Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SERTIFIKASI 4

Nama : Puteriragil Atma Pertiwi

NIM : 10023190

Kelas : VIII A

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA
Seluruh Alam pun Bertasbih Kepada Nya

Assalamualaikum wr wb

Alhamdulillahirrabil’alamin asholatuwasalamuala asrofil ambiyai wal mursalin wa


‘ala alihi washohbihi ajma’in ama ba’du. Pertama-pertama mari kita panjatkan puji
syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan kesehatan
sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini. Tak lupa shalawat serta salam kita
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW serta para keluarga dan sahabat
yang telah membawa kita dari jaman jahiliah ke jaman seperti sekarang ini.

Al Quran telah menetapkan bahwa segala yang ada- berupa langit, bumi, malaikat,
manusia, jin, benda hidup, dan benda mati, serta segala sesuatu yang tampak- selalu
memanjatkan tasbih kepada Allah SWT tanpa henti-hentinya. Semua memanjatkan
tasbih kecuali orang-orang yang tidak bertuhan, musyrik, dan murka kepada Allah
SWT. Mereka adalah orang-orang yang dibenci Allah SWT.

Adapun mengenai tasbih makhluk hidup yang tidak dipahami oleh manusia
(sebagaimana yang terjadi pada hewan dan tumbuhan), dan tasbihnya segala yang ada di
alam yang tidak bernyawa.

“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (adz-dzaariyaat: 56)

“…Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian
tidak mengerti tasbih mereka..” (al-Israa’: 44)

Pertama, kita akan membahas Tasbih malaikat kepada Allah SWT.

“…padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan


Engkau…” (al-Baqarah: 30)
Dari apa yang telah disebutkan oleh Al-Quran, malaikat adalah makhluk yang diberikan
beberapa sifat, yang diantaranya adalah mereka diberikan akal, dapat bicara,
mempunyai budi pekerti yang baik, mempunyai rasa ketundukan yang luar biasa kepada
Allah SWT. Mereka selalu menyucikan, memuji, dan menyebut nama Allah SWT. Ada
pun tasbih malaikat adalah termasuk perkara gaib yang tidak dapat diketahui oleh
manusia biasa.

Kedua, Tasbih burung kepada Allah SWT.

“…Dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih


bersama Dawud. Dan kamilah yang melakukannya.” (al-Anbiyaa’: 79)

Al Quran juga menyebutkan bahwa burung, semut, lebah, dan segala jenis hewan
merupakan umat seperti umat manusia. Mereka mempunyai bahasa sendiri yang dapat
dipahami dan dimengerti antarmereka. Dengan bahasa itu mereka dapat menjalin
hubungan antara yang satu dengan yang lain, baik secara individu maupun kelompok.
Allah berfirman,

“dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang
dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan
sesuatupun dalam Al Kitab kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.” (al-
An’aam: 38)

Allah telah memberikan pemahaman macam-macam bahasa binatang, kepada hamba-


hambanya yang Dia kehendaki, seperti Nabi Sulaiman as, sebagai mukjizat dan ciri
khasnya. Nabi Sulaiman mengerti bahasa bermacam-macam makhluk hidup di alam
semesta. Hal ini dikisahkan oleh Al Quran dalam menceritakan perbincangan Nabi
Sulaiman dengan semut dan burung.

Mereka mempunyai bahasa tersendiri yang hanya berlaku di antara mereka, hingga
dapat saling memahami, meskipun manusia tidak dapat memahami perbincangan
mereka. Akan tetapi, sekali lagi, menyembah dan selalu bertasbih kepada Allah pencipta
mereka. Hanya saja orang-orang yang tidak beriman tidak tahu bahwa di balik itu
semua, apa yang dapat mereka rasa dan lihat, terdapat kehidupan yang teratur dan rapi,
yang mereka dan kita sendiri pun tidak dapat mengecapnya dengan pancaindra kita yang
sangat terbatas ini, kecuali jika Allah memberikan kekuasaan kepada kita dan orang-
orang yang Dia kehendaki.

Ketiga, Tasbih gunung sebagai contoh tasbihnya benda mati.

“Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia


(Dawud) di waktu petang dan pagi.” (Shaad: 18)

Tasbih gunung, tunduk serta sujudnya terhadap Allah adalah sebagaimana yang
dilakukan oleh benda-benda mati lainnya. Semuanya merupakan perkara gaib sebagai
rahmat bagi mereka. Semua merupakan penghormatan yang diberikan Allah kepada
umat manusia, agar keimanan mereka semakin kuat, dan agar akidah mereka untuk
mempercayai Allah sebagai Pencipta dan Pembuat

Al Quran juga menyebutkan bahwa gunung bersujud kepada Allah bersama-sama


dengan alam semesta dan isinya, bersama dengan apa yang ada di langit dan di bumi
beserta banyak lagi dari hamba-hamba Allah yang beriman.

Keempat, tasbih petir sebagai contoh tasbih alam semesta.

“Dialah Tuhan yang memperlihatkan kilat kepadamu untuk menimbulkan ketakutan dan
harapan, dan Dia mengadakan ketakutan dan harapan, dan Dia mengadakan awan
mendung. Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat
karena takut kepada Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada
siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, Dialah Tuhan
Yang Maha Keras siksa Nya.” (ar-Ra’du: 12-13)

Rasulullah saw, bersabda

“Petir adalah sah satu malaikat dari sekian malaikat penjaga awan. Di tangannya
penusuk dari api untuk membentuk awan.” (Hadits Sahih)

Ayat di atas menunjukkan bahwa petir bertasbih kepada Allah dan takut akan siksaNya.
Ayat tersebut juga menunjukkan fenomena udara yang taat kepada Allah, bertasbih
dengan memujiNya. Ditambah dengan para malaikat yang juga beriman kepada Allah,
tunduk terhadap perintahNya, selalu berzikir kepadaNya, karena semata-mata hanya
mencari ridha Allah dan takut akan murka dan siksaNya.
Ini adalah hal-hal gaib yang menakjubkan bagi seseorang yang beriman kepada Allah
untuk menerima dan menyerahkan dirinya kepada Allah, sebagai sang pencipta yang
menyifati Zat-Nya dengan Zat yang menjadikan bicara segala sesuatu, dan menyifati
ciptaanNya dengan ciptaan yang bertasbih kepadaNya. Allah berfirman,

“Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan
taka da suatu pun melainkan bertasbih dengan memujiNya, tetapi kamu sekalian tidak
mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun.” (al-Israa’: 44)

Demikian yang dapat saya sampaikan semoga dapat bermanfaat bagi semua. Billahi
taufiq wal hidayat.

Wassalamualaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai