Disusun oleh:
TAHUN 2022
1
ii
iii
DAFTAR ISI
iv
D. Manfaat Hasil Aktualisasi ......................................................................................................... 66
E. Rencana Tindak Lanjut ............................................................................................................. 67
BAB V PENUTUP .................................................................................................................................... 68
A. Kesimpulan .................................................................................................................................. 68
B. Saran ............................................................................................................................................. 69
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 70
LAMPIRAN ............................................................................................................................................... 71
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
OPTIMALISASI KEMAMPUAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN
KHAT (OPTIFLOW) DI RUANG MAWAR
RSUP PERSAHABATAN
Oleh: Raswati Tridiyam, S.Kep.,Ners.1, Ns. Ani Anggriani, S.Kp., M.Kep2, Ani Anisah.,S.KM.,M.KM3
ABSTRAK
Kegiatan aktualisasi dalam agenda Pelatihan Dasar CPNS bertujuan supaya peserat
CPNS mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Beroreintasi
Pelayanan, AKuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif. Menyelesaikan
isu yang ada diruangan tempat bekerja yaitu Kurangnya Kemampuan Perawat
Menggunakan KHAT Optiflow di Ruang Mawar RSUP Persahabatan yang diidentifikasi
sesuai dengan Manajemen ASN dan SMART ASN.
Gagasan kreatif yang dilakukan untuk menyelesaikan isu terpilih diantarnya: 1. Konsultasi
rancangan media edukasi elektronik pengguaan KHAT (optiflow), 2. Pembuatan media
edukasi elektronik panduan penggunaan KHAT (optiflow), 3. Melakukan sosialisasi terkait
penggunaan KHAT (optiflow) kepada perawat, 4.Implementasi penggunaan KHAT
(optiflow) kepada perawat, 5. Evaluasi penggunaan KHAT (optiflow) kepada perawat.
Semua kegiatan telah terlaksana dan mendapatkan hasil yang sesaui dengan harapan
yaitu adanya peningkatan kemampuan perawat dalam menggunakan KHAT (optiflow) di
ruang rawat inap Mawar RSUP Persahabatan dengan menggunakan media edukasi
elektronik berupa scan barcode yang berisi video edukasi dan poster.
Kata kunci: Pelatihan Dasar CPNS, Aktualisasi, BerAKHLAK, Manajemen ASN, SMART ASN,
Penggunaan KHAT (optiflow)
vi
KATA PEGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkanatas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayat-Nya sehingga laporan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Kemampuan
Perawat dalam Penggunaan KHAT (Optiflow) di Ruang Mawar RSUP Persahabatan”
dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Penyusunan laporan ini tidak akan seselai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Direktur Rumah Sakit Umum Persahabatan DR.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K),
FISR, FAPSR yang telah mendukung dan memberikan izin penulis untuk
melaksanakan kegiatan Latsar CPNS 2022
2. Kepala Balai Besar Pelatihan (BBPK) Ciloto Bapak Sjamsul Ariffi, SKM, M.Epid
beserta jajarannya yang telah menyediakan akomodasi dan memfasilitasi proses
latihan dasar CPNS golongan 3 angkatan 2 dimulai dari mooc hingga klasikal.
3. Ns. Ani Anggriani, S.Kp., M.Kep selaku mentor dan Kepala Instalasi Rawat Inap
yang telah membimbing serta memberi masukan selama proses pemilihan isu
hingga penetapan isu dan mendampingi selama proses aktualisasi dan habituasi
di Ruang Mawar RSUP Persahabatan.
4. Ani Anisah.,S.KM.,M.KM selaku coach yang telah membimbing serta memberikan
saran terutama dalam penyusunan rancangan aktualisasi, seminar rancangan,
peroses aktualisasi hingga evaluasi aktualisasi
5. Imam Kastubi, SKM, M.A.Kes aktualisasi yang telah memberikan saran dan
masukan dalam seminar penyusunan rencana aktualisasi dan seminar evaluasi
aktualisasi.
6. Rinawati, S.Kep Ners dan Arlin Ridhania, S.Kep.,Ners selaku kepala ruang mawar
RSUP Persahabatan dan teman-teman ruang Mawar, relawan di ruang Mawar
dukungan dan bimbingan selama melakukan kegiatan aktualisasi dan habituasi
latihan dasar CPNS 2021
7. Teman-teman latsar golongan III angkatan 3 dan teman-teman kelompok 3 (Kak
Ali, Kak Yuni, Kak Anis, Kak Aster, Kak Stefi, Kak Eka, Kak Nikita, Kak Nindya dan
Ka Ayu) tahun 2022 di BPPK Ciloto yang telah memberikan semangat,
vii
memotivasi, berbagi ilmu dan mendoakan dari proses distance learning sampai
pembuatan laporan evaluasi aktualisasi.
8. Orang tua serta keluarga besar saya yang terus memberikan motivasi dan
memberikan dukungan materiil maupun moril
Penulis menyadari dalam penyusunan laporan terdapat banyak kekurangan. Kritik dan
saran yang bersifat membangun penulis sangat harapkan. Semoga laporan ini
bermanfaat. Aamiin. Terimakasih.
Jakarta, Agustus 2022
Penulis
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASN (Aparatur Sipil Negara) dalam UU No. 5 Tahun 2014 merupakan
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi pemerintah. Sedangan PNS (Pegawai Negeri Sipil)
adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki
jabatan pemerintah. Perilaku ASN diatur dengan detail dalam UU ASN No.5
th.2014 pasal 3 yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar, berkode etik, komitmen,
integritas, tanggung jawab pada pelayan publik, berkompeten dan professional
dalam bertugas.
Peraturan Undang-undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
dengan merujuk Pasal 63 ayat (3) dan ayat (4) tentang Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses diklat
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang.
Diklat terintegrasi yang dimaksud adalah sebuah diklat yang tidak hanya
berlangsung secara klasikal di kelas, akan tetapi juga mencakup aktualisasi hasil
pembelajaran di kelas ke tempat kerja masing-masing CPNS. Diklat terintegrasi
dimaksudkan untuk menguatkan nilai-nilai dan pembentukan karakter dalam
mencetak seorang PNS.
Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
bahwa pelaksanaan Latsar kali ini menekankan pada aspek efisien tapi tidak
mengubah atau mengurangi tujuan Latsar CPNS yakni untuk membentuk karakter
PNS di Indonesia. Jika pada sebelumnya ditetapkan bahwa setiap CPNS harus
melalui masa prajabatan, dimana masa prajabatan ini merupakan masa
1
percobaan selama 1 tahun yang wajib dijalani oleh setiap CPNS melalui proses
Pendidikan dan pelatihan dengan metode kalsikal. Namun, pada pelaksanaan
Latsar tahun 2022 ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan Latsar yang dahulu.
Penyelenggaraan diklat diadakan dalam 4 kegiatan MOODC, distant
learning, Aktualisasi dan Klasikal. Dalam setiap kegiatan CPNS diberikan 4
agenda yang berisikan berbagai agenda. Agenda pertama agenda sikap prilaku
bela negara (wawasan kebangsaan dan nilai-nilai bela negara, analisis isu
kontemporer dan kesiapsiagaan bela negara), kedua agenda nilai-nilai dasar PNS
BerAKHLAK (Beroreintasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif dan Kolaboratif), agenda ketiga mengenai SMART Groverence dan
Manajemen ASN dan untuk agenda keempat peserta melaksanakan rancangan
aktualisasi hingga penerapan aktualisasi atau habituasi. Pada agenda keempat
peserta akan mengelola permasalah sesuai dengan bidang keilmuan yang ada di
sekitar lingkungan kerja untuk diberikan solusi sehingga masalah tersebut dapat
teratasi.
Aktualisiasi ini disusun oleh penulis yang berprofresi sebagai perawat yang
dituntut untuk melakukan pelayanan terbaik sebagai pelayan publik yang sesuai
dengan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK. Proses dimulai dengan melakukan
identifikasi isu-isu aktual yang terdapat pada unit kerja, kemudian menentukan isu
aktual dengan melakukan penapisan isu di unit kerja, melakukan analisis akar
masalah yang dipilih, menentukan ide atau gagasan solutif untuk memecahkan isu
yang dipilih, hingga melaksanakan, memonitoring dan mengevaluasi terhadap
rancangan aktualisasi yang telah disusun. Dari berbagai isu yang didapatkan di
unit kerja penulis memilih isu mengenai kurangnya kemampuan perawat dalam
menggunakan optiflow di Ruang Mawar RSUP Persahabatan. Pernafasan
merupakan salah sistem yang penting bagi tubuh manusia.
Pemenuhan kebutuhan dasar manusia menurut Maslow yaitu sangat lah
penting, pernafasan merupakan kebutuhan fisiologis yang harus dipenuhi
(Mubarok & Chayatin, 2009). Melihat pentingnya hal tersebut diperlukan
penyelesai mengenai tatacara penggunaan alat optiflow dengan benar dan tepat.
2
B. Tujuan Aktualisasi
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabrakan, maka tujuan dari pelaksanaan
aktualisasi ini adalah:
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari penulisan aktualisasi adalah:
3
2. Manfaat bagi Rumah Sakit
Dapat menjadi bahan masukan terkait isu-isu yang terjadi di unit dan dengan
penyelesaian isu tersebut dapat memberikan pelayanan yang prima untuk
stakeholder terutama di unit rawat inap RSUP Persahabatan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil Instansi
Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan atau RSUP Persahabatan
merupakan rumah sakit umum tipe A yang terletak pada Jl. Persahabatan Raya
No.1, RT.16/RW.13, Rawamangun, Kec. Pulo Gadung, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Rumah sakit yang didirikan di lahan seluas
134.521 m2 ini sekarang berstatus sebagai rumah sakit rujukan nasional untuk
penyakit pernapasan. Periode I (1963-1975) Pada periode awal ini RSUP
merupakan rumah sakit satelit dari RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Tenaga-tenaga medis yang bekerja di RS Persahabatan pada periode ini terdiri
atas dokter ahli (spesialis) dan para dokter asisten dari RSCM-FKUI dan dokter
ahli dari Rusia. Setelah Peristiwa G30SPKI, sesuai kebijakan Orde Baru, semua
tenaga dokter ahli dari Rusia dikembalikan ke negaranya. Periode II (1975-1992)
ditandai dengan adanya perubahan “status” RS Persahabatan menjadi rumah
sakit mandiri, lepas dari RSCM dan selanjutnya menjadi rumah sakit umum (RSU)
kelas B-3 wilayah Jakarta Timur.
Sebagian dokter yang tadinya berasal dari RSCM, kemudian
mengkhususkan diri dan mendalami cabang ilmu kedokteran di bidang respirasi
(system dan organ pernapasan) seperti: pulmonology, bedah toraks, patologi
respirasi, radiologi respirasi dll, akhirnya mampu menjadikan RSUP Persahabatan
menjadi rumah sakit rujukan Nasional untuk penyakit paru. Periode III (1992-2002)
RSUP ditetapkan menjadi Rumah Sakit Swadana sejak tanggal 2 September 1992
dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 747/Men.Kes/SK/IX/1992.
Tahun 1997 RSUP memperoleh akreditasi penuh dari Departemen
Kesehatan RI untuk 5 kegiatan melalui 7 standar pelayanan rumah sakit. Periode
IV (2002-2005) tahun 2002 RSUP berubah menjadi Perusahaan Jawatan dan
tahun 2005 RSUP lulus akreditasi dari DEPKES RI untuk 16 standar pelayanan
rumah sakit. Periode V (2005-2011) tahun 2005 menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI no: 1679/MENKES/PER/XII/2005 bahwa RSUP adalah Unit
Pelaksana Teknis (UPT) di 5 lingkungan Departmen Kesehatan yang berada
5
dibawah dan bertanggung jawab kepada Jenderal Bina Pelayanan Medik. Periode
VI (2011-2015) pada tanggal 3 maret 2011 terjadi peningkatan fungsi RSUP
menjadi rumah sakit kelas A penilaian yang dilakukan Kementrian Kesehatan.
Periode VII (2015-sekarang) Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Lulus JCI
(Joint Commission International) Follow up survey 27-28 Febuari 2019, dan lulus
SNARS (Standar Nasional Akreditasi RS) 29-30 April 2019.
Visi RSUP Persahabatan yaitu “Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia dengan
Unggulan Respirasi”. Dengan misi yaitu:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan
keselamatan, berbasis teknologi terkini
2. Melaksanakan fungsi rujukan respirasi nasional
3. Melaksanakan tata kelola berstandar internasional, ramah lingkungan
dan efisien
4. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelatihan kedokteran dan
kesehatan
Dengan motto “Melayani Secara Bersahabat” dan tata nilai yang disingkat
dengan PIKKO. Merupakan nilai-nilai organisasi yang telah disepakati bersama
yaitu PIKKO disertai 10 perilaku utama, yaitu:
1. Profesionalisme: Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan memiliki tanggungjawab, konsisten, bekerja keras,
kompeten, santun, keselamatan dan selalu memberikan solusi terbaik.
2. Integritas: Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
harus berani, jujur, iklasdan teguh dalam menyatukan hati, kata dan
perbuatan, disiplin dan komit dalam menjunjung tinggi kode etik profesi.
3. Kolaborasi Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan
harus bekerjasama dilandasi semangat toleransi dalam menciptakan
keselarasan dan keserasian yang sinergis, obyektif dan terpadu.
4. Kesempurnaan. Kesempurnaan Setiap karyawan Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan pantang menyerah menjadi yang terdepan dengan
kinerja melebihi harapan, dan terus menerus melakukan pembelajaran
dan perbaikan.
6
5. Orientasi pada pelanggan Setiap karyawan Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan harus cepat, tepat, mudah dan terbuka, inovatif proaktif
dan empati.
7
B. Struktur Organisasi
Manajer Admin Umum Manajer Pelayanan Intalasi Rawat Manajer Pelayanan Instalasi
Manajemen Pelayanan INstalasi
Instalasi Rawat Inap Inap A Rawat Inap B Rawat Inap C
KARU BEDAH
KELAS KARU KARU DAHLIA
WIJAYAKUSUMA
KARU PERINA
KARU PINERE/
SOKA BAWAH
KARU
KEBIDANAN
8
C. Profil Peserta
NIP : 199505292022032002
9
D. Nilai-nilai Dasar ASN
Nilai-nilai dasar PNS diimplementasikan dalam kata “Berakhlak” yang
merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. (LAN RI, 2021)
1. Berorientasi Pelayanan
Definisi berorientasi pelayanan merupakan komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Kalimat afirmasi dari nilai
dasar ini yaitu : “Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat”. Adapun panduan perilakunya dijabarkan sebagai
berikut :
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat
b. Ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan.
c. Melakukan perbaikan tiada henti
2. Akuntabel
Definisi Akuntabel yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Kalimat afirmasi dari nilai dasar ini yaitu : “Kami bertanggung
jawab atas kepercayaan yang diberikan”. Adapun panduan perilakunya
dijabarkansebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin,dan berintegritas tinggi
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
c. Tidak menyalahgunakan wewenang dan jabatan.
3. Kompeten
Definisi kompeten yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Kalimat afirmasi dari nilai dasar ini yaitu : “Kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas”. Adapun panduan perilakunya dijabarkan
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah
10
b. Membantu orang lain belajar
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Definisi harmonis adalah saling peduli dan menghargai perbedaan.
Kalimat afirmasi dari nilai dasar ini yaitu : “Kami saling peduli dan
menghargai perbedaan”. Adapun panduan perilakunya dijabarkan sebagai
berikut :
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya
b. Suka menolong orang lain.
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Definisi loyal adalah berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
bangsa dan negara. Kalimat afirmasi dari nilai dasar ini yaitu : “Kami
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara”. Adapun
panduan perilakunya dijabarkan sebagai berikut :
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI serta pemerintahan yang sah.
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi dan Negara.
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara
6. Adaptif
Definisi adaptif yaitu terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. Kalimat afirmasi dari nilai
dasar ini yaitu : “Kami terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan
ataupun menghadapi perubahan”. Adapun panduan perilakunya
dijabarkan sebagaiberikut :
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan.
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas.
c. Bertindak proaktif.
11
7. Kolaboratif
Definisi kolaboratif yaitu membangun kerjasama yang sinergis. Kalimat
afirmasi dari nilai dasar ini yaitu: “Kami membangun kerjasama yang
sinergis”. Adapun panduan perilakunya dijabarkan sebagai berikut :
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi.
b. Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah.
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk
tujuanbersama
12
Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja sesuai
dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam
rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Kehadiran dari PPPK tersebut
dalam manajemen ASN, menegaskan bahwa tidak semua pegawai yang
bekerja untuk pemerintah harus berstatus PNS, namun dapat berstatus
sebagai pegawai kontrak dengan jangka waktu tertentu. Hal tersebut
bertujuan untuk menciptakan budaya kerja baru dan menumbuhkan
suasana kompetensi di kalangan birokrasi yang berbasis pada kinerja.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah
serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik. Pegawai ASN dilarang menjadi anggota dan/atau pengurus partai
politik. Selain untuk menjauhkan birokrasi dari pengaruh partaipolitik, hal
tersebut dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran, dan
tenaga pada tugas yang dibebankan. Oleh sebab itu, dalam pembinaan
karier pegawai ASN, khususnya di daerah dilakukan oleh pejabat
berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN
berfungsi sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan publik;
2) Pelayan publik; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
2) Memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas,
3) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
13
c. Hak dan Kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh
hukum, suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi
maupun umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau
layak diterima. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan
ASN dan akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak PNS dan PPPK
yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak memperoleh:
1) gaji, tunjangan, dan fasilitas;
2) cuti;
3) jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
4) perlindungan; dan
5) pengembangan kompetensi
14
1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan
dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
7) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
8) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan
pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN
bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan
kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang Berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
15
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ini menjadi acuan
bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah. Fungsi kode
etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara
dalam menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai
baik.
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi
publik/aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan
kewenangannya Etika birokrasi penting sebagai panduan norma bagi
aparat birokrasi dalam menjalankan tugas pelayanan pada masyarakat
dan menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan priabdi,
kelompok dan organisasinya. Etika diarahkan pada kebijakan yang
benar-benar mengutamakan kepentingan masyarakat luas.
16
a. Cakap Bermedia Digital (Digital Skills)
Indikator cakap bermedia digital adalah Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti
lunak TIK serta system operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Budaya Bermedia Digital (Digital Culture)
Indikator budaya bermedia digital merupakan kemampuan dari individu
dalam membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika dalam kehidupan sehari-hari.
c. Etika Bermedia Digital (Digital Ethics)
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari,
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan,
dan mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan
sehari-hari
d. Aman Bermedia Digital (Digital Savety)
Indikator aman bermedia digital merupakan sebuah Kemampuan
individu dalam mengenali,menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
F. KHAT (Optiflow)
17
2. Tujuan Penggunaan KHAT
Tabel 2.2
Tujuan Penggunaan KHAT
Mekanisme Manfaat fisiologis dan klinis
Kanula hidung yang lentur Meningkatkan kenyamanan pasien
Pemanasan dan pengatur kelembaban Evakuasi sekresi
Mencegah kerusakan epitel saluran napas
Menurunkan beban kerja napas
Meningkatkan kenyamanan pasien
Buangan ruang rugi nasofaring Memperbaiki ventilasi dan pengantaran
oksigen
Efek tekanan positif saluran napas yang Menangani auto PEEP
kontinu Menurunkan beban kerja napas
Memperbaiki oksigenisasi
Arus tinggi Meningkatkan realibilitas FiO2
Memperbaiki pola napas
18
4. Algoritma Penggunaan KHAT
Gambar 2.3
Pasien gagal nafas akut dengan COVID-19
19
Gambar 2.4
Pasien dengan gagal nafas akut
20
5. Komplikasi Penggunaan KHAT
a. Keterlambatan intubasi pada saat terapi oksigen KHAT gagal memberikan
perbaikan klinis pada pasien. Membiarkan pasien bernapas spontan dalam
jangka waktu yang cukup lama dapat memperburuk sifat dan tingkat cedera
awal, sebuah konsep yang disebut cedera paru akibat tindakan sendiri (patient
self-inflicted lung injury).
b. Komplikasi pneumotoraks dan pneumomediastinum terjadi pada kasus anak.
Pada kasus tersebut, pemberian oksigen dilaporkan melebih protokol yang
dianjurkan
c. Pada penggunaan KHAT untuk oksigenasi apneik, salah satu komplikasi
potensial adalah hiperkapnia yang berlebihan.
d. Insuflasi lambung (masuknya udara ke dalam lambung) merupakan komplikasi
teoritis yang terjadi akibat KHAT dikarenakan KHAT menciptakan tekanan
jalan napas positif. Peningkatan arus 10 L/menit diketahui menyebabkan
peningkatan tekanan jalan napas nasofaringeal sebanyak 1,2 cmH2O,
sebagaimana diobservasi saat sukarelawan sehat bernapas dengan mulut
tertutup disertai penggunaan KHAT.
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Isu merupakan suatu fenomena yang diartikan sebagai masalah atau suatu hal
yang menjadi menarik perhatian orang banyak, sehingga menjadi bahan yang
layak untuk didiskusikan. Isu dapat berasal dari berbagai macam hal mulai dari
masyarakat, instansi, kondisi lingkungan dan suatu kebiasaan. Sebuah isu
dapat menimbulkan dampak negatif berupa ancaman, gangguan, tantangan
dan hambatan. Penulis mengidentifikasi beberapa isu yang diperoleh
berdasarkan hasil dari pengamatan, observasi dan wawancara yang dilakukan
penulis selama bertugas di Ruang Mawar RSUP Persahabatan.
23
2. Kurangnya pemahaman perawat dalam penyusunan safety box dan
pemilahan limbah medis yang tidak sesuai di Ruang Mawar RSUP
Persahabatan
Safety box adalah tempat pembuangan limbah benda tajam seperti jarum,
ampul sisa obat dan vial. Safety box merupakan standar rumah sakit untuk
menampung sementara limbah medis untuk kemudian dipindahkan ke
tempat lain. Tempat sampah ini didesain khusus utuk melindungi dari
bahaya dan melindungi sampah yang ada didalamnya agar tidak
menimbulkan infeksi dan safety box merupakan tempat sampah sekali
pakai yang tidak bisa didaur ulang. Safety box di desain dari kardus tebal
yang tidak tembus oleh tusukan jarum dan tahan air berukuran 5-12 lt.
Di RSUP Persahabatan terdapat tempat sampah medis dan non medis,
untuk medis warna kuning, plastik kuning, sticker medis. Dan Non Medis =
warna hijau, plastik hitam, sticker non medis. Namun saat adanya covid-19
RSUP Persahabatan memodifikasi beberapa ruangan menjadi ruang covid
salah satunya Ruang Mawar.Tempat sampah menggunakan warna kuning,
karna penularan covid yang sangat cepat sehingga semua limbah dari
kamar pasien dibuat infeksius semua.
Setelah perubahan kondisi covid-19 Ruang Mawar menjadi ruang rawat
biasa Kembali. namun saat penulis melihat masih adanya sejawat yang
membuang masker ditempat hitam dan membuang sisa makanan di
sampah hitam
Dampak:
Penyusunan yang memerlukan beberapa tahap, mudah penuh maximal
pengisian ¾.
Keterlibatan pihak-pihak yang akan merasakan dampak isu tersebut adalah
pasien, keluarga pasien, perawat, cleaning service, tenaga Kesehatan
lainnya dan instansi. Keterkaitan isu tersebut dengan agenda III
manajemen ASN yaitu dimana sebagai pelayan publik harus membangun
24
lingkungan kerja yang kondusif. Selain itu nilai ASN harmonis terganggu
dengan ada pemeliharan limbah yang tidak sesuai banyak resiko yang
ditimbulkan bagi pegawaimaupun pasien.
25
Gambar 3.3 Pembuangan Sampah Yang Tidak Sesuai
26
dan observasi selama penulis berdinas di ruangan menemui beberapa
kasus pada lembar observasi pasien EMR H05 hasil balans cairan pasien
hasil positif atau negative berlebih, dalam pengisian lembar H05 balans
cairan juga antara input infus yang masuk dan tersediaan di pasien tidak
sesuai karena pada infus pasien tidak dituliskan pemberian mulai jam
berapa dan habis pada jam berapa, dan perawat tidak sesuai untuk mengisi
balans cairan pasien (antara input dan output pasien) selain itu juga apabila
hasil positif atau negative berlebih belum ada penyamaan presepsi
tindakan selanjutnya yang dilakukan dengan hasil balans cairan tersebut.
Selain itu 11 dampak yang ditimbukan dari pemantauan balance cairan
yang belum sesuai apabila hasil balans cairan positif berlebih atau negatif
bisa menyebabkan hipovolemi atau hipervolemi, apabila hipovolemi
menyebabkan dehidrasi pada pasien dan hipervolemi menyebabkan
edema pada pasien.
Dampak yang akan terjadi apabila isu ini tidak segera diselesaikan,
diantaranya :
a. Jika tidak termonitoring kebutuhan cairan pasien akan tidak sesuai
advis
b. Jika infus yang habis lebih cepat dapat menimbulkan infiltrasi dimana
darah dapat tersedot naik ke selang infus
c. Meningkatkan risiko infeksi pada pasien
d. Meningkatkan risiko komplain pasien maupun keluarga pasien
Keterlibatan pihak-pihak yang akan merasakan dampak isu tersebut
adalah pasien, keluarga pasien, perawat, tenaga Kesehatan lainnya dan
instansi. Keterkaitan isu tersebut dengan agenda III Manajemen ASN
adalah ASN sebagai pelayan publik belum optimal dalam menjalankan
tugasnya yaitu belum menjalankan pelayanan publik yang yang
professional dan berkualitas. Selain itu nilai ASN berorientasi pada
pelayanan juga terganggu dikarenakan dengan adanya isue diatas
pelayanan tidak akan berorientasi secara maksimal dan tentu akan banyak
resiko komplain yang didapatkan dari pasien maupun keluarga pasien. Hal
27
ini juga berhubungan dengan kewajiban ASN yaitu melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab, keberlangsungan pelayaanan dan kelancaran pelayanan
merupakan bentuk tanggung jawab dari ASN oleh karena itu perlu adanya
kesadaran dari diri pribadi agar dapat memberikan pelayanan yang prima
dengan kualitas terbaik.
28
Adanya alat optiflow atau bisa disebut HFNC (High Flow Nasal Cannula)
atau KHAT (Kanula Hidung Arus Tinggi) yang biasa digunakan kepada
pasien bila kebutuhan oksgien saat menggunakan NRM (Non Rebreathing
Mask) dirasa kurang memenuhi kriteria oleh dokter. Alat ini memerlukan
beberapa komponen dan perakitan dalam menggunakannya yang
membuat beberapa perawat masih belum paham.
Kasus yang ditemukan bahwa beberapa perawat masih asing dengan
tatacara perakitan hingga pengoprasian alat optiflow. Penggunaan optiflow
di ruang Mawar pada bulan Mei terdapat kurang lebih 10 pasien yang
menggunakan dengan kapasitas bed 20. Karena sebelumnya ruang mawar
jarang menggunakan alat tersebut. Semakin banyaknya jumlah pasien
yang menggunakan hal tersebut dapat menjadi pengahambat pelayanan
dan tindakan kepada pasien.
Dampak yang akan ditimbulkan bila isu tidak diatasi:
a. Meningkatkan lamanya perawatan pasien
b. Kondisi pasien semakin memburuk
c. Meingkatkan risiko komplain
d. Meningkatkan kehawatiran pada pasien dan keluarga
e. Perawat dianggap tidak berkompeten
Keterlibatan pihak-pihak yang akan merasakan dampak isu tersebut adalah
pasien, keluarga pasien, perawat, tenaga Kesehatan lainnya dan instansi.
Keterkaitan isu tersebut dengan agenda III Manajemen ASN adalah ASN
sebagai pelayan publi belum optimal dalam menjalankan tugasnya yaitu
belum menjalankan pelayanan publik yang yang professional dan
berkualitas dan tampak belum kompetennya dalam pelayanan publik. Hal
ini juga berhubungan dengan kewajiban ASN yaitu melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab, keberlangsungan pelayaanan dan kelancaran pelayanan
merupakan bentuk tanggung jawab dari ASN.
29
Gambar 3.5 Alat Optiflow AIRVO
B. Core Isu
Dari beberapa isu di atas, langkah selanjutnya yakni melakukan analisis isu
untuk mendapatkan isu prioritas. Analisis isu menggunakan dua tahapan, yaitu
analisis dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness dan
Growth). Analisis isu digunakan untuk memastikan bahwa isu tersebut benar
menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahan
masalahnya. Teknik U (Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth). Analisis
isu dengan menggunakan metode USG meliputi:
1. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti
2. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
30
Tabel 3.1 Analisis Isu menggunakan Metode USG
NO. ISU DESKRIPSI ANALISA ISU
1. Belum optimalnya penggunaan Alat POCT Urgency
(Point Of Care Testing) di Ruang Mawar RSUP Merupakan alat yang harus dapat
Persahabatan digunakan dan merupakan alat baru
Seriousness
Bila kemampuan perawat tidak ditingkatkan
akan menganggu kinerja diruangan
membuat lama perawatan yang meningkat
Growth
Isu yang tidak diatasi pasien terlambat
mendapat penanganan yang berakibat
hingga kematian karena perawat tidak
mengetahui kadar gula darah yang mungkin
mengalami hipo/hperglikemi.
2. Kurangnya pemahaman perawat dalam Urgency
penyusunan safety box dan pemilahan limah Sampah merupakan pusat dari kuman dan
medis yang tidak sesuai di Ruang Mawar RSUP bakteri dan berbahaya. Isu tersebut masih
Persahabatan sering terjadi di Ruangan Mawar
Seriousness
Isu tersebut dianggap harus segera
ditangaani karena mengakibatkan
tercampurnya sampah medis dan non
medis, serta sampah tajam tidak dapat
terorganisir dengan baik.
Growth
Isu tersebut mampu menimbulkan kerugian
bagi perawat, Cleaning Service, pasien dan
juga Rumah Sakit tentunya.
3. Belum optimalnya monitoring cairan (balance Urgency
cairan) kepada pasien di Ruang Mawar RSUP Isu tersebut masih terjadi di Ruangan
Persahabatan Mawar RSUP Persahabatan yang
merupakan rumah sakit rujukan nasional,
tidak hanya respirasi namun juga beberapa
kasus lainnya. Kebutuhan cairan yang tidak
sesuai dapat mengakibatakan
hipo/hipervolemik yang berimbas kepada
beberapa organ ditubuh.
Seriousness
Isu tersebut dianggap serius karena
berkaitan langsung dengan pasien
31
Growth
Isu tersebut bila tidak diatasi akan
mengakibatkan kerusakan pada bebrapa
organ pasien seperti, jantung, ginjal, paru dll
hingga menyebabkan kematian.
4. Kurang optimalnya perawat dalam Urgency
menggunakan KHAT (optiflow) di ruang Mawar RSUP Persahabatan sebagai pusat rujukan
RSUP Persahabatan paru nasional yang menerima pasien paru
dari beberapa rumah sakit yang belum
tertangani dengan baik salah satunya alat
bantu nafas. Bila perawat belum optimal
akan membahayakan dan dianggap tidak
kompeten.
Seriousness
Isu tersebut akan berakibat kepada banyak
pihak terutama pasien yang dapat
mengalami kematian bila isu tersebut belum
teratasi. Kematian pasien yang
diakibatakan oleh kelalaian petugas akan
menjadikan KTD.
Growth
Kemungkinan yang terburuk bila tidak
ditangani yaitu pasien akan terlampat
mendapatkan tindakan yaitu kematian.
32
3. Belum optimalnya 3 3 3 9 II
monitoring cairan (balance
cairan) kepada pasien di
Ruang Mawar RSUP
Persahabatan
4. Kurang optimalnya perawat 4 5 3 12 I
dalam menggunakan KHAT
(optiflow) di ruang Mawar
RSUP Persahabatan
33
2 Kurang memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak memburuk Memburuk dalam kurun waktu >1 tahun
34
Gambar 3.6 Diagram Fishbone Core Issue
Jumlah pasien yang banyak
MAN
ENVIRONMENT
Belum pahamnya
perawat mengenai tata
Kurangnya motivasi
pengoprasian optiflow Aktivitas dan
mencari cara
mobilitas
pengoprasionalan optiflow
Kurangnya Rasional peawat
pengalaman dalam dengan tugas
Masa kerja
penggunaan tidak seimbang Kurangnya SDM
lain yg membantu Kurang optimalnya
Tingkat pendidikan
pemeriksaan
perawat dalam
penunjang
menggunakan KHAT
(optiflow) di Ruang
Belum adanya resosialisasi Mawar RSUP
mengenai pengoprasional Kurangnya media Persahabatan
optiflow edukasi
Terbatasnya
jumlah optiflow
Terbatasnya SDM yang Belum adanya
memahami optiflow panduan yang mudah
Anggaran sarana
Refrensi terbatas dimengerti prasarana terbatas
Tidak semua
ruang memiliki
METHODS MATERIAL
35
Berdasarkan hasil analisis penyebab isu dengan menggunakan diagram
fishbone, diperoleh beberapa penyebab yang perlu diselesaikan yaitu:
1. Belum adanya panduan yang mudah dimengerti terkait pengoprasian
optiflow
2. Belum pahamnya perawat mengenai tatacara pengoprasian optiflow
3. Belum adanya resosialisasi mengenai pengoprasionalan optiflow
4. Belum adanya monitoring berjenjang terkait penggunaan optiflow
5. Terabatasnya jumlah alat optiflow
36
E. Matrik Rancangan Aktualisasi
Rancangan aktualisasi yang terdiri dari kegiatan kemudian output dan manfaat kegiatan, tahapan kegiatan
beserta output, bukti dan keteraitannya dengan nilai-nilai dasar BerAKHLAK, kontribusi output kegiatan terhadap
visi, misi, dan nilai organisasi tergambar pada tabel matrik rancangan aktualisasi seperti pada tabel dibawah ini
Tabel 3.7 Matriks Rancangan Aktualisasi
No. Kegiatan, Output Tahapan Kegiatan Keterkaitan Substansi Nilai- Keterkaitan Substansi Kontribusi Output Kegiatan Kontribusi Output
dan manfaat nilai Dasar Manajemen ASN dan SMART Terhadap Visi-Misi Kegiatan Terhadap
kegiatan ASN Organisasi Penguatan Nilai Organisasi
pemecahan isu
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Konsultasi 1.1. Mencari dan Saya akan aktif mencari SMART ASN Dengan adanya panduan atau 1. Orientasi pada
rancangan media mengumpulkan referensi terkait pengguaan Berwawasan global instruksi pengoprasian optiflow Pelanggan
edukasi elektroni referensi materi optiflow di buku maupun Menguasai IT dan Bahasa mendukung salah satu visi dari Dengan meningkatkan
penggunaan KHAT terkait pengguaan internet (adaptif) dengan asing rumah sakit yaitu “Menjadi pemahaman dan
optiflow KHAT optiflow cermat dan teliti (akuntabel) Berjiwa Hospitality Rumah Sakit Kelas Dunia kemampuan
sesuai dengan standar Peran dengan Unggulan penggunaan optiflow
Output : keselamatan pasien atau IPSG Pelayan publik Respirasi”. selain itu dari sehingga dapat
Adanya rancangan (International Patient Safety Kewajiban kegiatan ini diharapkan untuk membentuk pribadi
media edukasi Goals) menurut JCI (Joint Melaksanakan tugas perawat agar selalu perawat yang ber-
elektronik intruksi Commission International) kedinasan penuh pengabdian meningkatkan kemampuan kompeten dengan selalu
pengguaan yang diadopsi oleh pemerintah Menunjukan keteladanan dan dan ilmunya. berorientasikan
KHAToptiflow Indonesia dan tertuang dalam integeritas pelayanan yang
PERMENKES-RI No. Kode Etik berkualitas.
1691/MENKES/ PER/VII/2011 Memegang teguh niali-nilai 2. Kesempurnaan
Manfaat : (loyal) tentang keselamatan ASN Dengan pembuatan
Dengan melakukan pasien di rumah sakit yaitu Menggunakan kekayaan & media pembelajaran
kosultasi Komunikasi Efektif barang milik negara secara menunjukan kinerja
rancangan media (Berorientasi Pelayanan). bertanggung jawab terbaik serta diringi
edukasi elektronik Selain itu, dengan mencari dari Memberikan informasi dengan pembelajaran dan
intruksi pengguaan berbagai referensi akan benar perbaikan terus menerus
KHAT optiflow membuat saya semakin
dapat menjadi mengembangkan ilmu
acuan atau standar pengetahuan yang saya miliki
panduan dalam (kompeten).
pembuatan media 1.2. Berkonsultasi Saya akan menghubungi
edukasi elektronik kepada mentor mentor dengan bahasa yang
pengguaan KHAT dan KSM Paru baik dan sopan (loyal) untuk
optiflow terkait kontrak waktu berkonsultasi
penyusunan menggunakan media telepon
media edukasi seluler atau WhatsApp
37
elektronik (adaptif) untuk menentukan
pengguaan waktu berkonsultasi agar tidak
optiflow mengganggu jam kerja atau
proses pelayanan
(berorientasi pelayanan)
sehingga dalam proses
konsultasi dapat tercipta
suasana yang kondusif
(harmonis). Saya meminta ijin
kepada mentor untuk
berkonsultasi (kompeten)
mengenai panduan terkait
pengguaan optiflow. Saat
bertemu dengan mentor saya
akan datang tepat waktu
(akuntabel) dan
berpenampilan rapi serta akan
menerima setiap masukan
(harmonis) yang diberikan dari
mentor terkait kegiatan yang
saya lakukan dan siap untuk
memperbaiki (adaptif, loyal).
Setiap masukan, kritik dan
saran akan saya perhatikan
sebagai bahan untuk belajar
dan berkembang saya
sehingga dapat memberikan
perbaikan yang maksimal
(kompeten)
1.3. Meminta izin dan Saya akan menghubungi dan
koordinasi kepada menemui kepala ruang untuk
kepala ruang meminta ijin dan koordinasi
Mawar di RSUP (Kolaboratif). Saat
Persahabatan berkoordinasi saya akan
media edukasi kontrak waktu agar tidak
elektronik mengganggu proses
pengguaan pelayanan di rumah sakit
optiflow (berorientasi pelayanan)
sehingga dalam proses
berkoordinasi dengan suasana
yang kondusif (harmonis).
Saat bertemu saya akan
datang tepat waktu
(akuntabel) dan dengan
penampilan yang rapi saat
38
berkoordinasi terkait
penerapan draft penggunaan
optiflow. Saya akan menerima
masukan (harmonis) yang
diberikan oleh kelapa ruang
terkait penerapan kegiatan
(akuntabel) di ruangan dan
siap untuk memperbaiki
(adaptif, loyal). Setiap
masukan, arahan dan saran
akan saya terima dan sebagai
pembelajaran bagi saya untuk
dapat memperbaikinya.
(kompeten)
2. Pembuatan media 2.1. Finalisasi draf yang Saya akan aktif mencari SMART ASN Dengan adanya media edukasi 1. Kesempurnaan
elektronik telah referensi terkait pengguaan Profesionalisme sebagai salah satu
elektronik untuk perawat dalam
dikonsultasikan optiflow di buku maupun Berwawasan global tenaga Kesehatan rumah
elektronik mengenai internet (adaptif) dengan Menguasai IT dan Bahasa pengguaan optiflow sakit perlu terus menerus
panduan penggunaan cermat dan teliti. Selain itu, asing untuk belajar, merefresh
mendukung misi rumah sakit
penggunaan optiflow dengan mencari dari berbagai Peran dan mengupdate ilmu
KHAT optiflow referensi akan membuat saya Pelaksana Kebijakan Publik yaitu “Melaksanakan yaitu penggunaan
semakin mengembangkan ilmu Pelayan publik optiflow untuk
pelayanan kesehatan yang
Output : pengetahuan yang saya miliki Kewajiban meningkatkan standar
Adanya media (kompeten). Melaksanakan tugas berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien dan
elektronik intruksi 2.2. Membuat media Saya menggunakan aplikasi ini kedinasan penuh pengabdian membentuk pelayanan
keselamatan, berbasis
pengguaan optiflow edukasi elektronik mampu meingkatkan Menunjukan keteladanan dan menjadi yang terdepan
menggunakan scan kompetensi diri saya integeritas teknologi terkini” selain itu 2. Kolaborasi
barcode (kompeten) Kode Etik Bekerjasama dengan
dari kegiatan ini diharapkan
Manfaat : Saya mengerjakan media Memegang teguh niali-nilai mentor dan kepala ruang
Dengan adanya edukasi elektronik dengan ASN dengan adanya media edukasi bentuk pelayanan yang
media edukasi tanggung jawab seperti mudah Memberikan informasi yang terbaik
elektronik dapat menjadi media
elektronik intruksi dibaca dan dimengerti benar 3. Orientasi Pada
pengguaan KHAT (harmonis, akuntabel) Tidak menyalahgunakan bagi perawat dalam Pelayanan
optiflow Menggunkan media ektronik informasi intern Mengutamakan
pengguaan optiflow
dapat menjadi untung mengurangi pemakaian pelayanan namun tetap
acuan atau standar kertas (adaptif) meningkatakan
panduan dalam 2.3. Berkonsultasi hasil Saya akan menghubungi keilmuan.
perawat melakukan akhir media edukasi mentor dengan bahasa yang
pengguaan optiflow elektronik dengan baik dan sopan (loyal) untuk
kepala ruang dan kontrak waktu berkonsultasi
mentor sebelum menggunakan media telepon
dipaparkan seluler atau WhatsApp
(adaptif) untuk menentukan
waktu berkonsultasi agar tidak
39
mengganggu jam kerja atau
proses pelayanan
(berorientasi pelayanan)
sehingga dalam proses
konsultasi dapat tercipta
suasana yang kondusif
(harmonis). Saya meminta ijin
kepada mentor dan kepala
ruang untuk berkonsultasi
(kompeten) mengenai media
edukasi elektronik terkait
pengguaan optiflow. Saat
bertemu dengan mentor saya
akan datang tepat waktu
(akuntabel) dan
berpenampilan rapi serta akan
menerima setiap masukan
(harmonis) yang diberikan dari
mentor terkait kegiatan yang
saya lakukan dan siap untuk
memperbaiki (adaptif, loyal).
Setiap masukan, kritik dan
saran akan saya perhatikan
sebagai bahan untuk belajar
dan berkembang saya
sehingga dapat memberikan
perbaikan yang maksimal
(kompeten, kolaboratif)
3. Melakukan 3.1. Meminta ijin dan Saya akan menghubungi SMART ASN Dengan adanya sosialisasi 1. Kesempurnaan
sosialisasi terkait koordinasi kepada kepala ruangan untuk kontrak Profesionalisme terkait pengguaan optiflow sebagai salah satu
pengguaan optiflow kepala ruang waktu untuk melakukan Berwawasan global mendukung salah satu misi tenaga Kesehatan rumah
Mawar terkait sosialisasi sehingga tidak Menguasai IT dan Bahasa dari rumah sakit yaitu sakit perlu terus menerus
Output : sosialisasi mengganggu proses asing “Melaksanakan pendidikan, untuk belajar, merefresh
Terlaksananya pengguaan optiflow pelayanan. (Berorientasi Berjiwa Hospitality penelitian dan pelatihan dan mengupdate ilmu
kegiatan sosialisasi pelayanan) dan dapat Peran kedokteran dan kesehatan”. yaitu penggunaan
terkait pengguaan berkoordinasi dengan suasana Pelaksana Kebijakan Publik selain itu dari kegiatan ini optiflow untuk
optiflow dan yang kondusif (harmonis). Pelayan publik diharapkan perawat dapat meningkatkan standar
pemahaman Saya akan meminta ijin dan Kewajiban meningkatkan kemampuan keselamatan pasien dan
pengguaan optiflow koordinasi dengan kepala Melaksanakan tugas dalam pengguaan optiflow membentuk pelayanan
ruang (kolaboratif) untuk kedinasan penuh pengabdian sehingga dapat meningkatkan menjadi yang terdepan
pelaksanaan sosialisasi. Saya Menunjukan keteladanan dan kompetensi perawat dapat 2. Kolaborasi
akan menunjukkan materi integeritas menciptakan lingkungan kerja Bekerjasama dengan
Manfaat : Dengan sosialisasi menggunakan Kode Etik yang kondusif dan berorientasi rekan sejawat embentuk
adanya sosialisasi media edukasi elektronik Memegang teguh niali-nilai pada pelayanan pasien. Serta pelayanan yang terbaik
dapat menjadi (adaptif). Saya akan menerima ASN dengan adanya media
40
refresh bagi perawat masukan dari kepala ruang Memberikan informasi yang elektronik mendukung misi 3. Orientasi Pada
serta meningkatkan terkait kegiatan yang akan benar RSUP Persahabatan yaitu ” Pelayanan
pengetahuan dan saya lakukan dan melibatkan Tidak menyalahgunakan Melaksanakan pelayanan Mengutamakan
pemahaman terkait teman sejawat ruangan agar informasi intern kesehatan yang berorientasi pelayanan namun tetap
pengguaan optiflow dapat menciptakan lingkungan Menggunakan kekayaan & pada mutu dan keselamatan, meningkatakan
yang kondusif saat pelaksanna barang milik negara secara berbasis teknologi terkini.” keilmuan.
(harmonis). Setiap arahan dan bertanggung jawab
masukan dari mentor akan Memberikan informasi dengan
saya jadikan pembelajaran benar
untuk perbaikan yang lebih
maksimal (kompeten)
3.2. Melakukan Saya akan menghubungi
kontrak waktu beberapa perawat untuk
dengan perawat kontrak waktu untuk
ruangan tekait melakukan sosialisasi
sosialisasi sehingga tidak mengganggu
pengguaan proses pelayanan.
optiflow (Berorientasi pelayanan) dan
dapat berkoordinasi dengan
suasana yang kondusif
(harmonis). Saya akan
meminta ijin dan koordinasi
dengan kepala ruang setelah
operan selesai (kolaboratif)
untuk pelaksanaan sosialisasi.
Saya akan menunjukkan
materi sosialisasi
menggunakan media edukasi
elektronik (adaptif). Saya akan
menerima masukan dari rekan
perawat agar dapat
menciptakan lingkungan yang
kondusif saat pelaksanna
(harmonis). Setiap arahan dan
masukan rekan perawat
ruangan pembelajaran untuk
perbaikan yang lebih maksimal
(kompeten)
Perawat mau meluangkan
waktu untuk berlatih (loyal)
3.3. Melakukan Saya akan membuat media
presentasi edukasi elektronik dan
pengguaan sosialisasi dengan
optiflow kepada menggunakan piranti komputer
perawat ruangan dan beberapa aplikasi
41
(adaptif) dengan cermat dan
teliti (akuntabel, kompeten)
serta menggunakan bahasa
yang mudah dipahami dan
dimengerti rekan sejawat
(harmonis)
Perawat mau meluangkan
waktu untuk berlatih (loyal)
3.4. Melakukan diskusi Saya akan merima masukan
pengguaan dari rekan perawat dengan
optiflow kepada solutif dan melakukan
perawat ruangan perbaikan tiada henti
(berorientasi pelayanan)
media edukasi elektronik dan
sosialisasi dengan
menggunakan piranti komputer
dan beberapa aplikasi
(adaptif) dengan cermat dan
teliti. Menghargai masukandari
rekan perawat (kompeten).
Memberikan kesempatan bagi
rekan sejawat yang ingin
membantu program
(kolaboratif)
4. Implementasi 4.1. Melakukan Melakukan pengkajian dengan SMART ASN Dengan adanya tindakan 1. Profesional
pengguaan optiflow pengkajian komunikasi terapeutik Profesionalisme penggunaan optiflow untuk selalu melakukan
kepada perawat mengenai (berorientasi pelayanan). Berwawasan global pemahaman perawat terkait perkembangkan ilmu dan
kebutuhan Tidak membeda-bedakan Menguasai IT dan Bahasa penggunaan optiflow serta profesional dalam
Output : oksgenasi pasien pasien (loyal) asing hasil monitoring selaras dan melakukan setiap
Terlaksannya Menggunakan bahas yang Berjiwa Hospitality mendukung salah satu misi tindakan dengan ber
pengunaan mudah dipahami (harmonis) Peran dari rumah sakit yaitu integritas tinggi untuk
optiflow oleh Mengajukan pertanyaan Pelaksana Kebijakan Publik “Melaksanakan tata kelola menciptakan pelayanan
perawat sesuai dengan kondisi pasien Pelayan publik berstandar internasional, dengan kualitas terbaik
(adaptif) Kewajiban ramah lingkungan dan bagi pelanggan serta
Bekerjasama dengan dokter Melaksanakan tugas efisien” Dimana dengan efisien.
Manfaat : untuk tindakan selanjutnya kedinasan penuh pengabdian adanya hasil tersebut akan 2. Kolaborasi
Dapat digunakan (kolboratif). Menunjukan keteladanan dan menjadi dasar untuk terus Bekerjasama dengan
sebagai acuan 4.2. Melakukan Mencatat tindakan yag telah integeritas mengembangkan dan rekan sejawat embentuk
dalam konsistensi dokumentasi dilakukan pada asuhan Kode Etik memperbaiki pelayanan hingga pelayanan yang terbaik
penerapan dan pengguaan keperawatan (akuntabel) Memegang teguh niali-nilai tercipta pelayanan dengan 3. Orientasi Pada
acuan optiflow Melaksanakan tugas dengan ASN kualitas terbaik dan unggul. Pelayanan
pengembangan kualitas terbaik (kompeten)
42
serta perbaikan 4.3. Melakukan Melaksanankan tugas dengan Memberikan informasi yang Mengutamakan
dalam penerapan montoring kemmapuan terbaik benar pelayanan namun tetap
maupun kemampuan (kompeten) Tidak menyalahgunakan meningkatakan
pemahaman akan perawat dalam Melakukan perbaikan informasi intern keilmuan.
pengoprasian pengguaan pelayanan dengan Menggunakan kekayaan &
optiflow optiflow perkembangan kemampuan barang milik negara secara
(berorientasi pelayanan) bertanggung jawab
Perawat ruanagan mampu Memberikan informasi dengan
menerapkan ilmu baru benar
(adaptif)
Perawat mau meluangkan
waktu untuk berlatih (loyal)
5. Melakukan evaluasi 5.1. Melakukan evaluasi Memantau ketepatan perawat SMART ASN Dengan adanya hasil evaluasi 1. Kesempurnaan
pengguaan optiflow dokumentasi dalam ketepatan pengguaan Integritas mengenai penggunaan optiflow sebagai salah satu
pada perawat perawat dalam optiflow(akuntabel) Profesionalisme perawat dapat sebagai tenaga Kesehatan rumah
pengguaan optiflow Melakukan evaluasikepada Berwawasan global feedback akan perbaikan sakit perlu terus menerus
kondisi pasien setelah Menguasai IT dan Bahasa terkait penggunaan optiflow untuk belajar, merefresh
Output : perawat diberikan optiflow(kompeten, asing untuk selalu melakukan dan mengupdate ilmu
mampu berorientasi pelayan) Berjiwa Hospitality perbaikan dan memberikan yaitu penggunaan
menggunakan Perawat saling membantu saat Peran pelayanan yang optimal optiflow untuk
dengan benar dan melakukan tugas (kolaboratif) Pelaksana Kebijakan Publik dengan kualitas terbaik bagi meningkatkan standar
sesuai Melakukan demi menolong Pelayan publik pelanggan sesuai dengan misi keselamatan pasien dan
pasien(harmonis) Kewajiban rumah sakit yaitu membentuk pelayanan
Perawat mau meluangkan Melaksanakan tugas “Melaksanakan tata kelola menjadi yang terdepan
Manfaat : waktu untuk melakukan kedinasan penuh pengabdian berstandar internasional, 2. Kolaborasi
Dengan adanya dokumentasi (loyal) Menunjukan keteladanan dan ramah lingkungan dan Bekerjasama dengan
hasil evaluasi integeritas efisien” Dimana dengan hasil rekan sejawat embentuk
mengenai Kode Etik kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang terbaik
pengoprasian Memegang teguh niali-nilai pelayanan maupun 3. Orientasi Pada
optiflow perawat ASN kemampuan pengoprasian Pelayanan
dapat sebagai Memberikan informasi yang optiflow akan mempengaruhi Mengutamakan
feedback akan benar citra dari rumah sakit. pelayanan namun tetap
perbaikan 5.2. Melakukan Memantau ketepatan perawat Tidak menyalahgunakan meningkatakan
kompetensi perawat perbandingan dalam ketepatan pengguaan informasi intern keilmuan..
sebelum dan optiflow(akuntabel) Menggunakan kekayaan & 4. Profesional
sesudah pemberian Melakukan evaluasi kepada barang milik negara secara untuk selalu melakukan
sosialisasi kondisi pasien setelah bertanggung jawab perkembangkan ilmu dan
pengguaan optiflow diberikan optiflow(kompeten, Memberikan informasi dengan profesional dalam
berorientasi pelayan) benar melakukan setiap
Perawat mampu mnyesuaikan tindakan dengan ber
diri dengan perubahan integritas tinggi untuk
(adaptif) menciptakan pelayanan
dengan kualitas terbaik
bagi pelanggan serta
efisien
43
F. Matriks Rekapitulasi Rencana Habituasi Nilai-Nilai Dasar Pns
(BerAKHLAK)
Rekapitulasi rencana aktualisasi nilai-nilai dasar PNS dibuat berdasarkan tahapan
kegiatan yang telah dikaitkan dengan nilai-nilai dasar PNS yang ditulis dalam matriks
diatas. Setiap kegiatan pada isu yang diangkat telah menerapkan nilai-nilai BER-
AKHLAK dimana telah dilakukan rekapitulasi nilai sebagai berikut:
Jumlah total dan rekapitulasi kegiatan dengan menerapkan Nilai BerAKHLAK adalah 63
MP
44
G. Rencana Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Jadwal rancangan kegiatan merupakan jadwal rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis dalam jangka waktu aktualisasi
yang telah ditentukan. Berikut rancangan jadwal aktualisasi terkait optimalisasi kemampuan perawat dalam penggunaan optiflow di Ruang
Mawar RSUP Persahabatan yang akan penulis lakukan :
45
BAB IV
HASIL AKTUALISASI
A. Pelaksanaan Aktualisasi
Berdasarka kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Juni-
25 Juli 2022 di Ruang Mawar RSUP Persahabatan Jakarta. Isu prioritas yang
harus diselesaikan dengan menerapkan niali-niali dasar BerAKHLAK
berdasarkan hasil analisis isu USG yaitu “Kurangnya kemampuan perawat
menggunakan KHAT optiflow di Ruang Mawar RSUP Persahabatan”. Isu ini
perlu untuk ditindak lanjutkan mengingat dampak yang akan ditimbulkan bila
tidak terselesaikan yang dapat mengancam keselamat pasien, bila adanya
masalah selama pemasanga kebutuhan oksigenasi pasien tidak terpenuhi
secepatnya yang dapat menyebabkan kematian.
Akar permaslahan selanjutnya yang dianalisis menggunakan diagram
fishbone.
Penyebab dapat diselesaikan berdasarkan isu menggunakan diagram
fishbone adalah sebagai berikut:
1. Belum pahamnnya perawat mengenai tata pengoprasian KHAT (optiflow)
2. Kurangnya pengalaman dalam penggunaan KHAT (optiflow)
3. Terbatasnya SDM yang memahami KHAT (optiflow)
4. Belum adanya resosialisasi mengenai pengoprasionalan KHAT (optiflow)
5. Belum adanya panduan yang mudah dimengerti mengenai penggunaan
KHAT (optiflow)
6. Kurangnya media edukasi KHAT (optiflow)
7. Terbatasnya jumlah KHAT (optiflow)
8. Tingginya aktivitas dan mobilitas perawat
9. Kurangnya SDM yang membantu pemeriksaan penunjang
Output yang telah dihasilkan dari kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan saat
aktualisasi diantaranya:
Tabel 3.1
Daftar Kegiatan dan Output
No. Kegiatan Output
6. Konsultasi rancangan media Draf yang berisi materi untuk video dan
edukasi elektronik Poster
pengguaan KHAT (optiflow)
7. Pembuatan media edukasi Video dan poster mengenai penggunaan
elektronik panduan KHAT optiflow yang disebar luaskan
penggunaan KHAT (optiflow) menggnakan media lembar balik yang berisi
barcode
8. Melakukan sosialisasi terkait Melakukan edukasi untuk meningkatkan
penggunaan KHAT (optiflow) kompetensi perawat
kepada perawat
9. Implementasi penggunaan Perawat mampu menggunakan KHAT
KHAT (optiflow) kepada optiflow sesuai dengan tahapan yang
perawat diberikan
10. Evaluasi penggunaan KHAT Bertambahnya kompetensi perawat dalam
(optiflow) kepada perawat penggunaan KHAT optiflow
47
Kendala yang dihadapi pada saat melaksanakan kegiatan aktulisasi yaitu:
Tabel 4. 2
Kegiatan Aktualisasi 1
Kegiatan 1 Konsultasi rancangan media edukasi elektronik penggunaan optiflow
Waktu : 20-21 Juni 2022
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan : 1. Mencari dan mengumpulkan refrensi materi terkait
penggunaan optiflow
2. Berkonsultasi kepada mentor dan KSM Paru terkait
penyusunan
3. Meminta izin dan koordinasi kepada kepala ruang Mawar di
RSUP Persahabatan media edukasi elektronik pengguaan
optiflow
Dokumentasi : 1. Makalah mengenai KHAT optiflow
(Terlampir) 2. Bukti konsultasi
48
referensi terkait pengguaan optiflow di buku maupun jurnal internet. Penulis bertindak
proaktif saat konsultasi.
2. Akuntabel
Dalam mencari sumber penulis dengan cermat dan teliti memperhatikan bahan yang
akan diambil, saat konsultasi penulis hadir tepat waktu. Penulis melakukan konsultasi
dengan tidak mengganggu jam dinas dan datang tepat waktu.
3. Kompeten
Selain itu, dengan mencari dari berbagai referensi akan membuat penulis semakin
mengembangkan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Penulis menerima saran dan
kritik dar mentor sebagai salah satu proses pembelajaran
4. Loyal
Saat akan melakukan konsultasi penulis menghubungi mentor dengan bahasa yang
baik dan sopan.
5. Beroentasi Pelayanan
Penulis menerima saran dan kritik dari mentor sebagai salah satu proses
pembelajaran dan akan bersama-sama mencari cara yang efisien dan solutif.
6. Harmonis
Pada saat proses onsultasi mentor memerberikan saran dengan bahasa yang sopan
dan nayamn sehingga tercipta suasana kondusif.
7. Kolaboratif
Penulis menyusun materi dan berkonsul dengan perwakilan dokter paru. Penulis
bekerjasama dengan mentor untuk penyusunan media digital.
Pemaknaan Manajemen ASN dan SMART ASN
Penulis menyusun materi dengan sumber-sumber terbaru dan terpercaya seperti journal dan
tenaga ahli paru (Pelayan publik). Penulis meluangkan waktu ditengah kesibukan
menjalankan tugas sebagai perawat (Melaksanakan tugas kedinasan penuh pengabdian)
dan tidak menganggu proses pelayanan (Menunjukan keteladanan dan integeritas). Penulis
tetap bekerja saat menyusun materi, melakukan konsultasi saat tidak sedang bertugas,
melakuakn penyusunan materi saat dirumah dan tidak menggunakan fasilitas rumah sakit
(Memegang teguh niali-nilai ASN, Menggunakan kekayaan & barang milik negara secara
bertanggung jawab, Memberikan informasi dengan benar)
Dengan mencari informasi secara online dan bertatap muka dengan tenaga ahli (berwawasan
global, menguasai IT dan bahasa asing, dan berjiwa hospitality).
49
Analisa Dampak
Dalam kegiatan pelaksanaan pertama penulis menerapkan niali BerAKHLAK, Manajemen
ASN dan SMART ASN yang merupakan kompone penting dan memperlancar kegiatan ini.
Bila penulis tidak menerapkan nilai-nilai tersebut materi dan proses konsultasi tidak akan
berjalan sesuai dengan rencana kegiatan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Orientasi pada Pelanggan
Dengan meningkatkan pemahaman dan kemampuan penggunaan optiflow sehingga dapat
membentuk pribadi perawat yang ber-kompeten dengan selalu berorientasikan pelayanan
yang berkualitas.
Kesempurnaan
Dengan pembuatan media pembelajaran menunjukan kinerja terbaik serta diringi
pembelajaran dan perbaikan terus menerus
Kontribusi terhadap Visi Misi RSUP Persahabatan
Pembuatan makalah yang mengumpulkan sumber-sumbernya serta refrensi literatur yang
dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan dengan misi RSUP Persahabatan yaitu
Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan, berbasis
teknologi terkini.
Berkonsultasi dengan mentor dan tenaga ahli menjalan salah satu visi rumah sakit yaitu
“Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia dengan Unggulan Respirasi”. selain itu dari kegiatan
ini diharapkan untuk perawat agar selalu meningkatkan kemampuan dan ilmunya.
50
Lampiran
Gambar 4.1 Konsultasi dengan Mentor
51
Gambara 4.3 Hasil konsultasi via whatsapps dengan KSM Paru
Tabel 4.3
Kegiatan 2. Pembuatan media edukasi elektronik panduan penggunaan KHAT (optiflow)
Kegiatan 2 Pembuatan media edukasi elektronik panduan penggunaan KHAT
(optiflow)
Waktu : 25 Juni- 1Juli 2022
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan : 1. Finalisasi draf yang telah dikonsultasikan mengenai
penggunaan optiflow
2. Membuat media edukasi elektronik menggunakan scan
barcode
3. Berkonsultasi hasil akhir media dengan kepala ruang dan
mentor sebelum dipaparkan
Dokumentasi : 1. Lembar balik berisi panduan dalam bentuk barcode
(Terlampir) 2. Poster dan Video
52
Pemakanan niali-nilai dasar ASN(BerAKHLAK)
1. Adaptif
Kegiatan kedua dalam melaksanakan aktualisasi yaitu menyusun media menggunakan
keterampilan ide kreatif dan bantuan dari interet, penulis memanfaatkan media digital
tidak berbayar untuk menyimpan video dan poster edukasi
2. Harmonis
Penulis meminta pendapat dari berbagai pihak untuk menjadi media yang baik
3. Akuntabel
Untuk mendapatkan hasil yang bagus, tinggi kualitas dan hemat penulis mencari
percetakan yang cepat, berkualitas dan hemat,
4. Kolaboratif
Penulis melakukan kolaborasi dengan media percetakan dan laman gratis di internet
sebagai media
5. Loyal
Penulis menerima semua kritik dan saran yang diberikan dari mentor terkait kegiatan
yang saya lakukan dan siap untuk memperbaiki
6. Berorientasi Pelayanan
Penulis dengan solutif memberikan novasi baru pada media edukasi
7. Kompeten
Penulis mempelajari ilmu baru dari pembuatan media digital ini dengan bertambahnya
kemampuan dalam editing video, poster dan pembuatan barcode.
53
Analisa Dampak
Dalam kegiatan pelaksanaan pertama penulis menerapkan niali BerAKHLAK, Manajemen
ASN dan SMART ASN yang merupakan kompone penting dan memperlancar kegiatan ini.
Bila penulis tidak menerapkan nilai-nilai tersebut media tidak akan terbentuk sesuai dengan
rencana kegiatan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
Orientasi pada Pelanggan
Mengutamakan pelayanan namun tetap meningkatakan keilmuan
Kolaborasi
Bekerjasama dengan mentor dan kepala ruang bentuk pelayanan yang terbaik
Kesempurnaan
sebagai salah satu tenaga Kesehatan rumah sakit perlu terus menerus untuk belajar,
merefresh dan mengupdate ilmu yaitu penggunaan KHAT untuk meningkatkan standar
keselamatan pasien dan membentuk pelayanan menjadi yang terdepan
Kontribusi terhadap Visi Misi RSUP Persahabatan
Pembuatan media edukasi elektronik untuk perawat dalam pengguaan KHAT optiflow
mendukung misi rumah sakit yaitu “Melaksanakan pelayanan kesehatan yang berorientasi
pada mutu dan keselamatan, berbasis teknologi terkini” selain itu sesuai dengan visi rumah
sakit yaitu “Menjadi Rumah Sakit Kelas Dunia dengan Unggulan Respirasi”. selain itu dari
kegiatan ini diharapkan untuk perawat agar selalu meningkatkan kemampuan dan ilmunya.
Lampiran Kegiatan
Link video : https://drive.google.com/drive/folders/1R5-DNAI_e9yhm89XYiRB0oZ9DvYa20D-
?usp=sharing
54
Gambar 4.4
Barcode scan menggunakan lembar balik
55
Tabel 4.4
Kegiatan 3. Melakukan sosialisasi terkait penggunaan optiflow kepada perawat
Kegiatan 3 Melakukan sosialisasi terkait penggunaan optiflow kepada perawat
Waktu : 4Juli-10 Juli 2022
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan : 1. Meminta ijin dan koordinasi kepada kepala ruang Mawar terkait
sosialisasi pengguaan optiflow
2. Melakukan kontrak waktu dengan perawat ruangan tekait
sosialisasi pengguaan optiflow
3. Melakukan presentasi pengguaan optiflow kepada perawat
ruangan
4. Melakukan diskusi pengguaan optiflow kepada perawat ruangan
Dokumentasi : Foto kegiatan
(Terlampir)
Pemakanan niali-nilai dasar ASN(BerAKHLAK)
1. Berorientasi Pelayanan
Penulis malakukan edukasi pada perawat dengan menambahakan keilmuan untuk
pelayanan yang lebih baik
2. Harmonis
Saat sosialisasi berlangsung perawat dapat berkoordinasi dengan suasana yang
kondusif, rekan reka perawat aktif selama sosialisasi dan tampak tertarik.
3. Kolaborasi
Penulis berkerja sama dengan rekan perawat untuk meluankan waktu sembari berkerja
4. Adaptif
Penulis menunjukkan materi sosialisasi menggunakan media edukasi elektronik,
sehingga dapat dilihat dimana saja dan kapan saja
5. Kompeten
Setiap saran dan kritik dari rekan-rekan akan penulis jadikan sebagai bahan perbaikan
untuk menjadi lebih baik
6. Akuntabel
56
Penulis menerapkan pembaharuan ilmu yang diambil dari sumber-sumber yang
terpercaya
7. Loyal
Penulis menerima saran dari coach, mentor dan rekan-rekan saat melakkan sosialisasi
Penulis menyusun media dengan sumber-sumber yang telah disetuji oleh mentor dan Tim Paru
di RSUP Persahabatan (Pelayan publik). Penulis meluangkan waktu ditengah kesibukan
menjalankan tugas sebagai perawat (Melaksanakan tugas kedinasan penuh pengabdian)
dan tidak menganggu proses pelayanan (Menunjukan keteladanan dan integeritas). Penulis
tetap bekerja saat menyusun media, melakukan konsultasi saat tidak sedang bertugas,
melakuakn penyusunan materi saat dirumah dan tidak menggunakan fasilitas rumah sakit
(Memegang teguh niali-nilai ASN, Menggunakan kekayaan & barang milik negara secara
bertanggung jawab, Memberikan informasi dengan benar)
Dengan mengguankan media yang ada di interets sebagai carauntuk melakuakn edukasi
(berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, dan berjiwa hospitality).
57
Analisa Dampak
Dalam kegiatan pelaksanaan pertama penulis menerapkan niali BerAKHLAK, Manajemen
ASN dan SMART ASN yang merupakan kompone penting dan memperlancar kegiatan ini.
Bila penulis tidak menerapkan nilai-nilai tersebut media tidak akan terbentuk sesuai dengan
rencana kegiatan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1. Kesempurnaan
sebagai salah satu tenaga Kesehatan rumah sakit perlu terus menerus untuk belajar,
merefresh dan mengupdate ilmu yaitu penggunaan optiflow untuk meningkatkan standar
keselamatan pasien dan membentuk pelayanan menjadi yang terdepan
2. Kolaborasi
Bekerjasama dengan rekan sejawat embentuk pelayanan yang terbaik
3. Orientasi Pada Pelayanan
Mengutamakan pelayanan namun tetap meningkatakan keilmuan.
Dengan adanya sosialisasi terkait pengguaan optiflow mendukung salah satu misi dari rumah
sakit yaitu “Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pelatihan kedokteran dan
kesehatan”. selain itu dari kegiatan ini diharapkan perawat dapat meningkatkan kemampuan
dalam pengguaan optiflow sehingga dapat meningkatkan kompetensi perawat dapat
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan berorientasi pada pelayanan pasien. Serta
dengan adanya media elektronik mendukung misi RSUP Persahabatan yaitu ” Melaksanakan
pelayanan kesehatan yang berorientasi pada mutu dan keselamatan, berbasis teknologi
terkini.”
Lampiran Gambar 4.5 Sosialisasi Poster
58
Gambar 4.6 Scan Barcode
59
Tabel 4.5
Kegiatan 4. Implementasi pengguaan KHAT (optiflow) kepada perawat
Kegiatan 4 Implementasi pengguaan KHAT (optiflow) kepada perawat
Waktu : 10Juli-18 Juli 2022
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan : 1. Melakukan pengkajian mengenai kebutuhan oksgenasi pasien
2. Melakukan dokumentasi pengguaan optiflow
3. Melakukan montoring kemampuan perawat dalam pengguaan
optiflow
60
Profesionalisme
Berwawasan global
Menguasai IT dan Bahasa asing
Berjiwa Hospitality
Peran
Pelaksana Kebijakan Publik
Pelayan publik
Kewajiban
Melaksanakan tugas kedinasan penuh pengabdian
Menunjukan keteladanan dan integeritas
Kode Etik
Memegang teguh niali-nilai ASN
Memberikan informasi yang benar
Tidak menyalahgunakan informasi intern
Menggunakan kekayaan & barang milik negara secara bertanggung jawab
Memberikan informasi dengan benar
Penulis menyusun media dengan sumber-sumber yang telah disetuji oleh mentor dan Tim Paru
di RSUP Persahabatan (Pelayan publik). Penulis meluangkan waktu ditengah kesibukan
menjalankan tugas sebagai perawat (Melaksanakan tugas kedinasan penuh pengabdian)
dan tidak menganggu proses pelayanan (Menunjukan keteladanan dan integeritas). Penulis
tetap bekerja saat menyusun media, melakukan konsultasi saat tidak sedang bertugas,
melakuakn penyusunan materi saat dirumah dan tidak menggunakan fasilitas rumah sakit
(Memegang teguh niali-nilai ASN, Menggunakan kekayaan & barang milik negara secara
bertanggung jawab, Memberikan informasi dengan benar)
Dengan mengguankan media yang ada di interets sebagai carauntuk melakuakn edukasi
(berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, dan berjiwa hospitality).
Analisa Dampak
Dalam kegiatan pelaksanaan pertama penulis menerapkan niali BerAKHLAK, Manajemen ASN
dan SMART ASN yang merupakan kompone penting dan memperlancar kegiatan ini. Bila
penulis tidak menerapkan nilai-nilai tersebut media tidak akan terbentuk sesuai dengan
rencana kegiatan.
61
Penguatan Nilai-nilai Organisasi
1. Profesional
untuk selalu melakukan perkembangkan ilmu dan profesional dalam melakukan setiap
tindakan dengan ber integritas tinggi untuk menciptakan pelayanan dengan kualitas terbaik
bagi pelanggan serta efisien.
2. Kolaborasi
Bekerjasama dengan rekan sejawat embentuk pelayanan yang terbaik
3. Orientasi Pada Pelayanan
Mengutamakan pelayanan namun tetap meningkatakan keilmuan.
Tabel 4.6
Kegiatan 5. Evaluasi penggunaan optiflow kepada perawat
Kegiatan 5 Evaluasi penggunaan optiflow kepada perawat
Waktu : 19-25 Juli 2022
Pelaksanaan
Tahap Kegiatan : 1. Melakukan evaluasi dokumentasi perawat dalam pengguaan
optiflow dengan bantuan media google form
62
2. Melakukan perbandingan sebelum dan sesudah pemberian
sosialisasi pengguaan optiflow perawat dalam pengguaan
optiflow
63
Menunjukan keteladanan dan integeritas
Kode Etik
Memegang teguh niali-nilai ASN
Memberikan informasi yang benar
Tidak menyalahgunakan informasi intern
Menggunakan kekayaan & barang milik negara secara bertanggung jawab
Penulis menyusun media dengan sumber-sumber yang telah disetuji oleh mentor dan Tim Paru
di RSUP Persahabatan (Pelayan publik). Penulis meluangkan waktu ditengah kesibukan
menjalankan tugas sebagai perawat (Melaksanakan tugas kedinasan penuh pengabdian)
dan tidak menganggu proses pelayanan (Menunjukan keteladanan dan integeritas). Penulis
tetap bekerja saat menyusun media, melakukan konsultasi saat tidak sedang bertugas,
melakuakn penyusunan materi saat dirumah dan tidak menggunakan fasilitas rumah sakit
(Memegang teguh niali-nilai ASN, Menggunakan kekayaan & barang milik negara secara
bertanggung jawab, Memberikan informasi dengan benar)
Dengan mengguankan media yang ada di interets sebagai carauntuk melakuakn edukasi
(berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, dan berjiwa hospitality).
Analisa Dampak
Dalam kegiatan pelaksanaan kelima penulis menerapkan niali BerAKHLAK, Manajemen ASN
dan SMART ASN yang merupakan komponen penting dan memperlancar kegiatan ini. Bila
penulis tidak menerapkan nilai-nilai tersebut media tidak akan terbentuk sesuai dengan
rencana kegiatan.
Penguatan nilai-nilai organisasi
1. Kesempurnaan
sebagai salah satu tenaga Kesehatan rumah sakit perlu terus menerus untuk belajar,
merefresh dan mengupdate ilmu yaitu penggunaan optiflow untuk meningkatkan standar
keselamatan pasien dan membentuk pelayanan menjadi yang terdepan
2. Kolaborasi
Bekerjasama dengan mentor dan kepala ruang bentuk pelayanan yang terbaik
3. Orientasi Pada Pelayanan
Mengutamakan pelayanan namun tetap meningkatakan keilmuan.
64
4. Profersional
untuk selalu melakukan perkembangkan ilmu dan profesional dalam melakukan setiap
tindakan dengan ber integritas tinggi untuk menciptakan pelayanan dengan kualitas terbaik
bagi pelanggan serta efisien
Dengan adanya hasil evaluasi mengenai penggunaan optiflow perawat dapat sebagai
feedback akan perbaikan terkait penggunaan optiflow untuk selalu melakukan perbaikan dan
memberikan pelayanan yang optimal dengan kualitas terbaik bagi pelanggan sesuai dengan
misi rumah sakit yaitu “Melaksanakan tata kelola berstandar internasional, ramah
lingkungan dan efisien” Dimana dengan hasil kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
maupun kemampuan pengoprasian optiflow akan mempengaruhi citra dari rumah sakit.
Lampiran
Link G-form https://forms.gle/2ELdABcxVSY9zigv6
65
12. Loyal 3 4 1 1 2 2 2 2 2 2 10 11
13. Adaptif 3 4 3 4 4 4 2 2 1 2 13 16
14. Kolaboratif 1 2 2 2 3 3 1 1 1 2 8 10
Jumlah MP per
21 24 13 16 18 19 12 14 12 14 78
kegiatan
66
E. Rencana Tindak Lanjut
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan penulis diharapkan dapat terus berjalan dan penulis dapat mengelola isu yang ada di
instansi berdasarkan nilai-nilai dasar PNS BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adaftif, dan kolaboratif), manajemen ASN, dan smart ASN. Berikut adalah rencana tindak lanjut yang penulis usulkan,
Tabel 4.8
Rencana Tindak Lanjut
No. Kegiatan dan Output Keterkaitan dengan Nilai-Nilai Dasar PNS Waktu Pihak Sumber Ket
Keterkaitan dengan Kegiatan yang Biaya
Agenda 3 terkait
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Mengadakan resosialisasi Peningkatan Saya akan meminta ijin untuk resosialisasi berkala tiap 3 Jangka Kepala - -
secara individu secara dan bulan kepada kepala ruang sebagai media reminder dan Pendek (1 ruang
bekala (kegiatan tiap pemahaman refreshing kepada para perawat di Ruang Mawar. Saya akan Bulan) Mawar
3bulan sekali) pengetahuan meminta ijin kontrak waktu untuk pelaksanaan resosialisasi
terkait komunikasi interpersonal berkala agar tidak mengganggu
Keterkaiatan dengan penggunan waktu pelayanan (beroerientasi pelayanan) dan dapat
Agenda 3: Keterkaitan KHAT optiflow dilaksanankan dengan kondisi lingkungan yang kondusif
dengan agenda 3 :bentuk (harmonis). Saya akan menyampaikan maksud dan tujuan
penerapan dari manajemen resosialisasi berkala serta meminta temanteman untuk
ASN adalah melaksanakan mengisi kuesioner pre test pengetahuan dan pemahaman
tugas dengan jujur, mengenai komunikasi melalui google form online
bertanggung jawab dan (akuntabel, adaptif). Dalam pengisian kuesioner akan dibuat
berintegritas tinggi dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar (loyal).
Selanjutnya saya akan menyampaikan materi untuk
pengembangan ilmu (kompeten) dengan media flipbook dan
video yang saya buat (adaptif) sehingga dapat memudahkan
teman teman dalam memahami materi yang akan saya
sampaikan. Setelah itu saya akan menerima setiap
masukan yang diberikan dari seluruh teman-teman
(kolaboratif, harmonis) untuk perbaikan dan proses
pembelajaran bersama (adaptif, kompeten)
67
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Laporan kegiatan aktualisasi merupakan bagian dari pelaksanaan aktualisasi
sebagai salah satu persyaratan CPNS Golongan III Angkatan 3 Kementerian
Kesehatan Tahun 2022. Isu yang diambil pada aktualisasi/habituasi nilai-nilai
dasar ASN yaitu “Belum optimalnya perawat dalam penggunaan KHAT (Optiflow)
di Gedung Mawar RSUP Persahabatan” untuk menjawab rumusan
masalahtersebut, dilakukan 5 kegiatan sebagai berikut:
1. Konsultasi rancangan media edukasi elektronik pengguaan KHAT (optiflow)
2. Pembuatan media edukasi elektronik panduan penggunaan KHAT (optiflow)
3. Melakukan sosialisasi terkait penggunaan KHAT (optiflow) kepada perawat
4. Implementasi penggunaan KHAT (optiflow) kepada perawat
5. Evaluasi penggunaan KHAT (optiflow) kepada perawat
Hasil capaian pelaksanaan aktulisasi adalah 100 %, Penulis melaksanakan
aktualisasi di Ruang Mawar RSUP Persahabatan dimana tempat penulis bekerja.
Penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK dilakukan secara tidak langsung oleh
penulis saat melaksanakan tahap-tahap kegiatan.
68
monitoring. Dengan ada rencan tindak lanjut diharapkan peserta mampu
meningkatkan lebih keampuannya.
Manfaat aktualisasi dan habituasi ini terhadap pelayanan pada pasien agar
kebutuhan oksigen terpenuhi secara tidak langsung mampu meningkatkan
kompetensi bagi perawat yang akan membawa kepada visi misi RSUP
Persahabatan. Hasil survey yang cukup baik sehingga hal ini mampu diterapkan
kembali di RSUP Persahabatan diruang lainnya yang menggunakan alat KHAT
(optiflow).
B. Saran
Saran untuk seluruh perawat di Ruang rawat inap Mawar RSUP Persahabatan
dapat mengimplementasikan dan selalu menggunakan ilmu mengoprasionalkan
KHAT (optiflow) dalam setiap perawatan pasien sehingga dapat memberikan
kepuasan pelayanan bagi pasien dan meminimalisir risiko cedera pada pasien
serta dapat memberikan citra baik untuk perawat, ruangan hingga rumah sakit.
69
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: RI.
DiGiulio, M., Jackson, D., & Keogh, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Rapha
Publishing.
Mubarok, W., & Chayatin, N. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori. Jakarta:
Salemba Medika.
Murray, R., Granner, D., & Rodwell, V. (2009). Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
70
LAMPIRAN
Lampiran 1.1
Disusun oleh:
Nama : Raswati Tridiyana
NIP : 199505292022032002
Pangkat Gol./Ruang : IIIb/Mawar
Jabatan : Perawat Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUP Persahabatan
71
6. Pengertian KHAT (optiflow)
Kanula Hidung Arus Tinggi (KHAT) adalah merupakan salah satu opsi ventilasi non-
invasif yang dapat memberikan manajemen respirasi yang efektif untuk pasien dengan
gagal nafas. KHAT adalah sistem terapi oksigen yang dapat mengantarkan oksigen
terhumidifikasi dan dihangatkan dengan fraksi oksigen sampai dengan 100% dan arus
pengantaran sampai dengan 60 liter per menit.
Pada pasien gagal napas akut dewasa yang masih bernapas spontan, terapi oksigen dengan
KHAT makin sering dipergunakan. Beberapa studi melaporkan efikasi KHAT pada pasien
dengan gagal napas akut tipe hipoksemik non kardiogenik dan kardiogenik, pasien
imunokompromais, pasien dengan ARDS, pasien paliatif, pasien yang menjalani
instrumentasi jalan napas seperti intubasi, pasien pasca operasi jantung atau abdomen dan
pasien gagal napas pasca ekstubasi.
Meta analisis terhadap 13 studi uji klinis pada pasien gagal napas akut dan gagal napas
pasca bedah dan pasca ekstubasi menunjukkan KHAT dapat menurunkan risiko intubasi
dan mortalitas meski secara statistik tidak bermakna. Dengan data yang ada, secara umum
KHAT direkomendasikan pada gagal napas akut hipoksemik dengan rasio PaO2:FiO2
72
9. Algoritma Penggunaan KHAT
Pada pasien gagal nafas akut dengan COVID-19
73
Pada pasien dengan gagal nafas akut
74
10. Komplikasi Penggunaan KHAT
e. Keterlambatan intubasi pada saat terapi oksigen KHAT gagal memberikan perbaikan
klinis pada pasien. Membiarkan pasien bernapas spontan dalam jangka waktu yang
cukup lama dapat memperburuk sifat dan tingkat cedera awal, sebuah konsep yang
disebut cedera paru akibat tindakan sendiri (patient self-inflicted lung injury).
f. Komplikasi pneumotoraks dan pneumomediastinum terjadi pada kasus anak. Pada
kasus tersebut, pemberian oksigen dilaporkan melebih protokol yang dianjurkan
g. Pada penggunaan KHAT untuk oksigenasi apneik, salah satu komplikasi potensial
adalah hiperkapnia yang berlebihan.
h. Insuflasi lambung (masuknya udara ke dalam lambung) merupakan komplikasi teoritis
yang terjadi akibat KHAT dikarenakan KHAT menciptakan tekanan jalan napas
positif. Peningkatan arus 10 L/menit diketahui menyebabkan peningkatan tekanan jalan
napas nasofaringeal sebanyak 1,2 cmH2O, sebagaimana diobservasi saat sukarelawan
sehat bernapas dengan mulut tertutup disertai penggunaan KHAT.
75
11. Tahap penyusunan KHAT (Optiflow AIRVO)
STORAGE
SIRKUIT
CAMBER ADAPTER
76
HEATED BREATHING TUBE
PATIENT INTERFACE
77
Buka rangkaian selang
78
Pastikan lubang supplay pas dengan storage
79
Chamber akan otomatis terisi dengan air , pastikan water
steril tidak kosong,
Perhatikan batas pengisi, bila mwlwbihi batas segera
lepas chamber
80
Cara pengaturan suhu dengan menekan kedua tombol (up
and down) bersamaan untk membuka lock
81
Petugas hanya perlu menaik dan turunka oksigen
konektor didinding dengan memperhatian angka yng
dibutuhkan dimonitor optiflow
82
Lampiran 1.2 Lembar konsultasi perkembangan kegiatan oleh mentor
83
84
85
86