku Kepala Puskesmas Panji
2. Drs. H. Paso Deka Dewanto, M.Si selaku coach yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan
rancangan ini.
3. Rekan-rekan kerja Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo
4. Rekan-rekan Angkatan XII Diklatsar Golongan III
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya rancangan
aktualisasi ini
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua, kakak, keluarga besar, serta orang-orang terkasih penulis yang telah
banyak memberikan dukungan, doa, motivasi dan pegorbanan baik secara moril

iv
maupun materiil. Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada rekan-rekan seangkatan dalam diklat dasar ini yang telah banyak
memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan demi menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, tidak ada
kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga Allah SWT membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap Laporan
Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
memberikan sumbangsih yang dapat membawa perubahan dalam institusi yaitu
pada Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo.

Pasuruan, 9 Agustus 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan XII

Puteriragil Atma Pertiwi, S.Farm., Apt.


NIP. 199108272019032002

DAFTAR ISI

v
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… ii
BERITA ACARA…………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi…………………………………………. 3
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi………………………………………………. 3
BAB II. GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi……………………………………………………... 5
2.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja……………….. 9
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)…………………………………….. 11
BAB III. DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat…………………………………………….. 12
3.2 Gagasan Pemecahan Isu………………………………………………….. 16
3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi…………………………………………… 18
3.4 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi……………………………………… 27
BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi……………………………………………. 28
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 48
5.2 Saran……………………………………………………………………… 49
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 50
LAMPIRAN KEGIATAN………………………………………………….. 51

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Penduduk…………………………………………………… 5


Tabel 2. Unit Fasilitas Pelayanan Kesehatan………………………………… 6
Tabel 3. Luas Wilayah……………………………………………………….. 7
Tabel 4. Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL………………………….. 13
Tabel 5. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG……………………………. 14
Tabel 6. Matriks Rencana Kegiatan………………………………………….. 18
Tabel 7. Jadwal Rencana Kegiatan…………………………………………... 27
Tabel 8. Capaian Kegiatan Aktualisasi………………………………………. 29
Tabel 9. Hasil Pengkajian Resep…………………………………………….. 39
Tabel 10. Hasil Survey Tingkat Kepuasan Pelayanan Farmasi……………… 41

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi……………………………………………….. 10


Gambar 2. Grafik Persentase Ketidaksesuaian Lembar Telaah Resep……... 39
Gambar 3. Foto Konsultasi dengan Mentor………………………………….. 47
Gambar 4. Hasil Identifikasi dan Analisis Isu……………………………….. 48
Gambar 5. Diskusi Identifikasi Masalah dan Analisis Isu Inclass…………… 48
Gambar 6. Diskusi Analisis Isu dengan Pembimbing……………………….. 49
Gambar 7. Diskusi dengan Mentor…………………………………………... 49
Gambar 8. Hasil Rancangan Lembar Telaah Resep…………………………. 50
Gambar 9. Sosialisasi tenaga Farmasi………………………………………... 50
Gambar 10. Foto Lembar Telaah Resep……………………………………… 51
Gambar 11. Kegiatan Pelayanan Resep……………………………………… 52
Gambar 12. Kegiatan Koreksi………………………………………………... 53

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu bagian dari Aparatur
Sipil Negara (ASN) yang memiliki peranan penting dalam mengelola
pemerintahan di Indonesia. PNS adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang
ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas Negara
lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan Undang-undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) pasal 10, fungsi dari ASN yaitu 1) Pelaksana kebijakan publik 2)
Pelayan publik 3) Perekat dan pemersatu bangsa. Salah satu fungsi ASN yang
sangat sering kita temui yaitu sebagai Pelayan Publik. Fungsi ini juga
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, termasuk UPT
Pukesmas Panji.
Salah satu pelayanan publik yang diberikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Situbondo pada Puskesmas Panji melalui tugas fungsional Apoteker
Ahli Pertama adalah melakukan pengkajian dan pelayanan resep, memberikan
KIE kepada pasien, merencanakan kebutuhan obat, mengelola pemasukan obat
dan alkes, mengelola pendistribusian obat, menyusun dan menyimpan arsip, dan
melaksanakan pencatatan, pelaporan dan evaluasi. Fungsi Apoteker di puskesmas
adalah membantu pekerjaan dan tugas kepala puskesmas dalam pengelolaan dan
pencatatan obat dan perbekalan kefarmasian yang dalam pelaksaannya dibantu
oleh asisten apoteker.
Salah satu tugas pokok fungsi apoteker adalah melakukan kegiatan
pengkajian dan pelayanan resep. Kegiatan pengkajian resep dimulai dari seleksi
persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik dan persyaratan klinis.
Persyaratan administrasi meliputi: Nama, umur, jenis kelamin dan berat badan
pasien; nama, dan paraf dokter; tanggal resep. Persyaratan farmasetik meliputi:
Bentuk dan kekuatan sediaan; dosis dan jumlah obat; Stabilitas dan ketersediaan;
Aturan dan cara penggunaan; Ruangan/unit asal resep; inkompatibilitas

1
(ketidakcampuran Obat). Persyaratan klinis meliputi: Ketepatan indikasi, dosis
dan waktu penggunaan Obat; duplikasi pengobatan; alergi, interaksi dan efek
samping Obat; kontra indikasi; efek adiktif.
Selama ini masih banyak terjadi kesalahan dalam pelayanan atau
pemberian obat kepada pasien di ruang farmasi. Salah satu penyebab yang
menimbulkan terjadinya kesalahan pelayanan atau pemberian obat kepada pasien
adalah tidak dilakukannya kegiatan pengkajian resep oleh apoteker. Kesalahan ini
mengakibatkan adanya kesalahan atau ketidaktepatan dalam pemberian obat
kepada pasien. Untuk meminimalkan adanya kesalahan tersebut, diperlukan
kegiatan pengkajian resep oleh apoteker. Hal ini diperlukan adanya kerjasama
antara apoteker dan tenaga teknik kefarmasian (TTK) agar hasil yang diberikan
saat pemberian pelayanan obat baik dan benar kepada pasien. Sampai saat ini,
Apoteker belum melakukan kegiatan pengkajian resep saat pelayanan resep di
Puskesmas Panji.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut agar terdapat solusi dan untuk melaksanakan aktualisasi dalam rangka
meminimalisasi kesalahan dalam pelayanan dan pemberian obat kepada pasien
dengan adanya lembar telaah resep. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk
mengambil judul aktualisasi “Peningkatan Kompetensi Apoteker pada
Kegiatan Pengkajian Resep melalui Lembar Telaah Resep di Puskesmas
Panji Kabupaten Situbondo”.
Pelaksanaan Aktualisasi ini juga mendukung sistem pembelajaran pada
Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang juga
menuntut setiap peserta pelatihan dasar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA. Melalui proses pembelajaran
aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar dan kedudukan dan peran ASN
akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta latihan dasar, setiap peserta
harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai
dasar dan kedudukan dan peran ASN tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan
yang telah dirancang oleh peserta pelatihan dasar di tempat tugas.

2
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan peserta Latsar diharapkan dapat
menguatkan nilai-nilai ASN dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Jangka Pendek
Meningkatnya kompetensi apoteker dalam melakukan kegiatan pengkajian
resep
1.2.2 Tujuan Jangka Menengah
Meningkatnya ketilitian dan ketepatan tenaga farmasi dalam melakukan
pelayanan dan pemberian obat kepada pasien di Puskesmas Panji Kabupaten
Situbondo
1.2.3 Tujuan Jangka Panjang
Meningkatnya kualitas pelayanan kefarmasian di Puskesmas Panji
Kabupaten Situbondo
1.2.4 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan Aktualisasi dan Habituasi
ini, yaitu:
1. Manfaat Internal
a. Meningkatkan kompetensi apoteker
b. Mempermudah apoteker melakukan evaluasi pemberian obat kepada
pasien
c. Menjalin kerja sama yang baik antar tenaga kefarmasian
2. Manfaat Eksternal
a. Dapat memberikan kepuasan terhadap pasien dalam pelayanan
kesehatan
b. Dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap Puskesmas.

1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi


Dalam rangkaian kegiatan aktualisasi yang dijalani, adapun ruang lingkup atau
batasan rancangan kegiatan aktualisasi ini meliputi :
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas yang bertindak sebagai

3
mentor
2. Melakukan identifikasi dan klasifikasi permasalahan pada proses
pelayanan kesehatan kefarmasian
3. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemukan
4. Membuat lembar telaah resep
5. Melakukan sosialisasi dengan tenaga kefarmasian terkait permasalahan
pelayanan obat dan solusi yang akan diberikan
6. Mencetak lembar telaah resep
7. Melakukan implementasi dan aktualisasi penggunaan lembar telaah
resep guna menunjang kegiatan pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

4
BAB II

GAMBARAN UNIT KERJA

2.1 Deskripsi Organisasi


2.1.1 Profil Puskesmas Panji
UPT Puskesmas Panji merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan yang terletak di Jalan Raya Mangaran No. 02 di Desa Tokelan,
Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo , dengan batas wilayah :
 Di sebelah utara berbatasan Kecamatan Mangaran,
 Di sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kapongan,
 Di sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Cerme
Kabupaten . Bondowoso,
 Di sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Situbondo.
Lokasi UPT Puskesmas Panji berada di Desa Tokelan Dusun
Krajan, dimana lokasinya sangat strategis. Akses yang dekat untuk
memcapai ke UPT Puskesmas Panji yaitu 2 Kelurahan dan 5 Desa yaitu
Kelurahan Mimbaan , Kelurahan Ardirejo , Desa Curah Jeru , Desa Tenggir
. Desa Tokelan ,dan Desa Panji Lor.

Tabel 1. Jumlah penduduk per desa yang menjadi sasaran


pembangunan kesehatan pada tahun 2019

Desa /
Laki-laki Wanita Jumlah
No Kelurahan
1 Mimbaan 15.099 15.963 31.062
2 Ardirejo 1.663 1.759 3.422
3 Curah Jeru 4.987 5.273 10.260
4 Tenggir 2.563 2.710 5.273
5 Kayu Putih 1.275 1.349 2.624
6 Tokelan 874 921 1.795
7 Panji Lor 1.330 1.407 2.737
Jumlah 27.791 29.382 57.173

5
Tabel 2. Unit pelayanan kesehatan dan Fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di UPT Puskesmas Panji

No Unit Pelayanan Jumlah


1 Unit Rawat Inap -
2 UGD 24 Jam 1 unit
3 Ruang Pelayanan BP Umum 1 buah
4 Ruang Pelayanan BP Gigi 1 buah
5 Ruang Pelayanan BP KIA, KB dan Kesehatan 1 buah
Reproduksi
6 Ruang Pelayanan Imunisasi 1 buah
7 Ruang Pelayanan Klinik Gizi 1 buah
8 Ruang Pelayanan Klinik Sanitasi 1 buah
9 Ruang Pelayanan Penderita Kusta 1 buah
10 Ruang Pelayanan Laboratorium 1 buah
11 Ruang Pelayanan Farmasi 1 buah
12 Ruang Pelayanan Penderita TB 1 buah
13 Ruang Pelayanan Rekam Medik 1 buah
14 Ruang Pelayanan PKPR 1 buah
15 Ruang Pelayanan Akupuntur 1 buah
16 Puskesmas Pembantu 6 pustu
17 Ponkesdes 3 ponkedes

Sebagai sarana pendukung dalam memberikan pelayanan kesehatan di UPT


Puskesmas Panji ditopang oleh sarana dan prasarana 2 unit mobil ambulans, 2 unit
mobil Puskesmas keliling, 9 unit kendaraan roda dua.
Dalam kegiatan pelayanan, UPT Puskesmas Panji telah menggunakan
teknologi informasi, diantaranya :
1. Penggunaan Sistem Jaringan Komputerisasi Terpadu
2. Menggunakan Software yang memudahkan pelayanan, terutama dalam
data base

2.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas Panji

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Panji terdiri dari 7 desa. Luas


wilayah kerja Puskesmas Panji adalah 23,70 km².
Tabel 3. Luas wilayah menurut Desa di UPT Puskesmas Panji
No Desa / Kelurahan Luas ( Km2 ) Keterangan
1 Kelurahan Mimbaan 7,49 Dataran rendah

6
2 Kelurahan Ardirejo 3,07 Dataran rendah dan tinggi
3 Desa Curah Jeru 3,53 Dataran rendah
4 Desa Tenggir 3,19 Dataran rendah
5 Desa Kayu Putih 2,00 Dataran rendah
6 Desa Tokelan 2,37 Dataran rendah
7 Desa Panji Lor 2,05 Dataran rendah

2.1.3 Visi dan Misi Puskesmas Panji

Visi

Terwujudnya Masyarakat Panji Yang Madani, Mandiri, Serta Lebih


Beriman, Sejahtera dan Berkeadilan.

Penjabaran makna dari Visi tersebut adalah sebagai berikut :


Terwujudnya : Suatu kondisi akhir yang diinginkan
Masyarakat Panji : Satu kesatuan wilayah dan penduduk
dengan segala potensi dalam sistem
pemerintahan di wilayah kerja Puskesmas
Panji
Madani : Bermoral dan beradab
Mandiri : Mampu mengatasi masalah kesehatan yang
dihadapi
Lebih Beriman : Mempunyai keyakinan prinsip
Sejahtera dan Berkeadilan : Terpenuhinya kebutuhan secara merata

Misi

1. Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan berperan aktif dalam


pembangunan

2. Mewujudkan perekonomian yang stabil dan dinamis berbasis potensi


lokal

3. Meningkatkan kualitas hidup yang sehat, sejahtera dan berkeadilan

4. Memantapkan kualitas infrastruktur yang mendukung pemenuhan hak


dasar yang berwawasan lingkungan

7
5. Meningkatkan tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan
pemerintahan

2.1.4 Tata Nilai Organisasi

Tata nilai Puskesmas Panji yaitu "SIMANTAP", yang mengandung arti :

1. Senyum, salam, sapa, sopan, santun (5S)


Memiliki sikap 5S kepada seluruh masyarakat dan rekan kerja.
2. Inovatif
Mempunyai kemampuan menghasilkan ide-ide kreatif serta memberi
terobosan untuk peningkatan pelayanan kesehatan pada masyarkat.
3. Mandiri
Setiap petugas dalam bekerja menerapkan prinsip efiseinsi tanpa
diperhatikan dan diawasi.
4. Tanggap
Aksi cepat petugas dalam merespon setiap permasalahan.
5. Aktif
Giat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
6. Profesional
Memiliki kompetensi, kemampuan serta rasa tanggung jawab dalam
memberikan pelayanan yang terbaik

2.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi di Puskesmas Panji


2.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi Apoteker
TUGAS
Melaksanakan kebijakan kefarmasian untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
FUNGSI
Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Apoteker di Puskesmas
mempunyai fungsi :

8
a. Mengumpulkan data untuk persiapan rencana kegiatan.
b. Memilah, mengelompokkan, dan mengompilasi data untuk rencana
kegiatan.
c. Merekapitulasi data untuk pemilihan perbekalan farmasi.
d. Mengumpulkan data untuk perencanaan.
e. Merekapitulasi data untuk perencanaan.
f. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi
g. Menerima dan memerikasa perbekalan farmasi
h. Menyimpan perbekalan farmasi
i. Mendistribusikan perbekalan farmasi
j. Menyiapakan ruangan, peralatan, dan bahan-bahan
k. Menyusun laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
l. Melakukan pengkajian dan pelayanan resep
m. Melakukan Konseling, Informasi, dan Edukasi pasien (KIE)
n. Melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO)
o. Mengumpulkan dan membuat daftar usulan penghapusan perbekalan
farmasi

9
2.2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Panji
Gambar 1. Struktur Organisasi

10
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta

Jabatan penulis yang dilaksanakan saat ini yaitu sebagai Apoteker Ahli
Pertama yang ditempatkan di Puskesmas Panji.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Negara Nomor PER/
07/M.PAN/ 4/ 2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya
dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
377/MENKES/PER/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Apoteker
dan Angka Kreditnya.
Adapun pekerjaan / uraian tugas Apoteker di Puskesmas Panji sesuai dengan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah ditentukan adalah:
1. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
2. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi
3. Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
4. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
5. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekalan farmasi
6. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
7. Pelayanan informasi obat (PIO)
8. Konseling obat
9. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
10. Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat
11. Pengelolaan data

11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Penetapan Isu yang Diangkat


Unit Kerja
Puskesmas Panji, Kabupaten Situbondo
Jabatan
Apoteker Ahli Pertama
Pekerjaan dan Uraian Tugas
Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang menjadi tanggung
jawab peserta dalam menjalankan tugas jabatan sebagai Apoteker Ahli
Pertama di Puskesmas Panji Situbondo, yaitu:
1. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
2. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi
3. Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
4. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
5. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekalan farmasi
6. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
7. Pelayanan informasi obat (PIO)
8. Konseling obat
9. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
10. Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat
11. Pengelolaan data

3.1.1 Identifikasi Isu


Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas dalam melayani
masyarakat di Puskesmas Panji selama tiga bulan, terdapat beberapa hal

12
yang perlu dioptimalkan dalam proses pelayanan kefarmasian. Secara
umum persoalan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya ketelitian dan ketepatan apoteker saat menerima dan
memeriksa perbekalan farmasi
2. Apoteker belum melakukan proses pengkajian resep.
3. Ketidaktepatan apoteker dalam menyimpan perbekalan farmasi
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menajdi prioritas utama yang
dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi.
Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K
(Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) dan metode U (Urgency),
S (Seriousness), G (Growth) untuk mengetahui isu mana yang dominan.
Tabel 4. Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No Isu A K P L Total
1. Kurangnya ketelitian dan 2 2 3 3 10
ketepatan apoteker saat menerima
dan memeriksa perbekalan
farmasi

2. Apoteker belum melakukan proses 3 4 5 4 16


pengkajian resep

3. Ketidaktepatan apoteker dalam 2 3 2 2 9


menyimpan perbekalan farmasi

Adapun kriteria penetapan indikator AKPL, yaitu:


Aktual :
1: Pernah benar-benar terjadi
2: Benar-benar sering terjadi
3: Benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4: Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5: Benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Kekhalayakan
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak

13
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan
menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Tabel 5. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No. Isu U S G Total
1. Kurangnya ketelitian dan ketepatan 2 2 5 9
apoteker saat menerima dan
memeriksa perbekalan farmasi

2. Apoteker belum melakukan proses 5 5 3 13


pengkajian resep

3. Ketidaktepatan apoteker dalam 3 3 2 8


menyimpan perbekalan farmasi
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu:
Urgency :
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting

14
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness :
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4. : Berkembang
5 : Sangat berkembang

Berdasarkan pendekatan analisis teknik AKPL dan USG tersebut,


maka kesimpulan yang diperoleh mengarah pada isu :
“Apoteker belum melakukan proses pengkajian resep”

3.1.2 Penetapan Isu


Berdasarkan list isu yang diuji dengan menggunakan pendekatan teknik
AKPL dan USG, maka diperoleh isu prioritas yang harus ditangani terlebih
dahulu, yaitu Apoteker belum melakukan proses pengkajian resep. Isu tersebut
dipilih untuk menganalisis hasil pelayanan kegiatan pemberian obat kepada
pasien. Oleh tenaga farmasi. Dampak yang akan terjadi jika kegiatan tersebut
tidak dilakukan dengan baik dan benar antara lain:
1. Kesalahan dalam pelayanan obat (dispensing dan konseling) pada pasien
2. Tidak tercapainya terapi pasien
3. Menurunnya angka kepercayaan pasien terhadap pelayanan kesehatan di
Puskesmas Panji

15
Dari isu yang diambil, terdapat akibat yang dapat ditimbulkan dari
permasalahan tersebut yaitu akan terjadi keluhan dari masyarakat mengenai
pelayanan pengobatan di Puskesmas Panji tidak maksimal karena kurangnya
informasi obat yang diberikan.

3.2 Gagasan Pemecahan Isu


Merujuk pada permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah
gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan kegiatan
pengkajian resep dengan bantuan lembar telaah resep. Lembar telaah resep
merupakan instrument yang di dalamnya terdapat checklist form persyaratan
resep.
Untuk mewujudkan gagasan di atas, maka dibutuhkan beberapa rangkaian
kegiatan dalam pelaksanaan aktualisasi nilai-nilai dasar di tempat kerja.
Rangkaian kegiatan aktualisasi adalah sebagai berikut :
1. Merancang lembar telaah resep untuk menunjang kegiatan pengkajian
resep oleh apoteker.
2. Membuat lembar telaah resep yang digunakan untuk kegiatan
pengkajian resep.
3. Melaksanakan kegiatan pengkajian resep oleh apoteker di Puskesmas
Panji.
Dari beberapa usulan kegiatan pemecahan isu tersebut, selanjutnya dibuat
penjabaran kegiatan-kegiatan pemecahan yang akan dilakukan sebagai bahan
aktualisasi dan habituasi di instansi. Kegiatan pemecahan masalah tersebut
dijabarkan ke dalam 8 kegiatan yang telah disusun, diantaranya:
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas yang bertindak sebagai
mentor
2. Melakukan identifikasi dan klasifikasi permasalahan pada proses
pelayanan kesehatan kefarmasian
3. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemukan
4. Membuat Lembar Telaah Resep
5. Melakukan sosialisasi dengan tenaga farmasi terkait permasalahan dan
solusi yang akan diberikan
6. Mencetak Lembar Telaah Resep
7. Melakukan implementasi dan aktualisasi penggunaan Lembar Telaah

16
Resep guna menunjang kegiatan pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

17
3.3 Matriks Rencana Kegiatan
Tabel 6. Matriks Rencana Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menghubungi - Hasil diskusi Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Inovatif (kreatif)
konsultasi dengan kepala puskesmas (notulen) Tanggung yang beriman,
kepala puskesmas sebagai atasan jawab, kejelasan berkualitas, dan Tanggap (cepat
- Foto target,
yang bertindak langsung untuk berperan aktif dalam merespon setiap
dokumentasi partisipatif
sebagai mentor menentukan pembangunan permasalahan)
waktu dan tempat kegiatan Dengan dilakukannya
Nasionalisme:
konsultasi Hormat kegiatan aktualisasi ini Profesional
2. Memaparkan menghormati, diharapkan mampu (memiliki
permasalahan kerja sama mewujudkan kompetensi dan
yang akan dibahas Etika Publik: kompetensi SDM guna tanggung jawab)
untuk kegiatan Sopan santun, memaksimalkan
sosialisasi hormat, kualitas pelayanan
3. Meminta saran, bertanggung kesehatan dan
masukan, dan jawab pengobatan untuk
persetujuan dari masyarakat.
Komitmen
mentor mengenai Mutu:
kegiatan Berorientasi
aktualisasi yang mutu

18
akan dilaksanakan Anti Korupsi:
Disiplin, kerja
keras

Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinas
2. Melakukan 1. Melakukan - Catatan hasil Akuntabilitas: Meningkatkan Tanggap (cepat
identifikasi dan pengamatan pengamatan Tanggung kualitas hidup yang merespon setiap
klasifikasi langsung ke dan diskusi jawab, kejelasan sehat, sejahtera dan permasalahan)
permasalahan pada bagian ruang target berkeadilan.
proses pelayanan farmasi untuk - Foto Dengan dilakukannya Profesional
kesehatan melihat dokumentasi Nasionalisme: kegiatan aktualisasi ini (memiliki
kefarmasian permasalahan kegiatan Tanggung jawab diharapkan mampu kompetensi dan
yang sering meningkatkan kualitas tanggung jawab)
terjadi yang Etika Publik: hidup yang sehat bagi
menghambat Cermat, masyarakat
proses kegiatan bertanggung
pengkajian resep jawab
2. Mencatat
masalah-masalah Komitmen
yang terjadi pada Mutu:
proses pelayanan Berorientasi
di ruang farmasi mutu, efektif
dan efisien

19
3. Melakukan diskusi 1. Menghubungi - Notulen hasil Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Tanggap (cepat
dengan kepala kepala puskesmas diskusi Tanggung yang beriman, merespon setiap
puskesmas untuk jawab, kejelasan berkualitas, dan permasalahan)
mengenai solusi menentukan - Foto target, berperan aktif dalam
dari permasalahan waktu dan tempat dokumentasi partisipatif pembangunan
yang ditemukan konsultasi kegiatan Dengan dilakukannya Profesional
2. Memaparkan Nasionalisme: kegiatan aktualisasi ini (memiliki
permasalahan Hormat diharapkan mampu kompetensi dan
yang telah menghormati, meningkatkan tanggung jawab)
ditemukan pada kerja sama kompetensi SDM guna
saat memaksimalkan
melaksanakan Etika Publik: kualitas pelayanan
identifikasi dan Sopan santun, kesehatan dan
gagasan solusi hormat, pengobatan untuk
yang telah bertanggung masyarakat.
dirancang jawab
3. Melakukan
diskusi mengenai Komitmen
solusi apa yang Mutu:
dapat digunakan Berorientasi
untuk mengatasi mutu
permasalahan
Anti Korupsi:
Disiplin, kerja
keras

20
Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinasi

4. Membuat Lembar 1. Melakukan diskusi Contoh Akuntabilitas: Meningkatkan Inovatif (kreatif)


Telaah Resep dengan kepala rancangan Tanggung kualitas hidup yang
Puskesmas Panji lembar telaah jawab, sehat, sejahtera dan Mandiri
tentang pembuatan resep partisipatif berkeadilan. (Bekerja
lembar telaah Dengan dilakukannya efisiensi)
resep Etika Publik: kegiatan aktualisasi ini
2. Membuat contoh Cermat, diharapkan mampu Aktif (Giat
sementara lembar bertanggung meningkatkan kualitas meningkatkan
telaah resep jawab hidup yang sehat bagi pelayanan
masyarakat sehingga kesehatan
Komitmen dapat memberikan masyarakat)
Mutu: kepuasan pelayanan
Berorientasi kesehatan dan Profesional
mutu, inovasi pegobatan. (kompeten dan
bertanggung
jawab)
Anti Korupsi: Mewujudkan SDM
Kerja keras yang beriman,

21
berkualitas, dan
berperan aktif dalam
pembangunan
Dengan dilakukannya
kegiatan aktualisasi ini
diharapkan mampu
meningkatkan
kompetensi SDM guna
memaksimalkan
kualitas pelayanan
kesehatan dan
pengobatan untuk
masyarakat.
5. Melakukan 1. Melakukan - Notulen hasil Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Senyum, salam,
sosialisasi dengan koordinasi dengan diskusi Kejelasan target, yang beriman, sapa, sopan,
tenaga farmasi mentor dan partisipatif berkualitas, dan santun (5S)
terkait meminta ijin - Foto berperan aktif dalam
permasalahan dan untuk Dokumentasi Nasionalisme: pembangunan Tanggap (Cepat
solusi yang akan melaksanakan kegiatan Tenggang rasa, Dengan dilakukannya merespon setiap
diberikan kegiatan kerja sama kegiatan aktualisasi ini permasalahan)
diharapkan mampu
meningkatkan Aktif
2. Melaksanakan
Etika Publik: kompetensi SDM guna (Giat dalam
kegiatan Sopan santun memaksimalkan meningkatkan
sosialisasi dengan kualitas pelayanan pelayanan)

22
tenaga farmasi Komitmen kesehatan dan
tentang bagaimana Mutu: pengobatan untuk
proses kegiatan Berorientasi masyarakat.
pengkajian resep mutu

Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinasi
6. Mencetak Lembar 1. Memastikan Lembar telaah Akuntabilitas: Memantapkan Inovatif (ide
Telaah Resep kembali isi resep Partisipatif kualitas kreatif)
lembar telaah infrastruktur yang
resep Etika Publik: mendukung Aktif
Tanggung jawab pemenuhan hak (Giat dalam
2. Melakukan dasar yang meningkatkan
konsultasi dengan Komitmen berwawasan pelayanan)
mentor untuk Mutu: lingkungan
pengecekan akhir Berorientasi Dengan dilakukannya Profesional
lembar telaah mutu, inovasi kegiatan aktualisasi ini (kompeten dan
resep diharapkan mampu bertanggung
meningkatkan kualitas jawab)
Anti korupsi: infrastruktur dan
3. Melakukan Kerja keras kelengkapan di bidang
pencetakan kefarmasian
lembar telaah Whole of

23
resep sebanyak Government:
yang dibutuhkan komunikasi dan
koordinasi
7. Melakukan 1. Memastikan hasil Lembar telaah Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Inovatif (Ide
implementasi dan cetak lembar resep di Tanggung yang beriman, kreatif)
aktualisasi telaah resep sudah pelayanan jawab, kejelasan berkualitas, dan
kefarmasian
penggunaan Lembar benar dan bisa target, berperan aktif dalam Mandiri (prinsip
Telaah Resep guna terbaca dengan partisipatif pembangunan efisiensi)
menunjang kegiatan baik Dengan dilakukannya
pengkajian resep Nasionalisme: kegiatan aktualisasi ini Aktif
2. Melakukan Kerja sama, diharapkan mampu (Giat dalam
kegiatan kepentingan meningkatkan meningkatkan
pengkajian resep bersama, kerja kompetensi SDM guna pelayanan)
saat pelayanan keras memaksimalkan
resep dilakukan kualitas pelayanan Profesional
3. Melakukan Etika Publik: kesehatan dan (kompeten dan
pencetakan Integritas tinggi, pengobatan untuk bertanggung
lembar telaah tanggung jawab, masyarakat. jawab)
resep sebanyak cermat
yang dibutuhkan
Komitmen
Mutu:
Berorientasi
mutu, inovasi,
Efektivitas,

24
efisiensi

Anti korupsi:
Disiplin,
tanggung jawab,
kerja keras

Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinasi
8. Menyusun laporan 1. Mengumpulkan Laporan Akuntabilitas: Meningkatkan Mandiri (prinsip
kegiatan aktualisasi data dan bukti aktualisasi Transparan, kualitas hidup yang efisiensi)
pendukung kejelasan target sehat, sejahtera dan
laporan berkeadilan. Tanggap (Cepat
Nasionalisme: Dengan dilakukannya merespon setiap
2. Melakukan Tanggung kegiatan aktualisasi ini permasalahan)
konsultasi dengan jawab, kerja diharapkan mampu
mentor mengenai keras meningkatkan kualitas Aktif
hasil aktualisasi Etika Publik: hidup yang sehat bagi (Giat dalam
3. Menyusun laporan Tanggung jawab masyarakat sehingga meningkatkan
secara sistematis dapat memberikan pelayanan)
Komitmen kepuasan pelayanan
Mutu: kesehatan dan Profesional
Berorientasi pegobatan. (kompeten dan

25
mutu bertanggung
Mewujudkan SDM jawab)
Anti korupsi: yang beriman,
Tanggung berkualitas, dan
jawab, kerja berperan aktif dalam
keras pembangunan
Dengan dilakukannya
kegiatan aktualisasi ini
diharapkan mampu
meningkatkan
kompetensi SDM guna
memaksimalkan
kualitas pelayanan
kesehatan dan
pengobatan untuk
masyarakat.

3.4 Jadwal Rencana Kegiatan


Tabel 7. Jadwal Rencana Kegiatan

Juni Juli Agustus


No. Kegiatan
3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas

26
yang bertindak sebagai mentor
2 Melakukan identifikasi dan klasifikasi permasalahan
pada proses pelayanan kesehatan kefarmasian
3. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas
mengenai solusi dari permasalahan yang ditemukan
4. Membuat Lembar Telaah Resep
5. Melakukan sosialisasi dengan tenaga farmasi terkait
permasalahan peresepan dan solusi yang akan
diberikan
6. Mencetak Lembar Telaah Resep
7. Melakukan implementasi dan aktualisasi penggunaan
Lembar Telaah Resep guna menunjang kegiatan
pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

Keterangan : Diklat in-class ; Pelaksanaan kegiatan (Habituasi)

27
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI

4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi

Berdasarkan rancangan aktualisasi yang telah dibuat, pelaksanaan


aktualisasi sekaligus habituasi di tempat tugas yaitu Puskesmas Panji Kabupaten
Situbondo terdiri dari delapan tahap kegiatan yang dilaksanakan selama offclass.
Adanya koordinasi kepada mentor dan pembimbing / coach selama pelaksanaan
kegiatan sebagai laporan dan bukti fisik selama pelaksanaan aktualisasi, serta agar
mendukung lancarnya proses aktualisasi.
Kegiatan yang sudah dilaksanakan sebagai capaian aktualisasi dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan kepala puskesmas yang bertindak sebagai
mentor
2. Melakukan identifikasi dan klasifikasi permasalahan pada proses
pelayanan kesehatan kefarmasian
3. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemukan
4. Membuat Lembar Telaah Resep
5. Melakukan sosialisasi dengan tenaga farmasi terkait permasalahan
peresepan dan solusi yang akan diberikan
6. Mencetak Lembar Telaah Resep
7. Melakukan implementasi dan aktualisasi penggunaan Lembar Telaah
Resep guna menunjang kegiatan pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi

4.2 Deskripsi Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

Selama kegiatan aktualisasi sebagai salah satu bagian kegiatan pelatihan


dasar calon pegawai negeri sipil, dilakukan sebagai kegiatan yang mendukung
tugas pokok dan fungsi sebagai pegawai di Puskesmas Panji Kabupaten

28
Situbondo. Berikut disajikan tabel capaian kegiatan aktualisasi yang sudah
dilakukan:
Tabel 8. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan kepala
puskesmas yang bertindak sebagai mentor
Tanggal 30 Juni, 7 Juli, 2 Agustus 2019
Daftar Lampiran 1. Hasil diskusi
2. Foto kegiatan

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Menghubungi kepala puskesmas sebagai atasan langsung untuk
menentukan waktu dan tempat konsultasi
2. Memaparkan permasalahan yang akan dibahas untuk kegiatan
sosialisasi
3. Meminta saran, masukan, dan persetujuan dari mentor mengenai
kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
2. Nilai-Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Tanggung jawab, kejelasan target, partisipatif
Nasionalisme: Hormat menghormati, kerja sama
Etika Publik: Sopan santun, hormat, bertanggung jawab
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu
Anti Korupsi: Disiplin, kerja keras
Whole of Government: komunikasi dan koordinasi
3. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan
berperan aktif dalam pembangunan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Memudahkan kegiatan aktualisasi
2. Menumbuhkan rasa tanggung jawab dari apoteker untuk melakukan
aktualisasi dengan baik.
3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi yang baik antara apoteker

29
dan kepala puskesmas.
5. Hasil
Hasil konsultasi : Saran dan input dari Kepala Puskesmas Panji Untuk
mengamati dan mengidentifikasi apa saja masalah atau kekurangan
yang ada pada ruang farmasi atau pelayanan kefarmasian
Kegiatan 2 Melakukan identifikasi dan klasifikasi
permasalahan pada proses pelayanan
kesehatan kefarmasian
Tanggal 25 s/d 27 Juni 2019
Daftar Lampiran 1. Catatan hasil pengamatan diskusi
2. Foto kegiatan

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Melakukan identifikasi pada pelayanan farmasi untuk melihat
permasalahan yang sering terjadi
2. Mencatat masalah-masalah yang terjadi pada proses pelayanan di
ruang farmasi
3. Melakukan analisis untuk mengetahui permasalahan prioritas di
pelayanan farmasi
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Tanggung jawab, kejelasan target
Nasionalisme: Tanggung jawab
Etika Publik: Cermat, bertanggung jawab
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu, efektif dan efisien
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Meningkatkan kualitas hidup yang sehat, sejahtera
dan berkeadilan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Menumbuhkan rasa tanggung jawab apoteker dalam mengetahui
permasalahan yang dalam pelayanan farmasi.
2. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang sering terjadi dan
berdampak besar saat pelayanan farmasi
5. Hasil

30
Berdasarkan identifikasi serta klasifikasi permasalahan di ruangan
farmasi ditemukan beberapa permasalahan antara lain:
a. Kurangnya ketelitian dan ketepatan apoteker saat menerima dan
memeriksa perbekalan farmasi
b. Apoteker belum melakukan proses pengkajian resep.
c. Ketidaktepatan apoteker dalam menyimpan perbekalan farmasi
Kami lakukan analisis untuk mengetahui permasalahan mana yang
utama menggunakan metode yang sudah dipaparkan sebelumnya yaitu
metode AKPL dan USG. Didapatkan poin b yang memiliki poin nilai
yang paling tinggi yaitu Apoteker belum melakukan proses pengkajian
resep.
Kegiatan 3 Melakukan diskusi dengan kepala
puskesmas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemukan
Tanggal 15 Juli 2019
Daftar Lampiran 1. Hasil diskusi
2. Foto kegiatan

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Menghubungi kepala puskesmas untuk menentukan waktu dan
tempat konsultasi
2. Memaparkan permasalahan yang telah ditemukan pada saat
melaksanakan identifikasi dan gagasan solusi yang telah dirancang
3. Melakukan diskusi mengenai solusi apa yang dapat digunakan untuk
mengatasi permasalahan
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Tanggung jawab, kejelasan target, partisipatif
Nasionalisme: Hormat menghormati, kerja sama
Etika Publik: Sopan santun, hormat, bertanggung jawab
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu
Anti Korupsi: Disiplin, kerja keras
Whole of Government: komunikasi dan koordinasi
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan

31
berperan aktif dalam pembangunan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Menumbuhkan rasa tanggung jawab tenaga farmasi dalam
mengetahui permasalahan yang ada dalam pelayanan farmasi
2. Meningkatkan kerja sama dan koordinasi yang baik
5. Hasil
Hasil diskusi
Penggunaan lembar telaah resep sebagai media untuk menilai kualitas
dari pelayanan obat di ruang farmasi Puskesmas Panji. Adanya checklist
kesesuaian pelayanan farmasi.

Kegiatan 4 Membuat Lembar Telaah Resep


Tanggal 25 Juni, 12 Juli 2019
Daftar Lampiran Rancangan Lembar Telaah Resep

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas panji tentang
pembuatan rancangan lembar telaah resep
2. Membuat rancangan lembar telaah resep
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Tanggung jawab, partisipatif
Etika Publik: Cermat, bertanggung jawab
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu, inovasi
Anti Korupsi: Kerja keras
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan
berperan aktif dalam pembangunan dan Meningkatkan kualitas
hidup yang sehat, sejahtera dan berkeadilan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan kompetensi apoteker terutama sebagai penanggung
jawab ruang farmasi di puskesmas.

32
2. Menunjang kegiatan pengkajian resep
3. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
5. Hasil
Rancangan Lembar telaah resep
Kegiatan 5 Melakukan sosialisasi kepada tenaga
farmasi terkait permasalahan dan solusi
yang akan diberikan
Tanggal 12 Juli 2019
Daftar Lampiran 1. Hasil diskusi
2. Foto kegiatan

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Melakukan koordinasi dengan mentor dan meminta ijin untuk
melaksanakan kegiatan.
2. Melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan tenaga farmasi tentang
bagaimana proses kegiatan pengkajian resep.
Sosialisasi kepada tenaga farmasi Puskesmas panji sangat penting
dilakukan agar proses kegiatan pengkajian resep dapat berjalan
dengan baik. Sosialisi ini juga mampu menyamakan pengetahuan
tenaga farmasi mengenai proses pelayanan yang baik dan benar
kepada pasien serta mampu meningkatkan kualitas pelayanan
tenaga faramasi. Tahap ini dilakukan pada tanggal 12 Juli 2019.
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Kejelasan target, partisipatif
Nasionalisme: Tenggang rasa, kerja sama
Etika Publik: Sopan santun
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu
Whole of Government: komunikasi dan koordinasi
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan
berperan aktif dalam pembangunan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Menyamakan pemikiran dan pengetahuan antara apoteker dan tenaga

33
farmasi lain agar terwujudnya kegiatan aktualisasi yang optimal.
2. Menunjang kegiatan pengkajian resep
3. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
5. Hasil
Hasil diskusi
Berdasarkan permasalahan utama yang ditentukan yaitu diperlukan
adanya kegiatan pengkajian resep oleh apoteker. Adanya media lembar
telaah resep untuk membantu koreksi. Tujuan untuk meningkatkan
pelayanan farmasi Puskesmas Panji.
Kegiatan 6 Mencetak Lembar Telaah Resep
Tanggal 13 Juli dan 16 Juli 2019
Daftar Lampiran Form lembar telaah resep

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Memastikan kembali isi lembar telaah resep.
2. Melakukan konsultasi dengan mentor untuk pengecekan akhir
lembar telaah resep.
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Partisipatif
Etika Publik: Tanggung jawab
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu, inovasi
Anti korupsi: Kerja keras
Whole of Government: komunikasi dan koordinasi
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Memantapkan kualitas infrastruktur yang
mendukung pemenuhan hak dasar yang berwawasan lingkungan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan kompetensi apoteker
2. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
3. Menunjang kegiatan pengkajian resep
5. Hasil
Lembar telaah Resep
Kegiatan 7 Melakukan implementasi dan
aktualisasi penggunaan Lembar Telaah

34
Resep guna menunjang kegiatan
pengkajian resep
Tanggal 12 s/d 31 Juli 2019, 1 s/d 2 Agustus 2019
Daftar Lampiran Foto kegiatan pengkajian resep dan video
pelayanan resep

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Memastikan hasil cetak lembar telaah resep sudah benar dan bisa
terbaca dengan baik.
2. Melakukan kegiatan pengkajian resep saat pelayanan resep
dilakukan.
Pada aktualisasi ini, kegiatan pengkajian resep dilakukan
pada tanggal 12 Juli s/d 2 Agustus 2019. Sebelumnya, pada tanggal
12 Juli 2019 petugas tenaga farmasi sudah kami berikan sosialisasi
mengenai kegiatan pengkajian resep dengan lembar telaah resep ini.
Proses pengkajian resep ini kami lakukan setiap hari pada hari
pelayanan Puskesmas Panji yaitu hari Senin s/d Kamis pukul 08.00-
14.00, Jumat pukul 08.00-11.00, dan Sabtu pukul 08.00-12.30.
Alur kegiatan pengkajian resep dengan apoteker sebagai
penelaah yang membawa form checklist lembar telaah resep,
selanjutnya mengamati proses pelayanan obat kepada pasien yang
dilakukan oleh tenaga farmasi lain. Proses ini dilakukan di setiap
proses pelayanan resep. Selanjutnya, terdapat koreksi di akhir
pelayanan pada hari tersebut untuk evaluasi kualitas pelayanan obat
oleh tenaga farmasi. Adapaun fungsi dari evaluasi ini adalah untuk
meminimalkan terjadinya kesalahan saat pelayanan obat.
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Tanggung jawab, kejelasan target, partisipatif
Nasionalisme: Kerja sama, kepentingan bersama, kerja keras
Etika Publik: Integritas tinggi, tanggung jawab, cermat
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu, inovasi, Efektivitas, efisiensi
Anti korupsi: Disiplin, tanggung jawab, kerja keras
Whole of Government: komunikasi dan koordinasi

35
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan
berperan aktif dalam pembangunan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan kompetensi apoteker
2. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
3. Menunjang kegiatan pengkajian resep
5. Hasil
Foto kegiatan pengkajian resep

Kegiatan 8 Menyusun laporan kegiatan aktualisasi


Tanggal 30, 31 Juli 2019, 1 s/d 7 Agustus 2019
Daftar Lampiran Hasil laporan aktualisasi

1. Deskripsi Tahapan kegiatan:


1. Mengumpulkan data dan bukti pendukung laporan
2. Melakukan konsultasi dengan mentor mengenai hasil aktualisasi
3. Menyusun laporan secara sistematis
2. Kegiatan yang memuat Nilai Dasar:
Akuntabilitas: Transparan, kejelasan target
Nasionalisme: Tanggung jawab, kerja keras
Etika Publik: Tanggung jawab
Komitmen Mutu: Berorientasi mutu
Anti korupsi: Tanggung jawab, kerja keras
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan
berperan aktif dalam pembangunan dan Meningkatkan kualitas
hidup yang sehat, sejahtera dan berkeadilan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas hidup yang sehat bagi masyarakat sehingga

36
dapat memberikan kepuasan pelayanan kesehatan dan pegobatan
2. Meningkatkan kompetensi apoteker
5. Hasil
Kegiatan pengkajian resep ini kami lakukan pada tanggal 12 Juli
s/d 2 Agustus 2019. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya
meminimalisasi adanya ketidaksesuaian pada pelayanan obat di ruang
farmasi. Pada lembar telaah resep, terdapat tujuh indicator yang akan
membantu proses kegiatan pengkajian resep. Indikator-indikator yang
sudah kami tentukan meliputi data pasien, nama obat, dosis obat,
jumlah obat, bentuk sediaan, aturan pakai, dan indikasi. Indikator-
indikator ini dipilih sebagai indikator yang penting untuk dijelaskan
kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahan saat pemberian obat
kepada pasien.
Sebelum dimulainya kegiatan, dilakukan terlebih dahulu
sosialisasi kepada tenaga farmasi oleh apoteker tentang kegiatan
pengkajian resep menggunakan lembar telaah resep. Sosialisasi ini
bertujuan meningkatkan pelayanan obat oleh tenaga farmasi kepada
pasien dan memperkenalkan kegiatan pengkajian resep kepada tenaga
farmasi. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 12 Juli 2019. Setelah
adanya sosialisasi, dimulailah proses pengkajian resep oleh apoteker.
Setelah tenaga farmasi melakukan pelayanan, apoteker mengoreksi
indikator apa saja yang tidak sesuai.
Berdasarkan aktualisasi kegiatan pengkajian resep yang kami
lakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 9. Hasil Pengkajian Resep


Data Nama Dosis Jumlah Bentuk Aturan %
Tgl Indikasi
Pasien Obat Obat Obat Sediaan pakai Ketidaksesuaian
12 0 2 9 1 1 4 2 51
13 0 0 5 1 0 6 3 37
15 0 1 6 0 2 6 2 32
16 0 0 5 0 1 5 1 24
17 0 0 5 2 0 5 3 41
18 0 0 4 0 0 3 1 28

37
19 0 0 2 0 0 2 2 24
20 0 0 5 0 0 5 2 29
22 0 0 8 0 0 4 6 30
23 0 0 6 0 0 6 3 28
24 0 0 5 2 0 5 2 30
25 0 0 4 1 1 4 2 33
26 0 0 4 0 0 5 2 29
27 0 0 3 2 0 4 2 26
29 0 1 6 1 0 6 2 29
30 0 0 4 0 1 6 2 25
31 0 0 5 1 0 4 2 26
1 0 1 4 0 1 2 3 25
2 0 1 2 1 1 2 1 27
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat grafik linear sebagai
berikut:
Gambar 2. Grafik Persentase Ketidaksesuaian Lembar
Telaah Resep

Hasil di atas menunjukkan nilai rata-rata persentase


ketidaksesuaian lembar telaah resep pada tanggal 12 s/d 18 Juli 2019

38
yaitu 36%. Terlihat dari hasil grafik tersebut, nilai persentase
ketidaksesuaian masih cenderung meningkat. Hasil ini didukung dari
indikator yang ada pada lembar telaah resep yang menunjukkan masih
banyak kesalahan atau ketidaksesuaian informasi saat pelayanan obat
di ruang farmasi. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengkajian resep
dengan lembar telaah resep ini baru dijalankan. Setiap harinya
dilakukan koreksi oleh apoteker terhadap indikator-indikator yang
terdapat ketidaksesuaian. Selanjutnya, nilai rata-rata persentase
ketidaksesuaian lembar telaah resep pada tanggal 19 Juli s/d 2 Agustus
2019 yaitu 32%. Hasil ini menunjukkan adanya penurunan nilai rata-
rata persentase ketidaksesuaian indikator lembar telaah resep. Dengan
begitu, menunjukkan pula adanya pelayanan tenaga farmasi kepada
pasien yang semakin baik dan benar dalam penyampaian informasi
obat.
Pemberian obat kepada pasien dibutuhkan adanya ketelitian dari
tim farmasi. Terdapat tiga indikator yang masih banyak terjadi
ketidaksesuaian yaitu dosis obat, aturan pakai, dan indikasi. Hal
tersebut disebabkan oleh tenaga farmasi yang masih banyak lupa dalam
menjelaskan informasi tersebut kepada pasien. Selama proses kegiatan
pengkajian resep ini, hasilnya tidak mengalami penurunan yang
maksimal namun tetap dilakukan koreksi lembar telaah resep oleh
apoteker.
Kesesuaian pemberian obat kepada pasien dibutuhkan adanya
kebiasaan dan ketelitian saat memberikan pelayanan agar pasien
mendapatkan obat dan informasi dengan baik dan benar. Sangat
dibutuhkan peran apoteker dalam mengawasi pelayanan obat kepada
pasien mulai dari pasien datang memberikan resep hingga obat tersebut
didapatkan pasien dengan informasi yang jelas dan benar. Hal ini untuk
mengurangi adanya kesalahan pasien saat minum obat karena dapat
memengaruhi keadaan pasien yang dikhawatirkan justru akan
memperburuk keadaan pasien. Dalam hal pelayanan kepada pasien,
apoteker dan tenaga teknik kefarmasian tetap mengutamakan pelayanan

39
obat yang baik dan ramah.
Selama proses kegiatan pengkajian resep ini, tim farmasi juga
melakukan survey kepuasan pasien atas pelayanan farmasi. Survey ini
dilakukan bersamaan mulainya kegiatan pengkajian resep yaitu mulai
tanggal 12 Juli s/d 2 Agustus 2019. Adapun hasil survey ditampilkan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Survey Tingkat Kepuasan Pelayanan Farmasi
Tingkat Kepuasan
Jumlah
Tgl Tidak
Resep Puas
Puas
12 38 36 2
13 41 39 2
15 53 50 3
16 50 49 1
17 37 35 2
18 29 29 0
19 25 24 1
20 41 39 2
22 60 56 4
23 53 50 3
24 46 43 3
25 36 34 2
26 38 37 1
27 43 43 0
29 56 53 3
30 51 49 2
31 47 45 2
1 44 44 0
2 32 31 1
Total 820 786 34

Berdasarkan hasil survey kepuasan pasien pelayanan farmasi


selama 19 hari dengan jumlah 820 pasien terdapat sebanyak 786 pasien
puas dengan pelayanan farmasi dan 34 pasien tidak puas. Sehingga
didapatkan persentase tingkat kepuasan pasien pelayanan farmasi pada
tanggal 12 Juli s/d 2 Agustus 2019 sebesar 96% puas dengan pelayanan
farmasi. Adapun ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan farmasi
dapat disebabkan oleh pasien yang sudah menunggu terlalu lama saat di

40
poli pemeriksaan sehingga dapat memengaruhi keadaan pasien saat
menunggu di pelayanan obat.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

41
1. Dengan dirancangnya aktualisasi dan habituasi pada kegiatan di
Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo, Penulis dapat mengaktualisasikan
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang harus menjadi pedoman dalam
melaksanakan peranan sebagai ASN yang paham akan tugasnya serta ikut
mendukung visi dan misi Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo.
2. Setiap kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi dapat berjalan dengan
lancar dengan selalu berkonsultasi dan melaksanakan arahan dari atasan,
serta menjalin kerjasama yang baik antar sesama tenaga kesehatan demi
tercapainya hasil yang diharapkan.
3. Kegiatan aktualisasi Nilai dasar ASN yang telah dilaksanakan dengan
mencapai tingkat ketercapaian 100%, walaupun di dalamnya terdapat
berbagai hambatan namun bias diatasi dengan berkonsultasi dengan coach
dan mentor.
4. Pembuatan Lembar Telaah Resep dipandang mampu mendukung kegiatan
pengkajian dalam rangka meningkatkan kompetensi apoteker sebagai
penanggung jawab ruang farmasi puskesmas dan mampu meningkatkan
kemampuan tenaga farmasi dalam melakukan pelayanan informasi obat
kepada pasien di Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo.

5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo, khususnya Ruang
Farmasi untuk melaksanakan kegiatan pengkajian resep untuk
meningkatkan pelayanan pemberian obat kepada pasien sehingga

42
terwujudnya pelayanan kesehatan kefarmasian yang baik untuk
masyarakat.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil secara
berkesinambungan dalam rangka melaksanakan tugas dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-Undang No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

43
2. Permenkes RI No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
3. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
4. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Government. 2017.
Lembaga Administrasi Negara.
5. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
6. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
7. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
8. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
9. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
10. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Aktualisasi. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.

44
LAMPIRAN
KEGIATAN

KEGIATAN 1

Gambar 3. Foto Konsultasi dengan Mentor

45
KEGIATAN 2

Gambar 4. Hasil Identifikasi dan Analisis Isu

46
Gambar 5. Diskusi Identifikasi Masalah dan Analisis Isu Inclass

Gambar 6. Diskusi Analisis Isu dengan Pembimbing

47
KEGIATAN 3

Gambar 7. Foto Diskusi dengan Mentor

KEGIATAN 4

48
Gambar 8. Hasil Rancangan Lembar Telaah Resep

KEGIATAN 5

Gambar 9. Sosialisasi Kepada Tenaga Farmasi

49
KEGIATAN 6
Gambar 10. Lembar Telaah Resep

50
KEGIATAN 7

Gambar 11. Kegiatan Pelayanan resep

Gambar 12. Kegiatan Koreksi

51
52

Anda mungkin juga menyukai