LAPORAN AKTUALISASI
Mengesahkan :
COACH MENTOR
ii
BERITA ACARA
Penguji, Peserta,
Coach, Mentor,
KATA PENGANTAR
iii
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala berkat rahmat dan hidayah
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi ini
dengan baik.
Penyusunan laporan aktualisasi ini wajib diselesaikan sebagai syarat
untuk bisa lulus dalam diklat dasar CPNS Golongan III Tahun 2019 dan juga
sebagai salah satu komponen penilaian dari Pelatihan Dasar CPNS Golongan
III Tahun 2019 untuk menuju kepada tahap selanjutnya dalam Pengangkatan
sebagai PNS.
Judul dari laporan aktualisasi ini yaitu “PENINGKATAN
KOMPETENSI APOTEKER PADA KEGIATAN PENGKAJIAN RESEP
MELALUI LEMBAR TELAAH RESEP DI PUSKESMAS PANJI
KABUPATEN SITUBONDO” diharapkan menjadi salah satu instrumen yang
bertujuan untuk mengatasi permasalahan di instansi agar bisa menjadi lebih
baik untuk ke depannya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur
sebagai penyelenggara, kepada Widyaiswara /Coach yang telah memberikan
bimbingan dan memberikan ilmu yang sangat bermanfaat terkait tentang nilai-
nilai dasar ASN dan khususnya kepada :
1. Bagus Sulaksono, S.Kep., M.Si selaku Kepala Puskesmas Panji
2. Drs. H. Paso Deka Dewanto, M.Si selaku coach yang telah
memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan
rancangan ini.
3. Rekan-rekan kerja Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo
4. Rekan-rekan Angkatan XII Diklatsar Golongan III
5. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya rancangan
aktualisasi ini
Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua
orang tua, kakak, keluarga besar, serta orang-orang terkasih penulis yang telah
banyak memberikan dukungan, doa, motivasi dan pegorbanan baik secara moril
iv
maupun materiil. Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada rekan-rekan seangkatan dalam diklat dasar ini yang telah banyak
memberikan dukungan dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak
sangat diharapkan demi menyempurnakan laporan ini. Akhir kata, tidak ada
kata-kata selain terima kasih banyak dan semoga Allah SWT membalas
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Penulis berharap Laporan
Aktualisasi ini kelak dapat bermanfaat bagi semua pihak serta dapat
memberikan sumbangsih yang dapat membawa perubahan dalam institusi yaitu
pada Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo.
DAFTAR ISI
v
HALAMAN SAMPUL……………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… ii
BERITA ACARA…………………………………………………………… iii
KATA PENGANTAR………………………………………………………. iv
DAFTAR ISI………………………………………………………………… vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi…………………………………………. 3
1.3 Ruang Lingkup Aktualisasi………………………………………………. 3
BAB II. GAMBARAN UNIT KERJA
2.1 Deskripsi Organisasi……………………………………………………... 5
2.2 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Unit Kerja……………….. 9
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta (SKP)…………………………………….. 11
BAB III. DESKRIPSI RANCANGAN AKTUALISASI
3.1 Penetapan Isu yang Diangkat…………………………………………….. 12
3.2 Gagasan Pemecahan Isu………………………………………………….. 16
3.3 Matrik Rancangan Aktualisasi…………………………………………… 18
3.4 Jadwal rencana kegiatan aktualisasi……………………………………… 27
BAB IV. CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
4.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi……………………………………………. 28
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………………………………………………………. 48
5.2 Saran……………………………………………………………………… 49
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 50
LAMPIRAN KEGIATAN………………………………………………….. 51
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
(ketidakcampuran Obat). Persyaratan klinis meliputi: Ketepatan indikasi, dosis
dan waktu penggunaan Obat; duplikasi pengobatan; alergi, interaksi dan efek
samping Obat; kontra indikasi; efek adiktif.
Selama ini masih banyak terjadi kesalahan dalam pelayanan atau
pemberian obat kepada pasien di ruang farmasi. Salah satu penyebab yang
menimbulkan terjadinya kesalahan pelayanan atau pemberian obat kepada pasien
adalah tidak dilakukannya kegiatan pengkajian resep oleh apoteker. Kesalahan ini
mengakibatkan adanya kesalahan atau ketidaktepatan dalam pemberian obat
kepada pasien. Untuk meminimalkan adanya kesalahan tersebut, diperlukan
kegiatan pengkajian resep oleh apoteker. Hal ini diperlukan adanya kerjasama
antara apoteker dan tenaga teknik kefarmasian (TTK) agar hasil yang diberikan
saat pemberian pelayanan obat baik dan benar kepada pasien. Sampai saat ini,
Apoteker belum melakukan kegiatan pengkajian resep saat pelayanan resep di
Puskesmas Panji.
Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan
tersebut agar terdapat solusi dan untuk melaksanakan aktualisasi dalam rangka
meminimalisasi kesalahan dalam pelayanan dan pemberian obat kepada pasien
dengan adanya lembar telaah resep. Oleh karena itu penulis memutuskan untuk
mengambil judul aktualisasi “Peningkatan Kompetensi Apoteker pada
Kegiatan Pengkajian Resep melalui Lembar Telaah Resep di Puskesmas
Panji Kabupaten Situbondo”.
Pelaksanaan Aktualisasi ini juga mendukung sistem pembelajaran pada
Pelatihan Dasar (latsar) Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III yang juga
menuntut setiap peserta pelatihan dasar untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi yang disingkat menjadi ANEKA. Melalui proses pembelajaran
aktualisasi ini, seluruh atau beberapa nilai dasar dan kedudukan dan peran ASN
akan melandasi pelaksanaan setiap kegiatan peserta latihan dasar, setiap peserta
harus menemukan dan mengungkapkan makna dibalik penerapan nilai-nilai
dasar dan kedudukan dan peran ASN tersebut pada pelaksanaan setiap kegiatan
yang telah dirancang oleh peserta pelatihan dasar di tempat tugas.
2
Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan peserta Latsar diharapkan dapat
menguatkan nilai-nilai ASN dalam menjalankan fungsinya sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan pemersatu bangsa.
1.2 Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1.2.1 Tujuan Jangka Pendek
Meningkatnya kompetensi apoteker dalam melakukan kegiatan pengkajian
resep
1.2.2 Tujuan Jangka Menengah
Meningkatnya ketilitian dan ketepatan tenaga farmasi dalam melakukan
pelayanan dan pemberian obat kepada pasien di Puskesmas Panji Kabupaten
Situbondo
1.2.3 Tujuan Jangka Panjang
Meningkatnya kualitas pelayanan kefarmasian di Puskesmas Panji
Kabupaten Situbondo
1.2.4 Manfaat
Manfaat yang akan diperoleh dalam perancangan Aktualisasi dan Habituasi
ini, yaitu:
1. Manfaat Internal
a. Meningkatkan kompetensi apoteker
b. Mempermudah apoteker melakukan evaluasi pemberian obat kepada
pasien
c. Menjalin kerja sama yang baik antar tenaga kefarmasian
2. Manfaat Eksternal
a. Dapat memberikan kepuasan terhadap pasien dalam pelayanan
kesehatan
b. Dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap Puskesmas.
3
mentor
2. Melakukan identifikasi dan klasifikasi permasalahan pada proses
pelayanan kesehatan kefarmasian
3. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemukan
4. Membuat lembar telaah resep
5. Melakukan sosialisasi dengan tenaga kefarmasian terkait permasalahan
pelayanan obat dan solusi yang akan diberikan
6. Mencetak lembar telaah resep
7. Melakukan implementasi dan aktualisasi penggunaan lembar telaah
resep guna menunjang kegiatan pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
4
BAB II
Desa /
Laki-laki Wanita Jumlah
No Kelurahan
1 Mimbaan 15.099 15.963 31.062
2 Ardirejo 1.663 1.759 3.422
3 Curah Jeru 4.987 5.273 10.260
4 Tenggir 2.563 2.710 5.273
5 Kayu Putih 1.275 1.349 2.624
6 Tokelan 874 921 1.795
7 Panji Lor 1.330 1.407 2.737
Jumlah 27.791 29.382 57.173
5
Tabel 2. Unit pelayanan kesehatan dan Fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di UPT Puskesmas Panji
6
2 Kelurahan Ardirejo 3,07 Dataran rendah dan tinggi
3 Desa Curah Jeru 3,53 Dataran rendah
4 Desa Tenggir 3,19 Dataran rendah
5 Desa Kayu Putih 2,00 Dataran rendah
6 Desa Tokelan 2,37 Dataran rendah
7 Desa Panji Lor 2,05 Dataran rendah
Visi
Misi
7
5. Meningkatkan tata kelola yang baik dalam penyelenggaraan
pemerintahan
8
a. Mengumpulkan data untuk persiapan rencana kegiatan.
b. Memilah, mengelompokkan, dan mengompilasi data untuk rencana
kegiatan.
c. Merekapitulasi data untuk pemilihan perbekalan farmasi.
d. Mengumpulkan data untuk perencanaan.
e. Merekapitulasi data untuk perencanaan.
f. Menyiapkan daftar usulan perbekalan farmasi
g. Menerima dan memerikasa perbekalan farmasi
h. Menyimpan perbekalan farmasi
i. Mendistribusikan perbekalan farmasi
j. Menyiapakan ruangan, peralatan, dan bahan-bahan
k. Menyusun laporan kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi
l. Melakukan pengkajian dan pelayanan resep
m. Melakukan Konseling, Informasi, dan Edukasi pasien (KIE)
n. Melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO)
o. Mengumpulkan dan membuat daftar usulan penghapusan perbekalan
farmasi
9
2.2.2 Struktur Organisasi Puskesmas Panji
Gambar 1. Struktur Organisasi
10
2.3 Uraian Tugas Jabatan Peserta
Jabatan penulis yang dilaksanakan saat ini yaitu sebagai Apoteker Ahli
Pertama yang ditempatkan di Puskesmas Panji.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Negara Nomor PER/
07/M.PAN/ 4/ 2008 tentang Jabatan Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya
dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
377/MENKES/PER/V/2009 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Apoteker
dan Angka Kreditnya.
Adapun pekerjaan / uraian tugas Apoteker di Puskesmas Panji sesuai dengan
Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) yang telah ditentukan adalah:
1. Membuat kerangka acuan dalam rangka penyiapan rencana kegiatan
kefarmasian
2. Mengklasifikasi perbekalan farmasi dalam rangka pemilihan perbekalan
farmasi
3. Mengolah data dalam rangka perencanaan perbekalan farmasi
4. Menyusun perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan perbekalan
farmasi
5. Merekapitulasi daftar usulan perbekalan farmasi dalam rangka
penghapusan perbekalan farmasi
6. Meracik obat resep individual dalam rangka dispensing
7. Pelayanan informasi obat (PIO)
8. Konseling obat
9. Konsultasi dengan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya
10. Mendokumentasikan dalam rangka pemantauan penggunaan obat
11. Pengelolaan data
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
12
yang perlu dioptimalkan dalam proses pelayanan kefarmasian. Secara
umum persoalan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Kurangnya ketelitian dan ketepatan apoteker saat menerima dan
memeriksa perbekalan farmasi
2. Apoteker belum melakukan proses pengkajian resep.
3. Ketidaktepatan apoteker dalam menyimpan perbekalan farmasi
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menajdi prioritas utama yang
dapat dicari solusi berdasarkan peran dan wewenang jabatan di instansi.
Selanjutnya menganalisis isu tersebut menggunakan metode A (Aktual), K
(Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) dan metode U (Urgency),
S (Seriousness), G (Growth) untuk mengetahui isu mana yang dominan.
Tabel 4. Seleksi Isu Menggunakan Metode AKPL
No Isu A K P L Total
1. Kurangnya ketelitian dan 2 2 3 3 10
ketepatan apoteker saat menerima
dan memeriksa perbekalan
farmasi
13
2: Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1: Masalah sederhana
2: Masalah kurang kompleks
3: Masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4: Masalah kompleks
5: Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya
Kelayakan
1: Masuk akal
2: Realistis
3: Cukup masuk akal dan realistis
4: Masuk akal dan realistis
5: Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya
Kemudian tiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan
menggunakan teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Tabel 5. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG
No. Isu U S G Total
1. Kurangnya ketelitian dan ketepatan 2 2 5 9
apoteker saat menerima dan
memeriksa perbekalan farmasi
14
3 : Cukup penting
4. : Penting
5. : Sangat penting
Seriousness :
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4. : Akibat yang ditimbulkan serius
5. : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth :
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4. : Berkembang
5 : Sangat berkembang
15
Dari isu yang diambil, terdapat akibat yang dapat ditimbulkan dari
permasalahan tersebut yaitu akan terjadi keluhan dari masyarakat mengenai
pelayanan pengobatan di Puskesmas Panji tidak maksimal karena kurangnya
informasi obat yang diberikan.
16
Resep guna menunjang kegiatan pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
17
3.3 Matriks Rencana Kegiatan
Tabel 6. Matriks Rencana Kegiatan
No. Kegiatan Tahapan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
Substansi Mata Visi Misi Organisasi Organisasi
Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan 1. Menghubungi - Hasil diskusi Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Inovatif (kreatif)
konsultasi dengan kepala puskesmas (notulen) Tanggung yang beriman,
kepala puskesmas sebagai atasan jawab, kejelasan berkualitas, dan Tanggap (cepat
- Foto target,
yang bertindak langsung untuk berperan aktif dalam merespon setiap
dokumentasi partisipatif
sebagai mentor menentukan pembangunan permasalahan)
waktu dan tempat kegiatan Dengan dilakukannya
Nasionalisme:
konsultasi Hormat kegiatan aktualisasi ini Profesional
2. Memaparkan menghormati, diharapkan mampu (memiliki
permasalahan kerja sama mewujudkan kompetensi dan
yang akan dibahas Etika Publik: kompetensi SDM guna tanggung jawab)
untuk kegiatan Sopan santun, memaksimalkan
sosialisasi hormat, kualitas pelayanan
3. Meminta saran, bertanggung kesehatan dan
masukan, dan jawab pengobatan untuk
persetujuan dari masyarakat.
Komitmen
mentor mengenai Mutu:
kegiatan Berorientasi
aktualisasi yang mutu
18
akan dilaksanakan Anti Korupsi:
Disiplin, kerja
keras
Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinas
2. Melakukan 1. Melakukan - Catatan hasil Akuntabilitas: Meningkatkan Tanggap (cepat
identifikasi dan pengamatan pengamatan Tanggung kualitas hidup yang merespon setiap
klasifikasi langsung ke dan diskusi jawab, kejelasan sehat, sejahtera dan permasalahan)
permasalahan pada bagian ruang target berkeadilan.
proses pelayanan farmasi untuk - Foto Dengan dilakukannya Profesional
kesehatan melihat dokumentasi Nasionalisme: kegiatan aktualisasi ini (memiliki
kefarmasian permasalahan kegiatan Tanggung jawab diharapkan mampu kompetensi dan
yang sering meningkatkan kualitas tanggung jawab)
terjadi yang Etika Publik: hidup yang sehat bagi
menghambat Cermat, masyarakat
proses kegiatan bertanggung
pengkajian resep jawab
2. Mencatat
masalah-masalah Komitmen
yang terjadi pada Mutu:
proses pelayanan Berorientasi
di ruang farmasi mutu, efektif
dan efisien
19
3. Melakukan diskusi 1. Menghubungi - Notulen hasil Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Tanggap (cepat
dengan kepala kepala puskesmas diskusi Tanggung yang beriman, merespon setiap
puskesmas untuk jawab, kejelasan berkualitas, dan permasalahan)
mengenai solusi menentukan - Foto target, berperan aktif dalam
dari permasalahan waktu dan tempat dokumentasi partisipatif pembangunan
yang ditemukan konsultasi kegiatan Dengan dilakukannya Profesional
2. Memaparkan Nasionalisme: kegiatan aktualisasi ini (memiliki
permasalahan Hormat diharapkan mampu kompetensi dan
yang telah menghormati, meningkatkan tanggung jawab)
ditemukan pada kerja sama kompetensi SDM guna
saat memaksimalkan
melaksanakan Etika Publik: kualitas pelayanan
identifikasi dan Sopan santun, kesehatan dan
gagasan solusi hormat, pengobatan untuk
yang telah bertanggung masyarakat.
dirancang jawab
3. Melakukan
diskusi mengenai Komitmen
solusi apa yang Mutu:
dapat digunakan Berorientasi
untuk mengatasi mutu
permasalahan
Anti Korupsi:
Disiplin, kerja
keras
20
Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinasi
21
berkualitas, dan
berperan aktif dalam
pembangunan
Dengan dilakukannya
kegiatan aktualisasi ini
diharapkan mampu
meningkatkan
kompetensi SDM guna
memaksimalkan
kualitas pelayanan
kesehatan dan
pengobatan untuk
masyarakat.
5. Melakukan 1. Melakukan - Notulen hasil Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Senyum, salam,
sosialisasi dengan koordinasi dengan diskusi Kejelasan target, yang beriman, sapa, sopan,
tenaga farmasi mentor dan partisipatif berkualitas, dan santun (5S)
terkait meminta ijin - Foto berperan aktif dalam
permasalahan dan untuk Dokumentasi Nasionalisme: pembangunan Tanggap (Cepat
solusi yang akan melaksanakan kegiatan Tenggang rasa, Dengan dilakukannya merespon setiap
diberikan kegiatan kerja sama kegiatan aktualisasi ini permasalahan)
diharapkan mampu
meningkatkan Aktif
2. Melaksanakan
Etika Publik: kompetensi SDM guna (Giat dalam
kegiatan Sopan santun memaksimalkan meningkatkan
sosialisasi dengan kualitas pelayanan pelayanan)
22
tenaga farmasi Komitmen kesehatan dan
tentang bagaimana Mutu: pengobatan untuk
proses kegiatan Berorientasi masyarakat.
pengkajian resep mutu
Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinasi
6. Mencetak Lembar 1. Memastikan Lembar telaah Akuntabilitas: Memantapkan Inovatif (ide
Telaah Resep kembali isi resep Partisipatif kualitas kreatif)
lembar telaah infrastruktur yang
resep Etika Publik: mendukung Aktif
Tanggung jawab pemenuhan hak (Giat dalam
2. Melakukan dasar yang meningkatkan
konsultasi dengan Komitmen berwawasan pelayanan)
mentor untuk Mutu: lingkungan
pengecekan akhir Berorientasi Dengan dilakukannya Profesional
lembar telaah mutu, inovasi kegiatan aktualisasi ini (kompeten dan
resep diharapkan mampu bertanggung
meningkatkan kualitas jawab)
Anti korupsi: infrastruktur dan
3. Melakukan Kerja keras kelengkapan di bidang
pencetakan kefarmasian
lembar telaah Whole of
23
resep sebanyak Government:
yang dibutuhkan komunikasi dan
koordinasi
7. Melakukan 1. Memastikan hasil Lembar telaah Akuntabilitas: Mewujudkan SDM Inovatif (Ide
implementasi dan cetak lembar resep di Tanggung yang beriman, kreatif)
aktualisasi telaah resep sudah pelayanan jawab, kejelasan berkualitas, dan
kefarmasian
penggunaan Lembar benar dan bisa target, berperan aktif dalam Mandiri (prinsip
Telaah Resep guna terbaca dengan partisipatif pembangunan efisiensi)
menunjang kegiatan baik Dengan dilakukannya
pengkajian resep Nasionalisme: kegiatan aktualisasi ini Aktif
2. Melakukan Kerja sama, diharapkan mampu (Giat dalam
kegiatan kepentingan meningkatkan meningkatkan
pengkajian resep bersama, kerja kompetensi SDM guna pelayanan)
saat pelayanan keras memaksimalkan
resep dilakukan kualitas pelayanan Profesional
3. Melakukan Etika Publik: kesehatan dan (kompeten dan
pencetakan Integritas tinggi, pengobatan untuk bertanggung
lembar telaah tanggung jawab, masyarakat. jawab)
resep sebanyak cermat
yang dibutuhkan
Komitmen
Mutu:
Berorientasi
mutu, inovasi,
Efektivitas,
24
efisiensi
Anti korupsi:
Disiplin,
tanggung jawab,
kerja keras
Whole of
Government:
komunikasi dan
koordinasi
8. Menyusun laporan 1. Mengumpulkan Laporan Akuntabilitas: Meningkatkan Mandiri (prinsip
kegiatan aktualisasi data dan bukti aktualisasi Transparan, kualitas hidup yang efisiensi)
pendukung kejelasan target sehat, sejahtera dan
laporan berkeadilan. Tanggap (Cepat
Nasionalisme: Dengan dilakukannya merespon setiap
2. Melakukan Tanggung kegiatan aktualisasi ini permasalahan)
konsultasi dengan jawab, kerja diharapkan mampu
mentor mengenai keras meningkatkan kualitas Aktif
hasil aktualisasi Etika Publik: hidup yang sehat bagi (Giat dalam
3. Menyusun laporan Tanggung jawab masyarakat sehingga meningkatkan
secara sistematis dapat memberikan pelayanan)
Komitmen kepuasan pelayanan
Mutu: kesehatan dan Profesional
Berorientasi pegobatan. (kompeten dan
25
mutu bertanggung
Mewujudkan SDM jawab)
Anti korupsi: yang beriman,
Tanggung berkualitas, dan
jawab, kerja berperan aktif dalam
keras pembangunan
Dengan dilakukannya
kegiatan aktualisasi ini
diharapkan mampu
meningkatkan
kompetensi SDM guna
memaksimalkan
kualitas pelayanan
kesehatan dan
pengobatan untuk
masyarakat.
26
yang bertindak sebagai mentor
2 Melakukan identifikasi dan klasifikasi permasalahan
pada proses pelayanan kesehatan kefarmasian
3. Melakukan diskusi dengan kepala puskesmas
mengenai solusi dari permasalahan yang ditemukan
4. Membuat Lembar Telaah Resep
5. Melakukan sosialisasi dengan tenaga farmasi terkait
permasalahan peresepan dan solusi yang akan
diberikan
6. Mencetak Lembar Telaah Resep
7. Melakukan implementasi dan aktualisasi penggunaan
Lembar Telaah Resep guna menunjang kegiatan
pengkajian resep
8. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi
27
BAB IV
CAPAIAN PELAKSANAAN AKTUALISASI
28
Situbondo. Berikut disajikan tabel capaian kegiatan aktualisasi yang sudah
dilakukan:
Tabel 8. Capaian Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1 Melakukan konsultasi dengan kepala
puskesmas yang bertindak sebagai mentor
Tanggal 30 Juni, 7 Juli, 2 Agustus 2019
Daftar Lampiran 1. Hasil diskusi
2. Foto kegiatan
29
dan kepala puskesmas.
5. Hasil
Hasil konsultasi : Saran dan input dari Kepala Puskesmas Panji Untuk
mengamati dan mengidentifikasi apa saja masalah atau kekurangan
yang ada pada ruang farmasi atau pelayanan kefarmasian
Kegiatan 2 Melakukan identifikasi dan klasifikasi
permasalahan pada proses pelayanan
kesehatan kefarmasian
Tanggal 25 s/d 27 Juni 2019
Daftar Lampiran 1. Catatan hasil pengamatan diskusi
2. Foto kegiatan
30
Berdasarkan identifikasi serta klasifikasi permasalahan di ruangan
farmasi ditemukan beberapa permasalahan antara lain:
a. Kurangnya ketelitian dan ketepatan apoteker saat menerima dan
memeriksa perbekalan farmasi
b. Apoteker belum melakukan proses pengkajian resep.
c. Ketidaktepatan apoteker dalam menyimpan perbekalan farmasi
Kami lakukan analisis untuk mengetahui permasalahan mana yang
utama menggunakan metode yang sudah dipaparkan sebelumnya yaitu
metode AKPL dan USG. Didapatkan poin b yang memiliki poin nilai
yang paling tinggi yaitu Apoteker belum melakukan proses pengkajian
resep.
Kegiatan 3 Melakukan diskusi dengan kepala
puskesmas mengenai solusi dari
permasalahan yang ditemukan
Tanggal 15 Juli 2019
Daftar Lampiran 1. Hasil diskusi
2. Foto kegiatan
31
berperan aktif dalam pembangunan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Menumbuhkan rasa tanggung jawab tenaga farmasi dalam
mengetahui permasalahan yang ada dalam pelayanan farmasi
2. Meningkatkan kerja sama dan koordinasi yang baik
5. Hasil
Hasil diskusi
Penggunaan lembar telaah resep sebagai media untuk menilai kualitas
dari pelayanan obat di ruang farmasi Puskesmas Panji. Adanya checklist
kesesuaian pelayanan farmasi.
32
2. Menunjang kegiatan pengkajian resep
3. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
5. Hasil
Rancangan Lembar telaah resep
Kegiatan 5 Melakukan sosialisasi kepada tenaga
farmasi terkait permasalahan dan solusi
yang akan diberikan
Tanggal 12 Juli 2019
Daftar Lampiran 1. Hasil diskusi
2. Foto kegiatan
33
farmasi lain agar terwujudnya kegiatan aktualisasi yang optimal.
2. Menunjang kegiatan pengkajian resep
3. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
5. Hasil
Hasil diskusi
Berdasarkan permasalahan utama yang ditentukan yaitu diperlukan
adanya kegiatan pengkajian resep oleh apoteker. Adanya media lembar
telaah resep untuk membantu koreksi. Tujuan untuk meningkatkan
pelayanan farmasi Puskesmas Panji.
Kegiatan 6 Mencetak Lembar Telaah Resep
Tanggal 13 Juli dan 16 Juli 2019
Daftar Lampiran Form lembar telaah resep
34
Resep guna menunjang kegiatan
pengkajian resep
Tanggal 12 s/d 31 Juli 2019, 1 s/d 2 Agustus 2019
Daftar Lampiran Foto kegiatan pengkajian resep dan video
pelayanan resep
35
3. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya penulis dalam menjalankan misi
puskesmas yaitu Mewujudkan SDM yang beriman, berkualitas, dan
berperan aktif dalam pembangunan.
4. Manfaat Kegiatan
Dengan menerapkan nilai dasar ANEKA pada kegiatan maka
diharapkan memberikan manfaat diantaranya:
1. Meningkatkan kompetensi apoteker
2. Meningkatkan kualitas pelayanan farmasi.
3. Menunjang kegiatan pengkajian resep
5. Hasil
Foto kegiatan pengkajian resep
36
dapat memberikan kepuasan pelayanan kesehatan dan pegobatan
2. Meningkatkan kompetensi apoteker
5. Hasil
Kegiatan pengkajian resep ini kami lakukan pada tanggal 12 Juli
s/d 2 Agustus 2019. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya
meminimalisasi adanya ketidaksesuaian pada pelayanan obat di ruang
farmasi. Pada lembar telaah resep, terdapat tujuh indicator yang akan
membantu proses kegiatan pengkajian resep. Indikator-indikator yang
sudah kami tentukan meliputi data pasien, nama obat, dosis obat,
jumlah obat, bentuk sediaan, aturan pakai, dan indikasi. Indikator-
indikator ini dipilih sebagai indikator yang penting untuk dijelaskan
kepada masyarakat agar tidak terjadi kesalahan saat pemberian obat
kepada pasien.
Sebelum dimulainya kegiatan, dilakukan terlebih dahulu
sosialisasi kepada tenaga farmasi oleh apoteker tentang kegiatan
pengkajian resep menggunakan lembar telaah resep. Sosialisasi ini
bertujuan meningkatkan pelayanan obat oleh tenaga farmasi kepada
pasien dan memperkenalkan kegiatan pengkajian resep kepada tenaga
farmasi. Sosialisasi dilakukan pada tanggal 12 Juli 2019. Setelah
adanya sosialisasi, dimulailah proses pengkajian resep oleh apoteker.
Setelah tenaga farmasi melakukan pelayanan, apoteker mengoreksi
indikator apa saja yang tidak sesuai.
Berdasarkan aktualisasi kegiatan pengkajian resep yang kami
lakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
37
19 0 0 2 0 0 2 2 24
20 0 0 5 0 0 5 2 29
22 0 0 8 0 0 4 6 30
23 0 0 6 0 0 6 3 28
24 0 0 5 2 0 5 2 30
25 0 0 4 1 1 4 2 33
26 0 0 4 0 0 5 2 29
27 0 0 3 2 0 4 2 26
29 0 1 6 1 0 6 2 29
30 0 0 4 0 1 6 2 25
31 0 0 5 1 0 4 2 26
1 0 1 4 0 1 2 3 25
2 0 1 2 1 1 2 1 27
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat grafik linear sebagai
berikut:
Gambar 2. Grafik Persentase Ketidaksesuaian Lembar
Telaah Resep
38
yaitu 36%. Terlihat dari hasil grafik tersebut, nilai persentase
ketidaksesuaian masih cenderung meningkat. Hasil ini didukung dari
indikator yang ada pada lembar telaah resep yang menunjukkan masih
banyak kesalahan atau ketidaksesuaian informasi saat pelayanan obat
di ruang farmasi. Hal ini disebabkan karena kegiatan pengkajian resep
dengan lembar telaah resep ini baru dijalankan. Setiap harinya
dilakukan koreksi oleh apoteker terhadap indikator-indikator yang
terdapat ketidaksesuaian. Selanjutnya, nilai rata-rata persentase
ketidaksesuaian lembar telaah resep pada tanggal 19 Juli s/d 2 Agustus
2019 yaitu 32%. Hasil ini menunjukkan adanya penurunan nilai rata-
rata persentase ketidaksesuaian indikator lembar telaah resep. Dengan
begitu, menunjukkan pula adanya pelayanan tenaga farmasi kepada
pasien yang semakin baik dan benar dalam penyampaian informasi
obat.
Pemberian obat kepada pasien dibutuhkan adanya ketelitian dari
tim farmasi. Terdapat tiga indikator yang masih banyak terjadi
ketidaksesuaian yaitu dosis obat, aturan pakai, dan indikasi. Hal
tersebut disebabkan oleh tenaga farmasi yang masih banyak lupa dalam
menjelaskan informasi tersebut kepada pasien. Selama proses kegiatan
pengkajian resep ini, hasilnya tidak mengalami penurunan yang
maksimal namun tetap dilakukan koreksi lembar telaah resep oleh
apoteker.
Kesesuaian pemberian obat kepada pasien dibutuhkan adanya
kebiasaan dan ketelitian saat memberikan pelayanan agar pasien
mendapatkan obat dan informasi dengan baik dan benar. Sangat
dibutuhkan peran apoteker dalam mengawasi pelayanan obat kepada
pasien mulai dari pasien datang memberikan resep hingga obat tersebut
didapatkan pasien dengan informasi yang jelas dan benar. Hal ini untuk
mengurangi adanya kesalahan pasien saat minum obat karena dapat
memengaruhi keadaan pasien yang dikhawatirkan justru akan
memperburuk keadaan pasien. Dalam hal pelayanan kepada pasien,
apoteker dan tenaga teknik kefarmasian tetap mengutamakan pelayanan
39
obat yang baik dan ramah.
Selama proses kegiatan pengkajian resep ini, tim farmasi juga
melakukan survey kepuasan pasien atas pelayanan farmasi. Survey ini
dilakukan bersamaan mulainya kegiatan pengkajian resep yaitu mulai
tanggal 12 Juli s/d 2 Agustus 2019. Adapun hasil survey ditampilkan
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Survey Tingkat Kepuasan Pelayanan Farmasi
Tingkat Kepuasan
Jumlah
Tgl Tidak
Resep Puas
Puas
12 38 36 2
13 41 39 2
15 53 50 3
16 50 49 1
17 37 35 2
18 29 29 0
19 25 24 1
20 41 39 2
22 60 56 4
23 53 50 3
24 46 43 3
25 36 34 2
26 38 37 1
27 43 43 0
29 56 53 3
30 51 49 2
31 47 45 2
1 44 44 0
2 32 31 1
Total 820 786 34
40
poli pemeriksaan sehingga dapat memengaruhi keadaan pasien saat
menunggu di pelayanan obat.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
41
1. Dengan dirancangnya aktualisasi dan habituasi pada kegiatan di
Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo, Penulis dapat mengaktualisasikan
Nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi yang harus menjadi pedoman dalam
melaksanakan peranan sebagai ASN yang paham akan tugasnya serta ikut
mendukung visi dan misi Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo.
2. Setiap kegiatan yang dilakukan selama aktualisasi dapat berjalan dengan
lancar dengan selalu berkonsultasi dan melaksanakan arahan dari atasan,
serta menjalin kerjasama yang baik antar sesama tenaga kesehatan demi
tercapainya hasil yang diharapkan.
3. Kegiatan aktualisasi Nilai dasar ASN yang telah dilaksanakan dengan
mencapai tingkat ketercapaian 100%, walaupun di dalamnya terdapat
berbagai hambatan namun bias diatasi dengan berkonsultasi dengan coach
dan mentor.
4. Pembuatan Lembar Telaah Resep dipandang mampu mendukung kegiatan
pengkajian dalam rangka meningkatkan kompetensi apoteker sebagai
penanggung jawab ruang farmasi puskesmas dan mampu meningkatkan
kemampuan tenaga farmasi dalam melakukan pelayanan informasi obat
kepada pasien di Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo.
5.2 Saran
1. Bagi Puskesmas Panji Kabupaten Situbondo, khususnya Ruang
Farmasi untuk melaksanakan kegiatan pengkajian resep untuk
meningkatkan pelayanan pemberian obat kepada pasien sehingga
42
terwujudnya pelayanan kesehatan kefarmasian yang baik untuk
masyarakat.
2. Menerapkan nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil secara
berkesinambungan dalam rangka melaksanakan tugas dan memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
43
2. Permenkes RI No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas
3. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Habituasi. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
4. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of Government. 2017.
Lembaga Administrasi Negara.
5. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Akuntabilitas. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
6. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Nasionalisme. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
7. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Etika Publik. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
8. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Komitmen Mutu. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
9. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Anti Korupsi. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
10. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Aktualisasi. 2017. Lembaga
Administrasi Negara.
44
LAMPIRAN
KEGIATAN
KEGIATAN 1
45
KEGIATAN 2
46
Gambar 5. Diskusi Identifikasi Masalah dan Analisis Isu Inclass
47
KEGIATAN 3
KEGIATAN 4
48
Gambar 8. Hasil Rancangan Lembar Telaah Resep
KEGIATAN 5
49
KEGIATAN 6
Gambar 10. Lembar Telaah Resep
50
KEGIATAN 7
51
52