Anda di halaman 1dari 59

OPTIMALISASI TEKNIK MENYUSUI

PADA IBU NIFAS DI RUANG


KALAWIT
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANDAK

LAPORAN AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III Angkatan
CLXII I Provinsi Kalimantan
Barat Tahun 2022
Di Kabupaten Landak

DISUSUN OLEH:

Nama : Veronika Winda Saskia, S.Tr.Keb.


NIP : 199503132022032017
Pangkat (Gol/Ruang) : Penata Muda III.A
Jabatan : Ahli Pertama – Bidan
Unit Organisasi : RSUD Landak
Unit Kerja : Ruang Kalawit

BKPSDM KABUPATEN
LANDAK BEKERJA SAMA
DENGAN
BPSDM PROVINSI KALIMANTAN BARAT
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN
AKTUALISASI
Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
CLXXIII
Kabupaten Landak

Judul : Optimalisai Teknik Menyusui pada Ibu Nifas di


Ruang Kalawit Rumah Sakit Umum
Daerah Landak
Nama : Veronika Winda Saskia, S.Tr.Keb.
NIP : 199503132022032017
Pangkat (Gol/Ruang) : Penata Muda III/A
Jabatan : Ahli Pertama – Bidan
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Landak

Telah disetujui untuk diseminarkan pada hari , tanggal 2023 yang


diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Landak.

Telah diperiksa/disetujui : Ngabang, 00 Juni 2023


Coach, Mentor,

Drs. Zaniar Aswandi, MT. M.Sc Fransiska Tri Santi, S.Kep, Ns


NIP : NIP : 197803092010012010

ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat rahmat-Nya, Penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi
dengan judul “Optimalisasi Teknik Menyusui pada Ibu Nifas di Ruang Kalawit
Rumah Sakit Umum Daerah Landak”. Laporan Aktualisasi ini merupakan salah
satu tugas dalam Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXIII di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Landak Tahun 2022. Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan Terima Kasih kepada:
1. Bapak H. Sutarmidji, S.H., M.Hum selaku Gubernur Kalimantan Barat
2. Bapak Samuel, S.E., M.Si selaku penjabat (PJ) Bupati Landak.
3. Bapak Marjani, S.E., M.Si selaku kepala BPSDM Provinsi Kalimantan
Barat.
4. Bapak Marsianus, S.IP., M.si selaku kepala BPKSDM Kabupaten Landak.
5. Bapak/Ibu selaku Penguji dalam seminar rancangan aktualisasi.
6. Bapak dr. Albertus Geovani selaku Direktur RSUD Landak.
7. Bapak Drs. Zaniar Aswandi, MT. M.Sc selaku coach yang telah sabar
membarikan bimbingan, masukan dan pengarahan.
8. Ibu Fransiska Tri Santi, S.Kep, Ns selaku mentor yang telah membimbing
selama pembuatan rancangan aktualisasi.
9. Orang Tua, Keluarga dan Tema yang selalu memberi dukungan dan doa untuk
saya.
10. Rekan peserta pelatihan dasar CPNS Golongan III Angkatan CLXIII Provinsi
Kalimantan Barat tahun 2022 di Kabupaten Landak yang telah memberi
bantuan dan motivasi.
11. Rekan tenaga Kesehatan RSUD Landak
Penulis menyadari bahwa masih banyak kelemahan dan kekurangan dalam
rancangan aktualisasi ini. Dengan kerendahan hati, penulis berharap laporan
rancangan aktualisasi ini dapat diterapkan pada nilai-nilai dasar

iii
BerAKHLAK, serta pengambilan isu dengan mengacu pada nilai peran dan
kedudukan yaitu manajemen ASN dan Smart ASN. Demikian Laporan
Aktualisasi ini dibuat, Terima Kasih.

Penulis,

Veronika Winda Saskia, S.Tr.Keb.


NIP : 199503132022032017

iv
DAFTAR ISI
Hal
LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………..... iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………… v
DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… vii
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………... viii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2. Tujuan, Manfaat Dan Ruang Lingkup ………………………………. 4
1.2.1. Tujuan ……………………………………………………………... 4
1.2.2. Manfaat ……………………………………………………………. 5
1.2.3. Ruang Lingkup ……………………………………………………. 5
BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI ……………………………….. 7
2.1. Profil Organisasi ……………………………………………………….. 7
2.1.1. Visi dan Misi Organisasi …………………………………………. 7
2.1.2. Tugas dan Fungsi Organisasi …………………………………… 8
2.1.3. Struktur Organisasi ……………………………………………….. 9
2.2. Uraian Tugas Jabatan Penulis ……………………………………….. 11
BAB III KONSEP DASAR NILAI ASN ……………………………………... 13
3.1. Sikap dan Perilaku Bela Negara ……………………………………... 13
3.1.1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara …………. 13
3.1.2. Analisis Isu Kontemporer ………………………………………… 14
3.1.3. Kesiapsiagaan Bela Negara …………………………………….. 17
3.2. Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK ………………………………………… 18
3.2.1. Berorientasi Pelayanan ………………………………………….. 18
3.2.2. Akuntabel ………………………………………………………….. 20
3.2.3. Kompeten ………………………………………………………….. 21
3.2.4. Harmonis …………………………………………………………... 21
3.2.5. Loyal ……………………………………………………………….. 22
3.2.6. Adaptif ……………………………………………………………… 22
3.2.7. Kolaboratif …………………………………………………………. 23
3.3. Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Terwujudnya 23
Smart Governance ………………………………………………………
3.3.1. Smart ASN ………………………………………………………… 23

v
3.3.2. Manajemen ASN ………………………………………………….. 25
BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI …………………………………….. 27
4.1. Identifikasi dan Penetapan Isu ……………………………………….. 29
4.2. Teknik Analisis Isu Fish Bone ……………………………………….. 31
4.3. Teknik Analisis Isu Mind Mapping …………………………………... 33
4.4. Gagasan Pemecah Isu ………………………………………………… 34
4.5. Jadwal Rancangan Aktualisasi ………………………………………. 35
4.6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi …………………………………………. 40
4.7. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala …………………….. 42
4.8. Pembimbingan Dengan Mentor ……………………………………… 42
4.9. Pembimbingan Dengan Coach ………………………………………. 43
BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………. 46
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 47
BIODATA PENULIS ………………………………………………………….. 49

vi
DAFTAR TABEL
HAL
Tabel 4.1. Data Ibu Nifas …………………………………………...... 27
Tabel 4.2. Data Pemberian ASI dan Susu Formula ………………. 28
Tabel 4.3. Identifikasi Isu …………………………………………...... 29
Tabel 4.4. Teknik Tapisan Isu USG ………………………………… 31
Tabel 4.5. Jadwal Rancangan Aktualisasi …………………………. 35
Tabel 4.6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi …………………………….. 40
Tabel 4.7. Jadwal Kegiatan Aktualisasi …………………………….. 41
Tabel 4.8. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala …………. 41
Tabel 4.9. Pembimbingan Dengan Mentor ………………………… 42
Tabel 4.10. Pembimbingan Dengan Coach ………………………... 43

vii
DAFTAR GAMBAR
HAL
Gambar 2.1.Struktur Organisasi RSUD Landak ………………....... 10
Gambar 4.1. Diagram Data Pemberian Asi dan Susu Formula ….. 28
Gambar 4.2. Diagram Fishbone …………………………………...... 32
Gambar 4.3. Teknik Mind Mapping …………………………………. 33

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kematian bayi merupakan salah satu indikator sensitif untuk
mengetahui derajat kesehatan suatu negara dan bahkan untuk mengukur
tingkat kemajuan suatu bangsa (WHO, 2017). Berdasarkan Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017, Angka Kematian
Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi yaitu 24 per 1000 kelahiran hidup (KH),
namun target yang diharapkan dapat menurunkan AKB menjadi 16 per
1.000 kelahiran hidup di tahun 2024 (Kemenkes RI, 2020). Target global
SDG’s (Sustainable Development Goals) adalah menurunkan AKB
menjadi kurang dari 12 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2030.
Beberapa penyebab kematian ibu yaitu Bayi Berat Lahir Rendah, asfiksia
dan kelainan bawaan (Kemenkes RI,2017).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat


tahun 2020, Angka kematian bayi berdasarkan perhitungan konversi berada di
angka 8 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah total kematian bayi
sebanyak 679 kasus. Angka kematian Bayi tertinggi ada di Kabupaten
Sintang, yaitu sebesar 15 per 1.000 kelahiran hidup, dan terkecil ada di
Kota Pontianak, yaitu sebesar 3 per 1.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi kalimanta Barat,


Angka Kematian Bayi di Kabupaten Landak tahun 2020 sebesar 6 per 1.000
Kelahiran Hidup dengan jumlah sebanyak 34 kasus, merupakan terendah
ketiga di Provinsi Kalimantan Barat .

WHO dan UNICEF merekomendasikan pemberian nutrisi yang optimal


bagi bayi baru lahir yakni melalui strategi global pemberian ASI eksklusif
selama enam bulan (WHO, 2017). America Academy of Pediatrics
merekomendasikan pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama minimal 6
bulan dan dapat dilanjutkan minimal sampai bayi berusia 12 bulan. ASI
merupakan nutrisi terbaik yang secara khusus ditujukan bagi bayi baru lahir
karena mengandung berbagai komponen antibodi, nutrisi yang lengkap dan
mudah dicerna oleh bayi baru lahir dibandingkan dengan susu formula (Perry et
1
al., 2010). Banyak zat dalam ASI yang tidak terdapat sama sekali, atau hanya
ada dalam jumlah kecil pada susu formula. Selain itu dalam proses menyusui
yang benar, bayi akan mendapatkan perkembangan jasmani, emosi, maupun
spiritual yang baik dalam kehidupannya (Roesli, 2008).

Masa nifas atau post partum adalah masa dimulai setelah plasenta keluar
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan seperti semula.
Masa nifas berlangsung kira-kira 6 minggu. Ibu nifas yang baru saja melahirkan
biasanya menggambarkan beberapa minggu pertama menyusui sebagai masa-
masa yang sangat sulit, dengan banyak masalah tidak terduga yang timbul
(Williamson dalam Wagner et al., 2013). Masalah yang timbul termasuk puting
susu lecet atau pecah-pecah, payudara bengkak, saluran susu tersumbat dan
mastitis atau abses payudara (Astutik, 2014).

Ibu menyusui biasanya tidak berhasil menyusui atau menghentikan


menyusui lebih dini karena tidak mengetahui cara-cara yang sebenarnya sangat
sederhana, seperti cara menaruh bayi pada payudara ketika menyusui, cara
merangsang mulut bayi terbuka dan isapan yang salah yang mengakibatkan
puting terasa nyeri dan masih banyak lagi masalah yang lain. Hal ini dapat
menimbulkan gangguan dalam proses menyusui, sehingga pemberian ASI
menjadi tidak adekuat. Pemberian ASI yang tidak adekuat dapat menyebabkan
kekurangan nutrisi pada bayi dan bayi rentan terhadap penyakit yang pada
akhirnya menyebabkan kematian bayi khususnya bayi baru lahir (BBL) (Rosita,
2009).

2
Kesalahan terletak pada posisi menyusui dan langkah-langkah menyusui.
Kebanyakan puting susu nyeri/lecet disebabkan oleh kesalahan memosisikan dan
melekatkan bayi. Puting susu yang lecet dapat menyebabkan mastitis dan abses di
payudara. Selain menyebabkan puting susu lecet teknik menyusui yang salah juga
dapat mengakibatkan ASI tidak keluar optimal sehingga memengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusu (Rosita, 2009).

Kelainan pada puting susu meliputi puting panjang, pendek, terbenam, dan
datar. Terjadinya puting terbenam dan datar sangat sering dalam praktik perawatan
bayi baru lahir. Kondisi tersebut seharusnya tidak menjadi penghalang untuk
menyusui jika konseling dan saran dari ahli sudah tepat, akan tetapi, masalah puting
susu tersebut dapat menyebabkan keterlambatan inisiasi menyusu dan dengan
demikian akan menghalangi bayi mendapatkan kolostrum. Ketidakmampuan ibu
dalam melekatkan bayi ke payudara dapat menyebabkan frekuensi menyusui yang
jarang dan menyebabkan pembengkakan payudara, dan akan mengakibatkan produksi
susu cenderung turun (Dash, 2017).

Menurut Bahiyatun (2009), bidan mempunyai peran yang sangat istimewa


dalam menunjang pemberian ASI. Bidan harus mempelajari cara- cara spesifik yang
dapat membantu ibu memberi ASI dengan baik dan mencegah terjadinya masalah.
Bukti menunjukkan bahwa bila ibu mengetahui cara yang benar untuk memosisikan
bayi pada payudaranya, menyusui pada waktu yang diinginkan bayi (on demand),
serta memperoleh dukungan dan percaya diri tentang keefektifannya memberi ASI,
berbagai penyulit yang umum dapat dihindari atau dicegah.
Berdasarkan Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan
pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk
membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Peraturan Pemerintah No. 94 tahun 2021 tentang Disiplin PNS
3
adalah aturan pelaksanaan ketentuan Pasal 86 ayat (4) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. Untuk mewujudkan
PNS yang berintegritas moral, profesional, dan akuntabel, diperlukan
peraturan Disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman dalam menegakkan
disiplin. Penegakan disiplin dapat mendorong PNS untuk lebih produktif
berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja serta berintegritas moral
menjadi pertimbangan dalam pengembangan karier. Peraturan Pemerintah
(PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dilaksanakan dalam suatu Sistem Manajemen Kinerja PNS yang terdiri
atas: perencanaan kinerja; pelaksanaan, pemantauan kinerja, dan pembinaan
kinerja; penilaian kinerja; tindak lanjut; dan Sistem Informasi Kinerja PNS.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan

4
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga Negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayana publik.
ASN melakukan pelayanan publik dalam bidang kebidanan adalah
dengan memberikan perawatan kepada pasien khususnya ibu nifas yang
salah satunya dengan pemberian ASI awal, dengan melakukan bimbingan
saat Ibu pertama kali akan menyusui. Penulis lulus formasi Calon Pegawai
Negeri Sipil tahun 2022 pada formasi jabatan Ahli Pertama Bidan di RSUD
Landak dan bertugas di ruang nifas sejak bulan Juni 2022. Selama sebelas
bulan bertugas di ruang nifas penulis melihat masih ditemukannya kasus
dimana kurangnya minat Ibu memberikan ASI pada bayi dan lebih memilih
memberikan Susu Formula (PASI) dengan alasan ASI belum keluar, mulut
bayi tidak terbuka lebar dan bayi tidak bisa menghisap dengan benar. Hal
tersebut dapat terjadi karena teknik meyusui yang salah. Teknik menyusui
adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi bayi
dengan benar. Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi saat
menghisap ASI. Bidan perlu melakukan bimbingan pada Ibu dalam minggu
pertama setelah persalinan tentang cara meyusui yang benar (Mulyani,
2015).
Berdasarkan kondisi saat ini dan pernyataan diatas maka penulis
sebagai seorang peserta pelatihan dasar tertarik mengambil isu dengan
judul: “Efektivitas Bimbingan Teknik Menyusui yang benar pada
Ibu Nifas di Ruang Kalawit Rumah Sakit Umum Daerah Landak”.
1.2. TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP
1.2.1. Tujuan
Sesuai dengan latar belakang yang telah disampaikan,
penyusunan rancangan aktualisasi ini memiliki tujuan :
a. Tujuan Umum
Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan nilai- nilai
pada agenda III dalam kegiatan melaksanakan tugas sebagai ASN
yang profesional dan dapat meningkatkan kualitas instansi.

b. Tujuan Khusus

5
1). Meningkatkan minat ibu nifas untuk menyusui di ruang Kalawit
Rumah Sakit Umum Daerah Dengan dilakukannya bimbingan
teknik menyusui yang benar pada ibu nifas maka ASI cepat
keluar dan bayi dapat melakukan hisapan yang benar sehingga
Ibu dapat menyusui dengan lancar.
1.2.2. Manfaat
Harapan pada aktualisasi kali ini agar dapat bermanfaat yang
diuraikan pada poin-poin dibawah ini:
a. Bagi penulis
Menambah pengetahuan, keterampilan dan pengalaman
dalam mengamalkan nilai-nilai BerAKHLAK serta nilai-nilai
manajemen ASN dan Smart ASN dalam menjalankan tugas di
rumah sakit.
b. Bagi Instansi
Tercapainya visi dan misi rumah sakit serta
mengimplementasikan nilai-nilai di Rumah Sakit Umum Daerah
Landak.
c. Bagi Masyarakat
Meningkatkan minat ibu nifas tentang perawatan payudara.
1.2.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pada kegiatan aktualisasi dan habituasi
berdasarkan isu yang terpilih dari analisis USG adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan aktualisasi dilakukan di bagian Ruang Kalawit Rumah
Sakit Umum Daerah Landak
b. Kegiatan aktualisasi berfokus pada peningkatan minat sehingga
diharapkan dapat meningkatkan minat ibu nifas tentang
perawatan payudara
c. Kegiatan aktualisasi menerapkan tujuh dasar “BerAKHLAK”
yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,

6
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif pada setiap
aktivitas ASN.

1). Landak.

7
8
BAB II

GAMBARAN UMUM ORGANISASI

2.1. Profil Organisasi


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Landak merupakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Landak yang
berlokasi di Jalan. Raya Ngabang – Sanggau No. 109 Kecamatan Ngabang
Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Dasar Hukum pembentukan RSUD
Landak yang sudah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C sesuai dengan
Surat Keputusan Bupati Landak Nomor 445/474/HK-2015 tertanggal 12
November 2015 tentang Penetapan Kelas dan Izin Rumah Sakit dan
Peraturan Bupati Landak nomor 54 tahun 2019 tentang Pola Tata Kelola
Rumah Sakit Umum Daerah Landak. Rumah Sakit mempunyai tugas
membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan (kuratif),
pemulihan (Rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif) dan melaksanakan upaya
rujukan serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
Pelayanan Rumah Sakit.
2.1.1. Visi dan Misi Organisasi
a. Visi
Terwujudnya pelayanan Rumah Sakit yang Bermutu,
Terjangkau dan Berdaya Saing.
b. Misi
1). Meningkatkan Mutu Sumber Daya Rumah Sakit
2). Meningkatkan Kualitas dan Kwantitas Sumber Daya
Rumah Sakit
3). Meningkatkan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit

9
2.1.2. Tugas dan Fungsi Organisasi
a. Tugas Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Landak mempunyai
tugas membantu Bupati dalam melaksanakan upaya kesehatan
secara berdayaguna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya
penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara serasi, terpadu
dengan upaya peningkatan pencegahan dan melaksanakan upaya
rujukan serta melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
Pelayanan Rumah Sakit.
b. Fungsi Organisasi
1). Penyusunan rencana dan program di bidang pelayanan
kesehatan perorangan sesuai peraturan perundang- undangan
yang berlaku.
2). Penyusunan dan pelaksanaan rencana strategis dan rencana
kerja tahunan di bidang pelayanan kesehatan perorangan.
3). Pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang
pelayanan kesehatan di rumah sakit.
4). Penyusunan perjanjian kinerja di Bidang Pelayanan Kesehatan
perorangan.
5). Penyelenggaraan pelayanan Medik.
6). Penyelenggaraan pelayanan Non Medik.
7). Penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan dan
kebidanan.
8). Penyelenggaraan pelayanan rujukan.
9). Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
10). Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan. 11).
Penyelenggaraan manajemen sumber daya manusia. 12).
Penyusunan analisa jabatan.
13). Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.

10
14). Pengelolaan administrasi umum meliputi penyusunan program,
ketatalaksanaan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian dan
sistem informasi rumah sakit (SIRS), rumah tangga,
perlengkapan, hukum dan publikasi.
15). Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi 16).
Penyusunan laporan kinerja tahunan di bidang pelayanan
kesehatan perorangan.
17). Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas
Kesehatansesuai tugas dan fungsinya.
2.1.3. Struktur Organisasi
Rumah Sakit Umum Daerah Landak adalah Lembaga Teknis
Daerah yang setara dengan bentuk kantor dan merupakan unsur
penunjang Pemerintah Daerah yang berada dibawah serta tanggung
jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dasar Hukum
pembentukan RSUD Landakyang sudah ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Kelas C sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Landak adalah
Peraturan Daerah Nomor 85 Tahun 2020 tentang Tugas Pokok,
Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Landak.
RSUD Landak dipimpin seorang Direktur yang mewadahi
Satuan Pengawas Internal (SPI), Komite Medik, Komite Keperawatan
dan satu Bagian Tata Usaha yang membawahi Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian,Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan, dan
Sub Bagian Keuangan dan Aset. Direktur juga membawahi 3 (tiga)
Bidang yakni Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik, Bidang
Pelayanan Non Medik dan Bidang Pelayanan Keperawatan dan
Kebidanan dimana masing
– masing Bidang tersebut membawahi Kepala – kepala seksi. Bidang
Pelayanan Medikdan Penunjang Medik membawahi Seksi Pelayanan
Medik dan Seksi Penunjang Medik, Bidang Pelayanan Non Medik
membawahi Seksi Pelayanan Non Medik dan Seksi Informasi dan
Fromosi Kesehatan sedangkan Bidang

11
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan membawahi Seksi Asuhan
Keperawatan dan Kebidanan dan Seksi SDM , Mutu Keperawatan dan
Kebidanan.

Gambar 2.1.3
Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Landak

Sumber : Profil RSUD Landak, 2020

12
2.2. Uraian Tugas Jabatan Penulis
Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Bidan sesuai PERMENPAN
RB Nomor 36 Tahun 2019 kategori bidan terampil sesuai jenjang jabatan,
dItetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil fisiologis
2. Melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana pada pelayanan
kebidanan
3. Merencanakan asuhan kebidanan kasus fisiologis sesuai kesimpulan
4. Memfasilitasi informed choice dan/atau informed consent
5. Melakukan tindakan pencegahan infeksi;
6. Memberikan nutrisi dan rehidrasi/oksigenisasi/ personal hygiene
7. Memberikan vitamin/suplemen pada klien/ asuhan kebidanan kasus
fisiologis
8. Melaksanakan kegiatan asuhan pada kelas Ibu hamil
9. Memberikan KIE tentang kesehatan ibu pada individu/keluarga sesuai
dengan kebutuhan
10. Melakukan asuhan Kala I persalinan fisiologis
11. Melakukan asuhan Kala II persalinan fisiologis
12. Melakukan asuhan Kala III Persalinan fisiologis
13. Melakukan asuhan Kala IV Persalinan fisiologis
14. Melakukan pengkajian pada ibu nifas
15. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas 6 jam sampai dengan
hari ke tiga pasca persalinan (KF1)
16. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 4-28 pasca persalinan
(KF2)
17. Melakukan asuhan kebidanan masa nifas hari ke 29-42 pasca
persalinan (KF3)
18. Melakukan asuhan kebidanan pada gangguan psikologis ringan
dengan pendampingan

13
19. Melakukan fasilitasi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada persalinan
normal
20. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal
21. Melakukan penanganan awal kegawatdaruratan pada Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
22. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan anak pada individu/keluarga sesuai kebutuhan
23. Melakukan pelayanan Keluarga Berencana (KB) oral dan kondom
24. Memberikan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang
kesehatan reproduksi perempuan dan Keluarga Berencana (KB) pada
individu/keluarga sesuai kebutuhan
25. Melakukan promosi dan edukasi tentang perilaku pola hidup sehat untuk
remaja termasuk personal hygiene dan nutrisi
26. Melakukan pendataan sasaran pada individu (WUS/ PUS/ Keluarga
Berencana/ Ibu hamil/ ibu nifas/ ibu menyusui/ bayi dan balita) di
wilayah kerja Puskesmas melalui kunjungan rumah
27. Melakukan tabulasi sasaran pada individu (WUS/ PUS/ Keluarga
Berencana/ Ibu hamil/ ibu nifas/ ibu menyusui/ bayi dan balita)
28. Mengikuti pelaksanaan kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) atau
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
29. Melaksanakan pelayanan kebidanan di Posyandu/ Posbindu/ kampung
Keluarga Berencana (KB) atau tempat lain sesuai penugasan
30. Melakukan pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah pada
anak sekolah

14
BAB III

KONSEP DASAR NILAI ASN

3.1. Sikap dan Perilaku Bela Negara


3.1.1. Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara
a. Pengertian Wawasan Kebangsaan
Wawasan Kebangsaan adalah cara pandang bangsa Indonesia
dalam rangka mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara yang
dilandasi oleh jati diri bangsa (nation character) dan kesadaran
terhadap sistem nasional (national system) yang bersumber dari
Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal
Ika, guna memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa
dan negara demi mencapai masyarakat yang aman, adil, makmur,
dan sejahtera.
b. Pengertian Bela Negara
Bela negara adalah istilah konstitusi yang terdapat dalam pasal
27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
berbunyi “setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara”. Bela Negara adalah sebuah konsep yang
disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara
tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh
kompone dari suatu Negara dalam kepentinga mempertahankan
eksistensi negara tersebut (Departemen Pendidikan Nasional,
2002). Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam
masalah pembelaan negara. Hal tersebut merupakan wujud
kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya (Alfaqi,2016).
c. Nilai Dasar Bela Negara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang
Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk

15
Pertahanan Negara Pasal 7 Ayat (3), nilai dasar Bela Negara
meliputi :
1). cinta tanah air;
2). sadar berbangsa dan bernegara;
3). setia pada Pancasila sebagai ideologi negara; 4).
rela berkorban untuk bangsa dan negara; dan 5).
kemampuan awal Bela Negara.
3.1.2. Analisis Isu Kontemporer
a. Analisis Isu Kontemporer
Perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dan menjadi
bagian dari perjalanan peradaban manusia. Berdasarkan Undang-
undang ASN setiap PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan
tugasnya, yaitu:
1). Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat
Pembina Kepegawaian sesuai dengan aturan perundang-
undangan.
2). Memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkwalitas, serta
3). Mempererat pesatuan dan kesatuan Negara Republik
Indonesia.
b. Isu-Isu Strategis Kontemporer
Isu adalah suatu yang terjadi baik di dalam maupun diluar
organisasi yang apabila tidak ditangani secara baik akan membuat
efek negative terhadap organisasi dan berlanjut pada tahap krisis.
Isu Strategis adalah kondisi hal yang perlu diperhatikan atau di
kedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya
yang signifikan bagi entitas (daerah/ masyarakat) dimasa yang akan
dating.
Adapun isu -isu strategis kontemporer adalah sebagai
berikut:
1). Korupsi

16
a) Dampak Korupsi
Korupsi sangat berpengaruh buruk terhadap
pembangunan dan kesejateraan masyarakat. Korupsi
berdampak menghancurkan tatanan bidang kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara, mulai dari bidang
social, budaya, ekonomi serta psikologi masyarakat.
Negara kaya akan sumber daya alam, namun jika
penguasaanya korup dimana sumber kekayaan yang dijual
kepada pihak asing, harga-harga barang pokok semakin
membumbung tinggi bahkan terkadang langka
diperedaran atau di pasaran karena ditimbun dan
dimonopoli, akibatnya banyak terjadi kemiskinan dan
kematian di sana sini.
b) Membangun Sikap Anti Korupsi
Tindakan membangun sikap anti korupsi sederhana,
antara lain :
1). Bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari
2). Menghindari perilaku yang merugikan kepentingan
orang banyak atau melanggar hak orang lain dari
hal-hal yang kecil.
3). Menghindari konflik kepentingan dalam hubungan
kerja, hubungan bisnis maupun hubungan
bertetangga.
4). Melaporkan pada penegak hokum apabila menjadi
korban perbuatan korupsi.
2). Narkoba
Narkoba adalah zat atau obat yang dapat berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi
sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan
rasa nyeri, dan dapat menimbulkan

17
ketergantungan. UU No 35 tahun 2009 tentang narkotika
membedakan narkotika ke dalam tiga golongan yaitu:
a) Golgongan I yang ditujukan untuk ilmu pengetahun dan
bukan untuk pengobatan dan sangat berpotensi tinggi
menyebabkan ketergantungan.
b) Golgongan II berkhasiat untuk mengobati dan pelayanan
kesehatan dan berpotensi tinggi menyebabkan
ketergantungan.
c) Golgongan III berkhasiat untuk pengobatan dan pelayanan
kesehatan serta berpotensi ringan mengakibatkan
ketergantungan.
3). Terorisme dan Radikalisme
a) Terorisme
Terorisme merupakan suatu ancaman yang sangat serius
di era global saat ini. Dalam merespon perkembangan
terorisme di berbagai negara, secara internasional
Perserikatan Bangsa- Bangsa mengeluarkan Resolusi 60/288
tahun 2006 tentang UN Global pemberantasan Strategy yang
berisi 4 pilar strategi yaitu:
1). Pencegahan konsidi kondusif penyebaran terorisme 2).
Langkah pencegahan dan memerangi terorisme
3). Peningkatan kapasitas negara-negara anggota untuk
mencegah dan memberantas terorisme serta penguatan
peran system PBB
4). Penegakkan hak asasi manusia bagi semua pihak dan
penegakkan relu of law sebagai dasar pemberantasan
terorisme.
b) Radikalisme
Radikalisme adalah tantangan politik yang bersifat
mendasar atau ekstrem terhadap tatanan yang sudah mapan.

18
4). Money Laundring dan Proxy War
a) Money Laundring
Istilah “money laundering” dalam Bahasa
Indonesia adalah aktivitas pencucian uang.
b) Proxy War
Pengertian proxy war adalah perang terselubung
dimana salah satu menggunakan orang lain atau pihak ketiga
untuk melawan musuh. Dengan kata lain, proxy war artinya
perang tidak tampak menggunakan cara- cara halus untuk
menghancurkan dan mengalahkan lawan menggunakan
pihak ketiga.
5). Kejahatan Komunikasi (cyber crime)
Dalam arti luas pengertian cyber crime adalah semua
tindakan illegal yang dilakukan melalui jaringan computer dan
internet untuk mendapatkan keuntungan dengan merungikan
pihak lain. Sedangkan cyber crime dalam arti sempit, adalah
semua tindakan illegal yang ditujukan untuk menyerang system
keamanan computer dan data yang diproses oleh suatu system
computer.
3.1.3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Kesiapsiagaan Bela Negara adalah suatu keadaan siap siaga yang
dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental, maupun sosial dalam
menghadapi situasi kerja yang beragam yang dilakukan
berdasarkan kebulatan sikap dan tekad secara
ikhlas dan sadar disertai
kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga yang dilandasi oleh
kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
berdasarkan Pancasila dan UUD Tahun 1945 untuk menjaga,
merawat, dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.

19
3.2. Nilai-Nilai Dasar BerAKHLAK
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yanag sangat penting dalam
rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan
modern, demokratis, Makmur, adil dan bermoral tinggi dalqm
menyelenggarakan pelayanan pada masyarakat secara adil dan merata. Pegawai
Negeri Sipil merupakan bagian dari ASN ( Aparatur Sipil Negara), jadi
emban tugas Pegawai Negeri Sipil akan sama seperti tugas ASN. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
UndangUndang Dasar tahun 1945.
Berdasarkan SE Menpan RB Nomor 20 Tahun 2021 tentang
Implementasi Core Value dan Employer Branding ASN, panduan perilaku
“BerAKHLAK ” ini bertujuan menjadi pedoman perilaku ASN dan menjadi
budaya kerja yang terinternalisasi dan teraktualisasi. BerAKHLAK
merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Nilai- nilai dasar ASN yang
merupakat seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesi ASN adalah sebagai berikut :
3.2.1. Berorientasi Pelayanan
Penyelenggara pelayanan publik menurut UU pelayanan Publik
adalah setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga
independen yang dibentuk berdasarkan undang- undang untuk
kegiatanan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk
semata-mata untyuk kegiatanan pelayanan publik. Dalam Batasan
pengartian tersebut, jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah
salah satu dari penyelenggara pelayanan publik, yang kemudian
dikuatkan Kembali dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aaparatur
Sipil Negara (UU ASN), yang menyatakan bahwa salah satu fungsi
ASN adalah sebagai pelayan publik.
Menurut Parker dan Pettijohn yang dikutip dari jurnal
management oleh Ida Sulistiawati, orientasi pelayanan menjadi

20
tanggungan wiraniaga dalam hubungan penjual atau penawaran
kebutuhan dan pelanggan. Sedangkan didalam Pasal 10 UU ASN,
pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta sebagai perekat dan 14 pemersatu bangsa. Untuk
menjalankan fungsi tersebut, pegawai ASN bertugas untuk :
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2. Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Dalam menyelenggarakan pelayanan publik, seperti yang tertuang
dalam Pasal 34 UU Pelayanan Publik juga secara jelas mengatur
mengenai bagaimana perilaku pelaksana pelayanan publik, termasuk
ASN yaitu :
1. Adil dan tidak diskriminatif
2. Cermat
3. Santun dan ramah
4. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut- larut
5. Professional
6. Tidak mempersulit
7. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai akuntabilitas dan integritas institus
penyelenggara
9. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib
dirahasiakan sesuai dengan peraturan peraturan perundang-
undangan
10. Terbuka dan mengambil Langkah yang tepat untuk menghindari
benturan kepentingan

21
11. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas
pelayanan publik
12. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam
menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi
kepentingan masyarakat
13. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan/atau kewenangan
yang dimiliki
14. Sesuai dengan kepantasan, dan
15. Tidak menyimpang dari prosedur
3.2.2. Akuntabel
Akuntabilitas adalah kata yang seringkali kita dengar, tetapi
tidak mudah untuk dipahami. Dalam banyak hal, kata akuntabilitas
sering disamakan dengan responbilitas atau tanggung jawab. Namun
pada dasarnya , kedua konsep tersebut memiliki arti yang berbeda.
Menurut Halim (2014:83) akuntabilitas adalah kewajiban untuk
memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan
kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum atau pimpinan suatu
organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk
meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Akuntabilitas
Publik yaitu
mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta
pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada entitas pelaporan
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik. Asas
akuntabilitas merupakan asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan
penyelenggaraan negara dan hasil akhirnya harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi.
Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan
public kepada atasan, lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada
publik (Matsiliza dan Zonke, 2017). Seorang

22
ASN menurut SE Mentri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 adalah menjamin
terwujudnya BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku
tersebut adalah:
1. Kemampuan melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung
jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
2. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien
3. Kemampuan menggunakan kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi.
3.2.3. Kompeten
Menurut Edison, Anwar, dan Komariyah Kompetensi adalah
kemampuan individu untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan
benar dan memiliki keunggulan yang didasarkan pada hal-hal yang
menyangkut pengetahuan (Knowledge), keahlian (skill), dan sikap
(attitude). Kompetensi merupakan perpaduan aspek pengetahuan
(knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) yang
terindikasikan dalam kemampuan dan perilaku seseorang sesuai
tuntutan pekerjaan. Sebagai ASN dapat terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas, sebagai berikut :
1. Meningkatkan kompetensi diri untu menjawab tantangan yang selalu
berubah
2. Membantu orang lain belajar
3. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik
3.2.4. Harmonis
Istilah harmoni berasal dari Yunani, yaitu 'harmonia' yang
artinya terikat secara serasi dan sesuai. Harmoni dalam ilmu filsafat
diartikan sebagai kerjasama antara berbagai faktor yang sedemikian
rupa, hingga faktor-faktor tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur.
(M. Dahlan Al Barry)
Harmonis adalah keselarasan, keserasian, atau proses, cara,
perbuatan yang mengharmoniskan. Sebagai ASN yang

23
menerapkan nilai harmonis, yaitu saling peduli dan menghargai
perbedaan, yaitu :
1. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
2. Suka menolong orang lain
3. Membangun lingkungan kerja yang kondusif
3.2.5. Loyal
Menurut Kotler dan Keller arti loyalitas adalah komitmen yang
dipegang secara mendalam untuk membeli atau mendukung kembali
produk atau jasa yang disukai dimasa depan meski pengaruh situasi dan
usaha pemasaran berpotensi menyebabkan pelanggan beralih. Secara
harfiah loyal berarti setia, atau suatu kesetiaan. Sebagai ASN sikap
setia menjadi nilai penting yang harus dilaksanakan dalam pelayanan
public, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan
Negara :
1. Memegang teguh ideologi Pancasil dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah
3. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi dan negara,
serta menjaga rahasia jabatan dan Negara.
3.2.6. Adaptif
Menurut Rahayu, perilaku adaptif adalah kemampuan seseorang
untuk mampu menyesuaikan diri dengan norma atau standar yang
berlaku di lingkungannya. Jika seseorang mampu berperilaku sesuai
dengan norma yang berlaku di lingkungannya, maka dapat dikatakan
bahwa individu tersebut mempunyai perilaku adaptif yang baik.
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang dibutuhkan
oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Sebagai ASN yang mampu beradaptif, terus
berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan, yaitu :

24
1. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan
2. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas
3. Bertindak proaktif
3.2.7. Kolaboratif
Menurut Camarihna-Matos dan Afsarmanesh, kolaborasi adalah
sebuah proses ketika beberapa entitas atau kelompok saling berbagi
informasi, sumber daya, dan tanggung jawab atas sebuah program
kegiatan yang dirancang, diimplementasikan dan dievaluasi secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Kolaboratif artinya bekerjasama, diman sebagai ASN kita akan
melakukan Kerjasama dengan berbagai pihak tentunya untuk
mencapai sebuah tujuan yang baik. Adapun kolaboratif yaitu
membangun kerjasama yang sinergis, dengan cara:
1. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi
2. Terbuka dalam bekerjasamauntuk menghasilkan nilai tambah
3. Memnggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
Bersama
3.3. Kedudukan dan Peran PNS untuk Mendukung Terwujudnya Smart
Governance
3.3.1. Smart ASN
SMART ASN adalah sebuah kondisi dimana Aparatur Sipil
Negara berada dalam kondisi puncak performa dan berdaya saing
kelas dunia dalam melakukan pekerjaannya. Dalam situs Menpan RB,
disebutkan bahwa ada 7 prinsip dan keahlian SMART ASN yaitu:
a. Integritas
Menurut Henry Cloud (2007) integritas adalah upaya untuk
menjadi orang yang utuh, yang bekerja dengan baik dan menjalankan
fungsinya sesuai dengan apa yang telah

25
dirancang sebelumnya. Integritas sangat terkait dengan keutuhan
dan keefektifan seseorang sebagai insan manusia.
b. Nasionalisme
Mahfuzi Irwan Saragih (2020) Banyak cara untuk
menumbuhkan semangat nasionalisme, mulai dari menyanyikan
lagu-lagu nasional sampai melihat pembukaaan proklamasi secara
langsung di Istana Negara. Namun menunjukkan nilai nasionalisme
tak semudah menumbuhkan semangatnya. Menunjukkan nilai
nasionalisme harus didahului dengan pemahaman tentang
nasionalisme itu sendiri.
Nasionalisme sangat penting bagi seluruh warga negara
Indonesia apalagi bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN dituntut
untuk memiliki nasionalisme pancasila yaitu pandangan atau
paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai nilai Pancasila.
c. Profesionalisme
David H. Maister (1998) Profesionalisme adalah keandalan
dalam pelaksanaan tugas sehingga terlaksana dengan mutu tinggi,
waktu yang tepat, cermat dan dengan prosedur yang mudah
dipahami dan diikuti oleh pelanggan.
d. Berwawasan Global
ASN khususnya ASN milenial yang akrab dengan teknologi
harus selalu haus akan ilmu-ilmu yang positif untuk meningkatkan
wawasan dan keterampilan dimanapun, kapanpun, dan situasi
apapun.
e. Menguasai IT dan Bahasa Asing
ASN dituntut tidak Gaptek (Gagap Teknologi) dan informasi
yakni sanggup mengoperasikan dan memanfaatkan aplikasi-aplikasi
produk IT (Information Technology) termasuk sanggup dengan
bijak memanfaatkan internet yang

26
digunakan dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi untuk
meningkatkan kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas peran
dan fungsinya dalam pelayanan dan pengabdian kepada
masyarakat.
f. Hospitality
Hospitality atau keramahan adalah memiliki sifat baik hati
dan menarik budi bahasanya, manis tutur kata dan sikapnya dalam
setiap menjalankan program pelaksanaan peran dan pekerjaan
khususnya dalam menampilkan pelayanan prima kepada
masyarakat (Bambang, 2011).
g. Entrepeneurship
Menurut Thomas W. Zimmerer (2008) entrepeneurship
(kewirausahaan) adalah penerapan kreativitas dan keinovasian
untuk memecahkan permasalahan dan upaya memanfaatkan
peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari. Menurut Andrew
Dubrin (2008) entrepeneurship adalah seseorang yang mendirikan
dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif.
3.3.2. Manajemen ASN
A.W Widjaja (2006) mendefinisikan bahwa pegawai adalah
merupakan tenaga kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental
dan pikiran) yang senantiasa dibutuhkan oleh karena itu menjadi salah
satu modal pokok dalam usaha kerja sama untuk mencapai tujuan
tertentu (organisasi). Selanjutnya berpendapat jug bahwa pegawai
adalah orang-orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu, baik
lembaga-lembaga pemerintah maupun dalam badan-badan usaha.
Menurut Handoko (2012) manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Manajemen ASN
adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN

27
yang professional, memiliki nilai dasar, etika Profesi, bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan
nepotisme.Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan
jaman.
a. Kedudukan PNS
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Kedudukan ASN berada di pusat,
daerah, dan luar negeri.
b. Fungsi PNS
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik;
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan. Untuk itu ASN harus mengutamakan
kepentingan publik dan masyarakat luas dalam menjalankan
fungsi dan tugasnya tersebut.
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas. Oleh karena itu ASN dituntut untuk professional
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. ASN senantiasa dan taat sepenuhnya kepada
Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah.

28
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

4.1. Identifikasi Dan Penetapan Isu


Identifikasi adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mencari,
memeriksa dan menganalisa secara lebih dalam akan sebuah hal, suatu proses
atau benda. Isu adalah masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. Dari
pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian identifikasi isu adalah
kegiatan mencari masalah atau kesenjangan yang terjadi diunit kerja tempat
bertugas.
Sebelum mengikuti Pelatihan Dasar CPNS, penulis telah menjalani
masa orientasi di tempat kerja selama 3 minggu dan telah bekerja diruang
penempatan selama 4 bulan. Penulis telah mengamati dan mempelajari
berbagai macam hal baik dari segi keadaan, lingkungan, peralatan, petugas,
pasien dan metode-metode yang digunakan di ruang kalawit RSUD Landak
untukmendapatkan informasi mengenai Isu Aktual yang ada ditempat penulis
mengabdi. Isu-isu aktual yang dapat ditemukan di ruang Kalawit RSUD
Landak dan relevan dengan nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK),
Manajemen ASN dan SMART ASN, yaitu :
4.1.1. Masih rendahnya minat ibu nifas melakukan perawatan payudara Berikut
penulis menampilkan data ibu nifas (ibu melahirkan)
diruang kalawit RSUD Landak.
Tabel 4.1.1.
Data Ibu Nifas (Ibu Melahirkan)
Bulan Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022
Januari 72 57 78
Februari 60 63 74
Maret 99 62 67
April 110 74 79
Mei 115 69 42
Juni 58 83 80
Juli 86 71 72
Agustus 75 62 80
September 86 74 83
Oktober 84 74 -
November 48 88 -
Desember 65 79 -

29
Total 958 856 655
Sumber : data ruangan kalawit, 2020-2022.

Tabel 4.1.2.
Data Pemberian ASI dan Susu Formula Pada Bayi Per 3 Bulan (Juli, Agustus,
September) Tahun 2022 di Ruang Kalawit RSUD Landak
DATA PEMBERIAN JUMLAH BAYI
ASI 82
SUSU FORMULA 153
Sumber : data ruang kalawit, 2022.

Gambar 4.1.1
Diagram Data Pemberian Asi dan Susu Formula
Data Pemberian ASI dan Susu Formula Pada Bayi Per 3 Bulan (Juli,
Agustus dan September) Tahun 2022 di Ruang Kalawit RSUD
Landak

35%

ASI
65% SUSU FORMULA

Sumber : penulis, 2022.


Dari data diatas diperoleh hasil persentase 35% pada pemberian ASI.
Angka yang rendah menunjukkan rendahnya pemberian ASI Eksklusif pada
bayi di ruang kalawit dikarenakan ASI yang tidak keluar, serta produksi ASI
yang sedikit menyebabkan Ibu memberikan susu formula kepada bayinya.
Penyebab dari ASI tidak keluar dan produksi ASI yang sedikit adalah karena
ibu tidak melakukan perawatan pada payudara.
Sebelum menetapkan judul rancangan aktualisasi terlebih dahulu
dilakukan identifikasi dan penetapan isu. Isu-isu ditemukan dari hasil
pengamatan penulis di tempat kerja. Setelah menemukan isu-isu tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini

30
dan kondisi yang diharapkan oleh penulis. Dari hasil identifikasi isu tersebut
akan menghasilkan isu yang layak diangkat dan dijadikan sebagai rancangan
aktualisasi.
Tabel 4.1 Identifikasi Isu
No Identifikasi Isu Sumber Keadaan Saat Ini Kondisi Yang
Isu Diharapkan
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Rendahnya Minat Ibu Laporan Banyaknya ibu Meningkatnya Minat
nifas tentang Ruang yang tidak Ibu nifas tentang
Perawatan Payudara Kalawit memberikan Perawatan Payudara
di Ruang Kalawit bayinya ASI sehingga produksi
RSUD Landak dikarenakan ASI ASI Ibu meningkat
tidak keluar dan dan dapat
produksi ASI memberikan bayinya
yang sedikit, ASI Eksklusif.
penyebab ASI
tidak keluar dan
Produksi ASI
sedikit
dikarenakan ibu
tidak melakukan
perawatan
payudara.
2 Belum optimalnya Laporan Masih sering terjadi Keluarga pasien bisa
pembatasan jam dan Ruang keluarga pasien mematuhi aturan
jumlah pengunjung di Kalawit berkunjung pada berkunjung sesuai
ruang kalawit RSUD waktu yang tidak dengan aturan waktu
Landak sesuai berkunjung.
dengan aturan
waktu berkunjung
3 Rendahnya pemahaman Laporan Masih banyak Keluarga pasien
keluarga Ruang keluarga pasien mengetahui perbedaan
pasien tentang tempat Kalawit yang belum sampah terkontaminasi
sampah terkontaminasi mengetahui dan tidak
dan tidak perbedaan tempat terkontaminasi sehingga
terkontaminasi sampah dapat
terkontaminasi dan membuang sampah
tidak terkontaminasi sesuai tempatnya.
sehingga masih
membuang
sampah tidak
sesuai tempatnya.

Sumber : Penulis, 2022.

31
4.1.2. Teknik Tapisan Isu USG
Berdasarkan ISU diatas maka dilakukan anlisis menggunakan
metode USG. Metode USG adalah salah satu cara untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
penentuan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan
menentukan skala nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai
berikut :
a. Urgency
Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan. Seberapa
mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk
memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni
dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas
kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan system
atau tidak. Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah
yang menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah- masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa dalam keadaan yang sama,
suatu masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
c. Growth
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah
masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
untuk dicegah. Seberapa kemungkinan- kemungkinannya isu
tersebut menjadi berkembang dikaitkan

32
kemungkinan masalah penyebab isu akan makin memburuk kalau
dibiarkan.
Tabel 4.1.3. Teknik Tapisan Isu USG
KRITERIA
NO ISU U S G JUMLAH URUTAN
Rendahnya Minat Ibu nifas
1. tentang Perawatan Payudara 5 5 4 14 1
di Ruang
Kalawit RSUD Landak
Belum optimalnya pembatasan jam
2. dan jumlah pengunjung di ruang 4 3 3 10 3
kalawit RSUD Landak
Rendahnya pemahaman keluarga pasien
tentang tempat sampah terkontaminasi
3. 4 3 4 11 2
dan tidak
terkontaminasi
Sumber : Penulis, 2022.

Keterangan : U = Urgency ; S = Seriousness ; G = Growth

Skor: 1 = Sangat Rendah; 2 = Rendah; 3 = Sedang; 4 = Tinggi; 5 = Sangat Tinggi


Berdasarkan isu prioritas yang terpilih yaitu rendahnya minat ibu nifas
tentang perawatan payudara merupakan isu utama. Terkait dengan hal ini perlu
adanya upaya Peningkatan minat Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara Di
Ruang Nifas Rumah Sakit Umum Daerah Landak.

Kemudian dari sejumlah isu yang telah dianalisis dengan teknik tapisan,
selanjutnya dilakukan analisis secara mendalam isu yang telah memenuhi kriteria
USG dengan menggunakan sistem berfikir diagram fishbone.

4.2. Teknik Analisis Isu Fish Bone


Diagram Fishbone (fishbone diagram) atau diagram tulang ikan
ditemukan oleh seorang ilmuwan Jepang Professor Kaoru Ishikawa, yang
juga alumni teknik kimia Universitas Tokyo, pada tahun 1943. Oleh karena
itu, diagram tulang ikan (fishbone diagram) sering juga disebut dengan
diagram Ishikawa. Diagram Fishbone Ishikawa ini Sering juga diagram ini
disebut dengan diagram sebab-akibat atau cause effect diagram karena
merupakan salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah
masalah atau kondisi.

33
Fungsi dasar dari diagram adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi
penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya.
Gambar 4.2.
Diagram Fishbone

LINGKUNGAN SDM
rangnya dukungan dari suami/keluarga Kurangnya minat ibu ttg perawatan
Putting susu masuk
ASI lama keluar
Produksi ASI terbatas
Pembengkaka n pada payud
Payudara meradang
RENDAHNYA MINAT IBU TENTANG PERAWATAN PAYUDARA

Kurangnya media edukasi Kurangnya tepatnya prosedur melakukan perawatan payudara

FASILITAS MEKANISME

Sumber : penulis, 2022.

Dari diagram fishbone tersebut (Gambar 4.2. maka diperoleh faktor


penyebab timbulnya masalah, yaitu :

1). Lingkungan
Kurangnya dukungan dari suami atau keluarga 2).
SDM
Kurangnya minat ibu melakukan perawatan payudara 3).
Fasilitas
Kurangnya media edukasi 4).
Mekanisme
Kurang tepatnya prosedur melakukan perawatan payudara

34
4.3. Teknik Analisis Isu Mind Maping
Berikutnya penulis akan menggunakan analisis isu Mind Mapping
untuk teknik analisis. Mind mapping adalah cara membuat catatan yang
tidak membosankan dengan kata-kata, warna, garis dan gambar. Mind
mapping akan membuat pembelajaran tetap fokus pada ide utama dan semua
ide tambahan lainnya. Mind mapping juga membantu dalam
menggunakan otak kanan dan otak kiri sehingga akan berkembang dengan
baik. Perkembangan otak kanan dan otak kiri yang sinergis akan
menghasilkan pemahaman yang seimbang. (Buzan, 2011: 4).
Gambar 4.3.
Teknik Mind Mapping

Rendahnya Minat
PENYEBAB Ibu melakukan
perawatan AKIBAT
payudara

1. Kurangnya dukungan dari


 Putting susu masuk
suami atau keluarga SOLUSI  ASI lama keluar
2. Kurangnya minat ibu
 Produksi ASI terbatas
melakukan perawatan
payudara  Pembengkakan pada
payudara
3. Kurangnya media edukasiMeningkatkan minat ibu nifas melakukan perawatan payudara
4. Kurang tepatnya prosedur  Payudara meradang
melakukan perawatan
KONDISI YANG
DIHARAPKAN
Menyusun persiapan edukasi tentang perawatan payudra
Melakukan edukasi dengan memberikan penyuluhan tentang perawatan payudara kepada ibu nifas
Melakukan monitoring dan evaluasi Meningkatnya minat ibu nifas melakukan perawa
Membuat laporan aktualisasi Ibu nifas bisa memberikan bayinya ASI dengan la

Sumber : Penulis, 2022.

35
4.4. Gagasan Pemecah Isu
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis mengusulkan sebuah
gagasan untuk menyelesaikan masalah tersebut melalui Rancangan
Aktualisasi dengan judul Efektifitas Perlakuan Ibu Nifas tentang
Perawatan Payudara di Ruang Kalawit Rumah Sakit Umum
Daerah Landak. Untuk mewujudkan gagasan ini dibutuhkan rangkaian
kegiatan aktualisasi sebagai berikut:
1). Melakukan telaah dan mengumpulkan literatur tentang
perawatan payudara
2). Menyusun persiapan edukasi tentang perawatan payudra
3). Melakukan edukasi dengan memberikan penyuluhan tentang
perawatan payudara kepada ibu nifas
4). Melakukan monitoring dan evaluasi hasil penyuluhan perawatan
payudara

36
4.5. Jadwal Rancangan Aktualisasi

Tabel 4.5.
Jadwal Rancangan Aktualisasi
UNIT KERJA Ruang Kalawit RSUD Landak
IDENTIFIKASI ISU 1. Rendahnya Minat Ibu Nifas melakukan Perawatan Payudara di Ruang Kalawit RSUD Landak
2. Belum optimalnya pembatasan jam dan jumlah pengunjung di ruang kalawit RSUD Landak
3. Rendahnya pemahaman keluarga pasien tentang tempat sampah terkontaminasi dan tidak terkontaminasi
ISU YANG Rendahnya Minat Ibu Nifas melakukan Perawatan Payudara di Ruang Kalawit RSUD Landak
DIANGKAT
GAGASAN Efektifitas Perlakuan Ibu Nifas tentang Perawatan Payudara di Ruang Kalawit Rumah Sakit Umum Daerah Landak
PEMCAHAN ISU
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Kontribusi Terhadap Visi, Misi
Organisasi
1 Melakukan telaah 1). Melakukan Bukti fisik :  Saya akan berkonsultasi dan berdiskusi dengan baik dan Dengan melakukan telaah, dan
dan konsultasi dengan Catatan ramah kepada mentor dan kepala ruangan kalawit tentang mengumpulkan literatur tentang
mengumpulkan mentor dan arahan dan kegiatan penyuluhan tentang perawatan payudara dan perawatan payudara saya telah
literatur tentang kepala ruangan foto kegiatan menerima saran serta masukkan yang disampaikan oleh berkontribusi terhadap Visi
perawatan kalawit mentor. Berorientasi Pelayanan- ramah, memahami dan “Terwujudnya Kabupaten
payudara 2). Berdiskusi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, dan melakukan perbaikan Landak Mandiri, Maju Dan
menjelaskan tiada henti. Sejahtera” dan Misi yaitu
tentang rencana  Saya akan melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang “Mewujudkan Pelayanan Publik
yang akan perawatan payudara dengan baik sesuai dengan masukan Yang Responsif Dan Terukur”.
dilakukan saat dan arahan mentor dan kepala ruangan kalawit. Akuntabel-
kegiatan Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat dan
penyuluhan tentang bertanggungjawab.
perawatan  Saya mendengarkan dan mencatat semua arahan serta
payudara masukan dari mentor dan kepala ruangan kalawit
mengenai Kegiatan penyuluhan tentang perawatan

37
3). Mendengarkan dan payudara. Kompeten- Melaksanakan Tugas dengan
mencatat arahan Kualitas Terbaik.
dari  Saya akan menjalin hubungan yang baik dengan mentor dan
mentor dan Kepala ruangan kalawit dalam dunia pekerjaan. Harmonis
kepala ruangan – Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
kalawit  Saya akan berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
4). Menelaah, studi Bangsa dan Negara dengan menjalankan tugas dengan
dan mencari sebaik-baiknya. Loyal – Memegang teguh ideologi
literatur tentang Pancasila.
perawatan payudara  Saya akan merancang bahan penyuluhan semenarik
5). Merancang mungkin . Adaptif – terus berinovasi dan mengembangkan
kegiatan kreativitas
penyuluhan tentang  Saya akan meminta saran, pendapat dan masukkan kepada
perawatan mentor dan kepala ruangan kalawit. Kolaboratif -
payudara sesuai Berkontribusi dan bekerjasama dengan berbagai pihak.
arahan mentor  Melaksanakan tugas sesuai perintah atasan dan mengunakan
dan kepala media dengan aman dan cakap. Smart ASN -
ruangan kalawit Menggunakan media digital dengan aman. Manejemen
ASN – Melayani dengan sikap hormat dan
sopan.

2 Menyusun 1). Menyiapkan bahan Dokumentasi  Saya akan menyiapkan materi yang akan digunakan untuk Dalam menyusun persiapan
persiapan dan berupa catatan penyuluhan tentang perawatan payudara dan memastikan penyuluhan tentang
penyuluhan melakukan dan sumber yang didapat adalah sumber terpercaya. perawatan payudara dapat
tentang konsultasi dengan foto Berorientasi Pelayanan- ramah, memahami dan berkontribusi terhadap
perawatan mentor terkait memenuhi kebutuhan masyarakat, dan melakukan perbaikan perwujudan Visi
payudara kegiatan aktualisasi tiada henti. “Terwujudnya Kabupaten
 Saya akan menyiapkan materi yang akan digunakan untuk Landak Mandiri, Maju Dan
membuat kuesioner pretest dan post test dan Sejahtera” dan Misi yaitu

38
2). Membuat kuesioner memastikan sumber yang didapat adalah sumber terpercaya. “Mewujudkan Pelayanan Publik
pretest dan post Akuntabel- Melaksanakan tugas dengan jujur, cermat dan Yang Responsif Dan Terukur”.
test bertanggungjawab.
3). Menyiapkan materi  Dalam membuat rancangan leaflet dan video animasi saya
dan membuat merancang dan menyiapkannya dengan penuh tanggung
rancangan leaflet, jawab, merancang secara jelas dan menarik agar pasien dan
banner dan video keluarga tertarik untuk membaca leaflet dan menonton video
animasi perawatan animasi yang sudah dibuat dan juga agar pasien lebih
payudara mengerti dan jelas serta mudah memahaminya. Kompeten-
4). Melakukan Melaksanakan Tugas dengan Kualitas Terbaik.
koordinasi dengan  Pada saat konsultasi dan pendampingan saya menggunakan
kepala ruangan kalimat yang sopan dan berperilaku santun agar terjadi
mengenai jadwal lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Harmonis -
kegiatan aktualisasi Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
 Saya akan berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara dengan menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Loyal – Memegang teguh ideologi
Pancasila.
 Saya akan merancang bahan penyuluhan semenarik
mungkin . Adaptif – terus berinovasi dan mengembangkan
kreativitas.
 Saya melakukan koordinasi mengenai jadwal kegiatan
aktualisasi dengan kepala ruangan. Kolaboratif - terbuka
dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
 Saya akan menyiapkan segala sesuatu dengan sebaik
mungkin yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan
tentang perawatan payudara. Smart ASN -

39
Kompentensi dan Integritas Manajemen ASN –
Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab
dan berintegritas tinggi.
3 Melakukan 1. Meminta izin 1. Dokument  Saya akan memaparkan tujuan pelaksanaan kegiatan dengan Dalam Melakukan edukasi
edukasi dengan dengan kepala asi baik dan ramah. Berorientasi Pelayanan - Ramah, dengan memberikan
memberikan ruangan untuk kegiatan memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, dan penyuluhan tentang
penyuluhan melakukan kegiatan 2. Alat dan melakukan perbaikan tiada henti. perawatan payudara kepada ibu
tentang 2. Melakukan bahan serta  Saya akan memberikan penyuluhan dengan cermat dan nifas merupakan kontribusi
perawatan koordinasi dengan sarana dan tanggung jawab. Akuntabel- Melaksanakan tugas dengan terhadap
payudara kepada bidan jaga ruang prasarana jujur, cermat dan bertanggungjawab. perwujudan Visi
ibu nifas kalawit kegiatan  saya akan melakukan penyuluhan tentang perawatan “Terwujudnya Kabupaten
3. Melakukan berupa payudara kepada pasien dengan media leaflet dan video Landak Mandiri, Maju Dan
penyuluhan kepad leaflet dan animasi agar memudahkan pasien dan keluarga memahami Sejahtera” dan Misi yaitu
ibu nifas video materi dengan baik. Kompeten – membantu orang lain Mewujudkan Kualitas Sumber
tentang perawatan animasi belajar. Daya Manusia yang Maju; dan
payudara  Saya akan meminta izin dengan kepala ruangan untuk Mewujudkan Pengelolaan
melakukan penyuluhan tentang perawatan payudara di ruang Sumber Daya Alam untuk
kalawit RSUD Landak. Harmonis - Membangun Kemandirian Ekonomi.
lingkungan kerja yang kondusif.
 Saya akan berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara dengan menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Loyal – Memegang teguh ideologi
Pancasila.
 Saya akan melakukan penyuluhan semenarik mungkin agar
menarik minat ibu . Adaptif – terus berinovasi dan
mengembangkan kreativitas.
 Saya akan melakukan koordinasi dengan bidan jaga agar
tercipta kerjasama yang baik dalam kegiatan
penyuluhan tentang perawatan payudara di ruang

40
kalawit RSUD Landak. Harmonis - Membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
 Saya akan menyiapkan segala sesuatu dengan sebaik
mungkin yang diperlukan dalam pembuatan leaflet, dan
video animasi kegiatan penyuluhan tentang perawatan
payudara. Smart ASN – Berwawasan global dan berjiwa
interpreneurship. Manajemen ASN – Melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggungjawab
dan berintegritas tinggi.
4 Melakukan 1. Merekap hasil pre Bukti  Saya akan merekap hasil pre test dan post test dengan Dengan melakukan
monitoring dan test dan post test kegiatan: cekatan. Berorientasi Pelayanan - Ramah, cekatan, monitoring dan evaluasi maka
Evaluasi hasil 2. Menganalisis 1. Lembar solutif dan dapat diandalkan. saya sudah memberikan
penyuluhan Pemahaman Ibu soal pre  Saya akan berkonsultasi dengan mentor terkait hasil kontribusi selaras dengan Visi
tentang Balita tentang test dan evaluasi yang didapat secara jujur dan bertanggung jawab. “Terwujudnya Kabupaten
perawatan Pemberian Makan post test Akuntabel - Bertanggung Jawab Landak Mandiri, Maju Dan
payudara Bayi dan Anak yang telah  Saya akan menganalisa dan menyimpulkan hasil kegiatan Sejahtera” dan Misi yaitu
3. Membuat laporan di isi. dengan bersungguh-sungguh agar tidak ada kesalahan. Mewujudkan pelayanan publik
kegiatan 2. Hasil score Kompeten - melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. yang responsif dan terukur
pre test dan  Saya akan menerima dan menjalankan arahan mentor
post test dengan sopan. Harmonis - Menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya.
 Saya akan berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara dengan menjalankan tugas dengan
sebaik-baiknya. Loyal – Memegang teguh ideologi
Pancasila.
 Saya akan proaktif dalam pembuatan laporan hasil
penyuluhan tentang perawatan payudara. Adaptif -
Bertindak proaktif.
 Saya akan meminta saran, pendapat dan

41
bekerjasama dengan mentor untuk pelaporan hasil dari
kegiatan penyuluhan tentang perawatan payudara.
Kolaboratif- Berkontribusi dan bekerjasama dengan
berbagai pihak.
 Saya akan membuat laporan dengan sebaik mungkin. Smart
ASN – Berwawasan global dan berjiwa interpreneurship.
Manajemen ASN – Melaksanakan tugas dengan jujur,
bertanggungjawab dan
berintegritas tinggi.

Sumber : Penulis, 2022.


Sumber : Penulis, 2022
4.6. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Tabel 4.6.
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Minggu Ke-
No Kegiatan Oktober November Desember
4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4
Melakukan telaah, studi dan mengumpulkan literatur tentang perawatan
1. payudara
2. Menyusun persiapan penyuluhan tentang perawatan payudara
Melakukan edukasi dengan memberikan penyuluhan tentang perawatan
3.
payudara kepada ibu nifas
Melakukan monitoring dan Evaluasi hasil penyuluhan tentang perawatan
4. payudara
Sumber : Penulis, 2022

42
Tabel 4.7
Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No. Kegiatan Waktu Output
1 Melakukan telaah, 27 oktober s/d Dokumentasi
studi dan 30 oktober 2022 berupa catatan
mengumpulkan literatur dan foto
tentang
perawatan payudara
2 Menyusun persiapan 31 Oktober – 6 Dokumentasi
penyuluhan tentang November 2022 berupa catatan
perawatan payudara dan foto
3 Melakukan edukasi 08 november - Dokumentasi
dengan memberikan 2022 kegiatan
penyuluhan tentang - Alat dan
perawatan payudara bahan serta
kepada ibu nifas sarana dan
prasarana
kegiatan
berupa leaflet
dan video
animasi

4 Melakukan monitoring 14 november 2022 - Lembar soal


dan evaluasi s/d 18 november pre test dan
2022 post test
yang telah di
isi.
- Hasil score
pre test dan
post test
Sumber : Penulis, 2022

4.6. Antisipasi Dan Strategi Menghadapi Kendala


Kegiatan aktualisasi ini tentunya tidak terlepas dari kendala,
terdapat beberapa perkiraan kendala yang mungkin terjadi, sebagai
berikut:
Tabel 4.8.
Antisipasi dan Strategi
No Antisipasi Strategi
1. Melakukan telaah, studi dan Memperbanyak melakukan telaah, studi
mengumpulkan literature dan mengumpulkan literatur
2. Melakukan Persiapan Kegiatan Menyiapkan segala sesuatu yang di
dengan sebaik mungkin. perlukan dalam kegiatan penyuluhan
pertanian tersebut
3. Membuat media penyuluhan Leaflet, Membuat leaflet, Leaflet, Banner dan
Banner dan Visualisasi dengan Visualisasi yang menarik serta mudah
sebaik mungkin. dimengerti.
4. Melukakan kegiatan penyuluhan Melakukan kegiatan penyuluhan pertanian
pertanian tentang pembuatan dengan Bahasa yang mudah di pahami

43
pupuk organik bokashi dengan agar tersampainya informasi yang
semaksimal mungkin diinginkan.
Sumber, penulis, 2022

4.7. Pembimbingan Dengan Mentor


Tabel 4.8.
Pembimbingan Dengan Mentor
Nama Peserta : Friska Bella Pabayo, A.Md.Keb
Satuan Kerja
Tempat Aktualisasi : Ruang Kalawit RSUD Landak
Nama Mentor : Fajar Setiawan, S.Kep, Ners
Catatan Bimbingan dan Media
No Tanggal/Waktu
Hasil Capaian Komunikasi
1 13 Oktober 2022 Pembahasan Isu Tatap muka

2 24 Oktober 2022 Keseluruhan BAB I s/d IV Via Grup Whatsapp

Ngabang, Oktober 2022


Peserta Latsar CPNS Golongan II
Mentor, Angkatan LXIII Tahun 2022

Fajar Setiawan, S.Kep, Ners Friska Bella Pabayo, A.Md.Keb


NIP : 199101132014031001 NIP : 199503272022032009

44
4.8. Pembimbingan Dengan Coach
Tabel 4.10.
Pembimbingan Dengan Coach

Nama Peserta : Friska Bella Pabyo, A.Md.Keb


Satuan Kerja
Tempat Aktualisasi : Ruang Kalawit RSUD Landak
Nama Coach : Dr. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si
Catatan Bimbingan
No Tanggal/Waktu Media Komunikasi
dan Hasil Capaian
1 08 Oktober 2022 Kegiatan : Via Zoom
Memberikan arahan
untuk mengerjakan
bab 2 dan 3 Catatan
: Kerjakan
sesuai dengan format
dan arahan

2 09 Oktober 2022 Kegiatan : Coach Via Grup Whatsapp


memberikan format Bab 2
dan 3 serta memberikan
teknik penulisan
Catatan : ikuti tahapan
dari setiap format yang
diberikan.

3 11 Oktober 2022 Kegiatan : Via Zoom


- Mengidentifikasi dan
menetukan penyebab
isu utama
- Arahan untuk
mengerjakan bab 1, 4
dan 5 serta daftar
pustaka
Catatan : kerjakan sesuai
dengan format dan arahan.

4 11 Oktober 2022 Kegiatan : Coach Via Grup Whatsapp


memberikan format Bab 1, 4
dan 5 serta cara penulisan
daftar pustaka

45
5 16 Oktober 2022 Kegiatan : arahan untuk Via Grup Whatsapp
menggabungkan Bab 1-5,
daftar pustaka, biodata
penulis, dan daftar isi.
Catatan : sesuaikan
dengan format yang ada

6 17 Oktober 2022 - Tambahkan data AKI Via Zoom


di Kab. Landak
- Tambahkan
pengertian nifas
- Penulisan bahasa
asing dimiringkan
- Regulasi UU dijadikan
1 paragraf
- Hitamkan jabatan
penulis
- Nilai berAKHLAK
ditambahkan pendapat
ahli
- Perbaiki fish bone dan
mind mapping
- Daftar pustaka sesuai
abjad
7 20 Oktober 2022 Catatan : Tatap muka
- Ditujuan ditambahkan
yang akan terjadi bila
ibu tidak melakukan
perawatan payudara
- Di bagian kegiatan,
tambahkan menelaah
dari literarur tentang
perawatan payudara
- Perbaiki bab 5
8 22 oktober 2022 Kegiatan : coach Via Grup Whatsapp
memberikan format PPT
Catatan : ikuti setiap
langkah.

46
9 24 Oktober 2022 Kegiatan : arahan Via Zoom
membuat yang baik dan
benar
Catatan : ikuti instruksi
yang ada.

Ngabang, November 2022


Peserta Latsar CPNS Golongan II
Mentor, Angkatan LXIII Tahun 2022

Dr. Ersa Tri Fitriasari, ST, M.Si Friska Bella Pabayo, A.Md.Keb
NIP : 197609182002122005 NIP : 199503272022032009

47
BAB V

PENUTUP

Rencana Aktualisasi yang berisi tentang rencana kegiatan yang akan


dilakukan di unit kerja dapat digunakan oleh peserta pelatihan dasar (Latsar)
dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yaitu BERAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Hrmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Rancangan Aktualisasi ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja peserta
pelatihan dasar dalam menjalankan tugas dan fungsi di instansi tempat kerja.

Dengan meningkatkan minat ibu dalam melakukan perawatan payudara


maka ibu nifas dapat memberikan ASI Eksklusif secara maksimal kepada bayinya.
Sebaliknya jika ibu tidak melakukan perawatan payudara makan akan terjadi
pembengkakan payudara, saluran ASI tersumbat, infeksi pada payudara, puting
tertarik ke dalam dan puting susu lecet.

48
DAFTAR PUSTAKA

Camarihna-Matos, L.M. & Hamideh Afsarmanesh. 2008. Concept of


Collaboration. USA: IGI Global.

Depkes RI. Angka Kematian Ibu di Indonesia. Jakarta; 2012

Edison, dkk. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Alfabeta: Bandung

Halim, Abdul. 2014. Akuntansi Sektor Publik Keuangan Daerah. Jakarta:


Salemba Empat

Kotler, Philip & Keller, K.L. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit
Erlangga

Kusuma, Noura Ayuning, dkk. 2015. Analisis Penggunaan Metode Mind


Mapping Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman (Studi
Kualitatif Siswa Tunarungu Sd Kelas V Di Slb Negeri Semarang). Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang,
Indonesia.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Berorientasi Pelayanan: Modul Pelatihan


Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kompeten: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Harmonis: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Loyal: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Adiptif: Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

49
Peraturan LAN No.1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar Calon


PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Peraturan Pemerintah No. 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2019 tentang


Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang


Pelayanan Publik

Profil Kesehatan Kabupaten Landak Tahun 2017

Profil Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2019

Profil Rumah Sakit Umum Daerah Landak

Purba, H. H. (2008, September 25). Diagram fishbone dari Ishikawa. Retrieved


from http://hardipurba.com/2008/09/25/diagram-fishbone-dari- ishikawa.html,
diakses tanggal 15 oktober 2022.

Rahayu, E. 2010. Perilaku Adaptif Tunagrahita Dewasa Ditinjau Dari Klasifikasi


Tunagrahita. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranta

Sulistiawati, Ida. 2003. Analisis Pengaruh Orientasi Pelanggan, Adaptabilitas dan


Orientasi Pelayanan Terhadap Kinerja Tenaga Penjual. Jurnal Of Managemen,
Vol 4 No.3.

Sulistyawati, A. 2014. Buku Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta:


Penerbit Andi Sulistyawati, A. 2010. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Jakarta: ANDI OFFSET

Undang-Undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Wulandari, Fajar, dkk. 2021. Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Mayarakat:


Sosialisasi Bela Negara Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Dasar Di SMPN 1
Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang

50
BIODATA PENULIS

A. Identitas Pribadi
NIK : 6108016703950004
Nama : Friska Bella Pabayo, A.Md.Keb
NIP : 199503272022032009
Tempat/Tanggal Lahir : Darit, 27 Maret 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan Terakhir : D-III Kebidanan
Agama : Katholik
Status Perkawinan : Kawin
No. HP : 085245005345
Alamat : Jln. Mungguk, Gg. Kesehatan, Desa Raja, Kec.
Ngabang, Kab. Landak, Prov. Kal-
Bar
Email : friskabella69@gmail.com
Hobi : Jalan-jalan

B. Riwayat Pendidikan
SD : SDN No. 16 Ngabang 2000-2006
SMP : SMPN 1 Ngabang 2006 – 2009
SMA : SMA Maniamas Ngabang 2009-2012

51

Anda mungkin juga menyukai